Topografi dasar samudra secara gariss besar di bagi menjadi :
A. Continental shelf Continental shelf adalah suatu daerah yang mempunyai lereng yang landai (kemiringannya kira-kira sebesar 0,4%)dan berbatasan langsung dengan darah daratan. Daerah ini biasanya mempunyai lebar antara 50 sampai 70 km dan kedalaman maksimum dari lautan yang ada di atasnya tidak lebih besar di antara 100 sampai 200 m. 1. Zona Litoral Zona litoral adalah wilayah laut yang dibatasi oleh pasang naik dan pasang surut. Artinya saat air laut surut maka wilayah ini akan menjadi pantai sementara saat pasang akan tergenang air. Itulah mrngapa zona ini disebut juga zona pasang surut. Pengaruh suhu dan panas matahari sangat kuat pada zona litoral sehingga di zona ini bisa ditemukan beberapa spesies seperti bintang laut, udang, kepiting hingga cacing. Pemanfaatan zona litoral diantaranya untuk ekosistem mangrove, tambak garam hingga wisata pantai karang. 2. Zona Neritik Zona Neritik adalah wilayah laut dengan kedalaman maksimal 200 m yang artinya sinar matahari masih bisa tembus hingga dasar laut. Kelimpahan sinar matahari ini membuat zona neritik kaya akan organisme mulai terumbu karang, lamun, ganggang dan lainnya. Pemanfaatan zona neritik diantaranya untuk tangkapan ilan, wisata terumbu karang, bydidaya rumput laut dan kerang. B. Continental Slope (zona batthyal) Continental slope mempunyai lereng yang lebih terjal dari continental shelf di mana kemirinhannya bervariasi antara 3% dan 6% C. The deep plains (zona absyal) Daerah ini relatif terbagi rata dari permukaaan bumi yang terdapat di bagian sisi yaang mengarah ke daratan dari sistem mid oceanic ridge. D. The deep sea floor (palung (trough / trench) dan Bassin) Trench adalah bagian laut terdalam berbentuk seperti saaluran yang seolah- olah terpissah sangat dalam yang terdapat di perbatasan antara benua dengan kepulauaan. Mereka biassanya mempunyai kedaalaaman yangg sangat besar. Sebagai contoh, sebagian dari Java Trench mempunyai kedaalamaan sebesar 7.700 meter. Bassin (lubuk laut adalah relief permukaan bumi di dasar lautan yang merupakan hasil depresi geologi yang besar alami maupun buatan, yang teeerjadi di muka bumi yang berbentuk baskom, cekungan, lembah, atau lubuk.