Anda di halaman 1dari 64

KIMIA

Untuk
SMA/MA

Kelas 12
Semester Ganjil

Oleh
TIM MGMP KIMIA MA
KABUPATEN JOMBANG

i
LKPD KIMIA SMA/MA
………………………….
Cetakan pertama, Juni 2021
64 halaman, 21 x 29 cm
ISBN: ………………………….
Penulis:
Diterbitkan oleh:
………………………………………
Anggota IKAPI No. 158/JTI/2015
……………………………………….
Jombang Jawa Timur
Email: …………………………………….
Website: …………………………….
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang.
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau
seluruh isi buku ini dengan cara apapun,
tanpa izin tertulis dari penerbit.
Distributor:
………………………..

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Kimia untuk
SMA/MA.

LKPD ini disusun berdasarkan kurikulum deferensiasi. Setiap pembelajaran disesuaikan


dengan standar Kompetensi Dasar serta pengembangan dan aspek penilaian. LKPD Kimia ini berisikan
ringkasan materi dan soal-soal latihan yang disesuaikan dengan bentuk penilaian penguasaan konsep
(kognitif) sebagai tugas akhir pembelajaran siswa untuk menguji sendiri.

Dengan mempelajari LKPD ini secara seksama diharapkan siswa mampu menerapkan konsep-
konsep setiap modul secara khusus maupun secara umum dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa
materi dalam buku ini disajikan dalam bentuk percobaan, hal ini dimaksudkan agar siswa dapat
memperoleh pengertian yang lebih jelas serta memiliki keterampilan. Istilah-istilah yang digunakan
dalam LKPD ini adalah istilah-istilah yang lazim digunakan dan disesuaikan dengan ketentuan-
ketentuan dari International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC)

Kami berharap LKPD ini dapat berguna bagi siswa, guru dan orang tua murid dalam memacu
siswa meraih prestasi yang maksimal. Modul ini tentu masih banyak kekurangan. Oleh karena itu
saran atau kritik yang membangun dari berbagai pihak akan kami terima dengan senang hati demi
penyempurnaan penerbitan berikutnya.

Demikian, semoga LKPD ini benar-benar dapat memberikan motivasi belajar bagi siswa dan
mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang cerdas, mandiri, kreatif, inovatif, yang memiliki
ketanggapan dan kepekaan terhadap perkembangan IPTEK.

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .…………………………………………………………………… iii


DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. iv

BAB 1 SIFAT KOLEGATIF LARUTAN


A. Konsentrasi Larutan ................................................................................................... 1
B. Sifat –sifat kolegatif larutan ................................................................................... 2
C. Sifat kolegatif larutan elektrolit .................................................................................... 3
D. Diagram tiga fasa....................................................................................................... 3
E. Sifat kolegatif larutan dalam kehidupan sehari-hari ..................................................... 4

BAB 2 REDOKS DAN ELEKTROKIMA


A. Menyetarakan persamaan reaksi redoks ................. ……………………………………. 8
B. Sel elektrokimia ........................................................................................................ 9
C. Hukum faraday .......................................................................................................... 14

BAB 3 KIMIA UNSUR


A. Kelimpahan unsur-unsur di alam ................................................................................ 16
B. Sifat fisik dan sifat kimia unsur ................................................................................... 16

BAB 4 SENYAWA KARBON


A. Gugus fungsi ............................................................................................................. 30
B. Tatanama senyawa karbon ........................................................................................ 30
C. Isomer ....................................................................................................................... 32
D. Kegunaan senyawa karbon ........................................................................................ 32

BAB 5 SENYAWA AROMATIK (BENZENA)


A. Struktur benzena ....................................................................................................... 36
B. Reaksi benzena ........................................................................................................ 38
C. Sifat benzena danturunannya .................................................................................... 40
D. Kegunaan dan dampak benzena beserta turunannya ................................................. 41

BAB 6 SENYAWA MAKROMOLEKUL


A. Polimer ..................................................................................................................... 45
B. Karbohidrat ................................................................................................................ 47
C. Protein ...................................................................................................................... 49
D. Lemak dan minyak ..................................................................................................... 51

iv
SIFAT KOLIGATIF
1 LARUTAN

KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis fenomena sifat koligatif larutan (penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih, penurunan
titik beku, dan tekanan osmosis)
4.1. Menyajikan kegunaan prinsip sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari- hari.
3.2. Membedakan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
4.2. Melakukan percobaan untuk menentukan derajat pengionan

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari LKPD ini diharapkan peserta didik dapat:


1. Menghitung konsentrasi larutan.
2. Menghitung penurunan tekanan uap, tekanan osmosis, kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku.
3. Merancang percobaan terkait penurunan tekanan uap, tekanan osmosis, kenaikan titik didih, dan penurunan
titik beku.
4. Menggunakan rancangan percobaan dalam melakukan percobaan penurunan tekanan uap, tekanan osmosis,
kenaikan titik didih, dan penurunan titik beku.
5.Menyusun hasil data percobaan yang dilakukan.
6.Menyusun hasil penelusuran informasi tentang kegunaan prinsip sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-
hari
7. Menganalisis perbedaan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit berdasarkan data percobaan.
8. Mengolah data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan monelektrolit yang
konsentrasinya sama.
9. Menganalisis data percobaan untuk membandingkan sifat koligatif larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
yang konsentrasinya sama.
10. Menganalisis data untuk menentukan derajat pengionan

MATERI PEMBELAJARAN
A. Konsentrasi larutan
Beberapa cara untuk menyatakan konsentrasi suatu larutan adalah:
1. Molaritas (M)
Molaritas adalah banyaknya mol zat yang terlarut dalam 1 liter larutan
 Rumus Kemolaran:
𝑛
M= 𝑣
𝑔𝑡 1000
M = 𝑀𝑟 x 𝑚𝑙
dengan : M = molaritas
n= mol zat terlarut
v = volume larutan (L)
gt = massa zat terlarut (gram)
Mr = massa molar zat terlarut (g/mol)
2. Molalitas (m)
Molalitas (kemolalan) adalah jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg (1000 gram) pelarut.

1
Molalitas didefinisikan dengan persamaan berikut :
𝑛
m=𝑝
𝑔𝑡 1000
m = 𝑀𝑟 x 𝑔𝑝
dengan : m = molaritas
p = massa zat pelarut (Kg)
gt = massa zat terlarut
gp = massa zat pelarut (gram)
3. Fraksi mol (X)
Fraksi mol merupakan satuan konsentrasi yang semua komponen larutannya dinyatakan
berdasarkan mol
 Jika zat A dicampur dengan zat B, maka fraksi mol zat A (XA) dan fraksi mol zat B (XB)
dinyatakan dengan:
𝑛𝐴 𝑛𝐵
XA= XB= dimana nA = mpl zat A dan nB = mol zat B
𝑛𝐴+𝑛𝐵 𝑛𝐵+𝑛𝐴
Apabila fraksi mol dari masing- masing zat yang ada dalam larutan dijumlahkan, maka secara
keseluruhan nilainya adalah 1 .
XA + XB = 1
Hubungan antara prosentase, massa jenis larutan dan molaritas dapat dirumuskan:
% 𝑥 𝜌 𝑥 10
M= Keterangan : 𝜌 = 𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑙𝑎𝑟𝑢𝑡𝑎𝑛
𝑀𝑟
% = prosentase larutan
B. Sifat Koligatif Larutan
Meskipun sifat koligatif melibatkan larutan, sifat koligatif tidak bergantung pada interaksi antara molekul
pelarut dan zat terlarut, tetapi bergatung pada jumlah zat terlarut yang larut pada suatu larutan. Sifat koligatif
terdiri dari penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmotik.
1. Penurunan Tekanan Uap Larutan ( ∆ P )
Molekul - molekul zat cair yang meninggalkan permukaan menyebabkan adanya
tekanan uap zat cair. Semakin mudah molekul - molekul zat cair berubah menjadi uap, makin tinggi pula
tekanan uap zat cair. Apabila tekanan zat cair tersebut dilarutkan oleh zat terlarut yang tidak menguap,
maka partikel - partikel zat terlarut ini akan mengurangi penguapan molekul - molekul zat cair
Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang
tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas
dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin
tinggi
. Persamaan penurunan tekanan uap dapat ditulis:

∆ P = P0 - P dimana P0 > P ket: P0 = tekanan uap zat cair murni


P = tekanan uap larutan

Pada tahun 1878, Marie Francois Raoult seorang kimiawan asal Prancis melakukan
percobaan mengenai tekanan uap jenuh larutan, sehingga ia menyimpulkan tekanan uap jenuh larutan
sama dengan fraksi mol pelarut dikalikan dengan tekanan uap jenuh pelarut murni .. Kesimpulan ini
dikenal dengan Hukum Raoult dan dirumuskan dengan[3].

P = P0 . Xp dan ∆ P = P0 . Xt

dimana: ∆ P= penurunan tekanan uap larutan


P = tekanan uap jenuh larutan
P0 = tekanan uap jenuh pelarut murni
Xp = fraksi mol zat pelarut
Xt = fraksi mol zat terlarut
2. Kenaikan titik didih larutan ( ∆ 𝑇𝑏 )
Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair mendidih. Pada suhu ini, tekanan uap zat
cair sama dengan tekanan udara di sekitarnya. Hal ini menyebabkan terjadinya penguapan di seluruh
bagian zat cair. Titik didih zat cair diukur pada tekanan 1 atmosfer . Dari hasil penelitian, ternyata titik

2
didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya. Hal ini disebabkan adanya partikel -
partikel zat terlarut dalam suatu larutan menghalangi peristiwa penguapan partikel - partikel pelarut.
Oleh karena itu, penguapan partikel - partikel pelarut membutuhkan energi yang lebih besar.
Perbedaan titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni di sebut kenaikan titik didih yang dinyatakan
dengan (∆ 𝑇𝑏)Persamaannya dapat ditulis :
∆ 𝑇𝑏 = Tb larutan – Tb pelarut atau ∆ 𝑇𝑏 = 𝑇𝑏 − 𝑇𝑏0
∆ 𝑇𝑏 = kb x m
𝑔𝑡 1000
∆ 𝑇𝑏 = kb x 𝑀𝑟 x 𝑔𝑝
Dimana: ∆ 𝑇𝑏 = kenaikan titik didih (oC)
Tb = titik didih larutan
Tb0 = titik didih pelarut murni
kb = tetapan kenaikan titik didih molal (oC kg/mol)
m = molalitas larutan (mol/kg)
Mr = massa molekul relatif
gt = massa zat terlarut (gram)
gp = massa zat pelarut (gram)
3. Penurunan titik beku larutan ( ∆ 𝑇𝑓 )
Adanya zat terlarut dalam larutan akan mengakibatkan titik beku larutan lebih kecil daripada titik
beku pelarutnya. Persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:

∆ 𝑇𝑓 = Tf pelarut – Tf larutan atau ∆ 𝑇𝑓 = 𝑇𝑓0 − 𝑇𝑓


∆ 𝑇𝑓 = kf x m
𝑔𝑡 1000
∆ 𝑇𝑓 = kf x x
𝑀𝑟 𝑔𝑝
Dimana: ∆ 𝑇𝑓 = penurunan titik beku (oC)
Tf = titik beku larutan
Tf0 = titik beku pelarut murni
kf = tetapan kenaikan titik beku molal (oC kg/mol)
m = molalitas larutan (mol/kg)
Mr = massa molekul relatif
gt = massa zat terlarut (gram)
gp = massa zat pelarut (gram)

4. Tekanan Osmosis ( π )
Tekanan osmotik adalah gaya yang diperlukan untuk mengimbangi desakan zat pelarut yang
melalui selaput semipermiabel ke dalam larutan. Membran semipermeabel adalah suatu selaput yang
dapat dilalui molekul - molekul pelarut dan tidak dapat dilalui oleh zat terlarut.
Menurut Van't Hoff, tekanan osmotik larutan dirumuskan :
π =MxRxT dimana : π = tekanan osmotic
M = molaritas larutan
R = tetapan gas (0,082)
T = suhu mutlak

C. Sifat Koligatif Larutan elektrolit


Pada konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit memliki nilai yang lebih besar daripada
sifat koligatif larutan non elektrolit. Banyaknya partikel zat terlarut hasil reaksi ionisasi larutan elektrolit
dirumuskan dalam faktor Van't Hoff. Perhitungan sifat koligatif larutan elektrolit selalu dikalikan dengan faktor
Van't Hoff:
i = 1 + (n-1 ) α Keterangan:
i = faktor Van't Hoff
n = jumlah koefisien kation ( jumlah ion yang dihasilkan)
α = derajat ionisasi

D. Diagram Tiga Fasa (Diagram P-T)


Pembentukan larutan hanya sedikit pengaruhnya terhadap sifat kimia zat terlarut.Akan tetapi,jika zat
terlarut tadi dicampur dengan pelarutnya untuk membentuk larutan,sifat fisisnya akan berubah drastis.
Perhatikan grafik diagram fase cair berikut!

3
Dari gambar tersebut, diagram fase pelarut (air) ditunjukkan oleh garis tebal , sedangkan untuk larutan
ditunjukka oleh garis putus – putus.
Dari diagram tersebut tampak bahwa:
a. Tekanan uap pelarut ( titik R) > tekanan uap larutan ( titik Q)
b. Titik didih pelarut ( titik M) < titik didih larutan ( titik N)
c. Titik beku pelarut ( titik L ) > titik beku larutan ( titik K)
Hal ini berarti , adanya zat terlarut menyebabkan terjadinya : penurunan takanan uap (∆ P ) ,kanaikan
titik didih ( ∆ 𝑇𝑏 ), dan penurunan titik beku ( ∆ 𝑇𝑓 )
Sifat – sifat itulah yang kemudian disebut sebagi sifat koligatif larutan.Selain itu , trakana osmosis (π)
yang timbul akibat perisyiwa osmosis antara dua larutan yang berbeda konsentrasinya juga dimasukkan
dalam sifat koligatif larutan

E. Sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari – hari


1. Membuat es krim yang lembut
2. Antibeku pada radiator mobil
3. Antibeku pada tubuh hewan
4. Anti beku untuk mencairkan salju
5. Mengontrol bentuk sel
6. Mesin cuci darah
7. Pengawetan makanan
8. Penyerapan air oleh akar tumbuhan
9. Desalinasi air laut laut menjadi air murni

AKTIVITAS MANDIRI

Cobalah berlatih mengerjakan latihan soal berikut!


1. Berapa molalitas larutan yang dibuat dengan melarutkan 0,6 gram urea (Mr = 60) g/mol) dalam 100
gram air ?
2. Sebutkan aplikasi sifat koligatif dalam kehidipan sehari – hari untuk: kenaikan titik didih, penurunan titik
beku dan tekanan osmosis!
3. Berapakah tekanan uap larutan urea 60% berat.Jika diketahui tekanan uap air murni pada suhu
tersebut 32,2 mm Hg dan Mr urea = 60, Mr air = 18
4. Suatu zat non elektrolit yang massa 3,42 gram dilarutkan dalam 200 gram air. Larutan ini mendidih
pada suhu 100,02 0C.Tentukan Mr zat tersebut jika diketahui Kb air = 0,520C Kg/mol
5. Larutan HgSO4 0,05 mol dalam 100 gram air (Kf = 1,86) membeku pada suhu – 1,55 0C. Berapakah
derajat ionisasi HgSO4 tersebut?

AKTIVITAS KELOMPOK

Percobaab Sederhana tentang Penurunan Titik Beku


A. Alat dan Bahan
1. Alat: 4 gelas air mineral (transparan) ukuran 200ml
3 Sendok makan

4
1 penjepit es
2. Bahan: 16 potong es (ukuran es tube)
1 sendok makan garam
1 sendok makan gula
1 sendok makan tepung
B. Cara Kerja:
1. Siapkan keempat gelas dengan diberi label 1-4
2. Masukkan 4 potong es batu dalam masing – masing gelas
3. Gelas ke 1 : masukka es batu saja
Gelas ke 2 : tambahkan 1 sendok makan garam
Gelas ke 3 : tambahkan 1 sendok makan gula
Gelas ke 4 : tambahkan 1 sendok makan tepung
4. Tunggu beberapa saat ( 5 – 10 menit)
5. Amati apa yang terjadi pada es batu di masing – masing gelas
6. Catat hasil pengamatanmu.Buat laporan hasil pesrcobaan dengan bimbingan guru kalian.

UJI KOMPETENSI
A. Pilihan Ganda
Pilih salah satu jawaban yang paling benar
1. Prosentase 45 gram garam yang dicampur dengan dilarutkan dalam 468 gram air (mr = 18) ,sehingga
155 gram air adalah ….% tekanan uap jenuh larutan pada suhu tersebuta =
A. 25,50 D. 22,50 28,62 mmHg. Jika pada suhu tersebut tekanan uap
B. 24,75 E. 22,05 jenuh air murni = 31,8 mmHg,maka nilai x adalah
C. 23,75 …..
2. Konsentrasi larutan asam formiat HCOOH 4,6% A. 163 D. 193
massa dengan massa jenis 1,01 g/ml adalah …. M B. 173 E. 203
( Mr HCOOH = 46) C. 183
A. 1,K 8. Perhatikan diagram P – T larutan urea 0,2 M berikut
3. Suatu larutan dengan molalitas 0,25 m,jika kita !
gunakan air 250 gram sebgai pelarut,maka zat
terlarutnya adalah …. Gram (Mr = 60)
A. 0,75 D. 3,75
B. 1,75 E. 4,75
C. 2,75
4. Massa glukosa (gram) yang terdapat dalam 500 mL
0,30 M larutan yang digunakan untuk injeksi
intravena adalah …. ( Ar C = 12, H = 1, O – 16)
A. 2,7 D. 0,15
B. 0,27 E. 1,58
C. 27 Titik beku larutan urea 0,2 M ditunjukkan oleh titik
….
5. Besarnya penurunan tekanan uap jenuh larutan A. K B. L C. M D. N E. Q
sebanding dengan ….. 9. Larutan sukrosa dalam air memiliki penurunan
A.Molalitas zat terlarut tekanan uap sebesar 1⁄6 P0 mmHg, dimana P0
B.Molalitas larutan
adalah tekanan jenuh uap air. Molalitas larutan
C.Fraksi mol pelarut
sukrosa adalah ….. ( Mr sukrosa = 342 , Mr air = 18)
D.Fraksi mol zat terlarut
A. 0,83 D. 11,1
E.Massa jenis larutan
B. 5,55 E. 22,2
6. Tekanan uap air jenuh pada suhu tertentu adalah
C. 9,26
31,8 mmHg dan fraksi mol suatu zat dalam air
10. Jika 3 gram suatu senyawa non elektrolit
adalah 0,056 mol. Pada suhu tersebut,tekanan uap
dilarutkan kedalam 100 gram air (Kb= 0,52
larutan adalah … mmHg 0C/m),titik didih larutan yang terjadi adalah 100,26
A. 1,78 D. 30,02 0 C,maka nama senyawa tersebut yang mungkin
B. 33,58 E. 28,30
adalah….. ( Ar H = 1, C = 12, O = 16 , N = 14)
C. 17,8
A. Asam asetat ( CH3COOH)
7. Sebanyak x gram CO(NH2)2 dengan Mr = 60
B. Urea ( CO(NH2)2)

5
C. Metal asetat ( CH3COOCH3) Penerapan sifat koligatif yang berkaitan dengan
D. Glukosa ( C6H12O6) penurunan titik beku larutan adalah ...
E. Sukrosa ( C12H22O11) A. 1 dan 2 D. 1 dan 3
11. Perhatikan diagram berikut! B. 2 dan 3 E. 2 dan 4
C. 3 dan 4
9. 15. Larutan A dibuat dengan melarutkan 4,16 gram
BaCl2 (Mr = 208) ke dalam 2 Kg air. BaCl2
terdissosiasi sempurna dalam air. Larutan B
dibuat dengan melarutkan 15 gram zat organic
non elektrolit ke dalam 1 kg air.Pada tekanan yang
sama , ∆ 𝑇𝑏 larutan B = 2 ∆ 𝑇𝑏 larutan A. Massa
molekul relative zat organic tersebut adalah ….
A. 100 D. 700
B. 250 E. 1400
C. 400
Pernyataan berikut yang tidak sesuai dengan data 16. Tabel berikut berisi data sejumlah zat terlarut
pada grafik diatas adalah …. yang dilarutkan dalam air:
A. Makin tinggi P , maka titik didih pelarut makin Larutan Mol zat terlarut Volume larutan
tinggi (ml)
B. Makin rendah P maka titik beku pelarut makin 1 0,1 200
rendah 2 0,1 100
C. Makin rendah P maka titik beku larutan makin 3 0,2 300
tinggi 4 0,2 100
D. Makin rendah P maka titik didih larutan makin 5 0,1 250
rendah Jika R = 0,082 L atm/ mol K dan pengukuran
E. Makin tinggi P maka titik didih Larutan makin dilakukan pada suhu tetap,maka larutan yang
tinggi mempunyai tekanan osmotic paling besar adalah
….
12. Perhatikan gambar berikut! A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
17. Larutan berikut yang memiliki titik beku terendah
adalah …
Ο = zat terlarut sukar menguap A. CO(NH2)2 0,04 M D. AlCl3 0,02M
Manakah yang mempunyai tekanan uap jenuh B. NaCl 0,03 M E. Fe2(SO4)3 0,02 M
larutan yang paling kecil? C. BaCl2 0,03 M
A.Larutan P
B.Larutan Q 18. Data percobaan tentang titik beku empat larutan
C.Larutan R pada suhu 27 0C dan tekanan 1 atm tercantum
D.Larutan S pada table berikut:
E.Larutan T No Zat Larutan
13. Larutan glukosa membeku pada suhu-0,279 oC. terlarut Konsentrasi Titik beku (0C)
Jika kf air = 1,86 oC/m dan kb air = 0,52 oC/m ,
1 CO(NH2)2 1 -2
maka titik didih larutan tersebut adalah .... oC
2 CO(NH2)2 2 -4
A.100,5 D. 100,1
3 NaCl 1 -4
B.0,05 E. 100,5
4 NaCl 2 -8
C. 0,01
Pada konsentrasi yang sama , CO(NH2)2 dan
14. Beberapa contoh penerapan sifat koligatif larutan
NaCl memiliki titik beku yang berbeda.Hal ini
dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai
disebabkan kedua larutan……
berikut.
A. mempunyai molekul yang tidak sama
1.Proses penyerapan air dalam tanah oleh
besarnya
akar tanaman
B. mempunyai derajat ionisasi yang sama
2.Membasmi lintah dengan menabur garam
C. menghasilkan jumlah partikel yang tidak
dapur
sama banyaknya
3.Pemakaian garam dapur untuk pencairan
D. sama – sama larutan elektrolit
salju
E. sama – sama larutan non elektrolit
4.Penambahan etilena glikol pada radiator
mobil
19. Beberapa penerapan sifat koligatif larutan dalam

6
kehidupan sehari-hari: 20. Jika kita memiliki larutan berikut:
1. Penyerapan air oleh akar tanaman a. 100 ml sukrosa 0,02 M
2. Penambahan garam dalam pembuatan es b. 100 ml Na2SO4 0,01 M
puter c. 100 ml KCl 0,02 M
3. Penambahan garam untuk mencairkan salju d. 100 ml CaCl2 0,02 M
4. Penggunaan garam untuk membunuh lintah e. 100 ml urea 0,03 M
5. Menambahkan etilenglikol pada radiator mobi Maka larutan yang isotonic adalah …
Penerapan tekanan osmotic terdapat pada A. a dan b D. b dan e
peristiwa nomor … B. a dan c E. b dan d
A. 1 dan 3 D. 2 dan 5 C. b dan c
B. 1 dan 4 E. 4 dan 5
C. 2 dan 3

D. Uraian
1. Diketahui larutan glukosa mengandung 12% massa glukosa ( Mr glukosa = 180).Hitunglah kemolalan
larutan tersebut!
2. Di negara – negara yang mempunyai 4 musim,pada musim dingin akan turun banyak salju yang akan
menghalangi trasnportasi disana.Biasanya ditaburkan garam di jalan – jalan yang tertutup
salju.Jelaskan bagaimana proses yang terjadi sehingga salju tersebut dapat mencair!
3. Penambahan 5,4 gram suatu zat non elektrolit ke dalam 300 gram air, ternyata menurunkan titik beku
air sebesar 0,24 0C.Jika kf air = 1,86,tentukan Mr zat tersebut!
4. Sebanyak x gram zat non elektrolit (Mr= 60) dalam 250 gram air, mempunyai kenaikan titik didih
setengah dari kenaikan titik didih 4 gram NaOH (Mr = 40) yang dilarutkan dalam 500 gram air.
Tentukan nilai x
5. Diketahui R = 0,082.Berapakah tekanan osmosis dari larutan CaCl2 dengan konsentrasi 0,01 M pada
suhu 27 0 C ?

