Anda di halaman 1dari 28

KANDUNGAN POTASIUM DALAM BUAH PISANG

Diajukan untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Gizi yang diampuh oleh,
Dra. R. Teti Rostikawati, M.Si

Disusun Oleh:

Hani Fajrianti (036115078)

5C

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PAKUAN

BOGOR
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
“Kandungan Potasium dalam Buah Pisang” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa
penulis mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari dosen pengampu mata kuliah
Ilmu Gizi, Dra. R. Teti Rostikawati, M.Si.

Makalah “Kandungan Potasium dalam Buah Pisang” disusun untuk memenuhi tugas
mata kuliah Ilmu Gizi. Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah “Kandungan Potasium dalam Buah
Pisang” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Bogor, Nopember 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................. i


Daftar Isi ......................................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1


B. Tujuan ........................................................................................................................ 1
C. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1

BAB II Tinjauan Pustaka


A. Garam dan Mineral .................................................................................................... 2
B. Fungsi dan Sumber Mineral ....................................................................................... 3
C. Kebutuhan Nutrisi Harian Tubuh Berdasarkan AKG ................................................ 5

BAB III Pembahasan


A. Pisang ......................................................................................................................... 8
B. Kandungan Gizi yang Terdapat dalam Buah Pisang .................................................. 9
C. Kandungan Potasium pada Beberapa Jenis Pisang .................................................. 10
D. Potasium ................................................................................................................... 10
E. Manfaat Potasium bagi Kesehatan Tubuh ................................................................ 11
F. Dampak Kelebihan dan Kekurangan Konsumsi Potasium ...................................... 11
G. Menu Makanan Berbahan Dasar Pisang .................................................................. 15

BAB IV Penutup
A. Kesimpulan .............................................................................................................. 21
B. Saran ......................................................................................................................... 21

Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dan
hubungannya dengan kesehatan optimal. World Health Organization (WHO) menyatakan
adalah gizi adalah pilar utama dari kesehatan dan kesejahteraan sepanjang siklus
kehidupan (Rostikawati, 2017).
Setiap orang memerlukan berbagai zat gizi, baik bagi anak-anak maupun orang
dewasa. Anak-anak membutuhkan nutrisi untuk kepentingan tumbuh kembangnya
sedangkan orang dewasa membutuhkan nutrisi untuk menjaga kebugaran tubuh. Zat gizi
adalah bahan-bahan kimia dalam makanan yang memberikan energi bagi tubuh. Zat gizi
dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu makronutrisi dan mikronutrisi. Makronutrisi terdiri
dari protein, lemak, karbohidrat dan beberapa mineral yang dibutuhkan tubuh setiap hari
dalam jumlah yang besar. Mikronutrisi adalah nutrisi yang diperlukan tubuh dalam jumlah
sangat sedikit (hanya dalam ukuran miligram sampai mikrogram), seperti vitamin dan
mineral.
Zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya,
yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-
proses kehidupan (Almatsier, 2002). Menurut kebutuhannya, zat gizi dibedakan menjadi
makronutrien dan mikronutrien. Makronutrien terdiri dari karbohidrat, lemak, dan protein.
Sedangkan mikronutrien terdiri dari vitamin dan mineral.

B. Tujuan
Untuk mengetahui kandungan potasium dalam buah Pisang dan manfaatnya bagi
kesehatan.

C. Rumusan Masalah
1. Apa sajakah kandungan dalam buah pisang?
2. Apa yang disebut dengan potasium?
3. Bagaimanakah kandungan potasium dalam pisang?
4. Apa saja manfaat potasium untuk kesehatan tubuh?
5. Bagaimana dampak buruk jika kelebihan dan kekurangan konsumsi potasium?

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam
hubungannya dengan kesehatan optimal. Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghizda, yang
berarti makanan. Di satu sisi ilmu gizi berkaitan dengan makanan dan di sisi lain dengan
tubuh manusia (Almatsier, 2002).
Ruang lingkup ilmu gizi cukup luas. Fokus perhatian gizi dimulai dari cara produksi
pangan (agronomi dan peternakan), perubahan-perubahan yang terjadi pada tahap pascapanen
mulai dari penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan, konsumsi makanan dan
cara-cara pemanfaatan makanan oleh tubuh dalam keadaan sehat dan sakit. Oleh karena itu
ilmu gizi juga sangat erat kaitannya dengan ilmu agronomi, peternakan, ilmu pangan,
mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molekuler dan kedokteran (Syafrizar dkk, 2008).
Zat gizi (nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur
proses-proses kehidupan. Fungsi zat gizi bagi tubuh adalah: (Rostikawati, 2017)
 Memberi Energi
Zat gizi yang dapat memberikan energi bagi tubuh adalah karbohidrat, lemak dan
protein, atau dinamakan zat pembakar. Oksidasi zat gizi tersebut menghasilkan energi
yang diperlukan tubuh untuk melakukan aktifitas.
 Pertumbuhan dan Pemeliharaan Jaringan Tubuh
Protein, mineral dan air adalah zat pembangun yang diperlukan untuk membentuk sel-
sel baru, memelihara dan mengganti sel-sel yang rusak.
 Mengatur Proses Tubuh
Protein, mineral, air, dan vitamin diperlukan untuk mengatur proses tubuh. Dalam
fungsinya keempat zat gizi tersebut dinamakan zat pengatur.

A. Garam dan Mineral


Menurut Davis dan Mertz (1987), unsur mineral merupakan salah satu komponen
yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan
vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik. Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar,
semua senyawa organik akan rusak; sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon
dioksida (CO2), hidrogen menjadi uap air, dan nitrogen menjadi uap nitrogen (N2).

