Anda di halaman 1dari 51

MODUL PEMBELAJARAN

\
IKATAN KIMIA
UNTUK SMA/MA KELAS X SEMESTER
GANJIL

DI SUSUN OLEH: Tahun


SULTA HANIKA (18035041)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA 2020
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNP PRESS
DOSEN PEMBIMBING: Dr.YERIMADESI,S.Pd,M.Si
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,


Alhamdulillah, Segala Puji Bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya, Sehingga penulis dapat menyusun Modul Pembelajaran Berbasis Inquiry Learning
pada materi ikatan kimia, ikatan ion,ikatan kovalen,ikatan kovalen koordinasi,ikatan
logam,karakteristik senyawa ion,karakteristik senyawa kovalen,sifat fisika dan kimia
senyawa ion serta sifat fisika dan kimia senyawa kovalen.

Shalawat serta salam tak hentinya penulis sampaikan kepada Nabi Besar Muhammad
SAW yang menjadi suri tauladan bagi Alam Semesta. Modul Pembelajaran Kimia
Berbasis Inquiry Learning dengan materi ikatan kimia,bisa diselesaikan dengan baik.

Dalam Penyelesaian Modul ini Penulis banyak mendapat bimbingan, saran, bantuan,
dorongan, dan petunjuk dari berbagai Pihak. Untuk itu Penulis mengucapkan Terima
Kasih yang sebesar- besarnya kepada Ibu Dr. Yerimadesi, S.Pd, M.Si selaku Dosen
Pembimbing Mata Kuliah Perencanaan Pembelajaran, serta terimakasih juga kepada
rekan-rekan kelas Pendidikan Kimia (C) 2018 yang telah membantu memberikan saran
dan dorongan. Semoga Modul ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Padang, 02 Oktober 2019

Penulis

1
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI..................................................................................................................... 2
PENDAHULUAN............................................................................................................. 4
1. Deskripsi singkat.................................................................................................... 4
2. Relevansi................................................................................................................ 4
3. Panduan belajar.......................................................................................................5
INTI................................................................................................................................... 6
4. Kompetensi inti.......................................................................................................6
5. Kompetensi dasar................................................................................................... 7
6. Indikator pencapaian kompetensi........................................................................... 7
7. Tujuan pembelajaran.............................................................................................. 8
8. Materi-materi pokok............................................................................................... 9
9. Uraian materi........................................................................................................ 10
a) Ikatan kimia...................................................................................................... 10
b) Ikatan ion.......................................................................................................... 13
c) Ikatan kovalen...................................................................................................17
d) Ikatan kovalen koordinasi................................................................................. 23
Kepolaran ikatalen kovalen......................................................................................24
e) Ikatan logam......................................................................................................27
f) Karakteristik senyawa ion.................................................................................30
Senyawa ion dapat diketahui dari beberapa sifatnya, antara lain:............................30
g) Karakteristik senyawa kovalen......................................................................... 31
10. Contoh dan non contoh..................................................................................... 31
Contoh ikatan ion..................................................................................................31
Contoh ikatan kovalen.......................................................................................... 31
Contoh ikatan kovalen koordinasi........................................................................ 32
Contoh ikatan logam.............................................................................................32

2
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
11. Lembar kegiatan peserta didik.......................................................................... 34
PENUTUP....................................................................................................................... 35
1. Rangkuman...........................................................................................................43
2. Test formatif......................................................................................................... 44
KEPUSTAKAAN............................................................................................................49
Kunci jawaban test formatif.........................................................................................49

3
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN

1. 1.Deskripsi
Deskripsi Singkat
singkat

Dalam modul ini disampaikan materi tentang ikatan kimia,ikatanion,ikatan kovalen,ikatan kovalen
koordinasi,ikatan logam,karakteristik senyawa ion,karakteristik senyawa kovalen,sifat fisika dan
kimia senyawa ion dan sifat fisika dan kimia senyawa kovalen.
Modul ini dibuat bertujuan agar peserta didik memahami tentang ikatan kimia. Modul ini dapat
dipakai oleh peserta didik kelas X semester ganjil. Pada modul ini terdapat rubrik tugas yang
merupakan tindak lanjut pembelajaran yang disampaikan dalam uraian materi agar peserta didik
semakin paham mengenai materi yang dipelajari. Pada bagian akhir terdapat soal-soal dalam ranah
kognitif untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik dalam memahami materi yang telah
dipelajari.

2. Relevansi
2. Relevansi

Pada umumnya unsur-unsur di alam ditemukan dalam bentuk persenyawaan seperti natrium dan
klor ditemukan sebagai natrium klorida dalam air laut; silikon dan oksigen sebagai silika dalam
pasir; serta karbon, hidrogen, dan oksigen sebagai karbohidrat dalam tumbuhan. Hanya beberapa
unsur yang ditemukan tidak sebagai senyawa seperti emas, belerang, dan gas mulia.
Senyawa-senyawa mempunyai sifat yang berbeda-beda, ada yang titik lelehnya tinggi, ada yang
rendah, ada yang dapat menghantarkan arus listrik, dan tidak menghantarkan arus listrik. Hal ini
disebabkan oleh perbedaan cara bergabung antara unsur-unsur pembentuknya, dapat melalui ikatan
ion atau ikatan kovalen. Ikatan-ikatan tersebut dinamakan ikatan kimia.
Pada bab ini akan dibahas proses pembentukan berbagai ikatan dalam senyawa serta hubungan
ikatan dengan sifat fisis senyawa. Sebelum mempelajari berbagai ikatan akan dijelaskan dulu
tentang kestabilan unsur-unsur.

4
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
3. Panduan belajar
3. Panduan belajar

Petunjuk Guru Petunjuk Siswa

a) Guru membimbing siswa dalam a) Siswa membaca KI, KD,


mempelajari modul ini. Indikator pencapaian kompetensi,
b) Guru membantu menemukan dan tujuan pembelajaran
solusi dari maslah yang diajukan dalammodul ini
oleh siswa. b) Peserta didik membaca dan
c) Guru mengoreksi jawaban dari memahami materi yang ada
soal-soal yang dikerjakan oleh dalam modul ini.
siswa berpedoman pada kunci c) Siswa mengerjakan soalsoal yang
jawaban yang telah disediakan terdapat dalam modul ini tanpa
dalam modul ini. melihat kunci jawaban yang
disediakan.

