PENDAHULUAN
Laut merupakan bagian terluas di permukaan bumi sebab ¾ permukaan bumi ialah laut
yang menghubungkan suatu negara dan negara lain. Selain itu, laut juga penting dalam
hubungan antar bangsa dan negara untuk mengatur kompetisi antar bangsa dan negara dalam
mencari dan mendayagunakan kekayaan laut. Saat ini, pemanfaatan dan pengembangan
perikanan serta pertambangan yang terkandung di kawasan dasar laut (Sea Bed) semakin hari
pertumbuhannya semakin pesat. Oleh karena itu, perlu adanya pengaturan yang mengatur
tentang pelaksanaan hukum laut maupun pemanfaatan kawasan dasar laut. Hal tersebut,
menyebabkan penting pula adanya Hukum Laut Internasional untuk mengatur jalur pelayaran
Negara maritim merupakan suatu konsep dimana negara dalam hal ini Indonesia mampu
memanfaaatkan semua potensi laut baik itu perikanan, kelautan, pertambangan, wisata bahari
maupun pertahanan negara. Seperti yang kita tahu bahwa Indonesia memiliki wilayah
perairan terbesar di dunia dan dua pertiga dari luas wilayahnya adalah perairan. Potensi
wilayah pesisir dan lautan Indonesia dipandang dari segi fisik, terdiri dari Perairan Kepulauan
seluas 2,9 juta km2, Laut Teritorial seluas 0,3 juta km2, luas ZEE sekitar 3,0 juta km2,2
panjang garis pantai lebih dari 81.00 km87 dan disamping itu Indonesia memiliki pulau
Hukum laut pada pokoknya hanya mengatur kegiatan-kegiatan di atas permukaan laut,
dasar laut, serta kekayaan mineral yang terkandung didalamnya. Hukum laut menjadi penting
untuk mengatur sumber daya alam serta untuk mengatur hal-hal tertentu, seperti jalur
tambahan, zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen. Dalam konteks hukum nasional,
1
Wilayah Perairan diatur melalui Undang-undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan
Indonesia. Wilayah Perairan Indonesia adalah segala perairan sekitar, di antara, dan yang
Republik Indonesia yang berada di bawah kedaulatan Negara Republik Indonesia. Wilayah
Perairan Teritorial (Terotorial Waters) Indonesia meliputi Laut Teritorial (Teritorial Sea),
Sedangkan Perairan Pedalaman (Inland Waters) terdiri atas Laut Pedalaman (Intenal Sea) dan
Perairan darat (Inlands Waters)2 . Laut yang merupakan “wilayah Indonesia” dan yang ada di
Indonesia cukup erat walaupun Indonesia tidak mempunyai kedaulatan kewilayahan ataupun
kewenangan dan hak-hak berdaulat atas laut tersebut. Yang termasuk ke dalam kategori ini
1.3. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Lautan merupakan kumpulan air asin yang sangat banyak dan sangat luas di permukaan
bumi. Laut adalah hubungan antara benua dengan benua lain dan pulau dengan pulau lain.
Laut adalah 2/3 dari planet kita. Komposisi air laut adalah 96,5% air murni dan 3,5% bahan
Berdasarkan penelitian, para ilmuwan menemukan bahwa laut terbentuk sekitar 4,4 miliar
tahun yang lalu. Pada awalnya dikatakan bahwa laut sangat asam dan airnya sangat panas
dimana suhunya mencapai 100 derajat Celcius. Air laut yang asam muncul karena pada saat
itu atmosfer bumi dipenuhi dengan karbon dioksida dan suhu air laut yang panas ketika
disebabkan oleh panasnya bumi. Kemudian bumi mendingin dari waktu ke waktu karena
berkurangnya aktivitas gunung berapi (letusan gunung berapi). Debu dari letusan ini
menyebabkan terhalangnya sinar matahari, kemudian asap lava dikondisikan dan membentuk
hujan. Kemudian hujan mengikis cekungan di bumi dan membentuk laut. Jumlah karbon
dioksida di atmosfer mulai berubah karena larut dalam air laut dan bereaksi dengan ion
karbonat untuk membentuk kalsium karbonat. Dengan terbentuknya laut, planet ini menjadi
Permukaan laut yang sangat tinggi menyebabkan penguapan yang kuat, tetapi mineral
yang dibawa sebelumnya tidak menguap. Sehingga garam mineral ini tetap ada dan tersebar
di permukaan lautan. Garam laut juga dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi (panas) area
laut, semakin asin airnya. Seperti yang sudah dijelaskan, air laut terdiri dari 96,5% air murni
Air laut adalah massa zat yang mudah berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Sesuai
3
namanya, pergerakan air laut adalah pergerakan air laut yang disebabkan oleh berbagai faktor
seperti angin, perbedaan suhu, gempa bumi dan sebagainya. Air laut dapat bergerak secara
horizontal, vertikal, atau melalui kombinasi gerakan horizontal dan vertikal yang disebut
turbulensi. Secara umum, ada dua jenis pergerakan air laut, yaitu arus laut, gelombang laut.
