Anda di halaman 1dari 11

OSEANOGRAFI

Materi : I

Ruang Lingkup dan Pengertian Oseanografi, Persebaran Laut di Muka Bumi,


Penjelajahan dan Penelitian kelautan di Dunia dan di Indonesia.

A. Ruang Lingkup Oseanografi dan Pengertian Oceanografi

Secara tradisional, oseanografi telah dibagi menjadi empat cabang terpisah namun
berhubungan: oseanografi fisik, oseanografi kimia, geologi laut, dan ekologi laut.
Oseanografi fisik menawarkan dengan sifat-sifat air laut (suhu, densitas, tekanan, dan
sebagainya), gerakan (gelombang, arus, dan pasang), dan interaksi antara air laut dan
atmosfer. Oseanografi kimia berkaitan dengan komposisi air laut dan siklus biogeokimia
yang mempengaruhi hal itu.

Oseanografi (gabungan kata Yunani yang berarti "samudra" dan yang


berarti "menulis"), juga disebut oseanologi atau ilmu kelautan, adalah cabang ilmu Bumi
yang mempelajari samudra atau lautan. Ilmu ini mencakup berbagai topik seperti organisme
laut dan dinamika ekosistem; arus samudra, gelombang, dan dinamika cairan geofisika;
tektonik lempeng dan geologi dasar laut, dan arus berbagai zat kimia dan fisika di dalam
lautan dan perbatasannya. Topik-topik yang beragam ini menggambarkan berbagai macam
disiplin ilmu yang digabungkan para oseanograf untuk mempelajari lautan dunia dan
memahami proses di dalamnya, yaitu biologi, kimia, meteorologi, fisika, dan geografi. (Tom
Garrison. 2005. Page 4.)

Dalam definisi yang lain Oseanografi berasal dari bahasa Yunani oceanos yang berarti
laut dan graphos yang berarti gambaran atau deskripsi atau biasa juga disebut oseanologi atau
ilmu kelautan, adalah cabang ilmu Bumi yang mempelajari samudra atau lautan. Ilmu ini
mencakup berbagai topik seperti organisme laut dan dinamika ekosistemyaitu diantaranya
arus samudra, gelombang, dan dinamika cairan geofisika, tektonik lempengdan geologi dasar
laut, serta arus berbagai zat kimia dan fisika di dalam lautan dan perbatasannya. (Harlan
Sumarsono, 2009 ).
Selain itu pula, oseanografi dapat didefinisikan secara sederhana sebagai suatu disiplin
ilmu yang mempelajari lautan. Ilmu ini semata-mata bukanlah merupakan suatu ilmu yang
murni, akan tetapi merupakan perpaduan dari bermacam-macam ilmu-ilmu dasar lain. Ilmu-
ilmu ini yang termasuk didalamnya adalah ilmu tanah (geology), ilmu bumi (geography),
ilmu fisika (physics), ilmu kimia (chemistry), ilmu hayat (biology) dan ilmu iklim
(meteorology). (Sahala Hutabarat dan Stewart M. Evans 1984).
Dengan kata lain Oceanografi itu ialah Scientific study dan explorasi lautan dan laut-
laut serta semua aspek-aspek dan fenomenanya. Termasuk sedimen, batuan yang membentuk
dasar laut, interaksi antara laut dengan atmosfer, pergerakan air, serta faktor-faktor tenaga
yang menyebabkan adanya gerakan tersebut baik tenaga dari dalam maupun tenaga dari luar,
kehidupan organisme, susunan kimia air laut, serta asal mula terjadinya lautan dan laut-laut
purbakala. Oleh karena itu oceanografi dikatakan sebagai suatu disiplin ilmu mengenai laut.
(Sahala Hutabarat dan Stewart M. Evans 1984).
Beberapa sumber lain berpendapat bahwa ada perbedaan mendasar yang membedakan
antara oseanografi dan oseanologi. Oseanologi terdiri dari dua kata (dalam bahasa Yunani)
yaitu oceanos (laut) dan logos (ilmu) yang secara sederhana dapat diartikan sebagai ilmu
yang mempelajari tentang laut. Dalam arti yang lebih lengkap, oseanologi adalah studi ilmiah
mengenai laut dengan cara menerapkan ilmu-ilmu pengetahuan tradisional seperti fisika,
kimia, matematika, dan lain-lain ke dalam segala aspek mengenai laut. Oseanografi adalah
bagian dari ilmu kebumian atau earth sciences yang mempelajari laut,samudra beserta isi dan
apa yang berada di dalamnya hingga ke kerak samuderanya.
Dengan kata lain Oceanografi itu ialah Scientific study dan explorasi lautan dan laut-
laut serta semua aspek-aspek dan fenomenanya. Termasuk sedimen, batuan yang membentuk
dasar laut, interaksi antara laut dengan atmosfer, pergerakan air, serta faktor-faktor tenaga
yang menyebabkan adanya gerakan tersebut baik tenaga dari dalam maupun tenaga dari luar,
kehidupan organisme, susunan kimia air laut, serta asal mula terjadinya lautan dan laut-laut
purbakala. Oleh karena itu oceanografi dikatakan sebagai suatu disiplin ilmu mengenai laut.
(Sahala Hutabarat dan Stewart M. Evans 1984).
Beberapa sumber lain berpendapat bahwa ada perbedaan mendasar yang membedakan
antara oseanografi dan oseanologi. Oseanologi terdiri dari dua kata (dalam bahasa Yunani)
yaitu oceanos (laut) dan logos (ilmu) yang secara sederhana dapat diartikan sebagai ilmu
yang mempelajari tentang laut. Dalam arti yang lebih lengkap, oseanologi adalah studi ilmiah
mengenai laut dengan cara menerapkan ilmu-ilmu pengetahuan tradisional seperti fisika,
kimia, matematika, dan lain-lain ke dalam segala aspek mengenai laut. Oseanografi adalah
bagian dari ilmu kebumian atau earth sciences yang mempelajari laut,samudra beserta isi dan
apa yang berada di dalamnya hingga ke kerak samuderanya.
Secara umum oseanografi adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang lautan,
baik dari secara fisik sejarah dan perkembangan lautan itu sendiri. Beranjak dari hal ini maka
dapat kita ambil pengertian bahwa ilmu antropologi bukanlah cabang ilmu yang berdiri
sendiri,melainkan gabungan atau perpaduan dari beberapa cabang ilmu lainya..