7
REDOKS DAN
2 ELEKTROKIMIA

KOMPETENSI DASAR

3.3 Mengevaluasi gejala atau proses yang terjadi dalam contoh sel elektrokimia (sel volta dan sel elektrolisis)
yang digunakan dalam kehidupan
4.3 Menciptakan ide/gagasan produk sel elektrokimia.
3.4 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi dan mengajukan ide/gagasan untuk
mengatasinya.
4.4 Mengajukan ide/gagasan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya korosi
3.5 Menerapkan hukum/aturan dalam perhitungan terkait sel elektrokimia
4.5 Memecahkan masalah terkait dengan perhitungan sel elektrokimia

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari LKPD ini diharapkan peserta didik dapat:


1. Menyeterakan reaksi redoks dengan metode setengah reaksi
2. Menyeterakan reaksi redoks dengan metode perubahan bilangan oksidasi.
3. Menyusun sel volta
4. Menuliskan reaksi sel atau notasi sel .
5. Menentukan potensial reduksi pada beberapa reaksi redoks.
6. Menuliskan reaksi elektrolisis pada larutan dan leburan
7. Menghitung pH larutan setelah elektrolisis
8. Menyebutkan penerapan elektrolisis dalam kehidupan sehari-hari.
9. Menentukan bilangan oksidasi suatu atom dalam senyawa.
10. Membedakan reaksi redoks dengan reaksi bukan redoks.

MATERI PEMBELAJARAN

A. MENYETARAKAN PERSAMAAN REAKSI REDOKS (Balancing Redox Reaction Equations)


Suatu reaksi redoks dikatakan setara, apabila memenuhi hal-hal dibawah ini :
 1. Jumlah atom : diruas kiri = diruas kanan
 2. Jumlah muatan : diruas kiri = diruas kanan
Ada dua cara penyetaraan persaman reaksi redoks, yaitu :
 1. Cara setengah reaksi / ion electron
 2. Cara bilangan oksidasi
Langkah-langkah yang bisa kalian pelajari untuk menyetarakan persamaan reaksi redoks.
1. Cara setengah reaksi / ion electron (half-reaction method )
Langkah-langkahnya :
a. Tulislah masing-masing setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi dan setarakan unsur-
unsur yang mengalami perubahan. Untuk mengetahui mana yang reaksi reduksi dan mana yang
oksidasi, dapat dilihat dari perubahan bilangan oksidasi. Bila bilangan okasidasinya naik, berarti
mengalami oksidasi. Dan sebaliknya, bila bilangan oksidasinya turun, maka mengalami reduksi.
b. Setarakan jumlah atom yang mengalami perubahan bilangan oksidasi tersebut, diruas dikiri dan
kanan.
Jika :
 kekurangan 1 atom O, tambahkan 1 H2O untuk suasana asam.
 kelebihan 1 atom O, tambahkan 1 H2O untuk suasana basa.

8
Sedangkan pada bagian yang kekurangan 1 atom H, tambahkan ion H+ untuk suasana asam atau ion
OH- untuk suasana basa.
c. Setarakan / samakan muatan dengan penambahan elektron
d. Jumlahkan kedua persamaan tersebut sedemikian agar elektron-elektronnya dapat saling
meniadakan /dicoret. Ini dilakukan dengan cara mengalikan dengan bilangan tertentu.

Untuk lebih mudah memahami langkah-langkah tersebut diatas, kalian bisa menyimak contoh berikut :
Contoh :
Setarakan reaksi berikut :
Cr2O72- / Cr3+ // C2O4 2-/ CO2 (asam)
Penyelesaian :
Di dalam tanda kurung, ada asam, berarti diselesaikan dalam suasana asam. Pertama kalian harus
mencari bilangan oksidasi masing-masing unsur. Dari sini, kalian akan tahu mana yang reduksi dan mana
yang oksidasi.
1. Reduksi : Cr2O72- 2Cr3+
Oksidasi : C2O4 2- 2CO2
2. Pada langkah 1, terlihat pada reaksi reduksi ada perbedaan jumlah atom O sebanyak 7, sehingga
diruas yang kekurangan atom O (suasana asam, penambahan di bagian yang kekurangan atom O)
ditambahkan 7H2O. Dengan penambahan atom O, pasti akan terjadi perbedaan jumlah atom H.
Tambahkan H+ sesuai dengan jumlah perbedaanya, Yaitu 14. Sedangkan pada reaksi oksidasi, tidak
terjadi perbedaan jumlah atom O, itu artinya kalian tidak perlu menambahkan H2O. Berarti langkah
kedua selesai. Hasilnya dapat kalian lihat di bawah ini.
Cr2O72- + 14 H+ 2Cr3+ + 7H2O
C2O4 2- 2CO2
3. Pada langkah ketiga ini, kalian hitung dulu muatan dikiri dan kanan. Untuk reasi reduksi, Muatan di kiri
= -2 + 14 = + 12. Sedangkan di kanan = 2 x (+3) + 0 = 6. Sehingga ada selisih 6. Maka tambahkan 6
elektron pada ruas kiri ( ingat elektron bermuatan negatif). Dangan cara yang sama, Ulangi untuk yang
oksidasi. Kemudian samakan jumlah elektronnya, dengan cara kalikan 1 untuk reduksi, dan 3 untuk
oksidasi. Sehingga jumlah elektronya sama-sama 6. Hasilnya bisa kalian lihat di bawah ini,
Cr2O72- + 14 H++ 6e 2Cr3+ + 7H2O x 1
C2O4 2- 2CO2 + 2e x3

4. Pada langkah ke 4, elektronnya saling dicoret, kalian tinggal menjumlahkan. Sehingga hasilnya sudah
tidak ada elektron.
Cr2O72- + 14H+ + 6e 2Cr3+ + 7H2O
3C2O4 2- 6CO2 + 6e +
Cr2O72- + 3C2O42- + 14 H+ 2Cr3+ + 6CO2 + 7H2O
2. Cara bilangan oksidasi (oxidation number method )
Langkah-langkah :
e. Tandai unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi, dan setarakan jumlah unsur yang
mengalami perubahan bilangan oksidasi tersebut.
f. Tentukan jumlah bertambahnya dan berkurangnya bilangan oksidasi
g. Setarakan jumlah berkurangnya dan berkurangnya bilangan oksidasi. Berkurangnya bilangan
oksidasi menjadi koefisien bagi reduktor, dan sebaliknya.
h. Setarakan jumlah atom oksigen dengan menambahkan H2O, dan atom hidrogen dengan
menambahkan H+ jika suasana asam, dan OH- jika suasana basa.
Catatan :
Umumnya tambahkan 1 molekul H2O, pada :
a. Bagian yang kekurangan 1 atom O (suasana asam)
b. Bagian yang kelebihan 1 atom O (suasana basa)

B. SEL ELEKTROKIMIA
Anak anakku, baik baterai maupun accu menggunakan prinsip sel elektrokimia.
 Sel-sel elektrokimia dibagi menjadi 2, yaitu :
1. sel volta/galvanic : sel dimana energi kimia berubah menjadi listrik.
2. Sel elektrolisis : sel dimana energi listrik digunakan untuk melangsungkan reaksi kimia.
Kedua sel tersebut mempunyai 2 elektroda, yaitu katoda dan anoda. Yang membedakan antara
keduanya adalah kutub-kutubnya,

9
 Elektroda-elektrodanya :
1. Katoda (K) : elektroda tempat terjadi reaksi reduksi
2. Anoda (A) : elektroda tempat terjadi reaksi oksidasi.

1. SEL VOLTA
 Elektroda-elektroda pada sel volta :
1. Katoda (K) : elektroda positip
2. Anoda (A) : elektroda negatip ingat, singkatan : KAPAN = katoda positip, anoda negatip.
 Rangkaian sel volta :

 Dari rangkaian diatas, sel volta mempunyai :


1. Katoda (yang mengalami reduksi) : tembaga (Cu)
2. Anoda (yang mengalami oksidasi) : zink (Zn)
3. Larutan elektrolit : ZnSO4 dan CuSO4
4. Jembatan garam : pipa berbentuk U yang menghubungkan kedua larutan elektrolit.
Fungsi jembatan garam yaitu ; Sebagai penghantar arus listrik dari kedua muatan dan
Penetralisir kelebihan muatan listrik pada kedua belah pihak.
Dari rangkain alat itu, ada alat pengukur potensial listriknya, yaitu voltmeter.
Dari voltmeter tersebut, kita bisa mengetahui harga potensial sel, bila kita melakukan percobaan. Namun,
tanpa melalui percobaan, kita juga bisa menghitung harga potensial sel dari data potensial elektroda ( E0
). Data potensial elektroda diperoleh melalui percobaan.
a. E0 tidak bisa diukur secara langsung, sehingga menggunakan elektroda pembanding yaitu gas
hidrogen. Gas hidrogen digunakan sebagai elektroda standart dan diberi harga E0 = 0 volt.
b. Arti E0 : E0 besar = mudah mengalami reduksi = kutup positip = katoda
E0 kecil = mudah mengalami oksidasi = kutup negatip = anoda
Kalian bisa menghitung potensial sel, menggunakan ketentuan di bawah ini.
* Perhitungan potensial sel (E0 sel)
1. jika reaksi sel tidak diketahui, ada 2 cara :
 Potensial elektroda yang lebih negatip mengalami oksidasi, bertindak sebagai anoda,
reaksinya dibalik dan harga E0 berlawanan. Tulis reaksi masing-masing dan jumlahkan
potensial elektrodanya.
 Dengan menggunakan rumus : Esel = E0 positip - E0 negatip

2. Jika reaksi sel diketahui, menggunakan rumus :


Esel = E0reduksi - E0 oksidasi
Arti E0 sel = + : dapat berlangsung
- : tidak dapat berlangsung.
 Notasi sel : oksidasi // reduksi atau X / X+ // Y+ / Y
 Arah electron : dari anoda ke katoda atau dari kutup negatip ke kutup positip.
Dari percobaan menggunakan sel volta, akhirnya diperoleh deret yang disebut deret volta atau deret
potensial logam.
 Deret volta : Li K Ba Ca Na Mg Al Mn Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb (H) Sb Bi Cu Hg Ag Pt Au.
(untuk memudahkan menghafal, dibaca seperti berikut : Lihat Kalau Bapak Caesar Nanti
Meninggal Alangkah Menderitanya Zen mendengar Crita Feri sampai Cd Co, Nabi Sulaiman
Pemberantas buta Huruf dan Serba Bisa, Cukup Hangat Anggur Putih Australia)
 Arti deret volta : dari kiri ke kanan :
1. E0 makin besar
2. Reduktor / peduksi menurun
3. Logam kiri dapat bereaksi dengan logam kanan.
 Memperkirakan berlangsungnya reaksi.

10
Untuk memperkirakan berlangsung atau tidaknya reaksi redoks, dapat diperkirakan dengan
menggunakan deret volta. Dari deret volta kalian bisa menggunakan reaksi perkiraan :
L + M+ L+ + M, reaksi perkiraan ini disebut reaksi pendesakan.
Syarat reaksi ini dapat berlangsung : logam L yang bebas (atomik) terletak di sebelah kiri logam M yang
terikat (bentuk ion / garam) dalam deret volta. Reaksi yang dapat berlangsung pasti mempunyai harga
potensial sel positip.
Prinsip dasar dari sel volta dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Antara lain :
1) Sel Kering (Baterai)
Terdiri atas satu selinder yang berisi pasta dari campuran batu kawi (MnO2),
salmiak (NH4Cl), karbon (C), dan sedikit air (jadi sel ini tidak 100% kering).
Reaksi yang terjadi :
Anoda : Zn(s) → Zn2+(aq) + 2 e
Katoda : 2 MnO2(s) + 2 NH4+(aq) + 2 e → Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O(l)
Zn(s) + 2NH4+(aq) + 2MnO2(s) → Zn2+(aq) + Mn2O3(s) + 2NH3(aq) + H2O(l)

2) Baterai Alkalin
Baterai alkalin pada dasarnya sama dengan sel kering, hanya saja bersifat basa karena
menggunakan KOH sebagai pengganti NH4Cl dalam pasta. Baterai ini lebih tahan lama dari sel
kering biasa.
3) Sel Aki
Aki merupakan jenis baterai yang praktis karena dapat diisi kembali. Anoda Pb katodanya
PbO2 sedangkan larutan elektrolitnya H2SO4. Karena hasil reaksi pengosongan aki tetap melekat
pada kedua elektroda, maka aki dapat diisi kembali dengan membalik arah aliran elektron pada
kedua elektroda.
Reaksi Redoks pada Aki :
Pada saat digunakan sebagai berikut
Anoda (oksidasi) : Pb + SO42- → PbSO4 + 2 e
Katoda (reduksi) : PbO2 + 4 H+ + SO42- → PbSO4 + 2 H2O
PbO2 + 4 H+ + 2 SO42- + Pb → 2 PbSO4 + 2 H2O
Sedang pada saat diisi ulang
2 PbSO4 + 2 H2O → PbO2 + 4 H+ + Pb + 2 SO42-

2. SEL ELEKTROLISIS
Sel elektrolisis adalah sel dimana energi listrik digunakan untuk melangsungkan reaksi kimia.
Sel elektrolisis mempunyai 2 elektroda, yang pengertiannya sama dengan sel volta, bedanya hanya
terletak pada kutupnya.
 Elektroda :
K (katoda) : elektroda kutup negatip
A (anoda) : elektroda kutup positip
Untuk memudahkan mengingatnya, kalian bisa pakai singkatan KNAP (katoda negatip, anoda
positip)
 Reaksi-reaksi yang terjadi pada kedua elektroda
a. Reaksi pada katoda : tergantung pada jenis kation dalam larutan. Sebelum kalian menuliskan
reaksinya, kalian lihat dulu, yang dielektrolisis leburan apa larutan. Karena reaksi yang terjadi pada
leburan dan larutan berbeda. Simaklah ketentuan di bawah ini.
1. Jika yang dielektrolisi Leburan, maka semua kation direduksi.
Reaksi :
L Lx+ + xe

11
2. Jika yang dielektrolisis Larutan, maka kalian lihat kationnya dulu, lalu kalian masukkan dalam
salah satu kategori berikutini. Jika kationnya berupa :
 a. Logam golongan IA, IIA, Al, Mn maka air yang direduksi.
Reaksi :
2 H2O + 2e H2 + 2OH-

 b. Logam lain : kation logam direduksi


Reaksi :
Lx+ + xe L
 c. Ion H+ : akan direduksi menjadi H2.
Reaksi : +
2 H + 2e H2

Nah, kalian bisa menuliskan reaksi pada katoda, tergantung dari kationnya.

b. Reaksi pada anoda : tergantung pada jenis elektroda dan anion dalam larutan.
untuk reaksi pada anoda, langkah pertama yang harus kalian perhatikan adalah jenis elektrodanya
dulu, inert atau tidak. Karena elektroda mempengaruhi reaksi. Ok silahkan simak berikut ini. Jika :
1. Elektroda Pt, C, Au (Elektroda inert), jika ada :
 a. Sisa asam oksi (SO42-, PO43-, NO3- dll), air yang dioksidasi.
Reaksi :

H2O O2 +4H+ 4e

 b. Sisa asam non oksi (F-, Cl-, Br- dll), anion teroksidasi
Reaksi :

2 F- F2 + 2e

 c. ion OH-, teroksidasi


Reaksi :
4OH- 2 H2O + O2 + 4e

2. Elektroda selain Pt, C dan Au, elektroda teroksidasi.


Reaksi :
Lx+ + xe L

Untuk lebih memahami tentang reaksi elektrolisis diatas, kalian bisa simak contoh berikut ini.
Contoh : tuliskan reaksi elektrolisis leburan NaCl dengan elektroda C.
Jawab : pastikan yang dielektrolisis leburan apa larutan. Karena yang dielektrolisis leburan, maka
reaksi yang terjadi di katoda mengikuti aturan leburan.. Sedangkan reaksi di anoda mengikuti
aturan elektroda inert karena menggunakan elektroda C. Setelah itu tuliskan reaksi ionisasi NaCl
.
Ionisasi : NaCl → Na+ + Cl -. Dari sini terlihat bahwa kationnya Na+ dan anionnya Cl-
Katoda : Na+ + e → Na x2
Anoda : 2Cl- → Cl2 + 2e x 1 +
2Na+ + 2Cl- → 2Na + Cl2

 Kegunaan Elektrolisis
Elektrolisis banyak digunakan dalam bidang industri, di antaranya pada pembuatan beberapa bahan
kimia, pemurnian logam dan penyepuhan.
 Pembuatan Beberapa Bahan Kimia
Beberapa bahan kimia seperti logam alkali dan alkali tanah aluminium, gas hidrogen, gas
oksigen, gas klorin, dan natrium hidroksida dibuat secara elektrolisis.

12
Contoh : Pembuatan logam natrium dengan mengelektrolisis lelehan NaCl yang dicampur dengan
CaCl2
NaCl(l) → Na+(l) + Cl-(l)
Katoda = Na+(l) + e → Na(l)
Anoda = 2Cl-(l) → Cl2(g)+2e ×2
2Na +(l) + 2 Cl(g) → 2Na(l) + Cl2(g)
Natrium cair yang terbentuk dikatoda mengapung di atas cairan NaCl, kemudian
dikumpulkan pada kolektor. Natrium cair yang terbentuk dikatoda mengapung di atas cairan NaCl,
kemudian dikumpulkan pada kolektor.
 Pemurnian Logam
Salah satu kegunaan tembaga adalah sebagai kawat listrik. Meskipun bijih tembaga
mengandung 99 % Cu, namun kandungan zat pengotor yang hanya 1 % mampu menurunkan
konduktivitas listrik secara berarti. Zat pengotor ini antara lain perak (Ag), emas (Au), dan platina
(Pt), besi(Fe) dan seng(Zn). Oleh karena itu Cu harus dimurnikan lebih lanjut sebelum digunakan
sebagai kawat listrik.. Tembaga yang tidak murni dipisahkan dari zat pengotornya dengan
elektrolisis. Tembaga yang tidak murni dipasang sebagai anoda dan tembaga murni dipasang
sebagai katoda dalam elektrolit larutan CuSO4 tembaga di anoda akan teroksidasi menjadi Cu2+
selanjutnya Cu2+ direduksi di katoda.
Anoda= Cu(s) → Cu2+(aq) +2e
Katoda= Cu2+(aq) + 2e → Cu(s)
Cu(s) → Cu (s)
anoda katoda
Dengan demikian tembaga di anoda pindah ke katoda sehingga anode semakin habis dan
katoda semakin bertambah besar. Logam emas, perak, dan platina terdapat pada lumpur anoda
sebagai hasil samping pada pemurnian tembaga.

Gambar. Pemurnian tembaga


 Penyepuhan Logam
Saat ini banyak produk industri yang berasal dari pelapisan logam yang disebut penyepuhan
(elektroplating). Misalnya sendok tembaga yang dilapisi perak, aksesori dari logam untuk mobil
atau sepeda motor, dan sebagainya. Tujuan utama dari penyepuhan adalah untuk keindahan dan
mencegah korosi. Proses penyepuhan suatu logam dengan logam lain menggunakan prinsip
elektrolisis, yaitu sebagai berikut.
Katoda : logam yang akan disepuh
Anoda : logam penyepuh
Elektrolit : larutan garam yang mengandung ion logam penyepuh
Contoh: untuk melapisi sendok garpu yang terbuat dari baja dengan perak, maka garpu dipasang
sebagai katoda dan logam perak dipasang sebagai anoda,dengan elektrolit larutan AgNO3.Seperti
terlihat pada gambar dibawah. Logam perak pada anoda teroksidasi menjadi Ag+ kemudian
direduksi menjadi Ag pada katoda atau garpu. Dengan demikian garpu terlapisi. oleh logam perak.
Anoda : Ag(s) → Ag+(aq)+ e
Katoda : Ag+(aq) + e → Ag (s) +
Ag(s) → Ag(s)
Anoda Katoda

Gambar. pelapisan sendok tembaga dengan logam perak.

13
C. HUKUM FARADAY
1. Hukum faraday I
Bunyi : “ jumlah mol zat yang terbentuk pada elektrolisa selama elektrolisa berlangsung akan berbanding
lurus dengan jumlah arus yang mengalir melalui elektrolit”
Rumus : a. c.
W =e F F = mol x valensi

c. d.
w=eIt e = Ar / n
96.500
Keterangan :
 F = arus listrik dalam faraday
 ada yang langsung diketahui
 dari arus, dengan rumus :  dari coulomb, dengan rumus :

F= It F= Q
96.500 96.500
 w = massa zat hasil elektrolisis
 n = valensi
 i = kuat arus dalam ampere
 t = waktu dalam detik

2. Hukum faraday II
Bunyi : “Jika kedalam beberapa elektrolisis dialirkan sejumlah arus yang sama, banyaknya zat yang
dihasilkan pada setiap sel akan berbanding lurus dengan berat ekivalen zat tersebut”
Rumus :
wA : wB = eA : eB

D. Korosi (Perkaratan)
Korosi adalah proses teroksidasinya suatu logam oleh berbagai zat menjadi senyawa. Proses korosi
merupakan peristiwa elektrokimia. Zat yang mempercepat korosi besi adalah H2O(l), O2(g) dan zat-zat yang
dapat berfungsi sebagai elektrolit, misalnya NaCl dan gas pembentuk asam (CO 2, SO2). Rumus karat besi
adalah Fe2O3.x H2O.
Cara mencegah korosi logam :
1. Mencegah kontak langsung dengan logam zat-zat kimia yang korosif dengan cara melapisi logam dengan
cat.
2. Melapisi logam dengan logam lain, dengan cara penyepuhan (elektroplating)
3. Dengan membuat aloi(campuran logam-logam secara homogen), misalnya stainlees steel.
4. Memberi perlindungan katode (proteksi katodik)

UJI KOMPETENSI

A. Pilih salah satu jawaban yang paling benar


1. Persamaan reaksi berikut yang telah setara adalah . 2. Dari perubahan berikut ini yang melibatkan
a. MnO2(s) + Cl-(aq) → Mn2+(aq) Cl2(g) perpindahan sebanyak lima elektron adalah .....
b. MnO2(s) + 2Cl-(aq) + OH-(aq) → Mn2+(aq) Cl2(g)+ a. MnO4- → Mn2+ d. Cr2O72- → 2Cr3+
H2O(l) b. CrO4 → Cr
2- 3+ e. MnO4- → MnO2
c. MnO2(s) + 2Cl-(aq) + 4H+(aq) → Mn2+(aq) Cl2(g) c. d. Cl2 → ClO2 -

+ 2H2O(l) 3. Jika ion besi (II) dioksidasi dengan ion dikromat


d. MnO2(s) + 2Cl-(aq) → Mn2+(aq) Cl2(g) + 2H2O(l) dalam suasana asam dengan reaksi :
e. MnO2(s) + 2Cl-(aq) + 2OH-(aq) → Mn2+(aq) + Fe2+ + Cr2O72 - → Fe3+ + Cr3+
Cl2(g) + H2O(l) Maka setiap 1 mol ion dikromat akan dapat
mengoksidasi ion besi (II) sebanyak.....

