Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

FUNGSI UNSUR HARA MIKRO DAN MAKRO SERTA GEJALA


DEFISIENSINYA BESERTA FOTO FOTO GEJALA YANG DI
TIMBULKAN

DOSEN PENGAMPU : : Azwin, SP.,M.Si

Disusun oleh:

 Ega pranata panggabean (2254251037)

Fakultas kehutanan

Universitas lancang kuning

Pekanbaru 2023
KATA PENGANTAR
dengan menyebut nama tuhan yang maha esa saya panjatkan syukur karena teleh memberi

saya kesehatan untuk menyusun makalah ini yang berjudul tentang fungsi unsur hara mikro dan

makro serta gejala defisiensinya beserat foto foto gejala yang di timbulkan ,makalah ini di buat

untuk memenuhi salah satu tugas yang telah di berikan oleh dosen kami,pada kesempatan inilah

saya mengucapakan terimakasih kepada pihak yaang telah memberikan masukan dan bahan

kajian tugas ini.

Akhir kata ,saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,akan tetapi
sedikit harapan semoga makalah yang sederhana ini dapat berguna dan beranfaat bagi kita semua
,amiin.

Pekanbaru ,maret 2023

Ega pranata panggabean


Daftar isi

KATA PENGANTAR

BAB I

PENDAHULUAN................................................................

RUMUSAN MASALAH.....................................................

TUJUAN..............................................................................

BAB II

PEMBAHASAN.................................................................

A .PENGERTIAN ..............................................................

1. UNSUR HARA MIKRO..........................................


i) JENIS JENIS UNSUR HARA MIKRO.............
2. UNSUR HARA MAKRO.........................................
i) JENIS JENIS UNSUR HARA MAKRO............

B.GEJALA DESFISIENSI UNSUR HARA MIKORO

DAN MAKRO......................................................................

C.FOTO –FOTO GEJALA YANG DI TIMBULKAN......

BAB III

KESIMPULAN ....................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 latar belakang


unsur hara adalah sumber nutrisi atau makanan yang dibutuhkan tanaman, baik itu unsur
hara yang tersedia di alam (organik) maupun yang sengaja ditambahkan. Seperti halnya makhluk
hidup lainnya, tanaman memerlukan nutrisi lengkap dalam kelangsungan pertumbuhannya.
Ketersediaan unsur hara sangat menentukan kualitas tanaman, yang meliputi pertumbuhan,
perkembangan dan produktifitas tanaman. Sebenarnya unsur hara sudah tersedia di alam, baik
diudara maupun pada tanah sebagai media tanam. Namun terkadang ketersediaan unsur hara
tersebut tidak mencukupi dan tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman. Karena itu
diperlukan pemberian unsur hara tambahan.

Tanaman memerlukan unsur hara yang lengkap agar dapat tumbuh dengan baik dan
menghasilkan produk yang berkualitas. Disamping itu umumnya tanaman yang kekurangan atau
ketiadaan suatu unsur hara akan dapat menampakkan gejala pada suatu organ tertentu yang
spesifik yang umumnya disebut gejala kekahatan. Pemenuhan unsur hara kebutuhan tanaman
merupakan hal yang mutlak dilakukan, karena ketersediaan unsur hara di alam sangat terbatas,
dan semakin berkurang karena telah terserap oleh tanaman.Setidaknya ada 16 jenis unsur hara
yang dibutuhkan tanaman untuk menunjang pertumbuhannya. Tiga diantaranya sudah tersedia
diudara dan air, yaitu Oksigen (O2), Hidrogen (H), dan Karbon (C). Secara garis besar, unsur
hara di bedakan menjadi 2 jenis yaitu ; Unsur Hara Makro dan Unsur Hara Mikro.

