Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberi kekuatan juga kesehatan kepada
kami, sehingga kami semua dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Adapun maksud dari
penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Kimia.
Kami berkeyakinan bahwa makalah ini tidak akan selesai tanpa adanya bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada Pa Syaiful
Bachri S. S.Pd selaku guru pengajar mata pelajaran Kimia kelas XII MIPA 1 SMA Negeri 17
Bandung.
Kami menyadari penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Dikarenakan keterbatasan
pengetahuan, kemampuan, dan pengalaman yang kami miliki. Oleh sebab itu, kami harapkan saran
dan kritik yang bersifat membangun.
Akhir kata, kami kelompok satu sebagai penyusun berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat dan wawasan bagi kami selaku penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya. Kami
berharap setelah membaca makalah ini, semoga para siswa dapat segera menemukan inspirasi dalam
kegiatan pembelajarannya. Kami minta masukan kepada Bapak sehingga makalah ini dapat menjadi
makalah yang bermutu dan berguna bagi kita semua, khususnya para siswa di Indonesia.
Semoga bantuan yang telah diberikan kepada penyusun dari semua pihak mendapatkan balasan dari
Allah SWT. Aamiin.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C. Tujuan................................................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................................3
A. Logam Alkali......................................................................................................................3
1. Pengertian......................................................................................................................3
2. Unsur-unsur dan Golongan Logam Alkali.....................................................................3
3. Sifat–sifat logam alkali...................................................................................................4
4. Kegunaan Logam Alkali.................................................................................................5
5. Reaksi-Reaksi Logam Alkali..........................................................................................6
6. Reaksi nyala...................................................................................................................6
B. Alkali Tanah.....................................................................................................................10
1. Pengertian......................................................................................................................7
2. Unsur - Unsur.................................................................................................................7
3. Sifat-sifat........................................................................................................................8
4. Reaksi-reaksi..................................................................................................................8
5. Reaksi Nyala.................................................................................................................10
6. Kelarutan Alkali tanah.................................................................................................10
7. Kegunaan.....................................................................................................................10
C. Air Sadah (Hard Water)......................................................................................................11
D. Pemisahan Campuran Logam-Logam Alkali Tanah...........................................................15
BAB III........................................................................................................................................13
PENUTUP...................................................................................................................................13
A. Kesimpulan......................................................................................................................13
B. Saran................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Unsur merupakan zat tunggal yang sederhana. Unsur dapat ditemukan dalam keadaan
bebas maupun di dalam tanah. Wujud dari unsur pun berbeda antara satu dengan lainnya.
Ada yang berwujud padat ada pula yang berwujud cair. Dari sistem periodik kita
mengetahui bahwa ada 90 buah unsur yang terdapat di alam serta ditambah belasan unsur
buatan. Selain memiliki wujud yang berbeda, setiap unsur juga memiliki perbandingan
berat dan jumlah atom yang beraneka ragam. Ada yang besar, sedang, maupun kecil. Kita
telah mengetahui bahwa unsur alkali terdapat pada golongan I A (kecuali hidrogen)
sedangkan unsur alkali tanah terdapat pada golongan II A. Unsur-unsur alkali terdiri dari
logam Li, Na, K, Rb, Cs, Fr. Unsur-unsur alkali ini memiliki kereaktifan yang besar.
Sedangkan unsur-unsur alkali tanah terdiri dari logam Be, Mg, Ca, Sr, dan Ra. Unsur-
unsur alkali tanah ini pada umumnya ditemukan didalam tanah. Logam-logam alkali dan
alkali tanah disebut juga logam-logam blok s karena hanya terdapat satu atau dua elektron
pada kulit terluarnya. Elektron terluar ini menempati tipe orbital s (sub kulit s) dan sifat
logam-logam ini seperti energi ionisasi (IE) yang rendah, ditentukan oleh hilangnya
elektron s ini membentuk kation. Golongan 1 Logam Alkali yang kehilangan satu
elektron s1 terluarnya menghasilkan ion M+ dan Golongan 2 Logam Alkali Tanah yang
kehilangan dua elektron s2 terluarnya menghasilkan ion M2+. Sebagai akibatnya,
sebagian besar senyawa dari unsur-unsur Golongan 1 dan 2 cenderung bersifat ionik.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari logam alkali?
