Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH ILMIAH TENTANG “LAUT”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah IPA 2 SD/MI

Dosen Pengampu : Arafatul Soraya, M. Pd. I

Disusun oleh:
Nur Halimah
NIM:

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
MANDAILING NATAL
T. A 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala Rahmat,
sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang mungkin sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang
Perairan Laut.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman dan juga berguna untuk menambah pengetahuan bagi para
pembaca.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Panyabungan, April 2024

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Perairan Laut 3
B. Klasifikasi Perairan Laut 3
C. Penggolongan Laut di Indonesia 5
D. Batas Wilayah Laut 6
E. Manfaat Laut 7
F. Cara untuk Melestarikan Sumber Daya Laut 7
G. Zona Laut dan Pesisir 8
H. Morfologi, sumber Daya, dan Gerak Air Laut 8
I. Sanlinitas, Suhu, dan Kejenihan Air Laut 13
J. Pesisir dan Pantai 15
BAB III PENUTUP 16
A. Kesimpulan 16
B. Saran 16
DAFTAR PUSTAKA 17

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Geografi adalah ilmu yang mengkaji tentang aspek ruang dan tempat pada
berbagai skala di bumi. Penekanan bahan kajianya adalah gejala-g ejala alam dan
kehidupan yang membentuk serta tempat-tempat dan lingkungan dunia. Gejala
alam dan kehidupan itu dapat dipandang sebagai hasil dari proses alam yang
terjadi di bumi.
Indonesia memang sangat kaya akan perairaya. 75% wilayah Indonesia
adalahh perairan Hal inilah yang mendorong kita untuk memehami secara lebih
mendalam.
Pada kesempatan kali ini yang akan kita bahas adalah hidrosfer pada
umumnya dan perairan laut pada khususnya. Pada kesempatan kali ini kita akan
membahas tentang perairan laut secara lebih mendalam, serta manfaat dan cara
melestarikanya. Semoga kita dapat mempelajari dan memahaminya sehingga
dapat bermanfaat bagi kita.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian perairan laut?
2. Apa sajakah jenis-jenis laut?
3. Bagaimana penggolongan laut di Indonesia?
4. Apa itu batas wilayah laut?
5. Apa sajakah manfaat laut?
6. Bagaimana cara untuk melestarikan sumberdaya laut?
7. Apa itu zona laut dan pesisir?
8. Apakah itu morfologi, sumber daya, dan gerak air laut?
9. Apakah pesisir dan pantai?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian perairan laut.

1
2. Mengetahui jenis-jenis laut.
3. Mengetahui pengolongan lut di Indonesia.
4. Mengetahui bata-batas wilayah laut.
5. Mengetahui manfaat laut.
6. Mengetahui cara untuk melestarikan sumber daya laut.
7. Mengetahui zona laut dan pesisir.
8. Mengetahui morfologi, sumber daya, dan gerak air laut.
9. Mengetahui apakah itu pesisir dan pantai.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Perairan Laut


Laut, yaitu suatu pemukaan bumi yang tertutup oleh air laut. Laut merupakan
komponen penting dalam siklus hidrologi. Perairan laut dikenal dengan landas
kontinen. Landas kontinen merupakan sambungan atau kelanjutan dari daratan
sekitarnya.

B. Klasifikasi Perairan Laut


Laut dapat dibedakan berdasarkan terjadinya, letak dan kedalamanya.
1. Menurut proses terjadinya
Menurut proses terjadinya dapat dibedakan menjadi :
a. Laut Ingresi
Laut ingresi yaitu laut yang terjadi karena turunya tanah atau dasar laut
akibat tekanan vertikal gaya endogen (gerakan-gerakan tektonik) yang
menimbulkan patahan serta berlangsung ribuan atau bahkan jutaan tahun
yang lalu. Contoh: Laut Banda (7.400m), Laut Flores (5.590) dll.
b. Laut Regresi
Laut regresi yaitu laut yang makin menyempit. Terjadi karena
banyaknya sungai bermuara di laut dan menendapkan lumpur. Misalnya,
laut Jawa mengalami penyempitan laut sejauh 12 m per tahun. Proses itu
terjadi pada zaman Dilluvium. Akibat suhu bumi yang dingin,
menyebabkan air membeku dan permukaan air turun sampai 60 m. Hal ini
yang menyebabkan Danggkalan Sunda dan Dangkalan Sahul berubah
menjadi daratan.
c. Laut Transgresi
Laut transgesi adalah laut dangkal yang terjadi karena dataran
digenangi oleh air laut. Jenis laut ini disebut juga laut meluas atau laut
genangan. Laut ini terjadi pada masa glasial. Waktu itu permukaan laut

3
seluruh bumi naik sekitar 70 m sehingga daratan yang rendah tergenang
oleh air laut.

