Segala puji hanya milik Allah Ta’ala, Tuhan semesta alam yang senantiasa
melimpahkan nikmat kepada seluruh hamba-Nya, serta memberi hidayah dan taufik kepada
hamba-hamba pilihan-Nya. Tiada sekutu bagi-Nya, sebagai sesembahan yang hak tanpa ada
keraguan. Salawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kehadirat asyrafil ambiya wal
mursalin, sayidil awalin wal akhirin, habibina wa maulana, Muhammad bin Abdillah
shallallahu ‘alaihi wasallam, suri tauladan umat manusia sampai akhir zaman, beserta
kepada keluarga dan para sahabatnya, serta orang-orang yang berjalan di atas jalan mereka
hingga hari kiamat. Amin ya robbal ‘alamin.
Buku sederhana yang diberi judul Modul Kimia untuk SMA/MA Kelas XII
merupakan ringkasan materi dari berbagai sumber belajar berupa buku maupun website
mentor-mentor ahli dan terpercaya di bidang pembelajaran ilmu kimia. Buku ini ditulis
bertujuan untuk mempermudah peserta didik maupun guru untuk mempelajari dasar-dasar
ilmu kimia pada jejang sekolah menengah atas. Semoga kehadiran buku ini bisa memberi
manfaat serta menambah khasanah keilmuan kita.
Kata pepatah, tiada gading yang tak retak, suatu keniscayaan akan ditemukan banyak
kekurangan dari penulisan buku ini, baik secara konten maunpun tata urutan materi yang
disajikan. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari segenap pembaca
agar dapat diajdikan acuan dalam perbaikan di masa mendatang agar sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang bermanfaat bagi umat.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I SIFAT KOLIGATIF LARUTAN........................................................................................1
BAB II ELEKTROKIMIA............................................................................................................10
BAB III KIMIA UNSUR...............................................................................................................23
BAB IV SENYAWA TURUNAN ALKANA..............................................................................33
BAB V BENZENA DAN TURUNANNYA.................................................................................44
BAB VI MAKROMOLEKUL......................................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................64
BAB I
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
Manusia yang terlahir ke dunia ini telah membawa beberapa sifat alami yang disebut
dengan fitrah (potensi). Beberapa fitrah tersebut di antaranya: (1) Fitrah beragama, yaitu
pada dasarnya tabiat manusia adalah homo religious (makhluk beragama) yang sejak
lahirnya membawa suatu kecenderungan beragama. Dalam hal ini, di dalam surat Ar-Rum:
30, Allah Ta’ala berfirman yang artinya: "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus
kepada agama (Allah); (tetaplah di atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia
menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus,
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui"; (2) Fitrah suci, sebagaimana Allah Ta’ala
berfirman dalam surat Al-Muthaffifin: 14 yang artinya: “Sekali-kali tidak (demikian),
sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka”, berarti pada
hakikatnya manusia itu memiliki hati yang suci; (3) Fitrah Intelektual, yang terdiri dari
panca indera dan akal pikiran (pendengaran, penglihatan dan hati). Dengan potensi ini,
manusia dapat membuktikan dengan daya nalar dan ilmiah tentang kekuasaan Allah
Ta’ala. Serta dengan potensi ini manusia dapat mempelajari dan memahami dengan benar
seluruh hal yang dapat bermanfaat baginya dan hal yang mudarat baginya. Potensi ini juga
merupakan potensi yang dianugerahkan Allah Ta’ala kepada manusia agar manusia dapat
membedakan benar dan salah, bersih dan kotor, bermanfaat dan bermudarat, serta baik dan
buruk.
Begitu pula dengan berbagai benda yang berada di sekitar kita memiliki sifat alami
yang Allah Ta’ala berikan, agar dapat dipelajari dan dipahami dengan baik, kemudian
diambil manfaatnya untuk kemakmuran dan kesejahteraan kaum muslimin yang kemudian
menjadi wasilah untuk mempermudah dalam beribadah kepada Allah Ta’ala. Pada bab ini
akan dijelaskan beberapa sifat larutan yang disebut dengan sifat koligatif larutan. Setelah
mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu memahami, mengaplikasikan, dan
mengambil manfaat dari sifat-sifat yang dimiliki suatu larutan yang tergabung dalam sifat
koligatif larutan.
A. Definisi Sifat Koligatif Larutan
Kata koligatif berasal dari kata Latin colligare yang berarti berkumpul bersama.
Sifat koligatif larutan adalah sifat yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi
hanya bergantung pada jumlah partikel zat terlarut dalam larutan. Sifat koligatif dapat
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu siafat koligatif larutan nonelektrolit dan sifat
koligatif larutan elektrolit.
B. Satuan Konsentrasi Larutan
Sifat koligatif larutan bergantung pada jumlah partikel zat terlarut. Satuan-satuan
konsentrasi yang menyatakan jumlah partikel yaitu molalitas (m) dan fraksi mol (X).
Molalitas digunakan untuk menentukan kenaikan titik didih dan penurunan titik beku,
sedangkan fraksi mol untuk menentukan penurunan tekanan uap. Kedua satuan
tersebut berhubungan juga dengan satuan persen (%).
a. Fraksi Mol
Fraksi mol (X) menyatakan perbandingan mol salah satu komponen terhadap total
semua komponen.
mol komponen
X=
mol total
Untuk larutan yang hanya terdiri dari pelarut (A) dan satu zat terlarut (B), fraksi
mol dinyatakan dengan:
Dengan:
XA = fraksi mol pelarut
XB = fraksi mol zat terlarut
Mol A = mol pelarut
Mol B = mol zat terlarut
XA + XB = 1
Contoh soal:
1. Tentukan fraksi mol CO2 dalam campuran 22 gram gas CO2 dan 28 gram gas
CO, jika diketahui Ar C = 12 , O = 16.
