Oleh
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Sang Pencipta kami, Allah
SWT yang senantiasa memberikan rahmat, nikmat, hidayah, serta karunia-Nya
kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas kelompok mata kuliah
Dasar Gizi dalam bentuk makalah ini yang berjudul “ Mineral Mikro Selenium ”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan penulisan makalah
selanjutnya.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah dari awal sampai akhir dan tak lupa
para dosen pengampu mata kuliah Dasar Gizi yang telah memberikan segala
materi yang berkaitan dalam pembuatan makalah ini. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhoi segala usaha dan doa kita. Aamiin.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................... i
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Mineral mikro dan makro di dalam alat pencernaan ternak dapat saling
berinteraksi positif atau negatif dan faktor lainnya seperti asam fitats, serat
kasar, dan zat-zat lainnya dapat menurunkan ketersediaan (availability)
mineral. Pemberian mineral dalam bentuk organik dapat meningkatkan
ketersediaan mineral sehingga dapat lebih tinggi diserap dalam tubuh ternak
(Muhtarudin et al., 2003). Pembuatan mineral mikro organik dapat dilakukan
dengan berbagai cara misalnya cara biologis dan cara kimiawi. Penggunaan
1
suplement Zn, Cu, Cr, dan Se diharapkan dapat meningkatkan penyerapan
bioproses rumen, pascarumen dan metabolisma zat makanan dalam upaya
meningkatkan produksi ternak ruminansia.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
1. Mengetahui definisi mineral mikro selenium
2. Mengetahui proses absorpsi, pemanfaatan, dan metabolisme mineral mikro
selenium dalam tubuh.
3. Mengetahui toxicity dan deviciency mineral mikro selenium dalam tubuh.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Selenium merupakan unsur dengan nomor atom 34, memiliki sifat semi
logam dan berada dalam bentuk yang kimia yang beragam di alam (NRC),
1983). Selenium terdapat dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk anorganik
dan dalam bentuk organik. Bentuk anorganik dari selenium adalah selenat
(SeO4-2) dan selenit (SeO3-2), sedangkan bentuk organiknya adalah
selenometionin dan selenosistein (Sunde, 2006). Kedua bentuk selenium
tersebut berguna sebagai sumber mineral selenium bagi tubuh. Selenium
dapat diperoleh dari makanan, minuman atau dalam bentuk suplemen
selenium. Kadungan selenium tertinggi pada makanan terdapat pada daging,
makanan laut (Sunde, 2012). Selain itu juga ditemukan di dalam kacang,
sereal, dan produk olahan susu (Sunde, 2006).
3
sinyal), serta untuk mendukung fungsi otak (Rayman, 2000). Selenium
merupakan komponen penting dalam enzim glutation peroksidase yang
berfungsi untuk mengkatalisasi proses reduksi hidrogen peroksidase pada
jaringan (Diplock, 1981).
4
>4x dibandingkan pada fetus dan neonatus, tetapi sebaliknya konsentrasi
selenium pada serebrum fetus dan neonatus lebih besar dibandingkan pada
orang dewasa. Tetapi penyebab fenomena ini belum diketahui. Distribusi
selenium di dalam tubuh dapat berubah sesuai dengan kebutuhan organ vital,
sebagai contoh, pada penelitian yang dilakukan oleh Behne, dkk tahun 2000,6
dilakukan pengurangan selenium dalam jangka panjang, terjadi penurunan
secara drastis kadar selenium di hepar, otot dan darah sampai <1% dari
normal, tetapi di otak kadar selenium masih terdapat 60%.
2. Sebagai antioksidan
Fungsi dari mineral selenium diketahui sebagai antioksidan yang
baik dalam menangkal segala radikal bebas. Radikal bebas yang
bersarang pada tubuh manusia dan dibiarkan begitu saja justru akan
memicu banyaknya penyakit yang datang. Bekerja sama dengan
vitamin E, selenium adalah mineral yang bermanfaat dalam membuat
fungsi antioksidan tersebut lebih optimal, yaitu melawan dan
5
membasmi radikal bebas dan ini tandanya tubuh kita akan terbebas
dari segala penyakit.
6
6. Meningkatkan kesehatan otak
Jenis mineral selenium pun memiliki fungsi untuk menjaga
kesehatan otak di mana selenium sangat baik apabila dikonsumsi
secara rutin dengan jumlah atau takaran yang tepat. Dengan konsumsi
selenium sehari, fungsi otak akan diperbaiki dan bahkan ditingkatkan
dengan baik sehingga kesehatannya pun terjaga dan kinerjanya lebih
maksimal.
7
mineral yang berfungsi untuk mencegah timbulnya katarak dan
senantiasa menjaga kesehatan mata dengan baik.
8
akan dapat dikontrol dengan lebih mudah sehingga otomatis dapat
mengurangi tingkat stres maupun depresi.
Disebutkan pada sebuah hasil penelitian bahwa seseorang yang
mengalami rendahnya kadar selenium di dalam tubuh bakal
berkemungkinan besar memiliki gangguan mood dan sangat mudah
stres. Bahkan ada juga yang karena kekurangan selenium sampai
mengalami depresi yang lebih serius ketimbag orang-orang yang
memenuhi kebutuhan selenium secara cukup dan rutin.
