Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

BIOLOGI LAUT DALAM PANDANGAN ISLAM

DI SUSUN OLEH :

MUHAMMAD ALI MARASABESSY


ERNA NENGSI
MUH ARAFAH
APRIANTO
RESKY

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Biologi
Laut Dalam Pandangan Islam.
Makalah ini disusun berdasarkan materi kuliah didalam kelas serta sumber
pustaka lainnya. Makalah ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk melengkapi
nilai tugas pada matakuliah Al-islam dan kemuhammadiyaan 7.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan memberi pengarahannya dalam membuat makalah ini. Jika dalam
pembuatan makalah ini banyak terdapat kesalahan yang disadari maupun yang
tidak disadari maka penulis meminta maaf dan kepada Allah SWT penulis mohon
ampun. Penulis mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan dalam
pembuatan makalah yang lebih sempurna. Semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat yang positif bagi kita semua. Amin.

Makassar, November 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 2

DAFTAR ISI 3

BAB I PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan Penulisan 5

BAB II PEMBAHASAN 6
A. Sejarah Laut 6
B. Penjelasan laut dalam Al-Qur’an 8
C. Klasifikasi laut 9
D. Pemanfaatan laut 11

BAB III PENUTUP 12


A. Kesimpulan 12
B. Saran 12

DAFTAR PUSTAKA 13

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1. Latar belakang
Al-Qur’an merupakan sumber dari segala sumber baik pedoman umat
maupun sebagai sumber Ilmu pengetahuan. Sebagai sumber Ilmu pengetahuan,
Al-Qur’an menyuguhkan ilmu-ilmu yang yang salah satunya berkaitan dengan
alam. Al-Qur’an telah menjelaskan beberapa ayat yang berhubungan dengan
Alam, khususnya dalam hal ini adalah mengenai lautan. Lautan merupakan bagian
hamparan bumi yang sanngat luas, bahkan hampir dua per tiga bagian bumi ini
terdiri dari lautan. Dari sisi Bahasa Indonesia pengertian laut adalah kumpulan air
asin dalam jumlah yang banyak dan luas yang menggenangi dan membagi daratan
atas benua atau pulau. Jadi laut merupakan air yang menutupi permukaan tanah
yang sangat luas dan umumnya mengandung garam dan berasa asin. Biasanya air
mengalir yang ada di darat akan bermuara ke laut.

1.2. Rumusan masalah


1. Bagaimanakah sejarah terbentuknya lautan ?
2. Bagaimanakah penjelasan ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang
lautan ?
3. Bagaimanakah pemanfaatan lautan berdasarkan Al-Qur’an ?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui sejarah terbentuknya laut.
2. Mengetahui penjelasan ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang
lautan.
3. Mengetahui pemanfaatan laut berdasarkan Al-Qur’an.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Sejarah laut


Laut menurut sejarah yang dikemukakan oleh para ahli, terbentuk 4,4
milyar tahun yang lalu, dimana awalnya bersifat sangat asam dengan air yang
mendidih (dengan suhu sekitar 100⁰C) karena panasnya bumi pada saat itu.
Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer bumi dipenuhi oleh karbon
dioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan yang
terjadi yang menghasilkan garam-garaman yang menyebabkan air laut menjadi
asin seperti sekarang ini. Pada saat itu, gelombang tsunami sering terjadi karena
seringnya asteroid menghantam bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu
bertipe mamut alias 'ruar biasa' tingginya disebabakan oleh jarak bulan yang
begitu dekat dengan bumi. Menurut pendapat dari para ahli adalah bahwa pada
saat itu, bumi mulai mendingin akibat mulai berkurangnya aktivitas vulkanik,
disamping itu atmosfer bumi pada saat itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang
mengakibatkan terhalangnya sinar matahari untuk masuk ke bumi. Akibatnya, uap
air di atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah yang
mengisi cekungan -cekungan di bumi hingga terbentuklah lautan. Secara
perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer mulai berkurang
akibat terlarut dalam air laut dan bereaksi dengan ion karbonat membentuk
kalsium karbonat. Akibatnya, langit mulai menjadi cerah sehingga sinar matahari
dapat kembali masuk menyinari bumi dan mengakibatkan terjadinya proses
penguapan sehingga volume air laut di bumi juga mengalami pengurangan dan
bagian-bagian di bumi yang awalnya terendam air mulai kering. Proses pelapukan
batuan terus berlanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa kelautan,
menyebabkan air laut semakin asin.

