Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

OCEANOGRAFI

Dosen Pengampu : Rahmamusa

DISUSUN OLEH KELOMPOK VI:

1. MUH.ABD.NAIP (A1P120095)
2. NABILA RISKIANI EDI (A1P120097)
3. WA ODE PUTRI PATRESIA (A1P120071)
4. SRI ANJANI (A1P120103)
5. ZULMAKWAN (A1P120109)
6. LA ODE SAHAMADA (A1P120091)
7. DWI PUSPITA (A1P120081)
8. HAJRINA (A1P120083)
9. USMAN (A1P120105)

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kami hingga selesai yang
disusun untuk memenuhi tugas OCEANOGRAFI Salawat dan salam tak lupa kami
haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kami dari alam
kebodohan hingga ke alam yang penuh dengan pengetahuan dan teknologi.Dalam
penyusunan makalah ini, kami mengambil dari beberapa literatur baik dari buku-buku
maupun wahana keilmuan yang lain. Makalah ini penulis susun secara sistematis dan
berdasarkan data-data yang relevan saya sadar akan kemampuan dan kelemahan saya
maka penilis mengharapkan kritik dan masukan dalam perbaikan makalah
selanjutnya.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang 4
B. RumusanMasalah 4
C. TujuanPenulisan 5
BAB II PEMBAHASAN
A. CAHAYA 6
B. DENSITAS 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 10
B. Saran.
DAFTARPUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang
Air laut ialah air dari laut atau samudera, air laut mempunyai kadar garam yang
rata-rata 3,5%. Yang artinya dalam 1 liter ( 1000 ml ) air laut terdapat 35 gram garam
( terutama, namun tidak semuanya garam dapur/NaCI ). Meskipun kebanyakan air
laut didunia memiliki kadar garam sekitar 3,5% air laut juga berbeda-beda kandungan
garamnya.
Sumber air terbanyak di bumi ini adalah air laut, namun untuk sampai pada tahap
penggunaan sehari-hari tidak bisa langsung digunakan harus melalui pengolahan
terlebih dahulu, mengingat salinitas air laut sangat tinggi. HYDRO sea water
membran dapat mengubah air laut dengan salinitas tinggi menjadi air tawar untuk
penggunaan sehari-hari.Air laut mengandung 3,5% garam-garaman, gas-gas terlarut,
bahan-bahan organik dan partikel-partikel tak terlarut. Keberadaan garam-garaman
mempengaruhi sifat fisis air laut (seperti: densitas, kompresibilitas, titik beku, dan
temperatur dimana densitas menjadi maksimum) beberapa tingkat, tetapi tidak
menentukannya. Beberapa sifat (viskositas, daya serap cahaya) tidak terpengaruh
secara signifikan oleh salinitas. Dua sifat yang sangat ditentukan oleh jumlah garam
di laut (salinitas) adalah daya hantar listrik (konduktivitas) dan tekanan
osmosis.Garam-garaman utama yang terdapat dalam air laut adalah klorida (55%),
natrium (31%), sulfat (8%), magnesium (4%), kalsium (1%), potasium (1%) dan
sisanya (kurang dari 1%) teridiri dari bikarbonat, bromida, asam borak, strontium dan
florida. Tiga sumber utama garam-garaman di laut adalah pelapukan batuan di darat,
gas-gas vulkanik dan sirkulasi lubang-lubang hidrotermal (hydrothermal vents) di
laut dalam.

B. RumusanMasalah

1
Adapun rumusan masalah dalam penulisan dalam makalah ini adalah :
1. Mengetahui tentang Cahaya Air Laut
2. Mengetahui Tentang Densitas Air Laut

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
1. Untuk mengetahui asal usul cahaya air laut
2. Untuk mengetahui apa itu densitas air laut

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Cahaya Air Laut
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan panjang
gelombang sekitar 380-750nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik
baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Cahaya disebut juga paket
partikel foton.

Cahaya matahari matahari terdiri dari tujuh warna (merah, oranye, kuning, hijau, biru, nila,
ultraviolet). Masing-masing warna memiliki panjang gelombang tersendiri. Kemampuan
cahaya untuk menembus air tergantung pada panjang gelombangnya. Semakin pendek
gelombang cahaya maka akan semakin besar kekuatannya untuk menembus air. Karena itu,
cahaya warna merah akan terserap pada kedalaman kurang dari 20 meter, dan setelah itu
keberadaanya tersembunyi atau tidak terlihat. Disinilah mulai muncul kegelapan warna
merah. Seandainya ada penyelam yang terluka dan berdarah di kedalaman kurang lebih 25
meter maka akan terlihat darah berwarna hitam bukan merah dikarenakan warna merah sudah
tidak mampu menembus pada kedalaman tersebut.

Warna air laut ditentukan oleh kekeruhan air laut itu sendiri dari kandungan sedimen
yang dibawa oleh aliran sungai. Pada laut yang keruh, radiasi sinar matahari yang dibutuhkan
untuk proses fotosintesis tumbuhan laut akan kurang dibandingkan dengan air laut jernih.
Pada perairan laut yang dalam dan jernih, fotosintesis tumbuhan itu mencapai 200 meter,
sedangkan jika keruh hanya mencapai 15 – 40 meter. Laut yang jernih merupakan lingkungan
yang baik untuk tumbuhnya terumbu karang dari cangkang binatang koral.