5
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
INTI
INTI

4. Kompetensi inti
4. Kompetensi inti

KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.


KI 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasar-kan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerap-kan pengetahuan prose-dural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minat-nya untuk memecahkan
masalah.
KI 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

6
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
5. Kompetensi
5. Kompetensi dasar dasar

3.4 Membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi, dan ikatan
logam serta kaitannya dengan sifat zat
4.4 Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa ion
atau senyawa kovalen berdasarkan beberapa sifat fisika

6. Indicator
6. Indikator pencapaian
pencapaian kompetensi
kompetensi

3.4.1 Menjelaskan ikatan ion serta kaitannya dengan sifat zat


3.4.2 Menjelaskan ikatan kovalen serta kaitannya dengan sifat zat
3.4.3 Menjelaskan ikatan kovalen koordinasi serta kaitannya dengan sifat zat
3.4.4 Menjelaskan ikatan logam serta kaitannya dengan sifat zat
4.4.1 Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa
ion berdasarkan beberapa sifat fisika
4.4.2 Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa
kovalen berdasarkan beberapa sifat fisika

7
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
7. Tujuan pembelajaran
7. Tujuan pembelajaran

Melalui model pembelajaran inquiry base learning dengan menggali informasi dari
berbagai sumber belajar,berfikir tingkat tinggi,dan mampu menyelesaikan masalah
dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki,diharapkan siswa dapat
menjelaskan ikatan ion,menjelaskan ikatan kovalen,menjelaskan ikatan kovalen
koordinasi,menjelaskan ikatan logam serta kaitannya dengan sifat zat,merancang dan
melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa ion berdasarkan
beberapa sifat fisika serta merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan
karakteristik senyawa kovalen berdasarkan beberapa sifat fisika serta terlibat aktif
selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam
melakukan pengamatan dan bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat,
menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik.

8
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
8. Mater-materii pokok
8. Materi-materi pokok

9
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
9. Uraian materi
9. Uraian materi
a) Ikatan
a) Ikatankimia
kimia

A. Pendahuluan
Konsep ikatan kimia pertama kali dikemukakan oleh Gilbert Newton
Lewis dan Langmuir dari Amerika Serikat, serta Albrecht Kossel dari
Jerman pada tahun 1916. Adapun konsep tersebut sebagai berikut:

 Kenyataan bahwa gas mulia (He, Ne, Ar, Kr, Xe, dan Rn) sukar
membentuk senyawa karena gas-gas mulia memilki susunan elektron
yang stabil.
 Setiap atom memiliki kecenderungan untuk mempunyai susunan elektron
yang stabil seperti gas mulia, dengan cara melepaskan elektron,
menerima elektron, atau menggunakan pasangan elektron secara
bersama-sama.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa ikatan kimia itu adalah Gaya yang
mengikat atom-atom atau gaya tarik menarik antara 2 atom atau lebih
dalam suatu molekul atau senyawa. pada dasarnya,ikatan kimia itu
terjadi dengan tujuan mencapai kestabilan dalam system periodic unsure
seperti gas mulia.

B. Kestabilan unsure-unsur dalam system periodic unsur

Unsur-unsur pada tabel periodik unsur umumnya tidak stabil. Untuk


mencapai kestabilannya, unsur-unsur tersebut harus berikatan. Pada tabel
periodik unsur terdapat satu golongan yang unsur-unsurnya stabil atau
tidak reaktif yaitu golongan gas mulia. Gas mulia terletak pada golongan
VIIIA, mempunyai dua elektron pada kulit terluar untuk He dan delapan
elektron untuk Ne, Ar, Kr, Xe, Rn.

10
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
Pada tahun 1916 Walter Kossel dan Gilbert N. Lewis secara terpisah
menemukan adanya hubungan antara kestabilan gas mulia dengan cara
atomatom saling berikatan. Mereka mengemukakan bahwa jumlah
elektron pada kulit terluar dari dua atom yang berikatan akan berubah
sedemikian rupa sehingga konfigurasi elektron kedua atom tadi sama
dengan konfigurasi elektron gas mulia yaitu mempunyai 8 elektron pada
kulit terluarnya. Oleh karena itu pernyataan Kossel-Lewis ini disebut
aturan oktet. Aturan oktet ini tidak berlaku untuk hidrogen sebab atom H
akan membentuk konfigurasi elektron seperti He yaitu mempunyai 2
elektron pada kulit terluarnya pada saat membentuk ikatan yang disebut
aturan duplet. Dengan demikian aturan duplet dan oktet dapat dituliskan
sebagai berikut.
Aturan duplet : konfigurasi elektron stabil dengan dua elektron pada kulit
terluar.
Aturan oktet : konfigurasi elektron stabil dengan delapan elektron pada
kulit terluar.

C. Lambang Lewis
Pada saat atom-atom membentuk ikatan, hanya elektron-elektron pada
kulit terluar yang berperan yaitu elektron valensi. Elektron valensi dapat
digambarkan dengan struktur atau lambang Lewis atau gambar titik
elektron.

11
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
Lambang Lewis dari unsure golongan A

Cara penulisan rumus Lewis, yaitu setiap elektron di kulit terluar dilambangkan dengan titik.
Keterangan:
a. Satu elektron dilambangkan dengan satu titik
b. Elektron yang ditampilkan hanya elektron valensi unsur.
c. Elektron dalam senyawa harus sesuai aturan oktet.

12
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
Latihan 1
1. Lengkapilah table berikut pada bagian yang kosong di buku latihan masing masing!

