KATA PENGANTAR
Modul ini disusun untuk memenuhi kebutuhan peserta didik dalam proses
penyusunan modul ini diusahakan dapat terbentuknya suatu bahan ajar yang
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dari modul ini sehingga
Penulis
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi..................................................................................................................................... v
PENDAHULUAN
A. RANGKUMAN .............................................................................................................. 36
B. EVALUASI ...................................................................................................................... 41
Daftar Pustaka
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
PETA KONSEP
v
PENDAHULUAN
A. IDENTITAS MODUL
B. KOMPETENSI INTI
KI 1 :Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI :Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,disiplin, santun,
peduli(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung
jawab, responsif, dan pro-aktif melalui keteladanan, pemberian
nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara
berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan
dunia
KI 3 :Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dan metakognitif
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji dan mencipta dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara
efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR :
3.14 Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan
1
kesetimbangan kelarutan dan data hasil kali kelarutan (Ksp)
4.14 Merancang dan melakukan percobaan untuk memisahkan campuran
ion logam (kation) dalam larutan
D. DESKRIPSI SINGKAT
Kelarutan adalah banyaknya mol zat terlarut dalam setiap liter larutan,
diberi lambang s. Kelarutan suatu zat di dalam air adalah konsentrasi
maksimum zat di dalam air saat tercapai keadaan tepat jenuh atau setimbang.
Besarnya kelarutan suatu zat duhi oleh beberapa faktor yaitu: jenis zat pelarut,
suhu dan pengadukan.
Konsentrasi (molaritas) hanya dimiliki oleh senyawa atau ion-ion yng
berwujud larutan, maka tetpan kesetimbangan reaksi hanya melibatkan ion-
ionnya saja, dan tetapan kesetimbangan disebut tetapan hasil kali kelarutan
(Ksp).
E. RELEVANSI
2
Dalam kehidupan sehari-hari, kita tentunya pernah menemukan zat-zat
yang larut dalam air dan yang tidak larut dalam air. Gula, garam, vetsin
merupakan beberapa contoh zat yang larut dalam air. Sedangkan kloroform
(CHCl3), benzena (C6H6), heksan (C6H14) merupakan contoh zat yang tidak larut
dalam air. Mengapa ada zat yang larut dalam air dan ada yang tidak larut dalam
air?
Air merupakan pelarut polar, sehingga dapat melarutkan zat yang bersifat
polar pula. Selain kepolaran, faktor lain yang menyebabkan suatu zat
dapat/tidak dapat larut dalam air adalah adanya ikatan hidrogen. Zat-zat yang
dalam air dapat membentuk ikatan hidrogen, biasanya larut dalam air. Adapun
diantara zat-zat yang dapat larut dalam air, ada yang mudah sekali larut dan ada
pula yang sukar larut.
3
Pelarutan dan pengendapan merupakan reaksi kimia yang umum terjadi
di sekitar Kehidupan kita sehari-hari dan bahkan di dalam tubuh kita. Enamel
gigi yang komposisi utamanya adalah mineral hidroksiapatit [Ca5(PO4)3OH]
dapat mengalami pelarutan dalam medium bersifat asam yang secara lanjut
akan menyebabkan karies gigi. Pengendapan garam-garam tertentu dalam ginjal
akan menyebabkan terbentuknya batu ginjal. Pengendapan CaCO3 dari air tanah
memegang peranan penting dalam pembentukan stalaktit dan stalagmit. Selain
itu, air laut dengan konsentrasi ion-ion Ca2+ dan CO32− cukup tinggi turut
berpengaruh terhadap keberadaan terumbu karang yang tersusun dari CaCO3.
Dalam modul ini akan dibahas kelarutan suatu zat, hasil kali
kelarutan,pengendapan, pengaruh ion senama, hubungan K sp dan pH.
Sebelum mempelajari Modul kelarutan dan hasil kelarutan ini, ananda
harus sudah memahami kesetimbangan dan penetuan pHagar lebih mudah
memahaminya. Modul ini akan berhungan dengan perhitungan analitik
selanjutnya.