2
Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta
akan terjadi penggabungan antar individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam
anorganik (Herawati, 2012).
Mineral terdapat di dalam tubuh dan memegang peranan penting dalam pemeliharaan
fungsi tubuh, baik tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan.
Keseimbangan mineral di dalam tubuh diperlukan untuk pengaturan kerja enzim,
pemeliharaan keseimbangan asam basa, pemeliharaan kepekaan otot dan saraf terhadap
rangsangan (Almatsier, 2002).
Berdasarkan kebutuhannya di dalam tubuh, mineral dapat digolongkan menjadi 2
kelompok utama yaitu mineral makro (mineral mayor) dan mineral mikro (trace mineral).
Mineral makro adalah mineral yang menyusun hampir 1% dari total berat badan manusia
dan dibutuhkan dengan jumlah lebih dari 100 mg/hari, sedangkan mineral mikro
merupakan mineral yang dibutuhkan dengan jumlah kurang dari 100 mg /hari dan
menyusun kurang dari 0,01% dari total berat badan.
Mineral yang termasuk di dalam kategori mineral makro utama adalah potasium (K),
kalsium (Ca), natrium (Na), fosfor (P), magnesium (Mg), sodium (Na) dan klor (Cl).
Sedangkan mineral yang termasuk ke dalam mineral mikro adalah kromium (Cr), fluoride
(F), yodium (I), besi (Fe), mangan (Mn), kobalt (Co), molibdenum (Mo), dan selenium
(Se) (Rostikawati, 2017).

B. Fungsi dan Sumber Mineral


Tabel 2.1 Fungsi Mineral makro (mineral mayor) beserta sumber makanannya.
Zat Gizi Fungsi Utama Makanan Sumber
Susu, yogurt, keju, tahu, sayuran
Pembentukkan tulang dan gigi,
Kalsium berdaun hijau, salmon dan
fungsi otot dan saraf,
sarden dengan tulangnya, sereal
pembekuan darah.
terfortifikasi.
Pembentukkan tulang,
mempertahankan keseimbangan Susu, yogurt, keju, kacang tanah,
Fosfor
asam-basa, sintesis materi gen, biji-bijian, oatmeal, ikan.
transfer energi.

3
Zat Gizi Fungsi Utama Makanan Sumber
Kacang tanah, biji-bijian,
Magnesium Ko-faktor banyak enzim. sayuran berdaun hijau, kacang-
kacangan, tomat.
Snak dengan tambahan garam
Menjaga volume cairan di luar seperti keripik, crackers, pretzel,
Sodium sel sehingga menjaga fungsi sel dan kacang, daging berbumbu,
agar tetap normal. keju, produk makanan jadi,
garam.
Menjaga volume cairan di
Jeruk, pisang, tomat, salmon,
dalam/ luar sel sehingga
ikan kembung, kentang, kacang
Potasium menjaga fungsi sel agar tetap
polong, pengganti garam,
normal, membantu mengontrol
kismis, kurma.
tekanan darah.
Dengan sodium, menjaga
Mirip dengn makanan sumber
volume cairan di luar sel
Klorida sodium karena garam adalah
sehingga menjaga fungsi sel agar
sodium klorida (NaCl).
tetap normal.

Sumber: https://www.nestlenutrition-institute.org/

Tabel 2.2 Fungsi Mineral mikro (trace mineral) beserta sumber makanannya.
Zat Gizi Fungsi Utama Makanan Sumber
Komponen hemoglobin dalam Daging merah, kerang, telur,
Besi sel darah merah dan banyak salmon, tahu, kismis, gandum
enzim. utuh.
Komponen berbagai enzim dan Daging merah, kerang, ayam,
Seng protein, terlibat dalam regulasi ikan, benih gandum, sereal
ekspresi gen. terfortifikasi.
Komponen enzim yang Daging merah, ikan, produk
Tembaga
memetabolisme besi. kedelai, jamur, ubi manis.
Antioksidan, regulasi hormone Ikan, daging, ayam, sereal, padi-
Selenium
tiroid. padian, jamur, asparagus.

4
Zat Gizi Fungsi Utama Makanan Sumber
Telur, susu, stroberi, keju
Yodium Komponen hormone tiroid. mozzarella, labu, garam
beryodium.
Mencegah pembentukkan lubang
Florida pada gigi dan menstimulasi Air berflorida, ikan, teh.
pembentukkan tulang baru.
Brokoli, kentang, jus anggur, jus
Kromium Menjag a kadar gula darah. jeruk, turki, ham, waffle, daging
sapi.
Membentuk tulang dan enzim
Hati, ginjal, benih gandum,
yang terlibat dalam metabolisme
Mangan kacang polong, kacang tanah,
karbohidrat, protein dan
the hitam.
kolesterol.
Ko-faktor enzim dalam reaksi
Kacang polong, sayuran berdaun
Malibdenum yang melibatkan asam amino
hijau, kembang kol.
dan materi genatik.

.Sumber: https://www.nestlenutrition-institute.org/

C. Kebutuhan Nutrisi Harian Tubuh Berdasarkan AKG


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 Tahun 2013, angka
kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan bagi bangsa Indonesia adalah suatu kecukupan
rata-rata zat gizi setiap hari bagi semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin,
ukuran tubuh, aktifitas tubuh untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Kegunaan
AKG diutamakan untuk:
a. Acuan dalam menilai kecukupan gizi;
b. Acuan dalam menyusun makanan sehari-hari termasuk perencanaan makanan di
institusi;
c. Acuan perhitungan dalam perencanaan penyediaan pangan regional maupun nasional;
d. Acuan pendidikan gizi;
e. Acuan label pangan yang mencantumkan informasi nilai gizi.

5
Dibawah ini merupakan tabel AKG harian yang dianjurkan untuk orang Indonesia
menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 75 Tahun 2013
(http://gizi.depkes.go.id).

Tabel 2.3 Angka Kecukupan Energi, Protein, Lemak, Karbohidrat, Serat dan Air yang
dianjurkan untuk orang Indonesia (perorang perhari)

Sumber: http://gizi.depkes.go.id

*Nilai median berat badan (BB) dan tinggi badan (TB) orang Indonesia dengan status gizi normal
berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007 dan 2010. Angka ini dicantumkan agar AKG
dapat disesuaikan dengan kondisi berat dan tinggi badan kelompok yang bersangkutan.

