Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“HARA ESENSIAL MAKRO DAN MIKRO


PADA TUBUH TUMBUHAN”

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Ir. Ketut Srie Marheaeni Julyasih, M.Si

Oleh:
Ketut Daria Martini 2213041020
Ni Komang Jayanti Putri Arta 2213041032
Ayu Wulan Anjelika Devi 2213041033

3B Pendidikan Biologi

JURUSAN BIOLOGI DAN PERIKANAN KELAUTAN


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat- Nya sehingga makalah dengan judul “Hara Esensial Makro dan
Mikro Pada Tubuh Tumbuhan” dapat tersusun sampai dengan selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih
jauh lagi agar makalah ini bisa dapat memberikan manfaat dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih jauh dari kata
sempurna dan memiliki banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Singaraja, 17 September 2023

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................

1.1 Latar Belakang..................................................................................................................

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................

1.3 Tujuan...............................................................................................................................

1.4 Manfaat.............................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................

2.1 Hara Esensial Makro dan Mikro.......................................................................................

2.2 Esensialitas Suatu Hara....................................................................................................

2.3 Fungsi Hara Makro dan Mikro.........................................................................................

2.4 Mobilitas Hara dalam Jaringan Tumbuhan......................................................................

BAB III PENUTUP..................................................................................................................

3.1 Simpulan...........................................................................................................................

3.2 Saran.................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Unsur hara tanaman ada beberapa macam, sehingga untuk memudahkan


dalam mempelajarinya para ahli di bidang nutrisi tanaman
mengelompokkan seperti berdasarkan keesensialitasannya bagi tanaman,
berdasarkan jumlah yang dibutuhkan dan berdasarkan mobilitasnya dalam
floem. Berdasarkan keesensialannya, hara dibedakan menjadi: (a) Hara
esensial yaitu hara yang harus memenuhi 4 kriteria, yaitu (1) Tanpa
kehadirannya tanaman tak dapat tumbuh (tidak dapat menyelesaikan siklus
hidupnya secara penuh); (2) Berperan sangat penting dalam proses fisiologis
dan tak dapat digantikan; (3) Merangsang dan mengatur aktivitas enzim;
dan (4) Komponen metabolisme esensial. (b) Hara benefisial yaitu hara
yang berfungsi menstimulir pertumbuhan tetapi tidak esensial atau bersifat
esensial untuk spesies tertentu. Unsur hara yang termasuk ke dalam hara
beneficial adalah: hara Cobalt (Co), Natrium/Sodium (Na), Silikon (Si),
Nikel (Ni), Selenium (Se) dan Aluminium (Al) dan (c) Hara Non-esensial
atau hara fungsional yaitu hara yang tidak mempunyai 4 kriteria esensial
seperti di atas.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang tersebut, rumusan masalah yang didapatkan sebagai


berikut:
1. Apa hara esensial makro dan mikro pada tumbuhan?
2. Bagaimana menentukan esensialitas suatu unsur hara?
3. Apa fungsi hara makro dan mikro dalam tubuh tumbuhan?
4. Bagaimana mobilitas hara dalam jaringan tumbuhan?

1.3 Tujuan

Dari rumusan masalah tersebut maka tujuan yang ingin dicapai sebagai
berikut:

1
1. Untuk mengetahui hara esensial makro dan mikro pada tumbuhan.
2. Untuk mengetahui esensialitas suatu unsur hara.
3. Untuk mengetahui fungsi hara makro dan mikro dalam tubuh tumbuhan.
4. Untuk mobilitas hara dalam jaringan tumbuhan.

1.4 Manfaat

Adapun beberapa manfaat bagi penulis dan juga pembaca dari


penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi Penulis
Dengan disusunnya makalah ini, penulis dapat menambah wawasannya
dan juga dapat berpikir secara kritis terkait pembahasan yang dibahas
dalam makalah ini. Selain itu, penulis juga dapat meningkatkan
kemampuannya dalam menyusun suatu makalah.

b. Bagi Pembaca
Dengan disusunnya makalah ini, pembaca dapat memahami terkait
materi pembahasan yang terdapat di dalam makalah ini sehingga dapat
meningkatkan wawasannya. Selain itu, pembaca juga dapat menjadikan
makalah ini menjadi suatu sumber referensi.

