Anda di halaman 1dari 28

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketersediaan buah kopi yang ada di Indonesia belum dapat dimanfaatkan secara
optimal oleh kaum petani, produsen, baik industri kecil, menengah, dan sedang, serta
masyarakat yang berada pada jalur produksi kopi. Padahal biji kopi di Indonesia
memiliki beberapa keunggulan. Sejauh ini, pengendalian proses pengolahan biji
kopi juga masih belum optimal. Salah satu penyebab adalah minimalnya pengetahuan
tentang tahap-tahap proses pengolahan biji kopi bagi kaum petani, kaum produsen
dan masyarakat. Biji kopi yang masuk ke dalam pengeringan adalah biji kopi yang
sudah terfermentasi disaat pencucian biji kopi, tergantung dengan metode dan
proses yang di inginkan untuk membuat kopi tersebut. Standar Nasional Indonesia
(SNI) kadar air biji kopi adalah 11% - 12% Asni, Nur. Meilin, Araz. 2015 [1].
Pengeringan hasil pertanian secara khusus adalah pengeluaran air dari suatu
hasil pertanian sampai tercapai kadar air keseimbangan dengan udara lingkungan
atau sampai tingkat kadar air dimana jamur, serangga dan enzim yang bersifat
merusak tidak dapat aktif lagi, Haryadi. 2011 [2]. Masalah ketidakseragaman kadar
air produk hasil pengeringan juga merupakan akibat dari ketidakmerataan aliran
panas di dalam ruangan rumah pengering kopi. Untuk memecahkan masalah
tersebut perlu dilakukan suatu analisis distribusi temperature udara menggunakan
prangkat lunak dan pola aliran di dalam ruang pengering. Dengan mensimulasikan
distribusi dan pola aliran udara ini, akan dapat ditentukan desain bangunan beserta
penempatan parameter-parameter penentu diatas secara tepat sehingga tujuan
keseragaman mutu produk terpenuhi. Pada saat ini, Metode Perhitungan Dinamika
Fluida (Computational Fluid Dynamic) atau yang biasa disebut CFD adalah suatu
cabang dari mekanika fluida yang menggunakan metode numerik untuk dapat
menyelesaikan dan menganalisa elemen-elemen yang akan disimulasikan,
Tuakia,Firman.2008 [3]. Dengan menggunakan CFD dapat diketahui penyebaran
2

temperatur, penyebaran tekanan, dan arah aliran udara pada dryerbox dan elemen
pemanas. Sehingga pada penlitian ini penulis menggunakan perangkat lunak
Gambit 2.4.6 dan Ansys 17.0 sebagai alat pendukung untuk mengetahui hasil yang
akan di simulasikan. Gambit digunakan untuk menggambar model dan meshing
sedangkan Ansys untuk melakukan iterasi perhitungan berdasarkan metode simulasi
Computational Fluid Dynamic.
Pemanfaatan energi surya dengan menggunakan plastik UltraViolet (UV) juga
merupakan alternatif untuk mengatasi kendala pengeringan dengan sinar matahari
langsung yang umum berlaku di masyarakat seperti kapasitas yang rendah dan
membutuhkan waktu yang lama, serta resiko kontaminasi dan gangguan dari
binatang selama proses penjemuran yang menyebabkan hasil pengeringan kurang
higienis. Oleh karena itu, pemanfaatannya sebagai sumber energi untuk pengering
produk pertanian diharapkan menjadi solusi alternatif terhadap permasalahan biaya
serta terbatasnya ketersediaan energi untuk proses pengeringan terutama bagi usaha
kecil menengah yang ada di pedesaan. Penelitian ini didukung oleh berbagai pihak
dalam memfalisitasi potensi yang dimiliki mahasiswa untuk mengkaji,
mengembangkan, dan menerapkan ilmu dan teknologi yang telah dipelajarinya di
perkuliahan kepada masyarakat luas.