4
2. Menurut letaknya
Menurut letaknya dapat dibedakan menjadi:
a. Laut Pedalaman
Laut pedalaman adalah laut yang terletak di tengah-tengah benua yang
hampir seluruhnya dikelilingi daratan. Contohnya: Laut Hitam, Laut Bltik,
dan Laut Kaspia.
b. Laut Tepi
Laut tepi adalah laut yang terletak di sepanjang pantai benua atau di
tepi benua dan dipisahkan oleh Samudra atau pulau-pulau. Contohnya:
Laut Jepang, Laut Cina Selatan, dan Laut Arab
c. Laut Tengah
Laut tengah adalah laut yang terletak diantara benua-benua yang
biasanya terdiri atas lubuk-lubuk laut. Contohnya: Laut Tengah letaknya di
antara Benua Asia, Benua Afrika, Benua Eropa. Laut Austral-Asia yang
menghubungkan Benua Asia dengan Benua Australia adalah laut-laut yang
ada di Indonesia.
3. Menurut kedalamanya
Menurut kedalamanya laut dapat dibedakan menjadi:
a. Zona Litoral (daerah pesisir)
Zona litoral adalah daerah antara garis pasang naik dan air pasang
surut. Endapan-endapan di zona ini, antara lain konglomerat, kersik, dan
pasir.
b. Zona Neritis
Zona neritis adalah daerah dari garis air pasang surut sampai dengan
200 m. Endapan di zona ini antara lain lumpur biru dan endapan binatang
laut.
c. Zona Batial
Zona batial adalah daerah yang kedalamanya 200-1000 m. Endapan di
zona ini, antara lain kulit-kulit karang tipis.
d. Zona Abisal
Zona abisal adalah daerah yang kedalamanya lebih dari 1.000 m.
Endapan di zona ini, antara lain kerang-kerang pteropoda pada kedalaman

5
1.000-2.000 m, cangkang globigerina pada kedalaman 2.000-5.000 m, dan
cangkang radiolaria pada kedalaman lebih darii 5.000 m.
C. Penggolongan Laut di Indonesia
Laut di Indonesia secara umumnya terdiri atas 3 kelompok, yaitu dangkalan
sunda di wilayah Indonesia bagian barat, dangkalan sahul di Indonesia bagian
timur serta laut-laut mediterania yang terdapat di wilyah Indonesia bagian tengah.
1. Laut-laut di dangkalan Sunda
Di dangkalan ini terdapat beberapa laut dan selat, seperti laut Jawa,selat
Malaka, selat Karimata, selat Sunda, seelat Gaspar, selat Bngka, selat
Riau,dan selat Berhala.
Berbagai bukti menunjukan bahwa laut dan selat di dangkalan Sunda
dahulu merupakan satu daratan dengan benua Asia. Bukti-bukti tersebut antara
lain sebagai berikut:
a. Laut-laut dan selat-selat di dangkalan Indonesia bagian barat
berkedalaman antara 29-50 m
b. Terdapat bekas-bekas lembah sungai di dangkalan tersebut. Misalnya
lembah sungai di selat Karimata yang mengalir ke laut Tiongkok Selatan
dan bermuara di dekat pulau Natuna. Sungai ini dinamakan sungai Sunda
Utara.
c. Ikan-ikan yang hidup di sungai tersebutmenunjukan adanya kesamaan
jenis, misalnya ikan karper.
d. Adanya tanah liat dan pasir di dangkalan Indonesia Barat bagian selatan di
dasar laut Jawa.
e. Ada biji timah putih di bagian barat ddangkalan Indonesia Barat. Biji
timah putih itu adalah endapan sungai Sunda Utara dan juga anak-anak
sungainya.
f. Persamaan flora dan fauna di Indonesia Barat dengan Asia memperkuat
keyakinan bahwa daratan Sunda dan Asia berasal dari satu daratan.
2. Laut-laut di dangkalan Sahul
Laut dan selat di dangkalan ini adalah laut Arafuru, teluk Carpentaria, dan
selat Torres. Bukti-bukti yang menunjukan bahwa dangkalan Indonesia Timur

