Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Geografi adalah ilmu yang mengkaji tentang aspek ruang dan tempat pada berbagai
skala di bumi. Penekanan bahan kajianya adalah gejala-g ejala alam dan kehidupan yang
membentuk serta tempat-tempat dan lingkungan dunia. Gejala alam dan kehidupan itu
dapat dipandang sebagai hasil dari proses alam yang terjadi di bumi.
Indonesia memang sangat kaya akan perairaya. 75% wilayah Indonesia adalahh
perairan Hal inilah yang mendorong kita untuk memehami secara lebih mendalam. Pada
kesempatan kali ini yang akan kita bahas adalah hidrosfer pada umumnya dan perairan
laut pada khususnya. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang perairan laut
secara lebih mendalam, serta manfaat dan cara melestarikanya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perairan laut?
2. Apa sajakah jenis-jenis laut?
3. Bagaimana penggolongan laut di Indonesia?
4. Apa itu batas wilayah laut?
5. Apa sajakah manfaat laut?
6. Bagaimana cara untuk melestarikan sumberdaya laut?
7. Apa itu zona laut dan pesisir?
8. Apakah itu morfologi, sumber daya, dan gerak air laut?
9. Apakah pesisir dan pantai?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perairan Laut


Laut, yaitu suatu pemukaan bumi yang tertutup oleh air laut. Laut merupakan
komponen penting dalam siklus hidrologi. Perairan laut dikenal dengan landas kontinen.
Landas kontinen merupakan sambungan atau kelanjutan dari daratan sekitarnya.

B. Klasifikasi Perairan Laut


Laut dapat dibedakan berdasarkan terjadinya, letak dan kedalamanya.
1. Menurut proses terjadinya
Menurut proses terjadinya dapat dibedakan menjadi :
a. Laut Ingresi
Laut ingresi yaitu laut yang terjadi karena turunya tanah atau dasar laut akibat
tekanan vertikal gaya endogen (gerakan-gerakan tektonik) yang menimbulkan
patahan serta berlangsung ribuan atau bahkan jutaan tahun yang lalu. Contoh:
Laut Banda (7.400m), Laut Flores (5.590) dll.
b. Laut Regresi
Laut regresi yaitu laut yang makin menyempit. Terjadi karena banyaknya sungai
bermuara di laut dan menendapkan lumpur. Misalnya, laut Jawa mengalami
penyempitan laut sejauh 12 m per tahun. Proses itu terjadi pada zaman Dilluvium.
Akibat suhu bumi yang dingin, menyebabkan air membeku dan permukaan air
turun sampai 60 m. Hal ini yang menyebabkan Danggkalan Sunda dan Dangkalan
Sahul berubah menjadi daratan.
c. Laut Transgresi
Laut transgesi adalah laut dangkal yang terjadi karena dataran digenangi oleh air
laut. Jenis laut ini disebut juga laut meluas atau laut genangan. Laut ini terjadi
pada masa glasial. Waktu itu permukaan laut seluruh bumi naik sekitar 70 m
sehingga daratan yang rendah tergenang oleh air laut.
2. Menurut letaknya
Menurut letaknya dapat dibedakan menjadi:
a. Laut Pedalaman

