Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

LAUT DAN ASAL MULA KEHIDUPAN

OLEH:
KELOMPOK 2
Devita Novalina (I1F122001)
Nurhasniar A. (I1F122003)
Muh. Tri Bintang Fauzi A. S. (I1F122009)
Nur Ramadhani (I1F122010)
Triska Vinesia (I1F122011)
Aditia Kurniawan (I1F122013)
Amsal Rahmad (I1F122015)
Didit Apriadi (I1F122017)
Esty (I1F122018)
Muh. Alfiansyah Dwi P. (I1F122025)

PROGRAM STUDI OSEANOGRAFI


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur patut kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan pihak yang terkait dalam makalah ini serta saran dan juga kritikan
sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarenakan keterbatasan dalam pengalaman dan pengetahuan yang
dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta
masukan dan bahkan kritikan yang dapat membangun dari berbagai pihak.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia Pendidikan.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Laut didefinisikan sebagai kumpulan air asin yang menggenangi


dan membagi daratan atas benua dan pulau-pulau. Laut yang luas disebut
juga dengan istilah samudera. Samudera merupakan massa air asin yang
sambung-menyambung meliputi permukaan bumi. Samudera dibatasi oleh
benua ataupun kepulauan yang besar. Dari laut yang begitu misterius,
dikemukakan oleh para peneliti bahwa kehidupan berasal dari laut yang
dipercaya telah ada sebelum keberadaan manusia.
Air laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5%
material lainnya seperti garam, gas terlarut, bahan organik dan partikel
tidak larut. Sifat utama air laut ditentukan oleh 95% air murni.
Laut memiliki banyak fungsi dan manfaat bagi kehidupan manusia
dan makhluk hidup lainnya karena di dalamnya terdapat kekayaan sumber
daya alam yang dapat dimanfaatkan. Pada abad ke-20 fungsi laut
mengalami peningkatan pada bidang geologi seiring ditemukannya bahan
tambang dan galian berharga di dasar laut, sehingga terdapat kemungkinan
adanya usaha-usaha untuk mengambil kekayaan alam tersebut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa


masalah penting sebagai berikut.
1. Bagaimana laut dan asal mula kehidupan?
2. Apa saja kandungan yang terkandung dalam laut?
3. Apa saja yang menjadi potensi laut dalam bidang geologi?

C. Tujuan

1. Mengetahui dan memahami bagaimana laut dikatakan menjadi asal


mula kehidupan
2. Mengetahui kandungan yang terkandung dalam laut
3. Mengetahui potensi yang dimiliki laut dalam bidang geologi
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGENALAN LAUT DAN ASAL MULA KEHIDUPAN