1.2 Payung Penelitian


Topik penelitian ini berada dalam payung peta jalan penelitian di Universitas
Nusa Cendana terkait konversi energi dengan menggunakan metode simulasi
Computational Fluid Dynamic, melalu CFD dapat diketahui penyebaran temperatur,
penyebaran tekanan, dan arah aliran udara pada rumah pengering kopi
3

Ilustrasi keterkaitan usulan penelitian dengan peta jalan penelitian di Universitas


Nusa Cendana dapat dilihat pada alur berikut ini.

USULAN PENELITIAN

Obyek Tema
Simulasi Computational Fluid Dynamic Rekayasa energi
(CFD) Rumah Pengering Kopi Menggunakan
Plastik UltraViolet (UV) Solar Dryer

PETA JALAN PENELITIAN UNDANA

Tujuan Payung penelitian


Untuk mengetahui distribusi temperatur pada Efisiensi pemanfaatan energi
ruangan uji dari hasil simulasi dan Untuk
mensimulasikan pola aliran udara.

Sasaran
Wilayah Komponen / Topik
Penemuan teknologi hemat energi
melalui pemanfaatan plastik UV Penelitian rekayasa Penelitian rekayasa
pada rumah pengering kopi. energy yang energi yang mengarah
bermanfaat bagi pada penemuan
sosial ekonomi teknologi hemat energi

1.3 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses pengeringan
biji kopi pada rumah pengering yang menggunakan plastik UV solar dryer dengan
model simulasi (Computational Fluid Dynamic) CFD.

1.4 Batasan Masalah


Agar permasalahan tidak meluas dibutuhkan batasan-batasan sebagai berikut:
1. Melakukan analisis dengan metode simulasi CFD menggunakan perangkat
lunak Gambit 2.4.6 dan Ansys 17.0 : Student Version pada rumah pengering
kopi.
4

2. Rumah pengering kopi menggunakan plastik Ultra Violet 6% tebal 0,2 mm


(UV solar dryer) dengan ukuran 10 m x 6 m x 3 m.

1.5 Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui distribusi temperatur pada ruangan uji dari hasil simulasi
dengan menggunakan perangkat lunak Gambit 2.4.6 dan Ansys 17.0 : Student
Version.
2. Untuk mensimulasikan pola aliran udara panas yang terjadi pada ruang
pengering menggunakan model simulasi CFD.

1.6 Manfaat Penelitian


Dalam melakukan penelitian ini, mahasiswa diharapkan dapat :
1. Mampu memahami hasil simulasi perpindahan panas, dan aliran udara
pada rumah pengering kopi.
2. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi untuk para peneliti
lainnya yang ingin melakukan penelitian terkait simulasi CFD
menggunakan perangkat lunak Gambit 2.4.6 dan Ansys 17.0 : Student
Version pada rumah pengering kopi.
3. Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pemakai Rumah pengering kopi
menggunakan plastik Ultra Violet, terutama bagi para petani maupun
industri.
5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu


Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan
penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji
penelitian yang dilakukan. Penulis tidak menemukan penelitian dengan judul yang
sama seperti judul penelitian penulis, sehingga pada penlitian ini penulis
menggunakan prangkat lunak Gambit 2.4.6 dan Ansys 17.0 yang belum pernah
dilakukan penlitian terdahulu sebelumnya. Namun penulis mengangkat beberapa
penelitian sebaga referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis.
Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa jurnal terkait dengan penelitian yang
dilakukan penulis.

