DISUSUN OLEH:
NATANAEL RASMANA KETAREN (3161131031)
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat, Rahmat, dan Kasih karunianya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan
critical book review oseanografi dengan baik dan tepat waktu
Adapun critical book review ini saya buat dengan persiapan yang cukup dan
semampu mungkin saya selesaikan, Saya banyak mengucapkan terimakasih kepada
segala pihak yang telah membantu Saya dalam pembuatan critical book review,
terutama kepada Ibu dosen pengampu mata kuliah oseanografi, yang telah
membimbing saya dalam menyusun laporan critical book review ini.
Saya sadar masih banyak kekurangan didalam penulisan critical book review ini
baik dalam segi penyusunan, Bahasa, kalimat, isi, dan lainnya. oleh karena itu Saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga saya dapat memperbaiki
laporan ini dengan lebih baik lagi. Harapan saya semoga laporan ini bermanfaat untuk
kita semua
PENULIS
BAB I : PENDAHULUAN
Ilmu yang mempelajari tentang laut oleh masyarakat dunia barat disebut oseanografie
yang secara umum didalam bahasa indonesia menjadi ilmu kelautan. Ilmu kelautan
merupakan ilmu pengetahuan yang terus berkembang sejak dilakukannya ekspedisi laut
yang pertama kali diselenggarakan di dunia dikenal sebagai ekspedisi chalenger yang
mengelilingi dunia menggunakan kapal layar yang dilengkapi mesin uap yang
berkapasitas 1234 tenaga kuda.
Kegiatan ilmiah yang dilatar belakangi adanya teori yang berlaku saat itu menyataakan
bahwa tidak mungkin ditemukan adanya bentuk bentuk kehidupan pada kedalaman
lebih dari 600 m dpl . bahkan beberapa abad sebelum chalenger , dunia masih dianggap
sebagai bidang datar dan laut masih merupakan misteri yang tidak mungkin
disebereangi lewat cakrawala.
BAB II : WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI LANDASAN ORIENTASI
BAHARI
1. PENGERTIAN ISTILAH WILAYAH
o Suatu konsepsi geopolitik
o Suatu pandangan hidup dari suatu bangsa yang dibentuk oleh kondisi
lingkungan
o Wawasan tidak terlepas pada bidang pertahanan-keamanan, tetapi juga
meliputi bidang kesejaheraan
2. INTI POKOK WAWASAN NUSANTARA
o Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan politik, hal ini
berarti hanya ada satu kesatuan bangsa, satu kesatuan tujuan perjuangan,
dan satu kesatuan hukum nasional.
o Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan
budaya, dan satu kesatuan ekonomi
o Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan
keamanan rakyat
3. HISTORIS
Kata nusantara berawal dari ucapan sang Mpu prapanca di dalam maha karya tulisannya
berjudul negara kertagama yang kurang lebih pada saat masa satu tahun sebelum
wafatnya raja majapahit hayam wuruk tepatnya pada tahun 1364.
Didalam buku kuno tersebut antara lain dikisahkan keberhasilan sang majapahit
mempersatukan berbagai daerah sebagai satu kesatuan wilayah tutorial yang disebut
sebagai wilayah nusantara yang terdiri dari hasta mandala dwipa, sesuai dengan sumpah
palapa yang pernah diucapkan sebelumnya
4. WAWASAN NUSANTARA DAN ORIENTASI BAHARI
Wawasan nusantara adalah suatu konsepsi politis yang sangat berharga dan idealis
murni untuk kepentingan generasi sekarang maupun generasi yang akan datang,
sehingga selalu tertuang dalam garis besar haluan Negara sebagai acuan dalam
mewujudkan pembangunan nasional.
3. PASANG SURUT
Pasang surut merupakan salah satu gejala alam tampak nyata di laut yakni satu gerakan
vertikal dari seluruh partikel massa air laut dari permukaan sampai bagian terdalam dari
dasar laut yang disebabkan oleh pengaruh dari gaya tarik menarik antara bumi dan
benda benda angkasa terutama matahari dan rembulan .