2. Tentukan fraksi mol NaOH dalam larutan NaOH 80%. (Mr NaOH = 40)
b. Molalitas (m)
Molalitas (m) menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam setiap 1.000 gram
pelarut. Molalitas dapat dinyatakan dengan rumus:
mol zat terlarut 1.000 g 1.000
m= atau m = mol × atau m= ×
1.000 gram pelarut p Mr p
Keterangan:
m = molalitas (molal)
p = massa pelarut (gram)
g = massa zat terlarut (gram)
Mr = massa molekul relatif zat terlarut (gram/mol)
Contoh soal:
1. Tentukan molalitas larutan yang dibuat dengan melarutkan 0,6 gram urea
CO(NH2)2 dalam 100 gram air. (Mr urea = 60 g/mol)
2. Tentukan berapa gram NaOH yang ditambahkan untuk membuat larutan
NaOH 4 m dalam 250 gram air. (Mr NaOH = 40 g/mol)
Contoh soal:
1. Tekanan uap air murni pada temperatur 250 oC adalah 30,6 mmHg. Tentukan
tekanan uap larutan jika ke dalam 90 gram air dilarutkan 18 gram glukosa
(C6H12O6)!
2. Pada suhu 20 oC tekanan uap air adalah 18 mmHg. Jika 32 gram metanol
CH3OH (Mr = 32 g/mol) dicampur dengan 72 gram air, maka tekanan uap
larutan pada suhu tersebut adalah… mmHg.
ΔTf = Kf . m
Keterangan:
ΔTf = penurunan titik beku larutan (oC)
Kf = tetapan penurunan titik beku larutan (oC.kg.mol-1)
m = molalitas zat terlarut (molal)
Contoh soal:
1. Tentukan penurunan titik beku jika 0,05 mol naftalena dilarutkan ke dalam
400 gram air! (Kf air 1,86 oC.kg.mol-1 , Mr naftalena = 128 g/mol).
2. Jika 0,2 mol sukrosa dilarutkan ke dalam 250 gram air, tentukan penurunan
titik bekunya! (Kf air = 1,86 oC.kg.mol-1)
4. Tekanan Osmosis
Osmosis adalah peristiwa perpindahan pelarut dari suatu larutan encer ke
larutan yang lebih pekat melalui selaput semipermeabel. Tekanan osmosis adalah
tekanan yang diperlukan untuk menghentikan proses osmosis. Hubungan antara
tekanan osmosis dengan jumlah partikel di dalam larutan secara matematis
melalui persamaan:
π = M.R.T
Keterangan:
π = tekanan osmosis (atm)
M = molaritas larutan (molar)
R = suatu tetapan gas (0,082 L atm/mol K)
T = suhu (K)
n
M=
V
Dengan: n = mol dan V = volume (L)
Contoh soal:
1. Berapakah tekanan osmosis larutan sukrosa 0,001 M pada 25 oC?
2. Jika 3,6 glukosa (Mr C6H12O6 = 180 g/mol) dilarutkan dalam air sampai
volumenya 200 mL pada suhu 27 oC, berapa tekanan osmosis larutan?
D. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Pada konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit lebih besar daripada
larutan nonelektrolit pada konsentrasi yang sama. Hal ini disebabkan zat terlarut pada
larutan elektrolit bertambah jumlahnya karena terurai menjadi ion-ion. Pengaruh
jumlah partikel pada kedua jenis larutan tersebut disebut sebagai faktor van’t Hoff (i).
i = 1 + (n-1) α
Keterangan:
i = faktor van’t Hoff
n = jumlah ion
α = derajat disosiasi
Nilai derajat disosiasi (α) adalah:
Untuk senyawa elektrolit kuat, semua zat yang terlarut akan teruarai sempurna dalam
air menjadi ion-ion, sehingga nilai α = 1 dan nilai i = jumlah ion. Dengan
memperhatikan faktor van’t Hoff, maka persamaan koligatif untuk senyawa-senyawa
elektrolit dikalikan dengan i.
Untuk penurunan tekanan uap, ΔP = (Xt . P0) . i
Untuk kenaikan titik didih, ΔTb = (Kb . m) . i
Untuk penurunan titik beku, ΔTf = (Kf . m) . i
Untuk tekanan osmosis π = (M . R . T) . i
Contoh soal:
1. Di daerah pesisir, larutan x gram NaOH (Mr = 40) dalam 500 gram air
mempunyai tekanan uap 1 atm pada suhu 100,2 oC. Jika Kb air = 0,5 oCm-1, maka
nilai x adalah…
2. Tekanan uap murni pada suhu 30 oC adalah 31,8 mmHg. Tekanan uap jenuh
larutan yang dibuat dengan melarutkan 1 mol Na2SO4 dalam 900 gram air pada
suhu 30 oC adalah… mmHg.
Tugas 1
Kerjakan secara berkelompok pada lembar tugas yang tersedia!
Hari/Tanggal :
Kelompok :
Ketua :
Anggota :
Rumus/Persamaan
Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Larutan Nonelektrolit
Kuat Lemah
3. Perhatikan diagram fasa berikut, lengkapi dengan memberi keterangan pada masing-
masing huruf yang tersedia dan berilah penjelasan secara singkat dan padat!
Soal-soal
Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (×) pada salah satu huruf A, B,
C, D, dan E.
1. Kemolalan larutan 20% berat C2H5OH (Mr = 46) adalah…
A. 6,4 D. 3,4
B. 5,4 E. 0,4
C. 4,4
2. Sebanyak 30 gram urea dilarutkan dalam 81 gram air akan menghasilkan larutan
dengan fraksi mol sebesar… (Mr urea = 60, H2O = 18)