2.2. Penjelasan Qur’an tentang laut


Dalam Al-Quran, kata “daratan” disebutkan sebanyak 13 kali, dan kata
“laut” sebanyak 32 kali, sehingga totalnya adalah 45. Bila akan dibuat persentase,

5
maka daratan adalah (13:45)x100 = 28,8888888889%, dan lautan adalah
(32:45)x100 = 71,11111111111%.
Selain itu Al-Qur'an juga menerangkan tentang alam semesta dan
seisinya."Kami turunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu untuk menjelaskan segala
sesuatu." (QS. 16/ An-Nahl: 89). Bab ini khusus mengemukakan ayat-ayat Al-
Qur'an tentang penciptaan laut yang menjadi tanda-tanda kekuasaan Allah SWT.
"Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang,
kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang bermanfaat bagi manusia, apa
yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan air itu dihidupkan-Nya
bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam
binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan
bumi, (semua itu) sungguh merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-
orang yang mengerti". (QS. 2/ Al-Baqoroh: 164)
Allah berkata lagi : Hendaklah air yang ada di bawah langit mengalir ke
satu tempat, sehingga tanah akan kelihatan. Allah menamakan tanah itu " Darat ",
dan kumpulan air itu dinamakan " Laut " Hendaklah tanah mengeluarkan segala
macam tumbuh-tumbuhan yaitu jenis yang menghasilkan biji-bijian dan jenis
yang menghasilkan buah-buahan
Klasifikasi berdasarkan cara terjadinya, laut dibagi menjadi:
 Laut Transgresi : laut transgesi adalah laut yang terjadi karena genangan
air laut terhadap daratan akibat kenaikan permukaan air laut 60-70 m pada
zaman berakhirnya zaman es, Hal ini mengakibatkan daerah dataran
rendah Indonesia Barat dan Timur yang semula darat berubah menjadi laut
dangkal. Contoh: Laut Jawa. Selat Karimata, Laut Cina Selatan. dan Laut
Arafuru.
 Laut Ingresi : laut ingresi adalah laut dalam karena dasar laut mengalami
gerakan menurun/turunnya tanah di dasar taut. Contoh: Laut Banda. Laut
Flores, Laut Sulawesi, dan Laut Maluku.
 Laut Regresi : laut regresi adalah laut yang menyempit terjadi pada
zaman es. Karena terjadi penurunan muka air laut akibat temperatur di
muka bumi pada umumnya turun 4-5 derajat celcius.

6
Klasifikasi laut menurut letaknya dibagi menjadi:
 Laut Tepi : laut tepi adalah laut yang letaknya di tepi benua seakan-akan
terpisah oleh deretan pulau atau jazirah. Contoh: Laut Cina Selatan,
dipisahkan oleh Kepulauan Indonesia dan Kepulauan Filipina.
 Laut Pertengahan : laut pertangahan adalah laut yang terletak di antara
benua-benua. Contoh: Laut Tengah, antara benua Asia-Eropa Afrika.
 Laut Pedalaman : laut pedalaman adalah laut yang terletak di tengah-
tengah benua atau dikeliling daratan. Contoh: Laut Kaspia, Laut Hitam
dan Laut Mati.
Klasifikasi laut berdasarkan kedalamannya dibagi menjadi beberapa zona, yaitu:
 Zona litoral: zona litoral adalah laut yang terletak antara garis pasang dan
garis surut.
 Zona neritis: zona neritis adalah laut yang terletak pada kedalaman 0-200
meter. Ciri pada zona ini adalah sinar matahari masih bisa tembus.
kedalaman < 200 meter. dan merupakan zona paling subur bagi ikan.
 Zona batial: zona batial adalah laut yang terletak pada kedalaman 200-
2.000 meter. secara geologis merupakan batas antara daratan dengan
perairan. Ciri zona ini adalah kedalaman 200-2.000 m dan sinar matahari
tidak bisa masuk.
 Zona abisal: Zona abisal adalah laut yang tertetak pada kedalaman atau
isobath 1.000-6.000 m.
 Zona palung: Zona palung adalah laut yang terletak pada kedalaman atau
isobath > 6000 m. Contoh: Palung Jawa. Palung Weber, Palung Sulawesi,
dan Palung Mindanau.[[7]]
 Zona Afotik : Zona afotik adalah daerah perairan laut yang tidak bisa
ditembus oleh cahaya matahari.
2.2.1. Sirkulasi Laut
Sirkulasi laut adalah pergerakan massa air laut, macam sirkulasi laut :
 Arus Laut
 Gelombang laut