F. POKOK BAHASAN
Pada modul kelarutan dan hasil kali kelarutan ini akan membahas tentang:
a. Kelarutan
b. Hasil kali kelarutan (Ksp)
c. Hubungan kelarutan (s) dan hasil kali kelarutan (Ksp)
d. Pengaruh ion senama dan pH
e. Reaksi pengendapan
4
INTI
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah membaca dan memahami modul ini dihaarapkan ananda dapat :
1. Menentukan kelarutan senyawa.
2. Menjelaskan hubungan tetapan hasil kali kelarutan dengan kelarutan.
B. URAIAN MATERI
1. KELARUTAN (s)
Jika kita melarutkan sedikit garam dapur (NaCl), misalnya 10 g ke dalam
100 mL air pada suhu ruang, maka seluruh NaCl akan larut. Bagaimana bila kita
menambahkan lebih banyak NaCl? Apakah tambahan NaCl tersebut masih akan
larut? Adakah batasan di mana NaCl tidak dapat larut lagi?
Bila kita melarutkan 100 g NaCl ke dalam 100 mL air, maka sebagian NaCl
akan tidak larut. Pada kondisi ini, larutan dikatakan “jenuh”. Larutan jenuh
adalah larutan di mana pelarut tidak dapat melarutkan zat terlarut lagi sehingga
terdapat zat terlarut yang tidak larut (mengendap). Kelarutan (solubility)
didefinisikan sebagai jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah
tertentu pelarut pada suhu tertentu. Kelarutan suatu zat biasanya dinyatakan
dalam satuan g/L atau mol/L. Kelarutan yang dinyatakan dalam mol/L biasanya
disebut sebagai kelarutan molar, s.
Contoh soal kelarutan:
Dalam 500 mL larutan jenuh kalsium fluorida (CaF2) terdapat 8,2 mg CaF2.
Tentukan kelarutan CaF2 dalam mol/L.
Pembahasan:
5
Kelarutan molar = molaritas larutan jenuh; s = n / V. Jadi, massa zat terlarut
harus dikonversi terlebih dahulu menjadi jumlah mol zat terlarut. Lalu,
molaritas larutan ditentukan dari jumlah mol zat terlarut per satuan volum
larutan.
Kelarutan CaF2 = s = =
Kelarutan zat di dalam pelarut dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara
lain:
a. Suhu
Kelarutan suatu zat berwujud padat semakin tinggi, jika suhunya dinaikkan.
Dengan naiknya suhu larutan, jarak antarmolekul zat padat menjadi renggang.
Hal ini menyebabkan ikatan antar zat padat mudah terlepas oleh gaya
tarik molekul-molekul air, sehingga zat tersebut mudah larut.] 31
b. Jenis Pelarut
Senyawa polar (mempunyai kutub muatan) akan mudah larut dalam
senyawa polar, misalnya alkohol dan semua asam merupakan senyawa polar
sehingga mudah larut dalam air yang juga merupakan senyawa polar. Selain
senyawa polar, senyawa ion NaCl juga mudah larut dalam air dan terurai
menjadi ion-ion. Senyawa non polar akan mudah larut dalam senyawa
nonpolar, misalnya lemak mudah larut dalam minyak. Senyawa polar
umumnya tidak larut dalam senyawa non polar, misalnya alkohol tidak larut
dalam minyak tanah.
c. Jenis zat terlarut
Setiap zat memilki harga kelarutan sendiri-sendiri pada suatu pelarut. Ada
yang mudah larut dan ada yang sukar larut
7
Table 1. harga Ksp beberapa zat terlarut
8
AB(S) ↔ A+(aq) + B-(aq)
Apabila kelarutan A2B = s mol/L, jumlah mol A3+ yang terbentuk = 2 s mol/L dan
jumlah mol B2- yang terbentuk = s mol/L
Apabila kelarutan A2B = s mol/L, jumlah mol A3+ yang terbentuk = 2 s mol/L dan
jumlah mol B2- yang terbentuk = s mol/L.
9
Elektrolit Kuarterner (AB3)
Apabila kelarutan AB3 = s mol/L, jumlah mol A3+ yang terbentuk = s mol/L dan
jumlah mol B– yang terbentuk = 3s mol/L.
10
Jadi dengan mengetahui Nilai Ksp, kita dapat mengetahui
kelarutan senyawa ionik dalam pelarutnya. Semakin kecil
Ksp, semakin sedikit kelarutan senyawa tersebut dalam air.
Namun, dalam menggunakan nilai Ksp untuk
membandingkan kelarutan, kita harus memilih senyawa
yang memiliki rumus yang “sama”. Misalnya AgCl
dibandingkan dengan ZnS, atau CaF2 dibandingkan dengan
Fe(OH)2.
