Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN WAWANCARA

INVESTASI DALAM ISLAM

USAHA MAKANAN KOREA

“DAPOOR ANAK KOLONG”

Disusun Oleh:

Nama: Fitria Santi

NIM: 160603178

Dosen Pengampu: Israk Ahmadsyah, B.Ec., M.Ec., M.Sc.

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS UIN AR-RANIRY

2018-2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Di zaman sekarang ini yang semakin modern, sudah banyak variasi-variasi
makanan yang diperkenalkan di Indonesia, salah satu nya makanan di negeri
Gingseng yaitu Korea Selatan. Makanan tersebut pun lalu diperkenalkan lewat sebuah
usaha makanan yang terletak di Banda Aceh.
Usaha makanan korea ini dijalankan oleh sepasang kakak adik. Sebelumnya
usaha ini adalah usaha rumahan yang awalnya dijalankan pada tanggal 18 Januari
2018 yang beralamat kan di Jl. Kartika Lr. Bayatika 2 No. 397 Asrama TNI-AD PHB
Lamprit Banda Aceh. Usaha makanan ini merupakan usaha makanan korea tanpa
micin dan halal yang pertama ada di Banda Aceh, karena di kalangan masyarakat
pasti berfikir bahwa makanan korea tidak halal. Jadi, selaku owner dari usaha ini
memodifikasi makanan ini agar menjadi halal dan dapat dinikmati oleh kalangan
masyarakat di Banda Aceh.
Setelah berjalan 1 tahun usaha ini, akhirnya selaku owner ingin membuka tempat
yang baru dan resmi dibuka pada 17 Juni 2019. Usaha makanan korea tersebut pun
sudah pindah alamat ke Jl. Nuri Kp. Keuramat (Belakang Tabina Swalayan Jl. Pocut
Baren) Banda Aceh.

B. Tujuan
Ingin mengetahui tentang sistem bagi hasil apa yang mereka terapkan pada
usaha makanan korea tersebut.

C. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 25 Juni 2019, pukul 10.05 WIB.
Tempat pelaksanaan wawancara pun penulis terjun langsung ke tempat nya yang
beralamat di Jl. Nuri Kp. Keuramat (Belakang Tabina Swalayan Jl. Pocut Baren)
Banda Aceh.
BAB II

PEMBAHASAN
A. Proses Produksi
Melalui wawancara, penulis mendapatkan info bahwa proses produksi yang
dilakukan oleh usaha makanan korea ini adalah dimasak terlebih dahulu. Karena
makanan korea itu sendiri identik dengan makanan yang masih hangat bukan dingin
saat disajikan kepada para pelanggannya. Dalam memproduksinya pun tidak
memakan waktu yang sangat lama, jadi para pelanggan yang menunggu pun juga
tidak memakan waktu yang sangat lama.

B. Pemasaran
Awal nya usaha ini memasarkan atau memproduksikan makanan nya hanya
melalui media sosial saja, seperti: Instagram dan Facebook. Lalu lambat laun karena
semakin banyak nya pelanggan usaha ini pun dipasarkan atau diproduksi nya dari
mulut ke mulut, jadi tidak heran jika peminat makanan korea ini sangat ramai.
Berbicara harga, di tempat makanan korea ini memiliki harga yang masih bisa
dijangkau oleh anak sekolah atau bahkan anak kuliahan yang mayoritasnya sangat
menyukai makanan korea. Tarif makanan yang dipasang pun bervariasi, mulai dari
Rp. 8.000- Rp.35.000.

C. Strategi Penjualan
Setelah melakukan wawancara, penulis mendapati info bahwa owner sendiri
tidak memiliki strategi tersendiri, mereka hanya menargetkan pada keadaan tempat
agar pelanggan yang datang merasa nyaman tanpa harus merasakan kepanasan, serta
mereka juga memfokuskan pada makanan yang bertujuan ingin beda dari makanan
yang lainnya dan dapat diterima oleh lidah para pelanggan.

Dalam menekuni usaha ini pun, selaku yang menjalankan usaha mereka belum
menemukan kendala yang ditemukan sampai sekarang, semua nya berjalan dengan
sangat lancar dengan dibantu oleh para karyawan yang mereka pekerjakan.
 Laporan Keuangan
Modal awal: Rp. 45.000.000
Beban
Beban sewa tempat: Rp. 13.000.0000
Beban perlengkapan: Rp. 10.000.000
Beban listrik & air: Rp. 600.000
Beban Pemasaran: Rp. 100.000
Biaya Usaha
Gaji karyawan: Rp. 1.000.000
Uang makan: Rp. 200.000

D. Sistem Pembiayaan dan Sistem Bagi Hasil


Pada usaha yang ditekuni ini terdapat sistem pembiayaan mudharabah,
walaupun pada awal nya owner tersebut membuka usaha rumahan sebelum membuka
tempat yang lebih strategis, pemodal ini juga mendatangi bank untuk mengambil
pinjaman.
Pada sistem bagi hasil, owner membuat bagi hasil yang mana bagi hasil nya
tersebut 25% untuk si owner, 25% untuk karyawan, dan 50% disimpan untuk
membuka cabang yang mana cabang tersebut ingin didirikan di daerah Darussalam,
Banda Aceh.
BAB III

KESIMPULAN
Semakin berkembang nya zaman, semakin banyak pula makanan yang akan
diperkenalkan di kalangan masyarakat nantinya. Salah satunya ialah makanan yang
berasal dari Korea ini. Di negerinya makanan ini ada yang non halal, tetapi pada salah
satu usaha makanan yang beralamatn di Pocut Baren ini mereka membuat semua
makanan nya halal dan bahan pun tanpa import dan tentu saja mereka juga berusaha
agar usaha makanan ini bisa diterima dilidah masyarakat Banda Aceh. Harga yang
dipasang pun masih cocok untuk anak sekolahan dan anak kuliahan serta tempat yang
disajikan pun cukup nyaman untuk anak kuliahan yang lelah setelah kuliah seharian.
LAMPIRAN FOTO

Anda mungkin juga menyukai