14
a. 1 mol d. 2 mol c. 2H2O(1)  4H+(aq) + O2(g) + 4e-
b. 3 mol e.4 mol d. Fe(OH)2(aq) + O2(g) + H2O(1) 2Fe2O3. X
c. 6 mol H2O(aq)
4. Diketahui : e. 2H2O(1) + 2e-  2OH-(1) + H2(g)
C2O42-(aq) → 2CO2(g) + 2e- 11. Gas klorin dalam proses industri diperoleh dari
C2O72-(aq) + 14H+(aq) + 6e- → 2Cr3+(aq) + 7H2O(l) proses elektrolisis larutan NaCl. Selain gas klorin
Dari dua setengah reaksi di atas terlihat bahwa juga dihasilkan …
setiap 1 mol ion dikromat (Cr2O72-) akan a. Logam natrium dan gas hydrogen
mengoksidasi ion oksalat (C2O42-) sebanyak ..... b. Gas oksigen dan larutan NaOH
a. 1 mol d. 2 mol c. Soda kaustik (NaOH) dan gas hydrogen
b. 3 mol e. 4 mol d. Logam natrium dan larutan NaOH
c. 5 mol e. Gas oksigen dan gas hydrogen
5. Diantara logam-logam yang terdapat di atas, yang 12. Untuk melapisi logam Zn dengan Cu, yang harus
tidak dapat bereaksi dengan asam encer (H+) untuk dilakukan adalah …
menghasilkan gas hidrogen adalah ..... a. Zn sebagai katode, Cu sebagai anode, dan
a. Cu dan Pb d. Pb dan Mn larutan CuSO4 sebagai elektrolit
b. Cu dan Ag e. Pb dan Ag b. Zn sebagai katode, Cu sebagai anode, dan
c. Ag dan Mn larutan ZnSO4 sebagai elektrolit
6. Diantara unsur-unsur yang terdapat pada data c. Cu sebagai katode, Zn sebagai anode, dan
potensial elektrode sebelumnya, spesi yang larutan ZnSO4 sebagai elektrolit
mempunyai daya oksidasi paling kuat adalah ...... d. Cu sebagai katode, Zn sebagai anode, dan
a. Cu b. Cu2+ c. Cl2 d. Cl- e. Ag+ larutan CuSO4 sebagai elektrolit
7. Manakah reaksi berikut yang berlangsung spontan? e. Zn sebagai katode, Cu sebagai anode, dan
a. Cu2+ + 2Cl- → Cu + Cl2 d.Mn + Ag+ → Mn2+ + Ag tidak ada larutan elektrolit
b. Mn2++ 2Cl- → Mn + Cl2 e.Pb + Mn2+ → Pb2+ + Mn 13. In electroliysis to a base, the OH- in will be oxidized
c. Cu2+ + 2Ag → Cu + 2Ag+ according to the equations of ...
8. Harga potensial reduksi standar suatu logam dapat
a. OH-  H2O + O2 + e-
memberikan informasi berikut, kecuali .....
a. Daya oksidasi dan daya reduksi logam b. 4OH-(aq)  2H2 + O2 + 4e-
bersangkutan c. 2OH- 2 H2O + O2 + 2e-
b. Dapat tidaknya bereaksi dengan larutan asam d. 2H+ + OH-  3H2O
encer e. 2OH-  3H2O + O2 + e-
c. Harga potensial sel dari sel Volta yang dibentuk 14. . Berapa faraday yang diperlukan untuk mereduksi
d. Bilangan oksidasi dari logam yang 60 gram ion kalsium menjadi logam kalsium ..... (Ar
bersangkutan Ca = 40)
e. Mudah tidaknya logam tersebut mengalami a. 1,0 d. 1,5
korosi a. 2,0 e. 4,0
9. Jika potensial reduksi standar dari logam Cu, Zn, b. 3,0
Ag, Ni, Fe, dan Pt berturut-turut adalah +0,34 V; - 15. Dua liter larutan NaNO3 dielektrolisis beberapa
0,76 V; +0,80 V; -0,23 V; -0,40 V; dan +1,20 V, maka waktu, bila muatan listrik yang digunakan sebanyak
logam yang dapat larut dalam larutan Cu2+ adalah 0,2 F dan volum larutan dianggap tetap, maka pH
..... larutan di anode adalah .....
a. Ag dan Ni d. Ag dan Pt a. 1 – log 2 d. 2 – log 5
b. Fe dan Pt e. Ag dan Zn b. 2 e. 9
c. Zn dan Ni c. 13
10. Reaksi yang terjadi pada proses korosi besi 16. Pada elektrolisis larutan H2SO4 dengan elektroda
adalah….. platina muatan listrik 2 F di katoda pada 0oC, 1 atm
a. 2OH-(aq)  H2O(1) + 1/2O2(g) + 2e- akan dihasilkan gas yang volumenya …
b. d. 2Fe2O3. X H2O(aq)  Fe(OH)2(aq) + O2(g) a. 11,2 liter d. 22,4 liter
+ H2O(1) b. 33,6 liter e. 44,8 liter
c. 62,7 liter

15
KIMIA UNSUR
3
KOMPETENSI DASAR

3.1 Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia, manfaat, dampak, proses pembuatan
unsur-unsur golongan utama (gas mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah)
3.2 Menganalisis kelimpahan, kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia, manfaat, dampak, dan proses
pembuatan unsur periode 3 dan unsur golongan transisi (periode 4)
4.7 Melakukan percobaan pembuatan unsur halogen dan mengidentifikasi sifat fisika dan kimia unsur
golongan utama (halogen, alkali, atau alkali tanah)
4.8 Merancang dan melakukan percobaan untuk menunjukkan sifat amfoter aluminium (Al 3+)

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari LKPD ini diharapkan peserta didik dapat:


1. Menjelaskan kelimpahan, kecenderungan sifat fisik dan sifat kimia, manfaat, dampak, proses pembuatan
unsur-unsur golongan utama, unsur-unsur periode 3 dan unsur golongan transisi (periode 4)
2. Mengidentifikasi produk-produk yang mengandung unsur-unsur golongan utama, unsur-unsur periode 3 dan
unsur golongan transisi (periode 4)
3. Mengaitkan sifat dan kegunaan unsur golongan utama, unsur-unsur periode 3 dan unsur golongan
transisi (periode 4)
4. Merancang dan melakukan percobaan terkait sifat kimia unsur dalam satu golongan/periode misalnya:
daya pengoksidasi halogen dan daya pereduksi halida, uji nyala senyawa logam alkali dan alkali tanah,
sifat unsur-unsur periode 3 (antara lain amfoter ion aluminium Al3+ serta pembuatan gas klor dan
melaporkan hasil percobaan.
5. Menjelaskan kegunaan unsur/senyawa golongan utama, unsur-unsur periode 3 dan unsur golongan
transisi (periode 4)

MATERI PEMBELAJARAN

A. Kelimpahan Unsur-unsur di Alam


Alam, termasuk di dalamnya kerak bumi, udara, benda-benda angkasa dan sebagainya tersusun atas
berbagai unsur dan senyawanya. Lebih dari 100 kimia unsur telah dikenal dan diidentifikasi. Masing-masing
unsur memiliki karakteristik tersendiri. Unsur-unsur tersebut umumnya terdapat di alam, meskipun juga
ada beberapa unsur yang merupakan unsur buatan. Sebagian kecil dari unsur tersebut ditemukan dalam
bentuk unsur bebas, seperti misalnya argon, oksigen, nitrogen, dan belerang. Akan tetapi, sebagian besar
dari unsur-unsur ditemukan dalam bentuk senyawa, seperti misalnya besi dalam hematit, aluminium
dalam bauksit, mangan dalam pirolusit, dan lain-lain.
kelimpahan massa dari sembilan unsur paling melimpah di kerak bumi (lihat artikel utama di akurang
lebih: oksigen 49,3%, silikon 25,8%, aluminium 7,6%, besi 4,7%, kalsium 3,4%, natrium 2,7%, magnesium
1,9%, kalium, 2,4%, dan titanium 0,4%.

Urutan kelimpahan unsur berdasarkan fraksi volume (yang kira-kira mendekati fraksi mol molekul)
di dalam atmosfer adalah nitrogen (78.1%), oksigen (20.9%), argon (0.93%), diikuti oleh (dengan urutan
acak) karbon dan hidrogen karena uap air dan karbon dioksida, yang merupakan sebagian besar dari
kedua unsur di udara, merupakan komponen variabel. Sulfur, fosfor, dan semua unsur lain yang hadir
dalam proporsi lebih rendah secara signifikan.
B. Sifat Fisis dan Sifat Kimia Unsur
1. Gas Mulia
Unsur-unsur golongan VIIIA yang terdiri dari helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr),
xenon (Xe), dan radon (Rn) disebut gas mulia. Disebut demikian karena pada suhu ruang wujudnya

16
gas dan sifatnya sangat stabil (sukar bereaksi). Oleh karena sifatnya yang stabil, di alam gas mulia
ditemukan dalam bentuk monoatomik (atom tunggal). Unsur-unsur gas mulia memiliki titik leleh dan
titik didih yang sangat rendah. Titik didihnya hanya beberapa derajat Celcius di atas titik lelehnya.
Titik leleh dan titik didih meningkat dari He ke Rn. Semua unsur gas mulia, kecuali radon, dapat
ditemukan di udara pada atmosfer.

2. Halogen
Unsur-unsur halogen (VIIA) terdiri dari unsur Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I),
dan Astatin (At). Unsur-unsur ini disebut sebagai unsur halogen karena di dalam bahasa Yunani,
halos dan genes artinya pembentuk garam. Hal ini dikarenakan sifatnya yang sangat reaktif dan
cenderung bereaksi dengan logam membentuk garam. Unsur- unsur halogen terdapat sebagai
molekul diatomik dan merupakan unsur nonlogam, kecuali unsur Astatin memiliki molekul
monoatomik karena unsur Astatin merupakan unsur radioaktif yang memiliki inti yang sangat tidak
stabil yang akan langsung meluruh menjadi unsur yang lain. Beberapa sifat fisika halogen dapat kita
lihat pada tabel berikut:

Titik leleh dan titik didih halogen meningkat seiring dengan kenaikan nomor atomnya. Pada
suhu kamar, fluorin dan klorin berwujud gas, bromin berwujud zat cair yang mudah menguap,
sedangkan iodin berwujud padatan yang mudah menyublim. Fluorin berwarna kuning muda, klorin
berwarna kuning kebijauan, bromin berwarna merah kecoklatan, iodin padat berwarna hitam,
sedangkan uap iodin berwarna ungu. Semua halogen berbau menusuk dan bersifat racun.
3. Alkali
Unsur logam alkali adalah unsur-unsur golongan IA kecuali hidrogen (H), antara lain litium
(Li), natrium (Na), kalium (K), rubidium (Rb), sesium (Cs), dan fransium (Fr). Disebut alkali karena
dapat bereaksi dengan air membentuk senyawa hidroksida yang bersifat alkali atau basa. Logam-
logam alkali disebut juga logam-logam blok s karena hanya terdapat satu elektron pada kulit
terluarnya. Beberapa sifat logam alkali dapat kita lihat dalam tabel berikut ini:
Sifat Li Na K Rb Cs Fr
keperiodikan
Wujud (25oC) Padatan Padatan Padatan Padatan Padatan Padatan
Kerapatan 0,53 0,97 0,86 1,59 1,9 -
Titik leleh (oC) 181 98 63 39 29 27
Titik didih (oC) 1342883 760 686 669 677
Warna nyala Merah Kuning Ungu Merah Biru -
muda kebiruan

Sifatkeperiodikan 3Li 11Na 19K 37Rb 55Cs 87Fr

Konfigurasielektron [He]2s1 [Ne]3s1 [Ar]4s1 [Kr]5s1 [Xe]6s1 [Rn]7s1


Jari-jari atom (pm) 160 190 240 250 270 -
Jari-jari ion (pm) 74 102 138 149 170 -

17
Energy ionisasi 520 496 419 403 376 -
(kJ/mol)
Potensialreduksistandar (volt) -3,05 -2,71 -2,92 -2,93 -2,92 -
M+ + e-  M
Afinitas electron (kJ/mol) -60 -53 -48 -47 -45
Elektronegativitas 1,0 0,9 0,8 0,8 0,7 -

Dengan kereaktifan yang cukup tinggi, halogen mudah bereaksi dengan unsur lain antara lain:
1. Reaksi dengan air
Semua logam alkali bereaksi dengan air membentuk basa dan gas hidrogen. Li bereaksi agak
pelan; Na bereaksi hebat dengan percikan api; K, Rb, dan Cs meledak jika dimasukkan dalam
air. Oleh karena reaksi tersebut sangat eksoterm, gas hidrogen yang terbentuk akan langsung
terbakar.
2L(s) + 2H2O(l) → 2LOH(aq) + H2(g) (L = logam alkali)
2. Reaksi dengan hidrogen
Jika dipanaskan, logam alkali dapat bereaksi dengan gas hidrogen membentuk senyawa ionik
alkali hidrida.
2L(s) + 2H2(g) → 2LH(s) (L = logam alkali)
3. Reaksi dengan oksigen
Logam alkali dapat bereaksi dengan oksigen membentuk oksida, peroksida, ataupun
superoksida. Dalam jumlah oksigen terbatas umumnya terbentuk oksida.
4L(s) + O2(g) → 2L2O(s) (L = logam alkali)
Namun, jika oksigen berlebihan, Na dapat membentuk peroksida, sedangkan K, Rb, dan Cs
dapat membentuk superoksida.
2Na(s) + O2(g) → 2Na2O2(s)
K(s) + O2(g) → KO2(s)
4. Reaksi dengan halogen
Logam alkali bereaksi dengan halogen (F2, Cl2, Br2, I2) membentuk senyawa garam halida.
2L(s) + X2 → 2LX(s) (L = logam alkali; X = halogen)

4. Alkali tanah
Logam alkali tanah adalah unsur-unsur golongan IIA yang terdiri dari berilium (Be),
magnesium (Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba), dan radium (Ra). Logam alkali tanah
juga dapat bereaksi dengan air membentuk basa, tetapi lebih lemah dari logam alkali. Logam alkali
tanah juga tergolong logam reaktif, namun kereaktifannya kurang jika dibanding dengan logam alkali
seperiode. Selain itu, senyawa dari logam alkali tanah umumnya sukar larut dalam air dan banyak
ditemukan di bawah tanah atau dalam bebatuan di kerak bumi. Identifikasi unsur logam alkali tanah
dengan uji nyala akan memberikan warna khas; Be: putih, Mg: putih, kalsium: jingga, Sr: merah, dan
Ba: hijau.

Sifat kimia logam alkali tanah dapat dilihat dari kemampuannya bereaksi dengan berbagai unsur dan
senyawa lain, yaitu sebagai berikut:
1. Reaksi dengan air
Ca, Sr, dan Ba bereaksi dengan air membentuk basa dan gas hidrogen. Magnesium bereaksi
sangat lambat dengan air dingin. Berilium tidak bereaksi dengan air.
M(s) + 2H2O(l) → M(OH)2(aq) + H2(g) (M = Mg, Ca, Sr, Ba)

18
2. Reaksi dengan hidrogen
Jika dipanaskan, logam alkali tanah dapat bereaksi dengan gas hidrogen membentuk senyawa ionik
alkali hidrida.
M(s) + 2H2(g) → MH2(s) (M = Mg, Ca, Sr, Ba)
3. Reaksi dengan halogen
Logam alkali tanah bereaksi dengan halogen membentuk senyawa garam halida.
M(s) + X2 → MX2(s) (M = logam alkali tanah; X = halogen)
4. Reaksi dengan udara
Jika dipanaskan, logam alkali tanah dapat bereaksi dengan nitrogen dan oksigen di udara membentuk
nitrida dan oksida.
3M(s) + N2(g) → M3N2(s)
2M(s) + O2(g) → 2MO(s) (M = logam alkali tanah)
Warna nyala
5. Periode Ketiga
Unsur-unsur periode ketiga terdiri dari logam (natrium, magnesium, dan aluminium), metaloid
(silikon), dan nonlogam (fosforus, sulfur, klorin, dan argon). Unsur periode ketiga mempunyai kesamaan
yaitu 3 kulit elektron pada masing-masing atomnya dan berbeda elektron valensinya. Berikut ini merupakan
sifat-sifat unsur periode yang berubah secara periodek.

Kecenderungan sifat unsur-unsur periode ketiga dari kiri ke kanan, yaitu:


a. Jari-jari atom berkurang
b. Energi ionisasi cenderung bertambah
c. Keelektronegatifan bertambah, di mana unsur paling elektronegatif terletak pada golongan VIIA
d. Sifat logam berkurang dan sifat nonlogam bertambah
e. Daya oksidasi bertambah dan daya reduksi berkurang, di mana oksidator terkuat adalah F2 dan
reduktor terkuat adalah Na
f. Titik leleh naik secara bertahap dari Na sampai Si (tertinggi) kemudian turun secara drastic
g. Struktur molekul Na, Mg, Al: kristal logam; Si: molekul kovalen raksasa; P4, S8: molekul
poliatomik; Cl2: molekul diatomik; dan Ar: monoatomik.
h. Sifat asam bertambah dan sifat basa berkurang
6. Periode Keempat
Unsur-unsur transisi periode keempat terdiri dari skandium (Sc), titanium (Ti), vanadium (V), kromium
(Cr), mangan (Mn), besi (Fe), kobalt (Co), nikel (Ni), tembaga (Cu), dan seng (Zn).

19
Semua unsur –unsur dalam periode keempa tersebut merupakan unsur logam yang bersifat
reduktor dengan titik leleh dan titik didih yang umumnya relatif tinggi. Selain itu, unsur-unsur transisi
umumnya memiliki beberapa bilangan oksidasi dan dapat membentuk ion kompleks dan senyawa
kompleks.
Pada umumnya unsur-unsur transisi periode keempat di alam terdapat dalam bentuk
senyawanya, kecuali tembaga yang terdapat dalam bentuk unsur bebas maupun senyawanya.
Unsur-unsur transisi maupun senyawanya umumnya dapat berfungsi sebagai katalis reaksi-reaksi
kimia dalam tubuh makhluk hidup ataupun dalam industri. Senyawa-senyawa unsur-unsur transisi
tersebut umumnya berwarna, kecuali senyawa dari Sc 3+, Ti4+, dan Zn2+.

2. Pembuatan Unsur dan Senyawanya


1. Gas Mulia
Distilasi bertingkat merupakan salah satu cara memperoleh gas mulia. Proses yang digunakan
disebut teknologi pemisahan udara. Pada tahap awal, CO2, dan uap air dipisahkan terlebih dahulu.
Kemudian, udara diembunkan dengan pemberian tekanan ~200atm diikuti pendinginan cepat.
Sebagian besar udara akan membentuk fase cair dengan kandungan gas mulia lebih banyak, yakni
~60% gas mulia (Ar, Kr, Xe) dan sisanya ~30% O2, dan 10% N2. Sisa udara yang mengandung He
dan Ne tidak mengembun karena titik didih kedua gas tersebut sangat rendah. Selanjutnya, Ar, Kr
dan Xe dalam udara cair dipisahkan menggunakan proses, antara lain:
Proses adsorpsi. Pertama, O2 dan N2 dipisahkan terlebih dahulu menggunakan reaksi kimia.
O2 direaksikan dengan Cu panas. Lalu N2 direaksikan dengan Mg. Sisa campuran (Ar, Kr, Xe)
kemudian aan diadsorpsi oleh arang teraktivasi. Sewaktu arang dipanaskan perlahan, pada kisaran
suhu tertentu setiap gas akan terdesorpsi atau keluar dari arang. Ar diperoleh pada suhu sekitar -
80oC, sementara Kr dan Xe pada suhu yang lebih tinggi.
Proses distilasi fraksional menggunakan kolom distilasi fraksional bertekanan tinggi. Prinsip
pemisahan adalah perbedaan titik didih zat. Karena titik didih N2 paling rendah, maka N2 terlebih
dahulu dipisahkan. Selanjutnya Ar dan O2 dipisahkan. Fraksi berkadar 10% Ar ini lalu dilewatkan
melalui kolom distilasi terpisah dimana diperoleh Ar dengan kemurnian ~98% (Ar dengan kemurnian
99,9995% masih dapat diperoleh dengan proses lebih lanjut). Sisa gas, yakni Xe dan Kr, dipisahkan
pada tahap distilasi selanjutnya.
2. Halogen
Gas F2 merupakan oksidator kuat sehingga hanya dapat dibuat melalui elektrolisis garamnya,
yaitu larutan KF dalam HF cair. Dalam elektrolisis dihasilkan gas H2 di katode dan gas F2 di anode.
Gas Cl2 dibuat dengan cara Elektrolisis larutan NaCl dengan diafragma.
2NaCl(aq) + 2H2O(l) → 2NaOH(aq) + H2(g) + Cl2(g)
Gas Br2 dibuat dari air laut melalui oksidasi dengan Cl2. Gas bromin dimurnikan melalui destilasi.
Gas l2 diproduksi dari air laut melalui oksidasi ion iodida dengan oksidator gas Cl2.
3. Alkali
Logam-logam alkali dapat dibuat dengan elektrolisis lelehan garamnya atau mereduksi garamnya.
Elektrolisis larutan garam logam alkali tidak akan menghasilkan logam alkali karena harga potensial
elektroda lebih negatif daripada air. Pembuatan unsur dan senyawa natrium dapat dilakukan dengan
proses Downs, yaitu elektrolisis lelehan NaCl. Air asin yang mengandung NaCl diuapkan sampai
kering kemudian padatan yang terbentuk dihancurkan, dan dilelehkan.
4. Alkali Tanah

20
Unsur Alkali tanah mempunyai harga potensial elektroda sangat negatif, sehingga pembuatan logam
alkali tanah dilakukan dengan cara elektrolisis lelehan garamnya, kecuali berillium dapat dibuat dengan
mereduksi garam flouridanya. Magnesium, kalsium, stronsium dan barium dibuat dengan cara elektrolisis
lelehan garam kloridanya. Pembuatan unsur dan senyawa magnesium ini dapat diperoleh melalui
proses Downs. Dimana, magnesium diendapkan sebagai magnesium hidroksida dengan
menambahkan Ca(OH)2 ke dalam air laut. Setelah itu, tambahkan asam klorida untuk mendapatkan
kloridanya, yang kemudian diperoleh kristal magnesium klorida (MgCl.6H2O). Setelah itu, elektrolisis
leburan kristal magnesium dengan terlebih dahulu menambahkan magnesium klorida yang
mengalami hidrolisis sebagaian ke campuran leburan natrium dan kalsium klorida. Hal ini dilakukan
untuk menghindari terbentuknya MgO saat kristal MgCl.6H2O dipanaskan. Maka magnesium
tersebut akan terbentuk pada katode.
5. Fluorin
Pembuatan unsur dan senyawa fluor dapat diperoleh dengan menggunakan proses Moissan,
sesuai dengan nama orang yang pertama kali mengisolasi fluorin, H. Moissan (1886). Proses ini
menggunkan metode elektrolisis HF terlarut dalam leburan KHF2. Dengan reaksi : 2 HF H2(g)
+ F2(g)
6. Aluminium
Pembuatan unsur dan senyawa aluminium diperoleh dengan menggunakan proses Hall-Heroult,
dimana pengolahan ini meliputi dua tahap yaitu tahap pemurnian dan tahap elektrolisis.
Tahap pemurnian, pada tahap ini aluminium yang diproduksi dari bauksit yang mengandung besi
oksida (Fe203) dan silica dimurnikan dengan melarutkan bauksit tersebut ke dalam NaOH(aq). Besi
oksida (Fe203) yang bersifat basa tidak larut dalam larutan NaOH. Reaksi :
Al2O3(s)+2NaOH(ag)→2NaAlO2(ag)+H2O
Larutan tersebut kemudian diasamkan untuk mengendapkan Al(OH)3(s). Al2O3 murni dapat
dihasilkan dengan cara pemanasan Al(OH)3, kemudian disaring akan diperoleh Al2O3. Reaksi:
NaAlO2(ag)+HCl(ag)+H2O→Al(OH)3(s)+NaCl(ag)2Al(OH)3(s)→Al2O3(s)+3H2O(g)
Tahap elektrolisis, Al2O3 (dengan titik leleh 2.030 °C) dicampurkan dengan kriolit (Na3AlF6)
(untuk menurunkan titik leleh menjadi 1.000 °C). Larutan Al2O3 dalam kriolit dielektrolisis
menggunakan karbon sebagai katode dan anode.
7. Nitrogen
Pembuatan unsur dan senyawa gas nitrogen (N2) ini dilakukan dengan pencairan dan distilasi
fraksional udara. Nitrogen cair terdistilasi lebih dulu karena titik didihnya lebih kecil dari oksigen.
Setelah itu, gas nitrogen (N2) dapat dibuat dengan reaksi larutan NH4Cl (ammonium klorida) dan
NaNO3 (natrium nitrit).
8. Oksigen
Pembuatan unsur dan senyawa oksigen (O2) dilakukan dengan dekomposisi garam yang
mengandung banyak oksigen. Senyawa tertentu yang mengandung oksigen dalam jumlah besar
sepertikalium klorat, kalium permanganate, kalium nitrat, dan lain-lain menghasilkan gas oksigen
pada pemanasan yang kuat.
9. Belerang
Pembuatan unsur dan senyawa belerang dapat diperoleh dengan cara ekstraksi melalui proses
Frasch. Belerang yang ada di bawah tanah dicairkan dengan mengalirkan air super panas melalui
pipa bagian luar dari suatu susunan tiga pipa konsentrik.
Belerang cair tersebut dipaksa keluar dengan memompakan udara panas. Setelah itu belerang
dibiarkan membeku, sehingga belerang yang diperoleh dengan cara ini mempunyai kemurnian
sampai 99,6% karena belerang tidak larut dalam air.
10. Silikon
Pembuatan unsur dan senyawa silicon dapat diperoleh dengan cara mencampurkan silica dan
kokas (sebagai reduktor) dan memanaskannya di dalam tanur listrik pada suku 3.000 0C dengan
reaksi SiO2(l) + C(s) Si(l) + 2 CO(g).
11. Besi
Pembuatan unsur dan senyawa besi dapat dilakukan dengan melebut dalam suatu alat yang
disebut blast furnace (tungku sembur) yang terbuat dari batu bata yang tahan panas tinggi. Dimana,
bahan yang dimasukan dalam tanur ini ada 3 macam yaitu bijih besi yang dikotori pasir, batu kapur
(CaCO3) untuk mengikat kotoran, dan karbon (kokas) sebagai zat pereduksi.
12. Tembaga
Tembaga diekstraksi dari tembaga pirit dengan metode pirometalurgi, hal ini melibatkan proses
reduksi logam. Dimana, ekstraksi ini melibatkan langkah-langkah yaitu penghancuran dan