Terzuoli, dkk. [4] melakukan penelitian kode validasi data eksperimen CFD
terhadap aliran stratified air-udara. Pada aliran inlet menggunakan variasi kecepatan
superfisial air dan udara. Penelitian dilakukan menggunakan aplikasi Ansys CFX dan
Fluent 10.0. Dengan penampang persegi panjang dengan tinggi 0,1 m, lebar 0,2
m dan panjang 13 m. Hasilnya adalah data eksperimen dan simulasi telah dilakukan
dengan CFD melalui aplikasi NEPTUNE CFD V1.0.6, FLUENT 6.1, dan CFX 10.0
dimodelkan dengan Gambit 1.0 dan ANSYS ICEM 10.0 software.
Desamala, dkk. [5] pernah meneliti Simulasi CFD dan validasi pola aliran
bounderies transisi aliran dua fasa air-minyak melalui pipa horisontal Pipa yang
digunakan pipa horisontal dengan diameter dan panjang masing-masing 0,025 m
dan 7,16 m. Metode VOF digunakan dalam penelitian ini, pengaruh tegangan
permukaan digunakan untuk memprediksi terjadinya pola aliran. Aplikasi yang
digunakan Ansys CFD dan Fluent. Hasil penelitian untuk memprediksi pola aliran
pada sistem 47.037 sel didapatkan untuk simulasi transisi gelombang
dikelompokkan ke aliran campuran bertingkat.
6

Kardhinata, E & Setiado, H. [6] melakukan penelitian tentang Penerapan


Teknik Fermentasi Dan Pengeringan Untuk Meningkatkan Kualitas Biji Kakao Guna
Meningkatkan Pendapatan Masyarakat. Dalam penelitian ini memanfaatkan plastik
UV (UltraViolet) dimana Plastik UV ialah plastik khusus yang dapat menyaring sinar
ultraviolet dengan kadar tertentu. Pada umumnya Plastik UV yang dijual dipasaran
tertulis angka 6%, 12%, dan 14%. Angka tersebut adalah kandungan UV protector
yang dimiliki plastik UV tersebut. UV protector ditambahkan mempergunakan
lapisan bahan kimia pada plastik. Semakin tinggi kandungan UV protektor
biasanya plastik UV akan berwarna putih susu makin gelap. Penelitian ini menjadi
referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis.
Bangun, I. [7] melakukan penelitian tentang Analisa Hasil Pengujian Alat
Pengering (dryerbox) Kopi Menggunakan Elemen Pemanas Listrik dan
Membandingkan dengan Hasil Simulasi Menggunakan CFD. Penelitian ini bertujuan
dan menghasilkan sebuah sistem gabungan antara PV Panel yang berperan untuk
mengisi energi listrik ramah lingkungan ke baterai dan pengering biji kopi untuk
memanaskan udara dan untuk mengeringkan biji yang berfungsi dalam membuat
pengering yang efektif dan higenis serta bisa digunakan tanpa adanya pengaruh
cuaca. Perbedaan antara penelitian terdahulu ini dengan yang sekarang penulis teliti
ialah pada penelitian yang dilakukan oleh Bangun, I. (2019). Membuat pengering
dengan bantuan PV Panel yang dapat digunakan tanpa adanya pengaruh cuaca
sedangkan penelitian penulis mendapatkan perhitungan dan simulasi Computational
Fluid Dynamics (CFD) validasi eksperimental rumah pengering kopi menggunakan
plastik ultra violet (UV solar dryer) dengan mekanisme konveksi alamiah.
2.2. Teori Dasar
2.2.1. Pengeringan
Proses pengeringan merupakan bagian penting dalam penanganan komuditi
hasil pertanian. Pengering selain bertujuan untuk mengawetkan bahan, juga dapat
menjadikan lebih ringkas, lebih mudah diangkut dan diolah. Proses ini harus
dilakukan secara benar karena akan mempengaruhi kualitas komponen gizi yang
terkandung dalam bahan pangan tersebut. Selain itu proses pengeringan juga akan
sangat menentukan mutu visual dari produk yang dihasilkan.
Pengeringan hasil pertanian secara khusus adalah pengeluaran air dari suatu
hasil pertanian sampai tercapai kadar air keseimbangan dengan udara lingkungan
atau sampai tingkat kadar air dimana jamur, serangga dan enzim yang bersifat
merusak tidak dapat aktif lagi. Pada umumnya keadaan ini dicapai pada tingkat
kadar air 12-14% basis basah, Haryadi. 2011 [2].

