Anda di halaman 1dari 16

Manajemen Sumber Daya Perairan

Universitas Muhammadiyah Mamuju


(The Social Entrepreneurship University)

Pertemuan 1.
DEFINISI DAN PERANAN
OSEANOGRAFI
PERIKANAN
Haryanto Asri S.Kel.,M.Si
082293351492
haryantoasri22@gmail.com
SEJARAH OSEANOGRAFI INDONESIA
❑ Pariwono et. al., (2005) membagi
perkembangan oseanografi di Indonesia
dalam 3 periode :
1. Pre-Colonial (dimulai dari catatan
sejarah zaman dahulu sampai akhir
abad ke-16)
2. Colonial (dimulai dari awal abad ke-17
sampai kemerdekaan Indonesia tahun
1945)
3. Post-Independence (tahun 1945 –
2000)
❑ Sebelum negara – negara Barat datang dan menguasai wilayah Indonesi, kerajaan –
kerajaan yang ada di Indonesia telah mempelajari aspek – aspek yang ada di laut,
seperti gelombang dan arus laut
❑ Pertama, saat kerajaan Sriwijaya yang berada di pulau Sumatra menguasai seluruh
Sumatra dan bagian Barat wilayah Indonesia saat ini (tahun 863 – 1225 M), dan kedua
terjadi pada kurun waktu 1293 – 1389 M di bawah kerajaan Majapahit yang berada di
Jawa Timur
❑ Pada masa itu, kedua kerajaan tersebut telah memiliki orang yang ahli dalam hal
Oseanografi, terutama tentang gelombang dan arus yang ada pada perairan Asia
Tenggara dan sekitarnya
❑ Pengetahuan ini berguna dalam pengoprasian kapal – kapal layar yang mereka miliki
untuk berlayar ke daratan lain dalam urusan perdagangan maupun untuk menjaga dan
menciptakan armada maritime yang kuat
❑ Zaman Colonial dimulai saat negara – negara barat datang dan menguasai wilayah Asia Tenggara
❑ Pada masa ini, penelitian tentang Fisika Oseanografi dan Biologi Laut banyak dilakukan dan dicatat
dengan baik
❑ Memasuki tahun 1900-an, penelitian tentang Oseanografi di Nusantara mulai terarah dan memiliki
Lembaga.
❑ Tahun 1905 Belanda yang saat itu menguasai wilayah Nusantara membangun sebuah stasiun
perikanan di pasar ikan Batavia
❑ Nantinya stasiun stasiun perikanan yang didirikan untuk memajukan penelitian tentang laut serta
menggali sumber daya laut yang bernilai ekonomis ini melalui beberapa kali perubahan nama.
❑ Pada zaman Kemerdekaan (Post-Indepedence), banyak peristiwa yang terjadi dan
mempengaruhi perkembangan Oseanografi di Indonesia
❑ Memasuki tahun 2000-an, penelitian tentang Oseanografi di Indonesia semakin berkembang
dengan memanfaatkan teknologi yang semakin maju
❑ Penggunaan kapal selam, Remotely Operated Vehice (ROV), alat pemantau Oseanografi dilaut
seperti Mooring Buoy, Argo float atau subsurface drifter, dan satelit dalam joint research
Apa itu Oseanografi Perikanan?

Oseanografi merupakan ilmu yang Perikanan adalah kegiatan manusia yang


mempelajari tentang semua aspek mulai berhubungan dengan pengelolaan dan
dari kelautan dunia hingga samudra, pemanfaatan sumberdaya hayati perairan
meliputi sifat fisik dan kimia, asal mula
dan kerangka geologi serta bentuk
kehidupan yang terdapat dilingkungan
laut
OSEANOGRAFI PERIKANAN
❑ Oseanografi adalah bagian dari ilmu kebumian atau
earth sciences yang mempelajari laut,samudra beserta
isi dan apa yang berada di dalamnya hingga ke kerak
samudera.
❑ Secara umum, oseanografi dapat di kelompokkan ke
dalam 4 (empat) bidang ilmu utama yaitu:
1. geologi oseanografi yang mempelajari lantai
samudera atau litosfer di bawah laut;
2. fisika oseanografi yang mempelajari masalah-
masalah fisis laut seperti arus, gelombang, pasang
surut dan temperatur air laut;
3. kimia oseanografi yang mempelajari masalah-
masalah kimiawi di laut,
4. biologi oseanografi yang mempelajari masalah-
masalah yang berkaitan dengan flora dan fauna atau
biota di laut (Jaelani,2011).
❑ Pengertian oceanografi perikanan menurut Hadi, 2012 adalah Ilmu pengetahuan yang
membahas mengenai gambaran tentang laut dan siklus kehidupan serta tingkah laku ikan sebagai
bentuk adaptasi terhadap perubahan faktor-faktor disekitar perairan.
❑ Yang dalam ilmu itu mencakup ruang likup faktor biologi, faktor kimia, faktor fisika dan faktor
biologi.