A. 0,1 D. 0,4
B. 0,2 E. 0,5
C. 0,3
3. Sifat koligatif larutan merupakan sifat larutan yang…
A. memperhitungkan jenis dan jumlah zat yang terlarut
B. memperhitungkan jenis zat yang terlarut saja
C. memperhitungkan jumlah zat yang terlarut
D. tidak memperhitungkan jumlah dan jenis zat yang terlarut
E. kadang-kadang memperhitungkan jumlah zat yang terlarut kadang-kadang tidak
melihat jenis zat
4. Berikut ini beberapa penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari:
(1) Pembuatan ikan asin
(2) Pembuatan es putar
(3) Mencairkan salju di jalan raya di daerah dingin
(4) Membunuh lintah dengan garam
(5) Pemakaian cairan/obat tetes mata
Penerapan tekanan osmotik terdapat pada nomor…
A. (1) dan (2) D. (2) dan (4)
B. (1) dan (3) E. (4) dan (5)
C. (2) dan (3)
5. Tekanan uap air jenuh pada suhu 30 oC adalah 31,8 mmHg dan fraksi mol suatu zat
dalam air adalah 0,056 mol. Pada suhu 30 oC, tekanan uap larutan adalah…
A. 1,78 mmHg D. 30,02 mmHg
B. 33,59 mmHg E. 28,30 mmHg
C. 17,8 mmHg
6. Dilarutkan 18 gram glukosa C6H12O6 ke dalam 500 gram air. Jika Kf air = 1,8 oC/mol.
Ar C = 12, H = 1, O = 16. Titik beku larutan tersebut adalah…
A. -0,18 oC D. -3,6 oC
B. -0,36 oC E. -7,2 oC
C. -1,8 oC
7. Adanya zat terlarut dapat mengakibatkan…
A. naiknya tekanan uap jenuh
B. turunnya titik didih
C. turunnya titik beku
D. naiknya tekanan osmotik
E. naiknya titik beku
8. Sebanyak 500 mL larutan yang mengandung 17,1 gram zat nonelektrolit pada suhu 27
o
C, mempunyai tekanan osmotik 2,46 atm. Mr zat tersebut adalah… (R = 0,082)
A. 90 D. 278
B. 150 E. 342
C. 207
9. Jika 0,05 mol garam MA dilarutkan dalam 100 gram air maka akan terbentuk larutan
yang membeku pada -1,62 oC. Bila Kf air = 1,8 maka derajat ionisasi garam MA
adalah…
A. 0,4 D. 0,7
B. 0,5 E. 0,8
C. 0,6
10. Tekanan jenuh uap air pada suhu 25 oC adalah 23,76 mmHg. Jika ke dalam 90 g air
(Mr = 18) dilarutkan 18 g sukrosa (Mr = 180), maka penurunan tekanan uap larutan
adalah…
A. 23,28 mmHg D. 0,10 mmHg
B. 2,38 mmHg E. 0,02 mmHg
C. 0,47 mmHg
BAB II
ELEKTROKIMIA
Reaksi oksidasi-reduksi berperan dalam banyak hal di dalam kehidupan kita sehari-
hari. Reaksi ini terlibat mulai dari pembakaran bahan bakar minyak bumi sampai dengan
kerja cairan pemutih yang digunakan dalam rumahtangga. Selain itu, sebagian besar dari
unsur logam dan unsur non logam diperoleh melalui proses oksidasi atau reduksi. Bahkan di
dalam al-Qur’an surat Al-Kahfi: 96-98 disebutkan kisah pendirian benteng besi Zulkarnain
yang dilapisi dengan cairan tembaga. Hal itu tenyata memuat rahasia kekuatan dinding besi
berlapiskan tembaga buatan Zulkarnain yang merupakan bukti penerapan konsep reaksi
redoks dan sel elektrokimia tentang sifat reduktor logam pada zaman dahulu. Pendirian
tersebut mengandung informasi ilmiah yang baru terbukti di masa sekarang. Ketika membuat
benteng besi tersebut, Zulkarnain menuangkan cairan tembaga di atas dinding besi untuk
mencegah adanya korosi dan menahan serangan Ya’juj dan Ma’juj.
Hal tersebut tentu membuat kita takjub dengan kecerdasan Zulkarnain, karena dia
telah mengetahui ilmu elektrokimia. Dalam ayat tersebut juga mengandung kisah yang
membuktikan bahwa Zulkarnain adalah seorang raja yang suka ilmu pengetahuan dan banyak
memperoleh ilmu pengetahuan selama petualangannyammengunjungi negeri-negeri lain.
Ayat tersebut juga menjelaskan kisah yang mengandung pelajaran berharga tentang seorang
hamba Allah yang mempunyai sifat tawadhu’ dan rendah hati, tidak sombong dengan
kepandaian dan kekuasaanya. Ketika pendirian benteng besi sudah selesai, Zulkarnain
berkata, “Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji
Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh, dan janji Tuhanku itu adalah benar.” (QS.
Al-Kahfi: 98).
Silahkan simak dan pelajari penjelasan tentang konsep reaksi redoks dan sel
elektrokimia pada bab ini dengan baik. Setelah itu peserta didik diharapkan dapat memahami
dan menerapkan konsep tersebut dalam kehidupan serta mengambil manfaat dari materi yang
dipelajari.
A. Konsep Dasar Elektrokimia
Elektrokimia adalah cabang ilmu kimia yang berkaitan dengan listrik. Konsep
elektrokimia berdasarkan reaksi redoks dan larutan elektrolit. Di antara manfaat
mempelajari elektrokimia antara lain:
a) mengetahui cara kerja baterai isi ulang,
b) cara kerja sel bahan bakar,
c) proses pelapisan logam,
d) isolasi dan pemurnian logam, serta
e) fenomena korosi di alam.
1. Reaksi redoks
Reaksi redoks adalah gabungan dari reaksi reduksi (penangkapan elektron) dan reaksi
oksidasi (pelepasan elektron) yang berlangsung bersamaan. Contoh: logam seng yang
dicelupkan pada larutan tembaga sulfat. Logam seng akan teroksidasi dan ion tembaga
akan tereduksi, dengan persamaan reaksi sebagai berikut:
Reaksi oksidasi: Zn (s) → Zn2+ (aq) + 2e-
Zat yang mengalami oksidasi dinamakan reduktor, dan zat yang mengalami reduksi
dinamakan oksidator.
2. Kespontanan reaksi redoks
Reaksi redoks dapat berlangsung spontan maupun tidak spontan yang dapat
ditentukan menggunakan deret volta, yaitu logam-logam disusun berdasarkan daya
oksidasi dan daya reduksinya, deret volta disusun pertama kali oleh Alexander Volta.
