Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MATERIAL TEKNIK

TENTANG LOGAM RINGAN DAN LOGAM BERAT


UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH YANG DIBINA
OLEH AGUS SUYETNO S.PD, M.PD,

Disusun oleh:

Muhammad Sholeh Apif (200511633256)

S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN / FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Logan Ringan dan Logam
Berat ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dosen pada mata kuliah material teknik. Selain itu, makalah ini bertujuan
untuk menambah wawasan tentang Besi Tuang bagi para pembaca juga penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Agus Suyetno, S.Pd, M.Pd. selaku
dosen mata kuliah material teknik yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan yang sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga laporan ilmiah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Bandung, 1 Juni 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................4
C. TUJUAN...................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................5
A. PENGERTIAN..........................................................................................................................5
B. LOGAM RINGAN....................................................................................................................5
1. Jenis - jenis logam ringan :.....................................................................................................6
2. Tabel Massa jenis, massa air, titik lebut, dan titik didih dari jenis logam ringan....................8
3. Gambar Logam Ringan...........................................................................................................8
C. LOGAM BERAT......................................................................................................................9
1. Ciri dan Sifat Logam Berat......................................................................................................9
2. Jenis-jenis Logam Berat.......................................................................................................10
3. Logam berat beracun yang berbahaya bagi lingkungan dan mahluk hidup:........................10
4. Manfaat logam berat...........................................................................................................11
5. Gambar Logam Berat :.........................................................................................................12
BAB III KESIMPULAN...................................................................................................................13
A. KESIMPULAN.......................................................................................................................13
B. SARAN...................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................14

3
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sebuah logam atau metal berasal dari bahasa Yunani yaiut, metallon adalah


sebuah unsur kimia yang membentuk ion dan memiliki ikatan logam, dan kadangkala
dikatakan bahwa ia mirip dengan kation di awan elektron. Logam biasanya cenderung
untuk membentuk kation dengan menghilangkan elektronnya, kemudian bereaksi
dengan oksigen diudara untuk membentuk oksida basa. Benda logam pada awalnya
dibuat dari bijih logam, dimana bijih logam dapat diperoleh dengan cara menambang
baik yang berupa bijih logam murni maupun yang bercampur dengan materi lain.
Bijih logam yang diambil dalam keadaan murni diantaranya adalah emas, platina,
perak, bismuth dan lain-lain. Sedangkan ada juga bijih logam yang bercampur denan
unsur lain seperti tanah liat, fosfor, silikon, karbon, serta pasir.

Logam yang ditemukan berbentuk mineral atau bijih didalam tanah. Akan
teapi, sebagian logam ditemukan bercampur atau menyatu dengan zat lain tersebarr
dalam batuan bumi. Didalam bumi terdapat campuran air dan mineral yang sangat
panas. Campuran tersebut dapat bereaksi dengan batuan disekitarnya dan
mengendapkan mineral. Air panas dalam bumi dapat mersap kedalam retakan pada
lapisan batuan dan bereaksi dengan beberapa jenis batuan seperti batu gamping. Ada
juga air panas nyang terdapat di dalam bumi merembes melalui larva gunung berapi.
Air laut kuno yang terperangkap dalam lapisan batuan dapat menjadi hangat dan
mengendapkan mineral dalam retakan atau meresap melalui dasar laut dalam bentuk
sumber air. Air mengalir membawa mineral dan mengendapkan ke dasar laut, dan
mengalami kristalisa

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa itu logam?


2. Apa itu logam ringan dan logam berat ?
3. Apa saja jenis jenis dari logam ringan dan logam berat?

C. TUJUAN

1. Mendeskripsikan pengertian logam


2. Mendeskripsikan pengertian logam ringan dan logam berat
3. Mendeskripsikan jenis – jenis dari logam ringan dan logam berat.

