(PLTGL)
Oleh :
Dosen Pendamping :
Sulistiyanto.MT
(NIDN. 0719117002)
Melihat kond isi tersebut di atas, perlu adanya upaya untuk mengembangkan potensi
energi alternatif, terutama energi baru dan terbarukan (EBT) yang ramah dan akrab
lingkungan sehingga bisa sejalan dengan program CDM sebagai tindak lanjut dari
”Protocol Kiyoto”.
Indonesia sebagai negara kepulauan dengan luas 1.904.556 km2 yang terdiri dari;
17.508 pulau, 5,8 juta km2 lautan dan 81.290 juta km panjang pantai, maka potensi
energ i laut terutama gelombang laut sangat potensial sekali untuk dapat diberdayakan
sebagai energi primer alternatif baru dan terbarukan terutama untuk pembangkit tenaga
listrik.
2
tentang Tahun Internasional Energi Terbarukan gaungnya nyaris tak terdengar di
Indonesia.
2. Gelombang Laut
Gelombang laut umumnya terbentuk secara alami karena adanya angin yang
berhembus pada permukaan laut. Bila digambarkan secara rinci, gelombang selalu
dimulai sebagai riak kecil, tetapi ukurannya bertambah karena masukan energi yang
berkelanjutan dari angin. Angin timbul akibat adanya perbedaaan tekanan sebagai respon
dari perbedaan suhu udara oleh panas matahari. Menurut BMKG, angin yang bergerak
dari wilayah selatan Indonesia mencapai 8-25 knots. Asalkan angin terus bertiup maka
gelombang mencapai batas, setelah itu gelombang tidak dapat terus tumbuh karena
kehilangan energi dan pecah untuk menyeimbangkan masukan energi dari angin
Kecepatan angin ini terpantau oleh BMKG tertinggi di perairan utara Sabang,
perairan selatan Banten, Selat Sunda bagian selatan, Laut Jawa dan Laut Arafuru bagian
timur. Hal ini membentuk gelombang yang cukup berenergi. Pada bagian barat pulau
sumatera dan pantai selatan jawa tercatat memiliki potensi energi gelombang laut
mencapai 40 kW/m.
Data terkait gelombang laut biasanya dikumpulkan oleh statsiun cuaca, ocean buoys,
dan satelit. Sebagian besar data ini memiliki resolusi grid sekitar 20 km kali 20 km yang
membuatnya sesuai untuk menilai. Sementara itu, sifat gelombang bervariasi ketika
batimetri berubah dengan cepat dari daerah lepas pantai ke area pantai. Untuk menilai
energi gelombang di dekat pantai, ada dua faktor penting :
Informasi terkait dua hal tersebut penting untuk dikumpulkan untuk dapat
mengidentifikasi titik lokasi paling cocok untuk ekstraksi energi gelombang
menggunakan Wave energy converter
3
3. Pengertian Energi gelombang laut
Gelombang laut menyimpan energi kinetik dalam jumlah besar yang dapat
dikonversi menjadi energi listrik. Muka air laut selalu mengalami osilasi (gerakan naik
turun) sehingga energinya dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan generator.
Berdasarkan konsep ini, Larasita dan tim menciptakan alat yang diberi nama Double
Turbine Wave Energy
Pada gelombang laut untuk menggerakkan generator pembangkit listrik. Saat
diletakkan di permukaan laut alat ini akan mendapat tekanan dari permukaan
gelombang laut yang naik. Akibatnya udara di sekitar alat akan terdorong masuk ke
dalam alat. Hal ini dapat terjadi karena alat ini memanfaatkan sistem osscilating water
column yang menggunakan sistem kedap udara di dalamnya. Pada sistem ini, bagian
dalam kolom yang terdapat di dalam alat memiliki tekanan yang lebih rendah sehingga
udara di sekitar dapat terdorong masuk ke dalam alat. Selanjutnya udara yang telah
masuk ke dalam alat akan menggerakkan turbin yang terdapat di dalam alat. Turbin
tersebut telah dihubungkan dengan generator sehingga generator juga akan bekeja
ketika udara masuk ke dalam alat. Dengan demikian, generator dapat menghasilkan
energi listrik.