Kelebihan dan kekuranagan unsur hara bagi tanaman dapat menyebabkan terhalangnya
pertumbuhan sehingga tidak optimal. Gejala kelebihan unsur hara pada tanaman dapat dilahat
dari gejala fisik pada bagian-bagian tanaman seperti gejala yang terdapat pada daun, batang,
bunga dan buah selain itu tanaman juga akan menunjukkan gejala seperti daun yag terhambat
sehingga pertumbuhan tanaman menjadi kerdil dan perubahan warna pada daun sering disebut
sebagai klorosi. Defisiensi unsur hara pada tanaman dapat terlihat pada daun pada umumnya.
Salah satu contoh kekurangan unsur hara misalnya yaitu kekurangan unsur hara S,

tanaman yang kekurangan unsur S menunjukkan suatu defisiensi seperti terlihat gejala pada
daun tanaman mengunig, dan terkadang disertai dengan berubahnya warna daun mejadi
kemerahan. Sedangkan untuk gejala jika kelebihan unsur hara mikro yaitu dimana tanaman
dapat terjadi keracunan sehingga menyebabkan tanaman tidak tumbuh dengan baik. Pentingnya
pengetahuan dalam defisiensi tanaman akibat kekurangan unsur hara dapat dijadikan suatu
pedoman maupun petunjuk yang dapat digunakan oleh petani yang sedang berbudidaya tanaman
dalam melakukan untuk menentukan pemupukan yang tepat, optimal, dan jenis pupuk yang
harus digunakan. Oleh karena itu perlu adanya pengetahuan tentang defisiensi dan kelebihan
unsur hara mikro pada tanaman.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari unsur hara?
2. Apa saja jenis-jenis unsur hara?
3. Bagaimana Unsur hara mempengaruhi tanaman?
4. Apa saja fungsi dari unsur hara bagi tanaman?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari unsur hara
2. Untuk mengetahui lebih jelas tentang jenis-jenis unsur hara
3. Agar mengetahui pengaruh unsur hara terhadap tenaman
4. Mengetahui fungsi dari unsur hara bagi tanaman 

BAB II

PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN

2.1 pengertian unsur hara mikro


Unsur mikro adalah unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah sedikit . Walaupun
hanya diserap dalam jumlah kecil , tetapi amat penting untuk menunjang keberhasilan proses-
proses dalam tumbuhan. Tanpa unsur mikro , bunga adenium tidak tampil prima. Bunga akan
lunglai , dll. Unsur mikro itu , adalah: boron , besi , tembaga , mangan , seng , dan molibdenum.

Jenis jensi unrus hara mikro:

1. B (Borium), dapat diperlukan untuk membiakkan sel, khususnya dalam titik tumbuh
puncak serta proses pembentukan tepung sari, bunga dan akar serta diperlukan dalam
proses sintesis asam nukleat, serta mempunyai fungsi pada membran.
2. Fe (Besi), penting bagi pembentukan zat hijau daun, zat karbohidrat, lemak, protein serta
enzim. Merupakan bagian dari enzim-enzim tertentu dan ialah bagian dari protein yang
berfungsi sebagai pembawa elektron pada fase terang fotosintesis serta respirasi.
3. Mn (Mangan), sebagai aktivator dari berbagai enzim, dapat berperan dalam
menstimulasi pemecahan molekul air pada fase terang fotosintesis, serta adalah
komponen struktural dari sistem membran kloroplas. Diperlukan untuk pembentukan zat
protein, serta vitamin khususnya vitamin C. Penting untuk bisa mempertahankan kondisi
hijau daun pada daun yang tua.
4. Mo (Molybdenum), zat mikri ini dapat diperlukan tumbuh-tumbuhan dalam ukuran atau
timbangan yang sangat kecil, namun ukuran tersebut bisa menghasilkan kualitas tanaman
yang setinggi-tingginya. Tetapi jika kelebihan sedikit saja akan dapat menjadi racun bagi
tanaman. Juga sebagai bagian dari enzim nitrat reduktase yang mereduksi ion nitrat yaitu
menjadi ion nitrit.
5. Cu (Tembaga), dalam tubuh tanaman dapat dibutuhkan untuk berbagai proses kimiawi,
misalnya yaitu respirasi (oksidasi zat karbohidrat, lemak, dan protein). Serta penting juga
untuk menghasilkan zat hijau daun. Terdapat pada berbagai enzim atau protein yang
terlibat dalam reaksi oksidasi serta reduksi, ialah pada enzim respirasi pada mitokondria,
dan protein pada kloroplas.

2.2 pengertian unsur hara makro


Unsur Hara Makro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang
relatif besar dibandingkan unsur hara lainya. contoh Unsur Hara Makro adalah Nitrogen (N),
Phosphor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), dan Sulfur (S).