Contoh Soal:
Penyelesaian:
Ksp = (s)(3s)3
Ksp = 27s4
Jawab :
3.Berapa gram CaCO3 padat (Mr=100) yang terlarut dalam 250 mL larutannya ?
(CaCO3 = 1,6 x10-9)
jawab :
s s s
PERCOBAAN
A.TUJUAN PERCOBAAN
12
Tujuan percobaan praktikum ini adalah untuk dapat memahami sifat larutan
jenuh, kelarutan suatu garam dalam pelarut air, dan menentukan hasil kali
kelarutannya.
C.PROSEDUR KERJA
D. HASIL PERCOBAAN
Banyak
Air Kelarutan Endapan
Gula
Air Panas
Air Dingin
13
Air Panas
Air Panas
Air Dingin
Air Panas
Air Dingin
Air Panas
Air Dingin
C. RANGKUMAN
1. Kelarutan (solubility) didefinisikan sebagai jumlah maksimum zat yang
Ksp = [Ay+]x[Bx−]y
4. Hubungan antara kelarutan (s) dengan hasil kali kelarutan (Ksp) adalah
D. LATIHAN SOAL
a. [Ag] [CrO4]
b. [Ag+] [CrO4-2]
c. [Ag+]2 [CrO4-2]
d. [Ag+] [CrO–]4
e. [Ag4+]2 [CrO2]4
2. Jika kelarutan Ca(OH)2 dalam air adalah s mol L-1, maka hasil kali kelarutan
Ca(OH)2..
a. s2
b. s3
c. 2s3
d. 4s3
e. 16s4
15
3. Jika konsentrasi Ca+2 dalam larutan jenuh CaF2 = 2 x 10-4 mol L-1, maka hasil
kali kelarutan CaF2..
a. 8 x 10-8
b. 3,2 x 10-11
c. 1,6 x 10-11
d. 2 x 10-12
e. 4 x 10-12
4. Pada suhu tertentu 0,350 g BaF2 (Mr = 175) melarut dalam air murni
membentuk 1 liter larutan jenuh. Hasil kali kelarutan BaF2 pada suhu itu
adalah…
a. 1,7 x 10-2
b. 3,2 x 10-6
c. 3,2 x 10-8
d. 3,2 x 10-9
e. 4,0 x 10-9
kunci jawaban
1. Jawaban : C
2. Jawaban D
16
3. Jawaban B
4. Jawaban C
17
E. PENILAIAN DIRI
JAWABAN
NO PERTANYAAN
ya Tidak
Catatan :
Bila ada jawaban “Tidak” maka dengan segera lakukan review pembelajaran
terutama pada bagaian yang masih tidak. Bila semua jawaban “ya” maka anda
dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya
18
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
REAKSI PENGENDAPAN
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah membaca dan memahami modul ini dihaarapkan ananda dapat :
1. Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan nilai tetapan hasil
kali kelarutan dan membuktikannya melalui percobaan.
B. URAIAN MATERI
REAKSI PENGENDAPAN
INFO
19
Silahkan klik di bar
code berikut untuk
lebih jelasnya
20
= [5 x 10-5] [10-6]
= 5 x 10-11
–> Sesuai dengan 3 peraturan tadi, maka Qsp AgCl < Ksp AgCl, maka tidak
ada mengendap.
2. Ksp SrCO3 = 10-10. Bagaimana keadaan campuran antara 100 mL Sr(OH)2
0,01 M dengan 100 mL Na2CO3 0,001 M?