2. Buat struktur Lewis molekul-molekul HF dan CCl4.

b)
b) Ikatan
Ikatanion
ion

Ikatan ion (elektrovalen) adalah ikatan yang terjadi karena adanya gaya
tarik-menarik elektrostatik antara ion positif dan ion negatif, ini terjadi
karena kedua ion tersebut memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar.
Ikatan ion terbentuk antara atom yang melepaskan elektron (logam) dengan
atom yang menerima elektron (non logam). Atom yang melepas elektron
berubah menjadi ion positif, sedangkan atom yang menerima elektron
menjadi ion negatif. Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini, terjadi
tarik-menarik (gaya elektrostatik) yang disebut ikatan ion. Senyawa yang
terbentuk akibat ikatan ion disebut senyawa ion.
Di bawah ini merupakan contoh dari beberapa senyawa ion:

13
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
Gambar 1 : garam Litium Fluorida

Gambar 2 : garam Natrium Klorida

Mekanisme pembentukan senyawa ion adalah sebagai berikut:


 Menentukan konfigurasi electron dari masing-masing unsure (unsure
logam dan non logam)
 Menentukan jumlah electron yang dibutuhkan pada unsure non
logam
 Menentukan jumlah electron yang dilepaskan pada unsure logam
 Menyamakan jumlah electron pada kulit terluar jika electron yang
dibutuhkan atau electron yang di lepas tidak sama dengan cara
mengalikannya dengan konstanta yang sesuai.
 Terjadilah gaya tarik menarik elektrostatik antara ion positif dan ion
negative membentuk ikatan ion

14
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
1. Pembentukan garam litium klorida

1. 3Li : 21
17F : 2 8 7

2. 3Li : 2 1 (melepas 1 elektron)


17F : 2 8 7 (menerima 1 elektron)

3. 3Li : 2 ( sehingga membetuk ion Li+ + 1e)


17F : 2 8 8 + 1e (sehingga membentuk ion F-)

15
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
2. Pembentukan garam natrium klorida

1. 11Na :281
17Cl :287
2. 11Na : 2 8 1 (melepas 1 elektron)
17Cl : 2 8 7 (menerima 1 elektron)
3. 11Na : 2 8 (sehingga membentuk ion Na+ + 1e)
17Cl : 2 8 8 + 1e (sehingga membentuk ion Cl-)

3. Pembentukan garam CaCl2


1. 12Ca :282
17Cl :287
2. 12Ca : 2 8 2 (melepas 2 elektron)
17Cl : 2 8 7 (menerima 1 elektron)
3. 12Na : 2 8 (sehingga membentuk ion Na+ + 2e)
17Cl : 2 8 8 + 2e (sehingga membentuk ion Cl-)

16
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
Latihan 2
Selesaikan soal-soal berikut ini!
1. Jelaskan bagaimana terjadinya ikatan ion pada KF, MgF2 , dan Na2 O.
2. Prediksikan rumus senyawa yang dibentuk oleh:
a. litium dengan klor,
b. kalium dengan brom,
c. kalium dengan oksigen,
d. kalsium dengan fluor,
e. barium dengan klor, dan
f. natrium dengan oksigen.

c) Ikatan kovalen
c) Ikatan kovalen

Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan


elektron secara bersama-sama oleh dua atom (James E. Brady, 1990). Ikatan
kovalen terbentuk di antara dua atom yang sama-sama ingin menangkap
elektron (sesama atom bukan logam). Cara atom-atom saling mengikat
dalam suatu molekul dinyatakan oleh rumus bangun atau rumus struktur.
Rumus struktur diperoleh dari rumus Lewis dengan mengganti setiap
pasangan elektron ikatan dengan sepotong garis. Misalnya, rumus bangun H2
adalah H – H.

Unsur nonlogam umumnya mempunyai keelektronegatifan tinggi artinya


mudah menarik elektron. Masing-masing unsur nonlogam pada senyawanya
tidak akan melepaskan elektron, sehingga untuk mencapai kestabilannya,
unsur-unsur tersebut akan menggunakan bersama pasangan elektron
membentuk ikatan kovalen. Jumlah ikatan bisa hanya satu atau lebih.Dua
atom bukan logam saling menyumbangkan elektron agar tersedia satu atau
lebih pasangan elektron yang dijadikan milik bersama. Artinya, pasangan
elektron ditarik oleh inti kedua atom yang berikatan.
Pada suatu senyawa, ikatan kovalen dapat berupa ikatan kovalen tunggal,
ikatan kovalen rangkap.dan ikatan kovalen koordinasi.

17
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
a. Pembentukan Ikatan Kovalen Tunggal
Ikatan kovalen tunggal dapat terjadi baik pada senyawa yang terdiri dari
atom sejenis maupun dari atom yang berbeda, contoh senyawa ini adalah
Cl2, H2 , HCl, dan CH4.

1. Pembentukan Ikatan Kovalen pada Molekul Cl2


Mekanisme pembentukan senyawa kovalen adalah sebagai berikut:
 Menentukan konfigurasi electron dari masing-masing unsure
(Sesama unsure non logam)
 Menentukan jumlah electron yang dibutuhkan pada unsure non
logam
 Menyamakan jumlah electron pada kulit terluar jika electron yang
dibutuhkan tidak sama jumlahnya
 Terjadilah ikatan kovalen karena pemakaian bersama pasangan
elektron

 17Cl :287
17Cl :287
 17Cl : 2 8 7 (membutuhkan 1e)
17Cl : 2 8 7 (membutuhkan 1e)

18
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
Masing-masing atom Cl menyumbangkan satu elektron untuk dipakai
bersama sehingga masing-masing atom mempunyai konfigurasi elektron
seperti gas mulia.

2. Pembentukan Ikatan Kovalen pada Molekul H2

Pembentukan molekul hidrogen tidak menggunakan aturan oktet


karena masing-masing hanya mempunyai 1 elektron. Masing-masing
hidrogen akan stabil dengan dua elektron pada kulit terluarnya sesuai
dengan aturan duplet.

 1H :1
1H :1
 1H : 1 (membutuhkan 1e)
1H : 1 (membutuhkan 1e)

3. Pembentukan Ikatan Kovalen pada Molekul asam klorida, HCl

Atom H dan Cl masing-masing menyumbangkan satu elektron dalam


HCl dan membentuk satu ikatan kovalen. Atom H stabil dikelilingi 2
elektron dan Cl dikelilingi 8 elektron. Ikatan yang terjadi pada HCl
dapat dituliskan dengan struktur Lewis dan ikatan kovalen seperti
berikut.