2.2.2. Perpindahan Panas


Perpindahan energi dalam bentuk kalor atau panas antara fluida atau benda
yang berbeda temperatur disebut sebagai perpindahan panas. Kalor terbagi
menjadi 2 jenis yaitu kalor laten dan kalor sensibel, kalor laten adalah kalor yang
dibutuhkan untuk berubah fasa contohnya dari padat menjadi cair. Sedangkan kalor
sensibel adalah kalor yang diberikan atau dilepaskan oleh suatu jenis fluida tanpa
menyebabkan perubahan fasa fluida tersebut, Holman, J. P. 2010 [8].

A. Perpindahan Panas Konduksi


Perpindahan panas dari partikel yang lebih panas ke partikel yang lebih dingin
sebagai hasil dari interaksi antata partikel tersebut. Karena partikelnya tidak
berpindah, umumnya konduksi terjadi pada medium padat, tetapi bisa juga fluida
seperti cari dan gas. Perpindahan panas di sini terjadi akibat interaksi antar partikel
tanpa diikuti perpindahan partikelnya. Berdasarkan percobaan, dapat dibuktikan
bahwa laju perpindahan panas konduksi melalui sebuah plat pada perbedaan
temperatur plat, bentuk geometri, dan sifat materialnya, disajikan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Perpindahan Panas Konduksi Melalui Sebuah Plat.
[sumber : Holman, J. P. 2010].

Laju perpindahan perpindahan panas konduksi dapat diperoleh dengan


persamaan
dt
Q c =−k A ( ) (sumber : Holman, J. P. 2010) (2.1)
dx
Dimana :
Qc = Laju perpindahan panas (W).
K = Konduktivitas Termal (W/m.K).
A = luas penampang yang terletak pada aliran panas (m 2) .
dt
( ) = Gradien temperature dalam aliran panas (K/m).
dx

B. Perpindahan Panas Konveksi


Perpindahan panas konveksi adalah perpindahan panas antara permukaan padat
yang berbatasan dengan fluida yang mengalir. Fluida disini bisa dalam fasa gas
ataupun fasa cair. Syarat utama mekanisme perpindahan panas konveksi adalah
adanya aliran fluida.
Persamaan laju perpindahan panas konveksi secara umum :
q conveksi= h A( ∆ T ) (sumber : Holman, J. P. 2010). (2.2)
Dimana :
q conveksi = Laju perpindahan panas konveksi (W).
h = Koefisien perpindahan panas (W/m 2 K).
∆T = Perbedaan suhu (K).
Perpindahan panas konveksi ini juga dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
perpindahan panas konveksi bebas dan perpindahan panas konveksi paksa. Konveksi
alamiah (konveksi bebas) terjadi karena fluida bergerak secara alamiah dimana
pergerakan fluida tersebut lebih disebabkan oleh perbedaan massa jenis fluida akibat
adanya variasi suhu pada fluida tersebut. Sementara konveksi paksa terjadi apabila
gerakan fluida dibantu dengan alat yang digunakan untuk menggerakan fluida
tersebut, misalnya kompresor, blower, pompa dan sebagainya. disajikan pada
Gambar 2.2.

Gambar 2.2 Perpindahan panas konveksi paksa dan alamiah.


[sumber : Holman, J. P. 2010].
Dasar dari perpindahan panas konveksi adalah boundary layer atau lapisan
batas. Perpindahan panas konveksi dipengaruhi oleh bagaimana fluida bergerak.
Lapisan batas menjadi awal untuk mempelajari gerakan fluida atau yang disebut juga
aliran fluida.

C. Perpindahan Panas Radiasi


Perpindaan panas radiasi adalah proses perpindahan panas secara fundamental
sangat berbeda dengan yang konduksi dan konveksi, dimana kedua benda yang saling
bertukar panas tanpa harus melalui kontak fisik, dan panas yang dipindahkan tidak
memerlukan medium shingga proses ini berlangsung dalam ruang hampa udara.
disajikan pada Gambar 2.3.