2. Apa saja unsur-unsur dan golongan dari logam alkali?
3. Bagaimana sifat dari logam alkali?
4. Bagaimana reaksi-reaksi dari logam alkali?
5. Apa saja kegunaan logam-logam alkali dan senyawanya?
6. Apa pengertian dari alkali tanah?
7. Apa saja unsur-unsur dan golongan dari logam alkali tanah?
8. Bagaimana sifat dari logam alkali tanah?
9. Bagaimana reaksi-reaksi dari logam alkali tanah?
10. Apa saja kegunaan logam-logam alkali tanah dan senyawanya?
C. Tujuan
1. Dapat menjelaskan pengertian dari logam alkali.
2. Menyebutkan unsur dan golongan logam alkali.
3. Menjelaskan sifat dari logam alkali.
4. Menjelaskan reaksi dari logam alkali.
5. Mendeskripsikan kegunaan logam alkali dan senyawanya.
6. Dapat menjelaskan pengertian dari logam alkali tanah.
7. Menyebutkan unsur dan golongan logam alkali tanah.
8. Menjelaskan sifat dari logam alkali tanah.
9. Menjelaskan reaksi dari logam alkali tanah.
10. Mendeskripsikan kegunaan logam alkali tanah dan senyawanya.
ii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Logam Alkali
1. Pengertian
Logam alkali merupakan enam unsur kimia dalam satu golongan Periodi Grup 1(A)
yang berada pada kolom paling kiri Periodik.
b. Reaktif
Logam alkali merupakan unsur-unsur dengan sifat elektropositif paling tinggi
dalam tabel periodik. Ini membuat logam alkali sangat reaktif terhadap berbagai
unsur nonlogam. Dalam tabel periodik, unsur yang berada di bawah lebih reaktif
daripada unsur di atasnya. Litium menjadi unsur yang paling tidak reaktif di
antara golongan 1 tabel periodik, sementara fransium menjadi yang paling
reaktif.
c. Elastisitas Tinggi
Logam alkali termasuk logam dengan elastisitas atau keuletan tinggi (ductile).
Hal ini ditandai dengan mudahnya logam tersebut masuk ke dalam kabel kecil
dan menjadi penghantar listrik/panas yang efektif.
e. Kepadatan Rendah
Hal ini disebabkan logam alkali memiliki satu kulit elektron lebih banyak dari
sebelumnya dan jari-jari atom yang lebih besar. Unsur-unsur logam alkali pun
memiliki kepadatan terendah (massa per volume) di antara unsur-unsur lainnya
dalam tabel periodik.
ii
f. Titik Lebur dan Titik Didih yang Relatif Rendah
Semakin ke bawah tabel periodik, semakin rendah titik lebur dan titik didihnya.
Berikut rinciannya :
1. Litium: Titik didih 1.342 °C dan titik lebur 180,5 °C
2. Natrium: Titik didih 883 °C dan titik lebur 97,72 °C
3. Kalium: Titik didih 759 °C dan titik lebur 63,38 °C
4. Rubidium: Titik didih 688 °C dan titik lebur 39,31 °C
5. Sesium: Titik didih 671 °C dan titik lebur 28,44 °C
6. Fransium: Titik didih 677 °C dan titik lebur 27 °C
g. Elektronegatif Rendah
Logam alkali adalah unsur yang elektronegatifnya paling sedikit, yakni hanya
berkisar antara 0,7-1.
6. Reaksi nyala
Keterangan gambar :
Li : merah.
Na : kuning.
K : ungu.
Rb : merah-ungu.
Cs : biru.
ii
B. Alkali Tanah
1. Pengertian
Unsur kimia golongan 2 atau IIA dari tabel periodik. Golongan ini juga dikenal
sebagai golongan berilium.