Jenis jenis unsur hara makro:

1. Nitrogen (N)

Unsur Nitrogen dengan lambang unsur N, sangat berperan dalam pembentukan sel tanaman,
jaringan, dan organ tanaman. Nitrogen memiliki fungsi utama sebagai bahan sintetis klorofil,
protein, dan asam amino. Oleh karena itu unsur Nitrogen dibutuhkan dalam jumlah yang cukup
besar, terutama pada saat pertumbuhan memasuki fase vegetatif. Bersama dengan unsur Fosfor
(P), Nitrogen ini digunakan dalam mengatur pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.

Terdapat 2 bentuk Nitrogen, yaitu Ammonium (NH4) dan Nitrat (NO3). Berdasarkan
sejumlah penelitian para ahli, membuktikan Ammonium sebaiknya tidak lebih dari 25% dari
total konsentrasi Nitrogen. Jika berlebihan, sosok tanaman menjadi besar tetapi rentan terhadap
serangan penyakit. Nitrogen yang berasal dari amonium akan memperlambat pertumbuhan
karena mengikat karbohidrat sehingga pasokan sedikit. Dengan demikian cadangan makanan
sebagai modal untuk berbunga juga akan minimal. Akibatnya tanaman tidak mampu berbunga.
Seandainya yang dominan adalah Nitrogen bentuk Nitrat , maka sel-sel tanaman akan kompak
dan kuat sehingga lebih tahan penyakit. Untuk mengetahui kandungan N dan bentuk Nitrogen
dari pupuk bisa dilihat dari kemasan.

Ciri-ciri tanaman yang kekurangan Nitrogen dapat dikenali dari daun bagian bawah. Daun
pada bagian tersebut menguning karena kekurangan klorofil. Pada proses lebih lanjut, daun akan
mengering dan rontok. Tulang-tulang di bawah permukaan daun muda akan tampak pucat.
Pertumbuhan tanaman melambat, kerdil dan lemah. Akibatnya produksi bunga dan biji pun akan
rendah.

Kelebihan jumlah Nitrogen pun perlu diwaspadai. Ciri-ciri tanaman apabila unsur N-nya
berlebih adalah warna daun yang terlalu hijau, tanaman rimbun dengan daun. Proses
pembuangan menjadi lama. Adenium bakal bersifat sekulen karena mengandung banyak air. Hal
itu menyebabkan tanaman rentan terhadap serangan jamur dan penyakit, serta mudah roboh.
Produksi bunga pun akan menurun.

2. Fosfor atau Phosphor (P)


Unsur Fosfor (P) merupakan komponen penyusun dari beberapa enzim, protein, ATP, RNA,
dan DNA. ATP penting untuk proses transfer energi, sedangkan RNA dan DNA menentukan
sifat genetik dari tanaman. Unsur P juga berperan pada pertumbuhan benih, akar, bunga, dan
buah. Pengaruh terhadap akar adalah dengan membaiknya struktur perakaran sehingga daya
serap tanaman terhadap nutrisi pun menjadi lebih baik. Bersama dengan unsur Kalium, Fosfor
dipakai untuk merangsang proses pembungaan. Hal itu wajar sebab kebutuhan tanaman terhadap
fosfor meningkat tinggi ketika tanaman akan berbunga.

Kekurangan Phosphor (P)


Ciri-ciri dimulai dari daun tua menjadi keunguan dan cenderung kelabu. Tepi daun menjadi
cokelat, tulang daun muda berwarna hijau gelap. Hangus, pertumbuhan daun kecil, kerdil, dan
akhirnya rontok. Fase pertumbuhan lambat dan tanaman kerdil.

Kelebihan Phosphor (P)


Kelebihan P menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur mikro seperti besi (Fe) ,
tembaga (Cu) , dan seng (Zn) terganggu. Namun gejalanya tidak terlihat secara fisik pada
tanaman.