Li-K-Ba-Ca-Na-Mg-Al-Mn-(H2O)-Zn-Cr-Fe-Cd-Co-Ni-Sn-Pb-(H2)-Sb-Bi-Cu-Hg-Ag-Pt-
Au
Contoh soal:
Setarakan persamaan reaksi redoks berikut:
1. Fe2+ + MnO4- → Fe3+ + Mn2+
2. K2Cr2O7 (aq) + SnCl2 (aq) + HCl (aq) → CrCl3 (aq) + SnCl4 (aq) + KCl (aq) + H2O (l)
b) Metode setengah reaksi
Reaksi redoks dapat berlangsung dalam dua suasana, yaitu asam atau basa. Jika
suasana asam, persamaan reaksi disetarakan dengan langkah-langkah berikut:
1. Tuliskan persamaan setengah reaksi (reaksi oksidasi dan reaksi reduksi).
2. Setarakan jumlah atom dan muatan, dengan urutan sebagai berikut:
a) Setarakan jumlah atom selain O dan H.
b) Setarakan jumlah atom O dengan menambahkan H2O.
c) Setarakan jumlah atom H dengan menambahkan H+.
d) Setarakan jumlah muatan dengan menambahkan elektron.
3. Setarakan jumlah elektron pada kedua setengah reaksi dengan menambahkan
koefisien.
4. Jumlahkan kedua setengah reaksi tersebut.
Jika reaksi berlangsung dalam suasana basa, persamaan reaksi disetarakan dengan
cara di atas, dilanjutkan dengan langkah berikut:
5. Tambahkan OH- pada kedua ruas sebanyak H+. selanjutnya H+ dan OH-
digabungkan menjadi H2O.
6. Setarakan kembali persamaan dengan mengurangi kelebihan H2O.
Contoh soal:
Setarakan persamaan reaksi redoks berikut:
1. P + NO3- → PO43- + NO
2. MnO (s) + PbO2 (s) → MnO4- (aq) + Pb+ (aq) (suasana asam)
B. Sel Elektrokimia
Sel elektrokimia terdiri dari dua jenis, yaitu sel Volta dan sel elektrolisis.
Perbedaan kedua sel tersebut adalah:
Mengubah energi kimia menjadi energi Mengubah energi listrik menjadi energi
listrik kimia
1. Sel Volta
Sel Volta (sel Galvani) merupakan jenis sel elektrokimia yang dapat
menghasilkan energi listrik dari reaksi redoks yang berlangsung spontan. Contoh
reaksi redoks spontan dalam sel Volta adalah reaksi antara seng dan tembaga.
Penulisan reaksi kimia dalam sel Volta dilakukan menggunakan diagram sel, yang
ditulis dengan susunan sebagai berikut:
anoda | ion || ion | katoda
Jadi, diagram sel untuk reaksi Zn dan Cu pada sel Volta dapat dituliskan sebagai
berikut.
Zn | Zn2+ || Cu2+ | Cu
Diagram sel tersebut mengandung arti bahwa pada anoda terjadi reaksi oksidasi Zn
menjadi Zn2+, sedangkan pada katoda terjadi reaksi reduksi ion Cu2+ menjadi Cu, dan
garis sejajar menyatakan jembatan garam.
Cara menghitung potensial sel
Dengan mengetahui potensial reduksi setiap zat yang bereaksi redoks, kita dapat
menghitung potensial sel. Caranya adalah sebagai berikut.
Eo = Eo reduksi – Eo oksidasi
= Eo katode – Eo anode
= Eo besar – Eo kecil
Reaksi redoks berlangsung spontan jika potensial selnya bernilai positif. Sebaliknya,
reaksi redoks tidak berlangsung spontan jika potensial selnay bernilai negatif.
Contoh soal :
1. Diketahui dua elektrode sebagai berikut
Reaksi di katode : Zn2+ (aq) + 2e- → Zn (s) Eo = -0,76 volt
Reaksi di anode : Ca (aq) → Ca2+ + 2e- (s) Eo = -2,84 volt
Tentukan Eo sel yang dihasilkan oleh kedua elektrode tersebut!
2. Diketahui dua elektrode sebagai berikut
Ag+ (aq) + e- → Ag (s) Eo = +0,79 V
Mg2+ (s) + 2e- → Mg (s) Eo = -2,34 V
a) Tentukan Eo sel yang dihasilkan oleh kedua elektrode tersebut!
b) Tuliskan reaksi sel dan reaksi elektrodenya!
3. Apakah reaksi berikut berlangsung spontan atau tidak spontan?
Zn + Cu2+ → Zn2+ + Cu
Diketahui:
Zn2+ + 2e- → Zn Eo = -0,76 V
Cu2+ + 2e- → Cu Eo = +0,34 V
2. Sel Elektrolisis
Sel elektrolisis merupakan sel elektrokimia yang menggunakan energi listrik
agar reaksi kimia dapat terjadi. Sel tersebut merupakan kebalikan dari sel volta.
Pada sel elektrolisis, katode bermuatan negatif dan anode bermuatan positif.
Reaksi kimia pada sel elektrolisis:
Anode : Cu (s) → Cu2+ (aq) + 2e-
Katode : Sn2+ (aq) + 2e- → Sn (s)
Sn2+ (aq) + Cu (s) → Sn (s) + Cu2+ (aq)
Contoh soal:
Tulislah reaksi elektrolisis berikut:
1. Elektrolisis larutan NaCl dengan elektrode grafit
2. Elektrolisis lelehan MgCl2 dengan elektrode grafit
C. Hukum Faraday
Pada tahun 1831 – 1832, jauh sebelum penemuan elektron, Michael Faraday dari
Inggris telah menemukan hubungan kuantitatif antara massa zat yang dibebaskan pada
elektrolisis dengan jumlah listrik yang digunakan. Penemuan ini disimpulkan dalam
dua hukum.
Hukum Faraday I
“Massa zat yang dibebaskan pada elektrolisis (G) berbanding lurus dengan jumlah
listrik yang digunakan (Q)”.
Jumlah muatan listrik (Q) sama dengan hasil kali kuat arus (i) dengan waktu (t).
Q = i × t (coulomb)
Hukum Faraday II
“Massa zat yang dibebaskan pada elektrolisis (G) berbanding lurus dengan massa
ekivalen zat itu (e)”.
Penggabungan hukum faraday I dan II menghasilkan persamaan sebagai berikut.
G = k × e ×i ×t
Massa ekivalen dari unsur-unsur logam sama dengan massa atom relatif (Ar) dibagi
dengan bilangan oksidasinya (biloks).