4
BAB II PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Logam adalah kelompok unsur kimia yang berwujud padatan mengkilap,


merupakan penghantar panas dan listrik yang baik. Tidak semua logam memiliki sifat
ini (misalnya merkuri adalah cairan). Dalam kimia, ada dua jenis logam. Logam dari
blok s dan p (misalnya Natrium dan Aluminium) biasanya merupakan unsur reaktif.
Kelompok ini membentuk koordinasi. Semua logam mempunyai oksida yang basa
(Daintith, 1990)

Logam umumnya bersifat sebagai reduktor, sebab dapat dioksidasi. Logam-


logam yang berada dalam golongan utama dalam sistem periodik, umunya merupakan
pereduksi kuat. Sedangkan pada logam-logam yang berada pada golongan transisi,
memiliki sifat pereduksi yang relatif lebih rendah dari logam golongan utama. Logam
yang memiliki jari-jari lebih besar, umunya bersifat lebih reaktif, sebab
kemampuannya untuk melepaskan elektrin pada kulit terluar lebih mudah. Dengan
adanya deret volta, logam dapat dijelaskan lebih baik dimana deret tersebut
menunjukkan kemampuan suatu logam untuk bereaksi dengan kation logam lain,
sehingga membentuk logam dan kation logam yang baru.

B. LOGAM RINGAN

Logam ringan adalah logam dengan kerapatan yang relatif rendah. Definisi


yang lebih spesifik telah diajukan; tidak ada yang mendapat penerimaan luas.
Magnesium, aluminium dan titanium adalah logam ringan yang memiliki kepentingan
komersial yang signifikan. Kerapatan mereka 1,7, 2,7 dan 4,5 g / cm berkisar 19-56%
dari kepadatan logam struktural yang lebih tua, besi (7,9) dan tembaga (8,9).

Salah satu sifat logam ringan yang menjadi ciri khas adalah berat jenis.
Kebayakan logam bukan besi tahan terhadap korosi (air atau kelembaban).
Magnesium tahan terhadap korosi dalam lingkungan udara biasa akan tetapi dalam air
laut ketahan korosinya dibawah baja biasa. Secara umum dapat dikatakan bahwa
makin berat suatu logam ringan makin baik daya tahan korosinya.

Alumunium merupakan pengecualian, pada permukaan terbentuk lapisan


oksida yang melindungi alumunium dari korosi selanjutnya. Disamping itu warna asli
logam bukan besi ialah kuning, abu-abu perak menambah nilai estetika logam
tersebut. Logam ringan umumnya sulit di las, sedang kemampuan pengecoran,
pemesinan dan pembentukan berbeda-beda.

5
1. Jenis - jenis logam ringan :

a. Alumunium yaitu logam yang berwarna putih keperakan dan memiliki sifat
sangat ringan juga tahan terhadap karat. Logam ini berfungsi sebagai bahan
pembuatan kabel listrik lintas udara, mobil, pesawat hingga kaleng minuman.

b. Natrium, atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Na dan nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang lunak,
keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak
terdapat dalam senyawa alam (terutama halite). Dia sangat reaktif, apinya
berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air,
sehingga harus disimpan dalam minyak. Karena sangat reaktif, natrium hampir
tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsur murni

c. Litium, adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
Li dan nomor atom 3. Unsur ini termasuk dalam logam alkali dengan warna
putih perak. Dalam keadaan standar, litium adalah logam paling ringan
sekaligus unsur dengan densitas paling kecil. Seperti logam-logam alkali
lainnya, litium sangat reaktif dan terkorosi dengan cepat dan menjadi hitam di
udara lembap. Oleh karena itu, logam litium biasanya disimpan dengan
dilapisi minyak. Litium adalah unsur ke-33 paling melimpah di bumi, namun
oleh karena reaktivitasnya yang sangat tinggi membuat unsur ini hanya bisa
ditemukan di alam dalam keadaan bersenyawa dengan unsur lain. Litium
ditemukan di beberapa mineral pegmatit, namun juga bisa didapatkan dari air
asin dan lempung. Pada skala komersial, logam litium didapatkan dengan
elektrolisis dari campuran litium klorida dan kalium klorida. Sekelumit litium
terdapat dalam samudera dan pada beberapa organisme walaupun unsur ini
tidak berguna pada fungsi biologis manusia. Walaupun demikian, efek
neurologi dari ion litium Li+ membuat garam litium sangat berguna sebagai
obat penstabilan suasana hati. Litium dan senyawa-senyawanya mempunyai
beberapa aplikasi komersial, meliputi keramik dan gelas tahan panas, aloi
dengan rasio kekuatan berbanding berat yang tinggi untuk pesawat terbang,
dan baterai litium. Litium juga memiliki tempat yang penting dalam fisika
nuklir.