6
dulunya merupakan satu daratan dengan benua Australia adalah sebagai
berikut:
a. Ada perrsamaan flora dan fauna di Australia dengan yang ada di Papua
dan kepulauan Aru.
b. Ada lembah sungai di dangkalan Sahul. Beberapa sungai yang mengalir di
bagian selatan Papua dan di bagian utara Australia sekarang merupakan
anak-anak sungai yang mengalir ke laut-laut di Maluku.
3. Laut Mediterania
Di Indonesia bagian tengah antara lain terdapat selat Makassar, laut Flores,
laut Bnda, laut Buru, laut Seram, laut Maluku, laut Halmahera, dan laut
Sulawesi. Laut-laut mediterania inilah yang menjadi muara sungai Sunda
Timur, sungai-sungai di Kalimantan Timur, sungai-sungai di Papua
Selatandan sungai-sungai di Australia Utara. Pada saat dangkalan Suda dan
dangkalan Sahul masih nerupa daratan, laut-laut di Indonesia tengah sudah
erupa laut dalam dengan pulau-pulau di tengahnya. Di daratan
Indonesia Tengah ini terdapat fauna Asia-Australia. Palung Kei kedalamanya
mencapai 7.440 meter dan Palung Sunda mencapai 7.450 meter. Kedua palung
ini merupakan laut terdalam di antara laut-laut Indonesia Timur.

D. Batas Wilayah Laut


Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah perairan laut yang
sangt luas. Hal ini menyebabkan wilayah laut memiliki peranan yang sangat
penting bagi kehidupan bangsa dan negara. Berdasarkan hukum laut internasional
yangg disepakati PBB tahun 1982 si Montego, Caracas, berikut ini adalah
pembagian wilayah laut menurut konvesi hukum laut PBB. Batas luar lautan
wilayah Indonesia dibedakan menjadi tiga macam, yaitu zona laut terotorial, zona
landas kontinen, dan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE).
1. Zona Lautt Teritorial.
Zona laut teritorial adalah zona laut yang dibatasi oleh garis khyal yang
berjarak 12 mil dari garis dasar ke arah laut lepas. Jika lebar lautan yang
membatasi dua negara kurang dari 24 mil, maka garis teritorial ditarik sama
jauh dari masing-masing negara. Pada zona ini negara mempunyai hak

7
kedaulatan sepenuhnya, tetapi menyedikan alur pelayaran lintas damai baik
diatas maupun di bawah laut. Wilayah laut teritorial laut Indonesia
diumumkan pemerintah pada tanggal 13 Desember 1957 yang dikenal dengan
Deklarsi Djuanda dan diperkuat dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun
1960.
2. Zona Landas Kontinen
Zona landas kontinen merupakandasar laut yang secara geologis maupun
morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua) dengan
kedalaman laut kurang dari 150 m. Indonesia terletak di antara landas
kontinan Asia dan Australia, pada zona in, pemerintah memiliki kewenangan
untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada dan berkewajiban
menyediakan alur perlayaran litas damai. Batas landas kontinen diumumkan
oleh pemerintahIndonesia pada tanggal 17 Februari 1969.
3. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).
Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) dihitung dari garris dasar laut lurus kearah
laut bebas sejauh 200 mil laut. Dalam zona ini, negara dapat memanfaatkan
sumber daya laut untuk kesejahteraan bangsa. Negara lain memiliki kebebasan
untuk pelayaran, dan pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan laut.

E. Manfaat Laut
1. Manfaat laut antara lain:
2. Sebagai sarana transportasi.
3. Objek wisata.
4. Penghasil bahan pangan seperti ikan dan rumput laut.
5. Sebagai pertahanan negara.

F. Cara untuk Melestarikan Sumber Daya Laut


1. Mencegah pembuangan liimbah industri ke laut.
2. Mencegah tumpahnya minyak dari kapal tanger.
3. Melarang penangkapan ikan dengan pukat harimau atau bahan peledak.
4. Melarang penebangan hutan bakau pantai.
5. Melarang pengembalian atau perusahaan batu karang di pantai.