Sumber:http://cdsr.pse.ugm.ac.id/news1post.php?id=114
4
4. Wave Energy Converter
Pengonversi energi gelombang atau Wave Energy Converter(WEC) adalah alat yang
digunakan untuk mengubah energi gelombang menjadi energi listrik. WEC dapat
dikalsifikasikan berdasarkan prinsip kerja, cara menangkap energi, dan berdasarkan
lokasi (Offshore,nearshore,shoreline). Prinsip kerja teknologi pengonversi energi
gelombang laut menjadi energi listrik yaitu dengan mengakumulasi energi gelombang
laut yang digunakan untuk menggerakkan turbin. Banyak sekali metode yang dapat
dilakukan untuk mengubah energi gelombang laut menjadi listrik. Namun menurut IEA-
Ocean Energy System,
Menurut IEA-Ocean Energy System, teknologi yang ada saat ini diklasifikasikan
menjadi 3 macam, yaitu :
5
digunakan adalah wells turbine. Turbin angin ini bergerak satu arah terlepas dari
mana arah udara datang.
5.3 Overtopping
6
Sama halnya dengan OWC, Overtopping ada yang berupa terpancang
maupun floating. Perangkat ini memiliki semacam reservoir yang menampung
dan menangkap air yang berasal dari puncak gelombang atau wave chrest yang
melebihi tinggi perangkat.air yang masuk ke dalam reservoir akan mengalir
kebawah karena adanya gravitasi atau energi yang awalnya berupa energi kinetik
dari gelombang diubah menjadi energi potensial untuk menggerakan turbin hidro
Gambar 3 Overtopping.
Sumber : ikionrenewbaleenergy
7
Gambar 2.1. PLTGL Point Absorber(Parjiman dkk, 2015).
Gambar 2.1 menunjukkan pembangkit listrik tenaga gelombang
laut tipe point absorber menggunakan prinsip gaya apung yang
disebabkan oleh gelombang air laut yang diterima oleh pelampung.
Tipe point absorber memiliki kelebihan pada teknologi yang sederhana,
stabilitas, daya tahan, mudah untuk dioperasikan dan dengan efisiensi
yang tinggi. Bentuk dan ukuran dari pelampung sangat mempengaruhi
efesiensi dari point absorber (Nazari, 2013). Selain dari dimensi
pelampung, frekuensi dan amplitudo gelombang air laut juga sagat
mempengaruhi. Untuk mendapatkan amplitudo maksimal redaman yang
diterima oleh PA-WEC harus diatur dengan tepat. Redaman ini dapat
diatur dengan mengatur besarnya frekuensi yang diterima oleh
pelampung (Kara, 2016)
8
beberapa konsep pemanfaatannya, diantaranya (Pudjanarsa, 2006):
7.1.1 Konsepsi yang sederhana:
Heaving and pitching bodies
Cavity resonators
Pressure device
Surging wave energy conventors
Particel motion convertors
Float wave-power machine
The dolphin type wave power generators
7.1.2 Konsepsi yang lebih tinggi:
Salter’s nodding duck
Cockerell’s rafts
Russel rectifier
7.2 Turbin
Turbin merupakan bagian penting dalam suatu pembangkit tenaga listrik.
Pada pembangkit listrik tenaga gelombang laut ini jenis turbin yang digunakan
ada dua jenis turbin yang banyak digunakan yaitu turbin air dan turbin udara.
Dimana turbin air menggunakan media air sebagai fluida kerjanya. Sedangkat
turbin udara mengunakan udara sebagai fluida kerjanya. Jenis turbin air
biasanya digunakan pada pembangkit listrik tenaga gelombang laut yang
menggunakan teknologi buoy tipe dan teknologi overtopping devices.
Sedangkan jenis turbin udara dipakai pada pembangkit listrik tenaga
gelombang laut yang menggunakan teknologi oscilatting water column.