A. Arus laut
Arus laut adalah pergerakan tubuh air di laut, baik secara vertikal maupun horizontal,
untuk membentuk gerakan yang sangat luas dan seimbang di lautan dunia. Ada
beberapa penyebab pembentukan air laut, termasuk angin, perbedaan kepadatan atau
B. Gelombang laut
Gelombang laut adalah gerakan naik dan turunnya air laut, tanpa disertai dengan
perpindahan air secara massal. Gelombang laut memiliki dimensi dalam bentuk
gelombang. Gelombang laut ini adalah fenomena peningkatan dan penurunan air
secara berkala yang dapat ditemukan di hampir setiap sudut dunia. Ada beberapa
penyebab gelombang laut, tetapi yang paling umum adalah angin, gempa bumi dan
4
2.2 Pembentukan Kelautan
Bumi dilahirkan sekitar 4,5 milyar tahun yang lalu. Menurut ceritanya, tata surya kita
yang bernama Bima Sakti, terbentuk dari kumpulan debu (nebula) di angkasa raya yang
dalam proses selanjutnya tumbuh menjadi gumpalan bebatuan dari mulai yang berukuran
kecil hingga seukuran asteroid dengan radius ratusan kilometer. Bebatuan angkasa tersebut
selanjutnya saling bertabrakan, dimana awalnya tabrakan yang terjadi masih lambat. Akibat
adanya gaya gravitasi, bebatuan angkasa yang saling bertabrakan itu saling menyatu dan
membentuk suatu massa batuan yang kemudian menjadi cikal bakal (embrio) bumi. Lama
kelamaan dengan semakin banyaknya bebatuan yang menjadi satu tersebut, embrio bumi
tumbuh semakin besar. Sejalan dengan semakin berkembangnya embrio bumi tersebut,
semakin besar pula gaya tarik gravitasinya sehingga bebatuan angkasa yang ada mulai
semakin cepat menabrak permukaan embrio bumi yang sudah tumbuh semakin besar itu.
Akibat tumbukan yang sangat dahsyat tersebut timbulah ledakan yang sudah pasti sangat
dahsyat pula yang mengakibatkan terbentuknya kawah yang sangat besar dan pelepasan
Laut sendiri menurut sejarahnya terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana awalnya
bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar 100C) karena panasnya
bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer bumi dipenuhi oleh
karbon dioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya pelapukan yang terjadi
yang menghasilkan garam-garaman yang menyebabkan air laut menjadi asin seperti sekarang
ini. Pada saat itu, gelombang tsunami sering terjadi karena seringnya asteroid menghantam
bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu bertipe mamut alias 'ruar biasa' tingginya
Sebelum kita lanjutkan pembahasannya, ada satu pertanyaan yang mengganjal yang perlu
5
diajukan di sini, yaitu "dari mana air yang membentuk lautan di bumi itu berasal?" Itu
pertanyaan yang sukar dijawab, dan para ahli sendiri memiliki beberapa versi tentang hal itu.
Salah satu versi yang pernah saya baca adalah bahwa pada saat itu, bumi mulai mendingin
akibat mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada saat itu
tertutup oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar matahari untuk
masuk ke bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan.
Hujan inilah (yang mungkin berupa hujan tipe mamut juga) yang mengisi cekungan-
Secara perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer mulai berkurang
akibat terlarut dalam air laut dan bereaksi dengan ion karbonat membentuk kalsium karbonat.
