Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW.
Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah Sifat Fisik Dan Kimia Air
Laut
Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Nur syahran,S.Pi.,M.Si selaku dosen pengampu mata
kuliah Pengantar oceanografi, serta pihak-pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini. Dalam
penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa
kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan, dan bimbingan orang tua,
sehingga kendala-kendala penulis dapat teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran
kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari sempurna. Untuk itu, kepada guru pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan
makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Sifat fisik dan kimia air laut
# Sifat fisik
Sebagai senyawa kimia paling umum dan paling
familiar bagi manusia, air adalah suatu senyawa yang
sangat unik dimana semua makhluk hidup di dunia
sangat tergantung hidupnya pada senyawa ini.
Terdapat beberapa sifat fisik air laut diantaranya
adalah:
1. Warna
Air laut hanya menyerap cahaya yang dipantulkan.
Sehingga pada dasarnya ia tidak berwarna. Cahaya
matahari yang terdiri dari merah, jingga, kuning,
hijau, biru, nila, ungu, akan bertubrukan dengan
molekul molekul air. Saat menyentuh air, cahaya
akan diserap oleh molekul air dan disebarkan ke
segalah arah.
2. Densitas
Densitas juga disebut dengan kepadatan air laut.
Desinitas merupakan jumlah massa air laut per
satuan volume.pada umumynya nilai densitas air
laut 1,02 – 1,07 gram per cm3. Disamping itu, nilai
densitas air laut berkaitan dengan salinitas,
temperatus, dan tekanan.
3. Temperatur
temperatur air laut berubah – ubah karena
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Mulai dari letak
geografis, matahari, kondisi awan, penguapan,
embusan angin, serta proses interaksi air dan udara.
Sinar matahari lebih kuat di daerah tropis sehingga
laut di daerah tersebut memiliki suhu yang stabil
dan lebih hangat. Sementara sinar matahariyang
sedikit menyebabkan suhu air laut semkin dingin
atau berkurang.
4. Salinitas
Salinitas adalah tingkat kandungan garam air laut,
danau, dan sungai dihitung dalam perseribu.
Perkilogram rat – rata salinitas air laut sebanyak 3,5
persen. Banyaknya air tawar dari sunga juga
memengaruhi salinitas. Di samping itu, juga
dipengaruhi oleh kecilnya jumlah curah hujan dan
penguapan.
5. Tekanan
Tekanan air laut akan bertambah semakin besar jika
semakin dalam lautnya. Akibat dari adanya tekanan
membuat gaya gravitasi yang bekerja kearah bawah
diimbangi dengan gaya gravitasi ke arah atas.
Tekanan yang terjadi di bawah permukaan laut
disebut dengan tekanan hidrostatis.tekenan tersebut
dihitung dalam satuan atmosf er atau ATM.
# Sifat kimia
Air laut merupakan campuran antara berbagai garam dan air.
Sebagian besar air di laut berasal dari kondensasi awal saat bumi
mulai terbentuk dan mendingin. Air ini dilepaskan dari litosfer saat
kerak bumi mengeras. Penambahan massa air laut juga terjadi karena
kegiatan vulkanisme dan tektonisme. Sebagian besar unsur kimia
terlarut yang ditemukan diblaut berasal dari semua daratan di bumi.
Bahan kimia ini dihsilkan dari bantuan di benua yang melapuk
kemudian dibawa kelaut oleh aliran sungai. Seiring waktu,
konsentrasi bahan kimia ini meningkat sampai mencapai titik
kesetimbangan. Kesetimbangan initerjadi saat air di lautan tidak
dapat apapun lagi.
1. Kadar garam
Mula – mula diperkirakan bahwa zat zat kimia yang menyebabkan
air laut asin berasal dari darat yang dibawah oleh sungai – sungai
yang mengalir ke laut, entah itu dari pengikisan batuan – batuan
darat, dari tanah longsor, dari air hujan atau dari gejala alam lainya
yang terbawa oleh aliran sungai kelaut. Jika hal ini benar tentunya
susunan kimiawi air sungai tidak akan berbeda dengan susunan
kimiawi air laut.
Menurut teori, zat – zat garam tersebut berasal dari dalam dasar
laut melalui proses outgassing, yakni rembesan darii kulit bumi di
dasar laut yang berbentuk gas ke permukaan dasar laut. Bersama
gas- gas ini, terlarut pula hasil kikisan kerak bumi dan bersama –
sama ini merembes pula air, semua dalam perbandingan yang
tetap sehingga terbentuk garam dilaut. Kadar garam ini tetap tidak
berubah sepanjang masa. Artinya kita tidak menjumpai bahwa air
laut makin lama makin asin.
