SEMESTER 1
(Suharmanto)
Fungsi Linier dan Non Linier
Perhitungan linier dan non linier menjelaskan mengenai kajian tata
hubungan dua atau lebih variabel yang dapat ditunjukkan dengan sebuah
garus lurus dan grafik yang tidak lurus (lengkung). Hubungan variabel
bebas (X) dan variabel terikat (Y) yang secara konsisten menunjukkan
grafik berupa garis lurus maka tata hubungan variabel tersebut disebut
linier. Sedangkan bila tidak menunjukkan grafik berupa garis lurus
disebut tata hubungan non linier.
Sebagai contoh apabila kita memanaskan 1 cc air dengan suhu 27
o
C menjadi 28 oC akan dibutuhkan 1 kalori. Apabila kita memanaskan 10
cc air dengan suhu 27 oC menjadi 28 oC maka kita akan membutuhkan 10
kalori. Hubungan ini menunjukkan kelipatan dan oleh karena itu tata
hubungan antara kebutuhan kalori pada contoh ini merupakan fungsi
linier.
Berbeda dengan perpindahan panas yang terjadi di dalam sistem
pendinginan pada sebuah mobil. Panas dari ruang bakar (di dalam
silinder) merambat ke dinding silinder kemudian merambat lagi bagian
luar silinder (ingat bahwa bahan dinding silinder dan silinder blok
berbeda dan ini juga tingkat perambatan panas juga berbeda) kemulian
merambat lagi ke air pendingin, selanjutnya merambat ke radiator, dan
kemudian udara luar. Tiap-tiap perpindahakan panas ini tidak sederhana
dan sangat bergantung dengan cepat rambat panas yang diperngaruhi oleh
bahan, luas bidang kontak, dan media yang digunakan. Perambatan panas
ini menunjukkan bahwa tata hubungan begitu kompleks yang berarti
tidak linier.
FUNGSI EKSPONEN