Disusun Oleh:
Dosen Pembimbing :
Pengusul,
Menyetujui,
Pembimbing I,
III. Pembimbing
1. Totok Ruki Biyanto, Ph.D
V. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang akan diangkat dalam
tugas akhir ini yaitu:
1. Bagaimana Optimisasi Plantwide Control dan Kondisi Operasi pada Proses
CO2 Absorbtion Plant?
2. Bagaimana dampak penerapan Optimisasi Plantwide Control dan Kondisi
Operasi pada Proses CO2 Absorbtion Plant terhadap kuantitas dan kualitas
produk, penggunaan energi, serta sisi ekonomi yang lain?
VII. Tujuan
Tujuan dilakukan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Merancang Optimisasi Plantwide Control dan Kondisi Operasi pada Proses
CO2 Absorbtion Plant
2. Menganalisa dampak penerapan Optimisasi Plantwide Control dan Kondisi
Operasi pada Proses CO2 Absorbtion Plant terhadap kuantitas dan kualitas
produk, penggunaan energi, serta sisi ekonomi yang lain.
9.1 Absorber
Absorber adalah alat pemisahan suatu komponen gas oleh zat cair sebagai pelarut.
Prinsip kerjanya adalah suatu campuran gas diumpankan dari bawah (bottom) tower
absorber, untuk dikontakkan dengan zat cair dari atas (top) absorber. Kompenen gas yang
mempunyai kelarutan terbesar pada cairan tersebut akan larut bersama adsorben (zat cair)
dan menjadi bottom produk, sedangkan komponen gas lainnya yang tidak terlarut dalam
absorben akan ke atas sebagai top produk. Karna prinsip kerja Absorber berdasarkan
kelarutan gas dalam cairan, maka kondisi operasi Absorber adalah pada temperatur
rendah, dan tekanan tinggi. Dimana pada kondisi ini, daya larut gas dalam fase cair akan
maksimal (ingat hukum gas ideal ).
9.3 Striper
Stiper adalah kebalikan dari absorber. Striper adalah alat yang digunakan untuk
memisahkan suatu komponen zat cair dari campurannya dengan menggunakan gas
sebagai penyerap. Prinsip kerja stipper berdasarkan kemampuan zat cair untuk menguap
ke gas stipping. Kebalikan dari absorber, kondisi operasi stipper yaitu pada temperatur
tinggi dan tekanan rendah. Temperatur yang digunakan disesuaikan dengan titik didih
larutan yang ingin dipisahkan dari campurannya. Adapun cara kerja nya yaitu camouran
zat cair di umpankan dari top stipper, dan dikontakkan dengan gas stipping dari bottom
stipper. Komponen zat cair tertentu akan tersripping/ menguap bersama aliran gas
kebagian top sripper, sedangkan cairan ang tidak terstipping akan mengalir ke bottom
stipper sebagai bottom produk.
dimana:
p = tekanan (mutlak)
V = volume
n = jumlah mole pada zat
𝑉
𝑉𝑚 = 𝑛 = volume molar, volume dari 1 mole gas atau cair
T = temperatur mutlak
R = gas konstan ideal (8,3144621 J/molK)
𝑃𝑐 = tekanan pada titik kritis
𝑇𝑐 = temperatur mutlak pada titik kritis.
Bulan
No Kegiatan September Oktober Nopember Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi
1
literatur
Pengumpulan
data kolom
2 deetanizer
pada proses
cryogenic
Pemodelan
3 proses kolom
deetanizer
Perancangan
4 plantwide
control
Pengujian
performansi
5
sistem dan
analisa
Penyusunan
6
laporan
XII. Daftar Pustaka
[1] M. Pilling, Be Smart about Column Design, Sulzer Chemtech USA, 2012.
[3] M. L. Gray, United States Patent: Cryogenic Recovery of LPG from Natural Gas,
1984.
[4] https://auduboncompanies.com/using-cryogenic-separation-for-ngl-extraction-
101/ [Diakses 27 Januari 2019].
[9] D. Jones, Plant Wide control system design : Primary controlled variable
selection., 2014.
[10] D. Jones, Plant Wide control system design : Secondary controlled variable
selection., 2014.
[11] S. Skogestad, Control structure design for complete chemical plants, 2004.