Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dan tidak lupa sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW. Kepada keluarganya dan para sahabatnya serta orang-orang yang
mengikuti jejak langkah mereka sampai hari kiamat.
            Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Dosen Qur’an dan Sains, Pak Mahfuz Nur ,
S.Sos ,I, M.Si
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan apabila ada salah kata
dalam penulisan makalah ini, saya mohon maaf sebesar-besarnya, dan mengharapkan kritik
dan saran agar kekurangan dan kelemahan yang ada tidak sampai terulang dalam pembuatan
makalah selanjutnya.

Jakarta, 04 Juni 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar..................................................................................................................... 1
Daftar Isi.............................................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang............................................................................................................... 3
B.     Rumusan Masalah.......................................................................................................... 3
C.     Tujuan Penulisan............................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN
A.    Sejarah Laut................................................................................................................... 4
B.     Penjelasan laut dalam Al-Qur’an................................................................................... 4
C.     Klasifikasi laut............................................................................................................... 5
D.    Pemanfaatan laut............................................................................................................ 6
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan.................................................................................................................... 11
B.     Saran.............................................................................................................................. 11

Daftar Pustaka            …………………………………………….……………………… 12

2
BAB I
PENDAHULUAN

1. 1       Latar Belakang

Al-Qur’an merupakan sumber dari segala sumber baik pedoman umat maupun
sebagai sumber Ilmu pengetahuan. Sebagai sumber Ilmu pengetahuan, Al-Qur’an
menyuguhkan ilmu-ilmu yang yang salah satunya berkaitan dengan alam. Al-Qur’an telah
menjelaskan beberapa ayat yang berhubungan dengan Alam, khususnya dalam hal ini adalah
mengenai lautan. Lautan merupakan bagian hamparan bumi yang sanngat luas, bahkan
hampir dua per tiga bagian bumi ini terdiri dari lautan. Dari sisi Bahasa Indonesia pengertian
laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas yang menggenangi dan
membagi daratan atas benua atau pulau. Jadi laut merupakan air yang menutupi permukaan
tanah yang sangat luas dan umumnya mengandung garam dan berasa asin. Biasanya air
mengalir yang ada di darat akan bermuara ke laut.

1.2   Rumusan masalah

        1. Bagaimanakah sejarah terbentuknya lautan ?


        2. Bagaimanakah penjelasan ayat dalam Al-Qur’an yang menjelaskan tentang lautan ?
        3. Bagaimanakah pemanfaatan lautan berdasarkan Al-Qur’an ?

1.3   Tujuan

        1. Mengetahui sejarah terbentuknya laut.


        2. Mengetahui penjelasan ayat-ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang lautan.
        3. Mengetahui pemanfaatan laut berdasarkan Al-Qur’an.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Laut

Laut menurut sejarah yang dikemukakan oleh para ahli, terbentuk 4,4 milyar tahun
yang lalu, dimana awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu
sekitar 100C) karena panasnya bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat itu
atmosfer bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan
tingginya pelapukan yang terjadi yang menghasilkan garam-garaman yang menyebabkan air
laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat itu, gelombang tsunami sering terjadi karena
seringnya asteroid menghantam bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu bertipe
mamut alias 'ruar biasa' tingginya disebabakan oleh jarak bulan yang begitu dekat dengan
bumi. Menurut pendapat dari para ahli adalah bahwa pada saat itu, bumi mulai mendingin
akibat mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada saat itu
tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar matahari untuk
masuk ke bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan.
Hujan inilah yang mengisi cekungan -cekungan di bumi hingga terbentuklah lautan. Secara
perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer mulai berkurang akibat terlarut
dalam air laut dan bereaksi dengan ion karbonat membentuk kalsium karbonat. Akibatnya,
langit mulai menjadi cerah sehingga sinar matahari dapat kembali masuk menyinari bumi dan
mengakibatkan terjadinya proses penguapan sehingga volume air laut di bumi juga
mengalami pengurangan dan bagian-bagian di bumi yang awalnya terendam air mulai kering.
Proses pelapukan batuan terus berlanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa kelautan,
menyebabkan air laut semakin asin.