Laju perpindahan panas radiasi dapat ditulis sebagai berikut:


q radiasi = δ . τ . A(∆ T )4 [sumber : Holman, J. P. 2010] (2.3)

Dimana :
q radiasi = Laju perpindahan panas radiasi (W)
δ = Emisivitas ( untuk benda hitam :1 )
τ = Konstanta stefen Bolttzman (5,67 x 10-8 W/m2K4)

Gambar 2.3. Skema Perpindahan Panas Radiasi.


[sumber : Holman, J. P. 2010].
D. Bilangan Reynold
Dalam mekanika fluida, bilangan Reynolds adalah rasio antara gaya inersia
(vsρ) terhadap gaya viskos (μ/L) yang mengkuantifikasikan hubungan kedua gaya
tersebut dengan suatu kondisi aliran tertentu. Bilangan ini digunakan untuk
mengidentikasikan jenis aliran yang berbeda, misalnya laminar, turbulen atau
transisi. Bilangan Reynold merupakan salah satu bilangan tak berdimensi yang
paling penting dalam mekanika fluida dan digunakan, seperti halnya dengan
bilangan tak berdimensi lain, untuk memberikan kriteria untuk menentukan
dynamic similitude.
Jika dua pola aliran yang mirip secara geometris, mungkin pada fluida yang
berbeda dan laju alir yang berbeda pula, memiliki nilai bilangan tak berdimensi
yang relevan, keduanya disebut memiliki kemiripan dinamis.
Rumus bilangan Reynolds umumnya adalah sebagai berikut:
ρ v d gaya inersia
Re = = [sumber : Holman, J. P. 2010]. (2.4)
μ Viskositas
Dimana:
Re = Bilangan renolds

d = Diameter pipa (m)

μ = Viskositas absolute fluida dinamis (kg/m s)


v = Kecepatan fluida (m/s)
ρ = Kerapatan fluida (kg/m3)

E. Intensitas Radiasi Sinar Matahari di Kota Kupang


Iklim di Kupang dalam setahun lebih didominasi dengan musim kemarau dari
pada musim penghujan. Tahun 2016 temperatur udara terendah kota Kupang adalah
22,70C dan temperatur tertinggi adalah 34,60C.33. Radiasi matahari di Kota Kupang
disajikan pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4. Intensitas radiasi sinar matahari di Kota Kupang.


[Sumber : Temperatur udara kota Kupang Tahun 2016].
2.2.3. CFD (Computational Fluid Dynamics)
Computational Fluid Dynamics (CFD) adalah suatu cabang dari mekanika
fluida yang menggunakan metode numerik untuk dapat menyelesaikan dan
menganalisa elemen-elemen yang akan disimulasikan. Dalam aplikasinya, aliran
fluida baik cair maupun gas adalah suatu zat yang sangat lazim dalam kehidupan
sehari-hari. Misalnya pengkondisian udara bagi bangunan dan mobil, pembakaran
pada motor bakar, aliran kompleks pada alat penukar kalor, reaktor kimia, dan
lain-lain. Prinsip kerja pada CFD adalah model yang akan kita simulasikan berisi
fluida akan dibagi menjadi beberapa bagian atau elemen. Elemen-elemen yang
terbagi tersebut merupakan sebuah kontrol perhitungan yang akan dilakukan oleh
software selanjutnya elemen diberi batasan domain dan boundary condition. Prinsip
inilah yang banyak digunakan pada proses perhitungan dengan menggunakan
bantuan komputasi, Tuakia, Firman. 2008. [9].
Secara umum CFD terdiri dari dua kata yaitu:
1. Computational : segala sesuatu yang berhubungan dengan matematika
dan metode numerik atau komputasi.
2. Fluid Dinamyc : dinamika dari segala sesuatu yang mengalir.