2
b. Laut pedalaman adalah laut yang terletak di tengah-tengah benua yang hampir
seluruhnya dikelilingi daratan. Contohnya: Laut Hitam, Laut Bltik, dan Laut
Kaspia.
c. Laut Tepi
Laut tepi adalah laut yang terletak di sepanjang pantai benua atau di tepi benua
dan dipisahkan oleh Samudra atau pulau-pulau. Contohnya: Laut Jepang, Laut
Cina Selatan, dan Laut Arab.
d. Laut Tengah
Laut tengah adalah laut yang terletak diantara benua-benua yang biasanya terdiri
atas lubuk-lubuk laut. Contohnya: Laut Tengah letaknya di antara Benua Asia,
Benua Afrika, Benua Eropa. Laut Austral-Asia yang menghubungkan Benua Asia
dengan Benua Australia adalah laut-laut yang ada di Indonesia.
3. Menurut kedalamanya
Menurut kedalamanya laut dapat dibedakan menjadi:
a. Zona Litoral (daerah pesisir)
Zona litoral adalah daerah antara garis pasang naik dan air pasang surut.
Endapan-endapan di zona ini, antara lain konglomerat, kersik, dan pasir.
b. Zona Neritis
Zona neritis adalah daerah dari garis air pasang surut sampai dengan 200 m.
Endapan di zona ini antara lain lumpur biru dan endapan binatang laut.
c. Zona Batial
Zona batial adalah daerah yang kedalamanya 200-1000 m. Endapan di zona ini,
antara lain kulit-kulit karang tipis.
d. Zona Abisal
Zona abisal adalah daerah yang kedalamanya lebih dari 1.000 m. Endapan di zona
ini, antara lain kerang-kerang pteropoda pada kedalaman 1.000-2.000 m,
cangkang globigerina pada kedalaman 2.000-5.000 m, dan cangkang radiolaria
pada kedalaman lebih darii 5.000 m.

C. Penggolongan Laut di Indonesia


Laut di Indonesia secara umumnya terdiri atas 3 kelompok, yaitu dangkalan
sunda di wilayah Indonesia bagian barat, dangkalan sahul di Indonesia bagian timur
serta laut-laut mediterania yang terdapat di wilyah Indonesia bagian tengah.
1. Laut-laut di dangkalan Sunda
3
Di dangkalan ini terdapat beberapa laut dan selat, seperti laut Jawa,selat Malaka,
selat Karimata, selat Sunda, seelat Gaspar, selat Bngka, selat Riau,dan selat
Berhala. Berbagai bukti menunjukan bahwa laut dan selat di dangkalan Sunda
dahulu merupakan satu daratan dengan benua Asia. Bukti-bukti tersebut antara
lain sebagai berikut:
a. Laut-laut dan selat-selat di dangkalan Indonesia bagian barat berkedalaman
antara 29-50 m
b. Terdapat bekas-bekas lembah sungai di dangkalan tersebut. Misalnya lembah
sungai di selat Karimata yang mengalir ke laut Tiongkok Selatan dan
bermuara di dekat pulau Natuna. Sungai ini dinamakan sungai Sunda Utara.
c. Ikan-ikan yang hidup di sungai tersebutmenunjukan adanya kesamaan jenis,
misalnya ikan karper.
d. Adanya tanah liat dan pasir di dangkalan Indonesia Barat bagian selatan di
dasar laut Jawa.
e. Ada biji timah putih di bagian barat ddangkalan Indonesia Barat. Biji timah
putih itu adalah endapan sungai Sunda Utara dan juga anak-anak sungainya.
f. Persamaan flora dan fauna di Indonesia Barat dengan Asia memperkuat
keyakinan bahwa daratan Sunda dan Asia berasal dari satu daratan.
2. Laut-laut di dangkalan Sahul
Laut dan selat di dangkalan ini adalah laut Arafuru, teluk Carpentaria, dan selat
Torres. Bukti-bukti yang menunjukan bahwa dangkalan Indonesia Timur dulunya
merupakan satu daratan dengan benua Australia adalah sebagai berikut:
a. Ada perrsamaan flora dan fauna di Australia dengan yang ada di Papua dan
kepulauan Aru.
b. Ada lembah sungai di dangkalan Sahul. Beberapa sungai yang mengalir di
bagian selatan Papua dan di bagian utara Australia sekarang merupakan
anak-anak sungai yang mengalir ke laut-laut di Maluku.
3. Laut Mediterania
Di Indonesia bagian tengah antara lain terdapat selat Makassar, laut Flores, laut
Bnda, laut Buru, laut Seram, laut Maluku, laut Halmahera, dan laut Sulawesi.
Laut-laut mediterania inilah yang menjadi muara sungai Sunda Timur, sungai-
sungai di Kalimantan Timur, sungai-sungai di Papua Selatandan sungai-sungai di
Australia Utara. Pada saat dangkalan Suda dan dangkalan Sahul masih nerupa
daratan, laut-laut di Indonesia tengah sudah erupa laut dalam dengan pulau-pulau
4
di tengahnya. Di daratan Indonesia Tengah ini terdapat fauna Asia-Australia.
Palung Kei kedalamanya mencapai 7.440 meter dan Palung Sunda mencapai
7.450 meter. Kedua palung ini merupakan laut terdalam di antara laut-laut
Indonesia Timur.