7
 Pasang surut air laut
Sebagaimana ayat-ayat Al-Qur’an telah memberikan bahan perbandingan
dengan ilmu pengetahuan modern, hal tersebut akan kita rasakan juga mengenai
lautan. Tak ada ayat-ayat Qur’an yang mengenai lautan bertentangan dengan ilmu
pengetahuan, begitu juga perlu digaris bawahi bahwa tak ada ayat Qur’an yang
membicarakan tentang lautan menunjukan hubungan dengan kepercayaan-
kepercayaan atau mitos, atau takhayul yang terdapat pada zaman Qur’an
diwahyukan.
Beberapa ayat Qur’an yang mengenai lautan dan pelayaran
mengemukakan tanda-tanda kekuasaan Allah yang nampak dalam pengamatan
sehari-hari, yang semua itu untuk difikirkan.

2.2.2. Sungai dasar laut


Suatu hari, seorang ahli kelautan bernama Jacques Yves Costeau
melakukan penelitian di dasar laut untuk Discovery Channel. Ia menelurusi
fenomena bawah laut di Cenota Angelita, Mexico.Saat melakukan penyelaman, ia
dikejutkan dengan sebuah fenomena alam yang luar biasa. Dia menemukan air
tawar di antara air laut yang asin. Penemuan itu membuatnya takjub. Bagaimana
mungkin air tawar bisa berada terpisah dalam air laut yang asin? Tetapi itulah
kenyataan yang dia temukan di dalam laut.Sungai di bawah laut itu ditumbuhi
daun-daunan dan pohon. Para peneliti menyebut fenomena itu sebagai lapisan
Hidrogen Sulfida. Tapi tampak seperti sungai? Yang menjadi tanda tanya par ahli,
mengapa air yang mengalir di sungai bawah laut itu rasanya tawar? Fenomena
unik dan aneh itu juga telah disebutkan dalam surah Ar-Rahman ayat 19-21:
''Dia membiarkan dua laut mengalir yang kemudian keduanya bertemu, di
antara kedua ada batas yang tidak dilampaui masing-masing. Maka nikmat
Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan”.

2.2.3. Api dalam laut


Yang kali ini terbukti lagi adalah ucapan Allah yang pernah menceritakan
mengenai sebuah laut yang di dalamnya bisa terdapat api. Secara logika, hal
tersebut amat tidak mungkin mengingat api akan memadamkan air. Fakta Api di