2. Unsur - Unsur
a. Berilium (Be)
Berilium diperoleh dari elektrolisis lelehan Berilium Klorida. NaCl ditambahkan pada
pelelehan sebagai elektrolit sebab BeCl2. Mula-mula bersifat kovalen dan sangat
sedikit menghantar listrik. Selama elektrolisis, logam kurang aktif. Berilium
dihasilkan pada katoda dan Cl2 menempel pada anoda.
b. Magnesium (Mg)
Magnesium diekstraksi dari bijih tambang dalam tanah atau dari laut. Apabila mineral
dolumit diekstraksi dan pemanasan awal bijih tersebut pada temperatur tinggi
(kalsinasi) yang diikuti dengan penguraian karbonat-karbonatnya membentuk oksida-
oksidanya. Oksida-oksida campuran direaksikan dengan air laut (yang mengandung
Mg2+). Air akan mengubah oksida tersebut menjadi hidroksida-hidroksida.
c. Kalsium (Ca)
Kalsium dapat didapatkan dengan menghidrolisis leburan garam kloridanya. Logam
Ca akan terbentuk pada katoda dan terbentuk gas Cl2 pada anoda.
d. Stronsium (Sr)
Dapat dipersiapkan dengan cara elektrolisis klorida terfusi yang bercampur dengan
kalium klorida atau bisa juga dengan cara mereduksi stronsium oksida dengan
alumunium di dalam vakum pada suhu dimana stronsium tersuling.
e. Barium (Ba)
Barium, seperti halnya Kalsium, dapat dihasilkan dari proses elektrolisis leburan
garam kloridanya. Proses ini menghasilkan logam Ba dan gas Cl2.
f. Radium (Ra)
Radium bersifat radioaktif dan terbentuk dari peluruhan radioaktif unsur-unsur berat.
Radium umumnya didapatkan sebagai impiritis dalam incheblend atau dari hasil sisa
pemrosesan uranium.
3. Sifat-sifat
1. Berilium (Be)
Senyawa berilium sangat toksik
2. Magnesium (Mg)
Logam Mg dapat terbakar di udara dengan pancaran cahaya putih yang terang, ringan,
mudah bereaksi dengan oksigen di udara.
3. Kalsium (Ca)
Mudah bereaksi dengan oksigen dan air membentuk senyawa oksida dan hidroksida,
redaktor kuat.
4. Stronsium (Sr)
Mudah bereaksi dengan oksigen dan air membentuk senyawa oksida dan hidroksida,
dengan reaktivitas yang lebih tinggi daripada kalsium, reduktor kuat.
5. Barium (Ba)
Semua garam barium terlarut bersifat toksik
4. Reaksi-reaksi
Reaksi-reaksi logam golongan IIA mirip dengan yang terjadi pada logam-logam
golongan IA, kecuali dalam hal stoikiometri reaksinya, karena tingkat oksidasi kation
golongan IA dan IIA dalam senyawanya berturut-turut adalah +1 dan +2. Sebagai
contoh, reaksi pembentukan senyawa oksida, hidrida, dan nitrida logam golongan IA
dan IIA terjadi. Melalui persamaan kimia seperti dalam tabel berikut ini.
ii
Senyawa Logam Golongan IA Logam Golongan IIA
Oksida 4M + O2 2M2O 2M + O2 2MO
a. Reaksi dengan Oksigen (0) Semua logam alkali tanah bereaksi dengan O²
membentuk senyawa oksida.
2M(s) +O²(g) --->2MO(s) M=Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra
Contoh : 2Ca(s) + O²(g) --->2CaO(s)
Ba selain membentuk senyawa oksida juga membentuk senyawa peroksida, BaO².
Semua logam alkali tanah bereaksi dengan asam menghasilkan garam dan gas H2.