2
BAB II
P
EMBAHASAN

2.1 Hara Esensial Makro dan Mikro

Hara esensial makro dan mikro pada tubuh tumbuhan. Hara esensial adalah
nutrisi yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Hara esensial dibagi menjadi dua kelompok utama: hara makro dan hara
mikro. Penjelasan tentang hara makro dan mikro sebagai berikut:
1. Hara Makro: unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah
yang relatif besar.
a. Nitrogen (N): Nitrogen adalah unsur hara makro yang paling penting
bagi tumbuhan. Ini diperlukan untuk pembentukan protein, asam
nukleat, klorofil, dan berbagai molekul penting lainnya.
b. Fosfor (P): Fosfor adalah komponen utama dari DNA, RNA, ATP,
dan fosfolipid dalam membran sel. Ini penting untuk pertumbuhan
akar dan pembentukan biji.
c. Kalium (K): Kalium membantu dalam pembentukan struktur sel dan
regulasi tekanan osmotik dalam sel. Ini juga penting untuk
transportasi air dan nutrisi dalam tumbuhan.
d. Kalsium (Ca): Kalsium diperlukan untuk pembentukan dinding sel
dan regulasi banyak proses fisiologis dalam tumbuhan.
e. Magnesium (Mg): Magnesium adalah komponen utama klorofil dan
berperan dalam fotosintesis.
2. Hara Mikro: unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah
yang relatif sedikit.
a. Besi (Fe): Besi diperlukan untuk pembentukan klorofil dan
transportasi oksigen dalam tumbuhan.
b. Mangan (Mn): Mangan berperan dalam fotosintesis, respirasi, dan
pembentukan enzim.
c. Tembaga (Cu): Tembaga penting dalam proses fotosintesis dan juga
berperan dalam pembentukan enzim.
d. Seng (Zn): Seng diperlukan untuk sintesis protein dan metabolisme

3
karbohidrat.
e. Molibdenum (Mo): Molibdenum merupakan komponen kofaktor
enzim yang terlibat dalam fiksasi nitrogen.
f. Boron (B): Boron diperlukan untuk perkembangan dinding sel dan
pembentukan struktur penting dalam tumbuhan.

Tumbuhan memerlukan kedua jenis hara ini dalam jumlah yang


berbeda-beda. Hara makro umumnya diperlukan dalam jumlah yang
lebih besar daripada hara mikro. Kekurangan atau kelebihan hara
tertentu dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan,
sehingga penting untuk memastikan tumbuhan mendapatkan semua
unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya.

2.2 Esensialitas Suatu Hara

Unsur hara merupakan zat essensial bagi tanaman yang mempengaruhi


pertumbuhan dan perkembangan fisiologis tanaman. Unsur hara juga
disebut unsur essensial karena setiap unsur hara tersebut harus ada dalam
jumlah tertentu bagi tanaman. Unsur hara rerdiri atas dua macam
berdasarkan kebutuhan tanaman akan unsur tersebut, yaitu unsur hara
makro dan unsur hara mikro. Setiap unsur tersebut memiliki fungsi
tersendiri pada pertumbuhan dan perkembangan fisiologis tanaman.
Kekurangan atau ketidaksediaan salah satu unsur hara maka akan terjadi
gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan fisiologis tanaman
tersebut. Hal ini disebabkan kerena setiap unsur memiliki fungsi tersendiri
dalam proses metabolisme tanaman, maka apabila salah satu fungsi tidak
terpenuhi maka semua proses metabolisme tanaman akan terganggu.
Jika ketersediaan unsur hara esensial kurang dari jumlah yang dibutuhkan
tanaman, maka tanaman akan terganggu metabolismenya yang secara
visual dapat terlihat dari penyimpangan-penyimpangan pada
pertumbuhannya. Gejala kekurangan unsur hara ini dapat berupa
pertumbuhan akar, batang atau daun yang terhambat (kerdil) dan klorosis
pada berbagai organ tanaman. Gejala yang ditampakkan tanaman karena
kekurangan suatu unsur hara dapat menjadi petunjuk kasar dari fungsi
unsur hara yang bersangkutan. Pengetahuan tentang gejala kekurangan