d. Skandium adalah salah satu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Sc dan nomor atom 21. Skandium berupa logam transisi yang lembut
dan warnanya putih keperakan, merupakan mineral yang langka dari
Skandinavia dan kadang-kadang diklasifikasikan bersama yttrium dan
lantanida sebagai elemen mineral langka.

e. Kalsium adalah sebuah elemen kimia dengan simbol Ca dan nomor atom 20.
Mempunyai massa atom 40.078 amu. Kalsium merupakan salah satu logam
alkali tanah, dan merupakan elemen terabaikan kelima terbanyak di bumi.

6
Kalsium juga merupakan ion terabaikan kelima terbanyak di air laut dilihat
dari segi molaritas dan massanya, setelah natrium, klorida, magnesium, dan
sulfat

f. Boron adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
B dan nomor atom 5. Elemen metaloid trivalen, boron banyak terdapat di
batuborax. Ada dua alotrop boron; boron amorfus adalah serbuk coklat, tetapi
boron metalik berwarna hitam. Bentuk metaliknya keras (9,3 dalam skala
Moh) dan konduktor yang buruk dalam suhu ruang. Tidak pernah ditemukan
bebas dalam alam.

g. Barium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
Ba dan nomor atom 56. Contoh kristal yang dihasilkan Barium antara
lainBarium Sulfat(BaSO4) dan contoh basa yang mengandung Barium antara
lain Barium Hidroksida (Ba(OH)2). Barium adalah logam putih berwarna
perak yang ditemukan di alam. Senyawa barium dapat diproduksi oleh
industri, seperti industri minyak dan gasuntuk membuat lumpur pengeboran.
Barium juga digunakan untuk membuat cat, batu bata, ubin, kaca, dan karet
dari barium sulfat. Selain itu, barium digunakan oleh dokter dalam melakukan
tes medis dan pengambilan foto sinar-x. Barium masuk ke dalam udara selama
proses pertambangan, pemurnian, produksi senyawa barium, dan dari
pembakaran batubara serta minyak. Beberapa senyawa barium mudah larut
dalam air dan ditemukan didanau atau sungai.

h. Selenium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Se dan nomor atom 34.

i. Kalium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang
K dan nomor atom 19. Kalium berbentuk logam lunak berwarna putih
keperakan dan termasuk golongan alkali tanah. Secara alami, kalium
ditemukan sebagai senyawa dengan unsur lain dalam air laut atau
minerallainnya. Kalium teroksidasi dengan sangat cepat dengan udara, sangat
reaktif terutama dalam air, dan secara kimiawi memiliki sifat yang mirip
dengan natrium. Dalam bahasa Inggris, Kalium sering disebut Potassium.

j. Fransium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Fr dan nomor atom 87.

k. Rubidium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki


lambang Rb dan nomor atom 37.

7
2. Tabel Massa jenis, massa air, titik lebut, dan titik didih dari jenis logam ringan

No Nama Massa Jenis (Sekitar suhu Massa Jenis Titik Lebur Titik Didih
kamar) Air
1 Natrium 0,968 g/cm³ 0,927 g/cm³ 370,87 K 1156 K
2 Litium 0,534 g/cm-3 453,69 K 1615 K
3 Skandium 2.985 g/cm³ 2.80 g/cm³ 1814 K 3109 K
4 Kalsium 1,55 g·cm-3 1115 K 1757 K
5 Boron 2.34 g/cm³ 2349 K 4200 K
6 Barium 3.51 g/cm³ 1000 K 2170 K
7 Selenium 4.81 g/cm³ 494 K 958 K
8 Kalium 0,89 g·cm-3 336,53 K 1032 K
9 Fransium 1.87 g/cm³ 300 K 950 K
10 Rubidium 1.532 g/cm³ 312.46 K 961 K