Pasang surut ada 3 jenis pokok yaitu :
1. Pasang surut tipe harian tunggal
2. Pasang surut tipe harian ganda
3. Pasang surut tipe campuran
4. PENGARUH PEMANASAN GELOBAL TERADAP LAUT
Pemanasan global berakibat mencairnya es di kutubtermasuk puncak pegunungan tinggi
diindonesia ( jaya wijaya ) ,peningkatan suhu air laut sehingga banyak komunitas
terumbu karang mengalami kematian,curah hujan meningkat, terjadi banjir disegala
penjuru dunia, kegagalan panen, gejolak sosial, dan masih banyak kerugian yang
dialami
5. PENGERTIAN DASAR
Energi matahari sampai dibumi dalam bentuk radiasi gelombang pendek. Biasanya
sebagian energi tersebut akan dilepas kembali pada saat malam hari.tetapi pada siang
hari sebagian energi matahari yang direfleksikan langsung melalui lapisan atmosfer
sampai dibumi karena ozon sebagai penahan energi surya sudah mengalami kerusakan
sehingga berlubang dan makin lama makin melebar. Selanjurnya bumi akan melepas
dalam bentuk gelombag panjang yang disebut radiasi inframerah
6. UPAYA MENGURANGI PEMANASAN GLOBAL
o Mengurangi/membatasi emisi gas GHG ke atmosfer
o Pengematan energi listrik dan PLN
o Membuat tanggul penahan banjir didaerah pantai landai yang sering dilanda
banjir pasang atau polder disekitar muara sungai
o Pemantauan terhadap emisi gas buang dari kegiatan industri ditingkatkan
o Proses pembakaran sampah skala besar di TPA tidak dilakukan ditempat
terbuka, tetapi menggunakan alat incinerator
BAB VII : SEDIMEN DASAR LAUT
1. KLASIFIKASI SEDIMEN BERDASARKAN ASALNYA
o Lithogenous
Berasal dari pelapukan batuan dari daratan, lempeng kontinen termasuk yang berasal
dari kegiatan vulkanik
o Biogenesus
Berasal dari organisme laut yang telah mati dan terdiri dari remah remah tulang, gigi-
geligi dan cangkang cangkang tanaman maupun hewan mikro
o Hydrogenesus
Berasal dari komponen kimia yang terlarut dalam air laut dan konsentrasi yang lewat
jenuh sehingga terjadi pengendapan didasar laut.
o Cosmogenous
Berasal dari luar angkasa dimana partikel benda benda luar angkasa ditemukan didasar
laut dan mengandung banyak unsur besi sehingga mempunyai respons magnetik dan
berukuran antara 10-640µ
2. KLASIFIKASI BERDASARKAN BESAR BUTIR
o Batu stone : bongkah (>256mm), krakal (64-256mmm),kerikil (4-64mm),dan
butiran (2-4mm)
o Pasir : pasir sangat kasar (1-2), pasir kasar (1/2-1),pasir sedang (1/4-1/2), pasir
halus (1/8-1/4), dan pasir sangat halus (1/16-1/8)
o Lumpur slit : lumpur kasar (1/32-1/16), lumpur sedang (1/64-1/32), lumpur
halus (1/128-1/64), lumpur sangat halus (1/256-1/128)
o Lempung : lempung kasar (1/640-1/256), lempung sedang (1/1024-1/640)
o Lempung sedang (1/1024-1/640), lempeng halus (1/2360-1/1024) lempeng
sangat halus (1/4096-1/2360)
3. SAMPLING SEDIMEN
Pengambilan contoh sedimen dasar laut bisa dilakukan dengan alat yang dinamakan
grab sampler. Beberapa jenis diantaranya van grab,McIntrie grab,dan sebagainya.