Dari sedikit uraian diatas tentunya dapat kita pahami bahwa ilmu oseanografi tentunya
memiliki hubungan yang erat dengan cabang ilmu yang lainya yaitu sebagai berikut :

1. Geologi Oceanografi

Oseanografi mempelajari tentang lautan dari segala macam sisi, baik dari segi sejarah,
serta perkembangan dari bentuk lautan yang diakibat factor-faktor pendorongnya. Factor-
faktor yang dimaksud sperti pergerakan lempeng yang dapat megakibatkan perubahan pada
lapisan kerak bumi, dari hal inilah tentunya bentuk lapisan dasar laut akan ikut berubah,
sehingganya lautan yang ada diatasnya akan ikut berubah pula. Maka ilmu geology juga
sangat berpengaruh penting terhadap ilmu oseanografi tersebut, misalnya adanya palung laut,
lembah laut, lubuk laut, lembah, dll serta memelajari terjadinya patahan- patahan yang
menyebabkan gempa bumi di laut (Sahala Hutabarat dan Stewart M. Evans 1984 : 1-2).

2. Fisika Geografi

Pada dasarnya ilmu fisika mempelajari fenomena-fenomena fisika yang ada dalam
kenyataan, yang mana dalam oseanografi sering terdapat gejala-gejala yang sangat
berhubungan dengan ilmu fisika diantaranya bentuk serta gelombang laut yang sering kita
kenal dengan ombak, tentu dalam hal ini ilmu fisika sangatlah penting dalam penghitungan
tesebut, seperti terjadinya tenaga pembangkit pasang dan gelombang,arus,temperatur air laut,
iklim dan sistem arus yang terdapat di lautan. (Sahala Hutabarat dan Stewart M. Evans 1984 :
1-2)

3. Kimia Oceanografi

Dalam komposisi air laut yang menjadi objek kajian oseanografi tentunya tak lepas dari
komposisi ikatan-ikatan kimia, komposisi kimia tersebut tak hanya ada dalam air lautnya
saja, naming juga terdapat pada lantai dasar samudra yang mana juga banyak terdapat
mineral-mineral sebagai penyusun benda tersebut, Misalnya kadar garam yang terdapat
dalam air laut, zat- zat kimia yang mencemari, dll. Garam-garaman utama yang terdapat
dalam air laut adalah klorida (55%), natrium (31%), sulfat (8%), magnesium (4%), kalsium
(1%), potasium (1%) dan sisanya (kurang dari 1%) teridiri dari bikarbonat, bromida, asam
borak, strontium dan florida. Tiga sumber utama garam-garaman di laut adalah pelapukan
batuan di darat, gas-gas vulkanik dan sirkulasi lubang-lubang hidrotermal (hydrothermal
vents) di laut dalam.(Sahala Hutabarat dan Stewart M. Evans 1984 : 1-2)

