DOSEN PENGAMPU:
Dr. Ir. Ketut Srie Marheaeni Julyasih, M.Si
Oleh:
Ketut Daria Martini 2213041020
Ni Komang Jayanti Putri Arta 2213041032
Ayu Wulan Anjelika Devi 2213041033
3B Pendidikan Biologi
Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat- Nya sehingga makalah dengan judul “Hara Esensial Makro dan
Mikro Pada Tubuh Tumbuhan” dapat tersusun sampai dengan selesai.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih jauh dari kata
sempurna dan memiliki banyak kekurangan dalam penyusunan makalah
ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................
1.3 Tujuan...............................................................................................................................
1.4 Manfaat.............................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................
3.1 Simpulan...........................................................................................................................
3.2 Saran.................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah tersebut maka tujuan yang ingin dicapai sebagai
berikut:
1
1. Untuk mengetahui hara esensial makro dan mikro pada tumbuhan.
2. Untuk mengetahui esensialitas suatu unsur hara.
3. Untuk mengetahui fungsi hara makro dan mikro dalam tubuh tumbuhan.
4. Untuk mobilitas hara dalam jaringan tumbuhan.
1.4 Manfaat
b. Bagi Pembaca
Dengan disusunnya makalah ini, pembaca dapat memahami terkait
materi pembahasan yang terdapat di dalam makalah ini sehingga dapat
meningkatkan wawasannya. Selain itu, pembaca juga dapat menjadikan
makalah ini menjadi suatu sumber referensi.
2
BAB II
P
EMBAHASAN
Hara esensial makro dan mikro pada tubuh tumbuhan. Hara esensial adalah
nutrisi yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Hara esensial dibagi menjadi dua kelompok utama: hara makro dan hara
mikro. Penjelasan tentang hara makro dan mikro sebagai berikut:
1. Hara Makro: unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah
yang relatif besar.
a. Nitrogen (N): Nitrogen adalah unsur hara makro yang paling penting
bagi tumbuhan. Ini diperlukan untuk pembentukan protein, asam
nukleat, klorofil, dan berbagai molekul penting lainnya.
b. Fosfor (P): Fosfor adalah komponen utama dari DNA, RNA, ATP,
dan fosfolipid dalam membran sel. Ini penting untuk pertumbuhan
akar dan pembentukan biji.
c. Kalium (K): Kalium membantu dalam pembentukan struktur sel dan
regulasi tekanan osmotik dalam sel. Ini juga penting untuk
transportasi air dan nutrisi dalam tumbuhan.
d. Kalsium (Ca): Kalsium diperlukan untuk pembentukan dinding sel
dan regulasi banyak proses fisiologis dalam tumbuhan.
e. Magnesium (Mg): Magnesium adalah komponen utama klorofil dan
berperan dalam fotosintesis.
2. Hara Mikro: unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah
yang relatif sedikit.
a. Besi (Fe): Besi diperlukan untuk pembentukan klorofil dan
transportasi oksigen dalam tumbuhan.
b. Mangan (Mn): Mangan berperan dalam fotosintesis, respirasi, dan
pembentukan enzim.
c. Tembaga (Cu): Tembaga penting dalam proses fotosintesis dan juga
berperan dalam pembentukan enzim.
d. Seng (Zn): Seng diperlukan untuk sintesis protein dan metabolisme
3
karbohidrat.
e. Molibdenum (Mo): Molibdenum merupakan komponen kofaktor
enzim yang terlibat dalam fiksasi nitrogen.
f. Boron (B): Boron diperlukan untuk perkembangan dinding sel dan
pembentukan struktur penting dalam tumbuhan.
4
masing-masing unsur hara dapat digunakan oleh petani dalam menentukan
jenis pupuk yang harus digunakan dan merupakan peringatan bagi petani
untuk segera melakukan pemupukan agar tanaman dapat tumbuh normal
kembali. Walaupun kekurangan unsur hara dapat menyebabkan gangguan
pada fungsi dan pertumbuhan akar, gejala yang umum dilaporkan adalah
gejala yang tampak pada bagian tajuk tanaman, karena gejala pada tajuk ini
lebih mudah diamati dan memberikan manfaat praktis bagi petani. Gejala
kekurangan suatu unsur hara yang ditampakkan tanaman tidak selalu sama.