21
pemekatan, pemanggangan, peleburan atau pelelehan, dan bessemerisasi. Adapun tahapannya
adalah :
- Tembaga diekstraksi dari tembaga pirit.
- Tembaga pertama dihancurkan dan kemudian disaring.
- Bijih yang hancur ini dipekatkan dengan proses floatasi berbuih.
- Bijih pekat dipanggang di perapian tungku reverberatori dengan suplai udara bebas.
- Bijih yang dipanggang dicampur dengan kokas dan pasir dan kemudian dilebur dalam tanur tiup
dengan adanya udara.
- Pada peleburan, lelehan yang terutama mengandung sulfida tembaga dengan sedikit sulfida
besi, yang dikenal sebagai matte dan dipindahkan ke konverter Bessemer.
- Dalam konverter Bessemer, logam memadat dan membebaskan gas sulfur dioksida, yang
menghasilkan lepuhan dalam logam yang dikenal sebagai tembaga lepuhan atau tembaga
blister.
- Tembaga murni 99%, yang dikenal sebagai tembaga blister, kemudian disempurnakan.
Selanjutnya, pemurnian dilakukan dengan pemurnian elektrolitik.
3. Kegunaan dan Dampak Unsur/Senyawa bagi Manusia dan Lingkungan
Unsur/senyawa mempunyai berbagai manfaat atau kegunaan dalam kehidupan sehari-hari bagi manusia
dan lingkungan.
2. Kegunaan Unsur / Senyawa
a. Gas mulia
- Helium untuk pengelasan logam supaya mencegah oksidasi dan ebagai pengisi balon udara
- Neon Sebagai gas pengisi pada tabung televisi dan pendingin (cair)
- Argon digunakan dalam pengelasan logam dan sebagai pengisi bohlam lampu listrik
- Kripton lampu pada landasan pacu bandara
- Radon sebagai sumber radiasi untuk pengobatan.
b. Halogen
- CFC (Freon) digunakan sebagai cairan pendingin pada mesin pendingin, seperti AC dan kulkas.
- Gas klorin digunakan sebagai zat oksidator pada pembuatan bromine
- AgBr merupakan bahan yang sensitif terhadap cahaya dan digunakan dalam film fotografi
- KI digunakan sebagai obat anti jamur

Tabel. Beberapa Kegunaan Senyawa Halogen


c. Alkali
- Litium (Li) untuk campuran logam serta memisahkan oksigen dan nitrogen.
- Uap natrium untuk lampu penerangan jalan raya.
- Natrium cair untuk pendingin pada reaktor nuklir.
- Kalium (K) dan sesium (Cs) untuk fotosel.
- Karnalit (KCl.MgCl2.6H2O) digunakan sebagai pupuk.
- NaOH (soda kaustik) digunakan dalam pembuatan sabun, detergen, tekstil, kertas, pewarnaan,
dan menghilangkan belerang dari minyak bumi.
- NaHCO3, dikenal sebagai soda kue, banyak digunakan orang dalam pembuatan kue.
d. Alkali Tanah
- Kalsium(Ca) diperlukan oleh makhluk hidup untuk pembuatan tulang, gigi, dan kulit
(cangkang).
- Magnesium (Mg) penting dalam klorofil, berperan sebagai katalis pada fotosintesis
pengubahan CO2 dan H2O membentuk gula.
- Dalam bentuk garamnya, strontium (Sr) dan barium (Ba) digunakan untuk kembang api.
- Aliase berilium (Be) dan tembaga (Cu) digunakan untuk membuat alat-alat industri.
- Berilium oksida titik lelehnya tinggi (2.670 oC) sehingga digunakan untuk isolator listrik pada
temperatur tinggi.
e. Alumunium
- Alat-alat dapur, mobil, pesawat terbang dan tutup kaleng.
- Aluminium merupakan konduktor listrik yang baik sehingga digunakan untuk membuat kawat
listrik.
- Untuk aliase: duralumin, magnalium, dan alnico.
- Alum atau tawas digunakan untuk mengendapkan kotoran pada pembersihan air.
- Zeolit atau permutit (Na2O.Al2O.2SiO2O) digunakan untuk melunakkan air sadah.
f. Fosfor

22
- Fosforus penting untuk kehidupan, terutama dalam metabolisme tumbuhan dan binatang.
- Kurang lebih 60% tulang dan gigi adalah Ca3(PO4)2 atau [3(Ca3(PO4)2).CaF2] dan rata-rata
orang mengandung 3,5 kg kalsium fosfat dalam tubuhnya.
- Batuan fosfat digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk fosfat.
- Fosforus juga digunakan untuk kembang api. Pada saat terbakar di udara, fosforus dapat
memberikan awan yang bercahaya putih.
g. Karbon
- Unsur penting penyusun protein, karbohidrat, dan lemak
- Karbon dioksida (CO2) penting dalam fotosintesis, produksi pupuk urea, pembuatan softdrink,
es kering (CO2 padat) untuk pendingin, dan bahan pemadam api.
- Grafit untuk pembuatan elektrode, baja, pensil, pengecoran logam, dan sebagai pelumas.
- Karbon aktif untuk pemurnian dan penghilangan warna gula dan bahan kimia yang lain,
mengabsorpsi gas beracun dalam masker gas, dan untuk katalis beberapa reaksi.
h. Nitrogen
- Bahan pupuk, bahan peledak, untuk mengisolasi sistem dari kontak udara, dan pendingin.
i. Oksigen
- Untuk respirasi bagi manusia, hewan, dan tumbuhan.
- Pembuatan TiO2 dari TiCl4. TiO2 digunakan sebagai zat pewarna putih pada cat dan kertas serta
sebagai bahan pengisi pada plastik.
- Oksidasi NH3 dalam industri HNO3.
- Industri etilena oksida (axirane) dari etena.
- Sebagai oksidan dalam roket.
- Di rumah sakit untuk membantu pernapasan.
- Untuk pernapasan penyelam di laut.
- Untuk aerasi pengolahan limbah industri.
j. Belerang
- Belerang terutama digunakan untuk membuat asam sulfat. Asam sulfat banyak digunakan untuk
membuat pupuk fosfat dan amonium fosfat. Asam sulfat juga digunakan dalam refining minyak
bumi, industri baja, aki, dan reaksi-reaksi kimia yang terlibat dalam industri cat, plastik, zat-zat
yang mudah meledak, dan obat-obatan.
k. Silikon
- Silikon banyak digunakan terutama yang berhubungan dengan elektronika, seperti
mikrokomputer dan kalkulator. Silikon sangat murni digunakan untuk membuat chip computer
l. Besi
- Pembawa oksigen dalam darah mamalia, burung, dan ikan (hemoglobin).
- Penyimpan oksigen dalam jaringan otot (mioglobin).
- Pembawa elektron dalam tumbuhan, hewan, dan bakteri (cytochromes), serta untuk
transfer elektron dalam tumbuhan dan bakteri (feredoksin).
- Pembuatan baja
m. Kromium
- Penyepuhan (elektroplating).
- Aliase (paduan logam), misalnya nikrom (15% Cr, 60% Ni, dan 25% Fe).
- Stainless steel mengandung 72% Fe, 19% Cr, dan 9% Ni.
- Campuran baja agar ulet dan kuat.
- Pelapis logam untuk melindungi terjadinya korosi dan memberikan tampilan yang berkilau
- Kromium sebagai dikromat (Cr2O72–) atau kromat (CrO42–) digunakan secara luas sebagai zat
oksidator.
n. Tembaga (Cu)
- Untuk kawat penghantar listrik, pipa air karena tidak reaktif, aliase (misalnya perunggu),
fungisida, dan herbisida.
o. Nikel (Ni)
- Untuk pembuatan aliase. Nikel memperbaiki kekuatan baja dan daya tahannya terhadap reaksi
kimia.
p. Kobalt (Co)
- Pembuatan aliase dengan baja pada temperatur tinggi. Aliase ini penting untuk pembuatan
mesin-mesin pembangkit gas dan baja yang berkecepatan tinggi seperti mesin bubut.
- Pembuatan pewarna keramik, gelas, dan industri cat.
q. Titanium (Ti) dan Vanadium (V)

23
- Logam Ti dan aliasenya dengan Al digunakan dalam industri pesawat terbang.
- V2O5 digunakan sebagai katalis pada pengubahan SO2 menjadi SO3 dalam proses
kontak pembuatan H2SO4.
r. Seng
- Untuk melapisi besi agar tercegah dari perkaratan.
- Untuk aliase (brass merupakan aliase Cu–Zn mengandung 20%– 50% Zn).
- Sebagai elektrode negatif pada sel Leclance, sel merkurium, dan sel alkali.
- Sebagai bahan pewarna putih pada cat (ZnO).
3. Dampak Unsur/Senyawa bagi Manusia dan Lingkungan
a. Dampak gas mulia
Unsur gas mulia, misalnya radon. Radon merupakan sumber radiasi alam yang menimbulkan efek
negatif karena sifat gas radon sebagai salah satu penyebab munculnya kanker paru-paru.
b. Dampak halogen
unsur halogen, misalnya fluorin. Adanya komponen fluorin dalam air minum melebihi 2 ppm dapat
menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
c. Dampak alkali
Unsur logam alkali, misalnya rubidium (Rb). Rubidium mudah bereaksi dengan kelembaban kulit
untuk membentuk rubidium hedroxid, yang menyebabkan luka bakar dari mata dan kulit.
d. Dampak alkali tanah
Unsur alkali tanah, misalnya barium (Ba).bahaya barium bagi kesehatan manusia yaitu dalam
bentuk serbuk, mudah terbakar pada temperatur ruang. Dalam jangka panjang, dapat
menyebabkan naiknya tekanan darah dan terganggunya system saraf.
e. Dampak aluminium
Terlalu banyak asupan aluminium dapat memberikan efek negative yang dapat merusak otak
(menyebabkan Alzheimer), menyebabkan kerusakan DNA,disfungsi ginjal, serta diduga dapat
memicu kanker payudara.
f. Dampak karbon
Gas karbon monoksida(CO) dalam jumlah banyak (konsentrasi tinggi) dapat menyebabkan
gangguan kesehatan bahkan juga dapat menimbulkan kematian.
g. Dampak silicon
Silikon memiliki dampak, baik positif maupun negatif. Namun,seringkali dampak negatif yang
dirasakan oleh para wanita yang bagian tubuhnya di silicon. Adapun dampak negatifnya yaitu :
- Reaksi yang timbul dapat berupa alergi
- Menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah
- Menimbulkan rasa sakit yang berkepanjangan
- Kulit memerah
- Kanker
- Beresiko pada ginjal
- Dapat menyebabkan kematian
h. Dampak belerang
Belerang bersifat mudah terbakar dan menghasilkan gas belerang dioksida (SO2). Gas ini dapat
menyesakan pernapasan dan menyebabkan batuk. Dalam jumlah besar, belerang dioksida dapat
merusak pernapasan dan menimbulkan radang tenggorokan serta kerusakan paru-paru, bahkan
dapat menyebabkan kematian.
i. Dampak krom
Krom dapat menyebabkan kanker paru-paru, kerusakan hati (liver), dan ginjal. Jika kontak dengan
kulit menyebabkan iritasi dan jika tertelan dapat menyebabkan sakit perut dan muntah.
j. Dampak tembaga
Batas maksimum logam tembaga dalam air adalah 1 bpj. Air yang mengandung tembaga dengan
kadar yang melebihi batas maksimum yang diperbolehkan dapat menimbulkan dampak berupa
kerongkongan terasa kering, mual-mual, diare yang terus-menerus, dan iritasi pada lambung.
k. Dampak seng
- Jika kekurangan zat ini dalam tubuh, dapat menyebabkan kecepatan pertumbuhan menurun,
nafsu makan dan masukan makanan menurun, gangguan sistem kekebalan tubuh,
perlambatan pematangan seksual dan impotensi.
- Dosis konsumsi seng (Zn) sebanyak 2 gram atau lebih dapat menyebabkan muntah, diare,
demam, kelelahan yang sangat, anemia, dan gangguan reproduksi. Suplemen seng bisa
menyebabkan keracunan, begitupun makanan yang asam dan disimpan dalam kaleng yang

24
dilapisi.
l. Dampak besi
Selain mempunyai banyak manfaat, besi juga dapat membahayakan manusia jika besi tersebut
udah berkarat, misalnya saat kita tertusuk besi yang berkarat, maka ada kemungkinan kita akan
terkena tetanus. Zat besi juga dapat membahayakan tubuh dan menyebabkan keracunan jika
dikonsumsi terlalu banyak.
m. Dampak oksigen
Kadar oksigen yang rendah dalam tubuh dapat menyebabkan masalah kesehatan utama seperti
kejang, tidak sadar, dan akhirnya dapat menyebabkan kematian jika tidak diobati pada waktunya.
n. Dampak nitrogen
Pencemaran udara oleh gas nitrogen oksida (NOx) dapat menyebabkan timbulnya Peroxy Acetil
Nitrates (PAN). PAN ini menyababkan iritasi pada mata yang menyebabkan mata terasa pedih
dan berair. Campuran PAN bersama senyawa kimia lainnya yang ada di udara dapat
menyebabkan terjadinya kanut foto kimia atau photo chemistry Smog yang sangat mengganggu
lingkungan.

AKTIVITAS MANDIRI

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!


1. Jelaskan 4 sifat fisis unsur alkali !
2. Bagaimana cara memperoleh iodin dalam skala industri?
3. Jelaskan cara mendapatkan logam dari bijihnya!
4. Jelaskan kegunaan senyawa berikut:
a. NAOH
b. Gas Helium
c. Logam Nikel
5. Jelaskan dampak negatif yang dapat ditimbulkan unsur Silikon (Si)!

UJI KOMPETENSI

5. Kereaktifan gas mulia sangat rendah. Hal ini


1. sebagai obat pencuci perut adalah …. disebabkan karena semua gas mulia ….
a. KNO3 a. nomor atomnya genap
b. NaHCO3 b. konfigurasi elektronnya stabil
c. Na2CO3 c. energi ionisasinya rendah
d. MgSO4.7H2O d. molekulnya monoatomik
e. CaSO4.2H2O e. jumlah elektron terluarnya 8
2. Mineral berikut yang merupakan mangan adalah 6. Nama senyawa kompleks [Co(NH3)4Cl2]Cl adalah
a. pirit a. tetraminodiklorokobal (III) klorida
b. pirolusit b. tetraamindiklorokobalt (II) diklorida
c. malachite c. triklorotetraaminkobal (III)
d. ilmenit d. diklorotetraaminkobaltat (III) klorida
e. rutile e. tetraminkobal (III) triklorida
3. Senyawa yang dapat bereaksi dengan NaOH dan 7. Sifat -sifat berikut ini yang bukan merupakan sifat
H2SO4 adalah …. logam alkali adalah ….
a. Cd(OH)2 a. merupakan unsur yang sangat reaktif
b. Fe(OH)3 b. terdapat di alam dalam keadaan bebas
c. HNO3 c. dibuat dengan cara elektrolisis leburan
d. H3PO3 garamnya
e. Al(OH)3 d. ionnya bermuatan satu
4. Unsur gas mulia yang mempunyai energi ionisasi e. senyawa-senyawanya mudah larut
paling besar adalah …. 8. Reaksi yang tidak mungkin terjadi adalah ….
a. Helium a. F2(g) + Cl(g) → 2HF(aq) + Cl2(g)
b. Neon b. Cl2(g) + 2KI(aq) → 2HCl(aq) + I2(g)
c. Argon c. Br2(g) + 2HI(aq) → 2HBr(aq) + I2(g)
d. Krypton d. I2(g) + NaF(aq) → F2(g) + 2NaI(aq)
e. Xenon e. 2NaBr(g) + F2(g) → Br2(g) + 2NaF(aq)

25
9. Perhatikan unsur-unsur dengan nomor atom 15. Beberapa kegunaan unsur/senyawa berikut ini:
berikut: 1. bahan baku pupuk
11X, 15Y dan 17Z 2. peralatan masak
Pernyataan yang tidak benar tentang sifat unsur- 3. bahan baku semen Portland
unsur tersebut adalah …. 4. menetralisir asam di lambung; dan
a. unsur Z bersifat nonlogam 5. pembentukan tulang
b. keelektronegatifan unsur Z > Y > X Kegunaan unsur kalsium/senyawanya terdapat
c. ketiga unsur tersebut memiliki jumlah elektron pada nomor ….
valensi yang sama a. 1 dan 2
d. X dan Z dapat membentuk senyawa dengan b. 1 dan 4
rumus XZ c. 2 dan 3
e. jari-jari atom unsur X > Y > Z d. 3 dan 4
10. Di antara unsur-unsur golongan alkali tanah yang e. 3 dan 5
sifatnya mirip dengan aluminium adalah …. 16. Unsur logam berikut yang memberikan nyala
a. Mg berwarna merah adalah …
b. Be a. magnesium
c. Ra b. kalium
d. Ca c. berilium
e. Sr d. stronsium
11. Kelompok unsur yang merupakan oksidator kuat e. barium
golongan unsur …. 17. Tiga unsur yang melimpah di muka bumi adalah...
a. alkali a. oksigen, nitrogen dan klorida
b. alkali tanah b. silikon, argon dan natrium
c. halogen c. oksigen, silikon dan alumunium
d. gas mulia d. nitrogen, alumunium dan natrium
e. aluminium e. oksigen, silikon dan hidrogen
12. Logam yang paling kuat bereaksi dengan air 18. Bijih yang secara komersial untuk membuat atau
adalah …. memperoleh alumunium adalah..
a. Ba a. witerit
b. Sr b. magnesit
c. Mg c. kriolit
d. Ca d. bauksit
e. Ra e. kalkosit
13. Unsur-unsur dibawah ini berada dalam satu 19. Stainless steel mengandung logam....
golongan dalam sistem periodik, kecuali …. a. Fe, Cr dan Si
a. arsen b. Fe, Cr dan Ni
b. nitrogen c. Cu, Cr dan Si
c. selenium d. Cu, Cr dan Ni
d. fosfor e. Fe, Cr dan Cu
e. bismut 20. gas yang dapat digunakan untuk pengelasan logam
14. Unsur-unsur periode ketiga terdiri atas Na, Mg, Al, supaya mencegah oksidasi dan sebagai pengisi
Si, P, S, Cl, dan Ar. Atas dasar konfigurasi balon udara adalah...
elektronnya maka dapat dikatakan bahwa …. a. helium
a. Na paling sukar bereaksi b. argon
b. P, S, dan Cl cenderung membentuk basa c. neon
c. Si adalah logam d. kripton
d. Na, Mg dan Al dapat berperan sebagai e. oksigen
pengoksidasi
e. Energi ionisasi pertama Ar paling besar
B. Jawablah dengan benar pertanyaan-pertanyaan di bawah ini !
1. Jelaskan unsur Al dikatakan bersifat amfoter!
2. Apa yang dimaksud dengan air sadah? Bagaimana cara menghilangkannya?
3. sebutkan kegunaan dan dampak penggunaan logam tembaga!
4. sebut dan jelaskan sifat-sifat halogen (unsur golongan VIIA)!
5. Jelaskan keteraturan sifat-sifat fisis logam alkali berikut: titik leleh, titik didih, dan kerapatan!