Ditinjau dari istilah di atas, CFD bisa berarti suatu teknologi komputasi yang
memungkinkan untuk dapat mempelajari dinamika dari benda-benda atau zat
yang mengalir.
Maka secara definisi, CFD adalah ilmu yang mempelajari cara memprediksi
aliran fluida, perpindahan panas, reaksi kimia, dan fenomena lainnya dengan cara
menyelesaikan persamaan-persamaan matematika (model matematika).
Pengembangan sebuah perangkan lunak (software) CFD mampu memberikan
kekuatan untuk mensimulasikan aliran fluida, perpindahan panas, perpindahan
massa, benda-benda bergerak, aliran multifasa, reaksi kimia, dan struktur. Dengan
menggunakan software ini, kita dapat membuat virtual prototype dari sebuah sistem
yang ingin kita analisa dengan menerapkan kondisi nyata di lapangan.
Sejarah CFD berawal pada tahun 60-an dan terkenal pada tahun70-an. Awal
pemakaian konsep CFD hanya digunakan untuk aliran fluida dan reaksi kimia,
namun seiring dengan perkembangannya industri ditahun 90-an membuat CFD
makin dibutuhkan dari pada berbagai aplikasi lainnya. Contohnya sekarang ini
banyak sekali paket-paket software CAD yang menyertakan konsep pemakaian
konsep CFD yang dapat dipakai untuk menganalisa stress dan analisa aliran fluida
yang terjadi pada desain yang dibuat.

A. Penggunaan CFD
Dalam aplikasinya, CFD dapat digunakan untuk :
1. Insinyur, khususnya dalam hal teknik refrigerasi dan pengkondisian udara
untuk mendesain tempat atau ruangan sesuai dengan kebutuhan seperti
refrigerator, air-conditioner, termal strorage, dan lain sebagainya.
2. Arsitek untuk mendesain ruang atau lingkungan yang
nyaman.
3. Desainer kendaraan untuk meningkatkan tingkat
aerodinamiknya.
4. Analisis kimia untuk memaksimalkan hasil dari reaksi kimia dalam peralatan.
5. Bidang kedokteran untuk menganalisa aliran darah dalam barterial
(computational hemodynamics).
6. Bidang petrokimia untuk strategi optimal dari oil
recovery.
7. Bidang militer untuk mengembangkan senjata dan mengestimasi seberapa
besar kerusakan yang diakibatkannya.
8. Analisis failure untuk mencari sumber-sumber kegagalan pada suatu sistem
pembakaran atau aliran uap panas misalnya.
B. Manfaat CFD
Ditinjau dari segi manfaat terdapat tiga hal yang merupakan alasan kuat kenapa
harus menggunakan CFD, yaitu : insight, foresight, dan efficiency.
1. Pemahaman Mendalam (Insight)
Apabila dalam mendesain sebuah sistem atau alat yang sulit untuk dibuat
prototype-nya atau sulit untuk dilakukan pengujian, CFD memungkinkan untuk
digunakan secara virtual ke dalam alat/sistem yang dapat disaksikan melalui
CFD yang belum tentu dapat dilihat dengan cara lainnya.
2. Prediksi Menyeluruh (Foresight)
Dikarenakan CFD adalah suatu perangkat lunak yang digunakan untuk
memprediksi apa yang terjadi pada alat/sistem yang didesain dengan satu
atau lebih kondisi batas, maka dapat ditentukan desain yang optimal.
3. Efisiensi Waktu dan Biaya (Efficiency)
Foresight yang diperoleh dari CFD dapat membantu untuk mendesain lebih
cepat dan lebih hemat biaya. Analisis atau simulasi CFD akan mempersingkat
waktu riset dan desain sehingga juga akan mempercepat produk untuk sampai
ke pasaran.