Gejala tersebut dapat berbeda, tergantung spesies tanaman, tingkat
keseriusan masalah, dan fase pertumbuhan tanaman. Di samping itu,
tanaman dapat mengalami kekurangan dau unsur hara atau lebih pada saat
yang bersamaan, sehingga gejala yang ditampakkan oleh tanaman menjadi
lebih kompleks. Pada dasarnya gejala kekurangan unsur hara tergantung
pada 2 hal utama, yakni: (1) fungsi dari unsur hara tersebut dan (2)
kemudahan unsur hara tersebut untuk ditranslokasikan dari daun tua ke
daun muda. Kemudahan suatu unsur hara untuk ditranslokasikan
tergantung pada solubilitas (kelarutan) dari bentuk kimia dari unsur
tersebut di dalam jaringan tanaman dan kemudahannya untuk dapat masuk
ke dalam pembuluh floem. Terdapat empat kriteria yang digunakan untuk
menentukan esensialitas suatu unsur hara, yaitu:
2. Fungsi unsur hara tersebut tidak bisa digantikan oleh unsur hara jenis
lainnya.
5
Kriteria keempat menunjukkan bahwa unsur hara tersebut dapat
ditemukan dalam jaringan tanaman.
6
meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit dan gangguan
lingkungan, dan penting dalam pembentukan enzim dan vitamin
dalam tanaman.
7
Berdasarkan mobilitasnya dalam floem, unsur hara dapat dibagi menjadi
tiga kelompok, yaitu:
1. Hara mobil adalah unsur hara yang dapat bergerak bebas dalam floem.
Unsur hara ini dapat diangkut ke semua bagian tanaman, termasuk daun,
batang, akar, dan bunga. Unsur hara mobil meliputi nitrogen (N), fosfor
(P), kalium (K), magnesium (Mg), sulfur (S), klor (Cl), dan natrium (Na).
2. Hara intermediet adalah unsur hara yang memiliki mobilitas terbatas
dalam floem. Unsur hara ini dapat diangkut ke beberapa bagian tanaman,
tetapi tidak ke semua bagian. Unsur hara intermediet meliputi besi (Fe),
mangan (Mn), seng (Zn), tembaga (Cu), dan boron (B).
3. Hara immobil adalah unsur hara yang tidak dapat bergerak dalam floem.
Unsur hara ini hanya dapat diangkut ke bagian tanaman yang dekat
dengan tempat penyerapannya. Unsur hara immobil meliputi kalsium
(Ca), kobalt (Co), dan molibdenum (Mo).
Mobilitas hara dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:
1. Konsentrasi unsur hara dalam jaringan. Semakin tinggi konsentrasi
unsur hara dalam jaringan, maka semakin besar kemungkinan unsur
hara tersebut untuk bergerak.
2. Kehadiran transporter. Unsur hara diangkut melalui floem dengan
bantuan transporter. Transporter adalah protein yang berfungsi untuk
mengikat unsur hara dan memindahkannya dari satu sel ke sel lain.
3. Kadar air dalam jaringan. Unsur hara diangkut dalam larutan air.
Semakin tinggi kadar air dalam jaringan, maka semakin mudah unsur
hara untuk bergerak.
Kekurangan unsur hara dapat menyebabkan gejala defisiensi. Gejala
defisiensi biasanya muncul pada bagian tanaman yang lebih tua, karena
unsur hara yang tidak mobile tidak dapat diangkut ke bagian tanaman
tersebut.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Hara esensial adalah nutrisi yang sangat penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Hara esensial dibagi menjadi dua kelompok
utama yaitu hara makro dan hara mikro. Hara makro adalah unsur hara
yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang relatif besar. Hara mikro
adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang relatif
sedikit. Kekurangan unsur hara dapat menyebabkan gejala defisiensi.
Gejala defisiensi biasanya muncul pada bagian tanaman yang baru tumbuh,
karena unsur hara tersebut dibutuhkan untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman.
Hara esensial makro dan mikro sangat penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Kekurangan salah satu unsur hara esensial dapat
menyebabkan gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa tanaman mendapatkan
semua nutrisi yang dibutuhkannya.
3.2 Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
Lukman, Diah, 1997, Buku Ajar Fisiologi Tumbuhan, PT. Gramedia,
Jakarta
Lakitan, B. 2007. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo
Persada. Jakarta.
Jones Jr., J. B. (2012) Plant Nutrition and Soil Fertility Manual, Plant
Nutrition and Soil Fertility Manual. doi: 10.1201/b11577.
1
0
1
1