Disusun oleh :
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirabbil ‘alamin segala puji bagi Allah SWT. Atas karinia dan
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah tentang Pembutan Larutan
Dengan Berbagai Satuan Konsentrasi. Sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada
baginda Nabi Muhammad SAW beliaulah sang motivator bagi umat Islam sepanjang
jalan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini, untuk itu kami
mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian tugas makalah ini.
Terlepas dari itu semua, kami manyadari bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi penulisan makalah maupun tata bahasanya yang masih jauh dari kesempurnaan
untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
perbaikan dimasa yang akan datang. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................iii
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Tujuan...................................................................................................1
BAB 11 PEMBAHASAN................................................................................2
A. Pengertian Molaritas,Molalitas,dan Normalitas...................................2
B. Pengertian Persen berat,Persen volume,ppm........................................5
C. Cara Mengencerkan Larutan.................................................................7
BAB III PENUTUP.........................................................................................12
A. Kesimpulan...........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semua kehidupan yang terdapat di bumi ini semua pasti membutuhkan campuran
zat pada prosesnya. Pada umumnya, reaksi kimia berlangsung antara dua campuran zat,
bukan antara zat murni. saat ini, begitu banyak reaksi kimia yang kita kenali, baik itu
hasil dari laboratorium maupun yang terjadi secara alami. Larutan memainkan peran
penting dalam kehidupan sehari-hari, dari skala mikro hingga skala makro titik di alam,
umumnya reaksi kimia berlangsung di dalam larutan air. termasuk Bagaimana makhluk
hidup menyerap mineral vitamin dan makanan dalam bentuk larutan titik larutan
biasanya terdiri atas dua zat atau lebih yang bercampur dan bersifat homogen. Larutan
merupakan campuran homogen karena umumnya memiliki ukuran partikel yang begitu
kecil sehingga memiliki komposisi yang begitu seragam dan sulit untuk dibedakan
antar komponennya. Larutan terdiri atas dua komponen.
Konsentrasi adalah kuantitas relatif suatu zat dalam larutan. Konsentrasi
menyatakan banyaknya zat yang terlarut dalam suatu pelarut atau larutan. Pada
umumnya, konsentrasinya tinggi dan disebut pula larutan yang banyak maka disebut
larutan yang konsentrasinya tinggi dan disebut pula larutan yang pekat. Sebaliknya jika
zat terlarutnya sedikit, maka disebut larutan yang konsentrasinya rendah dan disebut
pula larutan yang encer.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Molaritas
Jadi ntuk mencari molaritas kita harus mengetahui jumlah mol (n), maka
digunakan rumus n= massa/ Mr Satuan. SI untuk konsentrasi molar adalah mol /
m3. Namun, satuan yang lebih umum untuk molaritas adalah mol / L. Larutan yang
mengandung 1 mol zat terlarut per 1 liter larutan (1 mol / L) disebut “satu Molar”
atau 1 M. Satuan mol / L dapat dikonversi ke mol / m3 dengan menggunakan
persamaan berikut:
Untuk menghitung molaritas larutan, jumlah mol zat terlarut harus dibagi
dengan volume larutan yang dihasilkan. Jika jumlah zat terlarut diberikan dalam
gram, pertama harus menghitung jumlah mol zat terlarut menggunakan massa molar
zat terlarut, maka menghitung molaritas menggunakan jumlah mol dan volume
larutan.
a) Contoh soal :
2,00 gram natrium hidroksida, NaOH, dilarutkan dalam air dan membentuk
larutan dengan volume 200 mL. Berapa molaritas NaOH dalam larutan?
Jawaban : Agar mengetahui jumlah molaritas, maka harus melihat
perbandingan antara jumlah mol Solut dengan jumlah liter larutan. Dengan
kata lain, kita mengetahui jumlah NaOH dalam mol dan volume dalam liter.
Massa rumus NaOH 40,0 g/mol, dengan demikian :
2,00 g NaOH 1 mol NaOH40,0 g NaOH = 0,500 mol NaOH
Jika dinyatakan dalam liter, 200 mL menjadi 0,200 L.
Molaritas (M) = 0,05 mol NaOH0,2 L larutan
= 0, 250 mol NaOH/liter
= 0, 250 M NaOH
Jadi, konsentrasi NaOH dalam larutan tersebut adalah 0,250 M NaOH.
2. Molalitas
Molalitas adalah konsentrasi larutan yang menyatakan jumlah mol (n) zat
terlarut dalam 1 kg atau 1000 gram pelarut. Perumusan molalitas adalah sebagai
berikut :
3. Normalitas
Keterangan:
N = normalitas
M = kemolaran
A. Contoh soal
Hitunglah normalitas larutan yang mengandung 36,75 g, H2SO4 dalam 1,5
liter larutan. Mr H2SO4 = 98.