C. Proses Simulasi CFD


Pada umumnya terdapat tiga tahapan yang harus dilakukan ketika melakukan
simulasi pada CFD, yaitu sebagai berikut :
1. Preprocessing
Hal ini merupakan langkah pertama dalam membangun dan menganalisis
sebuah model pada CFD. Teknisnya adalah membuat model dalam paket CAD
(Computer Aided Design), membuat mesh yang sesuai, kemudian menerapkan
kondisi batas dan sifat-sifatnya.
2. Solving
Program inti pencari solusi CFD atau solvers menghitung kondisi-kondisi
yang diterapkan pada saat preprocessing.
3. Postprocessing
Ini adalah langkah terakhir dalam analisis CFD. Hal yang dilakukan pada
langkah ini adalah mengorganisasi dan menginterprestasi data hasil CFD yang
biasa berupa kurva, gambar, dan animasi.
Beberapa prosedur yang digunakan pada semua pendekatan program CFD,
adalah sebagai berikut:
- Pembuatan geometri dari model
- Bidang atau volume yang diisi fluida dibagi menjadi sel-sel kecil (meshing)
- Pendefinisian model fisiknya, misalnya : persamaan-persamaan gerak + entalpi
+ konversi zat-zat yang kita defenisikan
- Persamaan matematika yang membangun CFD diselesaikan secara iteratif
- Analisis dan visualisasi dari solusi CFD

D. Metode Diskritisasi Computational Fluid Dynamics


Secara metematis CFD mengganti persamaan-persamaan differensial parsial dari
kontinuitas, momentum dan energi dengan persamaan-persamaan aljabar linear. CFD
merupakan pendekatabn daripersoalan yang asalnya kontinium (memiliki jumlah sel
tak terhingga) menjadi model yang diskrit (jumlah sel terhingga).
Perhitungan atau komputasi aljabar untuk memecahkan persamaan-persamaan
diferensial parsial ini ada beberapa metode (metode diskritisasi), diantaranya
adalah :
- Metode beda hingga (finite difference method)
- Metode elemen hingga (finite element method)
- Metode volume hingga (finite volume method)
- Metode elemen batas (boundary element method)
- Metode skema resolusi tinggi (high resolution scheme method)

Metode diskritisasi yang dipilah umumnya menentukan kestabilan dari


program numerik/CFD yang dibuat program software yang ada. Oleh karena itu
diperlukan kehati-hatian dalam cara mendiskritkan model khususnya cara mengatasi
bagian yang kosong atau diskontinu.

E. ANSYS Work Bench


ANSYS Work Beanch adalah salah satu prangkat lunak berbasiskan metode
elemen yang dipakai untuk menganalisa masalah-masalah rekayasa (engineering).
ANSYS Work Beanch juga dapat berinteraksi dengan prangkat lunak CAD sehingga
memudahkan pengguna dalam membangun model geometri dengan berbagai
perangkat lunak CAD.
ANSYS Work Beanch berisi beberapa fasilitas di antaranya:
- Mechanical, untuk analisa struktur (static) dan thermal (perpindahan
panas).
- Fluid Flow, yang terdiri dari ANSYS CEX dan Fluent, untuk analisa
CFD (computational fluid dynamics).
- Meshing Application, fasilitas untuk “meshing” baik pada CFD maupun
Explicit Dynamics.

F. Fluent
Fluent merupakan salah satu software computational fluid dynamics (CFD) yang
banyak digunakan saat ini untuk analisa CFD dimana, CFD adalah ilmu untuk
memprediksi aliran fluida, perpindahan kalor dan massa, reaksi kimia dan fenomena
yang lain dengan menyelesaikan persamaan-persamaan matematis. Berikut gambar
tampilan awal aplikasi ANSYS untuk pemilihan Fluid Flow (FLUENT) dan proses
simulasi dengan FLUENT mahdiy.wordpress.com/2012 [10].

Gambar 2.5. Tampilan awal Software ANSYS untuk pemilihan Fluid Flow
(FLUENT).
Gambar 2.6. Tampilan awal Software Fluid Flow (FLUENT).
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
Objek penelitian ini adalah untuk mengetahui perpindahan panas dan aliran
udara yang terjadi pada pengering kopi menggunakan plastik ultraviolet sehingga
dapat menyerap panas dari sinar matahari serta untuk melakukan simulasi model
rumah pengering kopi yang efisien menggunakan prangkat lunak Gambit 2.4.6 dan
Ansys 17.0.

