PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alam (dalam artian luas memiliki makna yang setara dengan dunia
alam, dunia fisik, atau dunia materi) mengacu kepada fenomena dunia fisik dan
juga kehidupan secara umum. Skala alam terbentang dari subatomik sampai kosmik.
Di dalam bumi memiliki berbagai jenis benda yang asli dari bumi sendiri
atau biasa disebut ekosistem alam, untuk dimanfaatkan oleh manusia.
Contohnya seperti : benua, samudra dan lain-lain, ada juga yang disebut
ekosistem buatan, yang sengaja dibuat manusia untuk kepentingan sendiri
maupun kepentingan pribadi. Contoh ekosistem buatan adalah ; kolam, waduk,
dan lain sebagainya.
Bentuk dan ukuran benua yang ada dibumi terus mengalami perubahan
walaupun berlangsung secara perlahan. Pada saat ini telah diketahui bahwa
benua bergeser dengan kecepatan hanya beberapa sentimeter setiap tahun, yang
dapat diukur. Proses-proses yang terjadi dibumi diantaranya adalah perpecahan
benua besar menjadi beberapa benua baru atau tergesernya beberapa benua dan
bergabung menjadi satu benua besar, dalam suatu siklus yang berlangsung
ratusan juta tahun lamanya.
Benua adalah salah satu bagian dari permukaan bumi, berupa daratan yang
sangat luas dan terdiri atas beberapa bagian negara. Daratan yang begitu luas
memengarungi bagian tengah benua sehingga wilayah tersebut tidak mendapat
pengaruh langsung dari angin laut. Adapun samudra adalah salah satu bagian
dari bumi selain benua berupa lautan yang sangat luas.
Bumi kita terdiri atas enam benua, tetapi tidak semua dapat didiami secara
normal. Contohnya benua Antartika, yang selalu tertutup lapisan es sehingga
tidak ada penduduk yang mendiami wilayah tersebut, kecuali peneliti dan para
pelaku ekspendisi. Kelima benua lainnya memiliki karakteristik yang berbeda
karena setiap benua tersebut memiliki sumber daya yang berbeda-beda pula.
Adapun bumi kita terdiri dari tiga samudra, yaitu Samudra Pasifik, Samudra
Atlantik, dan Samudra Hindia.
Sama halnya dengan asal mula pembentukan bumi dan benua yang dari
dulu hingga sekarang tetap menjadi kajian yang sangat menarik. Dari generasi
ke generasi,manusia tetap ingin mengetahui bagaimana pembentukan benua
dan samudra berdasarkan ilmu pengetahuan dan ilmu agama yang sebenarnya.
Maka dari itu makalah ini kami susun guna menjelaskannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka secara spesifik penulis
merumuskan masalah-masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian benua dan samudra ?
2. Bagaimana proses pembentukan benua dan samudra ?
3. Apa saja macam-macam benua dan samudra beserta karakteristiknya?
C. Tujuan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, makalah ini
bertujuan untuk :
1. Mengetahui pengertian benua dan samudra.
2. Mengetahui proses pembentukan benua dan samudra.
3. Mengetahui macam-macam benua dan samudra beserta karakteristiknya.
D. Manfaat Makalah
Adapun manfaat makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Menjadi bahan pengetahuan dan informasi mengenai benua dan samudra
bagi pembaca
2. Mengeahui letak dan posisi masing-masing benua dan samudra
BAB II
PEMBAHASAN
Gambar 1. Daratan.
a. Benua adalah daratan luas yang berada di permukaan bumi. Dalam
persebarannya, benua ada yang dihuni oleh manusia dan ada yang
tidak dihuni. Benua yang dihuni manusia adalah Benua Asia, Afrika,
Amerika, Eropa, dan Australia. Adapun benua yang tidak dihuni oleh
manusia adalah Benua Antartika karena merupakan benua terdingin
yang selalu tertutup es. Benua adalah hamparan daratan yang sangat
luas yang pada bagian tengahnya bersifat kering karena tidak mendapat
pengaruh dari angin laut yang basah dan lembab. Benua dibatasi
(dikelilingi oleh samudra) (Tim Penyusun, 2013).
b. Dalam arti sempit, benua adalah wilayah darat atau daratan yang saling
menyambung, dengan garis pantai dan batas-batas darat lainnya
membentuk tepi benua (Wikipedia, 2016).
c. Benua adalah hamparan tanah yang naik di atas permukaan laut (Sosial,
2013).