D. Batas Wilayah Laut


Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah perairan laut yang sangt
luas. Hal ini menyebabkan wilayah laut memiliki peranan yang sangat penting bagi
kehidupan bangsa dan negara. Berdasarkan hukum laut internasional yangg disepakati
PBB tahun 1982 si Montego, Caracas, berikut ini adalah pembagian wilayah laut
menurut konvesi hukum laut PBB. Batas luar lautan wilayah Indonesia dibedakan
menjadi tiga macam, yaitu zona laut terotorial, zona landas kontinen, dan Zona
Ekonomi Ekslusif (ZEE).
1. Zona Lautt Teritorial.
Zona laut teritorial adalah zona laut yang dibatasi oleh garis khyal yang berjarak
12 mil dari garis dasar ke arah laut lepas. Jika lebar lautan yang membatasi dua
negara kurang dari 24 mil, maka garis teritorial ditarik sama jauh dari masing-
masing negara. Pada zona ini negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya,
tetapi menyedikan alur pelayaran lintas damai baik diatas maupun di bawah laut.
Wilayah laut teritorial laut Indonesia diumumkan pemerintah pada tanggal 13
Desember 1957 yang dikenal dengan Deklarsi Djuanda dan diperkuat dengan
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1960.
2. Zona Landas Kontinen
Zona landas kontinen merupakandasar laut yang secara geologis maupun
morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua) dengan kedalaman
laut kurang dari 150 m. Indonesia terletak di antara landas kontinan Asia dan
Australia, pada zona in, pemerintah memiliki kewenangan untuk memanfaatkan
sumber daya alam yang ada dan berkewajiban menyediakan alur perlayaran litas
damai. Batas landas kontinen diumumkan oleh pemerintahIndonesia pada tanggal
17 Februari 1969.
3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dihitung dari garris dasar laut lurus kearah laut
bebas sejauh 200 mil laut. Dalam zona ini, negara dapat memanfaatkan sumber

5
daya laut untuk kesejahteraan bangsa. Negara lain memiliki kebebasan untuk
pelayaran, dan pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan laut.

E. Manfaat Laut
1. Manfaat laut antara lain:
2. Sebagai sarana transportasi.
3. Objek wisata.
4. Penghasil bahan pangan seperti ikan dan rumput laut.
5. Sebagai pertahanan negara.

F. Cara untuk Melestarikan Sumber Daya Laut


1. Mencegah pembuangan liimbah industri ke laut.
2. Mencegah tumpahnya minyak dari kapal tanger.
3. Melarang penangkapan ikan dengan pukat harimau atau bahan peledak.
4. Melarang penebangan hutan bakau pantai.
5. Melarang pengembalian atau perusahaan batu karang di pantai.
6. Menjaga kebersihan pantai.

G. Zona Laut dan Pesisir


Berdasarkan oceanograf, wilayah suatu wilayah laut dibedakan menjadi tiga bagian
yaitu:
1. Pantai
Pantai adalah bagian dari daratan yang berbatasan dengan laut yang berada di
bawah pengaruh gelombang pantai, daerah yang meliputi pesisir sampai daerah
yang lebih jauh ke arah daratan.
2. Klasifikasi Pantai
a. Pantai menurut letak pegunungan di sekitarnya.
1) Pantai diskordan yaitu pantai yang tegak lurus dengan pegunungan.
2) Pantai konkordan yaitu pantai yang sejajar dengan pegunungan dan pada
umumnya cairan.
b. Pantai berdasarkan terjadinya Pantai karang, pantai delta dan pantai ford.
3. Laut
Sedangkan pesisir (shore) adalah daerah tempat pertemuan daratan dengan lautan,
mulai batas muka air pada waktu pasang surut terendah menuju ke arah darat
6
sampai batas tertinggi yang mendapat pengaruh gelombang. Batas wilayah pesisir
disebut garis pesisir. Pesisir dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu:
a. Foreshore adalah bagian pesisirr muka pasang terendah sampai garis
ketinggian muka air pada waktu pasang.
b. Backshore adalah bagian pesisir, mulai batas foreshore sampai garis pantai.
c. Offshore adalah lepas pantai.