8
6. Menjaga kebersihan pantai.

9
G. Zona Laut dan Pesisir
Berdasarkan oceanograf, wilayah suatu wilayah laut dibedakan menjadi tiga
bagian yaitu:
1. Pantai
Pantai adalah bagian dari daratan yang berbatasan dengan laut yang
berada di bawah pengaruh gelombang pantai, daerah yang meliputi pesisir
sampai daerah yang lebih jauh ke arah daratan.
2. Klasifikasi Pantai
a. Pantai menurut letak pegunungan di sekitarnya.
1) Pantai diskordan yaitu pantai yang tegak lurus dengan pegunungan.
2) Pantai konkordan yaitu pantai yang sejajar dengan pegunungan dan
pada umumnya cairan.
b. Pantai berdasarkan terjadinya
Pantai karang, pantai delta dan pantai ford.
3. Laut
Sedangkan pesisir (shore) adalah daerah tempat pertemuan daratan
dengan lautan, mulai batas muka air pada waktu pasang surut terendah menuju
ke arah darat sampai batas tertinggi yang mendapat pengaruh gelombang.
Batas wilayah pesisir disebut garis pesisir.
Pesisir dapat dibedakan menjadi 3 bagian yaitu:
a. Foreshore adalah bagian pesisirr muka pasang terendah sampai garis
ketinggian muka air pada waktu pasang.
b. Backshore adalah bagian pesisir, mulai batas foreshore sampai garis
pantai.
c. Offshore adalah lepas pantai.

H. Morfologi, Sumber Daya, dan Gerak Air Laut


Berikut penjelasan mengenai morfologi, sumber daya, dan gerak air laut,
1. Morfologi Laut
Permukaan dasar laut pada umumnya terlihat seperti bentukan-bentukan yang
tidak rata meliputi,
a. Continental shelf (paparan benua)

10
Adalah dasar laut yang berbatasan dengan benua. Paparanbenua ini
merupakan bagian wilayah laut yang kedalamanya antara 0-180 meter dan
lebarnya antara 0-1.200 km terhitung dari garis pantai.Paparan benua
merupakan daerah yang relatif datar dengan kemiringan lereng berkisar
antara 00-2,20. Menurut para ahli oseanografi, continental shelf merupakan
bagian dari benua yang terendam air laut. Contoh paparan benua : Paparan
Sunda, terlatak di wilayah perairan Indonesia bagian barat.
b. Continental slope (leremg benua)
Conitinental slope (lereng benua) adalah biddang miring yang
terletakantara paparan benua dengan zona laut dalam. Kemiringan antara
1derajat-35 derajat mulai dari tepi dangkalan benua ke arah laut lepas,
sedangkan kedalamanya antara 200-1.800 meter. Menurut proses
terjadinya, lereng benua terbentuk sebagai hasil sedimentasi dan sesar.
Bentukan yang terdapat pada paparan benua dan lereng benua.
a. Ocean Floor (dasar samudra)
Ocean Floor merupakan wilayah dasar samudra yang dalam dan
merupakan wilayah terluas di permukaan bumi, yaitu sekitar 59,9% dari
seluruh muka bumi atau kira-kira 2/3 bagian dari dasar laut. Secara
keseluruhan, kedalamanya lebih dari 1.800 meter di bawah permukaan laut.
b. The Deep
The deep adalah dasar laut yang menjorok ke bawah, sehingga letaknya
lebih rendah dari pada daerah sekitarnya.
Bentukan negatif morfologi dasar laut.
a. Lubuk Laut
Lubuk laut yaitu depresi laut yang bentuknya bulat atau lonjong. Contoh lubuk
laut Banda.
b. Palung Laut
Palung laut yaitu lembah yang sangat dalam dan memanjang di dasar laut serta
memiliki lereng yang curam. Contoh palung Mindanau.
Bentukan positif morfologi dasar laut
a. Ambang Laut