6
Tabel 2.4 Angka Kecukupan Vitamin yang dianjurkan untuk orang Indonesia (perorang
perhari)

Sumber: http://gizi.depkes.go.id

Tabel 2.5 Angka Kecukupan Mineral yang dianjurkan untuk orang Indonesia (perorang
perhari)

7
Sumber: http://gizi.depkes.go.id
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pisang
Pisang adalah nama umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun
besar memanjang dari suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M.
balbisiana, dan M. paradisiaca) menghasilkan buah konsumsi yang dinamakan sama.
Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun menjari yang
disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna kuning ketika matang,
meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, hijau, ungu, atau bahkan hampir
hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan sumber energi (karbohidrat) dan
mineral, terutama potasium.
Pusat keragaman utama pisang terletak di daerah Malesia (Asia Tenggara, Papua dan
Australia tropika). Pusat keragaman minor juga terdapat di Afrika tropis. Tumbuhan ini
menyukai iklim tropis panas dan lembap, terutama di dataran rendah. Di daerah dengan
hujan merata sepanjang tahun, produksi pisang dapat berlangsung tanpa mengenal
musim. Indonesia, Kepulauan Pasifik, negara-negara Amerika Tengah, dan Brasil dikenal
sebagai negara utama pengekspor pisang. Masyarakat di negara-

8
negara Afrika dan Amerika Latindikenal sangat tinggi mengonsumsi pisang setiap
tahunnya (https://id.wikipedia.org/wiki/Pisang).
Secara morfologi pohon pisang memiliki jenis batang basah (herbaceus), berbentuk
bulat berlapis. Batang tanaman pisang memiliki dua bagian, yaitu batang asli dan batang
semu. Batang asli bagian bawah akan tumbuh tunas baru, sedangkan batang palsu akan
menutupi atau membentuk lapisan baru pada batang tanaman pisang. Umumnya batang
tanaman pisang berwarna hijau muda.
Daun tanaman pisang berbentuk bulat memanjang dan melebar, merupakan daun
lengkap karena memiliki pelepah daun, tangkai daun, dan helai daun. Pada umumnya
berwarna daun pisang berwarna kehijauan. Bunga pisang berbentuk menyerupai jantung,
juga berwarna merah tua, dan mahkota berwarna kekuninga – kuningan. Bunga pisang
muncul pada bagian ketiak daun. Buah pisang tersusun dari tandan, dalam satu tandan
terdapat dari beberapa sisir dan juga buah pisang akan berwarna hijau jika belum matang
dan berwarna kekuningan jika sudah matang (Tjirosoepomo, 2015).

B. Kandungan Gizi yang terdapat dalam Buah Pisang


Dalam 100 gram buah pisang terdapat kandungan gizi sebagai berikut:
Tabel 3.1 Kandungan gizi dalam 100 gram buah pisang
per porsi
Kilojoule 372 kj
Kalori 89 kkal
Lemak 0,33 g
Lemak jenuh 0,112 g
Lemak tak jenuh ganda 0,073 g
Lemak tak jenuh tunggal 0,032
Kolesterol 0 mg
Protein 1,09 g
Karbohidrat 22,84 g
Serat 2,6 g
Gula 12,23 g
Vitamin A 3µg
Vitamin C 8,7 mg
Vitamin D 0 µg
Vitamin E 0,1 mg
Vitamin K 0,5 µg

9
Vitamin B1 (Thiamin) 0,03 mg
Vitamin B2 (Riboflavin) 0,07 mg
Vitamin B3 (Niacin) 0,67 mg
Vitamin B5 (Asam Pantotenik) 0,33 mg
Vitamin B6 (Piridoksin) 0,37 mg
Vitamin B9 (Folat) 20 µg
Vitamin B12 0 µg
Kolin 9,8 mg
Kalsium 5 mg
Zat besi 0,26 mg
Magnesium 27 mg
Fosfor 22 mg
Seng (Zinc) 0,15 mg
Tembaga (Copper) 0,08 mg
Mangan 0,27 mg
Selenium 1 µg
Sodium 1 mg
Potasium 358 mg
Darihttps://www.fatsecret.co.id
Sumber: tabel diatas dapat dilihat bahwa kandungan energi yang dalam 100 gram pisang
cukup tinggi. Kandungan karbohidrat dalam pisang dapat menyuplai energi tubuh
sehingga tepat digunakan sebagai cadangan energi yang baik. Selain itu kandungan
vitamin dan mineral, terutama potasium dalam buah pisang pun cukup tinggi, sehingga
dapat memenuhi kebutuhan mineral harian tubuh manusia.

C. Perbandingan Kandungan Potasium pada Beberapa Jenis Pisang


Tabel 3.2 kandungan potasium pada empat jenis pisang.
Jenis Pisang Kandungan Potasium
Raja Bulu 688.1
Ambon Putih 622,1
Ambon Lumut 747,60
Nangka 686,3

Sumber: Alketirie dkk, 2017

D. Potasium
Potasium atau dalam beberapa penyebutan juga disebut sebagai kalium adalah
sejenis mineral yang biasa kita temukan dalam makanan dan minuman. Potasium berasal