3. Gambar Logam Ringan

Gambar 1.1 Alumunium Gambar 1.2 Natrium Gambar 1.3 Lithium

Gambar 1.4 Skandium Gambar 1.5 Boron

8
C. LOGAM BERAT

Logam berat ialah logam yang mempunyai berat 5 g atau lebih untuk setiap cm3.
Menurut Subowo dkk (1999), logam berat adalah unsur logam yang mempunyai
massa jenis lebih besar dari 5 g/cm3, antara lain Cd, Hg, Pb, Zn, dan Ni. Logam berat
Cd, Hg, dan Pb dinamakan sebagai logam non esensial dan pada tingkat tertentu
menjadi logam beracun bagi makhluk hidup. Menurut Agustina (2010), logam berat
merupakan kelompok logam berat yang non-esensial yang tidak mempunyai fungsi
sama sekali dalam tubuh dan sangat berbahaya dan dapat menyebabkan keracunan
(toksik) pada manusia yaitu timbal (Pb), merkuri (Hg), arsenik (As) dan cadmium
(Cd).

Logam berat sejatinya unsur penting yang dibutuhkan setiap makhluk hidup.
Sebagai trace element, logam berat yang esensial seperti tembaga (Cu), selenium (Se),
Besi (Fe) dan Zink (Zn) penting untuk menjaga metabolisme tubuh manusia dalam
jumlah yang tidak berlebihan, jika berlebihan akan menimbulkan toksik pada tubuh.
Logam yang termasuk elemen mikro merupakan kelompok logam berat yang
nonesensial yang tidak mempunyai fungsi sama sekali dalam tubuh. Logam tersebut
bahkan sangat berbahaya dan dapat menyebabkan keracunan ( toksik) pada manusia
yaitu: timbal (Pb), merkuri (Hg), arsenik (As) dan cadmium (Cd).
Logam berat merupakan komponen alami yang terdapat di kulit bumi yang tidak
dapat didegradasi ataupun dihancurkan dan merupakan zat yang berbahaya karena
dapat terjadi bioakumulasi. Bioakumulasi adalah peningkatan konsentrasi zat kimia
dalam tubuh mahluk hidup dalam waktu yang cukup lama, dibandingkan dengan
konsentrasi zat kimia yang terdapat di alam (Arsentina Panggabean, 2008).

1. Ciri dan Sifat Logam Berat

menurut Palar (2012), secara umum logam berat memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Memiliki kemampuan yang baik sebagai penghantar daya listrik (konduktor). 
b. Memiliki rapat massa yang tinggi. 
c. Dapat membentuk alloy dengan logam lainnya. 
d. Untuk logam yang padat dapat ditempa dan dibentuk.
Adapun menurut Sutamihardja dkk (1982), logam berat memiliki sifat-sifat
sebagai berikut:
a. Sulit didegradasi, sehingga mudah terakumulasi dalam lingkungan perairan
dan keberadaannya secara alami sulit terurai (dihilangkan). 
b. Dapat terakumulasi dalam organisme termasuk kerang dan ikan, dan akan
membahayakan kesehatan manusia yang mengkonsumsi organisme tersebut. 
c. Mudah terakumulasi di sedimen, sehingga konsentrasinya selalu lebih tinggi
dari konsentrasi logam dalam air. Di samping itu sedimen mudah tersuspensi
karena pergerakan masa air yang akan melarutkan kembali logam yang

9
dikandungnya ke dalam air, sehingga sedimen menjadi sumber pencemar
potensial dalam skala waktu tertentu.

2. Jenis-jenis Logam Berat

Berdasarkan sifat racunnya, logam berat dibagi menjadi empat golongan, yaitu
sebagai berikut:
a. Sangat beracun, dapat mengakibatkan kematian ataupun gangguan kesehatan
yang pulih dalam waktu yang singkat, logam-logam tersebut antara lain: Hg,
Pb, Cd, Cr, As.
b. Moderat, yaitu mengakibatkan gangguan kesehatan baik yang pulih maupun
tidak dalam waktu yang relatif lama, logam-logam tersebut antara lain: Ba, Be,
Cu, Au, Li, Mn, Se, Te, Co, dan Rb.
c. Kurang beracun, logam ini dalam jumlah besar menimbulkan gangguan
kesehatan, logam-logam tersebut antara lain: Al, Bi, Co, Fe, Ca, Mg, Ni, K,
Ag, Ti, dan Zn.
d. Tidak beracun, yaitu tidak menimbulkan gangguan kesehatan. Logam-logam
tersebut antara lain: Na, Al, Sr, dan Ca. 