Ada beberapa warna-warna air laut karena beberapa sebab: 

1. Pada umumnya lautan berwarna biru, hal ini disebabkan oleh sinar matahari yang
bergelombang pendek (sinar biru) dipantulkan lebih banyak dari pada sinar lain. 
2. Warna kuning, karena di dasarnya terdapat lumpur kuning, misalnya sungai kuning
di Cina. 

3
3. Warna hijau, karena adanya lumpur yang diendapkan dekat pantai yang
memantulkan warna hijau dan juga karena adanya planton-planton dalam jumlah
besar. 
4. Warna putih, karena permukaannya selalu tertutup es seperti di laut kutub utara dan
selatan. Aliran air dari glaycer banyakmembawa tepung batu yang merupakan hasil
pelapukan material daratan, kemudian dibawa oleh aliran air tawar menuju
estaurine. 
5. Warna ungu, karena adanya organisme kecil yang mengeluarkan sinar-sinar fosfor
seperti di laut ambon
6. Warna hitam, karena di dasarnya terdapat lumpur hitam seperti di laut hitam 
7. Warna merah, karena banyaknya binatang-binatang kecil berwarna merah yang
terapung-apung.

 Komponen Cahaya di Laut Sekitar 65 % cahaya tampak (visible light) diserap di


kedalaman 1 m di bawah permukaan laut. Gelombang panjang (merah, kuning) lebih
mudah terabsorpsi dibandingkan dengan gelombang pendek (hijau, biru). Sifat
selektif air ini, bersamaan dengan penghamburan cahaya menyebabkan warna biru di
laut. Pada perairan jernih, spektrum cahaya tampak biru mendominasi (paling sedikit
diabsorpsi dan paling banyak di scatter (hamburkan) laut warna biru.

 Warna Perairan Pantai Perairan pantai mengandung partikel tersuspensi (organik


dan anorganik). Cahaya tidak mampu menetrasi kekeruhan lebih 1 m dari permukaan.
Warna perairan dominan hijau dan kuning karena partikel tersuspensi mencerminkan
pada panjang gelombang tersebut.

Warna biru dominan di lepas pantai Skala pembanding warna laut: skala Forel-
Ule Indek warna indikasi transparansi dan klasifikasi aktivitas biologi. Warna
kuning/coklat dominan di tepi pantai.

 Stratifikasi Cahaya di Laut Photic zone (lapisan permukaan banyak cahaya,


wilayah fotosintetik bagi organisme autotrophic). Aphotic zone (lapisan-dalam

4
kurang cahaya, organisme autotrophic tidak dapat hidup, beberapa komunitas
organisme heterotrophic mendiami di kedalaman tersebut).

B. DENSITAS AIR LAUT

Densitas merupakan salah satu parameter terpenting dalam mempelajari


dinamika laut. Perbedaan densitas yang kecil secara horisontal (misalnya akibat
perbedaan pemanasan di permukaan) dapat menghasilkan arus laut yang sangat kuat.
Oleh karena itu penentuan densitas merupakan hal yang sangat penting dalam
oseanografi. Lambang yang digunakan untuk menyatakan densitas adalah ρ (rho).

Densitas berupa jumlah suatu wujud zat yang tedapat pada suatu volume.
Pengukuran dapat dilakukan ke dalam 3 (tiga) bentuk yaitu : Densitas massa, berat
spesifik dan densitas relative. Sedangkan densitas air laut yaitu jumlah massa dari air
laut itu sendiri persatuan volume. Densitas ini menjadi parameter penting ketika kita
akan mempelajari dinamika laut.

Faktor yang mempengaruhi densitas air laut

Faktor yang mempengaruhi densitas air laut (ρ) yaitu : suhu (t), salinitas (s) dan
tekanan (p).

1. Suhu (p)

Suhu permukaan air laut dipengaruhi oleh presipitasi, evaporasi, kecepatan


angin, intensitas cahaya matahari, insolasi dan penentuan jumlah panas yang teradiasi
ke atmosfer. Semakin dalam air laut semakin menurun suhu air laut, dan semakin
berkurang intensitas matahari yang masuk kedalaman lebih dari 1000 meter, suhu
relatif konstan sekitar 2°C – 4°C. Menurut Anzari (2013) selain faktor di atas, musim,
cuaca, sirkulasi udara dan penutupan awan pun berpengaruh terhadap suhu.

5
 Presipitasi: menurunkan suhu permukaan air laut
 Evaporasi: meningkatkan suhu permukaan akibat adanya aliran dari udara ke
lapisan permukaan perairan. Suhu meningkat diperkirakan sebesar 0,1 ⁰C pada
lapisan permukaan hingga kedalaman 10 meter dan pada kedalaman 10-75 meter
suhu berkisar 0,12 ⁰
 Intensitas Cahaya matahari. Menurunnya suhu ketika kurangnya intensitas
matahari yang masuk. Semakin dalam semakin sedikit cahaya matahari yang
masuk kedalam perairan.