11
Ambang laut yaitu relief dasar laut berupa bukit dalam laut yang memisahkan
dua buah pulau. Contoh ambang Laut Sulu.

b. Punggung Laut
Punggung Laut yaitu rangkaian perbukitan di dalam laut dan kadang-kadang
sebagian muncul di permukaan laut. Contoh punggung Laut Sibolga.
Secara umum relief dasar laut di wilayah Indonesia meliputi
a. Wilayah bagian barat
Merupakan Dangkalan Sunda (Paparan Sunda). Pada masa diluvium,
merupakan daratan luas yang menyatu dengan benua Asia.
b. Bagian tengah juga di sebut daerah peralihan. Wilayah ini terdiri dari laut
dalam. Wilayah perairannya meliputi laut-laut yang terdapat di Sulawesi, Nusa
Tenggara, dan Maluku.
c. Bagian Timur
Di wilayah timur merupakan Paparan Sahul. Pada masa diluvium wilayah ini
pernah bersatu dengan daratan Australia. Bukti adanya penyatuan antara
wilayah bagian timur Indonesia dengan daratan Australia yaitu,
1) Adanya persamaan jenis binatang antara binatang yang dapat di Papua
dengan Australia.
2) Adanya alur sungai di dasar laut.

2. Sumber Daya Laut


Contoh sumber daya laut dan pemanfaatannya
a. Mineral, organisme, dan endapan laut
1) Mineral laut, yang berasal dari daratan yang dibawa oleh aliran sungai-
sungai. Mineral tersebut, antara lain:
a) Garam, tempat-tempat penjualan garam dapat dijumpai di Pulau
Madura dan Rembang.
b) Kapur, berasal dari karang globigeriva dan sebagainya.
c) Kalium karbonat, berasal dari sebangsa lumut (pottash).

12
d) Fosfat, bersal dari tulang-tulang ikan dan kotoran burung pemakan
ikan.

13
2) Organisme Laut
Pada umumnya organisme laut dapat dibagi menjadi dua bagian:
a) Bentos
Bentos ialah binatang-binatang laut yang hidupnya di dasar laut.
Bentos dapat di golongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
(1) Bentos sosial, yang hidupnya terikat pada suatu tempat,
misalnya tiram, koral.
(2) Bentos vogil, yang bergerak di dasar laut, misalnya landak dan
siput laut.
b) Pelogos
Pelogos ialah organisme yang hidupnya tak tergantung pada dasar
laut dan umunya menjadi penghuni lapisan air bagian atas.
Pelogos dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
(1) Nekton ialah golongan organisme yang mempunyai alat badan
sendiri untuk bergerak sehingga dapat tinggal di daerah
tertentu yang menyediakan banyak makanan atau tempat-
tempat yang keadaanya baik bagi mereka. Contoh: semua jenis
ikan, ubur-ubur. Dan sebagainya
(2) Plankton ialah golongan organisme yang tidak mempunyai
alat-alat badan sendiri untuk bergerak. Gerak mereka
tergantung pada arus yang disebabkan oleh angin atau
perbedaan suhu. Contoh jenis-jenis binatang bersel satu,
tumbuh-tumbuhan yang bersel satu, dan binatang-binatang
bersel banyak.
b. Pemanfaatan perairan laut
Pamanfaatan air laut antara lain:
1) Usaha perikanan laut.
2) Usaha budidaya rumput laut.
3) Usaha pemanfaatan hutan bakau.
4) Tambak garam.
5) Pariwisata bahari.
6) Pertambangan minyak dan gas bumi.

14
7) Prasarana lalu lintas
3. Gerak air laut
Gerak air laut meliputi:
a. Gelombang
Pergerakan gelombang dipengaruhi oleh angin, gempa di dasar laut,
dan pengaruh letak matahari dari bulan.
1) Angin yang melintasi bentangan samudera akan bergesekan dengan
permukaan air laut dan membentuk gelombang. Angin mengubah
energi kinetik, yaitu energi gerak dari molekul-molekul air sehingga
terjadi gelombang. Gelombang seperti gerakan yang memindahkan
sejumlah air secara terus menerus. Gelombang sebenarnya berupa
gerakan menggulingkan air pada poros itu juga sehingga gelombang
tidak menyebabkan air berpindah.
2) Di dasar laut terdapat lempeng-lempeng benua yang terus bergerak.
Hal ini memungkinkan tumbukan maupun gesekan yang
mengakibatkan terjadinya gelombang dahsyat yang disebut tsunami.
b. Gerak air laut berupa pasang purnama dan pasang perbani.
Pasang naik turunya air laut. Matahari dan bulan masing-masing
menarik Bumi sehingga air laut naik dan turun dalam pola harian yang
disebut pasang. Gaya tarik bulan lebih besar karena jarak dengan bumi
yang lebih dekat. Berbeda dengan matahari, walaupun lebih besar tetapi
jarak dengan bumi lebih jauh. Pasang menyebabkan air samudera agak
menonjol di kedua sisi bumi. Periode bulan mengelilingi bumi berlaku
waktu 27 1/3 hari. Saat bulan mengelilingi bumi tonjolan pasang bergeser
mengikutinya. Karena bumi juga berotasi menyebabkan terjadinya pasang
dan surut dua kali sehari dengan keterlambatan 50 menit setia hari. Beda
antara ketinggian pasang naik dan pasang surut disebut kisaran pasang.
Selain terjadi pasang purnama dan pasang perbani, air laut juga mengalami
pasang surut harianyang terjadi dua kali pasang dan dua kali surut setiap
hari. Ada juga pasang badai yang sangat tinggi yang disebabkan oleh badai
tropis yang terbentuk di atas samudera. Badai ini disebut taifun, siklon