26
LATIHAN PENILAIAN AKHIR
SEMESTER

Berilah tanda silang ( X ) pada satu jawaban A, B, C, D, atau E yang paling tepat !
1. Suatu larutan gliserin, C3H5(OH)3 dibuat dengan a. 31,5 b. 393,2 c. 786,3 d.292,5 e. 714,5
melarutkan 45 gram senyawa tersebut ke dalam 10. Larutan yang mempunyai tekanan osmotik paling
100 gram air. Jika diketahui Ar C =12, O = 16 dan H rendah adalah……………
= 1, maka molalitas gliserin dalam larutan tersebut a. C2H5OH 0.01 M c. NaCl 0.01 M
adalah………… m b. K3PO4 0.01 M e. Na2SO4 0.01 M
a. 0,081 d. 4,89
b. 31,0 e. 0,310 c. BaSO4 0.01 M.
c. 8,10 11. Suatu pelarut murni mempunyai…….
2. Sifat-sifat di bawah ini yang bukan termasuk sifat a. titik beku lebih rendah daripada larutannya
koligatif larutan adalah… b. titik didih lebih tinggi daripada larutannya
a. tekanan osmosiskenaikan titik didih c. tekanan uap jenuh lebih rendah daripada
b. penurunan titik didih larutannya
c. penurunan titik bekuenurunan tekanan uap d. tekanan osmotik lebih besar daripada larutannya
3. Fraksi mol larutan urea dalam air 0.4. Tekanan uap
e. titik didih lebih rendah daripada larutannya
jenuh air pada suhu 20 oC sebesar 18 mmHg .Tekanan 12. Sebanyak 24 gram zat non elektrolit dilarutkan
uap jenuh larutan pada suhu itu adalah…….mmHg. dalam air hingga volumenya 250 ml dan mempunyai
a. 7.2 b. 10.8 c. 18.4 d. 25.2 e. 36 tekanan osmotik sebesar 32,8 atm pada suhu 270C.
4. Sepuluh gram urea CO(NH2)2 (Mr = 60) dilarutkan Jika tetapan R=0,082 L atm/mol0K, maka massa
molekul relatif zat tersebut adalah…..
dalam 90 ml air. Bila tekanan uap je nuh air pada
a. 36 b. 72 c. 144 d.48 e. 96
suhu 25 oC adalah 62 cmHg, maka tekanan uap 13. Bilangan oksidasi krom dan selenium dalam
larutan urea tersebut adalah….cmHg senyawa K2Cr2O7 dan SeCl4 adalah…..
a. 2 b. 31 c. 64 d.30 e. 60 a. +6 dan +4
5. Larutan berikut yang memiliki titik didih paling tinggi b. +7 dan +4
adalah……………. c. +3 dan +6
a. C H O 0.5 M d. +6 dan – 4
12 22 11
b. CO(NH2)2 0.8 M e. +5 dan - 4
14. Pada reaksi 3 Cu + 8 HNO3 3 Cu(NO3)2 + 4 H2O +
c. NaCl 0.3 M
d. Mg(NO3)2 0.8 M 2 NO yang bertindak sebagai reduktor adalah……
a. Cu
e. KCl 0.2 M.
b. Cu(NO3)2
6. Larutan glukosa dalam air mempunyai penurunan
c. NO
titik beku 0,3720C. Bila Kf molal air = 1,86 0C/mdan
d. HNO3
Kb molal air = 0,52 0C/m, maka kenaikan titik didih
e. H2O
larutan glukosa tersebut adalah……..0C
15. Berikut ini yang termasuk reaksi autoredoks adalah
a. 0,026 b. 0,892 c. 2,60 d. 0,104 e. 1,04 reaksi………………..
7. NaCl yang massanya 5,85 gram dilarutkan dalam 250 a. Cl2 + 2KI 2KCl + I2
gram air (Ar Na=23, Cl = 35,5). Jika Kb = 0,52, maka
b. Zn + 2HCl ZnCl2 + H2
titik didih larutan tersebut adalah……….. oC
c. 2Al + 3H2SO4 Al2 ( SO4 ) 3 + 3 H2
a. 100,218 d. 100,618
b. 101,028 e 100,416 d. Zn + 2 AgNO3 Zn ( NO3 ) 2 + 2Ag
c. 100,818 e. Cl2 + NaOH NaCl + NaClO + H2O.
8. Suatu elektrolit kuat dalam air dengan konsentrasi 0,2
16. Perhatikan reaksi redoks berikut,
m membeku pada suhu – 1,116. Bila Kf = 1,86 maka
jumlah ion elektrolit kuat tersebut adalah…….. a MnO4- + b H + + c Cl - d Mn2+ + e Cl2 + f H2O
a. 1 c. 3 e. 5 d. 2 e. 4 Harga a,b dan c certurut turut adalah…………………
9. Massa garam dapur yang harus ditambahkan ke a. 1, 2 dan 4
dalam 5 liter air agar tidak membeku pada suhu – 5 b. 2, 16 dan 10
0C adalah…….gram. ( Mr garam dapur = 58,5 dan
c. 2, 8 dan 10
Kf = 1,86) d. 2, 4 dan 16

27
e. 2, 14 dan 10 26. Argon dapat diperoleh dari udara cair melalui
17. Pada reduksi 1 mol ion Cr2O72- menjadi ion Cr3+ proses……………
membutuhkan elektron sebanyak…..mol a. Elektrolisis d. Penyaringan
a. 1 b. 3 c. 12 d. 2 e.6 b. Kristalisasi e. destilasi
18. Diketahui : c. difusi
27. Pernyataan mengenai unsur - unsur halogen berikut
Pb2+ + 2e  Pb Eo = - 0,13 V
yang salah adalah…………………
Al3+ + 3e  Al Eo = -1,76 V a. Fluorin dan klorin berwujud gas.
Sel volta yang disusun menggunakan elektroda Pb dan b. Asam terlemah adalah HF
Al memiliki potensial sebesar…… Volt c. Titik didih asam halida tertinggi adalah HF
a. +1,89 d. +1,63 d. Kemampuan mengoksidasi menurun
b. . +3,61 e.– 1,89 sebanding dengan kenaikan nomor atom.
c. . – 1,63 e. Fluorin merupakan reduktor terkuat.
19. Diketahui reaksi : 28. Reaksi berikut dapat berlangsung kecuali………..
2AgNO3 + Cu 2Ag + Cu(NO3)2. a. Larutan KI dengan gas Br2
Notasi sel volta yang didasarkan reaksi diatas adalah… b. Larutan KBr dengan gas Cl2

a. Cu / Cu2+ // 2Ag+ / 2Ag c. Larutan KI dengan gas Cl2

b. 2Ag / 2Ag+ // Cu / Cu2+ d. Larutan KCl dengan gas F2

c. Cu / Cu2+ // 2Ag /2Ag+ e. Larutan KCl dengan gas Br2

d. Ag / Ag 2+ // Cu / Cu2+ 29. Kelompok unsur yang merupakan reduktor terkuat


adalah golongan unsur…………..
e. Ag2+ / Cu // Ag / Cu2+
a. alkali d. halogen
20. Logam yang dapat mencegah korosi pada besi yang
b. aluminium e. alkali tanah
ditanam dalam tanah adalah………
c. gas mulia
a. Ni b. Mg c. Sn d.Cu e. Pb 30. Logam yang paling kuat bereaksi dengan air
21. Jika leburan NaCl dielektrolisis maka…. adalah………
a. natrium di katoda, klorin di anoda a. Ba b.. Mg c. Ra d.Sr e. Ca
b. natrium di katoda, oksigen di anoda 31. Hidroksida berikut sifat basanya paling kuat
c. hidrogen di katoda, oksigen di anoda adalah……………….
d. hidrogen di katoda, klorin di anoda a. Sr(OH)2
e. natrium dan hidrogen di katoda, klorin di d. Mg(OH)2
anoda b. Be(OH)2 e. Ba(OH)2
22. Reaksi yang terjadi pada katoda dari elektrolisis c. Ca(OH)2
larutan Na2SO4 adalah….. 32. Unsur periode ketiga yang terdapat bebas dialam
a. Na+ + e Na adalah…………..
b. 2 H+ + 2e H2 a. Si dan Cl d. P dan S
c. 2 H2O + 2e 2 OH- + H2 b. Ar dan S e. Cl dan Ar
d. 2 H2O +
4 H + O2 + 4e c. S dan Cl
e. SO42- SO2 + O2 + 2e
33. Unsur – unsur periode ketiga terdiri dari atas Na,
23. Arus listrik yang sama dialirkan kedalam larutan CuSO4
Mg,Al,Si,P,S,Cl dan Ar. Atas dasar konfigurasi elektronya,
dan AgNO3. Bila massa tembaga yang diendapkan maka dapat dikatakan bahwa……….
0,3175 gram, maka massa perak yang mengendap a. Na paling sukar bereaksi
adalah…………..gram. (Ar Cu=63,5 , Ag=108) b. P,S dan Cl cenderung membentuk basa
a. 0,108 b. 3,175 c. 10,8 d. 1,08 e. 6,35 c. Si adalah logam
d. Na,Mg dan Al dapat berperan sebagai
24. Massa logam Cu yang mengendap pada katoda jika
oksidator.
larutan CuSO4 dielektrolisis dengan arus listrik sebesar
e. Energi ionisasi pertama Ar paling besar.
0,5 Faraday adalah…………gram (Ar Cu = 64)
34. Tiga unsur periode ketiga yang semuanya diperoleh
a. 4 b. 16 c. 64 d.8 e. 32
melalui elektrolisis adalah……….
25. Pada elektrolisis larutan MSO4 dikatode terbentuk a. Na, Mg, Al d. Mg, Al, Si
0,295 gram logam M. Larutan hasil elektrolisis dapat b. Mg, Al, Ar e. Na, Mg, Ar
dinetralkan oleh 50 ml larutan NaOH 0,2 M. Massa atom c. Al, Si, Cl
relatif logam M adalah…….. 35. Senyawa kompleks Cu(NO2)2(OH)22- mempunyai
a. 29,50 d. 59,00 nama …….
b. 118,00 e. 44,25 a. Ion dinitrito dihidrokso cuprat(II).
c. 73,75 b. Ion dihidrokso dinitrito cuprat(II).

28
c. Ion dihidrokso dinitrito cuprum(II). a. elektron/beta
d. Ion dinitrito dihidrokso cuprat (III). b. proton
e. Ion dihidrokso dinitrito cuprum(III). c. gamma
36. Kuningan adalah paduan logam yang terdiri atas d. alfa
paduan logam yang terdiri atas tembaga dan…… e. neutron
a. Aluminium d. timah 39. Suatu reaksi inti : 92 U235 + n 56Ba
139
b. Besi e. seng
c. perak + 36Kr94 + 3 n, termasuk reaksi
37. Bahan berikut yang digunakan untuk mengikat zat a. Perubahan d. Fisi
pengotor yang bersifat asam dalam pembuatan besi b. Fusi e.Peluruhan
melalui proses tanur tinggi adalah………. c. Transmutasi
a. Fe2O3 d. SiO2 40. Setelah disimpan selama 40 hari, suatu unsur
b. Kokas e. CaCO3 radioaktif masih tersisa sebanyak 6,25% dari jumlah
semula. Waktu paruh unsur tersebut
c. Udara adalah………hari
38. Diketahui reaksi sebagai berikut : a. 8 b 16 c. 30 d. 10 e. 24
211 207
83 Bi 81 Ti + X
Partikel X adalah…………….

29
SENYAWA KARBON
4
KOMPETENSI DASAR

4.1 Mendeskripsikan struktur cara penulisan, tata nama, sifat, kegunaan dan identifikasi senyawa karbon
(halo alkana, alkanol, alkana, alkanon, alkanoat, dan alkil alkanoat)

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari LKPD ini diharapkan peserta didik dapat:


6. Mendeskripsikan gugus fungsi
7. Memahami struktur dan tata nama senyawa karbon
8. Menjelaskan isomer senyawa karbon
9. Menjelaskan kegunaan senyawa karbon

MATERI PEMBELAJARAN

GUGUS FUNGSI DAN TATA NAMA


4. Gugus Fungsi
Gugus fungsi adalah atom atau gugus atom yang menentukan struktur dan sifat dari golongan senyawa
karbon. Setiap kelompok senyawa karbon mempunyai gugus fungsi tertentu. Sifat senyawa karbon ditentukan
oleh fungsinya masing-masing karena setiap fungsi mempunyai sifat yang khas/spesifik

Gugus fungsi dalam senyawa karbon menentukan sifat senyawanya. Pada reaksi organik, pereaksi akan
menyerang gugus fungsinya. Terjadinya perubahan gugus fungsi menyebabkan perubahan sifat senyawanya.
Oleh karena masing-masing gugus fungsi mempunyai sifat spesifik (hanya dapat bereaksi dengan peraksi
tertentu) maka senyawa karbon data diidentifikasi berdasar gugus fungsi yang dimiliki dengan pereaksi yang
sesuai
5. Tata nama senyawa karbon
Senyawa turunan alkana mempunyai tata nama yang berbeda. Berikut tata nama senyawa turunan
alkana.
1. Tata nama alkil halida
Nama alkil + nama halida
Tata nama alkil halida adalah

30
Contoh:
CH3 – Cl = metil klorida
2. Tata nama alkanol
Tata nama IUPAC alkanol diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran a menjadi
ol.
Contoh:
Alkana : - metana alkanol : - metanol
. - etana - etanol
3. Tata nama eter
Tata nama e eter adalah alkoksialkana, penomoran dimulai dari ujung rantai induk dimana letak gugus
alkoksi adalah nomor terkecil.
Contoh:
3 2 1
CH3 – CH2 – CH2 – O – CH3 = metoksi propana
Nama lazim eter adalah alkil alkil eter.
Contoh :
CH3 – CH2 – O – CH2 = metil etil eter
4. Tata nama aldehid
Tata nama alkanal/aldehid diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran –a
menjadi –al.
Contoh:
Alkana : - etana aldehid : - etanal
. - propana - propanal
5. Tata nama keton
Tata nama alkanon diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran –a menjadi –
on.
Contoh:
O
CH3 – CH2 – C – CH3 = 2 butanon
4 3 2 1
6. Tata nama asam karboksilat
Tata nama asam alkanoat diturunkan dari nama alkana yang sesuai dengan mengganti akhiran –a
menjadi –oat dan memberi awalan asam.
Contoh:
Alkana : etana
Asam alkanoat : asam etanoat

7. Tata nama ester


Tata nama ester turunan alkana adalah alkil alkanoat.

Rumus struktur ester :


alkanoat alkil
Contoh:

propanoat etil
(etil propanoat)

6. Alkohol/alkanol
1. Berdasarkan letak gugus fungsi, alkohol dibagi menjadi 3, yaitu:
a. Alkohol primer, yaitu gugus alkohol terikat pada atom karbon primer.
Rumus struktur : R – CH2 – OH
b. Alkohol sekunder, yaitu gugus alkohol terikat pada atom karbon sekunder.
Rumus struktur :

c. Alkohol tersier, yaitu gugus alkohol terikat atom karbon tersier.

31
Rumus struktur :

2. Berdasarkan jumlah gugus fungsi, alkohol terbagi menjadi 2, yaitu:


a. Alkohol monovalen (mengandung 1 gugus fungsi –OH)
Contoh:

b. Alkohol polivalen (mengandung lebih dari 1 gugus fungsi –OH)


Contoh:

Isomer
Keisomeran adalah 2 senyawa atau lebih yang memiliki rumus kimia sama tetapi rumus strukturnya
berbeda.
1. Jenis isomer struktur
Isomer struktur terdiri atas 3 macam, yaitu:
a. Rangka : rumus molekul sama tetapi rantai pokopok berbeda. Keisomeran rangka terdapat
pada alkana
Contoh :

b. Posisi : rumus molekul sama, tetapi letak atau gugus fungsi berbeda
Contoh:

c. Fungsi : rumus molekul sama, tetapi gugus fungsi berbeda


Contoh:

2. Jenis isomer ruang


Isomer ruang terdiri atas 2 macam, yaitu :
a. Geometri (cis, trans) : umumnya terjadi pada senyawa yang memiliki ikatan rangkap.

b.
Optik : terjadi pada senyawa yang mempunyai atom C kiral (asimetris)
Jumlah isomer optis = 2n.
n = jumlah atom C kiral
Diantara senyawa turunan alkana terdapat isomer fungsi, yaitu alkohol berisomer fungsi dengan eter,
aldehid berisomer fungsi dengan keton, dan asam karboksilat berisomer fungsi dengan ester.

Kegunaan senyawa karbon


Senyawa turunan alkana mempunyai beberapa kegunaan bagi manusia. Berikut contoh kegunaan
senyawa turunan alkana.
1. Alkohol
Monoalkohol yang terpenting adalah metanol dan etanol. Etanol biasanya digunakan sebagai pelarut,
antiseptik, dan bahan bakar.
Polialkohol yang penting adalah glikol dan gliserol. Glikol biasanya digunakan untuk pelarut, bahan
pelembut, dan bahan baku pembuatan serat sintetis Alkohol. Adapun gliserol digunakan untuk bahan
kosmetikpelembab, dan bahan baku untuk membuat bahan peledak.
2. Eter
Eter banyak digunakan sebagai pelarut dan obat bius
3. Aldehid
Aldehid yang banyak diproduksi adalah formaldehid dan biasanya digunakan untuk bahan
pengawet preparat-preparat anatomi. Aldehid juga digunakan untuk membuat jenis plastik termoset (plastik
yang tidak meleleh pada pemanasan)
4. Keton
Keton yang banyak diproduksi adalah aseton, dan banyak digunakan untuk melarutkan bahan
organik dan obat bius. Aseton juga digunakan untuk membersihkan pewarna kuku (kutek)

32
5. Asam karboksilat
Asam karboksilat yang banyak diproduksi adalah asam formiat dan asam asetat. Asam formiat
digunakan untuk menggumpalkan lateks dan menyamak kulit.asam asetat biasa digunakan untuk bahan
makanan, membuat selulosa asetat dalam industri rayon
6. Ester
Ester dengan rantai pendek disebut ester buah-buahan, biasanya digunakan untuk
penyedap/essens. Contohnya propil asetat yang memberi aroma buah pir, metil butirat memberi aroma
apel, etil butirat memberi aroma nanas, dan isopentil asetat memberi aroma pisang
Ester dari gliserol dengan asam karboksilat suku rendah/tinggi digunakan sebagai bahan baku
pembuatan sabun dan margarin.
Ester dari alkohol dan asam karboksilat suku tinggi biasanya digunakan utnuk pemoles mobil.

AKTIVITAS MANDIRI

Jawablah dengan singkat!


1. Manakah di antara senyawa berikut yang mempunyai isomer geometri is-trans dan gambarkan strukturnya
:
a. 1 – pentena 4. 1,2 dikloro 1 – pentena
b. 2 – pentena 5. 2,3 dikloro 2 – butena
c. 2 – metil 2 – pentena
2. Manakah di antara senyawa berikut yang mempunyai isomer optis dan gambarkan strukturnya:
a. 1 – pentanol 4. 2 metil 2 – butanol
b. 2 – pentanol 5. 2 metil 2 – pentanol
c. 2 metil 1 - butanol
3. Tentukan jenis isomer yang terdapat diantara pasangan senyawa berikut!
a. CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – OH dengan (CH3)2 – CH – CH2 – OH
b. CH3 –CH2 – CH2 – CO – CH3 dengan (CH3)3COH
4. Tentukan jumlah isomer fungsi dari C5H10O!. Sebutkan!
5. Jelaskan yang dimaksud isomer posisi dan isomer rangka!

AKTIVITAS KELOMPOK

Reaksi alkohol dengan logam natrium


A. Tujuan
Mengamati reaksi alkohol dan logam natrium
B. Alat dan bahan
Alat : gelas kimia
Bahan :
1. Alkohol 3. Logam Na
2. Lakmus merah dan biru 4. Kertas saring
C. Cara kerja
1. Masukkan kira-kira 10 mL alkohol absolute ke dalam gelas kimia. Uji alkohol itu dengan kertas lakmus
merah danbiru, kemudian catat pengamatan anda.
2. Potonglah logam Na kira-kira sebesar kacang hijau. Keringkan dengan kertas saring, lalu masukkan
ke dalam gelas kimia berisi alkohol. Catat pengamatan anda.
3. Setelah logam Na habis bereaksi, tambahkan kira-kira 10 mL akuades. Kemudian uji kembali dengan
lakmus merah dan biru. Bandingkan dengan prosedur 1!
D. Hasil pengamatan
No Lakmus Sebelum reaksi dengan logam Na Setelah reaksi dengan logam Na
1. Lakmus merah ………………………………………… …………………………………………......
2. Lakmus biru ………………………………………… …………………………………………......
Reaksi alkohol dengan logam Na…………………………………………………………………………………...
E. Analisis data
Jelaskan hasil pengujian dengan kertas lakmus!
Jawab : …………………………………………………………………………………………………………………
F. Kesimpulan
…………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………..
G. Penugasan
Buatlah laporan dari percobaan yang telah dilakukan ini secara lengkap!

33
UJI KOMPETENSI

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang benar!
1. Gugus fungsi dalam suatu molekul b. Etil metil eter dan metil etanoat
menentukan………. c. Propanol dan etil metil eter
a. Sifat fisik molekul d. Etil metil eter dan 2 – propanon
b. Sifat kimia molekul e. Propanol dan propanal
c. Jumlah atom dalam molekul 9. Senyawa dengan rumus molekul C5H12O
d. Macam ikatan antara atom-atom karbon termasuk kelompok senyawa..........
e. Macam atom dalam molekul dan sifat a. Aldehid
molekul b. Ester
2. Jumlah isomer posisi dari alkohol dengan c. Eter
rumus C4H10O adalah...... d. Alkanon
a. 2 d. 6 e. Asam karboksilat
b. 3 e. 7 10. Senyawa yang hanya mempunyai sebuah
c. 4 isomer adalah.......
3. Reaksi iso-propil alkohol dengan asam a. C2H4Cl2 d. C2H6O
propionat adalah....... b. C2H4O e. C2H3Cl
a. C2H5COOCH(OH)(CH3)2 c. C3H6O
b. C3H7COOC3H7 11. Dalam industri alkohol dibuat dengan.......
c. C2H5COOCH2CH2CH3 a. Peragian larutan gula
d. CH3CH2COOCH2CH3 b. Etil iodida dengan perak hidroksida
e. C2H5COOCH(CH3)2 c. Asetaldehid dengan hidrogen
4. Hasil reaksi LiAlH4 dengan (CH3)2CHCHO d. Etanolat dengan HCl
adalah....... e. Etana dengan air
a. Propena 12. Alkohol yang digunakan untuk mencampur
b. Butanol minuman keras adalah.........
c. s – butil alkohol a. Metanol
d. iso – butil alkohol b. Etil alkohol
e. t-butil alkohol c. Butanol
5. Jika senyawa dengan rumus C4H8 dioksidasi d. Propanol
dengan KMnO4/asam menghasilkan aseton, e. Metil propanol
CO2 dan air, maka senyawa tersebut 13. Hasil reaksi kloro pentana dengan
adalah....... KOH/alkohol adalah...........
a. 1 – butena d. Siklo butena a. Pentanol
b. 2 – butena e. Metil siklo propana b. Pentana
c. Iso – butena c. Pentena
d. Pentuna
6. Margarin adalah mentega sintesis yang e. Kalium pentanolat
dibuat dari proses......... 14. Senyawa dibawah ini yang mempunyai sifat
a. Hidrolisis lemak desinfektan adalah.......
b. Oksidasi ester a. Gliserol
c. Oksidasi asam b. Glikol
d. Hidrolisis ester c. Fenol
e. Hidrolisis asam d. Butanol
7. Berikut yang tidak dihasilkan dari pentana + e. Kloroform
Cl2 adalah....... 15. Suatu senyawa karbon dengan rumus
a. 1 kloro pentana C3H8O mempunyai sifat seperti berikut:
b. 2 kloro pentana 1. Tidak larut dalam air
c. 3 kloro pentana 2. Mudah menguap
d. Karbon tetra klorida 3. Tidak bereaksi dengan logam natrium
e. Hidrogen klorida Senyawa karbon tersebut adalah...........
8. Pasangan senyawa karbon dibawah ini yang a. CH3CH2OHCH3
merupakan isomer gugus fungsional b. CH3CH2CH2OH
adalah....... c. CH3CH2OCH3
a. Metil etanoat dan propanol d. CH3CHOHCH3

34
e. CH3CH3CH2O b. Isomer posisi
16. Hasil oksidasi 2 – propanol adalah........ c. Isomer optik
a. CH3 – CH2 – COOH d. Isomer cis dan trans
b. CH3 – O – CH3 e. Isomer ruang
O 19. Suatu senyawa karbon mempunyai sifat-
c. CH3 – C sifat sebagai berikut:
H 1. Dapat bercampur dengan air dalam
d. CH3COOH segala perbandingan
O 2. Bereaksi dengan KMnO4 + H2SO4 dan
e. CH3 – C – CH3 menghasilkan asam asetat
17. Suatu senyawa X dengan rumus C4H10O 3. Bereaksi dengan Na dan
dapat bereaksi dengan natrium dan menghasilkan gas H2
menghasilkan gas hidrogen. Reaksi X Senyawa tersebut adalah…………
dengan KmnO4 dalam suasana asam a. Etanol d. Etana
menghasilkan suatu alkanon yang sama b. Etuna e. Etena
jumlah atom C-nya. Rumus senyawa X c. Etanal
adalah.........
a. (CH3) – CH2 – CH2OH 20. CH3(CH2)3COOH mempunyai nama
b. CH3 – O – CH2 – CH2 – CH3 asam……….
c. CH3 – CH2 – CH2 – OH a. Pentanoat
d. CH3 – CH(OH) – CH2 – CH3 b. Butanoat
e. CH3 – O – CH(CH3)2 c. 2-metil butanoat
18. Nama lain untuk isomer geometri d. 3-metil butanoat
adalah........... e. 1-metil pentanoat
a. Isomer struktur

B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!


1. Sebutkan kegunaan alkohol dalam kehidupan sehari-hari!
2. Sebutkan nama dari masing-masing senyawa berikut:
a. CH3 – COOH
b. (CH3)2CH – O – C3H7
c. CH3 – CO – C2H5
d. C2H5 – OH
e. C2H5 – COOCH3
3. Suatu senyawa A mempunyai rumus molekul C3H6O dioksidasi menghasilkan senyawa B. Senyawa B
dioksidasi lebih lanjut menghasilkan senyawa C, sedangkan senyawa C dapat mengubah lakmus biru
menjadi merah.
a. Tentukan rumus-rumus senyawa A, B, dan C!
b. Tentukan reaksi yang terjadi!
4. Buat semua isomer struktur dari C3H6O2 dan beri nama masing-masing isomer tersebut!
5. Tuliskan reaksi antara
a. Etanol + natrium
b. Etoksi etana + hidrogen iodida
c. Propanon + gas hidrogen

35
BAB SENYAWA AROMATIK
5 (BENZENA)

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari LKPD ini diharapkan peserta didik dapat:


1. Menuliskan struktur dan nama senyawa benzena dan turunannya.
2. Menjelaskan pengertian ortho, meta dan para.

MATERI PEMBELAJARAN
A. Struktur Benzena
Senyawa benzena kali pertama ditemukan oleh Michael Faraday pada 1825. Faraday menemukan
senyawa benzena dari suatu gas yang digunakan dalam lampu penerangan. Senyawa ini memiliki rumus
molekul C6H6 . Jika memperhatikan rumus molekulnya, anda dapat mengetahui bahwa benzena merupakan
senyawa hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap. Penemuan senyawa benzena oleh Michael Faradat
tersebut dijadikan dasar untuk penemuan selanjutnya tentang struktur benzena oleh Friedrich August Kekule.
Biasanya, suatu senyawa yang memiliki ikatan rangkap mudah mengalami reasi adisi. Akan tetapi,
ikatan rangkap pada senyawa benzena sukar mengalami reaksi adisi dan justru lebih mudah mengalami
reaksi subtitusi seperti halnya senyawa alkana.
Setelah sekian lama para kimiawan meneliti dan mencari struktur benzena yang dapat menjelaskan
gejala tersebut. Pada 1865, Friedrich August Kekule mengemukakan pendapatnya tentang struktur benzena.
Menurut Kekule, senyawa benzena berbentuk siklik (rantai tertutup) dan segienam beraturan dengan sudut
antaratom karbon 120o . Setiap atom C mengikat satu atom C yang lain sehingga terdapat tiga buah ikatan
rangkap dua yang berselang-seling dengan ikatan tunggal. Berdasarkan data tersebut, struktur molekul
benzena dapat digambarkan sebagai berikut:

Tanda panah dua arah ↔ menunjukkan struktur tersebut adalah struktur resonansi.
Selain itu, struktur molekul benzena dapat digambarkan dalam bentuk cincin segienam tanpa
dimunculkan atom C dan atom H-nya. Setiap sudut dari segienam disepakati sebagai atom C. Ikatan tunggal
digambarkan berselang-seling dengan ikatan ganda (Gambar i). Struktur benzena juga dapat berbentuk
segienam dengan resonansi elektron diwakili oleh bulatan ditengah cincin (Gambar ii).