❑ Pembelajaran ilmu tentang oceanografi perikanan penting


bagi kita untuk dapat menentukan :
1. distribusi ikan
2. migrasi ikan
3. reproduksi ikan
4. penentuan daerah penangkapan ikan
5. penggunaan alat penangkap ikan
6. metode penangkapan ikan dengan ruang lingkup yang
ada pada ilmu oceanografi berupa fisika, biologi, kimia,
dan geologi yang dipadukan dengan ilmu perikanan.
Faktor Fisika Oceanografi Perikanan
1. Gelombang
❑ Gelombang adalah pergerakan naik turunnya air dengan
arah tegak lurus permukaan air laut yang membentuk
kurva.
❑ Kegunaan gelombang adalah sebagai
keselamatan pelayaran, untuk desain pelabuhan,
penentuan tata letak pelabuhan, penentuan kedalaman
alur pelayaran, perencanaan bangunan pelindung
pelabuhan.
❑ Macam - macam gelombang laut yaitu gelombang angin
yang dibangkitkan oleh angin dan gelombang ini sering
dikenal dengan gelombang laut, gelombang pasang
surut gelombang yang dibangkitkan oleh gaya tarik
matahari dan bulan terhadap bumi, gelombang tsunami
terjadi karena gempa di dasar laut, gelombang yang
dibangkitkan oleh kapal yang bergerak.
2. Arus
❑ Arus adalah pergerakan air laut secara
horizontal dan vertikal menuju
keseimbangan (Hutabarat dan evans,
1986).
❑ Faktor - faktor yang mempengaruhi arus
angin merupakan gerakan masa air laut
yang dipengaruhi oleh angin (angin
bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan
rendah), air laut bergerak yang mempunyai
salinitas tinggi ke bersalinitas rendah, suhu,
rotasi bumi, keadaan dasar dan distribusi
pantai.
❑ Angin dapat juga menyebabkan timbulnya arus
air vertikal yang dikenal sebagai upwelling dan
sinking pada beberapa daerah pantai.
❑ hal ini terjadi dalam keadaan dimana arah angin
sejajar dengan garis pantai.
❑ proses upwelling adalah suatu proses dimana
massa air di dorong ke arah atas dari
kedalaman sekitar 100 sampai 200 meter yang
terjadi di sepanjang pantai barat di beberapa
benua, walaupun angin bertiup dari barat tapi
umumnya rata-rata arus membentuk siku siku
ke dan dari arah lautan sebagai hasil dari
adanya gaya coriolis.
❑ Aliran lapisan permukaan air yang menjauhi
pantai mengakibatkan masa air yang berasal
dari lapisan dalam akan naik menggantikan
kekosongan tempat itu
Arus - arus permukaan di bulan februari dua diagram yang
menunjukkan perbedaan arus - arus permukaan di perairan
asia tenggara pada bulan februari (musim barat) dan di
bulan agustus (musim timur), (Wyrtki, 1961).
❑ Gambar (a) : daerah upwelling arah angin
adalah sejajar dengan pantai, tetapi arah
dari arus yang ditimbulkannya akan
mengarah ke laut.
❑ hal ini menghasilkan timbulnys upwelling di
dekat pantai yang mengangkut masa air dari
dasar ke atas permukaan.

❑ Gambar (b) : daerah sinking dalam hal ini


arus mengarah ke darat permukaan air akan
mengalir ke bawah begitu mereka mencapai
pantai (Ross, 1972).
3. Pasang Surut
❑ Pasang surut adalah pergerakan permukaan air laut secara horizontal dan vertikal secara periodik
yang dipengaruhi oleh gaya tarik bulan dan matahari terhadap bumi.
❑ manfaat mempelajari pasang surut membantu dalam penelitian biota laut terutama pada zona
intertidal, sirkulasi air tambak, keamanan dan keselamatan pelayaran.
❑ Alat yang digunakan untuk mengukur pasang surut yaitu Tide staff
Tipe pasang surut :
1. Diurnal merupakan 1 pasang 1 surut
dalam satu hari
2. Semidiurnal merupakan 2 pasang 2
surut dalam satu hari

3. Mixed Tide merupakan campuran


keduanya
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai