PESAWARAN
(Laporan Praktikum Oseanografi Umum)
Oleh
Afif Fahza Nurmalik
1754221004
Kelompok 4
Lokasi yang digunakan untuk mengambil sampel dari parameter ini adalah
di Pantai Ketapang kecamatan Padang Cerimin Kabupaten Pesawaran.
dengan koordinat S 5°35’31.6644” E 105º14’7.4364” terletak 32,8 km
arah Timur dari kota Bandar Lampung merupakan kawasan yang terletak
di Teluk Ratai, sehingga bisa untuk menentukan parameter parameter
tersebut.
Panjang gelombang adalah jarak mendatar antara dua puncak dan lembah.
Sedangkan periode gelombang adalah waktu yang diperlukan oleh dua puncak
yang berurutan untuk melalui satu titik. Ukuran besar kecilnya gelombang
umumnya ditentukan berdasarkan tinggi gelombang. Antara panjang
gelombang dengan tinggi gelombang tidak terdapat suatu hubungan yang
pasti. Akan tetapi gelombang yang mempunyai panjang yang jauh akan
mempunyai kemungkinan mencapai gelombang yang tinggi pula. Pengukuran
panjang gelombang dilakukan oleh dua orang praktikan dengan menggunakan
tali rafia. Pada saat gelombang datang pada orang pertama, lalu orang kedua
mengikuti gelombang tersebut. Saat gelombang kembali datang ke orang
pertama, maka orang kedua berhenti. Lalu di ukur panjang gelombangnya.
Pengukuran ini dilakukan sebanyak 3 kali. (Diposaptono, 2009)
Panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak atau dua lembah
gelombang berturut-turut. Panjang gelombang dapat diukur dengan melihat
waktu yang dibutuhkan oleh puncak gelombang. Berikutnya yang melalui satu
titik kemudian dicatat jarak atau panjang gelombang dari waktu yang
diperlukan dua gelombang puncak tersebut. Gelombang laut telah menjadi
perhatian utama dalam catatan sejarah. Namun, sampai sekarang, pengetahuan
tentang mekanisme pembentukan gelombang dan bagaimana gelombang
berjalan di lautan masih belum sempurna. Ini sebagian karena pengamatan
karakteristik gelombang di laut sulit dilakukan dan sebagian karena model
matematika tentang perilaku gelombang didasarkan pada dinamika fluida
ideal, dan perairan laut tidak sepenuhnya ideal. Maka dari itu saat mengukur
panjang gelombang faktor angin mempengaruhi panjang atau tidaknya suatu
gelombang, (Romomohtarto, 2009)
Tinggi gelombang (H) adalah perubahan tinggi secara vertikal antara puncak
gelombang dan lembahnya. Tinggi gelombang adalah dua kalinya amplitudo
gelombang (a). Panjang gelombang (L) adalah jarak antara dua rangkaian
puncak gelombang (atau memalui 2 puncak berturut-turut). Kecuraman
idefinisikan sebagai pembagian tinggi gelombang dengan panjang gelombang
(H/L) seperti terlihat dalam Gambar 1, kecuraman tidak sama dengan
kemiringan/ slope antara puncak gelombang dan lembahnya.Interval waktu
antara dua puncak yang berurutan yang melalui suatu titik tetap disebut
sebagai perioda (T), dan diukur dalam detik. Jumlah puncak (atau jumlah
lembah) yang melewati suatu titik tetap tiap detik disebut frekuensi (f).
(Gusrina, 2008)
Menurut Ekariadi (2014) antara panjang dan tinggi gelombang tidak ada satu
hubungan yang pasti akan tetapi gelombang mempunyai jarak antar dua
puncak gelombang yang makin jauh akan mempunyai kemungkinan mencapai
gelombang yang semakin tinggi. Tinggi gelombang rata-rata yang dihasilkan
oleh angin merupakan fungsi dari kecepatan angin, waktu dimana angin
bertiup, dan jarak dimana angin bertiup tanpa rintangan.Umumnya semakin
kencang angin bertiup semakin besar gelombang yang terbentuk dan
pergerakan gelombang mempunyai kecepatan yang tinggi sesuai dengan
panjang gelombang yang besar. Gelombang yang terbentuk dengan cara ini
umumnya mempunyai puncak yang kurang curam jika dibandingkan dengan
tipe gelombang yang dibangkitkan dengan angin yang berkecepan kecil atau
lemah. Saat angin mulai bertiup, tinggi gelombang, kecepatan, panjang
gelombang seluruhnya cenderung berkembang dan meningkat sesuai dengan
meningkatnya waktu peniupan berlangsung. (Ekariadi, 2014)
Periode gelombang dalam mengukur suatu gelombang pada air laut bisa
dipengaruhi oleh angin. Frekuensi gelombang atau periode gelombang adalah
sejumlahbesar gelombang yang melintasi suatu titik dalam suatu waktu
tertentu, biasanya didefinisikan dalam satuan detik, namun pada praktikum
kali ini, periode gelombang menggunakan satuan waktu menit. Angin yang
berhembus sangat kencang akan meyebabkan terjadinya gelombang yang
cepat dan besar. Pasang surut juga merupakan salah satu pengaruh periode
gelombang, saat pasang periode gelomnbang besar, saat surut periode
gelombang sedikit. Pengukuran periode gelombang dilakukan sebelum
gelombang itu pecah yang artinya tidak dilakukan perhitungan jika gelombang
pecah. (Wirasatriya, 2006)
Gelombang yang datang menuju pantai dapat menimbulkaan arus pantai yang
berpengaruh terhadap proses sedimentasi/ abrasi di pantai. Pola arus pantai ini
ditentukan terutama oleh besarnya sudut yang dibentuk antara gelombang
yang datang dengan garis pantai. Jika sudut datang itu cukup besar, maka akan
terbentuk arus pantai yang disebabkan oleh perbedaan tekanan hidrostatik.
arus dipengaruhi oleh kekuatan angin, semakin kuat tiupan angin akan
menyebabkan arus semakin kuat dan semakin dalam mempengaruhi lapisan
air.(Nondji,2017)
III METODOLOGI
Alat alat yang digunakan pada praktikum Oseanografi Umum adalah sebagai
berikut :
4.1.1 Hasil dari pengamatan pada parameter pasang surut adalah sebagai
berikut :
2. Pasang Terendah 65 25
4.1.2 Pembahasan
4.2.1 Hasil
Titik Ke
NO. PUKUL
I II III
1.
2.
3.
4.2.2 Pembahasan
Titik Ke
NO. PUKUL
I II III
1.
2.
3.
4.3.2 Pembahasan
4.4 Periode Gelombang
4.4.1 Hasil
Titik Ke
NO. PUKUL
I II III
1.
2.
3.
4.4.2 Pembahasan
4.5.1 Hasil dari pengamatan pada parameter Sudut Refraksi adalah sebagai
berikut :
Titik Ke
NO. PUKUL
I II III
1.
2.
3.
4.5.2 Pembahasan
4.6 Kemiringan Pantai
4.6.1 Hasil
Titik Ke
NO. PUKUL
I II III
1.
2.
3.
4.6.2 Pembahasan
Titik Ke
NO. PUKUL
I II III
1. 07.00 WIB
2. 13.00 WIB
3. 19.00 WIB
4.7.2 Pembahasan