Sama seperti tadi, senyawa yang diperlukan adalah SrCO3 beserta ion Sr2+
dan CO3 2-. Maka:
*[Sr(OH)2] = [Sr2+]
= (V1 x M1) / V1 + V2
= (100 mL x 0,01 M) / 200 mL
= 0,005 M
*[Na2CO3] = [CO32-]
= (100 mL x 0,001) / 200 mL
= 0,0005 M
Cari data Qsp dari reaksi ionisasi SrCO3:
SrCO3 ⇆ Sr2+ + CO32-
Qsp = [Sr2+] [CO32-]
= [0,005] [0,0005]
= 2,5 x 10-6
Maka, Qsp > Ksp sehingga terjadi endapan SrCO3
Soal ini cukup panjang memang, tapi penyelesaiannya sama saja seperti 2
contoh di atas. Pertama, lirik seluruh data Ksp dan cari ion senamanya
terhadap AgNO3 dan 5 ion dalam 5 wadah tersebut, yaitu ion Ag+ beserta
kelima ion-ion di dalam wadah tsb. Jadi:
[AgNO3] = [Ag+]
= (200 mL x 0,02M) / 200 mL + 200 mL ——> 200 mL + 200 mL dari kata ”
volume dan molaritas yang sama, berarti = AgNO3)
= 10-2 M
[ S2-] = [PO43-] = [CrO42-] = [Br-] = [SO42-]
= (200 mL x 0,02 M) / 200 mL + 200 mL
= 10-2 M
Sudah dapat [Ag+] dan [Seluruh 5 ion dalam wadah], maka selanjutnya uji
ramalan sesuai soal yaitu yang larut atau tidak mengendap berdasarkan data
Ksp:
A. Ag2S (Ksp = 2 x 10-49)
Ag2S ⇆ 2Ag+ + S2-
Qsp = [Ag+]2 [S2-]
= [10-2]2 [10-2]
= 10-6 ———-> Qsp > Ksp, mengendap
B. Ag3PO4 (Ksp = 1 x 10-20)
22
Ag3PO4 ⇆ 3Ag+ + PO43-
Qsp = [Ag+]3 [PO43-]
= [10-2]3 [10-2]
= 10-8 ————-> Qsp > Ksp, mengendap
C. Ag2CrO4 (Ksp = 6 x 10-5)
Ag2CrO4 ⇆ 2Ag+ + CrO42-
Qsp = [Ag+]2 [CrO42-]
= [10-2]2 [10-2]
= 10-6 ————-> Qsp < Ksp, belum mengendap
D. AgBr (Ksp = 5 x 10-13)
AgBr ⇆ Ag+ + Br-
Qsp = [Ag+] [Br-]
= 10-4 ———> Qsp > Ksp, mengendap
E. Ag2SO4 (Ksp = 3 x 10-5)
Ag2SO4 ⇆ 2Ag+ + SO42-
Qsp = [Ag+]2 [SO42-]
= 10-6 ————–> Qsp < Ksp, tidak mengendap
23
Melakukan percobaan
Langkah Kerja :
1. Baca dan lakukan prosedur percobaan berikut :
2. Isilah gelas kimia 100 mL dengan larutan Pb(NO3)2 0,01 M
3. Tambahkan satu tetas larutan HCl 0.1 M, kemudian aduklah dengan
menggunakan pengaduk. Amatilah apakah terbentuk endapan?
4. Lakukan penetesan dan aduk setiap kali menambahkan larutan HCl
5. Lakukan percobaan dengan kerja sama dengan teman sekelompokmu
sesuaiprosedur yang telah kamu pahami,kemudian catatlah data hasil
percobaan yang telah dilakukan!
Pengamatan Hasil pengamatan
1. Apakah endapan terbentuk pada ………………………………………………………
tetes pertama?
2. Pada tetes keberapa mulai
terbentuk endaapan? ……………………………………………………………
24
6. Analisislah data hasil pengamatan dari penyelidikan peembentukan endapan
dengan mendiskusikannya secara aktif bersama aanggota
kelompokmu,kemudian jawablah pertanyaan berikut :
a. Mengapa endapan tidak terbentuk pada tetes pertama ?
b. Pada tetes keberapa mulai terbentuk endapan?
c. Berapakah nilai ⦋Pb2+⦌⦋Cl-⦌2 dalam laryauatan setelah terbentuk
endapan?
5. Tunjukkan hasil percobaanmu didepan kelas dan presentasekan hasil
analisis kelompokmu di depan kelas dengan penuh percaya diri dan
santun.
C. RANGKUMAN
D. LATIHAN SOAL
a. Sr(NO3)2
25
b. BaCrO4
c. Pb(NO3)2
a. Tidak ada
b. Ketiga – tiganya
c. Hanya Zn(NO3)2
d. Hanya Mn(NO3)2
Kunci Jawaban
1. Jawaban E
26
2. Jawaban E
27
E. PENILAIAN DIRI
Jawablah pertanyaan pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab !
JAWABAN
NO PERTANYAAN
ya Tidak
Catatan :
Bila ada jawaban “Tidak” maka dengan segera lakukan review pembelajaran
terutama pada bagaian yang masih tidak. Bila semua jawaban “ya” maka anda
dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya.