Laut merupakan suatu kumpulan air asin dalam jumlah yang


banyak dan luas yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau
pulau. Jadi laut merupakan air yang menutupi permukaan tanah yang
sangat luas dan umumnya mengandung kandungan garam dan berasa asin.
Biasanya air mengalir yang ada di darat akan bermuara ke laut (Godam,
2009)
Laut menurut sejarahnya terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu,
dimana awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan
suhu sekitar 100 derajat Celcius) karena panasnya bumi pada saat itu.
Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer bumi dipenuhi oleh
karbon dioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya
pelapukan yang terjadi yang menghasilkan garam-garaman yang
menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat itu,
gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam
bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu bertipe mamut alias 'luar
biasa' tingginya karena jarak bulan yang begitu dekat dengan bumi.
Air yang membentuk lautan di bumi berasal dari bumi yang mulai
mendingin akibat berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer
bumi pada saat itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan
terhalangnya sinar matahari untuk masuk ke bumi. Akibatnya, uap air di
atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah yang
mengisi cekungan-cekungan di bumi hingga terbentuklah lautan.
Secara perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada
diatmosfer mulai berkurang akibat terlarut dalam air laut dan bereaksi
dengan ion karbonat membentuk kalsium karbonat. Akibatnya, langit
mulai menjadi cerah sehingga sinar matahari dapat kembali masuk
menyinari bumi dan mengakibatkan terjadinya proses penguapan sehingga
volume air laut di bumi juga mengalami pengurangan dan bagian-bagian
di bumi yang awalnya terendam air mulai kering. Proses pelapukan batuan
terus berlanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa ke lautan,
menyebabkan air laut semakin asin.
Pada 3,8 milyar tahun yang lalu, planet bumi mulai terlihat biru
karena laut yang sudah terbentuk tersebut. Suhu bumi semakin dingin
karena air di laut berperan dalam menyerap energi panas yang ada, namun
pada saat itu diperkirakan belum ada 11 bentuk kehidupan di bumi.
Kehidupan di bumi, berawal dari lautan (life begin in the ocean) (Siti,
2011).
Di dalam sebuah ekspedisi yang berlangsung selama 47 hari, para
peneliti mengumpulkan contoh bebatuan yang dapat menjelaskan tanda
dari kehidupan di lapisan terbawah samudera. Dengan meneliti bebatuan
yang diambil dari lapisan dasar bawah laut ini, para ilmuwan bertujuan
untuk menentukan bagaimana cara bebatuan ini berakhir di dasar laut, dan
bagaimana reaksi mereka terhadap air laut. Hasil dari penelitian ini
menyediakan informasi tentang bagaimana kehidupan terjadi tanpa ada
cahaya matahari.
Menurut penelitian yang diketuai oleh dua orang ilmuwan, Dr.
Gretchen Fruh-Green dari ETH Zurich dan Dr. Beth Orcutt Bigelow dari
laboratory for Ocean Sciences di Amerika Serikat ini, lapisan terdasar
bawah laut mengalami proses yang cukup lama sebelum ada organisme
yang hidup di sana. Lapisan dasar laut terdiri dari bebatuan yang tetap kuat
terkena panas Bumi sebesar 500 derajat hingga 900 derajat Celcius, hingga
tekanan tinggi. Kemudian bebatuan dasar laut dan kerak bumi tersebut
dipercaya sebagai batas seismic antara laut dan kerak bumi. Ketika air laut
meresap ke dasar batas tersebut, maka bebatuan tersebut mengalami
serpintinisasi , sehingga reaksi tersebut mampu membentuk methane dan
hidrogen yang bisa digunakan bakteria untuk hidup. Para peneliti bahkan
optimis jika kehidupan bakteria ini adalah awal-awal kehidupan di Bumi,
jauh sebelum manusia.

B. KANDUNGAN LAUT

Dikemukakan bahwa kadar garam-garaman dalam air laut


mempengaruhi sifat fisis air laut seperti densitas, kompresibilitas, titik
beku dan temperatur. Dua sifat yang sangat ditentukan oleh jumlah garam
di laut adalah daya hantar listrik dan tekanan osmosis. zat-zat garam-
garaman yang utama yang terkandung dalam air laut adalah Klorida
(55%), Natrium (31%), Sulfat (8%),Magnesium (4%), Kalsium (1%),
Potasium (1%) dan sisanya kurang dari 1% terdiri dari Bikarbonat,
Bromida, asam Borak, Strontium dan Florida. Laut, menurut sejarahnya,
terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana awalnya bersifat sangat asam
dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar 100 °C) karena panasnya
Bumi pada saat itu.
Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer Bumi dipenuhi
oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya
pelapukan dan menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang ini.
Pada saat itu, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid
menghantam Bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu juga
bertipe mamut atau tinggi/besar sekali tingginya karena jarak Bulan yang
begitu dekat dengan Bumi. Air laut merupakan campuran dari 96,5% air
murni dan 3,5% material lainnya seperti garam. garaman, gas-gas terlarut,
bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut. Air laut memang
berasa asin karena memiliki kadar garam rata-rata 3,5%. Air laut memiliki
kadar garam karena bumi dipenuhi dengan garam mineral yang terdapat di
dalam batu-batuan dan tanah. Contohnya Natrium, Kalium, Kalsium, dan
lain-lain. Apabila air sungai mengalir ke lautan, air tersebut membawa
garam. Ombak laut yang memukul pantai juga dapat menghasilkan garam
yang terdapat pada batu-batuan. Lama-kelamaan air laut menjadi asin
karena banyak mengandung garam.