8
Bawah Laut Menunjukkan Lagi Mengenai Kebesaran Allah SWT. Sumpah Allah
mengenai api di bawah laut tak lain tercatat dalam kitab suci milik umat Islam,
yaitu Al-Qur’an tepatnya di surat Ath-Thur ayat ke-6.. Jika janji Allah di Al-
Qur’an dianggap belum cukup, maka ada sabda Rasulullah SAW yang
mengatakan bahwa tidak ada orang yang mampu mengarungi laut kecuali mereka
yang melakukannya untuk menunaikkan haji, umrah, atau untuk berperang di
jalan Allah, karena sesungguhnya ada lautan di bawah api dan api juga ada di
bawah lautan. Sesungguhnya, pembicaraan tentang api yang ada di bawah laut
pertama muncul di surat Ath-Thur ayat 1 hingga 8, yang inti dari surat ayat-ayat
tersebut adalah bahwa azab dari Allah pasti akan datang dan tidak akan bisa
dicegah oleh siapapun. Yang membuatnya unik adalah karena pada ayat itu Allah
bersumpah demi bukit, demi seluruh kita yang ada, demi Baitul Ma’mur, dan
demi laut yang di bagian dalam dari tanahnya memiliki api. Sesungguhnya Allah
tidak akan pernah menyebutkan sesuatu kecuali jika benda tersebut benar-benar
ada.Pada waktu ayat tersebut turun, hampir seluruh bangsa Arab gagal menangkap
maksud dari perkataan Allah SWT mengenai sumpah demi lautan yang memiliki
api di dalamnya. Hal ini disebabkan mereka memiliki persepsi bahwa air akan
mematikan api, dan api sendiri akan membuat air menguap. Tentu saja ide tentang
api atau hal panas lain di dalam laut adalah sesuatu yang mustahil bagi mereka,
dan mereka mulai memiliki keraguan. Tapi justru ribuan tahun setelah ayat
tersebut turun, Allah SWT menunjukkan pada manusia bahwa sumpah yang Ia
buat adalah nyata sehingga manusia juga akhirnya menemukan apa makna
sesungguhnya dari laut yang di dalamnya terdapat api. para peneliti tengah
menyelam demi mencari sumber daya lain yang bisa menggantikan batu bara.
Ketika mereka sedang menjalankan penyelaman itulah mereka menemukan bahwa
di dalam laut ternyata ada rangkaian gunung api yang membentang panjang
hingga puluhan ribu kilometer. Rangkaian ini kemudian mereka sebut sebagai
pegunungan yang ada di tengah samudera. Setelah melakukan pengkajian yang
cukup, para peneliti akhirnya menyimpulkan bahwa apa yang mereka temukan
adalah benar gunung api yang aktif, bahkan dari beberapa mereka menemukan
gunung tersebut mengeluarkan lava. Yang lebih membuat mereka terkejut adalah

9
air tidak mampu mendinginkan lava tadi sementara lava tersebut juga tidak
membuat air di sekitar mereka panas.
32(: ‫ ( ابرهيم‬....... ‫ وسخر لكم الفلك لنجزي في البحر بأمره‬.......
“ dan dia telah menundukan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di
lautan dengan kehendak-Nya” (Q.S. Ibrohim:32).
Dalam Q.S. An-Nahl ayat 14 juga disebutkan : “ dan dialah (Allah) yang
menundukan lautan (untuk mu) agar kamu dapat memakan dari padanya daging
yang segar (ikan) dan kami mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu
pakai dan kamu melihat bahtera berlayar padanya dan supaya kamu mencari
(keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur”
‫أوكظلمىت في بحر لجي يغشه موج من فوقه موج من فوقه سحب قلىظلمىت م بعضها‬
‫فوق بعض قلى اذا اخرج يده لم يكد برىها ومن لم يجعل هللا له نورا فما له من نور‬
“ atau (keadaan orang-orang kafir) seperti gelap gulita dilautan yang
dalam yang diliputi oleh gelombang demi gelombang. Di atasnya ada (lagi) awan
gelap. Itulah gelap gulita yang berlapis-lapis. Apabila dia mengeluarkan
tanganya hampir tidak dapat melihatnya, barang siapa tidak diberi cahaya
(petunjuk) oleh Allah. Maka dia tidak mempunyai cahaya sedikit pun”. QS. An-
Nur: 40.

2.2.4. Fakta-fakta ilmiah


Para ilmuan menemukan bahwa laut dan samudra di tutupi / dipayungi oleh
kumulus yang tebal yang menghalangi bagian besar cahaya matahari. Air laut
menyerap warna-warna sektrum secara bertahap . Setiap warna-warna septrum
tersebut memasuki kedalaman. karena itu akan muncul tingkatan-tingkatan
kegelapan di dalam laut dan kegelapan tersebut semakin pekat setelah mencapai
kedalaman 1000 m, sehingga jika seseorang mengeluarkan tangannya di
kedalaman tersebut ia tidak bisa melihatnya. Para ilmuwan berhasil melihat ikan-
ikan yang hidup di kedalaman antara 600-2700 m memiliki organ tubuh yang
bersinar untuk bisa melihat di dalam kedalaman dan menangkap mangsanya .
Ayat ini juga menjelaskan, tentang gelombang-gelombang. Sains telah
menyatakan dan membuktikannya gelombang tersebut berjumlah lebih dari

10
satu,yaitu ombak permukaan laut yang biasa kita lihat dan ombak dalam laut
(gelombang internal) yang gerakannya biasanya berlawanan dengan permukaan
laut.