Setiap atom C pada cincin benxena memiliki sifat dan fungsi yang sama. Hal ini dapat disimpulkan
berdasarkan panjang ikatan antaratom C. Semua ikatan antaratom C dalam cincin benzena panjangnya
sama, yaitu 140 pikometer (140 pm). Ikatan ini lebih pendek daripada ikatan tunggal C – C (154 pm), tetapi
lebih panjang daripada ikatan rangkap (133 pm). Semua ikatan antaratom C memiliki panjang yang sama.
Berarti, karakter dan fungsi setiap atom C dari benzena tersebut sama.
1. Tata Nama Turunan Benzena
Senyawa yang terbentuk ketika satua atau lebih atom H dari benzena digantikan oleh gugus lain
dikenal dengan senyawa turunan benzena. Benzena dan turunannya ini digolongkan ke dalam senyawa
aromatik. Dalam sistem penamaan IUPAC, cincin benzena dianggap sebagai induk sama seperti alkana
rantai lurus. Jika sebuah cincin benzena terikat pada rantai alkana yang memiliki suatu gugus fungsional

36
atau pada suatu rantai alkana yang terdiri atas 7 atom karbon atau lebih, maka benzena tersebut dianggap
sebagai subtituen, bukan sebagai induk. Nama subtituen benzena adalah fenil (C6H5-). Penamaan atom
karbon dalam benzena yang mengikat subtituen diberi nomor terkecil. Turunan benzena cukup banyak
dan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Turunan Benzena Dengan Satu Gugus Fungsional
Kelompok senyawa ini diberi nama dengan lazimnya atau dengan cara menyebutkan nama
gugus yang menggantikan atau menyubtitusi atom hidrogen, kemudian diikuti dengan akhiran
benzena.

b. Turunan Benzena Dengan Gugus Fenil


Gugus fenil terbentuk ketika benzena melepaskan satu atom H. Dalam kelompok senyawa
ini, gugus fenil dianggap sebagai subtituen. Penamaannya dilakukan dengan cara menyebutkan
posisi gugus fenil, diikuti oleh nama rantai induknya.

c. Turunan Benzena Dengan Gugus Metil


Kelompok senyawa tururnan benzena ini terbentuk oleh adanya subtitusi atom hidrogen
pada toluena. Atom atau gugus atom yang menggantikan hidrogen ini bermacam-macam, dapat
berupa atom klorin ataupun gugus hidroksi (-OH) dan amina (-NH2).

d. Turunan Benzena Dengan Dua Gugus Fungsional


Jika suatu senyawa turunan benzena mengandung dua gugus fungsional, senyawa tersebut
memiliki tiga buah isomer, yaitu isomer posisi orto (o-), meta (m-), dan para (p-). Posisi orto
menunjukkan posisi (1,2), meta menunjukkan posisi (1,3), sedangkan para menunjukkan posisi (1,4).
Urutan prioritas penomoran untuk beberapa gugus fungsional sebagai berikut:

Semakin ke kiri menunjukkan gugus fungsional yang semakin proiritas dam penomorannya
pun semakin kecil.

e. Turunan Benzena Dengan Tiga Atau Lebih Gugus Fungsional


Turunan benzena dengan tiga atau lebih gugus fungsional seperti masing-masing dapat
mengandung gugus fungsional yang sama atau berbeda. Sistem orto (o-), meta (m-), dan para (p-)

37
tidak dapat diterapkan dan hanya dapat dinyatan dengan angka. Urutan prioritasnya sama dengan
urutan prioritas penomoran pada tata nama turunan benzena dengan dua gugus fungsional.

f. Turunan Benzena Dari Gabungan Cincin Bersama


Senyawa turunan benzena ini memiliki struktur molekul yag terdiri atas dua atau lebih cincin
benzena yang bergabung pada posisi tertentu.

AKTIVITAS MANDIRI

1. Tuliskan struktur senyawa turuna benzena berikut:


a. Anilin
b. Benzil bromida3-fenilpentena
c. Naftalena
d. Etilbenzena
e. 2,4,6-tribomoanilina
f. 1-etifenol
g. 2-feniletanol
2. Beri nama senyawa turunan benzena berikut:

B. Reaksi Benzena
Gugus fungsi pada senyawa turunan benzena terbentuk melalui reaksi subtitusi. Reaksi subtitusi
pada benzena ini lebih mudah terjadi dibandingkan reaksi adisi. Reaksi adisi hanya dapat berlangsung jika
dilakukan pada suhu yang tinggi dengan bantuan katalis. Berikut ini berupakan beberapa reaksi pada benzena
yang dapat digunakan untuk membuat senyawa turunan benzena.
1. Subtitusi Atom H Dengan Atom Halogen (Reaksi Halogenasi)
Pada reaksi ini atom H digantikan oleh atom halogen dengan bantuan besi(III) halida sehingga
menghasilkan senyawa halobenzena.

Contohnya, reaksi halogenasi benzena menggunakan Br3 dan katalis FeBr3.

38
2. Subtitusi Atom H Dengan Gugus Nitro (Reaksi Nitrasi)
Pada reaksi ini digunakan pereaksi asam nitrat (HNO3 atau HONO,) dengan katalis asam sulfat
pekat. Atom H digantikan oleh gugus NO2 sehingga diperoleh hasil reaksi berupa senyawa nitrobenzena.

3. Subtitusi atom h dengan gugus alkil (reaksi alkilasi friedel-Crafts)


Pada reaksi alkilasi ini digunakan pereaksi alkil halida dengan katalis AlCl3. Produk yang
dihasilkan disebut alkil benzena.

4. Subtitusi atom H dengan gugus asil (reaksi asilasi friedel-Crafts)


Pada reaksi yang menggunakan katalis AlCl3 ini, atom H digantikan oleh gugus

5. Adisi Benzena Dengan Gas Hidrogen


Pada reaksi adisi ini digunakan katalis platina.

6. Subtitusi Atom H Dengan Gugus Sulfonat (Reaksi Sulfonasi)


Reaksi benzena dengan asam sulfat (HOSO3H) yang disertai pemanasan menghasilkan asam
benzena sulfonat.

39
Reaksi sulfonasi akan berlangsung lebih cepat jika asam sulfat digantikan oleh asam sulfat
berasap (H2SO4 + SO32-).

AKTIVITAS MANDIRI
1. Tuliskan pereaksi yang digunakan untuk menghasilkan senyawa berikut ini:

2. Lengkapi persamaan reaksi berikut:

3. Tuliskan produk yang dihasilkan dari reaksi senyawa berikut:

C. Sifat Benzena dan Turunannya


Pada dasarnya sifat senyawa dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni sifat fisik dan sifat kimia.
1. Sifat Fisik
Sifat fisik merupakan sifat zat yang diamati secara langsung, seperti wujud, bau, warna,
kekerasan, dan sifat kelarutan. Wujud zat pada suhu tertentu, dapat dilihat dari nilai titik leleh dan titik
didihnya. Suatu zat yang berada pada suhu di bawah titik lelehnya (pada tekanan tetap), akan berwujud
padat. Jika berada pada suhu di antara titik leleh dan titk didihnya, zat itu akan berwujud cair. Adapun
pada suhu di atas titik didihnya, zat itu akan berada dalam bentuk gas. Pada suhu ruangan, benzena
berwujud cair dengan bau yang khas, tidak berwarna, bersifat rancun, dan mudah terbakar.

AKTIVITAS MANDIRI
Perhatikan data titik leleh dan titik didih benzena dan turunannya pada tabel berikut.

40
Temukan setiap jawaban pada pertanyaan berikut berdasarkan informasi yang Anda peroleh dari media
bacaan, baik buku maupun internet. Komunikasikan jawabannya bersama teman dan guru Anda.
1. Senyawa mana yang berwujud cair pada suhu ruang?
2. Senyawa mana yang berwujud padat pada suhu ruang?
3. Ramalkan wujud senyawa benzaldehid, benzil alkohol, dan asam benzoat.
4. Dari benzena sampai etil benzena terjadi kenaikan titik didih seiring dengan meningkatnya M, senyawa.
Mengapa terjadi demikian? Jelaskan.
5. Bagaimana sifat kelarutan turunan benzena dalam air?
6. Apakah sifat kelarutan turunan benzena dipengaruhi oleh jenis substituennya? Jelaskan.
7. Simpulkan sifat fisika benzena dan turunannya.

2. Sifat Kimia
Derajat keasaman merupakan salah satu sifat kimia benzena dan turunannya yang dapat Anda
pelajari pada bagian ini. Anda dapat memperkirakan derajat keasaman suatu senyawa dengan melihat
nilai Ka atau Kb-nya. Perhatikan nilai Ka atau Kb senyawa turunan benzena pada Tabel berikut.
Fenol dan asam benzoat termasuk asam lemah. Asam benzoat lebih kuat dibandingkan fenol.
Fenol yang memiliki gugus fungsi -OH ternyata bersifat asam lemah, yang berarti melepaskan atau
memberikan ion H+, sedangkan anilin yang memiliki gugus –NH2 bersifat basa lemah, yang berarti meneri
ion H+.

AKTIVITAS MANDIRI

Uji Kompetensi 5.3


1. Jelaskan sifat kepolaran toluena dan fenol.
2. Senyawa fenol memiliki gugus hidroksil (-OH). Gambarkan struktur molekulnya. Bagaimana sifat keasaman
fenol dalam air?
3. Suatu senyawa turunan benzena, vaitu o-xilena, memiliki titik leleh -250 C dan titik didih 1440C. Ramalkan wujud
senyawa tersebut pada suhu ruangan. Bagaimana posisi substituen o-xilena pada cincin benzena?

D. Kegunaan dan Dampak Benzena Beserta Turunannya


1. Benzena
Benzena banyak digunakan sebagai pelarut nonpolar, misalnya dalam pembersih karburator.
Benzena juga digunakan sebagai bahan dasar pembuatan senyawa turunan benzena, bahan pembuatan
plastik, bahan peledak, tinta, zat pewarna, karet sintetik, nilon, dan detergen.
Selain memiliki banyak kegunaan, benzena juga memiliki dampak negatif terhadap kesehatan.
Dampak yang ditimbulkannya bervariasi bergantung pada beberapa faktor, sebagai berikut.
a. Jumlah benzena yang memengaruhi.
b. Jangka waktu pemaparan atau interaksi dengan benzena.
c. Daya tahan setiap individu terhadap benzena.
Jangka waktu akumulasi benzena dapat digolongkan menjadi dua, yaitu akumulasi akut (sekitar
14 hari) dan akumulasi kronis (berbulan-bulan hingga bertahun-tahun). Akumulasi akut benzena dapat
menimbulkan sakit kepala, iritasi mata, iritasi kulit, dan gangguan pada paru-paru. Adapun akumulasi
kronis dapat menyebabkan leukemia (kanker pada jaringan pembentuk sel darah putih), anemia,
pendarahan hebat, gangguan sistem kekebalan tubuh, gangguan pada organ reproduksi wanita,
gangguan perkembangan janin, serta dapat memengaruhi jumlah dan susunan gen. Oleh karena itu,
fungsi benzena sebagai pelarut sering digantikan oleh toluena.
2. Fenol
Dalam kehidupan sehari-hari, fenol digunakan untuk membuat karbol, suatu desInfektan untuk
kamar mandi dan lantai. Dalam bentuk resin, fenol digunakan mengawetkan kayu, membuat konstruksi
bangunan, dan juga digunakan oleh industri sepeda motor. Adapun dampak negatifnya, fenol dapat
merusak jaringan protein dalam tubuh.
3. Asam Benzoat, Nipagin, dan Nipasol
Asam benzoat dalam bentuk garamnya, nipagin, dan nipasol digunakan sebagai zat pengawet
makanan (saos, kecap, dan sirup) dan minuman. Asam benzoat tidak boleh digunakan secara berlebihan.
Penggunaan asam benzoat dalam jumlah besar dapat menyebabkan hiperaktif pada anak dan pada
beberapa orang menimbulkan alergi. Adapun nipagin dan nipasol juga dapat menyebabkan alergi pada
kulit dan mulut.

41
4. Asam Salisilat
Asam salisilat ditambahkan ke dalam bedak dan salep sebagai zat antifungi (antijamur). Zat ini
juga digunakan sebagai obat untuk berbagai penyakit kulit, seperti panu dan kutu air. Selain itu, asam
salisilat juga ditambahkan dalam sampo karena dapat mengikis lapisan ketombe dan secara aktif
menghambat pertumbuhan mikroorganisme di kepala. Penggunaan asam salisilat sebagai pengawet
dapat menimbulkan iritasi dan sakit lambung.
5. 5. Asetosal (Asam Asetilsalisilat)
Asetosal atau dikenal juga dengan nama aspirin, digunakan sebagai zat analgesik (penghilang
rasa sakit) dan zat antipiretik (penurun panas). Oleh karena itu, aspirin digunakan sebagai obat sakit
kepala, sakit gigi, dan demam.
Selain sebagai zat analgesik dan antipiretik, ternyata aspirin juga dapat digunakan sebagai obat
penyakit jantung. Namun, penggunaan dalam jangka waktu lama dapat mengiritasi lapisan mukosa
lambung sehingga menimbulkan sakit mag. Selain itu, aspirin juga dapat menyebabkan gangguan ginjal,
alergi, dan asma.
6. 6. Parasetamol
Parasetamol dikenal juga dengan nama asetaminofen. Obat ini memiliki khasiat yang sama
seperti aspirin, tetapi lebih aman bagi lambung. Hampir semua obat sakit kepala atau demam yang
beredar di pasaran menggunakan zat aktif parasetamol ini. Penggunaan parasetamol yang berlebihan
dapat menimbulkan gangguan pada ginjal dan hati.
7. 7. BHT dan BHA
BHT (butil hidroksi tulena) dan BHA (butil hidroksi anisol) digunakan sebagai zat antioksidan
untuk mencegah bau tengik pada minyak goreng dan mentega. Penggunaan BHT dan BHA yang
berlebihan pada makanan dapat menimbulkan reaksi alergi, terutama pada anak-anak. Kedua senyawa
ini dalam jumlah besar (diujicobakan pada tikus) dapat menimbulkan tumor pada jantung dan hati.
8. Benzil Alkohol
Benzil alkohol digunakan sebagai zat antiseptik dalam obat kumur untuk mengurangi bau mulut.
Selain itu, benzil alkohol juga digunakan sebagai pelarut untuk gelatin, kasein, selulosa asetat, dan cat,
serta merupakan bahan untuk membuat benzaldehid dan difenilmetana.
9. Zat Warna Azo
Zat warna azo merupakan senyawa turunan benzena dan digunakan sebagai pewarna sintetik.
Pewarna jenis ini dapat dikelompokkan menjadi dua jenis yaitu pewarna tekstil dan pewarna makanan.
Kelompok pewarna tekstil tidak boleh digunakan sebagai pewarna makanan karena dapat menimbulkan
kanker.
Adapun penggunaan kelompok pewarna makanan, perlu dibatasi sehingga tidak
membahayakan kesehatan. Jika digunakan secara berlebihan, kelompok pewarna makanan ini tetap
dapat berpotensi sebagai senyawa karsinogenik.
10. TNT (2,4,6-trinitrotoluena)
TNT merupakan senyawa turunan benzena yang banyak digunakan sebagai bahan peledak.
Senyawa ini diperoleh dengan mereaksikan toluena dengan khasiat asam nitrat (HNO 3) pekat dan asam
sulfat (H2SO4) pekat.
Penggunaan TNT secara tidak bertanggungjawab dapat menimbulkan tragedi kemanusiaan dan
korban jiwa yang besar, Bahan peledak ini hanya boleh digunakan dalam bidang militer, pertambangan,
dan kepentingan ilmu pengetahuan.
11. Anilin
Senyawa anilin digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan turunan benzena lainnya. Hal
ini disebabkan gugus –NH2, pada anilin bersifat reaktif sehingga mempermudah terjadinya reaksi
subsitusi. Sifat reaktif ini menyebabkan reaksi subtitusi pada anilin dapat berlangsung meskipun tanpa
menggunakan katalis. Anilin juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan obat-obatan golongan sulfa
seperti sulfanilamid dan sulfamerazin. Anilin dapat menyebabkan pusing, sakit kepala, muntah, dan gejala
insomnia (sukar tidur)

UJI KOMPETENSI

Kerjakan di buku latihan dan pilihlah jawaban yang paling tepat!


1. Senyawa benzena dan turunannya termasuk b) alkohol
golongan senyawa... c) aromatik
a) alifatik d) asam karboksilat

42
e) hidrokarbon
2. Benzena memiliki sifat yang unik, yaitu lebih
mudah mengalami substitusi daripada adisi.
Hal ini disebabkan oleh adanya...
a) resonansi proton
b) perpindahan atom H
c) resonansi elektron a) triklorotoluena
d) perpindahan atom C b) 2,3,5-triklorotoluena
e) resonansi neutron c) 2,4,6-triklorotoluena
3. Senyawa berikut yang tergolong senyawa d) 1,3,5-triklorotoluena
aromatik adalah ... e) 2,4,6-triklorometilbenzena
a) etanol 10. Kresol (metil fenol) memiliki isomer
b) asam asetat sebanyak...
c) fenol a) dua
d) aseton b) tiga
e) 1,3-sikloheksadiena c) empat
4. Rumus molekul senyawa anilin adalah ... d) lima
a) C6H5NH2 e) tidak memiliki isomer
b) C6H5NO2 11. Nama senyawa turunan benzena berikut
c) C6H5COOH adalah...
d) C6H5CI
e) C6H5OH
5. Nama senyawa berikut adalah ....
C6H5-CH2-CH-CH5
OH
a) 2-fenilpropanol
b) fenil propl alkohol a) 2,4-dinitrobenzena
c) 2-fenil-1-propanol b) 1,3-dinitrofenol
d) d. 1-fenil-2-propanol c) 1-hidroksi-2,4-dinitrofenol
e) propil benzil alkohol d) 2,4-dinitrofenol
6. Jika Anda mengganti satu atom H pada e) 2,4-dinitrotoluena
benzena dengan satu gugus –CH2OH, 12. Perhatikan rumus struktur senyawa turunan
senyawa yang Anda harapkan dapat benzana berikut.
diperoleh adalah...
a) fenol
b) metil fenol
c) benzol
d) toluena alkohol
e) benzil alkohol
7. Senyawa nitrofenol memiliki isomer sebanyak
a) 1 Nama senyawa a dan b berturut-turut adalah...
b) 2 a) pora-nitrotoluena dan meta-
c) 3 nitrotoulena
d) 4 b) pora-nitrotoluena dan para-
e) 5 nitrotoulena
8. Nama senyawa berikut ini adalah... c) meta-nitrotoluena dan orto-
nitrotoulena
d) orto-nitrotoluena dan pora-
nitrotoulena
e) orto-nitrotoluena dan meta-
nitrotoulena
13. Ciri-ciri berikut yang dimiliki oleh senyawa
a) meta-bromofenol benzena adalah...
b) orto-bromobenzol a) rantai terbuka
c) orto-bromofenol b) segilima beraturan
d) para-bromofenol c) sudut antaratom karbon 120
e) orto-bromobenzil alkohol d) adanya ikatan rangkap tiga
9. Nama senyawa berikut ini adalah .. berselang

43
e) ikatan tak jenuh yang mudah diadisi 17. Di antara senyawa aromatik berikut yang
14. Senyawa yang umum digunakan sebagai diperoleh melalui reaksi halogenasi adalah...
pengawet dalam makanan kemasan adalah... a) anilin
a) anilin b) DDT
b) asam benzoat c) fenol
c) toluena d) asam benzoat
d) benzil alkohol e) klorobenzena
e) sikloheksadiena 18. Reaksi benzena dan metil klorida dengan
15. Fenol dalam karbol atau lisol berfungsi untuk penambahan katalis AICI3 menghasilkan
a) menggantikan kaporit senyawa
b) menjernihkan air a) anilin
c) mengharumkan kamar mandi b) toluena
d) membunuh kuman c) fenol
e) mengilapkan lantai d) benzaldehid
16. Pasangan struktur turunan benzena berikut e) asam benzoat
yang merupakan senyawa yang senyawa 19. Senyawa aromatik yang digunakan untuk
sama mengawetkan kayu adalah...
a) fenol
b) toluena
c) asam benzoat
d) asam salisilat
e) anilin
20. TNT dibuat dengan mereaksikan toluena
dengan...
a) nitrogen
b) nitrida
c) asam nitrat
d) nitrogen dioksida
e) asam nitrit

B. Kerjakan soal-soal berikut dengan tepat.


1. Gambarkan dan jelaskan ciri-ciri struktur benzena.
2. Ramalkan senyawa yang terbentuk pada reaksi berikut:

3. Benzena memiliki titik didih = 80oC dan titik leleh = 5.5oC, ramalkan wujud benzena pada suhu
ruangan.
4. Tentukan nama senyawa yang memiliki rumus molekul C6H5COOH. Apa kegunaan senyawa
tersebut?
5. Tuliskan reaksi yang berlangsung dalam proses pembuatan nitrobenzena.

44
SENYAWA MAKRO MOLEKUL
6
KOMPETENSI DASAR

3.9 Menganalisis struktur, tata nama, sifat dan penggolongan makromolekul (polimer, karbohidrat, protein, dan
lemak)
4.9 Menalar pembuatan suatu produk dari makromolekul

TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah mempelajari LKPD ini diharapkan peserta didik dapat: :


1. mengidentifikasi polimer alam dan polimer sintetik (karet, karbohidrat, protein, plastik)
2. menjelaskan sifat fisik dan sifat kimia polimer
3. menuliskan reaksi pembentukan polimer (adisi dan kondensasi) dari monomernya
4. mendeskripsikan kegunaan polimer dan mewaspadai dampaknya terhadap lingkungan
5. mengidentifikasi polimer alam dan polimer sintetik (karet, karbohidrat, protein, plastik)
6. menjelaskan sifat fisik dan sifat kimia polimer
7. menuliskan reaksi pembentukan polimer (adisi dan kondensasi) dari monomernya
8. mendeskripsikan kegunaan polimer dan mewaspadai dampaknya terhadap lingkungan.
9. Menggolongkan monosakarida menjadi aldosa dan ketosa.
10. Menjelaskan reaksi hidrolisis disakharida dan polisakharida dengan bantuan enzim.
11. Mengidentifikasi karbohidrat dengan berbagai reagen.
12. menuliskan pengertian protein
13. menyebutkan asam amino esensial
14. menentukan gugus peptida pada protein dengan reagen
15. menjelaskan peranan protein bagi tubuh
16. Menuliskan rumus struktur dan nama lemak dan minyak
17. Menggolongkan lemak berdasarkan kejenuhan ikatannya

MATERI PEMBELAJARAN

I. POLIMER
A. PENGERTIAN
Polimer adalah suatu struktur makromolekul rantai panjang yang tersusun atas molekul-molekul kecil
yang disebut monomer.
B. PENGGOLONGAN POLIMER
Berdasarkan asal, polimer dibagi menjadi:
1) Polimer alam Contoh: karbohidrat, protein, DNA, karet alam.