2. Samudra :
Gambar 2. Samudra di Bumi
geologi dengan waktu hampir setengah abad dan diterima sejak tahun 1960an. Hingga kini teori ini telah berhasil menjelaskan berbagai peristiwa
geologis, seperti gempa bumi, tsunami, dan meletusnya gunung berapi, serta
bagaimana terbentuknya gunung, benua, dan samudra. Teori ini juga
membuktikan bahwa benua-benua selalu bergeser.
Berdasarkan arahnya, gerakan lempeng tektonik dapat dibedakan menjadi
tiga jenis yaitu :
a) Konvergen yaitu gerakan saling bertumbukan antarlempeng tektonik.
Tumbukan antarlempeng tektonik dapat berupa tumbukan antara lempeng
benua dan benua, atau antara lempeng benua dan lempeng dasar samudra.
Contohnya tumbukan antara lempeng India dan lempeng benua Eurasia
yang menghasilkan terbentuknya pegunungan lipatan muda Himalaya.
b) Divergen yaitu gerakan saling menjauh antarlempeng tektonik, contohnya
gerakan saling menjauh antara lempeng Afrika dan Amerika bagian
selatan.
c) Sesar mendatar yaitu saling bergesekan (berlawanan arah) antarlempeng
tektonik. Contohnya gesekan antara lempeng Samudra Pasifik dan
lempeng daratan Amerika Utara yang mengakibatkan terbentuknya Sesar
San Andreas yang membentang sepanjang kurang lebih 1.200 km dari San
Francisco di utara sampai Los Angeles di selatan Amerika Serikat. Zona
berupa jalur tempat bergesekan lempeng-lempeng tektonik disebut Zona
Sesar Mendatar (zona transform).
C. Macam-macam Benua dan Samudra Beserta Karakteristiknya
Nama Benua
Luas (km2)
Benua Asia
44.180.000
Benua Amerika
41.825.581
Benua Afrika
30.319.000
Benua Eropa
10.600.000
Benua Australia
7.687.120
Benua Antartika
14.254.050
Tabel 1. Nama Benua Beserta Luasnya
10
11
13
16
17
18
19
20
21
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Benua adalah wilayah darat atau daratan yang saling menyambung,
dengan garis pantai dan batas-batas darat lainnya membentuk tepi benua
sedangkan Istilah samudra berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti laut
yang luas dan merupakan massa air asin yang sambung menyambung
meliputi permukaan bumi yang dibatasi oleh benua atau kepulauan yang
besar.
Benua dan samudra terbentuk melalui proses yang sangat panjang.
Dahulu bentuk benua dan samudra tidak seperti sekarang ini. Setelah
melalui proses yang panjang maka terbentuklah benua seperti pada saat
ini. Ada beberapa teori yang dikembangkan oleh beberapa ahli yaitu
sebagai berikut; Teori Apungan Benua - Alfred Lothar Wegener, Tim
Peneliti Amerika Serikat, Teori Kontraksi, Teori Dua Benua (LaurasiaGondwana Theory), Teori Konveksi, dan Teori Lempeng Tektonik. Teori
Dua Benua (Laurasia-Gondwana Theory) menyatakan bahwa pada
awalnya bumi terdiri atas dua benua yang sangat besar, yaitu Laurasia di
sekitar kutub utara dan Gondwana di sekitar kutub selatan bumi. Kedua
benua tersebut kemudian bergerak perlahan ke arah equator bumi sehingga
pada akhirnya terpecah-pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil.
Laurasia terpecah menjadi Asia, Eropa, dan Amerika Utara, sedangkan
Gondwana terpecah menjadi Afrika, Australia, dan Amerika Selatan.
Terdapat 6 benua dan 4 samudra, diantaranya pada benua ialah Benua
Amerika, Benua Asia, Benua Australia, Benua Eropa, Benua Afrika Dan
Benua Australia. Sedangkan pada samudra ialah Samudra Pasifik,
Samudra Atlantik, Samudra Hindia, Dan Samudra Arktik. Benua yang
terluas ialah Benua Asia yang memiliki luas sebesar 44.180.000 km2
sedangkan benua yang terkecil ialah Benua Australia yang hanya memiliki
luas sebesar 7.687.120 km2. Samudra yang terluas ialah Samudra Pasifik
yang memiliki luas sebesar 166.000.000 km2 sedangkan samudra terkecil
ialah Samudra Arktik yang hanya memiliki luas sebesar 14.100.000 km 2.
Masing-masing benua dan samudra tersebut memiliki karakteristik yang
berbeda-beda dan memiliki ciri khas masing-masing.
B. Saran
DAFTRA PUSTAKA
22
23