Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM NUTRISI TANAMAN

TANDA-TANDA DAN CARA MENGATASI KEKURANGAN


NUTRISI BAGI TANAMAN

Kelompok 4 :
Aji Baskoro (NIM 1803015059)
Gilang Rahadinata Rivanalda (NIM 1803015052)
Melina Ramadana (NIM 1803015054)
Siti Agustina Aulida (NIM 1803015057)
Wiyanto Ardy (NIM 1803015058)

JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum
tentang “Tanda-Tanda dan Cara Mengatasi Kekurangan Nutrisi Bagi Tanaman”.
Laporan ini di susun dengan tujuan untuk memenuhi praktikum mata kuliah
Nutrisi Tanaman serta untuk menambah pengetahuan di bidang pertanian.
Penulis berharap kritik dan saran untuk penyempurnaan laporan ini. Penulis juga
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan berbagai masukkan yang bersifat membangun dari semua pihak guna
kelengkapan dan kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam kelancaran tahap demi tahap dalam penyusunan hingga
penyelesaian laporan ini. Sekian dan terimakasih.

Samarinda 7 Maret 2021


Ketua Kelompok

Siti Agustina Aulida


NIM 1803015057
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....
DAFTAR ISI......
BAB I. PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Nutrisi tanaman atau unsur hara tanaman adalah faktor yang sangat
penting untuk pertumbuhan tanaman. Sesuai dengan jumlah dibutuhkan,
unsur hara di bagi menjadi dua kategori kelompok, yaitu untuk hara mikro dan
unsur hara makro. Pada unsur hara makro merupakan unsur hara yang
dibutuhkan paling banyak bagi tanaman, seperti N (Nitrogen), P (Fosfor), K
(Kalium), Ca (Kalsium), dan Mg (Magnesium). Dan unsur hara makro adalah
unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang kecil, seperti Fe
(Besi), B (Boron), Mn (Mangan), Zn (Seng), Cu (Tembaga), dan Mo
(Molybdenum).
Dan unsur hara makro seperti N, P, dan S merupakan unsur yang
menjadi bagian dari protein tanaman, jumlah energi yang diperlukan
untuk penyerapan aktif unsur hara tanaman diperoleh dari respirasi
karbohidrat yang terbentuk dari hasil fotosintesis tanaman. Oleh sebab itu,
sejumlah faktor yang mengurangi laju fotosintesis, akan membatasi atau
mengurangi suplai energi di dalam tanaman itu sendiri dalam waktu yang
lama dan mengakibatkan mengurangi laju penyerapan unsur hara.
Tanaman yang kekurangan nutrisi pada setiap unsur-unsur tertentu
akan menunjukan tanda-tanda, baik itu pada daun, akar, batang, bunga,
bahkan pada buah. Tidak semua gejala yang di timbulkan akibat kekurangan
nutrisi atau unsur hara pada tanaman itu sama. Salah satu cara untuk
mengatasi tanaman yang kekurangan nutrisi adalah dengan melakukan
pemupukan. Selain itu pemberian pupuk juga harus memperhatikan faktor
tanah, lingkungan, jenis tanaman, umur tanaman, dan kebutuhan pokok unsur
hara tertentu yang menjadi kebutuh utama paling diperlukan. Dan dengan
mengetahui kebutuhan pokok unsur hara maka dapat diketahui jenis dan
dosis yang tepat.
Pada praktikum ini, akan dibahas mengenai tanda-tanda dan cara
mengatasi kekurangan unsur-unsur hara pada tanaman padi, diharapkan dari
kegiatanpraktikum mahasiswa dapat mengerti dan mengenali ciri-ciri
kekurangan nutrisi pada tanaman padi serta cara penanggulanganya.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengerti dan
memahami tanda-tanda dan cara mengatasi kekurangan nutrisi bagi tanaman .
Selain itu mahasiswa juga dapat membedakan kekurangan nutrisi pada unsur
tertentu pada tanaman.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori


Pertumbuhan dan perkembangan, dan produksi suatu tanaman
ditentukam oleh dua faktor yang menjadi utama yaitu faktor genetik dan faktor
lingkungan. Salah satu faktor lingkungan sangat menentukan lajunya
pertumbuhan, perkembangan, dan produksi suatu tanaman yaitu tersedianya
unsur-unsur hara dalam tanah. Diantaranya 105 unsur yang ada di atas
permukaan bumi, ternyata baru 16 unsur yang mutlak diperlukan oleh suatu
tanaman untuk dapat menyelesaikan siklus hidupnya dengan sempurna. Ke 16
unsur tersebut terdiri dari 9 unsur makro dan 7 unsur mikro, yang disebut
sebagai unsur-unsur esensial. Menurut Arnon dan Stout ada tiga kriteria yang
harus dimiliki sehingga dapat dikatakan unsur tersebut sebagai unsur esensial
yaitu, unsur tersebut diperlukan untuk menyelesaikan satu siklus hidup
tanaman secara normal seperti pada tanaman biji-bijian, unsur tersebut sebagai
peran yang penting dalam proses kegiatan tertentu dalam tanaman, dan peran
unsur tersebut tidak bisa digantikan oleh unsur lain.

2.2 Contoh Kekurangan Nutrisi Pada Tanaman Padi


Berikut ini adalah penjelasan mengenai tanda-tanda kekurangan unsur
Makro pada tanaman padi dan cara mengatasinya yaitu :
1. Unsur hara N (Nitrogen)
Tanda-tanda tanaman padi kekurangan unsur Nitrogen adalah
sebagai berikut:
 Pada fase pertumbuhan, tanaman padi terutama pada bagian daun
hijau kekuningan bahkan bisa menguning, pertumbuhan lambat atau
kerdil, tanaman kurus, dan anakan berkurang.
 Dan pada fase pemasakan jika kekurangan N terus berlanjut, jumlah
bulir gabah tiap malai akan berkurang
Cara mengtasinya yaitu dengan memberikan pupuk yang memiliki
kandungan unsur N seperti Urea. Selain itu penambahan bahan organik
juga diperlukan, agar unsur N bisa di dapatkan selain harus melalui
pemupukan kimia, dengan begitu kesuburan tanah tetap terjaga.
2. Unsur hara P (Fosfor)

Kekurangan Phosphor (P)


Ciri-ciri dimulai dari daun tua menjadi keunguan dan cenderung kelabu.
Tepi daun menjadi cokelat, tulang daun muda berwarna hijau gelap.
Hangus, pertumbuhan daun kecil, kerdil, dan akhirnya rontok. Fase
pertumbuhan lambat dan tanaman kerdil.
Kelebihan Phosphor (P)
Kelebihan P menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur mikro
seperti besi (Fe) , tembaga (Cu) , dan seng (Zn) terganggu. Namun
gejalanya tidak terlihat secara fisik pada tanaman
Cara mengtasinya yaitu dengan memberikan pupuk yang memiliki
kandungan unsur P seperti SP-36. Selain itu penambahan bahan organik
juga diperlukan, agar unsur P bisa di dapatkan selain harus melalui
pemupukan kimia, dengan begitu kesuburan tanah tetap terjaga
3. Unsur hara K (Kalium)

Kekurangan Kalium
Kekurangan K terlihat dari daun paling bawah yang kering atau ada
bercak hangus. Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti
terbakardan akhirnya gugur. Bunga mudah rontok dan gugur. Tepi daun
‘hangus’, daun menggulung ke bawah, dan rentan terhadap serangan
penyakit.
Kelebihan Kalium
Kelebihan K menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu.
Pertumbuhan tanaman terhambat. sehingga tanaman mengalami
defisiensi.
Cara mengtasinya yaitu dengan memberikan pupuk yang memiliki
kandungan unsur K seperti KCL. Selain itu penambahan bahan organik
juga diperlukan, agar unsur K bisa di dapatkan selain harus melalui
pemupukan kimia, dengan begitu kesuburan tanah tetap terjaga