2.2 Penjelasan Qur’an tentang Laut

Dalam Al-Quran, kata “daratan” disebutkan sebanyak 13 kali, dan kata “laut”
sebanyak 32 kali, sehingga totalnya adalah 45. Bila akan dibuat persentase, maka daratan
adalah (13:45)x100 = 28,8888888889%, dan lautan adalah (32:45) x 100 =
71,11111111111%.
Selain itu Al-Qur'an juga menerangkan tentang alam semesta dan seisinya."Kami
turunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu untuk menjelaskan segala sesuatu." (QS. 16/ An-Nahl:

4
89). Bab ini khusus mengemukakan ayat-ayat Al-Qur'an tentang penciptaan laut yang
menjadi tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. "Sesungguhnya pada penciptaan langit dan
bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan (muatan) yang
bermanfaat bagi manusia, apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan air itu
dihidupkan-Nya bumi setelah mati (kering), dan Dia tebarkan di dalamnya bermacam-macam
binatang, dan perkisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, (semua
itu) sungguh merupakan tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang mengerti".
(QS. 2/ Al-Baqoroh: 164)
Allah berkata lagi : Hendaklah air yang ada di bawah langit mengalir ke satu
tempat, sehingga tanah akan kelihatan. Allah menamakan tanah itu " Darat ", dan kumpulan
air itu dinamakan " Laut " Hendaklah tanah mengeluarkan segala macam tumbuh-tumbuhan
yaitu jenis yang menghasilkan biji-bijian dan jenis yang menghasilkan buah-buahan
.
 Klasifikasi berdasarkan cara terjadinya, laut dibagi menjadi :

 Laut Transgresi : laut transgesi adalah laut yang terjadi karena genangan air laut
terhadap daratan akibat kenaikan permukaan air laut 60-70 m pada zaman berakhirnya
zaman es, Hal ini mengakibatkan daerah dataran rendah Indonesia Barat dan Timur
yang semula darat berubah menjadi laut dangkal. Contoh: Laut Jawa. Selat Karimata,
Laut Cina Selatan. dan Laut Arafuru.
 Laut Ingresi : laut ingresi adalah laut dalam karena dasar laut mengalami gerakan
menurun/turunnya tanah di dasar taut. Contoh: Laut Banda. Laut Flores, Laut
Sulawesi, dan Laut Maluku.
 Laut Regresi : laut regresi adalah laut yang menyempit terjadi pada zaman es.
Karena terjadi penurunan muka air laut akibat temperatur di muka bumi pada
umumnya turun 4-5 derajat celcius.

Klasifikasi laut menurut letaknya dibagi menjadi :

 Laut Tepi : laut tepi adalah laut yang letaknya di tepi benua seakan-akan terpisah
oleh deretan pulau atau jazirah. Contoh: Laut Cina Selatan, dipisahkan oleh
Kepulauan Indonesia dan Kepulauan Filipina.
 Laut Pertengahan : laut pertangahan adalah laut yang terletak di antara benua-benua.
Contoh: Laut Tengah, antara benua Asia-Eropa Afrika.

5
 Laut Pedalaman : laut pedalaman adalah laut yang terletak di tengah-tengah benua
atau dikeliling daratan. Contoh: Laut Kaspia, Laut Hitam dan Laut Mati.

Klasifikasi laut berdasarkan kedalamannya dibagi menjadi beberapa zona, yaitu :

 Zona litoral : zona litoral adalah laut yang terletak antara garis pasang dan garis
surut.
 Zona neritis : zona neritis adalah laut yang terletak pada kedalaman 0-200 meter. Ciri
pada zona ini adalah sinar matahari masih bisa tembus. kedalaman < 200 meter. dan
merupakan zona paling subur bagi ikan.
 Zona batial : zona batial adalah laut yang terletak pada kedalaman 200-2.000 meter.
secara geologis merupakan batas antara daratan dengan perairan. Ciri zona ini adalah
kedalaman 200-2.000 m dan sinar matahari tidak bisa masuk.
 Zona abisal : Zona abisal adalah laut yang tertetak pada kedalaman atau isobath
1.000-6.000 m.
 Zona palung : Zona palung adalah laut yang terletak pada kedalaman atau isobath >
6000 m. Contoh: Palung Jawa. Palung Weber, Palung Sulawesi, dan Palung
Mindanau.
 Zona Afotik : Zona afotik adalah daerah perairan laut yang tidak bisa ditembus oleh
cahaya matahari.