10
dari bahasa inggris “Potash”. Simbol Potasium adalah K, yang diambil dari bahasa Latin
“Kalium” dan dalam bahasa arab “Qali” yang berarti alkali (Anne, 2017 dalam
www.thoughtco.com). Fungsi utama potasium sebagai bagian dari sistem elektrolit dalam
tubuh. Kehadiran potasium akan berperan besar dalam menjaga keseimbangan elektrik
tubuh, termasuk menjadi sejenis pompa bagi se-sel saraf dan otot untuk tetap bekerja
sebagaimana mestinya.
Potasium penting dalam menghantarkan implus saraf serta pembebasan tenaga dari
protein, lemak, dan karbohidrat sewaktu metabolisme. Potasium bergerak di dalam tubuh
secara difusi, absorbsi, dan sekresi. Potasium memasuki tubuh dari saluran usus dengan
cara difusi melalui dinding kapiler dan absorbsi aktif. Potasium masuk ke dalam sel-sel
juga dengan cara difusi dan membutuhkan proses metabolisme yang aktif. Potasium
dibuang melalui urine dengan cara sekresi dan penyaringan , dan sebagian kecil dibuang
melalui feces. Potasium juga berperan penting dalam penyampaian implus-implus saraf ke
serat-serat otot dan juga dalam kemampuan otot untuk berkontraksi
(http://digilib.unimus.ac.id).
Potasium adalah mineral yang diperlukan untuk menjaga jantung dan otot lainnya
berfungsi normal, serta berperan penting untuk sistem saraf dan enzim seluler. Kelebihan
potasium dikeluarkan dari tubuh oleh ginjal. Karena itu, penderita penyakit ginjal mungkin perlu
membatasi asupan potasium dalam menu makanan mereka. Akan tetapi, diet tinggi potasium dapat
membantu perawatan orang dengan penyakit darah tinggi (http://sim.stanford.edu, 2009).

E. Manfaat Potasium bagi Kesehatan Tubuh


Berikut merupakan beberapa manfaat potasium bagi tubuh manusia:
a. Menurunkan tekanan darah
Konsumsi potasium dengan jumlah banyak akan meningkatkan konsentrasinya
didalam cairan intraselular, sehingga cenderung menarik cairan dari bagian
ekstraselular dan menurunkan tekanan darah (Sari, 2010).
b. Menyehatkan Jantung
Karena tekanan darah meningkat, demikian juga risiko penyakit kardiovaskular,
terutama penyakit jantung koroner. Potasium mampu mencegah penyumbatan aliran
darah dari lemak jenuh atau penggumpalan kolesterol jahat yang mengalir disekitar otot
jantung.
c. Baik untuk Menyembuhkan Penyakit Stroke

11
Sebagian besar kemampuan potasium untuk menurunkan risiko stroke adalah
melalui efeknya pada penurunan tekanan darah. Karena potasium dapat menormalkan
tekanan darah maka aliran darah akan normal.
d. Mencegah Osteoporosis
Di dalam tubuh, potasium bermanfaat untuk menghambat proses pemecahan tulang
(resorpsi). Pada lansia, di mana risiko kejadian osteoporosis meningkat, dihambatnya
resorpsi tulang ini sekaligus mempertahankan kekuatan tulang.
e. Kesehatan Ginjal
Potasium dapat memecahkan batu ginjal dan menghancurkannya, lalu dibuang
bersama proses pembentukan urin yang mengandung urea untuk disalurkan ke kandung
kemih agar dapat segera dibuang (Weaver, 2013).

F. Dampak Kelebihan dan Kekurangan Konsumsi Potasium


1. Hiperkalemia
Konsumsi potasium yang cukup akan memberikan dampak baik bagi kesehatan,
khususnya dalam kinerja jantung dan kelancaran aliran darah. Akan tetapi, terlalu banyak
mengkonsumsi potasium dapat menimbulkan dampak negatif bagi tubuh, yaitu dapat
menimbulkan penyakit Hiperkalemia.
Secara teknis, hiperkalemia berarti tingkat potassium dalam darah yang naiknya
secara abnormal. Tingkat potassium dalam darah yang normal adalah 3.5-5.0
milliequivalents per liter (mEq/L). Tingkat potassium antara 5.1 mEq/L sampai 6.0 mEq/L
mencerminkan hyperkalemia yang ringan. Tingkat potassium dari 6.1 mEq/L sampai 7.0
mEq/L adalah hyperkalemia yang sedang, dan tingkat potassium diatas 7 mEq/L adalah
hyperkalemia yang berat/parah (Dawodu, 2004).
Hiperkalemia dapat menjadi asymptomatic, yang berarti bahwa ia tidak
menyebabkan gejala-gejala. Adakalanya, pasien-pasien dengan hyperkalemia melaporkan
gejala-gejala yang samar-samar termasuk mual, lelah, kelemahan otot, dan kesemutan (Sister,
2013).
Gejala-gejala hyperkalemia yang lebih serius termasuk denyut jantung yang
perlahan dan nadi yang lemah. Hyperkalemia yang parah dapat berakibat pada berhentinya
jantung yang fatal. Umumnya, tingkat potassium yang naiknya secara perlahan (seperti
dengan gagal ginjal kronis) ditolerir lebih baik daripada tigkat-tingkat potassium yang
naiknya tiba-tiba. Kecuali naiknya potassium adalah sangat cepat, gejala-gejala dari

12
hyperkalemia adalah biasanya tidak jelas hingga tingkat-tingkat potassium yang sangat
tinggi (secara khas 7.0 mEq/l atau lebih tinggi) (Dawodu, 2004).