C. POTENSI LAUT DALAM BIDANG GEOLOGI

Laut sebagai aset nasional, memiliki banyak manfaat bagi manusia,


seperti jalur transportasi, sumber bahan makanan, sumber energi dan
pertambangan, kawasan perdagangan, hingga wilayah pertahanan
keamanan. Selama ini baru potensi perikanan yang banyak menjadi
perhatian dan sasaran eksploitasi karena dekat dengan permukaan laut dan
pantai. Padahal lautan memiliki potensi yang sangat melimpah, contohnya
saja pada ekspedisi Bandamin yang pertama kali dilakukan tahun 2001
dengan menggunakan kapal riset BPPT, Baruna Jaya IV. Ekspedisi yang
dipimpin oleh Dr. Safri Burhanuddin memiliki tujuan untuk meneliti
adanya sumber hidrotermal di dasar laut. Penelitian dasar laut di wilayah
Flores ini menarik minat geolog kelautan, kemudian dari penelitian ini
ditemukan gunung di dasar laut yang diberi nama Abang Komba dan Anak
Komba.
Pada ekspedisi Bandamin II (14-28 Agustus 2003), mereka
melakukan serangkaian penelitian dan berhasil menemukan gunung api
baru lagi yang disebut Baruna Komba serta menemukan batuan yang
mengandung andesit dan basalt di sekitar gunung api tersebut. Batuan
terbentuk akibat proses hidrotermal melalui proses silisifikasi dan
kloritifikasi. Selain itu terindentifikasi adanya mineral-mineral sulfida
pirit, barit, dan markasit.
Kehadiran mineral logam ini merupakan indikator kemungkinan
terbentuknya mineral-mineral logam lain yang memiliki nilai ekonomis,
seperti emas dan perak. Dari ekspedisi tersebut dapat diketahui bahwa
lautan memiliki potensi sumber daya mineral yang bernilai ekonomis
tinggi. Sumber daya mineral ini diantaranya minyak dan gas bumi, timah,
emas dan perak, pasir kuarsa, monasit dan zirkon, pasir besi, agregat bahan
konstruksi, posporit, kromit, dan masih banyak lainnya. Tidak heran jika
sekarang ini sangat banyak tambang yang lebih menekankan pada potensi
sumber daya mineral yang ada di laut. Tanpa kita sadari bahwa aspek
kehidupan kita sangat bergantung pada sumber daya laut contohnya saja
seperti minyak bumi, minyak bumi digunakan sebagai bahan bakar,
sumber gas cair yang kemudian sangat berdampak untuk memajukan
sektor industri serta perekonomian suatu negara.
BAB III
KESIMPULAN

Laut merupakan salah satu tempat yang menyimpan banyak misteri yang
isi daripadanya belum diketahui secara keseluruhan. Laut dikatakan
merupakan asal mula dari kehidupan dikarenakan para peneliti menemukan
bahwa terdapat makhluk yang diperkirakan hidup jauh sebelum keberadaan
manusia ada. Air laut merupakan campuran dari 96,5% air murni dan 3,5%
material lainnya seperti garam, gas terlarut, bahan organik, dan partikel tidak
larut. Adanya kandungan gas terlarut dalam laut kemudian meningkatkan
pengetahuan manusia akan adanya potensi sumber mineral yang melimpah
dalam laut. Hal ini mengundang beberapa ekspedisi yang dilakukan oleh para
geolog untuk semakin meningkatkan potensi sumber daya yang ada dalam
lautan.
DAFTAR PUSTAKA

Adriani. (2020). Pemanfaatan Air Laut Sebagai Sumber Cadangan Energi


Listrik. Jurnal Vertex Elektro vol. 12 (2).

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://
www.gramedia.com/literasi/teori-asal-usul-kehidupan/amp/
&ved=2ahUKEwiV6aS7_Lb9AhXR73MBHQFbBToQFnoECBoQ
AQ&usg=AOvVaw1zo0B76PH1n3j5Adv-JXbl

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://
www.gramedia.com/literasi/air-laut-asin/amp/
&ved=2ahUKEwic0Laz8Lf9AhWDALcAHdeoD8YQFnoECFIQA
Q&usg=AOvVaw2o78Mp7X0wUfEsH-rHd7nx

https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://
amp.kompas.com/skola/read/2020/10/28/165123969/unsur-laut-
suhu-warna-dan-kadar-
garam&ved=2ahUKEwic0Laz8Lf9AhWDALcAHdeoD8YQFnoE
CB8QAQ&usg=AOvVaw1jRSiu-6dlNv5B3aZd9sy3

Siti M. U. 2011. Sejarah Terbentuknya Laut.

Anda mungkin juga menyukai