OCEANOGRAFI
Dosen Pengampu : Dr.Suryana M,Pd
DISUSUN OLEH :
LIA AMALIA
NIM : 201200012
Lautan merupakan bagian yang terluas di muka Bumi yaitu dari Luas Permukaan Bumi - 510
juta Km - 300 juta Km Laut.
OSEANOGRAFI
Fisika Oseanografi
Ilmu ini mempelajari hubungan antara sifat-sifat fisika yang terjadi dalam lautan
sendiri dan yang terjadi antara lautan dengan atmosfer dan daratan. Hal ini termasuk ke
jadian-kejadian pokok seperti terjadinya tenaga pembangkit pasang dan gelombang, iklim
dan sistem arus-arus yang terdapat di lautan dunia.
Geologi Oseanografi
Ilmu geologi penting artinya bagi kita dalam mempelajari asal lautan yang telah
berubah lebih dari ber juta-juta tahun yang lalu. Termasuk di dalamnya adalah penelitian
tentang lapisan kerak bumi, gunung berapi dan terjadinya gempa bumi.
Kimia Oseanografi
Ilmu ini berhubungan dengan reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam dan di dasar
laut dan juga menganalisa sifat-sifat dari air laut itu sendiri.
Biologi Oseanografi
Cabang ilmu oseanografi ini sering dina makan sebagai Biologi Laut. Di mana di sini
dipelajari semua organisme-organisme yang hidup di lautan, termasuk hewan-hewan yang
berukuran sangat kecil (plankton) dan juga hewan-hewan Dalam cabang-cabang ilmu
oseanografi ini tidak terdapat per yang berukuran besar dan tumbuh-tumbuhan air.
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ILMU OSEANOGRAFI
Manusia tertarik pada lautan dapat ditinjau kembali pada per mulaan zaman
peradaban manusia, ketika pengetahuan tentang dunia dibatasi pada negara-negara di mana
kapal-kapal pelaut dapat pergi dan kembali. Pada waktu itu bentuk dari peta sangat penting
artinya. Di mana bentuk peta ini menjadi makin tepat begitu pelayaran menyeberangi lautan
makin lama makin menem puh jarak yang jauh dan sering dilakukan. Gambar 1.1 memperli
hatkan kepada kita beberapa bentuk peta permulaan yang telah dibuat oleh para sarjana
bangsa Eropa. Di sini terlihat, bahwa ben tuk peta-peta tersebut makin lama menjadi makin
tepat sesuai de ngan makin banyaknya keterangan yang tersedia. Pada zaman Ptolemous,
abad kedua sebelum Masehi, lautan Mediterania, bagi an Utara Afrika dan bagian pantai
Selatan Asia daratan telah dipe takan dengan sempurna. Pengetahuan tentang lautan juga
turut berkembang pada arah yang lain.
Pada abad keempat sebelum Masehi seorang sarjana terkemuka bangsa Junani,
Aristoteles, telah melakukan suatu penelitian yang mendetail mengenai hewan-hewan dan
tumbuh-tumbuhan laut. Di mana dia secara cermat telah menjelaskan dan mengklasifikasikan
organisme-organisme tersebut. Akhirnya pada abad kesatu sebe lum Masehi, hubungan antara
gerakan pasang dan letak dari bulan telah dimengerti oleh manusia untuk pertama kali.
Pengertian ini mendorong manusia untuk mampu membuat ramalan yang tepat.
Penelitian oseanografi di Indonesia pertama kali dimulai pada tahun 1904 ketika
Koningsbenser mendirikan sebuah labo ratorium perikanan di Jakarta. Pada tahun 1919,
laboratorium ini dirubah menjadi sebuah laboratorium Biologi Laut. Setelah ini mengalami
beberapa kali perubahan nama mulai dari Lembaga Penelitian Laut, menjadi Lembaga
Sumber Lautan, dan lalu ber ubah menjadi Lembaga Penelitian Laut yang akhirnya pada
tahun1970 berubah nama menjadi Lembaga Oseanologi Nasional. Lembaga ini sekarang
sudah mempunyai sebuah stasiun penelitian yang berjalan dengan baik. Di mana dilengkapi
dengan peralatan laboratorium dan kapal-kapal peneliti yang telah mela kukan beberapa kali
penelitian terhadap kondisi perairan di seki tarnya. Di antara aktivitas-aktivitas ini antara lain
adalah ekspedisi Rumphius yang telah melakukan serangkaian penelitian. Lembaga ini juga
mempunyai sebuah laboratorium lapangan di Pulau Pari yang merupakan salah satu bagian
dari kepulauan Seribu yang terletak di Teluk Jakarta.