H. Morfologi, Sumber Daya, dan Gerak Air Laut


Berikut penjelasan mengenai morfologi, sumber daya, dan gerak air laut,
1. Morfologi Laut
Permukaan dasar laut pada umumnya terlihat seperti bentukan-bentukan yang
tidak rata meliputi,
a. Continental shelf (paparan benua)
Adalah dasar laut yang berbatasan dengan benua. Paparanbenua ini
merupakan bagian wilayah laut yang kedalamanya antara 0-180 meter dan
lebarnya antara 0-1.200 km terhitung dari garis pantai. Paparan benua
merupakan daerah yang relatif datar dengan kemiringan lereng berkisar
antara 00-2,20. Menurut para ahli oseanografi, continental shelf merupakan
bagian dari benua yang terendam air laut. Contoh paparan benua : Paparan
Sunda, terlatak di wilayah perairan Indonesia bagian barat.
b. Continental slope (leremg benua)
Conitinental slope (lereng benua) adalah biddang miring yang terletakantara
paparan benua dengan zona laut dalam. Kemiringan antara 1derajat-35
derajat mulai dari tepi dangkalan benua ke arah laut lepas, sedangkan
kedalamanya antara 200-1.800 meter. Menurut proses terjadinya, lereng
benua terbentuk sebagai hasil sedimentasi dan sesar.
Bentukan yang terdapat pada paparan benua dan lereng benua.
a. Ocean Floor (dasar samudra)
Ocean Floor merupakan wilayah dasar samudra yang dalam dan merupakan
wilayah terluas di permukaan bumi, yaitu sekitar 59,9% dari seluruh muka
bumi atau kira-kira 2/3 bagian dari dasar laut. Secara keseluruhan,
kedalamanya lebih dari 1.800 meter di bawah permukaan laut.
b. The Deep

7
The deep adalah dasar laut yang menjorok ke bawah, sehingga letaknya lebih
rendah dari pada daerah sekitarnya.
Bentukan negatif morfologi dasar laut.
a. Lubuk Laut
Lubuk laut yaitu depresi laut yang bentuknya bulat atau lonjong. Contoh
lubuk laut Banda.
b. Palung Laut
Palung laut yaitu lembah yang sangat dalam dan memanjang di dasar laut
serta memiliki lereng yang curam. Contoh palung Mindanau.
Bentukan positif morfologi dasar laut
a. Ambang Laut
Ambang laut yaitu relief dasar laut berupa bukit dalam laut yang
memisahkan dua buah pulau. Contoh ambang Laut Sulu.
b. Punggung Laut
Punggung Laut yaitu rangkaian perbukitan di dalam laut dan kadang-kadang
sebagian muncul di permukaan laut. Contoh punggung Laut Sibolga.
Secara umum relief dasar laut di wilayah Indonesia meliputi
a. Wilayah bagian barat
Merupakan Dangkalan Sunda (Paparan Sunda). Pada masa diluvium,
merupakan daratan luas yang menyatu dengan benua Asia.
b. Bagian tengah juga di sebut daerah peralihan. Wilayah ini terdiri dari laut
dalam. Wilayah perairannya meliputi laut-laut yang terdapat di Sulawesi,
Nusa Tenggara, dan Maluku.
c. Bagian Timur
Di wilayah timur merupakan Paparan Sahul. Pada masa diluvium wilayah ini
pernah bersatu dengan daratan Australia. Bukti adanya penyatuan antara
wilayah bagian timur Indonesia dengan daratan Australia yaitu,
1) Adanya persamaan jenis binatang antara binatang yang dapat di Papua
dengan Australia.
2) Adanya alur sungai di dasar laut.
2. Sumber Daya Laut
Contoh sumber daya laut dan pemanfaatannya
a. Mineral, organisme, dan endapan laut