Sirkulasi Laut

Sirkulasi laut adalah pergerakan massa air laut, macam sirkulasi laut :

o   Arus Laut


o   Gelombang laut
o   Pasang surut air laut

Sebagaimana ayat-ayat Al-Qur’an telah memberikan bahan perbandingan dengan


ilmu pengetahuan modern, hal tersebut akan kita rasakan juga mengenai lautan. Tak ada ayat-
ayat Qur’an yang mengenai lautan bertentangan dengan ilmu pengetahuan, begitu juga perlu
digaris bawahi bahwa tak ada ayat Qur’an yang membicarakan tentang lautan menunjukan
hubungan dengan kepercayaan-kepercayaan atau mitos, atau takhayul yang terdapat pada
zaman Qur’an diwahyukan.

6
            Beberapa ayat Qur’an yang mengenai lautan dan pelayaran mengemukakan tanda-
tanda kekuasaan Allah yang nampak dalam pengamatan sehari-hari, yang semua itu untuk
difikirkan.

Sungai dasar laut

Suatu hari, seorang ahli kelautan bernama Jacques Yves Costeau melakukan
penelitian di dasar laut untuk Discovery Channel. Ia menelurusi fenomena bawah laut di
Cenota Angelita, Mexico.Saat melakukan penyelaman, ia dikejutkan dengan sebuah
fenomena alam yang luar biasa. Dia menemukan air tawar di antara air laut yang asin.
Penemuan itu membuatnya takjub.  Bagaimana mungkin air tawar bisa berada terpisah dalam
air laut yang asin? Tetapi itulah kenyataan yang dia temukan di dalam laut.Sungai di bawah
laut itu ditumbuhi daun-daunan dan pohon. Para peneliti menyebut fenomena itu sebagai
lapisan Hidrogen Sulfida. Tapi tampak seperti sungai? Yang menjadi tanda tanya par ahli,
mengapa air yang mengalir di sungai bawah laut itu rasanya tawar? Fenomena unik dan aneh
itu juga telah disebutkan dalam surah Ar-Rahman [55] ayat 19-21: ''Dia membiarkan dua laut
mengalir yang kemudian keduanya bertemu, di antara kedua ada batas yang tidak dilampaui
masing-masing. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan.

Api dalam laut


           
Yang kali ini terbukti lagi adalah ucapan Allah yang pernah menceritakan mengenai
sebuah laut yang di dalamnya bisa terdapat api. Secara logika, hal tersebut amat tidak
mungkin mengingat api akan memadamkan air. Fakta Api di Bawah Laut Menunjukkan Lagi
Mengenai Kebesaran Allah SWT. Sumpah Allah mengenai api di bawah laut tak lain tercatat
dalam kitab suci milik umat Islam, yaitu Al-Qur’an tepatnya di surat Ath-Thur ayat ke-6..
Jika janji Allah di Al-Qur’an dianggap belum cukup, maka ada sabda Rasulullah SAW yang
mengatakan bahwa tidak ada orang yang mampu mengarungi laut kecuali mereka yang
melakukannya untuk menunaikkan haji, umrah, atau untuk berperang di jalan Allah, karena
sesungguhnya ada lautan di bawah api dan api juga ada di bawah lautan. Sesungguhnya,
pembicaraan tentang api yang ada di bawah laut pertama muncul di surat Ath-Thur ayat 1
hingga 8, yang inti dari surat ayat-ayat tersebut adalah bahwa azab dari Allah pasti akan
datang dan tidak akan bisa dicegah oleh siapapun. Yang membuatnya unik adalah karena

7
pada ayat itu Allah bersumpah demi bukit, demi seluruh kita yang ada, demi Baitul Ma’mur,
dan demi laut yang di bagian dalam dari tanahnya memiliki api. Sesungguhnya Allah tidak
akan pernah menyebutkan sesuatu kecuali jika benda tersebut benar-benar ada.Pada waktu
ayat tersebut turun, hampir seluruh bangsa Arab gagal menangkap maksud dari perkataan
Allah SWT mengenai sumpah demi lautan yang memiliki api di dalamnya. Hal ini
disebabkan mereka memiliki persepsi bahwa air akan mematikan api, dan api sendiri akan
membuat air menguap. Tentu saja ide tentang api atau hal panas lain di dalam laut adalah
sesuatu yang mustahil bagi mereka, dan mereka mulai memiliki keraguan. Tapi justru ribuan
tahun setelah ayat tersebut turun, Allah SWT menunjukkan pada manusia bahwa sumpah
yang Ia buat adalah nyata sehingga manusia juga akhirnya menemukan apa makna
sesungguhnya dari laut yang di dalamnya terdapat api. para peneliti tengah menyelam demi
mencari sumber daya lain yang bisa menggantikan batu bara. Ketika mereka sedang
menjalankan penyelaman itulah mereka menemukan bahwa di dalam laut ternyata ada
rangkaian gunung api yang membentang panjang hingga puluhan ribu kilometer. Rangkaian
ini kemudian mereka sebut sebagai pegunungan yang ada di tengah samudera. Setelah
melakukan pengkajian yang cukup, para peneliti akhirnya menyimpulkan bahwa apa yang
mereka temukan adalah benar gunung api yang aktif, bahkan dari beberapa mereka
menemukan gunung tersebut mengeluarkan lava. Yang lebih membuat mereka terkejut
adalah air tidak mampu mendinginkan lava tadi sementara lava tersebut juga tidak membuat
air di sekitar mereka panas.

