PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui jenis dan fungsi agroekosistem di lingkungan tropika
lembab
2. Untuk mengenal komponen ekosistem pertanian
3. Untuk mengetahui keputusan pengelolaan agroekosistem
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
pertanian dapat diberi makna sebagai kegiatan masyarakat yang mengambil
manfaat dari alam atau tanah untuk mendapatkan bahan pangan, energi dan bahan
lain yang dapat digunakan untuk kelangsungan hidupnya (Pranaji, 2006). Dalam
mengambil manfaat ini masyarakat dapat mengambil secara langsung dari alam,
ataupun terlebih dahulu mengolah atau memodifikasinya. Jadi suatu
agroekosistem sudah mengandung campur tangan masyarakat yang merubah
keseimbangan alam atau ekosistem untuk menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
Pendekatan agroekosistem berusaha menanggulangi kerusakan lingkungan akibat
penerapan sistem pertanian yang tidak tepat dan pemecahan masalah pertanian
spesifik akibat penggunaan masukan teknologi (Sutanto, 2002).
3
BAB III
METEODLOGI
4
4 ) Identifikasi komponen-komponn agroekosistem sesuai dengan
agroekosistem yang diamati , kelompokan berdasarkan komponen abiotik
dan biotik
5 ) Keadaan umum agroekosistem yang telah diamati kemudian di gambar
6 ) lakukan analisis terkait agroekosistem yang telah diamati
7 ) hasil pengamatan dituangkan di dalam laporan dan di persentasikan
5
BAB IV
Kordinat : BT LS
6
Gambar Keterangan Gambar Keterangan
Serai Gubuk
Tanah
7
Table 2.0
No. Uraian
1. Jenis Agroekosistem: Kebun Campuran
2. Luas : 20m x 20m (400m2)
3. Komponen Ekosistem : (uraian kondisinya, baik secara kualitatif maupun
kuantitatif)
Komponen Uraian
Abiotik
Tanah Jenis tanah entisols
Topografi Berada dilahan miring
Suhu Suhu daerah lahan 28o C
Kelembaban Kelembaban daerah lahan 87%
Kecepatan angina <12km/jam arah selatan
Biotik
Umur rambutan 3-4 tahun, tumbuh subur
Rambutan
dan beberapa mulai berbuah
Serai Sehat, ditanam kira kira 2-3 bulan
Sebagai strip cropping, pengikat N
Gamal (legume), penghambat tumbuh alang-
alang, Mulsa, dan makan ternak.
Berumur 4 tahun, tumbuhnya terhambat
Matoa akibat serangan hama dan penyinaran
matahari yang kurang
Lai Berumur 4 tahun, pertumbuhan normal
Singkong Berumur 4 bulan, pertumbuhannya baik
Pisang Berumur 5-6 bulan, Tumbuh dengan baik
Cempedak Brumur 17-20 tahun Sudah berbuah
Gulma Bermacam-macam
Kemiri Berumur 15 tahun
Cabai Tidak terawat
8
Pengelolaan Agroekosistem :
- Tradisional : Masih menggunakan tenaga manusia,
4. - Pengendalian gulma menggunakan Herbisida,
- Sudah ada pengolahan tanah.
- System tumpang sari.
Permasalahan/kendala :
- Perawatan lahan kurang,
5. - Dekat atau bersebelahan lahan tambang,
- Pengendalian gulma belum maksimal
- Lahan mengandung batu di permukaan,
Saran Terhadap pengelolaan Agroekosistem :
- Pengendalian hama seharusnya harus lebih intensif,
6.
- Pengolahan tanah harus lebih baik,
- Diusahakan untuk mengendalikan gulma lebih baik.
Sumber : Pengamatan kelompok 6. Tanggal 25 Mei 2019
4.2. pembahasan
9
dikarnakan akan terjadinya perebutan unsur hara /makanan pada tanaman dan
gulma tersebut. Dan dibutuan penerapan pola tanam , pola tanam sangat
berpengaru terhadap tingkat kepadatan/kerapatan tanaman didalam lingkup
areal perkebunan tersebut.
10
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12