a. Pengobatan Hiperkalemia
Suplemen-suplemen potassium, pengganti-pengganti garam yang mengandung
potassium dan obat-obat lain dapat menyebabkan hyperkalemia. Pada individu-individu
yang normal, ginjal-ginjal yang sehat dapat beradaptasi pada pemasukan potassium oral
yang berlebihan dengan meningkatkan ekskresi potassium urin, jadi mencegah
perkembangan dari hyperkalemia. Bagaimanapun, memasukan terlalu banyak potassium
(melalui makanan-makanan, suplemensuplemen, atau pengganti-pengganti garam yang
mengandung potassium) dapat menyebabkan hyperkalemia jika ada disfungsi ginjal atau
jika pasien meminum obat-obat yang mengurangi ekskresi potassium urin seperti ACE
inhibitors dan diuretics hemat potassium.
Contoh-contoh dari obat-obat yang mengurangi ekskresi potassium urin termasuk:
a. ACE inhibitors,
b. ARBs,
c. NSAIDs,
d. Diuretics dengan sedikit potasium seperti:
 Spironolactone (Aldactone),
 Triamterene (Dyrenium),
 Trimethoprim-sulfamethoxazole (Bactrim).
Meskipun hyperkalemia yang ringan adalah umum dengan obat-obat ini,
hyperkalemia yang parah biasanya tidak terjadi kecuali obat-obat ini diberikan pada
pasien-pasien dengan disfungsi ginjal (Dawodu, 2004).
Orang-orang dengan fungsi ginjal yang buruk memiliki risiko yang lebih tinggi
untuk mengalami hiperkalemia. Perlu diperhatikan, beberapa pengobatan,
seperti potasium-sparing diuretics dan angiotensin-converting enzyme inhibitors, dapat
menghambat kemampuan tubuh untuk menghilangkan potasium.
Penderita gagal ginjal, terutama bagi mereka yang melakukan pengobatan dengan
cara dialisis, harus menghindari makanan yang tinggi akan potasium. Makanan-makanan
tersebut antara lain daging dan ikan; sayuran seperti brokoli, kacang polong, tomat, dan
kentang; serta buah-buahan, seperti kiwi, plum, aprikot, belewah, dan pisang.

13
Selain itu, penderita gagal ginjal atau mereka yang memiliki riwayat hiperkalemia
sebaiknya menghindari pengganti garam yang mengandung potasium. Dan konsumsi
suplemen potasium baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter agar dapat mengevaluasi
fungsi ginjalnya.
Institute of Medicine menganjurkan mereka yang berusia 19 tahun ke atas agar
mengonsumsi tidak lebih dari 4.700 mg potasium tiap harinya. Diet sehat yang kaya akan
potasium dapat membantu mengontrol tekanan darah, memperlambat pengeroposan
tulang, dan menurunkan risiko untuk terkena batu ginjal (kompas.com, 2011).
2. Hipokalemia
Hipokalemia adalah kondisi ketika kadar kalium dalam aliran darah berada di bawah
batas normal. Dalam kondisi normal, kadar kalium di dalam darah berkisar antara 3,6
sampai 5,2 mEq/L. Tingkat potasium 3.0-3.5 m Eq/L adalah hipokalemia ringan, tingkat
potasium 2.5-3.0 mEq/L adalah hipokalemia sedang, dan tingkat potasium <2.5 mEq/L
adalah hipokalemia berat/parah (Rahmanda, 2017).
Ada beberapa kondisi bisa menyebabkan seseorang kekurangan kalium. Misalnya
seseorang mengalami muntah-muntah dan diare yang bersamaan, terlalu banyak
berkeringat, kecanduan alkohol, gangguan makan seperti bulimia, dan penggunaan obat
pencahar yang berlebihan. Selain itu, kekurangan kalium juga bisa disebabkan karena efek
dari kondisi medis yang serius, seperti gagal ginjal kronis, ketoasidosis diabetes,
kekurangan asam folat, dan malnutrisi.
Menurut Erlita S.S dalam https://halosehat.com umumnya faktor yang paling sering
menjadi penyebab seseorang mengalami kekurangan kalium secara berlebihan adalah
karena pengaruh mengonsumsi obat-obatan diuretik yang berfungsi untuk mempercepat
pembentukan urine. Penggunaan obat diuretik sering diresepkan untuk orang-orang yang
memiliki tekanan darah tinggi atau penyakit jantung.
Beberapa gejala yang timbul jika seseorang menderita hipokalemia yaitu kram perut,
sembelit, kesemutan , mual, palpitasi atau jantung berdebar, sering buang air kecil dan
merasa haus, kram di otot lengan dan kaki, gangguan psikologis, seperti depresi, delirium,
bingung, atau berhalusinasi. Namun, pada pasien dengan tingkat hipokalemia berat gejala
yang ditimbulkan akan berbeda, yaitu paralisis, kegagalan pernapasan, kerusakan jaringan
otot, dan tidak ada pergerakan saluran pencernaan (http://www.alodokter.com).
a. Pengobatan Hipokalemia
Pengobatan penyakit hipokalemia dapat dilakukan dengan beberapa cara koreksi
kalium sebagai berikut:

14
1) Pemberian diet (makanan) yang mengandung potasium sebanyak rata-rata 50-100
mEq per hari. Makanan yang tinggi kalium antara lain pisang, alpukat, kacang-
kacangan, dan kentang.
2) Pemberian suplemen potasium oral sebanyak 40-80
mEq per hari, misalnya Aspar-K.
3) Pemberian suplemen Kalium intravena KCl sebanyak
20 meq dalam 100 cc NaCl isotonik dapat dilakukan
melalui vena besar dengan kecepatan 10-20 mEq/jam.
4) Pemberian suplemen Kalium intravena KCl pada
keadan aritmia atau kelumpuhan otot pernapasan
dapat dilakukan melalui vena sentral dengan
kecepatan 40-100 mEq/jam.
5) Monitor kadar kalium setiap 2-4 jam dianjurkan pada pemberian suplemen Kalium
intravena untuk menghindari hiperkalemia.
6) Monitor EKG dan observasi ketat dianjurkan pada keadaan aritma atau kelumpuhan
otot pernapasan (https://mediskus.com).