8
1) Mineral laut, yang berasal dari daratan yang dibawa oleh aliran
sungai- sungai. Mineral tersebut, antara lain:
a) Garam, tempat-tempat penjualan garam dapat dijumpai di
Pulau Madura dan Rembang.
b) Kapur, berasal dari karang globigeriva dan sebagainya.
c) Kalium karbonat, berasal dari sebangsa lumut (pottash).
d) Fosfat, bersal dari tulang-tulang ikan dan kotoran burung
pemakan ikan.
2) Organisme Laut
Pada umumnya organisme laut dapat dibagi menjadi dua bagian:
a) Bentos
Bentos ialah binatang-binatang laut yang hidupnya di dasar laut.
Bentos dapat di golongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
(1) Bentos sosial, yang hidupnya terikat pada suatu tempat,
misalnya tiram, koral.
(2) Bentos vogil, yang bergerak di dasar laut, misalnya landak
dan siput laut.
b) Pelogos
Pelogos ialah organisme yang hidupnya tak tergantung pada
dasar laut dan umunya menjadi penghuni lapisan air bagian
atas. Pelogos dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
(1) Nekton ialah golongan organisme yang mempunyai alat
badan sendiri untuk bergerak sehingga dapat tinggal di
daerah tertentu yang menyediakan banyak makanan atau
tempat-tempat yang keadaanya baik bagi mereka. Contoh:
semua jenis ikan, ubur- ubur. Dan sebagainya
(2) Plankton ialah golongan organisme yang tidak mempunyai
alat- alat badan sendiri untuk bergerak. Gerak mereka
tergantung pada arus yang disebabkan oleh angin atau
perbedaan suhu. Contoh jenis-jenis binatang bersel satu,
tumbuh-tumbuhan yang bersel satu, dan binatang-binatang
bersel banyak.
b. Pemanfaatan perairan laut Pamanfaatan air laut antara lain:
1) Usaha perikanan laut.
9
2) Usaha budidaya rumput laut.
3) Usaha pemanfaatan hutan bakau.
4) Tambak garam.
5) Pariwisata bahari.
6) Pertambangan minyak dan gas bumi.
7) Prasarana lalu lintas
3. Gerak air laut
Gerak air laut meliputi:
a. Gelombang
Pergerakan gelombang dipengaruhi oleh angin, gempa di dasar laut, dan
pengaruh letak matahari dari bulan.
1) Angin yang melintasi bentangan samudera akan bergesekan dengan
permukaan air laut dan membentuk gelombang. Angin mengubah
energi kinetik, yaitu energi gerak dari molekul-molekul air sehingga
terjadi gelombang. Gelombang seperti gerakan yang memindahkan
sejumlah air secara terus menerus. Gelombang sebenarnya berupa
gerakan menggulingkan air pada poros itu juga sehingga gelombang
tidak menyebabkan air berpindah. Saat gelombang mendekati pantai
akan pecah dengan karakteristik yang ditentukan oleh bentuk dan
lereng pantai.
2) Di dasar laut terdapat lempeng-lempeng benua yang terus bergerak.
Hal ini memungkinkan tumbukan maupun gesekan yang
mengakibatkan terjadinya gelombang dahsyat yang disebut tsunami.
b. Gerak air laut berupa pasang purnama dan pasang perbani.
Pasang naik turunya air laut. Matahari dan bulan masing-masing menarik
Bumi sehingga air laut naik dan turun dalam pola harian yang disebut
pasang. Gaya tarik bulan lebih besar karena jarak dengan bumi yang
lebih dekat. Berbeda dengan matahari, walaupun lebih besar tetapi jarak
dengan bumi lebih jauh. Pasang menyebabkan air samudera agak
menonjol di kedua sisi bumi. Periode bulan mengelilingi bumi berlaku
waktu 27 1/3 hari. Saat bulan mengelilingi bumi tonjolan pasang
bergeser mengikutinya. Karena bumi juga berotasi menyebabkan
terjadinya pasang dan surut dua kali sehari dengan keterlambatan 50
menit setia hari. Beda antara ketinggian pasang naik dan pasang surut
10
disebut kisaran pasang. Selain terjadi pasang purnama dan pasang
perbani, air laut juga mengalami pasang surut harianyang terjadi dua kali
pasang dan dua kali surut setiap hari. Ada juga pasang badai yang sangat
tinggi yang disebabkan oleh badai tropis yang terbentuk di atas
samudera. Badai ini disebut taifun, siklon atau hurikan yang
menimbulkan angin kencang dan menghempaskan gelombang tinggi ke
pantai.
c. Arus Laut
Air di alutan tidak pernah berhenti bergerak, karena lautan memiliki
suatu sistem peredaran yang kompleks yang terdiri atas bermacam-
macam area. Angin merupakan faktor penting penyebab terjadinya arus-
arus yang terjadi di laut dan cara terjadinya yaitu,
1) Berdasarkan Letaknya
Angin yang bergerak di atas permukaan memnyebabkan terjadinya
arus permukaan. Suhu permukaan di katulistiwa melampaui suhu
di kutub dengan perbedaan 24 derajat. Karena prbedaan suhu
inilah terjadi arus tengah dan arus dasar.
2) Berdasarkan Suhu.
Suhu di permukaan laut dipengaruhi oleh intensitas penyiaran
matahari. Berdasarkan suhu, arus laut dibedakan menjadi arus
panas dan arus dingin.
3) Berdasarkan Sebab Terjadinya.
Berdasarkan sebab terjadinya ada beberapa jenis laut antara lain.
a. Arus laut terjadi karena tiupan angin secara teratur dan terus-
menerus di permukaan bumi.
b. Perbedaan jadar garam dapat menimbulkan arus yang bersifat
lokal.
c. Pasang purnama dan pasang perbani juga menyebabkan
terjadinya arus laut.