Jenis turbin udara (wells turbine) yang digunakan pada PLTGL-OWC ini
adalah uni- directional wells turbine. Dimana turbin ini terdiri dari 2 jenis
ukuran turbin, hal ini disesuaikan dengan prinsip kerja 2 arah pada PLTGL-
OWC. Dua buah turbin ini diatur dengan kemiringan posisi bidang turbin yang
berlawanan, sehingga nantinya pada pergerakan udara keluar masuk chamber
dihasilkan arah putaran yang sama. Kemudian dari perputaran turbin inilah
nantinya akan dikopel dengan generator sehingga dapat menghasilkan daya
listrik
7.3 Generator
9
alam, gelombang laut, angin, dan lainnya. Dengan begitu, fungsi generator
membuat kita tidak mudah kehabisan energi listrik.
Dalam sistem pembangkitan tenaga gelombang laut, ada beberapa peralatan penting
yang sangat berperan mulai dari awal proses pembangkitan hingga tenaga listrik
dihasilkan yang nantinya tenaga listrik tersebut akan disalurkan kepada para konsumen.
Peralatan-peralatan tersebut adalah:
Berfungsi untuk menyalurkan energi kinetik yang dihasilkan oleh gelombang laut
yang kemudian dialirkan ke turbin.
8.4 Turbin
Berfungsi untuk mengubah energi kinetik gelombang menjadi energi mekanik yang
dihasilkan oleh perputaran rotor pada turbin.
8.5 Generator
Di dalam generator ini energi mekanik dari turbin dirubah kembali menjadi energi
listrik atau boleh dikatakan generator ini sebagai pembangkit tenaga listrik.
Sistem pembangkitan pada pembangkit listrik tenaga gelombang ini dapat dijelaskan
melalui skema dibawah ini.
Generator
Transmisi/ Beban
Gambar 4 diagram
10
Pemanfaatan energi gelombang laut bisa menjadi solusi untuk membangun wilayah
pesisir khususnya untuk pulau-pulau terpencil dengan jangkauan listrik yang sulit.
Pemanfaatan energi gelombang laut dapat sangat menguntungkan namun masih perlu
banyak penelitian terkait perangkat WEC dan wilayah yang berpotensi menghasilkan
energi yang maksimal. Sayangnya tarif listrik yang dihasilkan oleh teknologi ini terhitung
masih jauh dari kata ekonomis karena LCOE yang terhitung masih cukup tinggi,
diperlukan pengembangan yang lebih agar potensi yang ada dapat dimanfaatkan dengan
baik.
11
listrik tenaga gelombang juga harus dibangun dengan sangat kuat
agar dapat menahan kondisi cuaca yang sangat buruk
Memanfaatkan energi gelombang laut dapat memiliki beberapa efek
negatif dari sudut pandang lingkungan seperti mengganggu
kehidupan laut, mengganggu pemandangan lanskap, danpolusi suara
Kesimpulan
12
DAFTAR PUSAKA
Direktorat jendreal energi baru terbarukan dan konservasi energi ebtke Pengembangan
Energi Arus Laut.
https://ebtke.esdm.go.id/post/2011/04/25/138/pengembangan.energi.arus.laut
https://kumparan.com/mujadid-aldin/teknologi-pemanfaatan-energi-gelombang-laut-di-
wilayah-perairan-pantai-1uY7jASLLaS/full
Arthur Pecher Jens Peter Kofoed Editors, “Handbook of Ocean Wave Energy”
Ferial. 2011. “Pengembanagn Energi Arus Laut”. Direktorat Jendral Energi Baru
Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE). Diakses pada :
http://ebtke.esdm.go.id/post/2011/04/25/138/pengembangan.energi.arus.laut#:~:text=Ener
gi%20gelombang%20laut%20adalah%20energi,di%20permukaan%20dan%20di
%20kedalaman
Tunde Ardentino, Hua Li. 2018. “Review :Ocean Wave Energy Converters: Statusand
Challenges”. Mechanical and Industrial Engineering Department, Texas A&M
University-Kingsville.
13
Inovasi Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut
https://www.itb.ac.id/berita/detail/5511/double-turbine-wave-energy-inovasi-
pembangkit-listrik-tenaga-gelombang-laut
14