4. Biologi Oceanografi

Dalam lautan tentu tak akan lepas dari biota laut yang ada, baik dari tumbuhan ataupun
hewan yang Ada dalam laut. Biologi mempelajari segala bentuk serta prilaku mahluk hidup
yang ada dibumi, baik itu yang ada diperairan maupun yang ada di daratan (Sahala Hutabarat
dan Stewart M. Evans 1984 : 1-2)

5. Ilmu Kelautan

Ilmu yang mempelajari lautan terhubung dengan pemahaman terhadap perubahan iklim
global, potensi pemanasan global dan masalah biosfer terkait. Atmosfer dan lautan terhubung
karena adanya penguapan dan curah hujan serta fluks termal (dan insolasi matahari). Tekanan
angin adalah penggerak utama arus samudra, sementara samudra adalah penyerap karbon
dioksida di atmosfer.(Matthew F. Maury, 1855)

B. Persebaran Laut/Lautan di Muka Bumi

.
Gambar : Persebaran Arus Laut di Dunia
1. Di Samudra Pasifik
a. Di sebelah utara khatulistiwa
a) Arus Khatulistiwa, yaitu arus panas yang mengalir ke barat sejajar khatulistiwa.
b) Arus Kurosyiwo, yaitu arus panas yang mengalir dari utara Filipina menuju ke arah
selatan Kanada.
c) Arus Kalifornia, yaitu arus dingin yang mengalir di sepanjang pesisir barat Amerika
Utara.
d) Arus Oyasyiwo, yaitu arus dingin yang mengalir dari selat Bering ke selatan hingga
ke Kepulauan Jepang.

b. Di sebelah selatan Khatulistiwa

a) Arus Khatulistiwa Selatan, yaitu arus panas yang mengalir kearah barat sejajar
dengan khatulistiwa.
b) Arus Australia Timur, yaitu kelanjutan arus khatulistiwa selatan yang mengalir
depanjang pesisir timur Australia ke selatan
c) Arus Angin Barat, yaitu lanjutan arus Australia Timur yang mengalir ke timur
sejajar khatulistiwa.
d) Arus Humbold, yaitu arus dingin yang menyusuri pantai Peru.

2. Di Samudra Atlantik
a. Di sebelah utara Khatulistiwa

a) Arus Khatulistiwa Utara, yaitu arus panas yang mengalir ke arah barat sejajar
khatulistiwa.
b) Arus Teluk (Gulfstream), yaitu arus panas yang berasal dari arus khatulistiwa utara
yang bergerak ke barat daya memasuki teluk Meksiko.
c) Arus Greenland Timur, yaitu arus dingin yang mengalir sari kutub utara ke selatan
melalaui pantai timur Greenland.
d) Arus Labrador, yaitu arus dingin yang berasal dari kutub utara mengalir ke selatan
menyusuri pantai timur Labrador.
e) Arus Canary, yaitu arus dingin yang menyimpang dan mengalir ke selatan
menyusuri pantai barat Afrika Utara.

b. Di selatan Khatulistiwa
a) Arus Khatulistiwa Selatan, yaitu arus panas yang mengalir kearah barat sejajar
dengan khatulistiwa.
b) Arus Brazilia, yaitu arus panas yang mengalir ke selatan menyusuri pantai timur
Brazil.
c) Arus Benguela, yaitu arus dingin yang ditimbulkan oleh angin barat yang membelok
ke utara di sepanjang pantai Afrika Selatan dan Afrika Barat.
d) Arus Angin Barat, yaitu arus dingin yang mengalir ke timur sejajar Khatulistiwa.

3. Di Samudra Hindia
a. Di sebelah Utara Khatulistiwa

a) Arus Musim Barat Daya, yaitu arus panas yang mengalir ke arah timur menyusuri
laut Arab dan teluk Benggala.
b) Arus Musim Timur Laut, yaitu arus panas yang mengalir kearah barat menyusuri
teluk Benggala dan laut Arab.

b. Di sebelah selatan Khatulistiwa.

a) Arus Khatulistiwa Selatan, yaitu arus panas yang mengalir kearah barat sejajar
khatulistiwa.
b) Arus Makarena, yaitu arus panas sebagai kelanjutan arus khatulistiwa selatan
menyusuri pantai timur Madagaskar.
c) Arus Agulhas, yaitu arus panas yang bergerak di selat Madagaskar ( Selat diantara
P. Madagaskar dengan Benua Afrika).
d) Arus Angin Barat, yaitu arus dingin yang mengalir ke arah utara menyusuri pantai
barat Benua Australia dan kembali menjadi arus Khatulistiwa Selatan.