3. Logam berat beracun yang berbahaya bagi lingkungan dan mahluk hidup:

a. Timbal (Pb)  atau timah hitam memiliki nama ilmiah yaitu plumbum. Timbal
mempunyai nomor atom 82 dengan berat atom 207,2 g/mol, merupakan logam
lunak yang memiliki massa jenis 11,34 g/cm3. Timbal banyak digunakan
sebagai konstituen di dalam cat, baterai dan bensin. Timbal merupakan racun
sistemik yang dapat masuk ke dalam tubuh setiap hari melalui makanan, air,
udara dan penghirupan asap tembakau. Efek dari keracunan timbal dapat
menyebabkan kerusakan pada otak dan penyakit-penyakit yang berhubungan
dengan otak, antara lain epilepsi, kerusakan pada otak besar.

b. Kadmium (Cd) adalah logam berwarna putih perak, lunak, mengkilap tidak


larut dalam basa, mudah bereaksi, serta menghasilkan kadmium oksida bila
dipanaskan. Kadmium umumnya tedapat dalam kombinasi dengan klor (Cd
klorida) atau belerang (Cd sulfit). Kadmium memiliki nomor atom 40 dengan
berat atom 112,4 g/mol, bersifat lentur, tahan terhadap tekanan, serta dapat
dimanfaatkan sebagai pencampur logam lain,seperti nikel (Ni), emas (Au),
kuprum (Cu), dan besi (Fe). Kadmium adalah logam berat yang dapat
menyebabkan pencemaran dan berbahaya bagi manusia.

c. Tembaga (Cu) atau copper adalah logam yang mempunyai bentuk kristal


kubik, secara fisik berwarna kuning dan apabila dilihat dengan menggunakan
mikroskop, bijih tembaga akan berwarna merah muda kecoklatan sampai

10
keabuan. Dalam tabel periodik unsur-unsur kimia tembaga menempati posisi
dengan nomor atom 29 dan mempunyai bobot atom 63,546 g/mol. Senyawa-
senyawa tembaga (I) yang berasal dari senyawa tembaga (I) oksida (Cu2O)
yang berwarna merah, mudah dioksidasi menjadi senyawa tembaga (II) (CuO)
yang berwarna hitam. Garam-garam tembaga (II) umumnya berwarna biru,
baik dalam bentuk hidrat, padat, maupun dalam larutan air.

d. Khromium (Cr) adalah metal kelabu yang keras. Khromium terdapat pada


industri gelas, metal, fotografi, dan elektroplating. Dalam bidang industri,
khromium diperlukan dalam dua bentuk, yaitu khromium murni dan aliasi
besi-besi khromium yang disebut ferokromium sedangkan logam khromium
murni tidak pernah ditemukan di alam. Sebagai logam berat, khrom termasuk
logam yang mempunyai daya racun tinggi. Daya racun yang dimiliki oleh
khrom ditentukan oleh valensi ionnya. Logam Cr6+ merupakan bentuk yang
paling banyak dipelajari sifat racunnya dikarenakan Cr6+ merupakan toxic
yang sangat kuat dan dapat mengakibatkan terjadinya keracunan akut dan
keracunan kronis.

e. Merkuri (Hg) adalah logam berat berbentuk cair, berwarna putih perak, serta
mudah menguap pada suhu ruangan. Merkuri memiliki nomor atom 80, berat
atom 200,59 g/molHg dan memadat pada tekanan 7.640 Atm. Merkuri dapat
larut dalam asam sulfat atau asam nitrit, tetapi tahan terhadap basa. Merkuri
merupakan elemen alami sehingga mudah mencemari lingkungan. Merkuri
banyak ditemukan di alam terdapat dalam bentuk gabungan dengan elemen
lainnya, dan jarang ditemukan dalam bentuk elemen terpisah. Komponen
merkuri banyak tersebar di karang-karang, tanah, udara, air, dan organisme
hidup melalui proses-proses fisik, kimia dan biologi yang kompleks.

