Anda di halaman 1dari 4

SALINITAS AIR LAUT

Salinitas air laut adalah kadar garam (keasinan) air laut. Salinitas air laut
dinyatakan dalam rasio garam (salam satuan gram) per liter air laut.
1. Faktor yang mempengaruhi salinitas laut
 Penguapan
Penguapan air laut mengurangi volume air laut, sedangkan garam di
dalamnya tetap dan tidak ikut menguap. Artinya, makin banyak penguaan
yang terjadi, makin tinggi juga salinitas air laut. Sebaliknya, makin sedikit
penguapan yang terjadi, maka makin rendah salinitasnya.

 Volume air tawar


Volume air tawar laut dapat berubah sesuai dengan jumlah air
limpasan dari daratan yang masuk ataupun air tawar dari es yang
mencair. Makin banyak volume air tawarnya, makin rendah densitas air
lautnya. Artinya, salinitas air laut akan menurun.

 Arus laut
Arus laut membawa air laut dari satu tempat ke tempat lainnya. Garam
juga ikut terbawa bersama dengan bergeraknya arus. Sehingga, arus
membuat slainitas di suatu tempat dapat lebih tinggi daripada tempat
lainnya.

 Curah hujan
Hujan dan salju yang turun di atas lautan dapat mengencerkan garam di
air laut daerah tersebut. Hal tersebut membuat salinitas air laut menurun.

Garam adalah penyebab utama salinitas air laut. Peningkatan kandungan


garam dalam air laut dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap ekosistem
laut dan kehidupan organisme di dalamnya. Organisme laut, seperti ikan dan
tanaman air laut, memiliki toleransi yang berbeda terhadap perubahan salinitas.
Kenaikan salinitas yang tajam dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dan
menyebabkan dampak negatif pada populasi organisme.
Warna merah dan kuning mengindikasikan kadar garam tinggi, sedangkan
warna biru dan ungu mengindikasikan kadar garam yang lebih rendah.

2. Densitas air laut


Ketika garam larut dalam air laut, ia meningkatkan densitas air tersebut. Ini
terjadi karena garam (terutama natrium klorida) meningkatkan massa jenis air,
yang berarti air laut menjadi lebih padat atau lebih berat.
Densitas berupa jumlah suatu wujud zat yang tedapat pada suatu volume.
Pengukuran dapat dilakukan ke dalam 3 (tiga) bentuk yaitu : Densitas massa,
berat spesifik dan densitas relative. Sedangkan densitas air laut yaitu jumlah
massa dari air laut itu sendiri persatuan volume. Densitas ini menjadi parameter
penting ketika kita akan mempelajari dinamika laut.

Densitas membangkitkan gerakan massa air di bawah permukaan air laut.


Gerakan ini dinamakan sirkulasi termohalin. Sirkulasi ini menghasilkan panas
permukaan dan fluks air tawar (jumlah aliran air tawar melali satu unit luas
terhadap satu unit waktu). Termohalin merupakan faktor penting yang
mempengaruhi densitas air laut. Secara harfiah termohlin terbentuk dari dua
kata termo yang berarti suhu dan halin yang berarti garam. Sehingga kedua
faktor ini yang sangat menentukan densitas air laut. Variasi densitas di suatu
daerah dinamakan gradien densitas. Pada perairan laut gradien densitas dengan
kemiringan nyata menjadikan konsentrasi salinitas

 Faktor yang mempengaruhi densitas air laut :


1) Suhu
Suhu permukaan air laut dipengaruhi oleh presipitasi, evaporasi,
kecepatan angin, intensitas cahaya matahari, insolasi dan penentuan
jumlah panas yang teradiasi ke atmosfer. Semakin dalam air laut semakin
menurun suhu air laut, dan semakin berkurang intensitas matahari yang
masuk kedalaman.

2) Salinitas
Penyebaran salinitas dipengaruhi oleh kedalaman, arus pasang-surut,
aliran permukaan, penguapan dan jumlah air tawar yang masuk ke laut.

3) Tekanan
Udara dingin naik dengan turunnya tekanan secara adibatik akibat
ekspansi.

Dapat disimpulkan bahwa densitas air laut meningkat seiring dengan


meningkatnya salinitas, tekanan dan kedalaman serta menurunnya suhu.
 Perbedaan densitas air laut akibat perubahan kandungan garam memiliki
beberapa konsekuensi penting :

1) Pertama, perbedaan densitas air dapat memengaruhi sirkulasi laut dan


pola arus. Air yang lebih padat akan cenderung tenggelam, sementara air
yang kurang padat akan cenderung naik ke permukaan. Ini dapat
memengaruhi pola sirkulasi laut global dan iklim laut regional.

2) Kedua, perbedaan densitas air laut juga memengaruhi fenomena terkait


dengan stratifikasi termal. Lapisan air dengan densitas yang berbeda
cenderung tidak bercampur dengan baik. Ini dapat menciptakan zona-
zona dengan karakteristik fisika dan kimia yang berbeda di dalam laut,
yang dapat memengaruhi kehidupan laut, termasuk distribusi nutrien dan
organisme.

Densitas air laut juga berkaitan dengan kedalaman. Air laut yang lebih dalam
cenderung lebih padat daripada air di permukaan, dan ini memengaruhi
pembentukan termoklin, batik sejati, dan batik palsu di dalam laut.

Sumber :
Pengaruh Garam Terhadap Salinitas dan Densitas Air Laut – Universitas
Diponegoro

Anda mungkin juga menyukai