Jawaban:
Massa ekuivalen = 49
kenormalan= 36,7549 x 1,50=0,50 n
B. Konsentrasi dalam persen
Dalam ilmu kimia, untuk menyatakan konsentrasi larutan sering digunakan istilah
persen. Persen dalam konsentrasi larutan dapat dinyatakan menjadi tiga bentuk, yaitu
persen berat (%W/W), persen volume (%V/V), dan persen berat volume (%W/V).
Persen berat sering digunakan karena persen ini tidak bergantung pada temperatur suhu.
1. Persen berat dan persen volume
Massa zat terlarut dan massa larutan atau volume zat terlarut dan volume larutan
Keterangan :
b/b : perbandingan berat per berat
v/v : perbandingan volume per volume
Sebanyak 6 gram gula dilarutkan dalam 294 gram air, maka kadar gula dalam
larutan tersebut adalah?
Penyelesaian :
Massa gula = 6 gram
Massa larutan = 6 + 294 = 300 gram
maka persen gula dalam larutan adalah :
Kadar gula = massa gula/massa larutan x 100% = 6/300 x 100% = 2 %
Kedua satuan konsentrasi larutan itu biasa digunakan ketika larutan menjadi
encer. Konsentrasi parts per million merupakan bagian per satu juta dan parts per
billion merupakan bagian dari per satu miliar. Kedua satuan ini banyak digunakan
untuk menganalisis unsur jumlah trace (kelumit) dengan SSA (Spektrometri Serapan
Atom).
Satuan ppm menyatakan banyaknya gram suatu zat dalam 106 gram larutan.
Simak rumus Parts Per Million (ppm).
ppm= m (zat)m (sampel)x 106 ppm atau 1 ppm= 1 mg zat terlarut1 L larutan.
Satuan ppb menyatakan banyaknya gram suatu zat dalam 109 gram larutan. Simak
rumus Parts Per Billion (ppb). ppb= m (zat)m (sampel)x 109 ppb atau 1 ppb= 1 μ g
zat terlarut1 L larutan
a) Contoh soal
Ada sebuah larutan aseton dalam air yang memiliki kandungan 8,60 mg
aseton dalam 21,4 liter larutan. Jika kerapatan kelarutan 0,997 g/cm3, maka
hitunglah berapa konsentrasi aseton dalam a (ppm) dan b (ppb).
Jawaban:
= 21,4 x 104 g
Keterangan:
diketahui:
V1 = 100mL = 0,1 L
M1 = 3 M
M2 = 0,5 M
pastikan ketika melakukan perhitungan gunakan satuan besaran yang sama.ditanya: x
=? (banyak air untuk melarutkan)
Jawab: Setelah kita ketahui semuanya maka kita lanjutkan dengan menghitung banyak
air yang dibutuhkan untuk melarutkan sesuai dengan rumus pengenceran:
Jadi banyak air pelarut yang ditambahkan ke larutan sebanyak 0,5 Liter atau 500mL.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Larutan dalam ilmu kimia mempunyai arti yaitu campuran yang bersifat homogen
dengan perbandingan komposisi sesuai dengan komponen penyusunnya. Dalam ilmu
kimia, larutan terbagi menjadi dua jenis standar, yaitu standar primer dan standar
sekunder. Konsentrasi larutan adalah jumlah zat yang terlarut dalam setiap satuan larutan
atau pelarut. Secara sederhana, konsentrasi larutan dapat memberikan gambaran atau
sebuah informasi tentang perbandingan jumlah zat terlarut dan jumlah pelarutnya.
Konsentrasi larutan yang biasa dipakai pada laboratorium, yaitu Molaritas, Molalitas,
Normalitas, Fraksi Mol, Konsentrasi dalam Persen, Parts per Million (ppm) dan Parts per
Billion (ppb), dan Keformalan.
Rumus yang dipakai pada proses pengenceran adalah V1M1=V2M2. Evaporasi
merupakan proses pemekatan larutan dengan cara mendidihkan atau menguapkan pelarut.
Proses evaporasi akan menurunkan aktivitas air dalam bahan hasil pertanian, penurunan
aktifitas air ini akan membuat bahan lebih awet karena proses pertumbuhan pada mikroba
akan terhambat. Bahan hasil pertanian merupakan bahan pangan yang mudah rusak dan
tidak tahan lama. Oleh karena itu butuh penanganan lebih lanjut seprti evaporasi.
DAFTAR PUSTAKA
Nur, M.A., Rukmini, H. dan Adijuwana, H. 1989. Teknik Laboratorium untuk Bidang
Biologi dan Kimia. Bogor: PAU IPB.
Wirjosoemarto, K., Adisendjaja, Y.H., Supriatno, B., dan Riandi. 2004. Teknik
Laboratorium. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UPI – IMSTEP
JICA
https://www.pakarkimia.com/normalitas
https://wanibesak.wordpress.com/tag/persen-volume/
https://www.google.com/amp/s/id.m.wikihow.com/Menghitung-PersenMassa
%3famp=1 http://irzaviolino.blogspot.com/2011/11/molaritasmolalitas-dan-normalitas-
kimia.html http://mahasiswafarmasibicara.blogspot.com/2014/04/ppm-part-per-million-
dan-ppbpart-per.html