9
selenium secara cukup. Penyakit jantung dan stroke memiliki kaitan
satu sama lain di mana pembuluh darah kurang berfungsi dengan baik
karena adanya hambatan di bagian aliran darah. Selenium memiliki
tugas untuk menjaga pembuluh darah supaya tetap sehat dan stabil.
10
juga dapat mengalami pemotongan oleh enzim γ-lyase menjadi monomethyl
selenol. Di dalam sitosol usus halus, selenocystine bereaksi dengan
glutathione tereduksi (GSH) membentuk selenocysteine-glutathione selenenyl
sulfide (CySeSG). CySeSG kemudian direduksi oleh GSH menjadi
selenocysteine. CySeSG juga direduksi oleh enzim glutathione reduktase
menjadi selenocysteine dan NADPH. Selenocystein selanjutnya akan
mengalami proses yang sama seperti selenomethionine.
11
2.5 Proses Metabolisme Selenium
12
2.6 Toxicity dan Deviciency Selenium
A. Toxicity Selenium
B. Deviciency Selenium
13
kardiovaskular, autoimun tiroiditis dan sebagai antiinflamasi dapat
memberikan efek yang memuaskan. Kekurangan Se menyebabkan
aktivitas enzim glutation peroksidase terhambat, kekebalan tubuh
menurun. Bentuk devisiasi dari selenium adalah sebagai berikut :
1. Kerusakan jantung
Apabila sampai tubuh memiliki kadar Se yang rendah, tak
diragukan lagi proses sistem kardiovaskular bakal kacau dan
berimbas pada organ jantung. Beragam penyakit jantung berpotensi
muncul satu per satu ketika selenium tak segera dipenuhi.
4. Gangguan reproduksi
Kadar selenium yang rendah akan memicu adanya gangguan
pada sistem reproduksi wanita. Bila dengan mengonsumsi rutin
menstruasi dapat menjadi lebih teratur, maka kemungkinan besar
efek kekurangan selenium akan menjadikan siklus bulanan wanita
ini akan mengalami ketidakteraturan. Kekurangan selenium justru
14
membuka peluang bagi gangguan kesehatan untuk datang dan
menyerang bagian reproduksi kita dengan lebih mudah.
5. Kanker selenium
Kanker selenium dengan sifat alaminya yang kita ketahui
sebagai sifat anti karsinogenik mampu membasmi sel-sel kanker.
Jadi kalau tubuh sampai kekurangan selenium, sel-sel kanker atau sel
yang memiliki sifat karsinogenik akan menjadi lebih mudah
berkembang di dalam tubuh. Selenium dengan jumlah yang terlalu
rendah atau sedikit akan kesulitan dalam mencegah pertumbuhan sel
kanker, maka ini adalah yang perlu kita waspadai.
6. Gangguan Seksual
Mineral selenium memiliki arti dan fungsi penting bagi para pria
karena kesehatan seksual mereka dapat dikatakan ditentukan oleh
kadar Se. Jika tubuh kekurangan zat mineral satu ini, produksi
sperma akan terhambat dan gairah seksual pun menjadi turun.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Selenium merupakan unsur dengan nomor atom 34, memiliki sifat semi
logam dan berada dalam bentuk yang kimia yang beragam di alam (NRC),
1983). Selenium terdapat dalam dua bentuk, yaitu dalam bentuk anorganik
dan dalam bentuk organik. Bentuk anorganik dari selenium adalah selenat
(SeO4-2) dan selenit (SeO3-2), sedangkan bentuk organiknya adalah
selenometionin dan selenosistein (Sunde, 2006). Kadungan selenium tertinggi
pada makanan terdapat pada daging, makanan laut (Sunde, 2012). Selain itu
juga ditemukan di dalam kacang, sereal, dan produk olahan susu (Sunde,
2006). Kandungan selenium dalam tubuh manusia sangat bervariasi antara 3
mg sampai 20,3 mg, tergantung dari kandungan selenium pada tanah di
daerah tersebut. Mengonsumsi selenium sesuai dengan kebutuhan harian yang
telah dibagikan di atas akan membantu kita merasakan segala kebaikan
selenium. Berikut ini bisa dilihat manfaat atau fungsi apa saja selenium bagi
tubuh manusia yaitu menjaga kesehatan dan fungsi sistem kardiovaskular,
sebagai antioksidan, mengendalikan proses reproduksi, meningkatkan
imunitas tubuh, dan lain sebagainya.
16
DATAR PUSTAKA
Cunningham FG, Gant NF, Laveno KJ, Gilstrap LC, Wenstrom KD. William
Obstetrics 21st ed. New York: McGraw hill 2001: 567-89
17
Rachimhadhi T.Preeklampsia dan eklampsia: WiknjosastroH. Saifuddin AB,
Rachimhadhi T. Ilmu kebidanan edisi ketiga . Jakarta; Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo 1997: 281-301
Yunita, Sri Adi Sumi. 2018. Selenium dan Manfaatnya Untuk Kesehatan: Review
Jurnal. Farmaka Suplemen Volume 16 Nomor 2.
18