4
masing-masing unsur hara dapat digunakan oleh petani dalam menentukan
jenis pupuk yang harus digunakan dan merupakan peringatan bagi petani
untuk segera melakukan pemupukan agar tanaman dapat tumbuh normal
kembali. Walaupun kekurangan unsur hara dapat menyebabkan gangguan
pada fungsi dan pertumbuhan akar, gejala yang umum dilaporkan adalah
gejala yang tampak pada bagian tajuk tanaman, karena gejala pada tajuk ini
lebih mudah diamati dan memberikan manfaat praktis bagi petani. Gejala
kekurangan suatu unsur hara yang ditampakkan tanaman tidak selalu sama.
Gejala tersebut dapat berbeda, tergantung spesies tanaman, tingkat
keseriusan masalah, dan fase pertumbuhan tanaman. Di samping itu,
tanaman dapat mengalami kekurangan dau unsur hara atau lebih pada saat
yang bersamaan, sehingga gejala yang ditampakkan oleh tanaman menjadi
lebih kompleks. Pada dasarnya gejala kekurangan unsur hara tergantung
pada 2 hal utama, yakni: (1) fungsi dari unsur hara tersebut dan (2)
kemudahan unsur hara tersebut untuk ditranslokasikan dari daun tua ke
daun muda. Kemudahan suatu unsur hara untuk ditranslokasikan
tergantung pada solubilitas (kelarutan) dari bentuk kimia dari unsur
tersebut di dalam jaringan tanaman dan kemudahannya untuk dapat masuk
ke dalam pembuluh floem. Terdapat empat kriteria yang digunakan untuk
menentukan esensialitas suatu unsur hara, yaitu:

1. Tanaman tidak dapat menyelesaikan siklus hidupnya tanpa adanya


unsur hara tersebut.

2. Fungsi unsur hara tersebut tidak bisa digantikan oleh unsur hara jenis
lainnya.

3. Unsur hara tersebut terlibat langsung dalam metabolisme tanaman.

4. Unsur hara tersebut dapat dideteksi dalam jaringan tanaman.

Kriteria pertama menunjukkan bahwa unsur hara tersebut diperlukan


untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara normal. Kriteria
kedua menunjukkan bahwa unsur hara tersebut tidak dapat digantikan
oleh unsur hara lain. Kriteria ketiga menunjukkan bahwa unsur hara
tersebut berperan penting dalam berbagai proses metabolisme tanaman.

5
Kriteria keempat menunjukkan bahwa unsur hara tersebut dapat
ditemukan dalam jaringan tanaman.

2.3 Fungsi Hara Makro dan Mikro


Terdapat dua golongan besar unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman,
yaitu unsur hara makro dan mikro. Berikut adalah fungsi dari masing-
masing unsur hara tersebut:
1. Unsur Hara Makro:
Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman
dalam jumlah yang besar yang meliputi nitrogen (N), fosfor (P), kalium
(K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur (S). Unsur hara makro
berperan penting dalam pembentukan sel dan jaringan di dalam
tanaman, seperti akar, batang, daun, dan bunga. Selain itu, unsur hara

a. makro juga berperan dalam proses fisiologi tanaman seperti


fotosintetis, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, dan
pengaturan keseimbangan air pada tanaman.

Adapun fungsinya yaitu:

1. Nitrogen (N): Berperan dalam pembentukan sel dan jaringan di


dalam tanaman, seperti akar, batang, daun, dan awal pembentukan
bunga.
2. Fosfor (P): Membantu tanaman dalam pertumbuhan akar dan
pembentukan biji.
3. Kalium (K): Berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman
seperti fotosintetis, akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat,
membuka stomata, dan mengatur keseimbangan air pada tanaman.
4. Kalsium (Ca): Berperan dalam pembentukan zat hijau daun (klorofil)
dan proses fotosintesis, penting dalam pembentukan dinding sel dan
pertumbuhan akar dan meningkatkan daya tahan tanaman terhadap
penyakit dan gangguan lingkungan.
5. Magnesium (Mg): Membantu dalam proses fotosintesis dan transfer
energi dalam tanaman, komponen utama dalam molekul klorofil,
serta meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit.
6. Sulfur (S): Berperan dalam pembentukan protein dan asam amino,

6
meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit dan gangguan
lingkungan, dan penting dalam pembentukan enzim dan vitamin
dalam tanaman.

1. Unsur Hara Mikro:


Unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman
dalam jumlah yang sedikit yang meliputi besi (Fe), mangan (Mn),
tembaga (Cu), seng (Zn), boron (B), molibdenum (Mo), dan klorin (Cl).
Unsur hara mikro berperan penting dalam pembentukan klorofil,
sintesis protein, metabolisme nitrogen, pembentukan dinding sel, dan
pembentukan biji pada tanaman.

Adapun fungsinya yaitu:

1. Besi (Fe): Berperan dalam pembentukan klorofil dan respirasi sel.

2. Mangan (Mn): Berperan dalam pembentukan klorofil dan


fotosintesis.

3. Tembaga (Cu): Berperan dalam pembentukan klorofil dan


metabolisme nitrogen.

4. Seng (Zn): Berperan dalam pembentukan klorofil dan sintesis


protein.