I. Sanlinitas, Suhu, dan Kejenihan Air Laut


1. Sanlinitas atau kadar garam di laut
Sanilitas atau kadar garam di laut yaitu banyaknya garam yang dinyataan dengan
gram yang terdapat dalam satu liter air laut. Garam di laut berasal dari
11
hasilpelapukan di daratantan. Hasil-hasil pelapukan ini mengandung
bermacam-macam garam yang oleh air sungai di larutkan, di hanyutkan serta di
bawa ke laut.hamppir setiap laut memiliki salinitas (kadar garam antara 33%-
37%). Pada air laut dalam, nilai salinitasnya antara 34,5% dan 35%. Rata-rata
sanlinitas air laut ialah 35%.
Besar kecilnya kadar garam, di tentukan oleh beberapa faktor yaitu sebagai
berikut:
a. Banyak sedikitnya air yang berasal dari gletser
b. Besar kecilnya curah hujan di tempat tersebut. c. Besar kacilnya penguapan
di tempat tersebut.
c. Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di tempat tersebut.
2. Suhu atau temperatur air laut
Suhu atau temperatur air laut di suatu tempat ditentuka oleh besar kecilnya
pemanasan matahari, letak lintang geografis tempat itu, dan keadaan angin. Suhu
permukaan laut di bumi ini berbeda-beda. Pada derah lintang pertengahan suhu
permmukaan air laut berkisar 5 derajat sampai 18 derajat, di laut-laut tropika
sampai 30 derajat, di laut-laut pinggir yang tertutup dapat mencapai suhu 33
derajat. Suhu air laut tidak bgitu tinggi pada waktu pemanasan dan tidak begitu
dingin sewaktu pendinginan. Karena itu pula, baik amplitudo suhu harian maupun
amplitudo tahunan air laut kecil. Hal tersebut disebabkan sebagian panas matahari
digunakan untuk penguapan air laut, panas matahari menembus air laut sampai
kedalaman 50 m. Air laut bergerak dan mengkilap sehingga berfungsi sebagai
cermin yang memantulkan sinar matahari.
3. Tekanan
Makin kedalam tekanan air laut makin besar. Untuk mengukur besarnya tekanan
air laut harus mengtahui berat jenis air laut tiap 1 m3=115 g. Tiap 1 m3 berat
jenisnya 10.000kg. Jadi laut yang kedalamanya 1.000meter, maka tekanan air
lautnya 1000x115 kg+10000kg= 125.000 kg.
4. Kecerahan air laut
Warna air laut dipengaruhi olah:
a. Zat yang terlarut dalam air laut dan organisme.
b. Adanya pemantulan sinar matahari oleh air laut.
Beberapa macam warna air laur dan penyebabnya.

