Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

OSEANOGRAFI FISIS
DASAR PEMBELAJARAN OSEANOGRAFI

Dosen Pengampu : Dolfie Paulus Pandara S.Pd, M.Si

Disusun Oleh :
Bonita Elisabet Nababan 20101104001
Tasya Natalia Akay 20101104007
Khairussyifa Pakuna 20101104002
Filipo Gustav T. Kalalo 18101104004
Tari Apriliani Palunan 20101104012
Grace Evelline Imanuela Rau 20101104004

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN


ALAM
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2021
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena telah diberikan
kesempatan untuk dapat menyelesaikan tugas Makalah mengenai bahan ajaran
dasar Oseanografi Fisis yang diberikan kepada kami secara tepat waktu.
Makalah ini dibuat untuk memudahkan dalam proses pembelajaran baik
penyusun maupun pembaca itu sendiri, selain itu dapat membuat Ilmu
Pengetahuan kita bertambah, khususnya dalam Mata Kuliah Oseanografi Fisis.
Dengan terselesaikannya makalah ini, penyusun berharap sekiranya
makalah ini bermanfaat untuk kedepannya, walaupun banyak terdapat kekurangan
di dalamnya. Penyusun mengharapkan kritik dan saran. Terima Kasih.

i
Daftar Isi

Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................1
1.2 Tujuan ...............................................................................................................1
Bab II Pembahasan
2.1 Pengertian Daratan dan Laut .............................................................................2
2.2 Bagian-bagian Laut Bumi .................................................................................2
2.3 Zona Laut berdasarkan Kedalamannya..............................................................4
Bab III Penutupan
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................7

Daftar Pustaka .........................................................................................................8

ii
Bab. I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Kata oseanografi adalah kombinasi dari dua kata yunani: oceanus
(samudera) dan graphos (uraian/deskripsi) sehingga oseanografi mempunyai
arti deskripsi tentang samudera. Tetapi lingkup oseanografi pada kenyataan
lebih dari sekedar deskripsi tentang samudera, karena samudera sendiri akan
melibatkan berbagai disiplin ilmu jika ingin diungkapkan.
Planet Bumi merupakan anggota tata surya yang unik di mana
samudera melingkupi ± 140 juta mil persegi dari total ± 200 juta mil persegi
luas permukaannya. Ini berarti samudera meliputi sekitar 70 persen
permukaan bumi dengan volume air yang dikandungnya ± 350 juta mil kubik.
Di dalamnya juga terkandung 3,5 persen garam terlarut disamping zat-zat
terlarut lainnya yang sebanding dengan 160 juta ton garam per mil kubik.
Interaksinya dengan atmosfer akan mempengaruhi pola iklim global.
Potensi sumber daya alamnya yang kaya akan dapat mempengaruhi
baik buruknya hubungan antar negara Fenomena dinamikanya seperti pasang
surut, arus, transport massa, dan sebagainya, termasuk fenomena-fenomena
yang belum terungkap secara lugas, contohnya fenomena el nino dan la nina,
dibutuhkan informasinya oleh banyak negara. Semua fakta ini mengukuhkan
pentingnya samudera bagi kehidupan nasional, regional, dan internasional.
Dan ini juga mengukuhkan pentingnya disiplin ilmu oseanografi untuk lebih
dilirik, dipahami, bahkan didalami oleh para intelektual yang meminatinya.
Orang yang mempelajari samudera secara mendalam disebut
oseanografer. Oseanografi sendiri seringkali diungkapkan berdasarkan empat
kategori keilmuan yaitu fisika, biologi, kimia, dan geologi . Oseanografi fisis
khusus mempelajari segala sifat dan karakter fisik yang membangun sistem
fluidanya. Oseanografi biologi mempelajari sisi hayati samudera guna
mengungkap berbagai siklus kehidupan organisme yang hidup di atau dari
samudera. Oseanografi kimia melihat berbagai proses aksi dan reaksi antar
unsur, molekul, atau campuran dalam sistem samudera yang menyebabkan
perubahan zat secara reversibel atau ireversibel. Dan oseanografi geologi
memfokuskan pada bangunan dasar samudera yang berkaitan dengan struktur
dan evolusi cekungan samudera.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas yang
diberikan dan untuk mengetahui tentang dasar-dasar dalam pembelajaran
Oseanografi Fisis.

1
Bab. II Pembahasan
2.1 Pengertian Daratan dan Laut
Planet bumi lebih dikenal sebagai planet air, karena 71 % dari bumi tertutupi
oleh air sedangkan 29% bumi tertutupi oleh tanah. Secara umum, planet bumi
berdiameter 1385 Km, yang artinya jika dilihat dari atas bumi maka manusia
berukuran sangat kecil.
Daratan adalah bagian permukaan bumi yang secara tetap (permanen) dan
tidak tertutupi oleh air laut. Permukaan bumi yang tertutupi oleh air lainnya,
seperti sungai, rawa, atau danau, merupakan bagian dari daratan, tetapi secara
umum tidak disebut sebagai darat. Wilayah tempat daratan bertemu dengan
perairan disebut pesisir. Dan daratan terdiri atas gunung, dataran tinggi dan
dataran rendah.

Laut merupakan sebuah perairan asin besar yang dikelilingi secara


menyeluruh atau sebagian oleh daratan. Laut mempengaruhi iklim Bumi dan
memiliki peran penting dalam siklus air, siklus karbon, dan siklus nitrogen. 

2.2 Bagian dari laut bumi terdiri oleh :

 Continental shelf ( Landasan benua)


Landasan benua adalah wilayah laut dangkal sepanjang pantai dengan
kelerengan landai dari pantai dengan kedalaman 150- 200 meter, dengan
kemiringan kira-kira 0,4%. Landasan benua adalah dasar laut dangkal di
sepanjang pantai dengan berbatasan langsung dengan daerah daratan.

Landas benua (bahasa Inggris: continental shelf) atau Paparan benua atau


sering disebut landas kontinen adalah perluasan perimeter pada masing-
masing benua yang terhubung dengan dataran pesisir. Landas benua yang
mengelilingi sebuah pulau disebut landas insuler. Sebagian besar landas
benua terbentuk pada periode glasial, yang kemudian tenggelam di laut
dangkal (dikenal dengan laut landas) atau teluk pada periode interglasial.

Landasan benua adalah batas benua yang terendam perlahan yang


membentang dari dekat pantai ke patahan landas. Di luar patahan (pada
kedalaman sekitar 200 meter, atau 650 kaki), kemiringan menurun lebih
tajam ke dasar laut. Bagian ini dapat dibagi lagi menurut kedalamannya, yaitu:

 Intertidal (semprotan garam ke air yang sangat rendah)


 Subtidal dangkal (0 sampai 30 meter) landas luar (30 hingga 200 meter).

Di seluruh tiga cagar alam California utara, habitat di sepanjang beting


sangat bervariasi, dari dasar lunak (pasir, lumpur, lanau dan / atau tanah liat)
hingga berbatu (kerikil kasar hingga bongkahan batu, gua, puncak dan / atau

2
singkapan).Kehidupan laut di sepanjang landas kontinen bervariasi dengan
habitat yang berbeda. Banyak spesies, dari ikan hingga invertebrata, hidup di
permukaan, atau terkubur di, sedimen lunak. Hewan-hewan ini telah
beradaptasi dengan perpindahan sedimen yang terus menerus oleh arus laut.
Spesies yang tumbuh subur di lingkungan ini termasuk kerang, pena laut,
kepiting Dungeness, dan ikan pipih seperti California halibut dan sol Inggris.

 Continental slope (Lereng benua)

Lereng benua merupakan relief dasar laut yang menurun tajam dan juga
curam. Lereng benua ini merupakan kelanjutan dari landas benua/landas
kontinen. Lereng benua bisa mempunyai kedalaman hingga mencapai lebih
dari 200 meter menukik sampai sekitar pedalaman 1000 meter. Sementara itu
lebar dari lereng benua atau continental slope ini bisa mencapai 100
kilometer. Lereng benua yang ada di dunia contohnya adalah Laut Cina
Selatan.

 Deep sea plains (Dataran laut dalam)

Deep sea plains merupakan merupakan lapisan terbawah dari lautan, juga
merupakan daerah yang paling datar dan paling licin di dunia dengan
kedalaman antara 3000 m – 6000 m. Sangat sedikit atau bahkan tidak ada
cahaya yang dapat masuk ke area ini, dan sebagian besar organisme
bergantung pada material organic yang jatuh dari zina fotik, oleh karena itu
bidang ini ditutupi dengan sedimen halus, tanah liat dan canyons
(ngarai).Wilayah ini meliputi hampir dua pertiga relief dasar laut. Contoh daru
dataran laut dalam adalah Punggung Atlantik Tengah

 Oceanic Deeps (Samudra dalam)

Samudra lautan, atau osean (Inggris: ocean) adalah laut yang luas dan
merupakan massa air asin yang sambung-menyambung meliputi permukaan
bumi yang dibatasi oleh benua ataupun kepulauan yang besar. Samudra
meliputi 71% permukaan bumi, dengan area sekitar 361 juta km2, isi samudra
memiliki volume sekitar 1.370 juta km³, dengan kedalaman rata-rata 3.790
meter. (Perhitungan tersebut tidak termasuk laut yang tak berhubungan dengan
samudra, seperti Laut Kaspia). Bagian yang lebih kecil dari samudra adalah
laut, selat, teluk. Pada beberapa negara dan kebudayaan di dunia Samudra
Selatan tidak di kenal sebagai suatu samudra tersendiri, melainkan terbagi atas
Samudra Atlantik, Samudra Hindia dan Samudra Pasifik dengan batas
selatannya pantai benua Antartika. Sementara pembagian batas samudra oleh

3
Organisasi Hidrografik Internasional, Samudra Selatan adalah mulai dari
pantai benua Antartika sampai batas 60 derajat Lintang Selatan.

Wilayah dasar laut di sekitar daratan yang luas dimana lautnya relatif dangkal
dibandingkan dengan lautan terbuka. Landas kontinen secara geologis merupakan
bagian dari kerak benua.

2.3 Zona berdasarkan Kedalaman Laut

 Zona litoral
Zona litoral adalah zona atau wilayah laut yang apabila pada saat terjadi
air pasang, wilayah ini akan tergenang oleh air, dan pada saat terjadi air surut,
wilayah ini akan mengering dan berubah menjadi pantai. Bisa juga disebut
Zona Litoral adalah daerah di antara garis pasang dan garis surut air laut. Zona
litoral terdapat di daerah yang pantainya landai. Tingkat perkembangan zona
litoral sangat bervariasi dan tergantung pada geomorfologi cekungan dan laju
sedimentasi yang terjadi sejak pembentukannya.

 Zona Supralittoral
Zona supralittoral uga dikenal sebagai zona percikan, zona semprotan atau
zona supratidal, terkadang juga disebut sebagai zona putih, adalah daerah di
atas garis pasang tinggi mata air, di garis pantai dan muara, yang secara teratur
memercik, tetapi tidak terendam melalui air laut. Air laut menembus area yang
ditinggikan ini hanya selama badai dengan pasang tinggi.

 Zona Eulittoral

Zona eulittoral (juga disebut zona midlittoral atau mediolittoral) adalah


zona intertidal, yang juga dikenal sebagai tepi pantai. Ini meluas dari garis
pasang naik pegas, yang jarang tergenang, hingga garis pasang surut pegas,
yang jarang tidak tergenang. Itu secara bergantian diekspos dan direndam
sekali atau dua kali sehari.
Organisme yang hidup di sini harus mampu bertahan dalam berbagai
kondisi suhu, cahaya, dan salinitas. Meskipun demikian, produktivitas tinggi
di zona ini. Aksi gelombang dan turbulensi pasang surut yang berulang
membentuk dan membentuk kembali tebing, celah dan gua, menawarkan
sejumlah besar habitat bagi organisme yang tidak banyak bergerak. Garis
pantai berbatu yang terlindungi biasanya menunjukkan garis eulitoral yang
sempit, hampir homogen, sering ditandai dengan adanya teritip. Situs yang
terpapar menunjukkan perluasan yang lebih luas dan sering kali dibagi
menjadi zona lebih lanjut.

 Zona Sublittoral

4
Zona sublittoral dimulai tepat di bawah zona eulittoral. Zona ini tertutup
air laut secara permanen dan kira-kira setara dengan zona neritik. Dalam
oseanografi fisik, zona sublittoral mengacu pada wilayah pesisir dengan aliran
pasang surut yang signifikan dan disipasi energi, termasuk aliran non-linier,
gelombang internal, aliran keluar sungai, dan front samudra. Dalam
praktiknya, ini biasanya meluas hingga ke tepi landas kontinen, dengan
kedalaman sekitar 200 meter.

 Zona Neritik

Zona neritik, yaitu lingkungan laut dangkal yang membentang dari


perairan rendah rata-rata hingga kedalaman 200 meter (660 kaki), umumnya
sesuai dengan landas kontinen. Perairan neritik ditembus oleh berbagai jumlah
sinar matahari, yang memungkinkan fotosintesis oleh organisme planktonik
dan penghuni dasar. Zona ini ditandai dengan nutrisi dan aktivitas biologis
yang relatif melimpah karena kedekatannya dengan daratan. Material kasar
yang berasal dari darat umumnya merupakan sedimen dasar, kecuali di
beberapa daerah dataran rendah yang mendukung produksi sedimen kalsium
karbonat oleh organisme seperti alga, bakteri, dan karang.