15
atau hurikan yang menimbulkan angin kencang dan menghempaskan
gelombang tinggi ke pantai.
c. Arus Laut
Air di alutan tidak pernah berhenti bergerak, karena lautan memiliki
suatu sistem peredaran yang kompleks yang terdiri atas bermacam-macam
area. Angin merupakan faktor penting penyebab terjadinya arus-arus yang
terjadi di laut dan cara terjadinya yaitu,
1) Berdasarkan Letaknya
Angin yang bergerak di atas permukaan memnyebabkan terjadinya
arus permukaan. Suhu permukaan di katulistiwa melampaui suhu di
kutub dengan perbedaan 24 derajat. Karena prbedaan suhu inilah
terjadi arus tengah dan arus dasar.
2) Berdasarkan Suhu.
Suhu di permukaan laut dipengaruhi oleh intensitas penyiaran
matahari. Berdasarkan suhu, arus laut dibedakan menjadi arus panas
dan arus dingin.
3) Berdasarkan Sebab Terjadinya.
Berdasarkan sebab terjadinya ada beberapa jenis laut antara lain.
a. Arus laut terjadi karena tiupan angin secara teratur dan terus-
menerus di permukaan bumi.
b. Perbedaan jadar garam dapat menimbulkan arus yang bersifat
lokal.
c. Pasang purnama dan pasang perbani juga menyebabkan terjadinya
arus laut.

I. Sanlinitas, Suhu, dan Kejenihan Air Laut


1. Sanlinitas atau kadar garam di laut
Sanilitas atau kadar garam di laut yaitu banyaknya garam yang dinyataan
dengan gram yang terdapat dalam satu liter air laut. Garam di laut berasal dari
hasilpelapukan di daratantan. Hasil-hasil pelapukan ini mengandung
bermacam-macam garam yang oleh air sungai di larutkan, di hanyutkan serta
di bawa ke laut.hamppir setiap laut memiliki salinitas (kadar garam antara

16
33%-37%). Pada air laut dalam, nilai salinitasnya antara 34,5% dan 35%.
Rata-rata sanlinitas air laut ialah 35%.
Besar kecilnya kadar garam, di tentukan oleh beberapa faktor yaitu sebagai
berikut:
a. Banyak sedikitnya air yang berasal dari gletser
b. Besar kecilnya curah hujan di tempat tersebut.
c. Besar kacilnya penguapan di tempat tersebut.
d. Banyak sedikitnya sungai yang bermuara di tempat tersebut.
2. Suhu atau temperatur air laut
Suhu atau temperatur air laut di suatu tempat ditentuka oleh besar kecilnya
pemanasan matahari, letak lintang geografis tempat itu, dan keadaan angin.
Suhu permukaan laut di bumi ini berbeda-beda. Pada derah lintang
pertengahan suhu permmukaan air laut berkisar 5 derajat sampai 18 derajat, di
laut-laut tropika sampai 30 derajat, di laut-laut pinggir yang tertutup dapat
mencapai suhu 33 derajat. Suhu air laut tidak bgitu tinggi pada waktu
pemanasan dan tidak begitu dingin sewaktu pendinginan. Karena itu pula, baik
amplitudo suhu harian maupun amplitudo tahunan air laut kecil. Hal tersebut
disebabkan sebagian panas matahari digunakan untuk penguapan air laut,
panas matahari menembus air laut sampai kedalaman 50 m. Air laut bergerak
dan mengkilap sehingga berfungsi sebagai cermin yang memantulkan sinar
matahari.
3. Tekanan
Makin kedalam tekanan air laut makin besar. Untuk mengukur besarnya
tekanan air laut harus mengtahui berat jenis air laut tiap 1 m 3=115 g. Tiap 1
m3 berat jenisnya 10.000kg. Jadi laut yang kedalamanya 1.000meter, maka
tekanan air lautnya 1000x115 kg+10000kg= 125.000 kg.
4. Kecerahan air laut
Warna air laut dipengaruhi olah:
a. Zat yang terlarut dalam air laut dan organisme.
b. Adanya pemantulan sinar matahari oleh air laut.
Beberapa macam warna air laur dan penyebabnya.