1 Faraday = 1 mol elektron = 96.500 coulomb
Contoh soal:
1. Hitunglah massa tembaga yang dapat dibebaskan oleh arus 10 ampere yang
dialirkan selama 965 detik ke dalam larutan CuSO4. (Ar Cu = 63,5)
2. Berapa liter gas oksigen (STP) dapat terbentuk jika arus 10 ampere dialirkan
selama 965 detik ke dalam larutan asam sulfat.
3. Hitunglah massa perak yang dapat dibebaskan oleh arus 10 ampere yang dialirkan
selama 5 menit ke dalam larutan AgNO3. (Ar Ag = 108)
4. Alumunium diperoleh dari elektrolisis lelehan Al2O3. Berapa alumunium dapat
diperoleh setiap jam jika digunakan arus 100 ampere? (Ar Al = 27).
5. Pada elektrolisis larutan CuSO4 dihasilkan 25,4 gram endapan Cu pada katode.
Hitungah volume gas H2 (0 oC, 1 atm) yang dibebaskan pada elektrolisis larutan
H2SO4 encer dengan jumlah arus yang sama. (Ar Cu = 63,5 , O = 16)
D. Korosi
Korosi adalah peristiwa perusakan logam oleh karena terjadinya reaksi kimia
antara logam dengan zat-zat di lingkungannya membentuk senyawa yang tak
dikehendaki. Contoh peristiwa korosi antara lain karat pada besi, pudarnya warna
mengkilap pada perak, dan munculnya warna kehijauan pada tembaga. Reaksi kimia
yang terjadi termasuk proses elektrokimia di mana terjadi reaksi oksidasi logam
membentuk senyawa-senyawa oksida logam ataupun sulfida logam.
Korosi pada Besi (Perkaratan)
Karat besi, Fe2O3∙nH2O yang merupakan senyawa padatan yang berwarna coklat
kemerahan, terbentuk pada reaksi redoks. Ion-ion Fe2+ yang terbentuk pada daerah
anode terdispersi dalam air dan bereaksi dengan O2 membentuk Fe3+ dalam karat.
3. Keberadaan elektrolit
Keberadaan elektrolit seperti garam NaCl pada medium korosi akan mempercepat
terjadinya korosi, sebagaimana ion-ion elektrolit membantu menghantarkan
elektron-elektron bebas yang terlepas dari reaksi oksidasi di daerah anode kepada
reaksi reduksi pada daerah katode.
4. Suhu
Semakin tinggi suhu, semakin cepat korosi terjadi. Hal ini sebagaimana laju reaksi
kimia meningkat seiring bertambahnya suhu.
5. Galvanic coupling
Bila besi terhubung atau menempel pada logam lain yang kurang reaktif (tidak
mudah teroksidasi, potensial reduksi lebih positif), maka akan timbul beda
potensial yang menyebabkan terjadinya aliran elektron dari besi (anode) ke logam
kurang reaktif (katode). Hal ini menyebabkan besi akan lebih cepat mengalami
korosi dibandingkan tanpa keberadaan logam kurang reaktif.
Tugas Mandiri:
Buatlah artikel tentang penerapan sel elektrokimia dalam industri.
Soal-soal
Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (×) pada salah satu huruf A, B,
C, D, dan E.
1. Bahan yang digunakan sebagai elektrode pada sel aki (accu) adalah …
A. Pt dan C
B. Zn dan C
C. Pb dan PbO2
D. Zn dan Cu
E. Cu dan PbO2
2. Diketahui :
Bila kedua logam tersebut dipasangkan untuk membentuk sel volta, maka pernyataan
berikut yang tidak benar adalah …
A. elektrode Zn teroksidasi dan Elektrode Cu tereduksi
B. elektrode Zn Sebagai Anode dan Cu sebagai Katode
C. potensial sel yang dihasilkan adalah 1,10 volt
D. notasi selnya: Zn(s)|Zn2+(aq)||Cu2+(aq)|Cu E° sel = 1,10 V
E. dalam sistem sel volta tersebut elektron bergerak dari Cu menuju Zn
3. Pada elektrolisis larutan CuSO4 dengan elektrode Pt, dialirkan arus listrik 2 ampere
selama 965 detik (Ar Cu = 63,5) maka banyaknya logam tembaga yang dihasilkan
adalah … mg
A. 317,5
B. 635,0
C. 952,5
D. 1.270
E. 1.905
4. Berikut adalah beberapa elektrode yang dapat dikombinasikan menjadi pasangan sel
Volta:
Dari kelima elektrode tersebut yang tidak mungkin menjadi katode adalah elektrode …
A. Cu
B. Cd
C. Co
D. Mg
E. Zn
5. Logam yang dapat mencegah korosi pada bumper mobil adalah …
A. Kromium
B. Timbal
C. Timah
D. Magnesium
E. Nikel
6. Pada elektrolisis leburan Al2O3 ( Ar O = 16, Al = 27 ) diperoleh 0,225 gram Al.
Jumlah Arus Listrik yang diperlukan adalah …
A. 221,9 Coulomb
B. 804,0 Coulomb
C. 025,9 Coulomb
D. 412,5 Coulomb
E. 685,0 Coulomb
7. Diketahui :
Tugas Mandiri
Pelajari dan buat ringkasan tentang ion dan senyawa kompleks.
Soal-soal
Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (×) pada salah satu huruf A, B,
C, D, dan E.
1. Berikut ini yeng merupakan sifat gas mulia adalah . . .
A. terletak dalam sistem periodik pada periode kedelapan
B. nomor atom terkecil 8
C. sangat relatif
D. memiliki 8 elektron pada kulit terluarnya, kecuali He
E. merupakan molekul diatomik
2. Unsur gas mulia yang paling banyak terdapat di udara adalah . . .
A. helium
B. neon
C. argon
D. kripton
E. radon
3. Perhatikan beberapa sifat unsur berikut.
1) Mempunyai energi ionisasi yang relatif kecil
2) Keelektronegatifannya relatif besar
3) Umumnya senyawa mudah larut dalam air
4) Memiliki beberapa bilangan oksidasi
5) Bersifat oksidator kuat
Sifat dari unsur golongan alkali ditunjukkan oleh nomor . . .