28
KEGIATAN PEMBELAJARAN 3
PENGARUH ION SENAMA DAN pH TERHADAP KELARUTAN
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah membaca dan memahami modul ini dihaarapkan ananda dapat :
1. Menjelaskan pengaruh ion senama terhadap kelarutan
2. Menjelaskan pengaruh pH terhadap kelarutan
E. URAIAN MATERI
1. PENGARUH ION SENAMA DAN pH TERHADAP KELARUTAN
Contoh soal :
E. Air
F. 0,2 M AgNO3
G. 0,2 M Na2SO4
30
Pembahasan
Kesetimbangan yang terjadi dalam larutan ini adalah Ag 2SO4 ⇌ 2Ag+ + SO42–
Ag2SO4 dalam AgNO3 = kelarutan SO42– Jadi kelarutan Ag2SO4 dalam 0,2 M
Ag2SO4 dalam Na2SO4 = ½ kelarutan Ag+ Jadi kelarutan Ag2SO4 0,2 M Na2SO4 = ½
INFO
Sesuai dengan pengaruh ion senama terhadap, suatu basa akan sukar larut
soal berikut. Kita akan memebandingkan kelautan suatu basa dalam air dan
32
dalam larutan basa lain, sehingga kita dapat membuktikan bahwa kelarutan basa
Contoh soal :
Pembahasan :
M(OH)2 mempunyai pH = 10
pOH = 14 – 10 = 4
[OH-] = 1 x 10-4
s s 2s
[OH-] = 2s
1 x 10-4 = 2s
s = 5 x 10-5 mol/L
Ksp = [M2+][OH-]2
= (s) (2s)2
adalah :
pH = 13 ==> Basa
pOH = 14 -13 = 1
33
[OH-] = 1 x 10-1 = 0,1 M
Karena kedua larutan adalah basa, maka ion sejenis adalah OH-.
Ksp =[M2+][OH-]2
s = 1 x 10-6
bagaimana hal ini dapat terjadi? Tingkat keasaman larutan (pH) dapat
Suatu basa umumnya lebih mudah larut dalam larutan yang bersifat asam
dibandingkan dalam air murni. Sebaliknya, suatu basa lebih sukar larut
dalam larutan yang bersifat basa. Hal ini berarti bahwa penurunan pH
yang berasal dari asam lemah akan lebih mudah larut dalam larutan yang
garam-garam yang berasal dari asam lemah). Hal ini disebabkan karena
Reaksi kesetimbangan dari basa (logam hidroksida) yang sukar larut, dapat
berkurang
c. Suatu basa akan lebih susah larut dalam suatu pelarut basa dibandingkan
dalam pelarut air, karena adanya efek ion senama (yaitu ion OH-), yang
F. RANGKUMAN
a. Penambahan ion senama memperkecil kelarutan
35
kiri membentuk lebih banyak padatan M(OH)2. Jadi, kelarutan zat akan
berkurang
G. LATIHAN SOAL
1. Larutan Mg(OH)2 jenuh mempunyai pH = 9. Harga Ksp Mg(OH)2pada
suhu tersebut adalah…
a. 5 x 10-10
b. 5 x 10-15
c. 1 x 10-15
d. 5 x 10-16
e. 1 x 10-16
a. 10 + log 6
b. 10 – log 6
c. 10
d. 9 + log 6
e. 9 – log 6
36
3. Jika diketahui Ksp AgOH = 1 x10-8, maka kelarutannya dalam larutan
NaOH 0,01 M adalah . . . .
a. 2 x 10-6 mol/L
b. 1 x 10-6 mol/L
c. 2 x 10-4 mol/L
e. 2 x 10-2 mol/L
4. Hasil kali Kelarutan CaCO3 = 2,5 x 10-9 maka Kelarutan CaCO3 dalam air
adalah….
kunci jawaban
1. Jawaban D
37
2. Jawaban A
38
3. Jawaban B
39
4. Jawaban E
H. PENILAIAN DIRI
Jawablah pertanyaan pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggung jawab !