G. Menu Makanan Berbahan Dasar Pisang


Berikut merupakan beberapa menu makanan berbahan dasar pisang.
1. Pissang Coklat
Tabel 3.3 Kandungan gizi dalam 100 gram pisang coklat.
per porsi
Kilojoule 1247 kj
Kalori 298 kkal
Lemak 14,29 g
Lemak jenuh 3,743 g
Lemak tak jenuh ganda 2,542 g
Lemak tak jenuh tunggal 7,142 g
Kolesterol 38 mg
Gambar 1: Pisang Coklat.
Protein 5,72 g
Karbohidrat 37,27 g Sumber:
http://www.bisnismakanan.com/usaha-
Serat 2,2 g
pisang-berbalut-cokelat-laris-
dipasaran.htm

15
Gula 14,98 g
Sodium 193 mg
Potasium 240 mg
Sumber: https://www.fatsecret.co.id

Pisang coklat atau piscok merupakan salah


satu makanan yang digemari masyarakat di Indonesia.
Masyarakat biasanya mengkonsumsi dengan membeli
di penjaja piscok atau dengan membuatnya sendiri di
rumah. Cara membuat piscok terbilang mudah. Bahan-
bahan yang diperlukan yaitu pisang, kulit lumpia, coklat blok/meses, dan minyak
goreng. Pertama pisang dipotong-potong kemudian disusun pada selembar kulit lumpia.
Tambahkan coklat blok yang telah dicairkan atau coklat meses. Gulung pisang dan
pastikan kulit lumpia tidak berlubang agar coklat tidak bocor. Goreng di minyak panas
dan pisang coklat lumer pun siap disajikan (https://cookpad.com).

2. Roti Isi Pisang Coklat


Tabel 3.4 Kandungan gizi dalam satu bungkus roti (90 gram).
per porsi
Kilojoule 1004 kj
Kalori 240 kkal
Lemak 7g
Lemak jenuh 6g
Kolesterol 40 mg
Protein 5g
Karbohidrat 41 g
Gambar 2: Roti Isi Pisang Coklat.
Serat 2g
Gula 8g Sumber:
http://bakerytenggilis.com/product/roti-
Sodium 120 mg
pisang-keju/
Sumber: https://www.fatsecret.co.id

16
Bahan yang digunakan untuk membuat roti isi pisang coklat adalah satu sisir
pisang, setengah sachet fermipan, 500 gram tepug terigu, ½ sendok teh garam halus, 6
sendok makan butter, 250 ml susu kental manis, 2 butir telur, 4 sendok makan gula
pasir, coklat meses, dan kuning telur untuk olesan. Langkah pertama yaitu mencampur
susu, gula, telur, dan butter yang telah dilelehkan, aduk hingga rata. Masukkan
fermipan lalu diamkan hingga berbuih. Masukkan tepung terigu sedikit demi sedikit,
aduk hingga kalis. Tutup dengan serbet dan diamkan adonan selama satu jam agar
mengembang. Ambil adonan secukupnya, diisi irisan pisang dan coklat meses
kemudian bentuk sesuai selera. Olesi bagian atasnya dengan kuning telur dan panggang
di oven dengan suhu 180°C selama 15 menit (https://cookpad.com).

3. Puding Pisang
Tabel 3.5 Kandungan gizi dalam 100 gram puding pisang.
per porsi
Kilojoule 531 kj
Kalori 127 kkal
Lemak 3,6 g Gambar 3: Puding Pisang
Lemak jenuh 0,56 g
Sumber: http://resepmagz.com/cara-
Lemak tak jenuh ganda 1,33 g
membuat-puding-pisang-lembut-enak-
Lemak tak jenuh tunggal 1,53 g dan-istimewa/
Kolesterol 0 mg
Protein 2,4 g
Karbohidrat 21,2 g
Serat 0,1 g
Sodium 196 mg
Potasium 110 mg
Sumber: https://www.fatsecret.co.id

Cara membuat puding pisang yaitu dengan


menyediakan bahan-bahan: 6 buah pisang mentah/ yg
masih hijau, 1/2 cup kelapa muda parut, 1 cup saus apel,
2 butir telur, 6 sendok makan susu bubuk, 1 sendok
teh soda kue, 1/2 sdt garam, 1 sdm gula kelapa, untuk taburan, 1 sdt bubuk kayu manis,
untuk taburan, dan 4 lembar daun pandan. Langkah pertama yaitu memarut pisang
kepok, campurkan dengan kelapa parut, saus apel, garam, dan soda kue, aduk hingga

17
rata. Kocok lepas telur, masukkan ke dalam adonan pisang. Aduk rata. Tambahkan susu
bubuk dan garam. Taruh adonan ke dalam cetakan/mangkuk tahan panas. Taburi gula
kelapa dan bubuk kayu manis. Taruh potongan daun pandan diatasnya. Kukus kurang
lebih selama 30 menit. Hidangkan hangat atau dingin sebagai teman minum teh
(https://cookpad.com).

18
4. Keripik Pisang
Tabel 3.6 Kandungan gizi dalam 100 gram keripik pisang.
per porsi
Kilojoule 2171 kj
Kalori 519 kkal
Lemak 33,6 g
Lemak jenuh 28,97 g
Lemak tak jenuh ganda 0,63 g
Lemak tak jenuh tunggal 1,95 g
Kolesterol 0 mg
Protein 2,3 g Gambar 4: Keripik Pisang.
Karbohidrat 58,4 g Sumber:
Serat 7,7 g https://easyhealthoptions.com/kitchen-
Gula 35,34 g kelley-baked-banana-chips-honey/

Sodium 6 mg
Potasium 536 mg
Sumber: https://www.fatsecret.co.id

Langkah pertama untuk membuat keripik pisang yaitu dengan menyediakan 2


sisir pisang muda (pisang kepok), 2 liter air untuk merendam, 1 sendok teh kapur sirih,
dan 1 liter minyak untuk menggoreng. Pertama, kupas pisang dan bersihkan dari
getahnya. Iris tipis pisang lalu masukkan ke dalam air rendaman kapur sirih. Diamkan
selama 30 menit. Cuci bersih pisang dengan air bersih dan tiriskan. Panaskan minyak
dan goreng pisang hingga garing (https://cookpad.com).

