Sejalan dengan meningkatnya peranan sektor perdagangan, industri dan jasa dalam sistem perekonomian Indonesia, maka kesempatan tenaga kerja disektor pertanian lambat laun menunjukkan kecenderungan penurunan. Khususnya peralihan dari sektor pertanian kenon-pertanian yang terjadi dengan cepat pada periode 1970-an dan kemudian melambat pada tahun 1980-an. Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (Product Domestic Regional Brutto) menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun.
Kecenderungan tersebut menjadi salah satu indikator melemahnya sektor pertanian dalam menyerap tenaga kerja dan memberikan pendapatan bagi sebagian besar penduduk,sehingga pada akhirnya peranan pekerjaan di sektor non-pertanian menjadi sangat penting (Ken Suratiyah dkk, 1996). Proses pembangunan pertanian khususnya di pedesaan telah pula menyebabkan berkurangnya kesempatan kerja di pedesaan dan merangsang timbulnya usaha-usaha non- pertanian diantaranya sektor perdagangan, industri kecil/rumah tangga termasuk industri kerajinan yang merupakan komoditas specific lokalita di beberapa daerah. Pengembangan sektor usaha kecil dan menengah, sesungguhnya dirasakan sebagai salah satu strategi yang cukup ampuh untuk mengatasi berbagai gejolak dari perubahan struktural di sektor industridan pertanian serta untuk mengurangi dampak terjadinya kemiskinan.Sebagai akibat dari berkurangnya lapangan pekerjaan dalam usaha tani dipedesaan,juga berpengaruh terhadap kaum wanita sebagai salah satu komponen rumah tangga pedesaan. Pada akhirnya kaum wanita mencari pekerjaan ke luar sektor pertanian baik diwilayah pedesaan maupun diwilayah perkotaan.Berangkat dari kerangka berfikir inilah, maka kami berinisiatif untuk membentuk suatu kelompok usaha yang terdiri dari beberapa orang anggota dengan nama Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Tagana Mandiri, yang terdiri dari Anggota TAGANA yang sebelumnya telah dibelajarkan memiliki keahlian menjahit. Kelompok usaha ini kedepannya diharapkan dapat berkembang dan mampu menarik minat masyarakat lainnya untuk bergabung dalam usaha ini. Dan untuk tujuan itulah,peran pemerintah, dalam hal ini Kementrian Sosial Republik Indonesia, sangat kami perlukan melalui program-program pemberdayaan yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. TUJUAN
Menumbuh kembangkan semangat berusaha dan beriktiar Anggota Tagana dan warga masyarakat. Membina Anggota Tagana dalam kegiatan usaha yang menjadi sumber penghasilan mereka selama ini, dengan harapan dapat merangsang munculnya motivasi dan inovasi produk dalam menjalankan usaha mereka. Meningkatkan posisi tawar para anggota kelompok usaha dalam menjalankan usaha mereka. Mengembangkan jaringan usaha anggota, sehingga pendapatan mereka dariusaha yang dilakukan dapat meningkat. Meningkatkan kapasitas produksi para anggota, baik secara kualitas maupunkuantitas.
SASARAN
Sasaran dari kegiatan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) ini adalah :
Para anggota dan kelompok masyarakat disekitar wilayah operasional KUBE Tagana Mandiri. Para ibu-ibu rumah tangga yang memiliki keahlian menjahit sebagai pekerjaan sampingan.
NAMA KELOMPOK
Kelompok usaha yang kami bentuk yang menaungi anggota bernama Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Tagana Mandiri.
ALAMAT KELOMPOK
Adapun Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Tagana Mandiri berdomisili di Kp.kandangsapi RT.03/06 Desa Sindangasih kec. karangtengah, Kab. Cianjur, Prov. Jawa Barat.
DESKRIPSI USAHA
Bisnis konveksi adalah suatu jenis bisnis yang cukup populer di indonesia. Tersebar disetiap daerah. Kepopuleran bisnis konveksi utamanya adalah karena disebabkan oleh dua hal. Pertama, karena produk yang dihasilkan oleh industri konveksi, yaitu pakaian yang merupakan kebutuhan dasar manusia, maka market untuk bisnis konveksi akan selalu ada. Pangsa pasar yang jelas, membuat banyak orang yang mengadu peruntungan dibisnis ini. Yang kedua, bisnis konveksi menjadi populer karena entry barrier untuk bias memulai bisnis ini tidak terlalu besar. Seseorang bisa memulai bisnis ini hanya dengan bermodalkan dua atau tiga buah mesin jahit. Dan mesin jahit, adalah satu mesin produksi yang cukup terjangkau harganya oleh masyarakat. Dengan bisnis ini seseorang dapat menjalankan usahanya dari garasi rumah atau ruangan kecil yang memiliki luas hanya beberapa meter persegi saja. Sedangkan untuk masalah pemasaran produk, bisnis ini cukup menjanjikan untuk dilakukan, kebutuhan masyarakat terhadap produk konveksi sangatlah luas. Dan Kabupaten Cianjur sesungguhnya menyimpan peluang pasar yang sangat besar bagi usaha konveksi. Seperti untuk kebutuhan seragam karyawan pabrik, seragam sekolah, kebutuhan hari raya seperti idul fitri, dan lain sebagainya.
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
Terlampir
PENGURUS DAN ANGGOTA KELOMPOK
Ketua : Chollil Rusadi Sekretaris : Asep Moh Muhsin Bendahara : Siti Aisyah Anggota : Yusep Yuswandi Arif Abdullah Nia Kurniati Muhamad Hasanudin Jemjem Jefri Aminin
PENUTUP
Demikian proposal ini kami ajukan sebagai pertimbangan. Kami berharap bapak beserta jajarannya dapat merealisasikan proposal permohonan pengembangan Kelompok Usaha Bersama Mandiri (KUBE) ini. Atas segala perhatian dan bentuk yang bapak berikan kepada kami baik secara materil maupun non materil. Kami ucapkan sebesar-besarnya. Semoga segala kebaikan yang telah bapak berikan mendapat balasan dari Allah SWT.
Cianjur, 22 Februari 2011
Lembar Pengesahan
Kelompok Usaha Bersama (KUBE) TAGANA MANDIRI
CHOLLIL RUSADI ASEP MOH. MUHSIN Ketua Sekretaris
Mengetahui : Kepala Desa Sindangasih Camat karangtengah
Pengaruh Customer Satisfaction Dan Trust Terhadap Customer Loyalty Dan Word of Mouth Melalui Customer-Based Corporate Reputation BRI Cabang Gresik Panglima Sudirman