JAWABAN
NO PERTANYAAN
ya Tidak
Catatan :
Bila ada jawaban “Tidak” maka dengan segera lakukan review pembelajaran
terutama pada bagaian yang masih tidak. Bila semua jawaban “ya” maka anda
dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya
40
PENUTUP
A. RANGKUMAN
Ksp = [Ay+]x[Bx−]y
d. Hubungan antara kelarutan (s) dengan hasil kali kelarutan (Ksp) adalah
kiri membentuk lebih banyak padatan M(OH)2. Jadi, kelarutan zat akan
berkurang
41
kanan membentuk lebih banyak padatan M(OH)2 akan terurai menjadi
ion ionnya. Jadi, kelarutan zat akan bertambah
B. EVALUASI
SOAL EVALUASI
1. Diketahui kelarutan basa M(OH)2 dalam air sebesar 5 x 10-4 mol/L. larutan
jenuh basa tersebut mempunyai pH sebesar….
a. 5
b. 6
c. 10
d. 11
e. 12
2, Pada suhu tertentu larutan jenuh Mg(OH)2 mempunyai pH sama dengan 10.
Hasil kali kelarutan Mg(OH)2 adalah….
a. 1 x 10-6
b. 1 x 10-9
c. 1 x 10-12
d. 2 x 10-12
e. 5 x 10-13
3. Pada suhu tertentu kelarutan PbCl2 dalam air adalah 2,5 x 10-2 Hasil Kali
kelarutan (Ksp) PbCl2 adalah….
42
a. 6,25 x 10-6
b. 6,25 x 10-5
c. 6,25 x 10-4
d. 7,25 x 10-4
e. 7,5 x 10-4
4. Larutan jenuh X(OH)2 Memiliki pOH = 5. maka hasil kali kelarutan (Ksp) dari
X(OH)2 tersebut….
a. 4 x 10-3
b. 4 x 10-9
c. 2 x 5-12
d. 5 x 10-16
e. 7 x 10-13
5. Hasil kali Kelarutan CaCO3 = 2,5 x 10-9 maka Kelarutan CaCO3 dalam air
adalah….
(Ar Ca = 40, C = 12, O = 16)
a. 0,125 x 10-3 mol/L
b. 1,25 x 10-3 mol/L
c. 2,5 x 10-3 mol/L
d. 5,0 x 10-3 mol/L
e. 5,0 x 10-5 mol/L
6. Jika senyawa Pb3(PO4)2 dilarutkan dalam air dan kelarutannya diberi lambang
s, maka senyawa tersebut memiliki nilai Ksp . . .
a. S2
b. 4s3
c. 27s4
d. 108s5
e. 108s6
7. Diketahui hasil kali kelarutan Cr(OH)2 pada 289 K adalah 1,08 x 10-19 mol3 L-
3, maka kelarutan dari Cr(OH)2 sebesar . . . .
43
a. 3,0 x 10-7 mol L-1
b. 3,22 x 10-9 mol L-1
c. 3,28 x 10-9 mol L-1
d. 6,56 x 10-10 mol L-1
e. 16,4 x 10-10 mol L-1
8. Suatu larutan mengandung garan – garam Fe(NO3)2, Mn(NO3)2, dan
Zn(NO3)2 masing-masing dengan konsentrasi 0,01 M. kedalam larutan ini
ditambahkan NaOH padat sehingga didapatkan pH larutan adalah 8. Jika
Ksp hidroksida dari :
Fe(NO3)2 = 2,8 x 10-16
Mn(NO3)2 = 4,5 x 10-14
Zn(NO3)2 = 4,5 x 10-17
Hidroksi yang mengendap adalah . . . .
a. Tidak ada
b. Ketiga – tiganya
c. Hanya Zn(NO3)2
d. Hanya Mn(NO3)2
e. Zn(NO3)2 dan Fe(NO3)2
9. Jika diketahui Ksp AgOH = 1 x10-8, maka kelarutannya dalam larutan NaOH
0,01 M adalah . . . .
a. 2 x 10-6 mol/L
b. 1 x 10-6 mol/L
c. 2 x 10-4 mol/L
d. 2,7 x 10-4 mol/L
e. 2 x 10-2 mol/L
10. Tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) untuk garam sukar larut Pb(IO3)2 sama
dengan . . . .
a. [ Pb2+] [IO3–]
b. [ Pb2+]2 [IO3–]
44
c. [ Pb2+] [IO3–]2
d. [ Pb2+]2 [IO3–]2
e. [ Pb2+] [2IO3–]2
KUNCI JAWABAN
NO JAWABAN NO JAWABAN
1 D 6 D
2 E 7 A
3 B 8 E
4 D 9 B
5 E 10 C
PEDOMAN PENSEKORAN
Bentuk Soal Jumlah Soal Nomor Soal Skor setiap Skor
Soal Maksimum
Pilihan ganda 10 1-10 10 100
45
DAFTAR PUSTAKA
46