Pengambilan dengan grab ini misalnya analisis besar butir, analisis organisme benthos
dan analisis kimia sedimen terutama pada lapisan atas dari sedimen sampai beberapa cm
kedalaman
4. CARA PENGUKURAN BUTIR SEDIMEN
Untuk mengukkur diameter kerakal dan kerikil bisa dilakukan secara langsung dengan
alat bantu vernier callipers, pengukuran langsung ditujukan untuk mengetahui
panjang,lebar,dan tebal setiap partikel. Masing masing dimensi tersebut kemudian
dijumlahkan untuk dibagi menjadi 3 bilanganuntuk mendapatkan hasil rata rata diameter
setiap partikel
5. PENGAYAKAN CARA KERING
Cara ini lebih tepat untuk jenis sedimen yang tidak membentuk agregat atau yang sering
disebut sebagai un-consolidated non-cosive sediment, walau kenyataan dilapangan
menunjukkan behwa kebanyakan sedimen merupakan campuran antara gravel,pasir dan
partikel yang lebih halus
6. PENGAYAKAN CARA BASAH
Partikel yang lebih halus sebanyak KL 20 gr. Dimasukkan kedalam gelas volume 1000
ml, kemudian dituangkan akuades sebanyak 1 L yang telah diberikan dispersant .
sebagai alternatif lain dari penggunaan dispersant tersebut bisa digunakan 4 tetes
teepool dilarutkan dalam 1 L Akuades. Partikel tersuspensi kemudian diaduk dengan
pengaduk dimulai dari dasar gelas ukur kearah atas sehingga seluruh partikel
mengumpul membentuk tiang yang berputar putar dst.
7. TRANSPOR SEDIMEN
Transper partikel sedimen didalam kolom air laut terutama sangat ditentukan oleh sifat
fisika baik dari partikelnya maupun dari kolom air lautnya. Dalam hal ini ukuran
partikel atau besar butir dan kecepatan merupakan 2 variabel yang sangat penting.
Transpor kearah vertikal kebawah mempunyai implikasi kecepatan endap/laju endap
sangat tergantung dari besar butir atau partikel yang diendapkan.
8. PASOKAN SEDIMEN
Pasokan sedimen lhitogenous di laut juga berasal dari tiupan angin yang kencang
misalnya dari kawasan gurun.bagian belahan bumi sebelah utara terutama pada posisi
lintang menengah . sedimen lithogenous yang terbawa angin dan diendapkan di pasar
perairan samudera yang dalam dianggap penting untuk ikut dipertimbangkan mengingat
kawasan tersebut memiliki iklim yang kering dan sediktnya sungai.
9. ANALISIS BESAR BUTIR DAN EVALUASI DATA
Hasil analisis besar butir sebaiknya di plot pada kertas grafik logaritmik sehingga
kesetaraan visual bisa terbaca dalam grafis yang disajikan
10. SEDIMEN DI WILAYAH MUARA
Sedimen disekitar muara sebagian besar berasal dari lithogenous yag mengikuti drainase
sungai, kemudian erendapkan di dasar perairan muara.proses pengendapan yang
didahului dengan proses adsorpsi dari tiap partikel yang bermuatan ion tampaknya
merupakan fungsi dari salinitas yang biasanya makin kearah laut,proses bersatunya
partikel yang ber,uatan tersebut sangat bervariasi.
11. METODE PEMERIKSAAN ANALISIS KIMIA SEDIMEN
Dalam buku ini hanya ditujukan metode analisis kimia sedimen secara terbatas yaitu
hanya ditujukan untuk keperluan studi lingkungan. Untuk sekedar mengetahui bahwa
secara alami hampir semua sedimen mengandung logam berat dengan kadar rendah
yang sangat bervariasi mengingat beberapa jenis diantaranya bisa dimanfaatkan untuk
kepentingan metabolisme pertumbuhan bagi jasad hidup akuatik marin.
12. DAMPAK KEGIATAN KIMIA TERHADAP SEDIMEN DASAR LAUT
Kegiatan manusia berdampak negativ terhadap sedimen dasar laut cukup banyak
jenisnya antara lain pembuangan limbah yang tidak memenuhi baku mtu,kegiatan
pengerukan,kegiatan transportasi migas menggunakan kapan tanker yang mengalami
musibah,air balas yang dibuang sembarangan oleh kapal tanker,kegiatan penangkapan
ikan menggunakan bahan peledak dinamid, dan lainnya yang akan mempengaruhi
secara langsung/tidak langsung teadap biota akuatik marin disekitar areal kegiatan
tersebut.