C. Penjelajahan dan Penelitian Kelautan di Dunia dan di Indonesia

Manusia tertarik pada lautan dapat ditinjau kembali pada permulaan zaman peradaban
manusia, ketika pengetahuan tentang dunia dibatasi pada Negara-negara dimana kapal-kapal
pelaut dapat pergi dan kembali. Pada waktu itu bentuk dari peta sangat penting artinya.
Dimana bentuk peta ini akan makin tepat begitu pelayaran menyebrangi makin lama makin
menempuh jarak yang jauh dan sering dilakukan. (Sahala Hutabarat dan Stewart M. Evans
1984 : 2-5).
Pada zaman ptolemous, abad kedua sebelum masehi, lautan medeterania, bagian utara
afrika dan bagian pantai selatan asia daratan telah dipetakann dengan sempurna. Pengetahuan
tentang lautan juga turut berkembang pada arah yang lain. (Sahala Hutabarat dan Stewart M.
Evans 1984 : 2-5).

Pada abad keempat sebelum masehi seorang sarjana terkemuka bangsa yunani,
Aristhoteles, telah melakukan sautu penelitian yang mendetail mengenai hewan-hewan dan
tumbuh-tumbuhan laut. Dimana dia secara cermat telah menjelaskan dan mengklasifikasikan
organism-organisme tersebut. Akhinya pada abad kesatu sebelum masehi, hubungan antara
gerakan pasang dan letak dari bulan telah dimengerti oleh manusia untuk pertama kali.
Penegrtian ini mendorong manusia untuk mampu membuatramalan yang tepat. (Sahala
Hutabarat dan Stewart M. Evans 1984 : 2-5).

Pelayaran-pelayaran besar juga sama pentingnya dalam memetakan garis pantai dan
lautan-lautan dunia dalam perkembangan sejarah berikutnya. Sebagai contoh, seorang
bangsawan portugis Ferdinando magelhens telah mengadakan sautu pelayaran mengelilingi
dunia pada abad ke empat belas setelah masehi. Dia telah membuktikan, bahwa bumi ini
berbentuk bulat tidak datar seperti yang diperkirakan oleh banayak orang pada zaman
sebelumnya.

Pada abad kedelapan belas setelah masehi seorang bangsa inggris yang bernama James
cook membuat peta dari seluruh lautan pasifik, yang memperlihatakan adanya sebuah daratan
yang terletak pda bagian selatan kutup yang selalu tertutup oleh es. Beberapa ekspedisi
oseanografi penting lainya telah dilakukan oleh Challenger (1872-1875), Gazalle (1874-
1876), Vitiaz (1886-1889) dan meteor (1925-1927). Ekspedisi Challenger khususnya, telah
membuat sebuah bantuan tambahan penegtahuan yang penting dimana mereka mengadakan
pelayaran sejauh 68.890 mil laut, membauat 492 pengukuran kedalaman, 133 kali
pengambialan contoh dasar laut dan mengumpulkan data-data iklimm, arus laut suhu, dan
komposisi air laut serta contoh-contoh sedimen dasar dari 362 stasiun penelitian yang
berbeda. Ekspedisi ini telah mengadakan penelitian yang lamadan beberapa kali diperairan
asia tenggara. (Sahala Hutabarat dan Stewart M. Evans 1984 : 2-5).

Secara singkat dari semua perkembangan mengenai ilmu oseanografi dapat disusun
sebagai mana berikut:
a) Pada abad ke 4 SM, aristotelles melakukan penelitian tentang hewandan tumbuhan laut.
Tentang penjelasan dan pengklasifikasian tumbuhan laut.
b) Abad ke 1 SM orang-orang mengamati gerak pasang dan letak bulan pertama yang
digunakanuntuk membuat ramalan.
c) Abad ke 14 M, Ferdinand magelheans mengadakan pelayaran keliling dunia, bertujuan
untuk membuktikan bahwa bumi memiliki bentuk bulat.
d) Abad ke 18 M, James cook membuat sebuah peta dari lautan pasifik dan
memperlihatkan adanya sebuah daratan yang terletak dibagian sebelah selatan kutub
yang selalu tertutup es.(Sverdrup, Keith A., Duxbury, Alyn C., Duxbury, Alison B.
(2006).
e) Penelitian oseanografi di Indonesia pertama kali dimulai pada tahun 1904 ketika
koningsbenser mendirikan sebuah laboratoruim perikanan di Jakarta. Pada tahun 1919,
laboratorium ini dirubah menjadi sebuah laboratorium biologi laut, setelah ini
mengalami beberapa lagi perubahan nama mulai dari lembaga penelitian laut, menjadi
lembaga sumber lautan, dan kemudian berubah menjadi lembaga penelitian laut yang
akhirnya pada tahun `1970 berubah menjadi lembaga oceanografi nasional. (Sahala
Hutabarat dan Stewart M. Evans 1984 : 2-5)
D. Zona Perairan Laut Indonesia