5. Boron (B): Berperan dalam pembentukan dinding sel dan


pembentukan biji.

6. Molibdenum (Mo): Berperan dalam metabolisme nitrogen dan


pembentukan enzim.

7. Klorin (Cl): Berperan dalam fotosintesis dan transportasi


karbohidrat.

2.4 Mobilitas Hara dalam Jaringan Tumbuhan


Mobilitas hara adalah kemampuan unsur hara untuk bergerak dalam jaringan
tumbuhan. Unsur hara yang diserap oleh akar tanaman akan diangkut ke
bagian-bagian lain dari tanaman melalui floem. Mobilitas hara ini penting
untuk memastikan bahwa semua bagian tanaman mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkannya untuk tumbuh dan berkembang.

7
Berdasarkan mobilitasnya dalam floem, unsur hara dapat dibagi menjadi
tiga kelompok, yaitu:
1. Hara mobil adalah unsur hara yang dapat bergerak bebas dalam floem.
Unsur hara ini dapat diangkut ke semua bagian tanaman, termasuk daun,
batang, akar, dan bunga. Unsur hara mobil meliputi nitrogen (N), fosfor
(P), kalium (K), magnesium (Mg), sulfur (S), klor (Cl), dan natrium (Na).
2. Hara intermediet adalah unsur hara yang memiliki mobilitas terbatas
dalam floem. Unsur hara ini dapat diangkut ke beberapa bagian tanaman,
tetapi tidak ke semua bagian. Unsur hara intermediet meliputi besi (Fe),
mangan (Mn), seng (Zn), tembaga (Cu), dan boron (B).
3. Hara immobil adalah unsur hara yang tidak dapat bergerak dalam floem.
Unsur hara ini hanya dapat diangkut ke bagian tanaman yang dekat
dengan tempat penyerapannya. Unsur hara immobil meliputi kalsium
(Ca), kobalt (Co), dan molibdenum (Mo).
Mobilitas hara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Konsentrasi unsur hara dalam jaringan. Semakin tinggi konsentrasi
unsur hara dalam jaringan, maka semakin besar kemungkinan unsur
hara tersebut untuk bergerak.
2. Kehadiran transporter. Unsur hara diangkut melalui floem dengan
bantuan transporter. Transporter adalah protein yang berfungsi untuk
mengikat unsur hara dan memindahkannya dari satu sel ke sel lain.
3. Kadar air dalam jaringan. Unsur hara diangkut dalam larutan air.
Semakin tinggi kadar air dalam jaringan, maka semakin mudah unsur
hara untuk bergerak.
Kekurangan unsur hara dapat menyebabkan gejala defisiensi. Gejala
defisiensi biasanya muncul pada bagian tanaman yang lebih tua, karena
unsur hara yang tidak mobile tidak dapat diangkut ke bagian tanaman
tersebut.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Hara esensial adalah nutrisi yang sangat penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Hara esensial dibagi menjadi dua kelompok
utama yaitu hara makro dan hara mikro. Hara makro adalah unsur hara
yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang relatif besar. Hara mikro
adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang relatif
sedikit. Kekurangan unsur hara dapat menyebabkan gejala defisiensi.
Gejala defisiensi biasanya muncul pada bagian tanaman yang baru tumbuh,
karena unsur hara tersebut dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
Hara esensial makro dan mikro sangat penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Kekurangan salah satu unsur hara esensial dapat
menyebabkan gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa tanaman mendapatkan
semua nutrisi yang dibutuhkannya.

3.2 Saran

Makalah ini dibuat sesuai dengan kemampuan kami, jika terdapat


kalimat atau pernyataan yang tidak sepaham dengan pembaca. Maklum
saja karena makalah ini disusun dengan pemikiran sendiri dan bantuan dari
beberapa referensi, pada dasarnya setiap orang memiliki sudut pandang
yang berbeda dan terima kasih terhadap beberapa literatur yang sudah
mendukung atas penulisan makalah ini. Untuk peneliti selanjutnya
diharapkan dapat mengembangkan kembali lebih baik dari makalah ini.

9
DAFTAR PUSTAKA
Lukman, Diah, 1997, Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan, PT. Gramedia,
Jakarta
Lakitan, B. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.

Jones Jr., J. B. (2012) Plant Nutrition and Soil Fertility Manual, Plant
Nutrition and Soil Fertility Manual. doi: 10.1201/b11577.

Hasnunidah, Neni. 2007. Buku Ajar. Fisiologi Tumbuhan. Universitas


Lampung: Bandar Lampung.

1
0
1
1

Anda mungkin juga menyukai