Zat – zat yang terlarut yang membentuk garam, kadarnya diukur
dengan istilah salinitas dapat dibagi menjadi empat kelompok,
yakni:
≫ konstituen utama : Cl,Na, So4, dan Mg
≫gas terlarut : Co2, N2, dan O2
≫unsur hara : Si, N, dan P
≫Unsur runut : I, Fe, Mn, dan Hg
Konsituen utama merupakan 99,7% dari seluruh zat terlarut dalam air laut,
sedangkan sisanya 0,3% terdiri dar ketiga kelompok zat lainya. Akan
tetapi meskipun kelompok zat terakhir ini sangat kecil persentasenya,
mereka banyak menentukan kehidupan di laut. Sebaliknya kepekatan zat –
zat ini banyak ditentukan oleh aktivitas kehidupan di laut.
Hanya enam unsur dan senyawa yang menyusun 99% air laut yaitu klorida
(CI) sebanyak 55.04 %, natrium (Na) sebanyak 30.61 %, sulfat (SO4)
sebanyak 7.68%, magnesium (Mg) sebanyak 3.69 %, kalsium (Ca)
sebanyak 1.16%dan kalium (K) sebanyak 1.10%, dan sisanya (kurang dari
1%) terdiri dari bikarbonatbromide, asam borak, strontium dan florida.
Kelimpahan semua elemen garam- garaman di laut adalah konstan. Hanya
pemasukkan air dari darat dan evaporasi yang menyebabkan sedikit
perbedaan kadar garam di laut
2. Air (H2O)
Air dengan rumus kimia H₂O adalah suatu zat kimia berupa oksida
hidrogenyang merupakan produk dari reaksi antara unsur hidrogen dengan
unsur oksigen :
Air mempunyai titik beku 0°C pada tekanan 1 atm, titik didih 100°C dan
kerapatan 1,0 g/cmpada suhu 4°CUkuran satu molekul air sangat kecil,
umumnya bergaris tengah sekitar 3 A (0,3 nm atau 3x10-8 cm)Wujud air
dapat berupa cairan, gas (uap air) dan padatan (es)Air yang berwujud
cairan merupakan elektrolit lemah, karena di dalamnya terkandung ion-ion
dengan reaksi kesetimbangan sebagai berikut:
2H₂O H₂O + OH
Es yang merupakan wujud air dalam bentuk padat, terdiri dari jaringan
terbuka dari molekul-molekul H2O yang terikat oleh ikatan
hidrogenJaringan es ini sangat terbuka, sehingga jika es meleleh, maka
ikatan-ikatan hidrogen itu putus dengan menghasilkan air yang
kerapatannya lebih besar dari es. Jika suhu air bertambah, maka
kerapatannya akan bertambah karena strukturnya lebih rapat sebagai
akibat terjadinya pemutusan ikatan hidrogen. Pada waktu yang bersamaan
kerapatannya berkurang karena cairan memuaiPada suhu 4°C kedua
pengaruh yang saling berlawanan itu seimbang dan memiliki kerapatan
tertinggi yaitu 1 gram/cm3.Di atas suhu 4°C pemuaian termal itu lebih
menonjol dan kerapatan air berkurang.
Kepadatan air laut di permukaan laut bervariasi dari 1.020 - 1.029 kg/m³.
Kepadatan tertinggi ada di dasar laut karena terbebani air laut di
permukaanDi bagian terdalam samudera, kerapatan air laut bisa mencapai
1.050 kg/m³Air laut membeku pada suhu yang sedikit lebih dingin dari air
tawar yaitu 0,0°CSuhu air beku juga bervariasi dengan konsentrasi
garamSemakin banyak garam maka suhu akan semakin dingin.
Pada level salintas 35 ppt, air laut membeku di suhu -1,9°C Es di laut
biasanya mengandung garam lebih sedikit daripada air laut. Sebagian
besar garam yang ditemukan di air laut cair dipaksa keluar saat
pembekuan terjadi. Hal ini dikarenakan molekul garam tidak sesuai
dengan molekul air beku yang teratur. Karena perbedaan densitas antara es
dan air laut maka es mengapung di permukaan laut.
Air laut juga mengandung sejumlah kecil gas terlarutBanyak gas ini
ditambahkan ke air laut dari atmosfer melalui pengadukan konstan
permukaan laut oleh angin dan ombak. Konsentrasi gas yang dilarutkan
dalam air laut dari atmosfer ditentukan oleh suhu dan
salinitasMeningkatnya suhu dan salinitas mengurangi jumlah gas yang
larut dalam air laut. Beberapa gas atmosfer penting yang ditemukan di air
laut meliputi: Nitrogen (N), Oksigen (O), Karbondioksida (CO2)Argon
(Ar), Helium (He) dan Neon (Ne). Dibandingkan dengan gas atmosfer
lain, jumlah karbondioksida(CO2) yang dilarutkan dalam air laut jenuh
sangat besar. Beberapa gas yang ditemukan di dalam air laut juga terlibat
dalam proses organik dan anorganik samudera yang secara tidak langsung
terkait dengan atmosfer.