 1H :1

19
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
17Cl :287
 1H : 1 (membutuhkan 1e)
17Cl : 1 (membutuhkan 1e)

4. Pembentukan Ikatan Kovalen pada Molekul metana,CH4

Atom C mempunyai 4 elektron yang tidak berpasangan, berikatan


dengan 4 atom H membentuk molekul CH4 dengan 4 ikatan kovalen.
Ikatan yang terjadi pada CH4 dapat dituliskan dengan struktur Lewis
dan ikatan kovalen seperti berikut.

 1H :1
8C :26
 1H : 1 (membutuhkan 1e)
6C : 2 4 (membutuhkan 4e)

20
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
b. Pembentukan ikatan kovalen rangkap
Ikatan kovalen rangkap dapat terjadi antara unsur-unsur yang sejenis atau
berbeda. Untuk mempelajarinya perhatikan pembentukan ikatan pada
molekul berikut.
1. Pembentukan Ikatan Kovalen pada Molekul Oksigen, O2

Masing-masing atom oksigen mempunyai 6 elektron valensi. Untuk


mencapai konfigurasi elektron gas mulia dibutuhkan dua elektron
lagi yang dapat diperoleh dari masing-masing atom oksigen.
Akibatnya molekul O2 mempunyai dua ikatan kovalen yang
dihasilkan dari penggunaan bersama dua pasang elektron. Ikatan
kovalen pada molekul O2 disebut ikatan kovalen rangkap dua. Ikatan
yang terjadi pada O2 dapat dituliskan dengan struktur Lewis dan
ikatan kovalen seperti berikut.

 8O :26
8O :26
 8O : 2 6 (membutuhkan 2e)

21
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
8O : 2 6 (membutuhkan 2e)

2. Pembentukan Ikatan Kovalen pada Molekul Karbon Dioksida, CO2

Pada molekul CO2 , karbon membentuk 2 ikatan kovalen rangkap dua


dengan oksigen. Pembentukan ikatan kovalen pada CO2 digambarkan
sebagai berikut.
 6C :24
8O :26
 6C : 2 4 (membutuhkan 4e)
8O : 2 6 (membutuhkan 2e)

22
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
3. Pembentukan Ikatan Kovalen pada Molekul Nitrogen Peroksida, NO2

Molekul N2 mempunyai tiga ikatan kovalen yang dihasilkan dari


penggunaan bersama tiga pasang elektron. Ikatan kovalen pada
molekul N2 disebut ikatan kovalen rangkap tiga.

 7N :25
8O :26
 7N : 2 5 (membutuhkan 3e)
8O : 2 6 (membutuhkan 2e)

Latihan 3

1. Gambarkan pembentukan ikatan kovalen dan struktur Lewisnya pada


a. air, H2O
b. etena, C2H4
c. amoniak, NH3
d. propana, C3H8
2. Buatlah rumus struktur Lewis dan sebutkan berapa jumlah ikatan kovalen dan
ikatan kovalen koordinat dalam senyawa H2SO4!
c. Ikatan kovalen koordinasi

23
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen di mana pasangan
elektron yang dipakai bersama hanya disumbangkan oleh satu atom,
sedangkan atom yang satu lagi tidak menyumbangkan elektron. Ikatan
kovalen koordinasi hanya dapat terjadi jika salah satu atom mempunyai
pasangan elektron bebas (PEB).

Contoh: Atom N pada molekul amonia, NH3 , mempunyai satu PEB.


Oleh karena itu molekul NH3 dapat mengikat ion H+melalui ikatan
kovalen koordinasi, sehingga menghasilkan ion amonium, NH4Dalam
ion NH4+ terkandung empat ikatan, yaitu tiga ikatan kovalen dan satu
ikatan kovalen koordinasi.

Kepolaran ikatalen kovalen

Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang mempunyai perbedaan


Keelektronegatifan dan bentuk molekulnya tidak simetris. Sedangkan
ikatan kovalen non polar adalah kebalikan dari ikatan kovalen
polar.Perhatikan kegiatan berikut untuk lebih memahami perbedaan
ikatan polar dan ikatan kovalen non polar.

24
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
Berdasarkan percobaan tersebut HCl dan H2 O dapat tertarik oleh muatan
listrik karena pada keduanya terdapat muatan positif dan negatif (muatan
listrik). CCl4 tidak dapat tertarik oleh muatan listrik karena CCl4 tidak
bermuatan listrik. Senyawa kovalen yang mengandung muatan positif
dan negatif disebut senyawa kovalen polar dan yang tidak bermuatan
disebut senyawa kovalen non polar. Ikatan kovalen pada senyawa
kovalen polar disebut ikatan kovalen polar dan ikatan kovalen pada
senyawa nonpolar disebut ikatan kovalen nonpolar. Kepolaran dapat
dijelaskan berdasarkan harga keelektronegatifan unsur-unsur
pembentuknya dan bentuk molekul senyawa. Pada bab ini hanya dibahas
kepolaran berdasarkan keelektronegatifan. Kepolaran dapat terjadi pada
molekul dwiatom dan poliatom. Berdasarkan harga
keelektronegatifannya, kepolaran dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Kepolaran pada Molekul Dwiatom
Jika dua macam atom yang berbeda keelektronegatifannya membentuk
ikatan kovalen, posisi pasangan elektron ikatan akan lebih tertarik oleh
atom yang keelektronegatifannya lebih besar. Pada molekul HCl,
keelektronegatifan Cl = 3,0
dan H = 2,1, sehingga pasangan elektron ikatan akan tertarik oleh atom
Cl dan atom Cl cenderung lebih negatif daripada atom H. Pada molekul
HCl akan terjadi dua kutub muatan yaitu pada Cl relatif negatif,
sedangkan H relatif positif. Muatan yang berbeda disebut dipol dan
ditulis H+ untuk atom bermuatan positif dan H– untuk atom bermuatan
negatif. Struktur HCl ditulis:

Molekul HCl disebut molekul polar. Ikatannya disebut ikatan kovalen


polar.
Contoh lain molekul polar seperti ini adalah HF, HBr, dan HI.
2. Kepolaran pada molekul poliatom
Molekul air terdiri dari satu atom O dan dua atom H dengan
keelektronegatifan O = 3,5 dan H = 2,1.