....... 32(: ‫ ( ابرهيم‬....... ‫وسخر لكم الفلك لنجزي في البحر بأمره‬


“ dan dia telah menundukan bahtera bagimu supaya bahtera itu berlayar di lautan dengan
kehendak-Nya” (Q.S. Ibrohim:32).

Dalam Q.S. An-Nahl ayat 14 juga disebutkan : “ dan dialah (Allah) yang
menundukan lautan (untuk mu) agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar
(ikan) dan kami mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai dan kamu melihat
bahtera berlayar padanya dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan
supaya kamu bersyukur”

‫أوكظلمىت في بحر لجي يغشه موج من فوقه موج من فوقه سحب قلىظلمىت م بعضها‬
 ‫ ومن لم يجعل هللا له نورا فما له من نور‬ ‫فوق• بعض قلى اذا اخرج يده لم يكد برىها‬

8
“ atau (keadaan orang-orang kafir) seperti gelap gulita dilautan yang dalam yang
diliputi oleh gelombang demi gelombang. Di atasnya ada (lagi) awan gelap. Itulah gelap
gulita yang berlapis-lapis. Apabila dia mengeluarkan tanganya hampir tidak dapat
melihatnya, barangsiapa tidak diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah. Maka dia tidak
mempunyai cahaya sedikit pun”. QS. An-Nur: 40.
Fakta-fakta ilmiah 

1.      Para ilmuan menemukan bahwa laut dan samudra di tutupi / dipayungi oleh kumulus
yang tebal yang menghalangi bagian besar cahaya matahari.
2.      Air laut menyerap warna-warna sektrum secara bertahap .setiap warna-warna septrum
tersebut memasuki kedalaman .karena itu akan muncul tingkatan-tingkatan kegelapan di
dalam laut dan kegelapan tersebut semakin pekat setelah mencapai kedalaman 1000 m,
sehingga jika seseorang mengeluarkan tangannya di kedalaman tersebut ia tidak bisa
melihatnya.
3.      Para ilmuwan berhasil melihat ikan-ikan yang hidup di kedalaman antara 600-2700 m
memiliki organ tubuh yang bersinar untuk bisa melihat di dalam kedalaman dan
menangkap mangsanya .
4.      Ayat ini juga menjelaskan ,tentang gelombang-gelombang. Sains telah menyatakan dan
membuktikannya gelombang tersebut berjumlah lebih dari satu,yaitu ombak permukaan
laut yang biasa kita lihat dan ombak dalam laut (gelombang internal) yang gerakannya
biasanya berlawanan dengan permukaan laut.

2.3 Pemanfaatan Laut

1. Laut mengandung kadar mineral yang sangat tinggi dan banyak manfaatnya bagi
kehidupan manusia, di dalam Al-Qur’an banyak di sebutkan isyarat-isyarat agar manusia
memanfaatkan sumber daya alam yang berupa laut ini, sebab laut tidak saja mengandung
kadar garam, tetapi juga dapat dijadikan sarana perhubungan antara keperluan perdagangan
dan sebagainya.

Firman Allah swt.


)-12‫هللا الذى سخرلكم• البحرلتجري• الفلك فيه بأمره ولتبتغوا• من فضله ولعلكم تشكرون ( الجاثية‬

9
“ Allah-lah yang menundukan lautana untukmu, supaya kapal-kapal berlayar di sana dengan
izin-Nya,dan supaya kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya, mudah-mudahan kamu
bersyukur (berterima kasih kepada-Nya).”
          