17
a. Warna biru disebabkan oleh sinar matahari yang bergelombang pendek
(sinar biru) di pantulkan lebih banyak daripada sinar lainya.
b. Warna kuning disebabkan adanya lumpur kuning.
c. Warna hijau disebabkan karena adanya lumpur yang diendapkan dekat
pantai yang memantulkan warna hijau dan karena adanya plankton-
plankton dalam jumlah besar.
d. Warna putih disebabkan karena permukaan selalu tertutup oleh es.
e. Warna ungu disebabkan karena adanya organisme kecil yang
mengeluarkan sinar-sinar fosfor.
f. Warna hitam disebabkan dasarnya terdapat lumpur hitam.
g. Warna merah disebabkan banyaknya binatang-binatang kecil berwana
merah yang terapung-apung.

J. Pesisir dan Pantai


Pesisir adalah pantai laut berpasir atau berkerikil. Sedangkan pantai adalah
bagiandari daratan yang berbatasan dengan laut dan dibawah pengaruh gelombang
secara langsung.
1. Jenis pantai
Klasifikasi pantai menurut letaknya.
a. Pantai netral yaitu pantai yang tidak berbatasan langsung dengan
pegunungan.
b. Pantai diskodan yaitu pantai yang tegak lurus terhadap pegunungan.
c. Pantai konkordan yaitu pantai yang sejajar dengan pegunungan.
2. Brdasarkan proses terjadinya
a. Pantai Karang.
b. Pantai Delta.
c. Pantai Berdanau.
d. Pantai Liman.
e. Pantai Estuarium.
f. Pantai Woden.
g. Pantai Ford.
h. Pantai Ria.

18
BAB III
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Dari uraian diatas, dapatlah kita ambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Perbedaan yang utama antara air sungai dengan air laut adalah kenyataan
bahwa air laut mengandung garam, sedangkan air sungai tidak
mengandung garam. Banyaknya garam yang terkandung didalam air laut
tidak merata, melainkan berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain.
2. Saat siang hari, matahari memanasi daratan dan lautan, seperti halnya
logam dan air, maka daratan akan lebih cepat menyerap panas
dibandingkan lautan, akibatnya udara di daratan lebih cepat memuai, dan
naik ke angkasa, akibatnya tekanan udara di daratan berkurang, maka
terjadilah angin laut, sebaliknya pada malam hari disaat dingin
”menyelimuti” bumi, seperti halnya logam dan air yang di panaskan tadi,
maka daratan lebih cepat menjadi dingin, atau lautan menjadi ”lebih
panas” dari daratan, maka terjadilah angin darat.
3. Jenis-Jenis Laut, bias dibedakan berdasarkan sebab terjadinya, letaknya
dan berdasarkan kedalamannya.

B. Saran
Makalah ini dapat dijadikan sebagai dasar untuk untuk memahami tentang
perairan laut yang meliputi sifat air laut, jenis-jenis laut serta angin darat dan
angina laut lebih dalam lagi.

19
DAFTAR PUSTAKA

LKS Geografi Semester Genap


Wardiyatmoko,K. 2012. Geografi SMA/MA Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Moh. Pabundu Tika, Hermawanto, Amin dan Anik Arofah. 2007. Pengetahuan
Sosial Geografi. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Sugiyanto. 2007. Khazanah Geografi 1. Solo : PT. Wangsa Jatra Lestari.

20

Anda mungkin juga menyukai