2. Salinitas (s)
Penyebaran salinitas dipengaruhi oleh kedalaman, arus pasang-surut, aliran
permukaan, penguapan dan jumlah air tawar yang masuk ke laut. Salinitas merupakan
tingkat jumlah garam dalam gram per kg air laut.  Salinitas menjadi faktor penting
dalam penyebaran organisme ekosistem laut. Komponen yang palling utama yaitu
klorida (Cl). Salinitas laut mendekati 35  ‰ terhadap berat. Densitas bertambah
tinggi ketika salinitas bertambah.

Salinitas berbeda-beda tiap daerah tetapi jumlahnya kebanyakn unsur terlalut yang
tetap konstan. Ion-ion utama membentuk 99,9% unsur terlarut: Cl –, Na+, SO42-, Mg+,
Ca2+, K+, HCO3-, Br–, H2BO3-, Sr2+ dan F–.  Walaupun evaporasi dan presipitasi
mampu mengubah total salinitas, namun tidak berpengaruh terhadap komposisi
konstantanya.

densitas maksimum mengakibatkan konveksi panas yang terjadi diatas titik beku
dibawah dan diatas salinitas 24,7.

 S < 24,7: air menjadi dingin yang mengakibatkan densitas maksimum. Ketika
densitas maksimum terlewati maka air permukaan menjadi ringan dan terjadi

6
pembekuan. Densitas maksimum akan memenuhi bagian kolam (basin) yang
lebih dalam
 S > 24,7: Air mencapai titik beku sebelum mencapai densitas maksimum.
Konveksi terjadi di seluruh badan air. energi panas yang tersimpan di dalam
badan air menyebabkan lambatnya pendinginan.

3. Tekanan (p)
Tekanan sebagai satuan luas yang semakin dalam semakin bertambah. Udara
dingin naik dengan turunnya tekanan secara adibatik akibat ekspansi. Alat ukur
kedalaman laut berdasarkan tekanan adalah echosounder. Air yang bergerak ke
arah bawah tidak mengalami percepatan karena gaya gravitasi yang bekerja di laut
diimbangi oleh gaya ke atas akibat perbedaan tekanan.

Persamaan keadaan air laut (Equation of state of seawater) berdasarkan faktor di


atas  dinyakan secara matematis sebagai berikut: ρ = p (r.s.p). Dicetuskan oleh
Knudsen dan Ekman tahun 1902. Penentuan densitas air laut sangat penting dalam
oseanografi karena perbedaan densitas dapat menghasilkan arus air laut yang sangat
kuat.

Satuan densitas dalam persamaan itu adalah kg m -3. densitas air aut berkisar 1025
kg m-3 (dalam satuan SI) atau 1,025 g cm-3. Symbol yang digunakan untuk densitas
air  adaah σt. σt = 25 (densitas rata-rata air laut). σt berubah dengan nilai yang sama
jika suhu berubah 1oC, salinitas 0,1 dan tekanan sebanding dengan peubahan
kedalaman 50 m. dapat disimpulkan bahwa densitas air laut meningkat seiring dengan
meningkatnya salinitas, tekanan dan kedalaman serta menurunnya suhu.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Air laut ialah air dari laut atau samudera, air laut mempunyai kadar garam yang
rata-rata 3,5%. Yang artinya dalam 1 liter ( 1000 ml ) air laut terdapat 35 gram garam
( terutama, namun tidak semuanya garam dapur/NaCI ). Meskipun kebanyakan air
laut didunia memiliki kadar garam sekitar 3,5% air laut juga berbeda-beda kandungan
garamnya.
Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elektromagnetik yang kasat mata dengan
panjang gelombang sekitar 380-750nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi
elektromagnetik baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Cahaya
disebut juga paket partikel foton.
Densitas merupakan salah satu parameter terpenting dalam mempelajari
dinamika laut. Perbedaan densitas yang kecil secara horisontal (misalnya akibat
perbedaan pemanasan di permukaan) dapat menghasilkan arus laut yang sangat kuat.
Oleh karena itu penentuan densitas merupakan hal yang sangat penting dalam
oseanografi. Lambang yang digunakan untuk menyatakan densitas adalah ρ (rho).
Faktor yang mempengaruhi densitas air laut (ρ) yaitu : suhu (t), salinitas (s) dan
tekanan (p).

B. Saran
Penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut
dengan berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.

8
DAFTAR PUSTAKA

http:\//amirohhusnau.blogspot.com/2013/04/cahaya-dan-pengaruhnya-terhadap-
warna.htm
https://docplayer.info/72631077-Suhu-cahaya-dan-warna-laut-materi-kuliah-6-mk-
oseanografi-umum-itk221.htm
http://oseanografi.blogspot.com/2005/07/densitas-air-laut.html
https://materiipa.com/densitas-air-laut
esigar.blogspot.com/2017/02/makalah-oceanografi-salinitas-air-laut.html

Anda mungkin juga menyukai