Akibatnya, langit mulai menjadi cerah sehingga sinar matahari dapat kembali masuk
menyinari bumi dan mengakibatkan terjadinya proses penguapan sehingga volume air laut di
bumi juga mengalami pengurangan dan bagian-bagian di bumi yang awalnya terendam air
mulai kering. Proses pelapukan batuan terus berlanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa
Pada 3,8 milyar tahun yang lalu, planet bumi mulai terlihat biru karena laut yang sudah
terbentuk tersebut. Suhu bumi semakin dingin karena air di laut berperan dalam menyerap
energi panas yang ada, namun pada saat itu diperkirakan belum ada bentuk kehidupan di
bumi. Kehidupan di bumi, menurut para ahli, berawal dari lautan (life begin in the ocean).
Namun demikian, masih merupakan perdebatan hangat hingga saat ini kapan tepatnya
kehidupan awal itu terjadi dan di bagian lautan yang mana? apakah di dasar laut ataukah di
permukaan? Hasil penemuan geologis pada tahun 1971 pada bebatuan di Afrika Selatan
(yang diperkirakan berusia 3,2 s.d. 4 milyar tahun) menunjukkan adanya fosil
Proses terbentuknya laut berawal dari proses pembentukan bumi dimana, menurut
laplace, bumi terbentuk 4 miliar tahun yang lalu, karena pembentukan bumi berawal dari
6
pengerutan matahari yang mengakibatkan, bagian dari matahari terlepas, sehingga terlempar
keluar dan saling tabrakan, akhirnya terbentuklah planet, salah satunya planet bumi, karena
pada saat itu gravitasi bumi sangat kuat sehingga menarik asteroid, sehingga terjadi tabrakan.
Dengan adanya tabrakan yang cukup banyak dan dashyat, akhirnya terbentuklah kawah
kawah, dari kawah itulah mulai terbentuk lautan, di mana pada awalnya, karena bumi di
selimuti oleh kabut sehingga bumi mengalami pembekuan, setelah tak lama kemudian debu
yang menyelimuti bumi menghilang dan sinar matahri dapat tembus, mengakibatkan
terjadinya kondensasi uap air yang ada, dan mulai turun hujan, hujan yang berlalu sangat
lama ini mengakibatkan kawah yang terbentuk tadi terisi oleh air. Secara perlahan-lahan,
jumlah karbon dioksida yang ada di atmosfer mulai berkurang akibat terlarut dalam air laut
dan bereaksi dengan ion karbonat membentuk kalsium karbonat. Akibatnya, langit mulai
menjadi cerah sehingga sinar matahari dapat kembali masuk menyinari bumi dan
mengakibatkan terjadinya proses penguapan sehingga volume air laut di bumi juga
mengalami penguran gandan bagian-bagian di bumi yang awalnya terendam air mulai kering.
Proses pelapukan batuan terus berlanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa ke lautan,
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa laut dan
lautan yang ada saat ini tidaklah muncul begitu saja melainkan melalui proses yang sangat
panjang hingga membutuhkan waktu jutaan bahkan milyaran tahun yang lalu. Laut dan
lautan terbentuk oleh tenaga endogen dan eksogen yang ada di bumi. Tenaga endogen yaitu
tenaga yang berasal dari dalam bumi berupa proses diatropisme, proses patahan, proses
lipatan dan vukanisme. Sedangkan tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari lur bumi
berupa proses pelapukan dan erosi. Penaga inilah yang membentuk relief pada permukaan
3.2. Saran
Bumi yang ada saat ini bukanlah muncul begitu saja tetapi terbentuk melalui proses yang
panjang seperti yang telah disebutkan pada kesimpulan tadi, maka dari itu marilah kita
bersama-sama menjaga kelestarian dari bumi itu sendiri dengan tidak merusak atau
mencemari segala sesuatu yang ada pada laut dan lautan. Karena jika bumi telah rusak maka
proses panjang yang telah dilalui tersebut akan menjadi sia-sia saja.
8
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia Press,Jakarta.
Dadang, K.M.; Soenaryo dan M. Ali 1982. Pendahuluan Oseanografi. Diktat Kuliah
9
10
11