5. Pisang Raja Rebus Matang


Tabel 3.7 Kandungan gizi dalam 100 gram pisang raja rebus matang.
per porsi
Kilojoule 481 kj
Kalori 115 kkal
Lemak 0,18 g
Lemak jenuh 0,069 g
Lemak tak jenuh ganda 0,033 g
Lemak tak jenuh tunggal 0,015 g
Gambar 5: Pisang Raja
Kolesterol 0 mg
Protein 0,78 g Sumber:
http://www.khasiat.co.id/buah/pisang-
Karbohidrat 30,96 g
raja.html

19
Serat 2,3 g
Gula 13,91 g
Sodium 245 mg
Potasium 462 mg
Sumber: https://www.fatsecret.co.id

Pisang rebus merupakan salah satu olahan pisang yang paling sehat. Karena
proses pengolahannya tidak digoreng menggunakan minyak dan tidak ada bahan lain
yang ditambahkan, sehingga kandungan gizi dalam pisang tidak banyak berkurang.
Cara membuat pisang rebus sangatlah mudah, yaitu dengan merebus pisang raja hingga
matang. Pisang rebus pun siap dikonsumsi.

6. Pisang Molen
Tabel 3.8 Kandungan gizi dalam 100 gram pisang molen.
per porsi
Kilojoule 1151 kj
Kalori 275 kkal
Lemak 11,68 g
Lemak jenuh 2,189 g
Lemak tak jenuh ganda 3,663 g
Lemak tak jenuh tunggal 5,177 g
Kolesterol 0 mg
Protein 3,91 g Gambar 6: Pisang Molen

Karbohidrat 39,05 g Sumber:


https://idelaris.blogspot.co.id/2016/05/modal
Serat 1,8 g
-usaha-dibawah-satu-juta-usaha-apa.html
Gula 9,86 g
Sodium 88 mg
Potasium 161 mg
Sumber: https://www.fatsecret.co.id

Bahan yang digunakan untuk membuat pisang molen yaitu 15 sendok


makan terigu, 3 sendok makan gula pasir, sejumput garam, 3 sendok makan mentega,
setengah gelas air, dan satu sisir pisang. Masukkan bahan kering ke dalam wadah lalu
aduk, tambahkan air sedikit demi sedikit. Aduk hingga adonan tidak lengket. Adonan
dibagi 3 lalu pipikan. Potong secara memanjang lalu pipihkan kembali. Lilitkan adonan
tadi ke pisang hingga semua bagian terselimuti adonan. Goreng hingga warna berubah
kecoklatan (https://cookpad.com).

20
7. Pisang Goreng
Tabel 3.9 Kandungan gizi dalam 100 gram pisang goreng.
per porsi
Kilojoule 1054 kj
Kalori 252 kkal
Lemak 13,27 g
Lemak jenuh 1,783 g
Lemak tak jenuh ganda 6,402 g
Lemak tak jenuh tunggal 4,373 g
Kolesterol 0 mg
Gambar 7: Pisang Goreng
Protein 1,47 g
Sumber: https://alchetron.com/Pisang-
Karbohidrat 36,07 g
goreng
Serat 2,6 g
Gula 16,96 g
Sodium 5 mg
Potasium 508 mg
Sumber: https://www.fatsecret.co.id

Selain pisang rebus, kudapan berbahan dasar pisang yang umum dikonsumsi
yaitu pisang goreng. Cara membuat pisang goreng pun mudah. Langkah pertama yaitu
dengan membuat adonan dari tepung terigu dan air. Adonan jangan terlalu encer
ataupun terlalu kental. Kupas pisang dan masukkan ke dalam adonan terigu. Goreng
hingga matang. Pisang goreng pun siap disajikan.

21
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Buah pisang mengandung banyak zat gizi yang baik bagi tubuh, baik itu kandungan
energi maupun vitamin dan mineralnya. Buah pisang sendiri dapat dijadikan sumber
energi cadangan karena kandungan karbohidratnya yang tinggi. Selaian itu, kandungan
vitamin dan mineralnya pun tinggi, khususnya kandungan potasiumnya. Dalam 100 gram
buah pisang mengandung 358 mg potasium. Potasium sendiri merupakan mineral yang
diperlukan untuk menjaga jantung dan otot lainnya berfungsi normal, serta berperan
penting untuk sistem saraf dan enzim seluler. Manfaat potasium bagi tubuh antara lain
menurunkan tekanan darah, menyehatkan jantung, penyembuhan penyakit stroke,
pencegah osteoporosis, serta baik untuk menjaga kesehatan ginjal. Akan tetapi, konsumsi
potasium berlebih dapat menimbulkan hiperkalemia atau peningkatan potasium dalam
darah secara abnormal. Penderita penyakit ginjal memiliki risiko lebih tinggi mengidap
hiperkalemia. Penderita hiperkalemia sebaiknya menghindari pengganti garam yang
mengandung potasium. Selain itu, kekurangan potasium dalam darah akan mengakibatkan
hipokalemia. Cara pengobatan hiperkalemia maupun hipokalemia baiknya untuk
berkonsultasi dengan dokter agar dapat mengevaluasi fungsi ginjalnya.

B. Saran
Setelah mengetahui kandungan zat dalam buah pisang, diharapkan masyarakat dapat
mengkonsumsi pisang dengan baik. Serta lebih bijak dalam mengkonsumsi makanan yang
mengandung potasium dengan memperhatikan asupan potasium dan angka kebutuhan
harian potasium sehingga dapat dirasakan manfaat baiknya bagi tubuh.

22
DAFTAR PUSTAKA

Alketirie, Sania Taufik., Rakhmat, Iis Inayati., Sabirin, Burhanuddin. 2012. Analisis Kadar
Kalium pada 4 Jenis Pisang (Musa Paradisiaca L.) dengan Metode Spektofotometri
Serapan Atom. Fakultas Kedokteran, Universitas Jenderal Achmad Yani.
Almatsier, Sunita. 2002. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.

Anne Marie Helmenstine. Ph.D. 2017. https://www.thoughtco.com/potassium-element-facts,


diakses pada hari Senin, 6 November 2017 pukul 19.04 WIB.

Dawodu, S. 2004. Traumatic Brain Injury : Defenition, Epidemiology.


https://search.medscape.com, diakses pada hari Minggu, 17 Desember 2017 pukul
06.17 WIB.