A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 1 dan 5
D. 2 dan 4
E. 2 dan 5
4. Berikut ini yang bukan merupakan sifat halogen adalah . . .
A. dapat membentuk senyawa kovalen
B. dengan hidrogen membentuk senyawa yang bersifat asam
C. keelektronegatifan lebih besar jika dibandingkan dengan golongan unsur lain
D. membentuk molekul doatomik
E. merupakan reduktor kuat
5. Unsur halogen yang memiliki sifat oksidator terkuat adalah . . .
A. fluorin
B. klorin
C. bromin
D. iodin
E. astatin
6. Zat kimia yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari berikut yang
mengandung unsur halogen adalah . . .
A. penyedap makanan
B. sakarin
C. asam benzoat
D. garam dapur
E. mentega
7. Sifat logam alkali dari atas ke bawah berikut yang tidak menunujukkan kenaikan
secara periodik adalah . . .
A. potensial reduksi
B. kereaktifan
C. keelektronegatifan
D. jari-jari atom
E. reduktor
8. Perhatikan gambar berikut.
2. Penomoran selalu dimulai dari atom C gugus −COOH sebagai atom C nomor 1.
5. Jika terdapat lebih dari satu jenis atom halogen, maka prioritas penomoran
didasarkan pada kereaktifan atom halogen mulai dari F, Cl, Br, kemudian I. Akan
tetapi, penulisan nama tetap secara alfabetik, yaitu dari bromo (Br), kloro (Cl),
fluoro (F), lalu iodo (I).
b. Isomer Posisi
Terjadi pada senyawa yang rumus molekul, gugus fungsi, dan kerangka
yang sama, tetapi posisi gugus fungsinya berbeda.
Contoh:
c. Isomer Fungsi
Terjadi pada senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi gugus
fungsinya berbeda. Senyawa yang membentuk isomer fungsi yaitu:
Alkohol dengan eter, rumus umumnya CnH2n+2O
Aldehid dengan keton, rumus umumnya CnH2nO
Asam karboksilat dengan ester, rumus umumnya CnH2nO2
2. Keisomeran Ruang
Keisomeran ruang terjadi karena perbedaan konfigurasi
a. Isomer Geometris
Terjadi karena perbedaan susunan ruang atom-atom dalam molekul. Terjadi
pada senyawa ikatan. Isomer geometris mempunyai dua bentuk, yaitu: Bentuk
Cis terjadi apabila gugus sejenis terlek pada ruang sama, sedangkan Bentuk
Trans terjadi apabila gugus sejenis terletak pada ruang yang berbeda.
Contoh: senyawa C2H2Br2
Senyawa dekstro merupakan bayangan cermin dari senyawa levo. Hal ini
berlaku juga sebaliknya. Menurut Lebel dan Vant’t Hoff, keisomeran optis di
sebabkan karenya adanya atom karbon asimetris dalam molekulnya. Atom
karbon asimetris yaitu atom karbon yang mengikat empat gugus yang berbeda.
Atom C asimetris ditandai dengan *.
Contoh :
Pada senyawa asam laktat tersebut atom C asimetris mengikat empat gugus
yang berbeda yaitu H, COOH, CH3, dan OH. Semakin banyak atom C
asimetris dalam molekulnya, semakin banyak pula konfigurasi molekulnya.
Tugas Kelompok
Buatlah laporan hasil studi literatur kelompok kalian tentang sifat, cara pembuatan, dan
kegunaan senyawa-senyawa turunan alkana. Buatlah tabel seperti contoh di bawah ini.
Rumus
No Senyawa Sifat Cara Pembuatan Kegunaan
Molekul
1 Alkohol
2 Eter
3 Aldehida
4 Keton
Asam
5
Karboksilat
6 Ester
7 Alkil
Halida
Soal-soal
Pilihlah jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (×) pada salah satu huruf A, B, C,
D, dan E.
1. Berikut rumus molekul dari aldehid (alkanal) yang benar adalah…
A. CnH2O
B. CnH2nO2
C. CnHnO2
D. CnH2nO
E. CnH2nO2n
2. Nama senyawa dibawah yang benar adalah…
A. 4-metil-2-kloro pentana
B. 3-metil-2-kloro pentana
C. 2,4-dikloro pentana
D. 1,4-dikloro 2-metil pentan
E. 1,3-dikloro pentane
3. Gugus fungsi keton, aldehid, dan eter berturut-turut adalah…
A. –O-, -COOH-, -CO-
B. –OH-, -O-, -COO-
C. –COO-, -CHO-, -O-
D. –O-, -CHO-, -O-
E. –CO-, -COH-, -O-
4. Aldehid dan keton memiliki gugus fungsi yang sama, yaitu…
A. gugus hidroksil
B. gugus karbinol
C. gugus karboksil
D. gugus karbonil
E. gugus amina
5. Nama senyawa CH3CH(C2H5)CHO adalah…
A. 2-etil propanal
B. 2-etil 1-propanal
C. 2-metil butanal
D. 3-metil butanal
E. 2-etil butanal
6. Alkil halida dapat dibuat dari suatu alkena melalui reaksi…
A. substitusi
B. adisi
C. eliminasi
D. polimerisasi
E. kondensasi
7. Keton dapat dibuat dengan cara mengoksdasi…
A. alkohol primer
B. alkohol sekunder
C. asam karboksilat
D. ester
E. aldehid
8. Senyawa karbon yang memperlihatkan gejala optis mempunyai…
A. ikatan rangkap
B. ikatan rangkap tiga
C. semua ikatan adalah ikatan tunggal
D. atom karbon asimetris
E. satu gugus –OH
9. Sebuah zat yang optis aktif mempunyai rumus molekul C 5H12O jika dioksidasi akan
menghasilkan aldehida. Zat itu adalah…
A. etoksi propana
B. 3-pentanol
C. 2-metil-2-butanol
D. Isopentanol
E. 2-metil-1-butanol
10. Nama struktur senyawa di bawah ini adalah…
A. 2,4-dimetil-3-heksanon
B. 2-etil-5-metil-3-pentanon
C. 2,4-dimetil-3-pentanon
D. 3,6-dimetil-3-heksanon
E. 2,5-dimetil-2-heksanon
BAB V
Gambar 5.3. Struktur hibrida resonansi benzena dengan lingkaran dalam cincin menunjukkan
adanya delokalisasi elektron
B. TATA NAMA SENYAWA TURUNAN BENZENA
Senyawa turunan benzena dapat dianggap berasal dari benzena yang di mana salah satu
atau lebih atom H-nya diganti dengan substituen lain berupa atom seperti −Br ataupun gugus
atom seperti −COOH. Berikut aturan penamaan untuk senyawa-senyawa turunan benzena.