4. Calsium (Ca)
Kekurangan unsur hara Kalsium (Ca)
a. Daun-daun muda selain berkeriput mengalami perubahan warna, pada
ujung dan tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning) dan
warna ini menjalar di antara tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun
pada beberapa tempat mati
b. Kuncup-kuncup muda yang telah tumbuh akan mati
c. Pertumbuhan sistem perakarannya terhambat, kurang sempurna malah
sering salah bentuk
d. Pertumbuhan tanaman demikian lemah dan menderita
Kelebihan unsur hara Kalsium (Ca)
Kelebihan K menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu.
Pertumbuhan tanaman terhambat. sehingga tanaman mengalami
defisiensi.
5. Magnesium (Mg)
Kekurangan unsur hara Magnesium (Mg)
a. Daun-daun tua mengalami klorosis (berubah menjadi kuning) dan
tampak di antara tulang-tulang daun, sedang tulang-tulang daun itu
sendiri tetap berwarna hijau. Bagian di antara tulang-tulang daun itu
secara teratur berubah menjadi kuning dengan bercak-bercak merah
kecoklatan
b. Daun-daun mudah terbakar oleh teriknya sinar matahari karena tidak
mempunyai lapisan lilin, karena itu banyak yang berubah warna menjadi
coklat tua/kehitaman dan mengkerut
c. Pada tanaman biji-bijian, daya tumbuh biji kurang/lemah, malah kalau
toh ia tetap tumbuh maka ia akan nampak lemah sekali
Kelebihan unsur hara Magnesium (Mg)
Kelebihan Mg tidak menimbulkan gejala ekstrim.
6. Belerang/ Sulfur (S)
Kekurangan unsur hara Belerang (S)
a. Daun-daun muda mengalami klorosis (berubah menjadi kuning),
perubahan warna umumnya terjadi pada seluruh daun muda, kadang
mengkilap keputih-putihan dan kadang-kadang perubahannya tidak
merata tetapi berlangsung pada bagian daun selengkapnya
b. Perubahan warna daun dapat pula menjadi kuning sama sekali,
sehingga tanaman tampak berdaun kuning dan hijau, seperti misalnya
gejala-gejala yang tampak pada daun tanaman teh di beberapa tempat di
Kenya yang terkenal dengan sebutan,Tea Yellow, atau,yellow Disease,
c. Tanaman tumbuh terlambat, kerdil, berbatang pendek dan kurus,
batang tanaman berserat, berkayu dan berdiameter kecil
d. Pada tanaman tebu yang menyebabkan rendemen gula rendah
e. Jumlah anakan terbatas
Berikut ini adalah penjelasan mengenai tanda-tanda kekurangan unsur
Mikro pada tanaman padi dan cara mengatasinya yaitu :
1.Ferrit/besi (Fe)
Kekurangan unsur hara Besi (Fe)
Defisiensi (kekurangan) zat besi sesungguhnya jarang terjadi. Terjadinya
gejala-gejala pada bagian tanaman (terutama daun) kemudian dinyatakan
sebagai kekurangan tersedianya zat besi adalah karena tidak seimbang
tersedianya zat Fe dengan zat kapur (Ca) pada tanah yang berlebihan
kapur dan yang bersifat alkalis. Jadi masalah ini merupakan masalah
pada daerah-daerah yang tanahnya banyak mengandung kapur.
a.Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara
setempat-setempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuning-
kuningan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-
jaringannya tidak mati
b. Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis, yang tadinya berwarna
hijau berubah menjadi kuning dan ada pula yang menjadi putih
c. Gejala selanjutnya yang lebih hebat terjadi pada musim kemarau,
daun-daun muda banyak yang menjadi kering dan berjatuhan
d. Pertumbuhan tanaman seolah terhenti akibatnya daun berguguran dan
akhirnya mati mulai dari pucuk.
2.Mangan (Mn)

Gejala kekurangan Mangan (Mn) hampir sama dengan gejala


kekurangan Besi (Fe) pada tanaman, yaitu:
a.Pada daun-daun muda di antara tulang-tulang dan secara setempat-
setempat terjadi klorosis dari warna hijau menjadi warna kuning yang
selanjutnya menjadi putih
b.Tulang-tulang daunnya tetap berwarna hijau, ada yang sampai kebagian
sisi-sisi dari tulang
c.Jaringan-jaringan pada bagian daun yang klorosis mati sehingga praktis
bagian-bagian tersebut mati, mengering, ada kalanya yang terus
mengeriput dan ada pula yang jatuh sehingga daun tampak menggerigi
d.Pertumbuhan tanaman menjadi kerdil, terutama pada tanaman sayuran
tomat, seledri, kentang dan lain-lain, begitu juga pada tanaman jeruk,
tembakau dan kedelai
e.Pada tanaman gandum, bagian tengah helai daun berwarna coklat,
kemudian patah
f. Pembentukan biji-bijian kurang baik (jelek).