Herawati. 2012. Mineral dan Homeostatis (Keseimbangan Ionik dan Tekanan Osmosis).
Bandung. FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

Rahmanda, Aris. 2017. Laporan Kasus Hipokalemia. Program Internship Dokter Indonesia,
RSUD Kota Bekasi.
Rostikawati, Teti. 2017. Bahan Ajar Ilmu Gizi. Bogor. Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Pakuan.
Sari, Citra Zulianda. 2010. Kajian Kandungan Kalium dan Natrium dalam Daging Sapi dan
Daging Kambing Secara Spektrofotometri Serapan Atom: Skripsi. Medan. Fakultas
Farmasi, Universitas Sumatera Utara.
Sister, Fezy Ezia Dwi. 2013. Gambaran Kadar Natrium dan Kalium Penderita Kontusio
Serebri di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Tahun
2012: Karya Tulis Ilmiah. Medan. Fakultas Kedokteran, Universitas Sumatera Utara.
Syafrizar. Wilda, Welis. 2008. Ilmu Gizi. Padang. Wineka Media.

Tjirosoepomo, Gembong. 2015. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta. Gadjah Mada University


Press.

Weaver, Connie M. 2013. Potassium and Health. American Society for Nutrition. Adv. Nutr.

Sumber Website Terkait:


1. https://www.nestlenutrition-institute.org/, diakses pada hari Minggu, 5 November 2017
pukul 15.56 WIB.

23
2. http://gizi.depkes.go.id/permenkes-tentang-angka-kecukupan-gizi, diakses pada hari Minggu,
5 November 2017 pukul 16.24 WIB.
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Pisang, diakses pada hari Senin, 6 November 2017 pukul
14.28 WIB .
4. http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/144/jtptunimus-gdl-wahyudewin-7174-3-babiit-
a.pdf, diakses pada hari Senin, 6 November 2017 pukul 21.19 WIB.
5. http://sim.stanford.edu/resources/smg_patient_info/POTASSIUM9-09.pdf, diakses pada hari
Senin, 6 November 2017 pukul 17.12 WIB.
6. http://lifestyle.kompas.com/read/2011/08/24/11183876/Bahaya.Kelebihan.Potasium.bagi
.Tubuh, diakses pada hari Senin, 6 November 2017 pukul 17.19 WIB.
7. https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/akibat-kekurangan-kalium/, diakses pada
hari Senin, 6 November 2017 pukul 17.08 WIB.
8. http://www.alodokter.com/kekurangan-kalium, diakses pada hari Senin, 6 November
2017 pukul 18.56 WIB.
9. https://mediskus.com/hipokalemia, diakses pada hari Senin, 18 Desember 2017 pukul
22.04 WIB.
10. https://www.fatsecret.co.id, diakses pada hari Senin, 6 November 2017.
11. https://cookpad.com, diakses pada hari Senin, 20 November 2017.

24
RESUME
Kandungan Potasium dalam Buah Pisang
Menurut Davis dan Mertz, unsur mineral merupakan salah satu komponen yang sangat
diperlukan oleh makhluk hidup di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga
dikenal sebagai zat anorganik. Berdasarkan kebutuhannya di dalam tubuh, mineral dapat
digolongkan menjadi 2 kelompok utama yaitu mineral makro (mineral mayor) dan mineral
mikro (trace mineral). Mineral makro adalah mineral yang menyusun hampir 1% dari total
berat badan manusia dan dibutuhkan dengan jumlah lebih dari 100 mg/hari, sedangkan
mineral mikro merupakan mineral yang dibutuhkan dengan jumlah kurang dari 100 mg /hari
dan menyusun kurang dari 0,01% dari total berat badan.
Mineral yang termasuk di dalam kategori mineral makro utama adalah potasium (K),
kalsium (Ca), natrium (Na), fosfor (P), magnesium (Mg), sodium (Na) dan klor (Cl).
Sedangkan mineral yang termasuk ke dalam mineral mikro adalah kromium (Cr), fluoride
(F), yodium (I), besi (Fe), mangan (Mn), kobalt (Co), molibdenum (Mo), dan selenium (Se)
(Teti, 2017).
Energi yang terkandung dalam 100 gram pisang cukup tinggi. Kandungan karbohidrat
dalam pisang dapat menyuplai energi tubuh sehingga tepat digunakan sebagai cadangan
energi yang baik. Kandungan potasium dalam 100 gram buah pisang sebanyak 358 mg.
Selain itu kandungan vitamin dan mineral dalam buah pisang pun cukup tinggi, sehingga
dapat memenuhi kebutuhan mineral harian tubuh manusia.
. Potasium adalah mineral yang diperlukan untuk menjaga jantung dan otot lainnya
berfungsi normal, serta berperan penting untuk sistem saraf dan enzim seluler. Potasium
bergerak di dalam tubuh secara difusi, absorbsi, dan sekresi. Manfaat dari potasium antara
lain menurunkan tekanan darah, menyehatkan jantung, menyembuhkan penyakit stroke,
mencegah osteoporosis, serta baik untuk kesehatan ginjal. Dari data angka kecukupan
mineral yang dianjurkan Departemen Kesehatan Indonesia, kebutuhan potasium harian laki-
laki dan perempuan dewasa umur diatas 20 tahun adalah sebanyak 4700 mg.
Konsumsi potasium yang cukup akan memberikan dampak baik bagi kesehatan,
khususnya dalam kinerja jantung dan kelancaran aliran darah. Akan tetapi, terlalu banyak
mengkonsumsi potasium dapat menimbulkan dampak negatif bagi tubuh, yaitu dapat
menimbulkan penyakit Hiperkalemia. Tingkat potassium dalam darah yang normal adalah
3.5-5.0 milliequivalents per liter (mEq/L). Kelebihan potasium dalam darah akan
mengakibatkan penyakit hiperkalemia. Sedangkan kekurangan potasium dibawah 2.5 mEq/L
akan menyebabkan hipokalemia.

25

Anda mungkin juga menyukai