1. Jika satu atom H pada benzena diganti satu substituen seperti −Cl, −CH3, −NO2, −NH2,
−OH, −CHO, dan lain-lain, maka struktur dan penamaannya seperti berikut.
2. Jika terdapat lebih dari satu substituen, maka diberi penomoran searah atau berlawanan
arah jarum jam agar substituen-substituen mendapat nomor serendah mungkin. Untuk
substituen-substituen sejenis, digunakan awalan di-, tri-, tetra-, penta-, dan heksa-.
Urutan prioritas penomoran untuk beberapa substituen umum yaitu sebagai berikut:
−COOH, −SO3H, −COOR, −CN, −CHO, −CO, −OH, −NH 2, −OR, −R, −X (F, Cl, Br,
I), −NO2
3. Jika terdapat dua substituen, selain dengan penomoran, juga dapat digunakan awalan
o- (orto) untuk posisi atom karbon nomor 1 dan 2, m- (meta) untuk posisi 1 dan 3, atau
p- (para) untuk posisi 1 dan 4.
Contoh:
4. Jika cincin benzena dianggap sebagai substituen, bukan sebagai induk, maka gugus
benzena yang kehilangan satu atom H (C6H5−) disebut gugus fenil. Sedangkan, gugus
metilbenzena (toluena) yang kehilangan satu atom H (C 6H5CH2−) disebut gugus
benzil.
Contoh:
C. SIFAT-SIFAT BENZENA
Benzena termasuk senyawa beracun dan bersifat karsinogenik (dapat
menyebabkan kanker). Benzena berwujud cair pada suhu ruang, tidak berwarna, dan
mudah menguap. Titik lelehnya 6°C dan titik didihnya 80°C. Strukturnya yang
simetris dan planar menyebabkan susunannya sebagai kristal lebih rapat dan
akibatnya titik lelehnya lebih tinggi dibandingkan heksana (−95°C). Seperti senyawa
hidrokarbon lainnya, benzena juga bersifat nonpolar. Oleh karena itu, benzena larut
dalam pelarut kurang polar atau nonpolar seperti eter dan tetraklorometana, namun
tidak larut dalam pelarut polar seperti air.
Benzena cenderung tidak begitu reaktif, namun mudah terbakar. Akibat
adanya sistem delokalisasi elektron yang menstabilkan benzena, benzena cenderung
mudah mengalami reaksi substitusi dibanding reaksi adisi. Reaksi substitusi pada
benzena melibatkan serangan pereaksi bermuatan positif parsial ataupun utuh yang
suka elektron (elektrofil) pada cincin benzena. Oleh karena itu, reaksi substitusi pada
benzena sering disebut sebagai reaksi substitusi elektrofilik. Reaksi-reaksi substitusi
pada benzena, antara lain:
1. Halogenasi
Benzena bereaksi dengan halogen seperti Cl2 dan Br2 dengan bantuan katalis
besi(III) halida (FeCl3 atau FeBr3) membentuk senyawa halobenzena.
Gambar 5.4. Reaksi halogenasi pada benzena
2. Nitrasi
Benzena bereaksi dengan asam nitrat pekat dengan katalis asam sulfat pekat
membentuk nitrobenzena.
A. 1-hidroksi-2,4-dinitrofenol
B. 1,3-dinitrofenol
C. 2,4-dinitrobenzena
D. 2,4-dinitrofenol
E. 2,4-dinitrotoluena
5. Nama senyawa berikut adalah…
A. Triklorotoluena
B. 2,3,5-triklorotoluena
C. 2,4,6-triklorotoluena
D. 1,3,5-triklorotoluena
E. 2,4,6-triklorometilbenzena
6. Berikut ini beberapa senyawa turunan benzena yang dapat dimanfaatkan dalam
kehidupan.
(1) Asam benzoat
(2) Anilina
(3) Fenol
(4) Stirena
Senyawa yang digunakan untuk pengawet makanan dan desinfektan berturut-turut
terdapat pada nomor…
A. (1) dan (3)
B. (1) dan (4)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
7. Senyawa turunan fenol digunakan untuk bahan…
A. pengawet makanan
B. antioksidan
C. disinfektan
D. obat-obatan
E. peledak
8. Nama senyawa di bawah adalah…
A. meta-diklorobenzena
B. orto-diklorobenzena
C. orto-klorobenzena
D. para-diklorobenzena
E. meta-benzenadikloro
9. Tokoh yang pertama kali mengemukakan struktur benzena adalah…
A. Wurtz
B. Kekule
C. Saytseff
D. Grignard
E. Wohler
10. Senyawa turunan benzena yang digunakan sebagai zat analgesik dan zat antipiretik
adalah…
A. Asam benzoat
B. Fenol
C. Asam asetilsalisilat
D. TNT
E. Anilin
BAB VI
MAKROMOLEKUL
Dalam kehidupan sehari-hari, Anda tentu tidak asing lagi dengan bahan makanan,
seperti beras, jagung, daging, tempe, dan tahu. Anda juga pasti mengenal berbagai jenis
plastik. Berbagai perabotan rumah tangga, seperti ember, gayung, dan gelas yang terbuat dari
plastik. Bahan-bahan tersebut terbuat dari senyawa makromolekul atau polimer. Sesuai
dengan nama senyawa tersebut, makromolekul berarti molekul besar dengan berat molekul
yang besar. Tubuh manusia juga Allah Ta’ala ciptakan terdiri atas makromolekul-
makromolekul yang Anda kenal dengan karbohidrat, protein, dan lemak, yang tersusun dalam
tubuh kita dengan begitu detail dan sempurna sehingga kita dapat melakukan berbagai
aktivitas yang bermanfaat dengan baik dalam rangka beribadah kepada-Nya.