2) Polimer sintetis Contoh: plastik, karet sintetis, serat sintetis.

45
Berdasarkan monomer, polimer dibagi menjadi:
1) Homopolimer (1 jenis monomer) Contoh: polietena, PVC, teflon, karet alam.
2) Kopolimer (>1 jenis monomer selang-seling) Contoh: nilon 6,6, bakelit, kevlar, dakron, PET.
Berdasarkan sifatnya, polimer dibagi menjadi:
Perbedaan Termoplastik Termoset
dipanaskan melunak tidak melunak
daur ulang dapat tidak dapat
ikatan silang, lemah tidak silang, kuat
sifat fleksibel keras
contoh PVC,Nilon Bakelit,teflon

C. REAKSI POLIMERISASI
Reaksi polimerisasi adalah reaksi pembentukan polimer, berlangsung menurut cara:
1) Polimerisasi adisi, polimerisasi dengan pemutusan ikatan rangkap untuk berikatan dengan monomer
lain.
2) Polimerisasi kondensasi, polimerisasi dengan pelepasan molekul kecil dari gugus reaktif.
Contoh reaksi polimerisasi adisi:

D. Polimer dalam kehidupan sehari hari


Nama Polimer Kegunaan
Polietiena (PE) Tas plastik, botol, mainan, isolasi listrik
Polipropilena (PP) Karpet plastik, botol
Polistirena Pernis kayu, styrofoam, isolasi plastik, gelas plastik, mainan, bahan
pengepakkan
Polivinil klorida (PVC) Pipa paralon, genteng plastik
PolidienKlorida Plastik wrap
Poli tetraflouroetilen(Teflon) Alat masak, isolasi listrik (penutup kabel)
Poliakrilonitril Wig (rambut palsu), cat, benang
PolivinilAsetat (PVA) Tekstil, gumresin, cat
Polimetil Metakrilat (PMMA) Bahan pembuat gelas, pembuat bola bowling

1. Plastik Polietilentereftalat (PET)


Plastik PET merupakan serat sintetik poliester (dakron) yang transparan dengan daya tahan kuat,
tahan terhadap asam, kedap udara, fleksibel, dan tidak rapuh. Dalam hal penggunaannya, plastik PET
menempati urutan pertama. Penggunannya sekitar 72% sebagai kemasan minuman dengan kualitas
yang baik. Plastik PET merupakan poliester yang dapat dicampur dengan polimer alam seperti: sutera,
wol dan katun untuk menghasilkan bahan pakaian yang bersifat tahan lama dan mudah perawatannya.
2. Plastik Polietena/Polietilena (PE)
Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu Low Density Polyethylene (LDPE) dan High Density Polyethylene
(HDPE). Plastik LDPE banyak digunakan sebagai kantung plastik serta pembungkus makanan dan
barang. Plastik HDPE banyak digunakan sebagai bahan dasar membuat mainan anak-anak, pipa yang
kuat, tangki korek api gas, badan radio dan televisi, serta piringan hitam.
3 Polivinil Klorida (PVC)
Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga bersifat tahan serta kedap
terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel.
Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan anak-anak, pipa PVC
(paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen mobil.
Adapun plastik bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan isolasi listrik.
Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan sekitar 68% digunakan untuk
konstruksi bangunan (pipa saluran air).
4. Plastik Nilon
Plastik nilon merupakan polimer poliamida (proses pembentukannya seperti pembentukan protein).
Plastik Nilon ditemukan pada tahun 1934 oleh Wallace Carothers dari Du Pont Company. Ketika itu,
Carothers mereaksikan asam adipat dan heksametilendiamin. Plastik yang bersifat sangat Kuat (tidak
cepat rusak) dan halus ini banyak digunakan untuk pakaian, peralatan kemah dan panjat tebing, peralatan
rumah tangga serta peralatan laboratorium.
5. Karet Sintetik

46
Karet Sintetik yang terkenal adalah Styrene Butadiene Rubber (SBR), suatu polimer yang terbentuk
dari reaksi polemerisasi antara stirena dan 1,3-butadiena. Karet sintetik ini banyak digunakan untuk
membuat ban kendaraan karena memiliki kekuatan yang baik dan tidak mengembang apabila terkena
minyak atau bensin.
6. Wol
Wol adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak larut. Struktur protein wol yang lentur
menghasilkan kain dengan mutu yang baik, namun kadang-kadang menimbulkan masalah karena dapat
mengerut dalam pencucian. Oleh karena itu, wol dicampur dengan PET untuk menghasilkan kain yang
bermutu baik dan tidak mengerut pada saat pencucian.
7. Kapas
Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang paling banyak digunakan (hampir
50% pemakaian serat alami berasal dari kapas). Kain katun dibuat dari serat kapas dengan perlakuan
kimia sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak dipakai, dan mudah perawatannya.

AKTIVITAS MANDIRI

Kerjakan latihan soal berikut di buku tugas !


1. Apakah yang dimaksud dengan polimer sintetik?
Berikan 5 contoh polimer sintetik!
2. Apakah yang dimaksud dengan polimerisasi adisi? Berikan satu contoh reaksi pembentukkannya!
3. Sebut dan jelaskan polimer berdasarkan sifat ketahanan terhadap panas !
4. Tuliskan struktur 3 polimer beserta monomernya !
5. Apakah yang dimaksud dengan HDPE dan LDPE pada polimer plastic?
6. Karet alam adalah biopolymer yang diperoleh dari getah pohon karet yang berwarna putih kental yang di
sebut Lateks.Tuliskan rumus struktur dari biopolymer tersebut!

II. KARBOHIDRAT
Karbohidrat (hidrat arang) atau sakarida berasal dari bahasa Yunani σάκχαρον, sákcharon, berarti
"gula" adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki
berbagai fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar (misalnya glukosa), cadangan
makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan materi pembangun (misalnya
selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur).
Karbohidrat dapat didefinisikan sebagai polihidroksialdehida atau polihidroksiketon
serta senyawa yang menghasilkannya pada proses hidrolisis. Molekul karbohidrat terdiri atas atom-atom
karbon, hidrogen, dan oksigen dengan perbandingan atom hidrogen dan oksigen adalah 2:1.
A. Struktur Karbohidrat
Pada senyawa yang termasuk karbohidrat terdapat gugus fungsi, yaitu gugus –OH, gugus aldehida atau
gugus keton. Berikut struktur dari macam karbohidrat :
CHO
CHO CH3OH
CHO
H C OH
H C OH C O
HO C H H C OH
HO C H HO C H
OH C O H C OH
H C OH H C OH

H C OH H C OH H C OH H C OH

CH2OH CH2OH CH2OH CH2OH


. D-glukosa D-Fruktosa D –galaktosa D-ribosa
B. Penggolongan Karbohidrat
1. Monosakarida
Monosakarida adalah karbohidrat yang sederhana, dalam arti molekulnya hanya terdiri atas beberapa
atom karbon saja dan tidak dapat diuraikan dengan cara hidrolisis dalam kondisi lunak menjadi
karbohidrat lain. Monosakarida yang paling sederhana ialah gliseraldehida dan dihidroksiaseton.
Berdasarkan gugus fungsional yang dikandungnya monosakarida digolongkan menjadi aldosa yaitu
monosakarida yang mempunyai gugus karbonil aldehid dan ketosa yaitu monosakarida yang
mempunyai gugus karbonil keton. Berikut ini beberapa contoh monosakarida.

47
a. Glukosa
Glukosa adalah suatu aldoheksosa dan sering disebut dekstrosa karena mempunyai sifat dapat
memutar cahaya terpolarisasi ke arah kanan.
b. Fruktosa
Fruktosa adalah suatu ketoheksosa yang mempunyai sifat memutar cahaya terpolarisassi ke kiri,
karenanya disebut juga levulosa.
c. Galaktosa
Galaktosa mempunyai sifat memutar bidang cahaya terpolarisasi ke kanan.
d. Pentosa
Beberapa pentosa yang penting, di antaranya ialah arabinosa, xilosa, ribosa, dan 2–
deoksiribosa.
2. Oligosakarida
Senyawa yang termasuk oligosakarida mempunyai molekul yang terdiri atas beberapa molekul
monosakarida.
a. Disakarida : terbentuk dari dua monosakarida.
b. Trisakarida : terbentuk dari tiga monosakarida.
c. Tetrasakarida : terbentuk dari empat monosakarida.
Berikut ini beberapa contoh senyawa yang termasuk oligosakarida.
a. Sukrosa
Sukrosa terdapat pada gula tebu dan gula bit. Dalam kehiduoan sehari sukrosa terkenal sebagai
gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosa. Sukrosa terhidrolisis oleh enzim
invertase menghasilkan α-D-glukosa (50%) dan β-D-glukosa (50%). Campuran ini disebut gula
inverse, lebih manis daripada sukrosa. Sukrosa tidak dapat dioksidasi dengan peraksi Tollens
atau Fehling sehingga tidak termasuk gula pereduksi.

b. Maltosa
Maltosa adalah suatu disakarida yang terbentuk dari dua molekul glukosa. Maltosa merupakan
hasil dari hidrolisis parsial tepung (amilum). Satu molekul Maltosa terhidrolisis menjadi dua
molekul galaktosa. Hidrolisis maltose dapat dikatalisis oleh enzim α-glukosidase.
Maltosa α- glukosidase 2 D-glukosa
Maltosa menunjukkan hasil positif bila direaksikan dengan pereaksi Tollens atau fehling.
c. Laktosa
Laktosa adalah komponen utama yang terdapat pada air susu ibu (ASI) dan susu sapi. Hidrolisis
dari laktosa dengan bantuan enzim galaktosa yang dihasilkan dari pencernaan, akan memberikan
jumlah ekivalen yang sama dari α-D-glukosa dan β-D-galaktosa.
Laktosa galaktase α-D-glukosa + β-D-galaktosa
Apabila enzim ini kurang atau terganggu, bayi tidak adapt mencerna susu. Eadaan ini dinamakan
galaktosemia yan biasa menyerang bayi.
3. Polisakarida
Pada umunya polisakarida mempunyai molekul besar dan lebih kompleks daripada mono dan
oligosakarida. Molekul polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida. Polisakarida yang
terdiri atas satu macam monosakarida saja disebut homopolisakarida, sedangkan yang mengandung
senyawa lain disebut heteropolisakarida. Adapun contoh senyawa homopolisakarida adalah:
a. Amilum
Amilum terdiri atas 250 – 300 unit D–glukosa yang terikat dengan ikatan Α 1,4 – glikosidik, jadi
molekulnya merupakan rantai terbuka.
b. Glikogen
Glikogen jika dihidrolisis juga akan menghasilkan D–glukosa.
c. Selulosa
Selulosa adalah suatu disakarida yang terdiri atas dua molekul glukosa yang berikatan glikosidik
antara atom karbon 1 dengan atom karbon 4. Dengan asam encer tidak dapat terhidrolisis, tetapi
oleh asam dengan konsentrasi tinggi dapat terhidrolisis menjadi selobiosa dan D–glukosa.
Sedangkan contoh senyawa heteropolisakarida adalah mukopolisakarida. Mukopolisakarida
adalah suatu heteropolisakarida, yaitu polisakarida yang terdiri atas dua jenis derivat
monosakarida. Derivat monosakarida yang membentuk mukopolisakarida tersebut adalah gula
amino dan asam uronat.
Contoh Polisakarida yang ada di alam :
1. Selulosa

48
Selulosa merupakan polisakarida yang banyak dijumpai dalam dinding sel pelindung seperti
batang, dahan, daun tumbuh – tumbuhan. Selulosa merupakan polmer yang berantai panjang
dan tidak berpanjang, tersusun oleh 3000 sampai 4000 unit D-glukosa.
2. Pati
Pati merupakan polissakarida paling melimpah setelah selulosa. Terbtnuk lebih dari 500 molekul
monosakarida. Merupakan polimer dari glukosa. Terdapat dalam umbi- umbian sebagai
cadangan makanan pada tumbuhan. Jika dilarutkan dalam air panas, pati dapat dipisahkan
menjadi dua fraksi utama, yaitu amilosa dan amilopektin.
C. Sifat-sifat Karbohidrat

Karbohidrat mempunyai sifat-sifat tertentu, yaitu sifat fisika dan kimia. Sifat fisik karbohidrat yaitu pada
suhu kamar beberapa karbohidrat berupa zat padat, misal sukrosa dan glukosa, sebagian besar
karbohidrat dapat memutar bidang polarisasi cahaya. Sifat kimia karbohidrat yaitu dapat mereduksi
hidroksi-hidroksi logam dan dapat mengalami oksidasi menghasilkan asam. Karbohidrat umumnya dapat
diragikan menghasilkan etanol dan karbon dioksida
D. Reaksi Pengenalan Karbohidrat
1. Uji Molisch
Dengan cara meneteskan larutan alfanaftol pada larutan atau suspense karbohidrat, kemudian
asam sulfat pekat secukupnya, sehingga terbentuk dua lapisan cairan dengan batas kedua lapisan
berwarna merah-ungu.
2. Gula Pereduksi
Monosakarida dan disakarida (kecuali sukrosa) dapat ditunjukkan dengan pereaksi Fehling atau
pereaksi Benedict.
3. Uji Iodin
Polisakarida penting, seperti amilum, glikogen, dan selulosa dapat ditunjukkan dengan cara ditetesi
larutan iodin sehingga terbentuk warna biru, ungu untuk amilum, cokelat merah untuk glikogen, dan
cokelat untuk selulosa.

AKTIVITAS MANDIRI

1. Di dalam urine penderita diabetes mengandung kadar karbohidrat yang berlebihan. Sebutkan jenis senyawa
karbohidrat yang teridentifikasi dalam penyakit urine !
2. Diketahui beberapa sakarida :
1. Sukrosa 3. fruktosa
2. Glukosa 4. Galaktosa
Sebutkan hasil Hidrolisis sempurna dari laktosa ! jelaskan !
3. Mengapa kelarutan glukosa dalam air tinggi dan kelarutan hidrokarbon
induknya rendah?
4. Glukosa dan fruktosa memiliki rumus molekul yang sama.
a. Tuliskan rumus molekul glukosa dan fruktosa tersebut!
b. Apakah perbedaan antara glukosa dengan fruktosa?
5. Sebutkan beberapa contoh polisakarida dan kegunaannya

III. PROTEIN
F. Pengetian Protein
Protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer
– monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptide. Jika bobot molekul
senyawa lebih kecil dari 6.000, biasanya digolongkan sebagai polipeptida. Molekul protein itu sendiri
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitroge dan kadang kala sulfur serta fosfor.Protein dirumuskan oleh
Jons Jakob Berzelius pada tahun 1938.
G. Asam amino adalah senyawa organik yang mengandung gugus amino (NH2), sebuah gugus asam
karboksilat (COOH), dan salah satu gugus lainnya, terutama dari kelompok 20 senyawa yang memiliki rumus
dasar NH2CHRCOOH

Asam amino terdiri atas:

49
1. Asam amino esensial, asam amino penting karena tidak dihasilkan tubuh dan hanya didapat dari
makanan.
Contoh: histidin, arginin, valin, leusin,isoleusin, treonin, triptofan, leusin, metionin, Fenil alanine
2. Asam amino non-esensial adalah asamamino yang dapat dibuat oleh tubuh sendiri.
Contoh: alanin, asam aspartat, asamglutamat, sistein, glutamin, glisin, tirosin.
Asam amino adalah biomolekul yang bersifat:
1. Amfoter, karena memiliki gugus asam(karboksil) dan gugus basa (amina).
Asam amino dapat membentuk ion zwitter yang merupakan molekul bermuatan ganda akibat interaksi
asam-basa intramolekul.
2. Optis aktif, karena memiliki atom C kiral.
Semua jenis asam amino bersifat optis aktif, kecuali glisin.
3. Dapat mengalami denaturasi, yaitu rusaknya struktur dan fungsi biologis protein akibat suhu tinggi.
Denaturasi protein bersifat irreversibel, dan mengakibatkan koagulasi.

H. Protein terbentuk melalui reaksi polimerisasi kondensasi membentuk ikatan peptida.


Ikatan peptida adalah ikatan antara gugus amina dengan gugus karboksil antar asam amino.

Berdasarkan komponen penyusunnya, protein diklasifikasikan menjadi dua kategori, yaitu:


1) Protein sederhana. Jika protein ini dihidrolisis maka hanya akan menghasilkan asam amino. Komposisi
unsur penyusunnya adalah 50% karbon, 7% hidrogen, 23% oksigen, 16% nitrogen dan 0 – 3% belerang.
2) Protein terkonjugasi. Jika protein ini dihidrolisis maka akan menghasilkan asam amino dan senyawa
organik atau anorganik. Komponen non-asam amino yang terkonjugasi pada struktur protein dinamakan
gugus prostetik. Contoh protein terkonjugasi adalah nukleoprotein, lipoprotein, fosfoprotein, metaloprotein
dan glikoprotein.
I. Struktur protein terdiri atas:
1) Struktur primer, adalah struktur rantai polipeptida lurus/bercabang awal.
2) Struktur sekunder, adalah struktur akibat ikatan hidrogen pada satu rantai polipeptida yang membentuk
struktur α-heliks, lempeng-β, lekukan-β dan lekukan-γ.
3) Struktur tersier, adalah struktur akibat ikatan antar struktur sekunder membentuk sub-unit protein.
4) Struktur kuartener, adalah kumpulan sub-unit protein.
Berdasarkan bentuknya, protein terbagi menjadi:
1) Globular, berbentuk bulat padat. Contoh: enzim, protein transpor.
2) Filamen, berbentuk serabut. Contoh: keratin, kolagen.
J. Berdasarkan fungsi biologisnya, protein dalam tubuh terbagi :

Fungsi Jenis protein contoh

Biokatalisator Enzim amilase, lipase, tripsin.


Pengatur Hormone FSH, LH, adrenalin, noradrenalin.
Sistem Imun Antibodi trombin, fibrinogen, immunoglobin.
Transpor molekul Protein Transpot hemoglobin, protein membran.
Alat gerak Proten Kontraktil aktin, myosin, mikrotubulus.
Pelindung Protein struktur kolagen, keratin.
Cadangan makanan Protein nutrein Albumin, kasein.

K. Uji Pengenalan Protein


NO Jenis Uji Pembuatan Reagen KETERANGAN

1 Biuret Dilakukan dengan menambahkan NaOH dan (+) Warna ungu.


CuSO4. Uji biuret bereaksi positif dengan senyawa (–) Tidak berubah warna
yang mengandung ikatan peptida.
2 Xantoproteat Dilakukan dengan menambahkan HNO3 pekat lalu (+) Warna jingga.
dipanaskan, lalu didinginkan dan ditambahkan (–) Warna kuning

50
NaOH. Uji biuret bereaksi positif dengan senyawa
yang mengandung cincin benzena.

3 Ninhidrin Dilakukan menggunakan larutan ninhdrin tidak (+) Warna ungu.


berwarna. Uji ninhidrin bereaksi positif dengan (–) Tidak berubah
senyawa yang mengandung asam amino. warna.
4 Milon Dilakukan dengan menambahkan pereaksi Millon (+) Terbentuk endapan
yang mengandung Hg(NO3)2 dan HNO2. Uji Millon merah.
bereaksi positif dengan senyawa yang mengandung (–) Tidak terbentuk
cincin benzena. endapan merah.
5 Timbal asetat (Pb- Dilakukan dengan menambahkan NaOH lalu (+) Akan terjadi warna
Asetat dipanaskan, lalu didinginkan dan ditambah-kan biru tua.
CH3COOH. (–) Warna tetap
Setelah itu, zat dipanaskan dan ditutup dengan kecoklatan.
kertas timbal asetat yang telah dicelupkan ke dalam
larutan Pb(CH3COOH)2.
Uji timbal asetat bereaksi positif dengan senyawa
yang mengandung sulfur/belerang

AKTIVITAS MANDIRI
Kerjakan dengan cermat soal berikut ini !
1.Tulislah rumus umum protein (asam amino)
2. Sebutkan 20 jenis asam amino penyusun protein dan tuliskan 5 struktur dari 20 asam amino tersbut !
3. Berdasarkan fungsi biologisnya, protein dibagi dalam beberapa golongan. Sebutkan dan jelaskan.
4. Sebutkan bahan pangan utama sumber protein!
5.Sebutkan 5 manfaat protein bagi manusia. !
6. Jelaskan terbentuknya ikatan peptide pada protein, tulis reaksinya !

IV. LEMAK DAN MINYAK


A. Rumus Struktur dan Tata Nama Lemak
Lemak adalah ester dari gliserol dengan asam-asam karboksilat suku tinggi. Asam penyusun
lemak disebut asam lemak. Asam lemak yang terdapat di alam adalah asam palmitat (C15H31COOH),
asam stearat (C17H35COOH), asam oleat (C17H33COOH), dan asam linoleat (C17H29COOH).Pada lemak,
satu molekul gliserol mengikat tiga molekul asam lemak, oleh karena itu lemak adalah suatu trigliserida.
Pada rumus struktur lemak di atas, R1–COOH, R2–COOH, dan R3–COOH adalah molekul
asam lemak yang terikat pada gliserol. Ketiga molekul asam lemak itu boleh sama (disebut asam lemak
sederhana) dan boleh berbeda (disebut lemak campuran). Nama lazim dari lemak adalah trigliserida.
Penamaan lemak dimulai dengan kata gliseril yang diikuti oleh nama asam lemak.
Contoh

gliseril tristearat gliseril trioleat gliseril lauro


(tristearin) (triolein) palmitostearat

B. Klasifikasi Lemak Berdasarkan Kejenuhan Ikatan


1 . Jenis-jenis Asam Lemak
Sebagaimana pembahasan sebelumnya bahwa molekul lemak terbentuk dari gliserol dan tiga asam
lemak. Oleh karena itu, penggolongan lemak lebih didasarkan pada jenis asam lemak penyusunnya.
Berdasarkan jenis ikatannya, asam lemak dikelompokkan menjadi dua, yaitu:
a. Asam lemak jenuh
Asam lemak jenuh, yaitu asam lemak yang semua ikatan atom karbon pada rantai karbonnya berupa
ikatan tunggal (jenuh). Contoh: asam laurat, asam palmitat, dan asam stearat.

51
b. Asam lemak tak jenuh
Asam lemak tak jenuh, yaitu asam lemak yang mengandung ikatan rangkap pada rantai karbonnya.
Contoh: asam oleat, asam linoleat, dan asam linolenat. Adapun rumus struktur dan rumus molekul
beberapa asam lemak dapat dilihat pada tabel 3.

C. Sifat-Sifat Lemak
1. Sifat Fisis Lemak
a. Pada suhu kamar, lemak hewan pada umumnya berupa zat padat, sedangkan lemak dari tumbuhan
berupa zat cair.
b. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak yang
mempunyai titik lebur rendah mengandung asam lemak tak jenuh.
Contoh: Tristearin (ester gliserol dengan tiga molekul asam stearat) mempunyai titik lebur 71 °C,
sedangkan triolein (ester gliserol dengan tiga molekul asam oleat) mempunyai titik lebur –17 °C.
c. Lemak yang mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air, sedangkan lemak yang
engandung asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air.
d. Semua lemak larut dalam kloroform dan benzena. Alkohol panas merupakan pelarut lemak yang baik.

2. Sifat Kimia Lemak


Reaksi Penyabunan atau Saponifikasi (Latin, sapo = sabun) Pada pembahasan terdahulu telah diketahui
bahwa lemak dapat mengalami hidrolisis. Hidrolisis yang paling umum adalah dengan alkali atau enzim
lipase. Hidrolisis dengan alkali disebut penyabunan karena salah satu hasilnya adalah garam asam
lemak yang disebut sabun:
Reaksi hidrolisis berguna untuk menentukan bilangan penyabunan. Bilangan penyabunan adalah
bilangan yang menyatakan jumlah miligram KOH yang dibutuhkan untuk menyabun satu gram lemak
atau minyak. Besar kecilnya bilangan penyabunan tergantung pada panjang pendeknya rantai karbon
asam lemak atau dapat juga dikatakan bahwa besarnya bilangan penyabunan tergantung pada massa
molekul lemak tersebut.
D. Reaksi Pengenalan Lemak
Ada beberapa reaksi pengenalan lemak, antara lain:
1. Uji Akrolein
Uji akrolein digunakan untuk mengetahui adanya gliserol dalam lemak. Akrolein mudah dikenali dengan
baunya yang menusuk dengan kuat. Jika lemak dipanaskan dan dibakar akan tercium bau menusuk
disebabkan terbentuknya akrolein.