f. Seng (Zn) adalah metal berkilauan (bluish-white), merupakan logam seperti


perak yang banyak digunakan dalam industri baja. Seng banyak digunakan
pada industri alloy, keramik, pigmen, karet, dan lain-lain. Toksisitas Zn pada
hakekatnya rendah. Tubuh memerlukan Zn untuk proses metabolisme, tetapi
dalam kadar tinggi dapat bersifat racun. Seng menyebabkan warna air menjadi
opalescent, dan bila dimasak akan timbul endapan seperti pasir.

4. Manfaat logam berat

a. Digunakan untuk kerja sistem enzim, misalnya seng (Zn), tembaga (Cu), besi
(Fe) dan beberapa unsur lainnya seperti kobalt (Co), mangan (Mn).
b. Digunakan dalam industri logam sebagai pelapis, pengeras, campuran logam,
bantalan logam, pembuatan solder, baterei, ekstraksi logam mulia.
c. Digunakan dalam industri kimia sebagai bahan antara pembuatan pigmen dan
penstabil plastik, pembuatan fungisida, cat, keramik, gelas (penjernih dari
kotoran noda besi) dan kertas dinding.

11
d. Digunakan dalam industri pertanian sebagai rodentisida, insektisida dan
herbisida.
e. Sebagai bahan aditif dalam bahan bakar bensin dalam bentuk timbal tetra etil
(Tetra Ethyl Lead /TEL) yang berfungsi untuk meningkatkan daya pelumasan,
juga meningkatkan efisiensi pembakaran sehingga kinerja kendaraan bermotor
meningkat.

5. Gambar Logam Berat :

Gambar 2.1 Timbal Gambar 2.2 Kadmium

Gambar 2.3 Tembaga

12
BAB III KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Logam adalah kelompok unsur kimia yang berwujud padatan mengkilap,


merupakan penghantar panas dan listrik yang baik. Logam ringan ialah logam yang
beratnya kurang dari 5 g setiap cm3 jenis jenis dari logam ringan diantaranya
alumunium, natrium, lithium.
Logam berat adalah unsur logam yang mempunyai massa jenis lebih besar dari
5 g/cm , antara lain Cd, Hg, Pb, Zn, dan Ni. Logam berat Cd, Hg, dan Pb dinamakan
3

sebagai logam non esensial dan pada tingkat tertentu menjadi logam beracun bagi
makhluk hidup

B. SARAN

Demikianlah isi makalah yang diutarakan lupa juga saya ucapkan banyak
terimakasih lagi kepada yang berperan dalam penyusunan laporan ini. Mudah –
mudahan makalah ini dapat bermanfaat pada umumnya bagi yang membacanya,
menyimaknya, dan mengaplikasikannya khususnya bagi penyusun itu sendiri. Apabila
ada terdapat kesalahan mohon dapat dimaafkan dan memakluminya, karena penulis
adalah hamba Allah yang tak luput dari salah khilaf dan lupa.

13
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, T. 2010. Jurnal - Kontaminasi Logam Berat Pada Makanan dan Dampaknya


Pada Kesehatan. Semarang: UNNES.
Daintith, John. 1994. Kamus Lengkap Kimia. Jakarta: Erlangga.
Darmono,1995. Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup.
Jakarta : UI Press.
Palar, H. 2012. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta.

Rosihan Adhani, Husaini. 2017. Logam berat sekitar manusia . Banjarbaru : Lambung
Mangkurat University Press

Subowo, M.S., Widodo, dan Nugraha, A. 1999. Status dan Penyebaran Pb, Cd, dan
Pestisida pada Lahan Sawah Intensifikasi di Pinggir Jalan Raya. Bogor: Bidang Kimia dan
Bioteknologi Tanah Puslittanak.
Sutamihardja, R.T.M., Adnan, K. dan Sanusi. 1982. Perairan Teluk Jakarta Ditinjau dari
Tingkat Pencemarannya. Bogor: IPB.

14

Anda mungkin juga menyukai