2.3 Pemanfaatan Laut


Laut mengandung kadar mineral yang sangat tinggi dan banyak
manfaatnya bagi kehidupan manusia, di dalam Al-Qur’an banyak di sebutkan
isyarat-isyarat agar manusia memanfaatkan sumber daya alam yang berupa laut
ini, sebab laut tidak saja mengandung kadar garam, tetapi juga dapat dijadikan
sarana perhubungan antara keperluan perdagangan dan sebagainya.
Firman Allah swt.
)-12‫هللا الذى سخرلكم البحرلتجري الفلك فيه بأمره ولتبتغوا من فضله ولعلكم تشكرون ( الجاثية‬
“ Allah-lah yang menundukan lautana untukmu, supaya kapal-kapal berlayar di
sana dengan izin-Nya,dan supaya kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya,
mudah-mudahan kamu bersyukur (berterima kasih kepada-Nya).”
Sebagai sumber protein dari ikan segar dan mengandung permata-permata
yang dapat di ambil manfaatnya oleh umat manusia. Demikian ini pula telah
dijelaskan dalam Al-Qur’an
)-96-‫احل لكم صيد البحروطعامه متاعا لكم زللسيارة (الما ئدة‬
“dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (berasal) dari laut,
sebagai makanan lezat (yang bergizi) bagimu dan bagi orang-orang yang dalam
perjalanan “
‫وهو الذي سخرالبحر لتأكلوا منه لحما طريّا ونستخرجوا منه حلية تلبسونها وترى الفلك مواخرفيه ولتبتغوا‬
)-14-‫من فضله ولعلكم تشكرون (النحل‬
“ Dan Dia-lah (Allah) yang menundukan lautan, agar kamu dapat memakan
daripadanya daging (ikan) yang segar dan kamu keluarkan dari dalam (laut itu)
perhiasanyang kamu pakai, dan kamu melihat kapal-kapal berlayar disana dan
supaya kamu bersyukur”

11
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Laut merupakan bagian bumi yang luasnya hampir dua per tiga dari bagian
bumi, laut memiliki beragam jenis mulai dari cara terjadinya, letaknya, dan
tingkat kedalamanya. Al-Qur’an menyebutkan bahwa laut memiliki kegelapan,
gelombang-gelombang dan juga memiliki manfaat bagi umat manusia.
Diantaranya yaitu sebagai sarana berlayar, memiliki kadar protein yang tinggi,
lautan juga menyediakan makanan (ikan) yang segar dan halal, serta lautan juga
menyediakan permata-permata yang dapat diambil manfaatnya oleh manusia.

3.2. Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat
berguna bagi pembaca dari semua kalangan dan semoga dengan materi makalah
yang dipotret berdasarkan ilmu sains dan Quran ini dapat menambah iman dan
takwa serta menambah rasa syukur terhadap Allah SWT atas limpahan karunia
dan rahmat-Nya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Drs.Moh. Chadziq Charisma.1991.tiga aspek kemukjizatan Al-Qur’an : pt Bina


Ilmu

Dr.Ahsin Sakho Muhammad...[et al.].2009.Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah


dalam Al-Qur’an dan Sunah : PT Kharisma Ilmu

DR. Maurice Bucaille.1978.Bibel Qur’an dan Sains Modern.: Bulan Bintang

http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-laut-jenis-macam-laut-
fungsi-peran-manfaat-laut.html,yang diunduh pada 2 oktober 2015

Prager, Ellen J, and Sylvia A. Earle, The Oceans, 2000, McGraw-Hill.

Drs. Moh. Chadziq Charisma, Tiga Aspek Kemukjizatan Al-Qur’an, (Surabaya:


PT Bina Ilmu, 1991), cet. 1, hlm. 265

Dr.Ahsin Sakho Muhammad...[et al.],Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah dalam


Al-Qur’an dan Sunah,(Jakarta : PT Kharisma Ilmu, 2009) jil.3, hlm.112

Drs. Moh. Chadziq Charisma, Tiga Aspek Kemukjizatan Al-Qur’an, (Surabaya:


PT Bina Ilmu, 1991), cet. 1, hlm. 264.

13

Anda mungkin juga menyukai