2. Uji Peroksida
Uji peroksida bertujuan untuk mengetahui proses ketengikan oksidatif pada lemak yang mengandung asam
lemak tak jenuh.
3. Uji Ketidakjenuhan
Uji ini digunakan untuk membedakan lemak jenuh dan lemak tak jenuh.

E. Penggunaan Lemak dan Minyak dalam Kehidupan Sehari-hari


Lemak atau minyak dapat dimanfaatkan untuk beberapa tujuan, di antaranya sebagai
berikut.
1. Sumber energi bagi tubuh
Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai cadangan makanan atau sumber energi. Lemak adalah bahan
makanan yang kaya energi. Pembakaran 1 gram lemak menghasilkan sekitar 9 kilokalori.
2. Bahan pembuatan mentega atau margarin
Lemak atau minyak dapat diubah menjadi mentega atau margarine dengan cara
hidrogenasi.
3. Bahan pembuatan sabun
Sabun dapat dibuat dari reaksi antara lemak atau minyak dengan KOH atau NaOH. Sabun yang
mengandung logam Na disebut sabun keras (bereaksi dengan keras terhadap kulit) dan sering disebut
sabun cuci. Sedangkan sabun yang mengandung logam K disebut sabun lunak dan di kehidupan sehari-
hari dikenal dengan sebutan sabun mandi
AKTIVITAS MANDIRI
1. Mengapa lemak yang mengandung asam lemak rantai panjang tidak larut dalam air, sedangkan yang
mengandung asam lemak rantai pendek larut dalam air?

52
2. Tuliskan rumus struktur dari tristearin !
3. Apakah perbedaan antara lemak dengan minyak?
4. Mengapa minyak dapat mengalami ketengikan?
5. Apa saja faktor yang mempengaruhi kecepatan proses ketengikan dan bagaimana cara mencegahnya?
6. Tuliskan reaksi penyabunan dari glseril trioleat!
7. Mengapa sabun dapat membersihkan kotoran pakaian yang direndam dalam air, padahal sabun terbuat dari
lemak, sedangkan lemak bersifat tidak larut dalam air?
8. Jelaskan sifat fisis dan sifat kimia dari asam lemak !

AKTIVITAS KELOMPOK

1. Buatlah kelompok (2 atau 3 orang) untuk melakukan uji protein dengan larutan Biuret sesuai
petunjuk Praktikum dibawah ini !
2. Diskusikan data hasil pengujian protein yang kalian lakukan
3. Susunlah Laporan Kegiatan Praktikum kalian dalam lembar folio bergaris dan kumpulkan pada
guru mata pelajaran disertai dengan dokumentasi kegiatan.

1. Sediakan 4 zat yang akan diuji yaitu larutan putih telur, kuah bakso, air mineral,
larutan pati
2. Sediakan 4 tabung reaksi, rak tabung , 4 batang pengaduk dan 6 pipet serta larutan
NaOH , larutan CuSO4 1 %
3. Berikan tanda dengan garis setinggi 3 cm dan 5 cm dari dasar tabung reaksi.
Berikan label A,B,C,D pada kempat tabung reaksi tersebut
4. Gunakan pipet yang berbeda ; Masukkan larutan yang akan diuji pada tabung reaksi sesuai label
misal A= larutan putih telur, B= kuah bakso, C. air mineral,
D = larutan pati hingga batas garis 3 cm.
5. Tambahkan larutan NaOH 1 M pada masing masing tabung hingga batas garis
5 cm.
6. Tambahkan 5 tetes larutan CUSO4 1 % pada masing masing tabung, tutup tabung dengan
alumunium foil dan lakukan pengocokkan dengan kuat pada masing masing tabung.
7. Letakkan selembar kertas putih dibalik rak tabung reaksi. Amati dan catat perubahan warna pada
masing masing tabung reaksi.Jika larutan berubah ungu, artinya larutan
tersebut mengandung protein. Uji ini digolongkan sebagai uji Kualitatif. Catat hasil pengamatan
dalam bentuk Tabel.

Penambahan Lart. Tabung A Tabung B Tabung C Tabung D


Warna ( awal )
NaOH 1 M
CuSO4 1%
kesimpulan

AKTIVITAS KELOMPOK
Kerjakan secara berkelompok ( 2 atau 3 orang) tugas berikut ini!
1. Lakukan survei dan observasi material yang tergolong senyawa polimer di lingkungan rumah kalian ! catat
dan laporkan hasil pengamatan kalian tentang sifat khusus yang dimiliki setiap produk polimer tersebut !
2. Lakukan pengamatan dan diskusikan dengan kelompok tentang dampak yang ditimbulkan pemakaian
polimer yang tidak ramah lingkungan!
Catat hasil diskusi dan solusinya!
UJI KOMPETENSI
PILIH SALAH SATU JAWABAN YANG BENAR !
1. Untuk menentukan adanya ikatan rangkap penentuan ini adalah reaksi :
digunakan pereaksi brom. Reaksi yang terjadi pada A. substitusi D. eliminasi

53
B. adisi E. oksidasi d. Glikogen-glukose-laktose
C. reduksi e. Fruktosa-laktose-selulose
2. Polipropilena adalah salah satu jenis plastik yang 12. Karbohidrat di bawah ini yang tidak bisa dicerna
monomernya adalah oleh manusia adalah……..
A. CH3–CH(CH3)–CH3 D. CH2=C(CH3)–CH3 a. Glukosa d. glikogen
B. CH2=CH–CH3 E. CH3–CH2–CH3 b. Fruktosa e. selulosa
C. CH≡C–CH3 c. amilium
3. Berikut ini lima macam hasil polimer. 13. Diantara karbohidrat di bawah ini yang tidak
1) Polivinilklorida 4) Selulosa mengalami hidrolisis adalah………..
2) Poliisoprena 5) Polivinil asetat a. Laktosa d. maltose
3) Polietilena b. Selulose e. Sukrose
Yang termasuk polimer alam adalah ... . c. Galaktose
a. 1, 2, dan 3 d. 4 14. Asam amino yang paling sederhana
b. 1 dan 3 e. 3, 4, dan 5 adalah…………….
c. 2 dan 4 a. Valin d. serin
4. Manakah satu di antara senyawa berikut yang b. Glisin e. alanin
paling mungkin sebagai monomer c. Leusin
dalam suatu polimerisasi adisi? 15. Gugus fungsi yang menyusun asam amino
A. HOCH2CH2COOH D. CH3CH2CH2NH2 adalah……..
B. CH3CH2COOH E. CH3CH2COCl a. Asam karboksilat dan amida
C. CH3CH=CH2 b. Asam karboksilat dan eter
5. Polivinilklorida adalah plastik hasil polimerisasi dari c. Asam karboksilat dan amina
a. ClHC = CHCl d. H2C = CHCl d. Asam karboksilat dan alkil halida
b. ClHC = CCl2 e. H2C = CCl2 e. Asam karboksilat dan alcohol
c. Cl2C = CCl2 16. Dalam pembentukkan ikatan peptide pada protein
6. Senyawa berikut yang bukan monomer untuk dilepaskan molekul……..
pembuatan plastik adalah ... . a. Air d. karbon dioksida
a. isoprena d. propilena b. Amoniak e. nitrogen dioksida
b. vinilklorida e. tetrafluoroetilena c. Gas hydrogen
c. stirena 17. Ion yang bermuatan ganda pada asam amino
7. Manakah satu di antara zat berikut yang bukan disebut……….
merupakan polimer? a. Ion ampiprotik d. ion kompleks
a. plastik d. sutra b. Ion amfoter e. ion positif/negatif
b. karet e. lemak c. Ion zwetter
c. nilon 18. Metabolisme protein mengubah polipeptida
8. Berikut ini yang tergolong monosakarida menjadi………….
adalah……… a. Monosakarida d. disakarida
a. Galaktosa dan laktosa d. glukosa dan laktosa b. Asam amino e. polisakarida
b. Maltose dan sukrosa e. glukosa dan maltosa c. Asam nukleat
c. Glukosa dan fruktosa 19. Wortel yang berwarna merah kekuningan banyak
9. Karbohidrat berikut yang tergolong aldoheksosa mengandung karoten. Karoten sebagai pembentuk
adalah………. vitamin A. karoten termasuk senyawa . . . .
a. Fruktosa d. sukrosa a. Lilin d. Fosfolipid
b. Maltose e. selulosa b. Terpen e. Lipid kompleks
c. Glukosa
c. Steroid
10. Hidrolisis maltose dalam suasana asam
menghasilkan………… 20. Kadar kolesterol tinggi dalam tubuh dapat
a. Glukosa dan glukosa d. fruktosa dan galaktosa mengakibatkan . . . .
b. Glukosa dan galaktosae. laktosa dan galaktosa a. Timbunan asam laknat
c. Glukosa dan fruktosa b. Penyempitan pembukuh darah
11. Kelompok senyawa berikut yang terdiri atas
c. Denyut jantung melambat
monosarida-disakarida-polisakarida adalah………..
a. Galaktosa-maltosa-laktosa d. Pembuluh darah menjadi lentur
b. Sucrose-glokuse-amilum e. Badan menjadi kejang-kejang
c. Amilum-sukrosa-glikogen

54
LATIHAN PENILAIAN AKHIR SEMESTER

Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang paling benar!
1. Gas amonia, NH3 dapat dihasilkan dari reaksi: B. C2H2(g) + 2O2(g) → 2CO2(g) + H2O(g)
(NH4)2SO4 + 2KOH → K2SO4 + 2NH3 + 2H2O C. 4CO2(g) + 2H2O(g) →2C2H2(g) + SO2(g)
volume gas amonia yang dihasilkan setelah 0,56 liter
(NH4)2SO4 digunakan pada reaksi tersebut D. 2C2H2(g) + 5O2(g) → 4CO2(g) + 2H2O(g)
adalah.... E. CO2(g) + H2O(g) → C2H2(g) + O2(g)
A. 1,12 liter 6. Perhatikan pengujian sifat elektrolit larutan-larutan
B. 1,2 liter berikut:
C. 2,24 liter
D. 11, 2 liter
E. 22,4 liter
2. Notasi suatu unsur . Konfigurasi elektron ion Y3+ 1 2 3 4 5

adalah … .
A. 1s2 2s2 2p6 Pasangan larutan yang bersifat elektrolit kuat dan non
elektrolit berturut-berturut adalah … .
B. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p1 A. 1 dan 2
C. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p2 B. 1 dan 3
D. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 C. 3 dan 4
E. 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d9 D. 4 dan 2
E. 4 dan 5
3. Dalam sistem periodik modern, unsur terletak
pada periode dan golongan....
7. Perhatikan diagram PT berikut
A. IA, 5
B. IIA,5 Tekanan
C. VA,1 uap
K L M N
D. VA, 2
cair
E. VIA, 2
padat
T
4. Suatu senyawa mempunyai sifat:
(1) larut dalam air, R gas
(2) larutannya tidak dapat menghantarkan listrik,
(3) dalam air tidak terionisasi suhu
Jenis ikatan dalam senyawa tersebut adalah ikatan....
A. kovalen polar Daerah proses membeku larutan ditunjukkan oleh....
B. kovalen non polar A. KL
C. hidrogen B. KR
D. ion C. LT
E. logam D. TM
5. Reaksi pembakaran gas asetilena ternyata E. RN
menghasilkan energi panas yang sangat besar
8. Perhatikan beberapa persamaan reaksi berikut!
sehingga dapat melelehkan logam. Reaksi ini
(1) CH3COO- + H2O CH3COOH + OH-
banyak dimanfaatkan dalam proses pengelasan
(2) CN- + H2O HCN + OH-
dan pemotongan logam. Reaksi pembakaran gas 2+
(3) Cu + 2H2O Cu(OH)2 + 2H+
asetilena yang benar adalah.... +
(4) NH4 + H2O NH4OH + H+
A. 2CO2(g) + H2O(g) →C2H2(g) + 2O2(g) 2-
(5) S + 2H2O H2S + 2OH-

55
Persamaan reaksi hidrolisis yang tepat untuk Ag2SO4 = 1,5 . 10-5
garam yang bersifat asam adalah.... Maka garam yang berupa larutan adalah … .
A. (1) dan (2) A. PbSO4 dan CaSO4
B. (1) dan (4)
B. BaSO4 dan PbSO4
C. (2) dan (4)
C. CaSO4 dan Ag2SO4
D. (3) dan (4)
D. BaSO4 dan CaSO4
E. (4) dan (5)
E. PbSO4 dan Ag2SO4
9. Berikut ini fenomena sehari-hari yang menunjukkan
13. Berikut ini beberapa kegunaan senyawa karbon:
sifat koloid dalam kehidupan:
(1) Bahan parfum;
1. Proses cuci darah
(2) Pembersih luka;
2. Kabut di pegunungan
(3) Bumbu masakan;
3. Pembentukan delta di muara sungai
(4) Pelarut cat kuku.
4. Pemutihan gula
Kegunaan keton adalah....
5. Proses kerja obat diare
A. (1) dan (2)
Sifat koagulasi koloid dapat ditunjukkan dalam contoh
kejadian nomor.... B. (1) dan (4)
A. 1 C. (2) dan (3)
B. 2 D. (2) dan (4)
C. 3 E. (3) dan (4)
D. 4 Informasi berikut digunakan untuk mengerjakan
E. 5 soal nomor 17 dan 18
10. Jika 200 mL NH4OH 0,8 M direaksikan dengan 200 1
mL larutan HCl 0,8 M, Kb NH4OH = 10-5, pH
CH 3 .
CH2 CH CH3 + KOH CH3 CH2 CH CH3
campuran setelah bereaksi adalah....
Cl OH
A. 5 – log 2
B. 5 – log 3 2
.
O O
C. 5 – log 4
D. 5 – log 5 CH3 CH3 C + H2O CH3 CH2 C OH + CH3OH
E. 5 – log 6 O CH3
11. Berikut ini merupakan pembuatan koloid:
1) Sol Al(OH)3 dari larutan alumunium klorida 14. Jenis reaksi yang terjadi pada persamaan reaksi 1
dan endapan Al(OH)3 dan 2 adalah … .
2) Sol Fe(OH)3 dari larutan besi (III) klorida dan A. Adisi dan substitusi
air mendidih B. substitusi dan hidrolisis
3) Sol belerang dari gas hidrogen sulfida dan
belerang dioksida
C. substitusi dan oksidasi
4) Tinta dari karbon D. adisi dan esterifikasi
E. eliminasi dan hidrolisis
Yang termasuk pembuatan koloid secara kondensasi
adalah … . 15. Nama senyawa dari isomer fungsi hasil reaksi
A. 1 dan 2 pada nomor 1 adalah… .

B. 1 dan 3 A. etoksi etana

C. 1 dan 4 B. propoksi metana

D. 2 dan 3 C. 1-butanol

E. 3 dan 4 D. 2-metil -1-propanol

12. Empat buah larutan mengandung garam-garan E. 2-metil -2-propanol


Pb(NO3)2, Ba(NO3)2, Ca(NO3)2, AgNO3 16. Sebanyak 3 gram CaCO3 direaksikan dengan
Masing-masing konsentrasinya 1 x 10-4 M. Pada larutan larutan HCl diperoleh data sebagai berikut!
ini diteteskan H2SO4 1 x 10-4 M.
Pada laju reaksi berikut yang dipengaruhi oleh
Berdasarkan Ksp berikut : konsentrasi dan luas permukaan terdapat pada
PbSO4 = 1,7 . 10-8 tabung nomor … .
BaSO4 = 1,1 . 10-10
CaSO4 = 2,4 . 10-10

56
4 Pelarutan 260C 200C
20oC 30oC 20oC 25oC
Urea

5 NH4Cl + 270C 150C


HCl 0,1M HCl 0,3M HCl 0,2M HCl 0,2M Ba(OH)2
1 2 3 4

Yang termasuk reaksi eksoterm adalah … .


A. 1 dan 2 A. 1 dan 2
B. 1 dan 3 B. 2 dan 3
C. 1 dan 4 C. 3 dan 4
D. 2 dan 3 D. 4 dan 5
E. 3 dan 4 E. 1 dan 5

17. Pada reaksi kesetimbangan berikut: 20. Data hasil percobaan uji protein terhadap
beberapa makanan sebagai berikut:
N2(g) + 3H2(g)  2NH3(g) ∆H = -22 kkal
Pereaksi yang digunakan/
Jika wadah yang digunakan dicelupkan dalam air Bahan perubahan warna
panas, pengamatan yan diperoleh adalah.... makanan
A. Gas NH3 bertambah, reaksi bergeser ke NH3 Biuret xantoproteat
B. Gas NH3 berkurang, reaksi bergeser ke NH3
K Biru muda Tak berwarna
C. Gas N2 bertambah, reaksi bergeser ke N2
D. Gas N2 berkurang, reaksi bergeser ke N2 L Ungu Tak berwarna
E. Gas N2 bertambah, reaksi bergeser ke NH3 M Ungu Kuning

18. Perhatikan tabel senyawa benzena dan N Biru muda Kuning


kegunaannya berikut ini!
No. Senyawa Kegunaan O Ungu Jingga
Fenol Pelarut
1. Bahan makanan yang mengandung ikatan peptida dan
Benzaldehida Zat warna mengandung inti benzena di dalam molekul protein
2.
Anilina Pengawet adalah … .
3.

4.
Toluena Bahan baku peledak A. K dan L
Natrium benzoat Obat B. M dan N
5.
C. L dan N
Pasangan data yang tepat antara keduanya adalah.... D. M dan O
A. 1 E. K dan O
B. 2 21. Perhatikan proses pembuatan iodin berikut!
C. 3 aNaIO3 + bNaHSO3 → cNaHSO4 +2Na2SO4 + H2O + I2
D. 4
koefisien reaksi yang tepat untuk a, b, dan c adalah....
E. 5
A. 1, 1, dan 3
19. Dari data percobaan di bawah ini : B. 1, 1, dan 5
Per Temperatur
co
C. 1, 3, dan 2
Reaksi Sebelum Sesudah D. 2, 5, dan 3
ba
an reaksi reaksi E. 2, 5, dan 2
22. Dari persamaan reaksi berikut:
1 NH4NO3 + H2O 270C 220C 2MnO4-+ 6H++ 5H2C2O4  Mn2++ 8H2O+ 10CO2
2 Zn + HCl 250C 320C Zat yang bertindak sebagai reduktor adalah....
3 H2O + CuSO4 270C 350C A. MnO4-
B. H2C2O4
C. Mn2+

57
D. H2O 1 2 3 4 5
E. CO2
23. Persamaan ketetapan kesetimbangan (Kc) untuk
reaksi

2NaHCO3(s)  Na2CO3(s) + CO2(g) + H2O(g) adalah…


.

A. Kc =
Na2CO3 CO2 H2O
NaHCO3 2 minyak air air yang air air
tanah didihkan garam
B. Kc = [CO2][H2O]
Proses korosi paling lambat terjadi pada proses nomor

C.
NaHCO 3 2 ….
Na2CO3 CO2 H2O
Kc =
A. 1
D. Kc =
Na2CO3  B. 2
NaHCO3 2 C. 3
1 D. 4
E.
CO2 H2O
Kc =
E. 5

24. Gambar sel volta berikut digunakan untuk 28. Perhatikan beberapa proses cara memperoleh (
menyelesaikan soal nomor 29 dan 30 pengolahan ) unsur berikut,
1) Down
2) Kontak
3) Deacon
4) Goldschmidt
5) Hall-Herault
Proses yang paling tepat untuk pembuatan klorin
adalah nomor ... .

Diketahui: Zn2+/ Zn Eo = - 0,76 V


A. 1
Sn2+/Sn Eo = - 0,14 V B. 2
C. 3
25. Diagram sel dan harga potensial sel yang paling tepat
D. 4
untuk menggambarkan proses tersebut adalah … .
E. 5
A. Sn/Sn2+ // Zn2+/Zn
29. Diketahui garam-garam:
B. Zn2+/Zn // Sn/Sn2+ 1) BaSO4
C. Zn2+/Zn // Sn/Sn2+ 2) Na2CO3
D. Zn/Zn2+ // Sn2+/Sn 3) NH4Cl
E. Sn/Sn2+ // Zn2+/Zn 4) Mg(NO3)2
5) K2S
26. Maka besarnya potensial sel (Eo sel) volta tersebut
adalah.... Pasangan garam yang mengalami hidrolisis dan
A. – 0,48 volt bersifat basa adalah … .
A. 1 dan 2
B. + 0,62 volt
C. – 0,62 volt B. 1 dan 4
C. 2 dan 5
D. + 0,90 volt
D. 3 dan 4
E. – 0,90 volt
27. Perhatikan bagan terjadinya korosi beberapa paku E. 3 dan 5
berikut : 30. Pada proses elektrolisis larutan perak nitrat 1 M
selama 100 detik dengan arus sebesar 5 ampere.
Endapan pada katoda dengan reaksi Ag+(aq) + e
 Ag(s) yang terjadi sebanyak ... gram
( Ar Ag = 108 )

58
108 x 1 x 5 x 100 Pasangan data yang keduanya berhubungan secara
A. tepat adalah … .
96500
108 x 5 x 100
B. A. 1 dan 2
1 x 96500
B. 1 dan 3
108 x 1 x 100
C. C. 2 dan 3
5x 96500
D. 3 dan 4
5 x 100 x 96500
D. E. 3 dan 5
108 x 1
5 x 1 x 96500 34. Sebanyak 4 gram cuplikan NaOH dilarutkan dalam
E.
108 x 100 200 mL air kemudian 20 mL dari larutan ini dititrasi
dengan larutan HCl 0,1M, diperoleh data sebagai
31. Berikut ini menggambarkan larutan dengan
berikut:
berbagai konsentrasi
Percobaan Volume HCl

1 26 mL

Keterangan: 2 25 mL
I II III IV V 3 24 mL
= mol partikel zat terlarut
= mol partikel pelarut Kadar NaOH dalam cuplikan tersebut adalah … .(Mr
NaOH = 40)
Tekanan uap larutan paling besar terdapat pada wadah
…. A. 75 %
A. I B. 62,5 %
B. II C. 40 %
C. III D. 25 %
D. IV E. 20 %
E. V
35. Perhatikan diagram berikut!
32. Jika diketahui: 0 2S(s) + 3O2(g)
Hfo CH4(g) = -75 kJmol-1 ?H = -594 kJ
Hfo CO2(g) = - 393 kJmol-1
Hfo H2O(g) = -242 kJmol-1 -540 2S(s) + O2(g)
?H = -790 kJ
Maka H reaksi pembakaran gas CH4 menurut reaksi
CH4(g) + 2O2(g)  CO2(g) + 2H2O(g) adalah....
-790 2SO 3(g)
A. -1.040 kJ/mol
kJ
B. -802 kJ/mol
C. -445 kJ/mol Perubahan entalpi (∆H) pada penguraian 32 gram gas
D. + 890 kJ/mol SO3 (Mr = 80) adalah … .
A. 158 kJ
E. + 1.040 kJ/mol
A. +158 kJ
B. - 594 kJ
33. Perhatikan tabel tentang batuan/mineral dan unsur
C. - 790 kJ
yang dikandungnya :
D. +790 Kj
No. Nama Mineral Unsur yang Dikandung

1. Siderit Silikon 36. Tiga jenis sampel air yang diambil dari sumber yang
berbeda diuji dengan beberapa indikator dengan hasil
2. Ilmenit Alumunium sebagai berikut :
Indikator Trayek Sampel Sampel
3. Magnetit Besi
pH/Perubah 1 2
4. Pirit Fosfor an Warna

5. Kalkopirit Tembaga

59
Phenolftale 8,0 – 10 Tidak Tidak
in Berwarn Berwarn
Tidak
a a
Berwarna –
Merah

BromTimol 6,0 – 7,6 Biru Kuning


Biru ( BTB )
Kuning – Biru

Metil 4,8 – 6,2 Kuning Merah


Merah
Merah –
Kuning

Harga pH untuk air sampel 1 dan 2 berturut-turut


adalah ... .

A. 4,8  pH  6,0 dan pH  8,0

B. 7,6  pH  8,0 dan pH  4,8

C. 4,8  pH  6,0 dan 7,6  pH  8,0

D. pH  6,0 dan 6,2  pH  8,0

E. pH  4,8 dan 7,6  pH  8,0

60

Anda mungkin juga menyukai