3. Tembaga/Cupprum (Cu)

Ciri ciri kekurangan Unsur tembaga(Cu)


a. Pada bagian daun, terutama daun-daun yang masih muda tampak layu
dan kemudian mati (die back), sedang ranting-rantingnya berubah warna
pula menjadi coklat dan mati pula
b. Ujung daun secara tidak merata sering ditemukan layu, malah kadang-
kadang klorosis, sekalipun jaringan-jaringannya tidak ada yang mati
c. Pada tanaman jeruk kekurangan unsur hara tembaga ini menyebabkan
daun berwarna hijau gelap dan berukuran besar, ranting berwarna coklat
dan mati, buah kecil dan berwarna coklat
d. Pada bagian buah, buah-buahan tanaman pada umumnya kecil-kecil
warna coklat dan bagian dalamnya didapatkan sejenis perekat (gum).

4. Seng/zink (Zn)
Kekurangan unsur hara Seng/Zincum (Zn)
a. Terjadi penyimpangan pertumbuhan pada bagian daun-daun yang tua,
yaitu:
* Bentuknya lebih kecil dan sempit daripada bentuk umumnya
* Klorosis terjadi di antara tulang-tulang daun
* Daun mati sebelum waktunya, kemudian berguguran dimulai dari
daun-daun yang ada di bagian bawah menuju ke puncak
b. Pada padi sawah gejala terlihat 2 – 4 minggu setelah tanam, yaitu
adanya pemutihan di bagian tengah daun. Kekurangan yang parah
menyebabkan daun tidak mau terbuka
c. Pada tanaman jagung gejala terlihat 1 – 2 minggu setelah bibit muncul
di permukaan tanah, daun-daun muda menunjukkan garis-garis kuning
dan terus menguning sampai ke dasar daun, sedang tepi daun tetap hijau
d. Pada kacang tanah gejala terlihat setelah tanaman berumur 1 bulan,
mula-mula jaringan di antara urat-urat dan nampak menguning dan
akhirnya hanya pada urat-urat daun saja akan tetap hijau. Tanaman
kerdil dan polong sedikit.
Kekurangan unsur ini ditandai dengan daun berwarna aneh-aneh misal
kekuning-kuningan atau pada daun yang sudah tua berwarna
kemerahan . Kalau diperhatikan dengan seksama cabang dan batangpun
ikut terkena bencana yang mengakibatkan terdapatnya lubang kecil-
kecil.

5. Boron (B)
Kekurangan unsur boron paling nyata tampak pada tepi-tepi daun yaitu
gejala klorosis, mulai dari bagian bawah daun. daun yang baru muncul
terlihat kecil dan tanaman agak kerdil cabang tumbuh sejajar. kuncup-
kuncup mati dan berwarna hitam. Kekurangan unsur ini menimbulkan
penyakit fisiologis , khususnya pada tanaman sayur dan buah, pada
tanaman semangka biasanya ditandai dengan pertumbuhan batang muda
yang tegak berdiri, ruas pendek, daun mengecil, dan bila terkena angin
batang muda tersebut mudah patah dan mengeluarkan cairan berwarna
kecoklatan, pada tanaman sayur dan buah kekurangan unsur bini agak
sulit dibedakan dengan tanaman yang terkena serangan virus. Dan pada
tanaman jagung kekurangan unsur ini bisa mengakibaatkan tongkol
tanpa biji sama sekali ( mirip jagung yang tidak terbuahi).
6. Klorin (Cl)
Gejala kekurangan Cl biasanya menimbulkan pertumbuhan akar yang
tertekan, daun layu dan berwarna kuning.
Kekurangan unsur hara Klorida (Cl)
a. Dapat menimbulkan gejala pertumbuhan daun yang kurang normal
terutama pada tanaman sayur-sayuran, daun tampak kurang sehat dan
berwarna tembaga
b. Kadang-kadang pertumbuhan tanaman tomat, gandum dan kapas
menunjukkan gejala seperti di atas.