3. Kalium (K)
Unsur Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti fotosintetis,
akumulasi, translokasi, transportasi karbohidrat, membuka menutupnya stomata, atau mengatur
distribusi air dalam jaringan dan sel. Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti
terbakardan akhirnya gugur.
Unsur kalium berhubungan erat dengan kalsium dan magnesium. Ada sifat antagonisme
antara kalium dan kalsium. Dan juga antara kalium dan magnesium. Sifat antagonisme ini
menyebabkan kekalahan salah satu unsur untuk diserap tanaman jika komposisinya tidak
seimbang. Unsur kalium diserap lebih cepat oleh tanaman dibandingkan kalsium dan
magnesium. Jika unsur kalium berlebih gejalanya sama dengan kekurangan magnesium. Sebab ,
sifat antagonisme antara kalium dan magnesium lebih besar daripada sifat antagonisme antara
kalium dan kalsium. Kendati demkian , pada beberapa kasus , kelebihan kalium gejalanya mirip
tanaman kekurangan kalsium.

Kekurangan K terlihat dari daun paling bawah yang kering atau ada bercak hangus.
Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti terbakardan akhirnya gugur. Bunga mudah
rontok dan gugur. Tepi daun ‘hangus’, daun menggulung ke bawah, dan rentan terhadap
serangan penyakit.Kelebihan K menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu. Pertumbuhan
tanaman terhambat. sehingga tanaman mengalami defisiensi.

4. Kalsium (Ca)
Unsur ini yang paling berperan adalah pertumbuhan sel. Ia komponen yang menguatkan , dan
mengatur daya tembus , serta merawat dinding sel. Perannya sangat penting pada titik tumbuh
akar. Bahkan bila terjadi defiensi Ca , pembentukan dan pertumbuhan akar terganggu , dan
berakibat penyerapan hara terhambat. Ca berperan dalam proses pembelahan dan perpanjangan
sel , dan mengatur distribusi hasil fotosintesis.
Gejala kekurangan kalsium yaitu titik tumbuh lemah , terjadi perubahan bentuk daun ,
mengeriting , kecil , dan akhirnya rontok. Kalsium menyebabkan tanaman tinggi tetapi tidak
kekar. Karena berefek langsung pada titik tumbuh maka kekurangan unsur ini menyebabkan
produksi bunga terhambat. Bunga gugur juga efek kekurangan kalsium. Sedangkan,Kelebihan
kalsium tidak berefek banyak , hanya mempengaruhi pH tanah.

5. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di
dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di daun , terutama untuk ketersediaan
klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat diperlukan untuk memperlancar proses fotosintesis.
Unsur itu juga merupakan komponen inti pembentukan klorofil dan enzim di berbagai proses
sintesis protein.
Kekurangan magnesium menyebabkan sejumlah unsur tidak terangkut karena energi yang
tersedia sedikit. Yang terbawa hanyalah unsur berbobot ‘ringan’ seperti nitrogen. Akibatnya
terbentuk sel-sel berukuran besar tetapi encer. Jaringan menjadi lemah dan jarak antar ruas
panjang. Ciri-ciri ini persis seperti gejala etiolasi-kekurangan cahaya pada tanaman.Muncul
bercak-bercak kuning di permukaan daun tua. Hal ini terjadi karena Mg diangkut ke daun muda.
Daun tua menjadi lemah dan akhirnya mudah terserang penyakit terutama embun tepung
(powdery mildew). Kelebihan Mg tidak menimbulkan gejala ekstrim.

6. Belerang atau Sulfur (S)


Pada umumnya belerang dibutuhkan tanaman dalam pembentukan asam amino sistin,
sistein dan metionin. Disamping itu S juga merupakan bagian dari biotin, tiamin, ko-enzim A
dan glutationin. Diperkirakan 90% S dalam tanaman ditemukan dalam bentuk asam amino, yang
salah satu fungsi utamanya adalah penyusun protein yaitu dalam pembentukan ikatan disulfida
antara rantai-rantai peptida. Belerang (S) merupakan bagian (constituent) dari hasil metabolisme
senyawa-senyawa kompleks. Belerang juga berfungsi sebagai aktivator, kofaktor atau regulator
enzim dan berperan dalam proses fisiologi tanaman.Jumlah S yang dibutuhkan oleh tanaman
sama dengan jumlah fosfor (P). Kekahatan S menghambat sintesis protein dan hal inilah yang
dapat menyebabkan terjadinya klorosis seperti tanaman kekurangan nitrogen. Kahat S lebih
menekan pertumbuhan tunas dari pada pertumbuhan akar. Gejala kahat S lebih nampak pada
daun muda dengan warna daun yang menguning sebagai mobilitasnya sangat rendah di dalam
tanaman (Haneklaus dan Penurunan kandungan klorofil secara drastis pada daun merupakan
gejala khas pada tanaman yang mengalami kahat S . Kahat S menyebabkan terhambatnya sintesis
protein yang berkorelasi dengan akumulasi N dan nitrat organik terlarut.

