Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an merupakan sumber dari segala sumber baik pedoman umat maupun
sebagai sumber Ilmu pengetahuan. Sebagai sumber Ilmu pengetahuan, Al-Qur’an
menyuguhkan ilmu-ilmu yang yang salah satunya berkaitan dengan alam. Al-Qur’an telah
menjelaskan beberapa ayat yang berhubungan dengan Alam, khususnya dalam hal ini
adalah mengenai lautan. Lautan merupakan bagian hamparan bumi yang sangat luas,
bahkan hampir dua per tiga bagian bumi ini terdiri dari lautan. Dari sisi Bahasa Indonesia
pengertian laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak dan luas yang
menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau. Jadi laut merupakan air yang
menutupi permukaan tanah yang sangat luas dan umumnya mengandung garam dan
berasa asin. Biasanya air mengalir yang ada di darat akan bermuara ke laut.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Laut Terjadi ?
2. Apa Penjelasan Mengenai Sungai Didalam Laut ?
3. Bagaimana Halnya Secara Ilmu Pengetahuan Tentang Sungai Didalam Laut?
4. Apa Penjelasan Mengenai Dua Laut Yang Terpisah ?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui Sejarah Air Laut
2. Mengetahui Penjelasan Mengenai Sungai Didalam Laut
3. Mengetahui Secara Ilmu Pengetahuan Tentang Sungai Didalam Laut
4. Mengetahui Penjelasan Mengenai Dua Laut Yang Terpisah

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Laut
Laut menurut sejarah yang dikemukakan oleh para ahli, terbentuk 4,4 milyar tahun yang
lalu, dimana awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar
100C) karena panasnya bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena saat itu atmosfer
bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah yang menyebabkan tingginya
pelapukan yang terjadi yang menghasilkan garam-garaman yang menyebabkan air laut
menjadi asin seperti sekarang ini. Pada saat itu, gelombang tsunami sering terjadi karena
seringnya asteroid menghantam bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat itu bertipe
mamut alias 'luar biasa' tingginya disebabakan oleh jarak bulan yang begitu dekat dengan
bumi.

Menurut pendapat dari para ahli adalah bahwa pada saat itu, bumi mulai mendingin akibat
mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu atmosfer bumi pada saat itu tertutup
oleh debu-debu vulkanik yang mengakibatkan terhalangnya sinar matahari untuk masuk ke
bumi. Akibatnya, uap air di atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan
inilah yang mengisi cekungan-cekungan di bumi hingga terbentuklah lautan. Secara perlahan-
lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer mulai berkurang akibat terlarut dalam air
laut dan bereaksi dengan ion karbonat membentuk kalsium karbonat. Akibatnya, langit mulai
menjadi cerah sehingga sinar matahari dapat kembali masuk menyinari bumi dan
mengakibatkan terjadinya proses penguapan sehingga volume air laut di bumi juga
mengalami pengurangan dan bagian-bagian di bumi yang awalnya terendam air mulai kering.
Proses pelapukan batuan terus berlanjut akibat hujan yang terjadi dan terbawa kelautan,
menyebabkan air laut semakin asin.