25
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
Pada molekul air terdapat dua ikatan kovalen dan dua pasang elektron
bebas. Perbedaan keelektronegatifan O dan H menyebabkan elektron
lebih tertarik ke oksigen, maka atom-atom H akan cenderung bermuatan
positif dan atom O bermuatan negatif. Akibatnya molekul air bersifat
polar. Pada molekul yang lebih banyak unsur pembentuknya walaupun
ada perbedaan keelektronegatifan bisa saja menghasilkan senyawa
nonpolar. Contoh pada karbon tetraklorida, CCl4.

Pada molekul CCl4 keelektronegatifan Cl lebih besar daripada C maka Cl


cenderung bermuatan negatif dan C bermuatan positif. Arah kutub positif
ke kutub negatif pada molekul CCl4 saling berlawanan maka dipol yang
terjadi saling meniadakan akibatnya molekul CCl4 bersifat
nonpolar.Berdasarkan fakta-fakta tersebut dapat dikatakan bahwa
kepolaran senyawa dapat terjadi akibat adanya perbedaan
keelektronegatifan atom unsur-unsur pembentuknya. Makin besar
perbedaan keelektronegatifan makin bersifat polar. Kepolaran senyawa
dipengaruhi juga oleh susunan ruang atau bentuk molekul dari senyawa
tersebut.

Kegagalan Dan Pengecualian Aturan Octet


a. Pengecualian aturan octet
Pengecualian aturan oktet dapat dibagi dalam tiga kelompok sebagai berikut.
1. Senyawa yang tidak mencapai aturan oktet.
Senyawa yang atom pusatnya mempunyai elektron valensi kurang dari 4
termasuk dalam kelompok ini. Hal ini menyebabkan setelah semua
elektron valensinya dipasangkan tetap belum mencapai oktet. Contohnya

26
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
Senyawa dengan jumlah elektron valensi ganjil. Contohnya adalah NO2 ,
yang mempunyai elektron valensi (5 + 6 + 6) = 17. Kemungkinan rumus
Lewis untuk NO2 sebagai berikut.

Senyawa yang melampaui aturan oktet. Ini terjadi pada unsur-unsur


periode 3 atau lebih yang dapat menampung lebih dari 8 elektron pada
kulit terluarnya (ingat, kulit M dapat menampung hingga 18 elektron).
Beberapa contoh adalah PCl5 , SF6 , ClF3 , IF7 , dan SbCl5.
Perhatikan rumus Lewis dari PCl5 , SF6 , dan ClF3 berikut ini.

b. Kegagalan Aturan Oktet


Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia senyawa dari unsur transisi
maupun postransisi. Unsur postransisi adalah unsur logam setelah unsur
transisi, misalnya Ga, Sn, dan Bi. Sn mempunyai 4 elektron valensi, tetapi
senyawanya lebih banyak dengan tingkat oksidasi +2. Begitu juga Bi yang
mempunyai 5 elektron valensi, tetapi senyawanya lebih banyak dengan
tingkat oksidasi +1 dan +3. Pada umumnya, unsur transisi maupun unsur
postransisi tidak memenuhi aturan oktet.

d) Ikatan logam
d) Ikatan logam

Ikatan logam adalah gaya tarik-menarik antara ion-ion positif dengan


elektron-elektron pada kulit valensi dari suatu atom unsur logam.Ikatan
kimia antara atom-atom penyusun logam bukanlah ikatan ion ataupun ikatan
kovalen. Ikatan ion tidak memungkinkan karena semua atom logam
cenderung melepas elektron. Demikian pula dengan ikatan kovalen. Atom
logam mempunyai jumlah elektron valensi yang terlalu sedikit sehingga sulit
membentuk ikatan kovalen. Atom logam mempunyai keelektronegatifan
rendah, artinya mereka cenderung mudah melepaskan elektron terluarnya.
Jika atom logam melepaskan elektron maka terbentuk kation atau ion positif.

27
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
Berdasarkan sinar X, logam-logam membentuk kisi kristal. Struktur kisi
logam tersusun dalam kation-kation seperti pada gambar:

Elektron-elektron dari atom logam ditemukan di dalam kisi-kisi logam dan


bebas bergerak di antara semua kation, membentuk lautan elektron. Gaya
elektrostatik antar muatan (+) logam dan muatan (–) dari elektron akan
menggabungkan kisi-kisi logam tersebut. Tarik-menarik dari kation di dalam
lautan elektron yang bertindak sebagai perekat dan menggabungkan kation-
kation disebut ikatan logam.

Elektron yang bebas bergerak pada lautan elektron menyebabkan logam


dapat menghantarkan listrik, sehingga logam banyak digunakan sebagai
penghantar listrik dalam kabel.

Atom logam dengan atom logam tersusun rapat membentuk struktur raksasa
sehingga logam mempunyai titik leleh dan kekerasan yang tinggi. Dengan

28
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
demikian logam banyak digunakan sebagai penghantar panas. Logam dapat
ditempa, struktur logam jika ditempa dapat dilihat pada Gambar:

Beberapa sifat fisis logam antara lain:


1. Berupa padatan pada suhu ruang
Atom-atom logam bergabung karena adanya ikatan logam yang
sangat kuat membentuk struktur kristal yang rapat. Hal itu
menyebabkan atom-atom tidak memiliki kebebasan untuk bergerak.
Pada umumnya logam pada suhu kamar berwujud padat, kecuali
raksa (Hg) berwujud cair.
2. Bersifat keras tetapi lentur/tidak mudah patah jika ditempa
Adanya elektron-elektron bebas menyebabkan logam bersifat lentur.
Hal ini dikarenakan elektron-elektron bebas akan berpindah
mengikuti ion-ion positif yang bergeser sewaktu dikenakan gaya luar.
3. Mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi
Diperlukan energi dalam jumlah besar untuk memutuskan ikatan
logam yang sangat kuat pada atom-atom logam.