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau kurang lebih 17.000 buah,
baik pulau besar maupun kecil. Sementara itu laut merupakan salah satu sumber daya hayati
yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan penduduk. Ada beberapa macam pembagian
laut:

a. Berdasarkan hukum laut, maka wilayah perairan Indonesia dibagi menjadi:

1. Zona Teritorial, merupakan wilayah perairan yang secara mutlak dikuasai suatu
negara. Zona teritorial ini sejauh 12 mil dari garis pantai pulau terluar yang
dihubungkan dengan pulau terluar lainnya. Garis pantai diukur dari tengah-tengah
pasang surut air laut pada waktu surut (garis dasar) sampai 12 mil. Zona ini mutlak
dikuasai negara sehingga kegiatan dalam bentuk apapun tidak boleh dilewati tanpa
izin pemerintah negara yang bersangkutan.
2. Zona Landas Kontinen, merupakan kaki benua sebagai kelanjutan benua atau pada
batas continental slope, tetapi tidak lebih dari 200 mil jaraknya dari pulau terluar.
3. Zona Ekonomi eksklusif, merupakan zona yang dikuasai pemerintah negara yang
bersangkutan yang jaraknya 200 mil dari garis dasar pulau terluar. Akan tetapi,
kekuasaan negara hanya dalam bidang ekonomi atau memanfaatkan sumberdaya laut
atau dasar laut saja.

b. Berdasarkan proses terbentuknya


1. Laut ingresi merupakan laut yang kedalamannya bertambah karena adanya tenaga
tektonik vertikal, maka dasar laut patah sehingga dasar laut merosot, misalnya Laut
Banda dan Laut Tengah.
2. Laut transgresi merupakan laut yang permukaaannya bertambah luas dan luas
daratan berkurang. Laut ini terjadi sewaktu berakhirnya zaman es, sehingga paparan
Sunda dan Sahul menjadi laut, seperti Laut Jawa, Laut Arafuru, dan Selat Karimata.
3. Laut regresi merupakan laut yang mengalami penyempitan. Ini terjadi pada awal
zaman es. Akibat suhu yang semakin rendah maka terjadi pembekuan es, terjadilah
laut sempit di kutub. Contoh laut Bering.

c. Berdasarkan Letaknya

1. Laut tepi merupakan laut yang terletak di tepi benua dibatasi oleh dasar laut
continental shelf, seperti Laut Bering, Laut Jepang, Laut Cina Timur, dan
sebagainya.
2. Laut tengah merupakan laut yang diapit oleh 2 benua sehingga arus laut
pengaruhnya kecil dan arus di laut ini terbentuk secara lokal. Contoh, Laut
Mediteran (Eropa-Afrika), Laut Merah (Asia-Afrika), Laut Banda (Asia Australia),
dan lain-lain.
3. Laut pedalaman merupakan laut yang terbentuk di tengah daratan karena penguapan
tinggi, curah hujan rendah, dan tidak ada pelepasan air tersebut ke laut, maka airnya
menjadi asin, contoh Laut Mati dan Laut Kaspia.

d. Pemberian nama laut biasanya didasarkan pada bentuk khusus atau ciri khusus
misalnya:

1. Laut Sargasso, laut tersebut diberi nama demikian karena banyak terdapat rumput
sargassum yang mengapung di permukaan Laut Sargasso.
2. Laut Mediterania, Mediterania artinya di antara daratan. Laut tersebut diberi nama
Mediterania karena laut dikelilingi oleh daratan. Laut ini memisahkan antara benua
Eropa dengan Afrika.

Nama laut selain didasarkan pada letak dan ciri khusus juga ada yang diberi nama
berdasarkan pantulan warna air laut. Contoh: Laut Kuning, Laut Hitam, dan Laut Merah.
Laut terluas di dunia adalah Laut Cina Selatan 2.974.600 km2

Anda mungkin juga menyukai