Makin besar nomor atom, makin reaktif logam alkali. Contoh :
5. Reaksi Nyala
Keterangan gambar :
Be : putih
Mg : putih
Ca : jingga merah
Sr : merah
Ba : hijau
7. Kegunaan
1. Berilium (Be) : mencegah korosi logam, membuat alloy tembaga dan nikel
dengan kekuatan yang tinggi, campuran bahan-bahan bagian
pesawat supersonic.
2. Magnesium (Mg) :Mg(OH)2 dikenal sebagai bahan aktif penetral asam lambung.
Magnesium stearate digunakann sebagai bahan obat obatan dan
minuman bersoda, MgSO4 digunakan sebagai obat cuci perut
ii
(pencahar), dan MgO digunakan untuk konstruksi bangunan
karena ringan.
3. Kalsium (Ca) : Zat mineral utama dalam tulang. CaSO4 digunakan sebagai
gips. CaC2 digunakan sebagai pematang buah. Dalam industry
kimia, katalis mengendalikan kadar karbon gratifiik pada
peleburan besi, sebagai deoxidizer dalam pembuatan berbagai
baja, paduan yang digunakan dalam produksi aluminium,
berilium, tembaga timah, timbal, dan magnesium.
4. Barium (Ba) : zat pembantu dalam industri kaca.
5. Radium (Ra) : zat pembantu dalam industri cat yang dapat bercahaya, switch
pesawat, jam, panel nuklir, dan instrumen cepat.
Contoh :
Sabun stearat + kalsium hidrogen karbonat ---> kalsium stearat + natrium hidrogen karbonat
2C17H35COONa(S) + Ca(HCO3)2(aq) ----> Ca(C17H35COO)2(s) + 2NaHC03(aq)
Akibatnya sabun/detergen dalam air sadah sulit berbuih. Tingkat kesadahan air
bergantung pada konsentrasi Ca2+ dan atau Mg2+.
Berdasarkan jenis anion yang terkandung dalam garam kalsium dan magnesium, air
sudah digolongkan menjadi dua jenis, yaitu air sadah sementara dan air sadah tetap. Air
sadah sementara mengandung garam-garam bikarbonat, sedangkan air sadah tetap
mengandung garam-garam sulfat dan klorida dari Mg2+ dan Ca2+.
sadah dapat menyebabkan kerusakan pada beberapa bahan. Jika dipanaskan, kalsium
hidrogen karbonat akan terurai membentuk kerak padat kalsium karbonat.
Ca(HC03)2(aq) ----> CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g)
Kerak merupakan konduktor yang jelek sehingga mengurangi efisiensi pemanasan air,
dan dapat membuat bahan porselen menjadi kotor. Kesadahan sementara dapat
dihilangkan dengan cara dipanaskan, ditambahkan larutan karbonat, dan ditambahkan
basa. Kesadahan tetap dapat dihilangkan dengan cara ditambahkan ion karbonat dan
dialirkan air sadah melewati resin penukar ion.
ii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Logam Alkali
1. Unsur-unsur alkali terdiri dari logam Li, Na, K, Rb, Cs, Fr.
2. Unsur-unsur golongan IA umumnya mudah ditemukan dalam mineral.
3. Logam Alkali sangat reaktif dan kelarutannya besar.
4. Sifat yang umum dimiliki oleh logam alkali adalah sebagai konduktor panas
yang baik, titik didih tinggi, permukaan berwarna abu-abu keperakan.
5. Senyawa Alkali sangatlah berperan dalam kehidupan manusia baik dalam
bidang industri, lingkungan, maupun kesehatan.
6. Cara memperoleh Alkali yaitu dalam bentuk mineral-mineral penyusunnya
kemudian ada yang melalui reaksi kimia.
B. Saran
Bagi para pembaca makalah ini, sebaiknya tidak merasa puas, karena masih banyak
ilmu-ilmu yang bisa didapat dari berbagai sumber. Sebaiknya mencari sumber lain
untuk lebih memperdalam materi mengenai Kimia Unsur. Alangkah baiknya jika
mempelajari juga unsur-unsur kimia yang lain dalam tabel periodik.
DAFTAR PUSTAKA
ii