BAB VIII : LINGKUNGAN PANTAI DAN LAUT
1. PLANKTON
Organisme perairan pada tingkat (tropic) pertama berfungsi sebagai produsen / penyedia
energi disebut sebagai plankton. Defenisi umum menyatakan bahwa yang dimaksud
dengan plankton yakni suatu golongan jasad gidup akuatik bersifat mikroskopik
biasanya berenang atau tersuspensi dalam ait,tidak bergerak atau hanya bergerak sedikit
untuk melawan/ mengikuti arus
Plankton terbagi menjadi 3 kelompok yaitu:
o Kelompok netplankton yang berukuran > 50µ
o Kelompok nanoplankton yang berukuran antara 10-50µ
o Kelompok mikroplankton atau ultraplankton yang berukuran <10µ
2. SAMPLING PLANKTON
Sampling plankton bisa dilakukan pada saat pasang atau surut untuk setiap stasiun
pengambilan contoh dengan menggunakan sebuah perahu motor.stasiun pengambillan
contoh plankton hendaknya disamakan dengan pengambilan contoh air untuk analisis
fisika-kimia sehingga bisa mendapatkkan gambaran kondisi lingkungan yang lebih
lengkap. Stasiun pengambilan contoh hendaknya ditulis menggunakan angka atau huruf
atau kombinasi keduanya, tetapi sebaiknnya diikuti dengan letak posisi geografis
3. SAMPLING BENTHOS
Benthos bisa diambil dengan alat yang sama dengan alat grab sampler atau bisa
digunakan pengambilan contoh sedimen pada stasiun yang telah ditentukan , kemudian
disaring dengan ayakan bertingkat sambil dialiri air dan disapu pelan pelan dengan
sebuah kuas, diambil dengan pinset dimasukkan kedalam botol dan diawetkan dengan
larutan pengawet MAF , ditambahkan 2-3 tetes ros bengal untuk memudahkan
pembedaan antara hewan benthos dengan kotoran yang terikut dalam contoh
4. NEKTON
Nekton terdiri dari organisme hewani akuatik marin,bukan hewan pisces semata tetapi
golongan ikan dalam arti luas (ikan cumi, gurita, udang, lobster, ubur ubur dan lainnya)
yang hidup secara alami. Organisme tersebut dapat bebas bergerak bebas di laut
kebagian perairan manapun yang disukai untuk tujuan tertentu keberadaannya baik
secara kualitatif maupun kuantitatif dalam suatu komunitas menggambarkan tingkat
produktivitas perairan pantai/laut yang bersangkutan
5. EKOSISTEM HUTAN MANGGROVE
Hutan manggrove merupakan salah satu tipe hutan hujan tropis yang terdapat
disamping garis pantai perairan tropis dan mempunyai ciri ciri tersendiri yang sangat
unik, hutan ini meskipun termasuk dalam golonngan besar utan hujan tropis amun
mungkin karena letaknya didaerah pantai/wilayah interidal sehingga tanaman
manggrovedigolongkan sebagai halophytes (saline plants). Hutan ini merupakan
peralihan habitat lingkungan darat dan lingkungan laut, maka sifat sifat yang dimiliki
tidak persis sama seperti sifat sifat yang dimiliki hutan hujan tropis didaratan
Kenyataan menunjukkan bahwakeberadaan komunitas manggrove ini biasanya tumbuh
selain diwilayah pantai tropis juga bisa ditemui diwilayah subtropis, yakni sampai pada
lintang geografis 25ºLU Dan 25ºLS.
6. LINGKUNGAN MUARA
Estuaria merupakan daerah hilir dari aliran sungai yang berdekatan dengan bagian
pantai dan laut.estuaria merupakan tempat masuk air laut hingga mencapai lembah
sungai sejau pengaruh pasang masih tampak kearah hulu dan bisa dibagi menjadi 3
segmen muara yakni:
1. Segmen pantai atau bagian terendah estuaria
2. Segmen tengah yang dipengaruhi oleh salinitas yang tinggi
3. Segmen hulu ditandai ole didoominasi air tawar tetapi masih berpengaruh oleh
gerakan pasang harian