2.3 GEJALA DEFISISENSI UNSUR HARA MIKOR DAN MAKRO


Secara umum gejala kekurangan (defisiensi) unsur hara pada daun tanaman dibedakan
menjadi 5 tipe yaitu ;

a. Klorosis ; yaitu keadaan jaringan tumbuhan, khususnya pada daun, yang mengalami
kerusakan atau gagalnya pembentukan klorofil sehingga daun berubah warna menjadi
kuning atau pucat hampir putih yang munculnya seragam.
b. Nekrosis ; yaitu kerusakan yang disebabkan adanya kerusakan pada sel atau kerusakan
bagian sel daun, gejala nekrosis muncul pada tepi daun atau ujung daun.
c. Kurangnya pertumbuhan baru ; yaitu terhentinya pertumbuhan baru, baik pada tunas
maupun daun. Hal ini bisa mengakibatkan kematian pada bagian ujung atau tunas dan
daun, dieback atau rosetting.
d. Akumulasi antosianin ; yaitu timbulnya warna merah, biru dan ungu pada semua bagian
daun dan batang. Antosianin adalah satu pigmen fenolik yang terekspresi sebagai
karakter warna merah, biru dan ungu, terdapat pada vakuola sel. Sintesis antosianin
terjadi selama pertumbuhan daun, senesens, dan pada saat tanaman merespons cekaman
abiotik (Sukartini dan Jawal, 2009)
e. Stunting ; pertumbuhan tanaman kerdil dengan warna hijau normal atau hijau tua atau
kuning.

2.4 FOTO FOTO GEJALA YANG DI TIMBULKAN

Kekurangan unsur hara Kekurangan unsur hara Kekurangan unsur hara


mikro(Mn) mikro(Mo) mikro(B)

Sumber gambar:goggle
foto.com

Kekurangan unsur hara Kekurangan unsur hara


mikro(Cu) mikro(Fe)
Kekurangan unsur hara Kekurangan unsur hara Kekurangan unsur hara
makro(CA) makro(Mg) makro(S)

Kekurangan unsur hara Kekurangan unsur hara Kekurangan unsur hara


makro(N) makro(K) makro(P)

BAB III

PENUTUP

3.1KESIMPULAN
Unsur hara adalah siklus hidup dalam sebuah sisten lapisan tanah. Fungsi hara tanaman tidak
bisa digantikan oleh unsur lain dan apabila tidak terdapat suatu hara tanaman, maka kegiatan
metabolisme akan terganggu atau berhenti sama sekali. 
Disamping itu umumnya tanaman yang kekurangan atau ketiadaan suatu unsur hara akan dapat
menampakkan gejala pada suatu organ tertentu yang spesifik yang umumnya disebut gejala
kekahatan.

Unsur hara terdiri dari dua jenis yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur Hara
Makro ialah unsur-unsur hara yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah yang relatif besar. Unsur
hara makro terdiri dari Nitrogen (N),Fosfor atau Phosphor (P),Kalium (K),Magnesium
(Mg),Kalsium (Ca),Belerang atau Sulfur (S). 

Sedangkan unsur hara mikro adalah unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah sedikit .
Walaupun hanya diserap dalam jumlah kecil , tetapi penting untuk menunjang keberhasilan
proses-proses dalam tumbuhan. Tanpa unsur mikro , bunga adenium tidak bisa tampil prima.
Unsur hara mikro adalah Boron (B),Tembaga (Cu),Seng atau Zinc (Zn),Besi atau Ferro
(Fe),Molibdenum (Mo),Mangan (Mn),Khlor (Cl),Natrium (Na),Cobalt (Co)Silicone (Si),Nikel
(Ni)

DAFTAR PUSTAKA

www.cybex.pertanian.go.id.com

www.urbanhidroponik.com

www.saprodi.id

www.gramedia.com

www.agrotek.id.com

www.goegglefoto.com

Anda mungkin juga menyukai