 Zona Pelagik
Zona pelagic terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya :
 Epipelagic (dari permukaan ke bawah hingga sekitar 200 m), zona
permukaan yang diterangi di mana terdapat cukup cahaya untuk
fotosintesis, sehingga tumbuhan dan hewan sebagian besar terkonsentrasi
di zona ini. Di sini orang biasanya akan menemukan ikan seperti tuna dan
banyak hiu.
 Mesopelagic (dari 200 m ke bawah menjadi sekitar 1000 m) - zona senja.
Meskipun beberapa cahaya menembus sedalam ini, itu tidak cukup untuk
fotosintesis.
 Bathypelagic (dari 1000 m ke bawah menjadi sekitar 4000 m) - pada
kedalaman ini lautan hampir seluruhnya gelap (dengan hanya organisme
bercahaya sesekali). Tidak ada tumbuhan hidup, dan sebagian besar hewan
bertahan hidup dengan memakan salju detritus yang jatuh dari zona di
atas, atau (seperti ikan hatchet laut) dengan memangsa orang lain. Cumi-
cumi raksasa hidup di kedalaman ini, dan di sini mereka diburu oleh paus
sperma yang menyelam jauh.
 Abyssopelagic (dari 4000 m ke atas dasar laut) - tidak ada cahaya apapun
yang menembus sampai kedalaman ini, dan kebanyakan makhluk buta dan
tidak berwarna.
 Hadopelagic (air dalam di palung samudra) - nama ini berasal dari Hades,
dunia bawah Yunani klasik. Zona ini 90% tidak diketahui dan sangat

5
sedikit spesies yang diketahui hidup di sini (di area terbuka). Namun,
banyak organisme hidup di lubang hidrotermal di zona ini dan zona
lainnya.

 Zona Hadal

Zona hadal adalah wilayah laut terdalam yang terletak di dalam palung
samudera. Zona hadal ditemukan dari kedalaman sekitar 6.000 hingga 11.000
meter (20.000 hingga 36.000 kaki), dan terdapat dalam lekukan berbentuk V
topografi yang panjang namun sempit.
Diketahui di zona hadal hanyalah bakteri tertentu yang mampu
memetabolisme hidrogen dan metana yang dilepaskan oleh reaksi batuan dan air
laut ( serpentinisasi ), atau hidrogen sulfida yang dilepaskan dari rembesan
dingin . Beberapa dari bakteri ini bersimbiosis, misalnya hidup di dalam
mantel bivalvia tiasirid dan vesikomiid tertentu .  Jika tidak, tautan pertama dalam
jaring makanan hadal adalah organisme heterotrof yang memakan salju laut, baik
partikel halus maupun bangkai sesekali.

6
Bab. III Penutupan
3.1 Kesimpulan

Planet Bumi merupakan anggota tata surya yang unik di mana samudera
melingkupi ± 140 juta mil persegi dari total ± 200 juta mil persegi luas
permukaannya. Planet bumi lebih dikenal sebagai planet air, karena 71 % dari
bumi tertutupi oleh air sedangkan 29% bumi tertutupi oleh tanah.
Daratan adalah bagian permukaan bumi yang secara tetap (permanen) dan
tidak tertutupi oleh air laut. Permukaan bumi yang tertutupi oleh air lainnya,
seperti sungai, rawa, atau danau, merupakan bagian dari daratan, tetapi secara
umum tidak disebut sebagai darat.

Laut merupakan sebuah perairan asin besar yang dikelilingi secara


menyeluruh atau sebagian oleh daratan. Laut mempengaruhi iklim Bumi dan
memiliki peran penting dalam siklus air, siklus karbon, dan siklus nitrogen.

laut bumi terdiri oleh :

 Continental shelf ( Landasan benua)


 Continental slope (Lereng benua)
 Deep sea plains (Dataran laut dalam)
 Oceanic Deeps (Samudra dalam)

Zona-zona berdasarkan Kedalaman Laut yaitu:

 Zona litoral

 Zona Supralittoral
 Zona Eulittoral
 Zona Sublittoral
 Zona Neritik

 Zona Pelagik

 Zona Hadal

7
8
Daftar Pustaka

https://sanctuarysimon.org/regional-nms/continental-shelf/
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/laut/pengertian-lereng-benua
https://www.researchgate.net/publication/300553013_The_Littoral_Zone
https://www.zenius.net/prologmateri/geografi/a/539/klasifikasi-zona-laut
https://www.cs.mcgill.ca/~rwest/wikispeedia/wpcd/wp/p/Pelagic_zone.htm

Anda mungkin juga menyukai