Sekarang, Anda pikirkan, apakah persamaan dan perbedaan antara bahan makanan
dan plastik? Apakah makromolekul dan polimer itu? Bagaimana sifat-sifat makromolekul?
Senyawa apa sajakah yang termasuk makromolekul? Jika Anda ingin mengetahui
jawabannya, pelajarilah bab ini.
A. POLIMER
Polimer adalah senyawa molekul besar berbentuk rantai atau jaringan yang
tersusun dari gabungan ribuan hingga jutaan unit pembangun yang berulang. Plastik
pembungkus, botol plastik, styrofoam, nilon, dan pipa paralon termasuk material yang
disebut polimer. Unit kecil berulang yang membangun polimer disebut monomer.
Sebagai contoh, polipropilena (PP) adalah polimer yang tersusun dari monomer
propena.
Jenis-Jenis Polimer
1. Jenis polimer berdasarkan sumbernya
a. Polimer alam
yaitu polimer yang terdapat secara alami di alam. Contoh:
b. Polimer sintesis
yaitu polimer yang tidak ditemukan secara alami di alam. Contoh:
2. Polimerisasi kondensasi
Polimerisasi kondensasi merupakan penggabungan monomer dengan reaksi kimia
yang terjadi antara dua gugus fungsi berbeda dari masing-masing monomer.
Polimerisasi ini terjadi pada monomer yang masing-masing mempunyai
setidaknya dua gugus fungsi reaktif. Dari hasil polimerisasi kondensasi dihasilkan
polimer dan juga molekul-molekul kecil, seperti H 2O, HCl, dan CH3OH. Polimer
seperti poliester, poliamida, polikarbonat, dan poliuretana disintesis melalui reaksi
polimerisasi kondensasi. Contoh reaksi polimerisasi kondensasi:
a. Pembentukan poliester: PET dari dimetil tereftalat dan etilena glikol
b. Pembentukan poliamida: nilon 66 dari asam adipat dan heksametilendiamina
1. PVC
Poli(vinil klorida) (PVC) yang bersifat lunak digunakan untuk selang air, jas
hujan, dan insulasi listrik. Sedangkan, PVC yang bersifat kaku digunakan untuk
pipa dan pelapis lantai.
2. PS
Polistirena (PS) memiliki beberapa macam bentuk. Polistirena yang berbentuk
kaku dan mudah pecah digunakan untuk kotak kaset, peralatan makan seperti
sendok, garpu, dan pisau plastik. Polistirena berbentuk foam, yakni styrofoam,
memiliki sifat insulator panas yang baik. Oleh karena itu, styrofoam banyak
digunakan untuk wadah makanan/minuman dan juga gabus penahan benturan
dalam kemasan alat elektronik.
6. PPMA
Poli(metil metakrilat) (PMMA) yang dikenal juga dengan nama dagang Plexiglas
atau Lucite atau Perspex, memiliki sifat kuat, keras, ringan, dan transparan.
PMMA digunakan untuk alat optik, kaca jendela pesawat terbang, furnitur, dan
glove box.
7. PET
Poli(etilena tereftalat) (PET) yang dikenal juga dengan nama dagang Dacron atau
Terylene, banyak digunakan sebagai serat tekstil. Selain itu, PET juga banyak
digunakan sebagai botol minuman. Dalam bentuk film tipis, PET dengan nama
dagang Mylar bersifat kuat dan tahan terhadap robekan, sehingga digunakan untuk
pita perekam magnetik, layar perahu, dan kemasan barang.
8. Nilon
Nilon merupakan polimer berbentuk serat yang bersifat kuat, ringan, dan tahan
terhadap tegangan. Oleh karena itu, nilon banyak digunakan untuk membuat tali,
jala, parasut, tenda, jas hujan, karpet, dan sebagainya.
B. KARBOHIDRAT
Karbohidrat merupakan jenis senyawa organik yang terdiri dari karbon,
hidrogen, dan oksigen yang merupakan sumber makanan dan energi yang penting
bagi manusia dan hewan. Karbohidrat dihasilkan oleh tumbuhan hijau pada proses
fotosintesis. Berdasarkan reaksi hidrolisis dan ukuran molekulnya, karbohidrat
dibedakan menjadi karbohidrat sederhana (monosakarida dan disakarida) dan
karbohidrat kompleks (polisakarida).
1. Karbohidrat sederhana
Karbohidrat sederhana sangat mudah dikenali melalui rumus empirisnya, karena
perbandingan antara atom karbon, hidrogen, dan oksigennya yaitu 1:2:1,
contohnya adalah C3H6O3 (triosa) atau C5H5O10 (pentosa).
a. Monosakarida
Monosakarida (gula sederhana) merupakan karbohidrat yang paling sederhana
dan tidak dapat diurai atau dihidrolisis lagi menjadi karbohidrat yang lebih
sederhana.
Gambar 6.1. struktur monosakarida
Gambar 6.4. Sintesis dehidrasi glisero dan asam lemak membentuk suatu
lemak
2. Steroid
Steroid merupakan senyawa turunan lipid yang tidak terhidrolisis. Steroid
berfungsi sebagai hormon, seperti hormon seks, hormon adrenal kortikal, asam
empedu, sterol, dan agen anabolisme. Contoh-contoh steroid antara lain adalah
kolesterol, esterogen, dan testosteron.
Website:
https://materi78.wordpress.com/2013/06/25/kimia-2/ diakses tanggal 26 Juni 2020
https://materi78.wordpress.com/2013/06/25/kimia-3/ diakses tanggal 26 Juni 2020
https://materi78.wordpress.com/2013/06/25/kimia-4/ diakses tanggal 26 Juni 2020
http://temanbelajar.id/assets/collections/content/Kimia_12_3_Kimia_Unsur.pdf diakses
tanggal 7 Juli 2020
https://www.studiobelajar.com/senyawa-turunan-alkana/ diakses tanggal 7 Juli 2020
https://www.studiobelajar.com/benzena/ diakses tanggal 7 Juli 2020
https://www.studiobelajar.com/polimer/ diakses tanggal 7 Juli 2020
https://sakdimahblog.wordpress.com/kelas-xii/semester-ii/makro-molekul/ diakses tanggal
26 Juni 2020
https://www.studiobelajar.com/korosi/ diakses tanggal 9 Juli 2020