29
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
4. Penghantar listrik yang baik
Hal ini disebabkan terdapat elektron-elektron bebas yang dapat
membawa muatan listrik jika diberi suatu beda potensial.
5. Mempunyai permukaan yang mengkilap
6. Memberi efek foto listrik dan efek termionik
Apabila elektron bebas pada ikatan logam memperoleh energi yang
cukup dari luar, maka akan dapat menyebabkan terlepasnya elektron
pada permukaan logam tersebut. Jika energi yang datang berasal dari
berkas cahaya maka disebut efek foto listrik, tetapi jika dari
pemanasan maka disebut efek termionik.

e)e) Karakteristik
Karakteristiksenyawa
senyawaion
ion

Senyawa ion dapat diketahui dari beberapa sifatnya, antara lain:

1. Mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinngi.


Ion positif dan negatif dalam kristal senyawa ion tidak bebas bergerak
karena terikat oleh gaya elektrostatik yang kuat. Diperlukan suhu yang
tinggi agar ion-ion memperoleh energi kinetik yang cukup untuk
mengatasi gaya elektrostatik.
2. Keras tetapi rapuh
Bersifat keras karena ion-ion positif dan negatif terikat kuat ke segala
arah oleh gaya elektrostatik. Bersifat rapuh dikarenakan lapisan-lapisan
dapat bergeser jika dikenakan gaya luar, ion sejenis dapat berada satu di
atas yang lainnya sehingga timbul tolak-menolak yang sangat kuat yang
menyebabkan terjadinya pemisahan.
3. Berupa padatan pada suhu ruang
4. Larut dalam pelarut air, tetapi umumnya tidak larut dalam pelarut
organic
5. Tidak menghantarkan listrik dalam fasa padat, tetapi menghantarkan
listrik dalam fasa cair. Zat dikatakan dapat menghantarkan listrik apabila
terdapat ion-ion yang dapat bergerak bebas membawa muatan listrik.

30
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
f) Karakteristik senyawa kovalen
f) Karakteristik senyawa kovalen

Beberapa sifat fisis senyawa kovalen antara lain:


1. Berupa gas, cairan, atau padatan lunak pada suhu ruang
2. Dalam senyawa kovalen molekul-molekulnya terikat oleh gaya antar
molekul yang lemah, sehingga molekul-molekul tersebut dapat bergerak
relatif bebas.
3. Bersifat lunak dan tidak rapuh
4. Mempunyai titik leleh dan titik didih yang rendah
5. Umumnya tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik
6. Pada umumnya tidak menghantarkan listrik
Hal ini disebabkan senyawa kovalen tidak memiliki ion atau elektron
yang dapat bergerak bebas untuk membawa muatan listrik. Beberapa
senyawa kovalen polar yang larut dalam air, ada yang dapat
menghantarkan arus listrik karena dapat terhidrolisis membentuk ion-ion.

10. Contoh
10. Contoh dan nondan non contoh
contoh

Contoh

Contohikatan
Contoh ikatan ion
ion

Contoh
Contohikatan
ikatankovalen
kovalen

31
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
Contoh
Contohikatan
ikatan kovalen koordinasi
kovalen koordinasi

32
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
Contoh ikatan logam
 Contoh ikatan logam

Non contoh

Contoh ikatan ion

Contoh ikatan logam

33
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
11. Lembar kegiatan peserta didik
11. Lembar kegiatan peserta didik

Kelompok :
Kelas :
Anggota kelompok : 1.
2.
3.

34
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
Tujuan pembelajaran

Melalui model pembelajaran Inquiry learning dengan menggali informasi dari berbagai sumber
belajar,berfikir tingkat tinggi,dan mampu menyelesaikan masalah dengan pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki,diharapkan siswa dapat menjelaskan ikatan ion,menjelaskan ikatan
kovalen,menjelaskan ikatan kovalen koordinasi,menjelaskan ikatan logam serta kaitannya dengan
sifat zat,merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan karakteristik senyawa ion
berdasarkan beberapa sifat fisika serta merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan
karakteristik senyawa kovalen berdasarkan beberapa sifat fisika serta terlibat aktif selama proses
belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan
bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan
kritik.

Petunjuk kerja

1. Duduk dalam kelompok yang telah ditetapkan


2. Perhatikan dan amati slide power point yang ditampilkan di depan kelas
3. Kerjakan soal dan dibawah ini
4. Baca materi belajar dalam buku kimia kelas X dan sumber lainnya
5. Waktu diskusi dalam kelompok disediakan 45 menit
6. Hasil diskusi di presentasikan depan kelas

35
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
Ikatan ion

Silahkan selesaikan permasalahan ini melalui diskusi dalam kelompok


belajar masing-masing. Gunakan buku paket kelas X yang Ananda miliki.

1. Mengapa unsur-unsur golongan VIIIA (gas mulia) bersifat stabil?


……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………….
2. Mengapa unsur-unsur selain golongan VIIIA (gas mulia) bersifat tidak stabil?
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………….
3. Bagaimana cara unsur-unsur selain golongan VIIIA mencapai kestabilan atau mencapai hukum oktet?
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………….
4. Sebutkan macam-macam ikatan kimia yang Anda ketahui!
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………….
5. Apa yang dimaksud dengan ikatan ion?
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………….
6. Apakah syarat terjadinya ikatan ion? Al (golongan IIIA) dengan S (golongan VIA)
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………….
7. Jelaskan terjadinya ikatan ion dan tulislah ikatan ion yang terjadi pada:
a) Ca (golongan IIA) dengan N (golongan VA)
……………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………….

36
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
b) K (golongan IA) dengan I (golongan VIIA)
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….
c) Na (golongan IA) dengan S (golongan VIA)
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….
d) Mg (Z = 12) dengan F (Z = 9)
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….
e) Ba (Z = 56) dengan Cl (Z = 17)
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….
f) Ca (Z = 20) dengan S (Z = 16)
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….
g) Fe (elektron valensi = 3) dengan Cl (elektron valensi = 7)
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….
h) Zn (elektron valensi = 2) dengan Br (elektron valensi = 7)
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….
i) Cr (elektron valensi = 3) dengan O (elektron valensi = 6)
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….

37
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
Ikatan kovalen

1. Apakah yang dimaksud dengan ikatan kovalen?


…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
2. Tentukan jenis ikatan pada senyawa berikut ini, tergolong ikatan ion atau ikatan kovalen.
a) HCl
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
b) Ag2O
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
c) H2 SO4
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
d) FeS
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
e) K2 O
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
f) Ca(NO3)2
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
g) H2 CO3
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….