B. Sungai Didalam Laut

2
Para ilmuwan baru-baru ini menemukan keberadaan gelombang di dasar lautan, yang
terjadi pada pertemuan antara lapisan-lapisan air laut yang memiliki kerapatan atau massa
jenis yang berbeda. Gelombang yang dinamakan gelombang internal ini meliputi wilayah
perairan di kedalaman lautan dan samudra dikarenakan pada kedalaman ini air laut memiliki
massa jenis lebih tinggi dibanding lapisan air di atasnya. Gelombang internal memiliki sifat
seperti gelombang permukaan. Gelombang ini dapat pecah, persis sebagaimana gelombang
permukaan. Gelombang internal tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tapi keberadaannya
dapat dikenali dengan mempelajari suhu atau perubahan kadar garam di tempat-tempat
tertentu. Di Cenote Angelita, Meksiko terdapat sebuah gua. Jika kita menyelam sampai
kedalaman 30 meter, airnya air segar (tawar), namun jika kita menyelam sampai kedalaman
lebih dari 60 meter, airnya menjadi air asin, lalu kita dapat melihat sebuah “sungai” di
dasarnya, lengkap dengan pohon dan daun-daunan.
Seperti dilansir crystalkiss.com, di kedalaman lebih dari 30 meter tim penyelam
menemukan air tawar di tengah kolom air laut. Kondisi itu berubah dan penyelam kembali
menemukan air laut mulai melewati kedalaman 60 meter. Beberapa meter dari lokasi itu akan
ditemukan sebuah gua. Di bagian bawah dekat gua itu tim penyelam menemukan sebuah
sungai lengkap dengan pohon dan dedaunan yang mengapung di kolom air itu. Secara
keseluruhan, tim penyelam menemukan itu adalah kondisi yang sangat mengejutkan dan
menakjubkan untuk dipandang. Di kedalaman 60 meter saya menemukan kembali air laut.
Saya melihat sebuah sungai, pulau, lengkap dengan daun yang berguguran. Tapi sungai yang
kami lihat adalah lapisan dari gas hidrogen sulfida,” kata Anatoly.
Jika kita termasuk orang yang gemar menonton rancangan TV `Discovery’ pasti kenal
Mr.Jacques Yves Costeau , ia seorang ahli oceanografer dan ahli selam terkemuka dari
Perancis. Orang tua yang berambut putih ini sepanjang hidupnya menyelam ke berbagai dasar
samudera di seantero dunia dan membuat filem dokumentari tentang keindahan alam dasar
laut untuk ditonton di seluruh dunia. Pada suatu hari ketika sedang melakukan eksplorasi di
bawah laut, tiba-tiba ia menemui beberapa kumpulan mata air tawar-segar yang sangat sedap
rasanya kerana tidak bercampur/tidak melebur dengan air laut yang masin di sekelilingnya,
seolah-olah ada dinding atau membran yang membatasi keduanya.
Fenomena ganjil itu memeningkan Mr. Costeau dan mendorongnya untuk mencari
penyebab terpisahnya air tawar dari air asin di tengah-tengah lautan. Ia mulai berfikir,
jangan-jangan itu hanya halusinansi atau khalayan sewaktu menyelam. Waktu pun terus
berlalu setelah kejadian tersebut, namun ia tak kunjung mendapatkan jawaban yang
memuaskan tentang fenomena ganjil tersebut. Sampai pada suatu hari ia bertemu dengan

3
seorang profesor Muslim, kemudian ia pun menceritakan fenomena ganjil itu. Profesor itu
teringat pada ayat Al Quran tentang bertemunya dua lautan yaitu surat Ar-Rahman ayat 19,20
dan 22

Artinya:
Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu (19)
Antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masaing-masing. (20)
Darinya keluar mutiara dan marjan. (22)
C. Secara Ilmu Pengetahuan
Secara ilmu Pengatahuan, ternyata lokasi itu bukanlah sungai seperti yang terlihat di
daratan. Tetapi, suasana itu memang mirip sungai lengkap dengan lapisan seperti air yang
berwarna agak kecoklatan. Tapi warna kecoklatan itu bukanlah berasal dari air tawar.
Disebutkan, bagian kecoklatan yang mirip air sungai itu adalah lapisan bagian bawah gas
hidrogen sulfida. Gas yang biasanya dihasilkan dari saluran pembuangan kotoran. Namun
tentu saja, itu bukanlah sungai biasa, itu adalah lapisan hidrogen sulfida, namun nampak
seperti sungai. Biasanya gas itu terkumpul di dasar laut sampai mereka meledak dengan
mendadak. Saat gas itu mencapai ke permukaan, kombinasi hidrogen dengan oksigen yang
membentuk air membuat sulfur putih padat membentuk lapisan endapan ke dalam lautan,
yang membuat hidrogen sulfida menjadi racun alami buat ikan, tapi pengaruh buruk bagi
manusia masih belum jelas diketahui.
Mengapa hidrogen sulfida bisa berwujud sungai di dasar laut adalah karena pengaruh
berat jenis zat tersebut. hidrogen sulfida memiliki berat jenis yang lebih berat dari pada
campuran air laut (natrium sulfida, dll). Hal ini dapat dibayangkan seperti minyak dengan air
dimana tingkatan berat jenisnya minyak, air tawar, air laut, dan baru campuran hidrogen
sulfida diatas hidrogen sulfida karena berat jenis yang lebih besar akan cenderung
mengumpul di dasar lautan. Inilah yang tampak seperti alur sungai tersebut.
D. Dua Laut Yang Terpisah
Sempat heboh tentang keberadaan sungai dalam laut yang ditemukan di mexico, berbagai
opini pun muncul, mulai pakar telematika, photografi, kelautan dll, semua memberikan

4
perdapat sendiri-sendiri. Terlepas dari pendapat kita sebagai manusia yang simpang siur,
bagaimana Al-Qur’an  memandang adanya Sungai dalam laut? Ternyata mu’jizat  Al-Qur’an
semakin terbukti, 1400 tahun (lebih) yang telah lewat, sebelum kecanggihan teknologi hadir.
Allah SWT telah berfirmat dalam Surat Al-Furqon Ayat 53 menerangkan tentang fenomena
terjadinya Sungai/air tawar yang mengalir besandingan dengan air laut. Ayat tersebut
berbunyi:

Artinya : Dan Dialah yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini
tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan
batas yang menghalangi (53).
Selat ini bernama Selat Gibraltar, Selat Gibraltar adalah sebuah selat yang
memisahkan Laut Tengah dan Samudra Atlantik. Pada Selat Gibraltar terdapat sebuah
pertemuan dua jenis arus laut yang bersal dari laut yang berbeda, yakni air laut dari Samudra
Atlantik dan air laut dari Laut Mediterranean. Kedua pertemuan ini ternyata tidak
menghasilkan pencampuran air sebagaimana ketika kita mencampurkan dua dari dua gelas
menjadi satu. Perbedaan ini adalah adanya sekat yang sangat jelas dari kedua air seperti ada
pembatas diantara kedua air tersebut. Air laut dari Samudra Atlantik yang berwarna biru
cerah berbatasan dengan air berwarna biru gelap berasal dari laut tengah. Meskipun keduanya
merupakan air yang sama-sama terbentuk dari ikatan kovalen, namun ternyata kedua air tidak
bercampur satu sama lain. Kedua permukaan air terus menerus menunjukkan seat hingga
kedalaman 1000 meter dari permukaan laut.

Air adalah senyawa yang paling banyak menutupi permukaan bumi, Sekitar 70 persen
dari berada di laut sebagai air asin dan sisanya adalah air tawar. Meskipun demikian, kedua
air tersebut berasal dari zat yang sama hanya saja ada yang memiliki siklus yang lebih lama
sehingga banyak mineral yang mengendap di lautan dan membuat air laut menjadi asin.
Siklus air dimulai dari proses penguapan karena adanya panas dari matahari, Laut dan
samudra sebagai permukaan air terluas menyumbang paling banyak awan hujan. Awan hujan
kemudian tertiup angin ke daratan kemudian menumpuk dan ketika terjadi penurunan suhu
Uap air menjadi dingin dan turun sebagai air hujan. Air hujan ini kemudian turun di

5
permukaan bumi sebagai sumber kehidupan sebelum akhirnya kembali lagi ke laut melalui
sungai, pori-pori tanah dan sungai dalam tanah.

Peristiwa air laut di selat Gibraltar disebabkan oleh "Tegangan Permukaan" dari
masing-masing air. Tegangan permukaan mebuat seolah-olah ada sekat sangat tipis di antara
kedua permukaan air sehingga kedua air tidak bercampur sama sekali. Hal ini dijelaskan oleh
seorang pakar kelautan dalam sebuah buku berjudul Principles of Oceanography yang
dikarang oleh Richard A Davis.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Laut ialah kumpulan air asin yang luas dan berafiliasi dengan samudra. Laut ialah
kumpulan air asin yang sangat banyak dan luas di permukaan bumi yang memisahkan
atau menghubungkan suatu benua dengan benua lainnya dan suatu pulau dengan pulau
lainnya.

Selat Gibraltar adalah sebuah selat yang memisahkan Laut Tengah dan Samudra
Atlantik. Pada Selat Gibraltar terdapat sebuah pertemuan dua jenis arus laut yang bersal
dari laut yang berbeda, yakni air laut dari Samudra Atlantik dan air laut dari Laut
Mediterranean. Kedua pertemuan ini ternyata tidak menghasilkan pencampuran air
sebagaimana ketika kita mencampurkan dua dari dua gelas menjadi satu.

Selain dari hal yang telah terjadi pada selat Gibraltar, dijelaskan pula jika air tawar
dan air laut bertemu pada sebuah aliran yang sama maka seharusnya akan ada sekat yang
memisahkan antara keduanya. Fenomena yang dimaksud ini bukanlah yang terjadi pada
hilir sungai namun sebuah penemuan yang ditemukan pada awal abad 20 yang sempat
menggemparkan dunia adalah adanya sungai bawah laut. Dikatakan sungai bawah laut
karena air tawar mengalir di dalam laut dan sama sekali tidak bercampur satu sama lain.
Sungai adalah aliran air tawar yang besar dan bermuara di laut, danau atau kumpulan air
lainnya. Laut atau samudra adalah kumpulan air asin dalam jumlah banyak dan luas yang

6
menggenangi dan membagi daratan atas benua dan pulau-pulau. Air laut asin dan pahit,
air sungai tawar dan segar.

Anda mungkin juga menyukai