2. Sebagai sumber protein dari ikan segar dan mengandung permata-permata yang dapat di
ambil manfaatnya oleh umat manusia. Demikian ini pula telah dijelaskan dalam Al-Qur’an
)-96-‫احل لكم صيد البحروطعامه متاعا لكم زللسيارة (الما ئدة‬
“dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (berasal) dari laut, sebagai
makanan lezat (yang bergizi) bagimu dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan “

‫وهو الذي سخرالبحر لتأكلوا منه لحما طريّا• ونستخرجوا• منه حلية تلبسونها وترى• الفلك مواخرفيه‬
)-14-‫ولتبتغوا من فضله ولعلكم تشكرون (النحل‬
“ Dan Dia-lah (Allah) yang menundukan lautan, agar kamu dapat memakan daripadanya
daging (ikan) yang segar dan kamu keluarkan dari dalam (laut itu) perhiasanyang kamu
pakai, dan kamu melihat kapal-kapal berlayar disana dan supaya kamu bersyukur”

10
BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Laut merupakan bagian bumi yang luasnya hampir dua per tiga dari bagian bumi, laut
memiliki beragam jenis mulai dari cara terjadinya, letaknya, dan tingkat kedalamanya. Al-
Qur’an menyebutkan bahwa laut memiliki kegelapan, gelombang-gelombang dan juga
memiliki manfaat bagi umat manusia. Diantaranya yaitu sebagai sarana berlayar, memiliki
kadar protein yang tinggi, lautan juga menyediakan makanan (ikan) yang segar dan halal,
serta lautan juga menyediakan permata-permata yang dapat diambil manfaatnya oleh
manusia.

3.2 Saran
Dalam penulisan makalah ini penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna
bagi pembaca dari semua kalangan dan semoga dengan materi makalah yang dipotret
berdasarkan ilmu Sains dan Qur’an ini dapat menambah iman dan takwa  serta menambah
rasa syukur terhadap Allah SWT atas limpahan karunia dan rahmat-Nya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Drs.Moh. Chadziq Charisma.1991.tiga aspek kemukjizatan Al-Qur’an : pt Bina Ilmu


Dr.Ahsin Sakho Muhammad...[et al.].2009.Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah dalam Al-
Qur’an dan Sunah : PT Kharisma Ilmu
DR. Maurice Bucaille.1978.Bibel Qur’an dan Sains Modern.: Bulan Bintang
http://www.organisasi.org/1970/01/definisi-pengertian-laut-jenis-macam-laut-fungsi-peran-
manfaat-laut.html,yang diunduh pada 2 oktober 2015
Prager, Ellen J, and Sylvia A. Earle, The Oceans, 2000, McGraw-Hill.

[1] Drs. Moh. Chadziq Charisma, Tiga Aspek Kemukjizatan Al-Qur’an, (Surabaya: PT Bina
Ilmu, 1991), cet. 1, hlm. 264.
[[2]] Prager, Ellen J, and Sylvia A. Earle, The Oceans, 2000, McGraw-Hill.
http://www.organisasi.org/1970/01/mukjizat-lautan.html,yang diunduh pada 2 oktober 2015
Quran Surah Al baqoroh  ayat 164
DR. Maurice Bucaille, Bibel Qur’an dan Sains Modern,(Jakarta:Bulan
Bintang,1978),hlm.202
DR. Maurice Bucaille, Bibel Qur’an dan Sains Modern,(Jakarta:Bulan
Bintang,1978),hlm.203
DR. Maurice Bucaille, Bibel Qur’an dan Sains Modern,(Jakarta:Bulan
Bintang,1978),hlm.204
Taty Alifiah S.T.M.T.Pencemaranlaut.ITS
http://www.organisasi.org/1970/01/mukjizat-lautan.html,yang diunduh pada 2 oktober 2015
http://www.organisasi.org/1970/01/mukjizat-lautan.html,yang diunduh pada 2 oktober 2015

Drs. Moh. Chadziq Charisma, Tiga Aspek Kemukjizatan Al-Qur’an, (Surabaya: PT Bina
Ilmu, 1991), cet. 1, hlm. 265
9.Dr.Ahsin Sakho Muhammad...[et al.],Ensiklopedi Kemukjizatan Ilmiah dalam Al-Qur’an
dan Sunah,(Jakarta : PT Kharisma Ilmu, 2009) jil.3, hlm.112
10.  Drs. Moh. Chadziq Charisma, Tiga Aspek Kemukjizatan Al-Qur’an, (Surabaya: PT Bina
Ilmu, 1991), cet. 1, hlm. 264.

12

Anda mungkin juga menyukai