7. Cobalt (Co)
Untuk Fiksasi nitrogen dalam penyerapan unsur N (Nitrogen), Cobalt
dapat digantikan perannya dengan Natrium (Na), dan Molibdenum (Mo).
Kelebihan kobalt jauh lebih tinggi untuk fiksasi nitrogen daripada
amonium gizi. Tingkat kekurangan nitrogen dapat mengakibatkan gejala
defisiensi. Kekurangan Mengurangi pembentukan hemoglobin dan
fiksasi nitrogen

8. Molibdenum (Mo)
Sebagai kofaktor pada beberapa enzim penting untuk membangun asam
amino. berperan sebagai pengikat nitrogen yang bebas diudara untuk
pembentukan protein dan menjadi komponen pembentuk enzim pada
bakteri bintil akar tanaman.
Gejala kekurangan unsur Mo yakni daun berubah warna keriput dan
melengkung seperti mangkok, muncul bintil-bintil kuning disetiap
lembaran daun dan akhirnya mati sehingga pertumbuhan tanaman
terhenti. Ketersediaan Mo dalam tanah antara 0,05-0,5 ppm sedang
kebutuhan normal pada tanaman 0,2-1 ppm. Bayam dan bawang adalah
jenis tanaman yang sangat peka kekurangan Mo.

9. Natrium (Na)
Sebagai keseimbangan ion pada regulasi energi untuk membuka dan
menutupnya stomata.
kelebihan
Terlibat dalam osmosis (pergerakan air) dan keseimbangan ion
padatumbuhan. Salah satu kelebihan efek negatif Na adalah bahwa itu
mengurangi ketersediaan K.
kekurangan
Daun-daun tenaman bisa menjadi hijau tua dan tipis. Tanaman cepat
menjadi layu.
10. Silicon (Si)
Tersimpan dalam dinding sel yang mengakibatkan sifat mekanis sel
yaitu kaku atau elastis.
Kelebihan
Si dapat meningkatkan hasil melalui peningkatan efisiensi fotosintesis
dan menginduksi ketahanan terhadap hama dan penyakit Ditemukan
sebagai komponen dari dinding sel. Tanaman dengan pasokan silikon
larut menghasilkan lebih kuat, meningkatkan panas dan kekeringan
tanaman toleransi silikon dapat disimpan oleh tanaman di tempat infeksi
oleh jamur untuk memerangi penetrasi dinding sel oleh jamur
menyerang.
kekurangan
Dapat mengakibatkan tanaman mudah terserang penyakit.

11. Nikel (Ni)


Pada tanaman Keras/tumbuhan tingkat tinggi sebagai aktivasi urease
(enzim yang berperan dalam metabolisme Nitrogen untuk proses
perombakan urea). Pada tanaman tingkat rendah, sebagai kofaktor
beberapa enzim. Perannya dapat digantikan dengan Seng (Zn) dan Besi
(Fe).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa kebutuhan nutrisi


pada tanaman selayaknya harus terpenuhi dengan baik. Karena, nutrisi
tanaman atau unsur hara tanaman adalah faktor yang sangat penting untuk
pertumbuhan tanaman. Apabila tanaman kekurangan nutrisi atau kebutuhan
unsur hara tidak terpenuhi maka akan menimbulkan tanda – tanda atau gejala
devisiasi unsur hara. Gejala pada tanaman yang kekurangan nutrisi dapat
diindentifikasi dengan melihat perubahan pada batang, daun, akar,
bunga,bahkan buah. Tidak semua gejala yang di timbulkan akibat
kekurangan nutrisi atau unsur hara pada tanaman itu sama. Contoh saja
pada tanaman padi yang kekurangan unsur N maka daunnya akan
menguning, sedangkan pada daun yang kekurangan unsur P akan berwarna
coklat. Hal ini membuktikan bahwa pentingnya mengetahui gejala yang
ditimbulkan akibat kekurangan nutrisi dan agar perlakuan yang diberikan
juga tepat.
Untuk mengatasi kekurangan nutrisi pada tanaman tentunya perlu
dilakukan penambahan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dengan
cara pemupukan. Sebelum dilakukan pemupukan sudah jelas harus
diidentifikasi terlebih dahulu gejala yang. Hal ini dilakukan guna
memperoleh rekomendasi pupuk apa yang harus digunakan dan unsur apa
yang harus ditambah, agar dosis yang diberikan pada tanamantepat.
DAFTAR PUSTAKA

Ruhnayat, A. 2007. Penentuan Kebutuhan Pokok Unsur Hara N, P, K Untuk


Pertumbuhan Tanaman Panili (Vanilla planifolia Andrews). Bul. Littro. Vol.
XVIII No. 1, 2007, 49-59.

Sugito, Y. 2012. Ekologi Tanaman; Pengaruh Faktor Lingkungan Terhadap


Pertumbuhan Tanaman dan Beberapa Aspeknya. Universitas Brawijaya Press
(UB Press). Cetakan Kedua.

Anda mungkin juga menyukai