38
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
h) BaBr2
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….
i) CH3 Cl
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….
j) C6H12O6
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….
3. Mengapa terjadi kegagalan hukum oktet? Sebutkan contoh senyawa yang termasuk kegagalan
hukum oktet!
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….
4. Gambarkan dengan struktur Lewis terjadinya ikatan kovalen berikut dan sebutkan macam ikatan
kovalen tunggal atau rangkap.
1. Cl2 (nomor atom Cl = 17)
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….
2. CS2 (nomor atom C = 6, S = 16)
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….
3. F2 (nomor atom F = 9)
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….
4. C2H2 (nomor atom C = 6, H = 1)
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………….

39
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
1. CH4 (nomor atom C = 6, H = 1)
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
2. C2H4 (nomor atom C = 6, H = 1)
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
3. H2 S (nomor atom H = 1, S = 16)
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
4. C2H6 (nomor atom C = 6, H = 1)
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
5. CCl4 (nomor atom C = 6, Cl = 17)
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
6. PCl3 (nomor atom P = 15, Cl = 17)
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
5. Sebutkan keistimewaan atom karbon!
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
6. Jelaskan perbedaan antara senyawa kovalen polar dengan kovalen nonpolar!
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….

40
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
Ikatan kovalen koordinasi

Gambarkan struktur Lewis dan tunjukkan ikatan kovalen serta ikatan kovalen Koordinasi pada senyawa
berikut.

Ikatan logam

7. Jelaskan terjadinya ikatan logam!


…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
8. Mengapa logam dapat menghantarkan panas dan listrik?
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
9. Mengapa logam memiliki titik leleh dan titik didih tinggi?
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….

41
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
Karakteristik senyawa ion dan kovalen

1. Sebutkan contoh senyawa polar dan nonpolaran beri penjelasannya!


…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
2. Mengapa garam NaCl dalam fasa padat tidak dapat menghantarkan arus listrik sedangkan dalam
fasa cair dapat menghantarkan arus listrik?
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
3. Mengapa HCl dapat menghantarkan arus listrik?
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
4. Mengapa senyawa ion bersifat keras tetapi rapuh?
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
5. Mengapa titik didih dan titik leleh senyawa kovalen lebih rendah daripada titik didih dan titik
leleh senyawa ion?
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….
6. Mengapa senyawa kovalen pada umumnya tidak dapat larut dalam air?
…………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………….

42
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
PENUTUP
PENUTUP

1. Rangkuman
Rangkuman

1. Untuk mencapai kestabilannya unsur-unsur akan berikatan.


2. Pada suatu senyawa unsur akan stabil bila memenuhi aturan oktet atau duplet.
3. Ikatan terdiri dari ikatan ion dan ikatan kovalen.
4. Ikatan ion terjadi akibat gaya elektrostatik antara ion positif dan ion negatif, ikatan ion terbentuk
dari unsur logam dan bukan logam.
5. Pada ikatan kovalen terjadi penggunaan pasangan elektron bersama.
6. Ikatan kovalen dapat berupa ikatan kovalen tunggal, rangkap dua, atau rangkap tiga.
7. Ikatan kovalen koordinasi terjadi jika pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari
salah satu atom.
8. Sifat fisis senyawa ion umumnya berbeda dengan senyawa kovalen.
9. Senyawa ion umumnya mempunyai titik didih dan titik leleh yang tinggi karena energi yang
diperlukan untuk memutuskan gaya Coulomb antara ion-ion relatif tinggi.
10. Senyawa kovalen yang berbentuk struktur molekul sederhana seperti CH4 mempunyai titik didih
rendah.
11. Senyawa kovalen yang berbentuk struktur kovalen raksasa seperti intan mempunyai titik didih
tinggi.
12. Senyawa ion dapat menghantarkan listrik.
13. Senyawa kovalen polar dapat menghantarkan listrik, sedangkan senyawa kovalen nonpolar tidak
dapat menghantarkan listrik.
14. Ikatan logam adalah tarik-menarik dari kation di dalam lautan elektron yang bertindak sebagai
perekat dan menggabungkan kation-kation.

43
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
2. Tes formatif
2. Test formatif

1. Susunan elektron valensi gas mulia di bawah ini adalah oktet, kecuali … .
a. Xe
b. Ne
c. Kr
d. He
e. Ar
2. Kestabilan gas mulia dijadikan patokan atom-atom yang lain, sehingga atom-
atom tersebut berusaha mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia
terdekat dengan melakukan cara-cara di bawah ini, kecuali … .
a. pelepasan elektron
b. penangkapan elektron
c. memasangkan elektron
d. menerima pasangan elektron
e. menerima minimal dua pasang elektron
3. Unsur dengan konfigurasi elektron: 2, 8, 8, 2, jika akan mengikat unsur lain
untuk membentuk senyawa, maka langkah terbaik dengan … .
a. pelepasan 1 elektron, sehingga bermuatan 1+
b. pelepasan 2 elektron, sehingga bermuatan 2+
d. penangkapan 1 elektron, sehingga bermuatan 1–
e. penangkapan 2 elektron, sehingga bermuatan 2–
f. memasangkan 2 elektron dengan 2 elektron lainnya
4. Suatu unsur dengan konfigurasi elektron: 2, 6. Kecenderungan unsur tersebut
bila akan berikatan dengan unsur lain adalah … .
a. pelepasan 2 elektron, sehingga bermuatan 2+
b. pelepasan 4 elektron, sehingga bermuatan 4+
c. penyerapan 2 elektron, sehingga bermuatan 2–
d. penyerapan 4 elektron, sehingga bermuatan 4–
e. memasangkan 6 elektron
5. Atom 12A mempunyai ciri … .
a. elektron valensi 4
b. cenderung melepas 4 elektron
c. terdapat 2 elektron pada kulit terluar
d. cenderung menangkap 4 elektron
e. cenderung memasangkan 4 elektron
6. Unsur-unsur berikut membentuk ion positif, kecuali … .
a. 11Na