12
a. Warna biru disebabkan oleh sinar matahari yang bergelombang pendek (sinar
biru) di pantulkan lebih banyak daripada sinar lainya.
b. Warna kuning disebabkan adanya lumpur kuning.
c. Warna hijau disebabkan karena adanya lumpur yang diendapkan dekat pantai
yang memantulkan warna hijau dan karena adanya plankton-plankton dalam
jumlah besar.
d. Warna putih disebabkan karena permukaan selalu tertutup oleh es.
e. Warna ungu disebabkan karena adanya organisme kecil yang mengeluarkan
sinar-sinar fosfor.
f. Warna hitam disebabkan dasarnya terdapat lumpur hitam.
g. Warna merah disebabkan banyaknya binatang-binatang kecil berwana merah
yang terapung-apung.

J. Pesisir dan Pantai


Pesisir adalah pantai laut berpasir atau berkerikil. Sedangkan pantai adalah bagiandari
daratan yang berbatasan dengan laut dan dibawah pengaruh gelombang secara
langsung.
1. Jenis pantai
Klasifikasi pantai menurut letaknya.
a. Pantai netral yaitu pantai yang tidak berbatasan langsung dengan
pegunungan.
b. Pantai diskodan yaitu pantai yang tegak lurus terhadap pegunungan.
c. Pantai konkordan yaitu pantai yang sejajar dengan pegunungan.
Berdasarkan proses terjadinya
a. Pantai Karang.
b. Pantai Delta.
c. Pantai Berdanau.
d. Pantai Liman.
e. Pantai Estuarium.
f. Pantai Woden.
g. Pantai Ford.
h. Pantai Ria
i. Pantai Skeren.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapatlah kita ambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Perbedaan yang utama antara air sungai dengan air laut adalah kenyataan bahwa air
laut mengandung garam, sedangkan air sungai tidak mengandung garam.
Banyaknya garam yang terkandung didalam air laut tidak merata, melainkan
berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain.
2. Saat siang hari, matahari memanasi daratan dan lautan, seperti halnya logam dan
air, maka daratan akan lebih cepat menyerap panas dibandingkan lautan, akibatnya
udara di daratan lebih cepat memuai, dan naik ke angkasa, akibatnya tekanan udara
di daratan berkurang, maka terjadilah angin laut, sebaliknya pada malam hari disaat
dingin ”menyelimuti” bumi, seperti halnya logam dan air yang di panaskan tadi,
maka daratan lebih cepat menjadi dingin, atau lautan menjadi ”lebih panas” dari
daratan, maka terjadilah angin darat.
3. Jenis-Jenis Laut, bias dibedakan berdasarkan sebab terjadinya, letaknya dan
berdasarkan kedalamannya.

B. Saran
Makalah ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk untuk memahami tentang
perairan laut yang meliputi sifat air laut, jenis-jenis laut serta angin darat dan angina laut
lebih dalam lagi.

14
DAFTAR PUSTAKA

LKS Geografi Semester Genap


Wardiyatmoko,K. 2012. Geografi SMA/MA Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Moh. Pabundu Tika, Hermawanto, Amin dan Anik Arofah. 2007. Pengetahuan Sosial
Geografi. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Sugiyanto. 2007. Khazanah Geografi 1. Solo : PT. Wangsa Jatra Lestari.

15

Anda mungkin juga menyukai