44
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
b. 19K
c. 20Ca
d. 35Br
e. 37Rb
7. Diketahui data suatu senyawa adalah:
(i) berikatan ion
(ii) rumus ikatan XY2
(iii) jika dilarutkan dalam air menghantarkan listrik
Dari data tersebut, X adalah unsur golongan … .
a. IA
b. VIA
c. IIA
d. VIIA
e. IIIA
8. Di antara unsur-unsur golongan IVA yang memiliki sifat istimewa karena
dapat membentuk rantai ikatan adalah unsur … .
a. Silicon
b. antimon
c. arsen
d. bismut
e. karbon
9. Kecenderungan atom bermuatan positif adalah … .
a. afinitas elektronnya besar
b. energi ionisasinya kecil
c. keelektronegatifannya besar
d. energi ionisasinya besar
e. keelektronegatifannya sedang
10. Unsur berikut ini yang cenderung menangkap elektron adalah … .
a. 11Na
b. 16S
c. 12Mg
d. 18Ar
e. 13Al
11. Diketahui unsur 7 N, 8 O, 9 F, 10Ne, 11Na, 12Mg, 16S, 19K, dan 20Ca. Pasangan
di bawah ini mempunyai elektron valensi sama, kecuali … .
a. K+ dan Ca2+
b. Na+ dan O–
c. Mg2+ dan S2–

45
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
d. Ne+ dan O–
e. N– dan F+
12. Ikatan yang terjadi antara atom yang sangat elektropositif dengan atom yang
sangat elektronegatif disebut ikatan … .
a. ion
b. kovalen tunggal
c. kovalen rangkap dua
d. kovalen rangkap tiga
e. kovalen koordinasi
13. Unsur 19X bereaksi dengan 16Y membentuk senyawa dengan ikatan … dan
rumus kimia … .
a. ion; XY
b. ion; XY2
c. ion; X2Y
d. kovalen; XY
e. kovalen; X2Y
14. Unsur X dengan konfigurasi: 2, 8, 8, 2, akan berikatan dengan unsur Y
dengan konfigurasi: 2, 8, 18, 7. Rumus kimia dan jenis ikatan yang terjadi
adalah … .
a. XY, ion
b. XY, kovalen
c. XY2 , ion
d. XY2 , kovalen
e. X2Y, ion
15. Diketahui beberapa unsur dengan nomor atom sebagai berikut. 9X, 11Y, 16Z,
19A, dan 20B. Pasangan unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah … .
a. A dan X
b. X dan Z
c. A dan Y
d. B dan Y
e. A dan B
16. Kelompok senyawa berikut ini yang seluruhnya berikatan ion adalah … .
a. CaCl2 , CaO, H2 O, dan N2 O
b. KCl, NaCl, SrCl2 , dan PCl5
c. MgCl2 , SrO, NO2 , dan SO2
d. BaCl2 , CaCl2 , CaO, dan SF6
e. KCl, CaO, NaCl, dan MgCl2
17. Pasangan senyawa berikut ini mempunyai ikatan kovalen, kecuali … .

46
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
a. H2 SO4 dan NH3
b. HNO3 dan CO2
c. H2 O dan HCl
d. SO3 dan PCl5
e. CH4 dan KCl
18. Diketahui unsur-unsur: 8A, 12B, 13C, 16D, dan 17E. Pasangan berikut yang
mempunyai ikatan kovalen adalah … .
a. A dan D
b. C dan D
c. B dan C
d. C dan E
e. B dan D
19. Kelompok senyawa di bawah ini yang semuanya berikatan kovalen
adalah … .
a. Cl2O7 , CO2 , HCl, dan NaCl
b. H2 O, HCl, SF6 , dan CCl4
c. SO2 , SO3 , CH4 , dan CaCl2
d. NH3 , NO2 , CO, dan MgO
e. Ag2 O, N2O3 , C2H2 , dan CO2
20. Molekul unsur berikut yang mempunyai ikatan kovalen rangkap dua
adalah … .
a. H2 (nomor atom H = 1)
b. F2 (nomor atom F = 9)
c. O2 (nomor atom O = 8)
d. Cl2 (nomor atom Cl = 17)
e. N2 (nomor atom N = 7)
21. Molekul unsur berikut yang mempunyai ikatan kovalen rangkap tiga
adalah … .
a. H2 (nomor atom H = 1)
b. F2 (nomor atom F = 9)
c. O2 (nomor atom O = 8)
d. Cl2 (nomor atom Cl = 17)
e. N2 (nomor atom N = 7)
22. Senyawa berikut mempunyai ikatan kovalen tunggal, kecuali … .
a. H2 O (nomor atom H = 1 dan O = 8 )
b. HCl (nomor atom H = 1 dan Cl = 17)
c. NH3 (nomor atom N = 7 dan H = 1)
d. CH4 (nomor atom C = 6 dan H = 1)

47
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
e. CO2 (nomor atom C = 6 dan O = 8)
23. Senyawa berikut yang mempunyai 2 buah ikatan kovalen rangkap dua
adalah…
a. SO2 (nomor atom S = 16 dan O = 8)
b. SO3 (nomor atom S = 16 dan O = 8)
c. CO2 (nomor atom C = 6 dan O = 8)
d. NO2 (nomor atom N = 7 dan O = 8)
e. Al2O3 (nomor atom Al = 13 dan O = 8)
24. Senyawa Cl2O3 (nomor atom Cl = 17, O = 8) mempunyai ikatan kovalen
koordinasi sebanyak … .
a. 1
b. 4
c. 2
d. 5
e. 3
25. Senyawa berikut ini bersifat polar, kecuali … .
a. CO
b. CO2
c. H2 O
d. SO3
e. BF3

48
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
KEPUSTAKAAN

Brady,James E.2012.Chemistry The Molecular Nature and Matter.New York:United


States Of America

Chang,Raymond.2011.General Chemistry The Essential Consepts.New York:Mc Graw


Hill

Devi,poppy K.2009.KIMIA 1 Untuk SMA dan MA.Jakarta:Depdiknas

Permana,Irvan.2009.Memahami Kimia Untuk MSA/MA Kelas X.Jakarta:Depdiknas

Utami,Budi.2009.Kimia Untuk SMA/MA Kelas X.Jakarta:Dpdiknas

49
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041
Kunci jawaban test formatif

1. d
2. e
3. b
4. c
5. c
6. d
7. c
8. e
9. d
10. b
11. e
12. a
13. c
14. c
15. a
16. e
17. e
18. a
19. b
20. c
21. e
22. e
23. a
24. e
25. b

50
Ikatan Kimia Sulta Hanika 18035041

Anda mungkin juga menyukai