3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian


Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2020 hingga selesai. Lokasi
penelitian ini bertempat di laboraturium Program Studi Teknik Mesin, Universitas
Nusa Cendana. Berikut disajikan rincian penelitian dan penyusunan tugas akhir
dalam Tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel 3.1. Jadwal pelaksanaan penelitian dan penyusunan tugas akhir.

Bulan
No Kegiatan
I II III IV

1 Penyusunan Proposal        

2 Seminar Proposal        

3 Persiapan Penelitian Dan Pengambilan Data        

4 Pelaksanaan Penelitian Dan Pengambilan Data        


5 Analisis Data        

6 Peyusunan Hasil Penelitian        

7 Penyusunan Tugas Akhir        

3.2. Alat dan Bahan


Tabel 3.2. Spesifikasi komputer untuk menggambar dan simulasi.
Perangkat Spesifikasi

Processor Intel(R) Core(TM) i3-7020U CPU @2.30GHz


RAM 4.00GB ( 3,88 GB usable )
VGA Card NVIDIA GeForce 840M
Operating System Windows 10 Pro 64-bit

Terdapat dua unsur penting yang menjalankan penelitian ini. Pertama adalah
perangkat lunak (software) yang menjadi alat utama untuk menjalankan proses
gambar geometri dan simulasi. Kedua adalah rumah pengering kopi menggunakan
plastic ultraviolet yang menjadi wadah untuk menjalankan perangkat lunak.

3.3. Metode Penelitian


Penelitian ini dilaksanakan dengan metode simulasi CFD menggunakan
perangkat lunak sehingga dapat mengetahui hasil simulasi dalam merancang rumah
pengering kopi. Dimana, perangkat lunak yang dimaksud adalah Gambit 2.4.6 dan
Fluent Ansys 17.0. Gambit digunakan untuk menggambar model dan membuat
meshing rumah pengering biji kopi. Sedangkan Fluent untuk iterasi perhitungan
berdasarkan metode simulasi CFD. Pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
perbandingan temperatur pada ruangan uji dari hasil simulasi dengan perangkat
lunak yang digunakan dan untuk mengetahui total energi yang diperlukan untuk
mengeringkan biji kopi.

3.4. Dimensi Rumah Pengering Kopi

Gambar 3.1. Tampak depan rumah pengering kopi.


Gambar 3.2. Tampak samping rumah pengering kopi.
Rancangan pengering kopi terdiri dari atas lantai beton, rangka baja ringan,
dan plastik ultraviolet. Lantai cor beton berfungsi untuk mencegah kehilangan panas.
Rangka bangunan terbuat dari galvanis yang dibentuk menjadi setengah lingkaran
berfungsi untuk menahan plastik utraviolet. Plastik ultraviolet yang digunakan
dengan spesifikasi tebal 0,02 mm, transmisi cahaya 85% dan absorbansi 15%.
Pengering kopi ini dilengkapi dengan 2 unit blower yang berfungi untuk mnegalirkan
udara pengering.
Gambar 3.3. Tampak atas rumah pengering kopi.

Parameter desain dari penelitian ini, jenis rumah pengering kopi yang terdiri dari
struktur atap parabola ditutup dengan palstik ultraviolet dengan ukuran panjang 10 m,
lebar 6 m, tinggi 6 m, dengan kapasitas muat sekitar 1000 kg kopi. Untuk
memperoleh laju perpindahan kalor yang maksimal ditambahkan blower agar
mendapatkan pengering yang optimal.

3.3.1 Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti prosedur sebagai berikut.

1. Mempersiapkan data awal yang diperoleh dari hasi perancangan rumah


pengering kopi.
2. Mendesain rumah pengering kopi menggunakan perangkat lunak Gambit
2.4.6 dan melakukan meshing pada ruang pengering serta pendefinisian
kondisi batas pada domain komputasi.
3. Melakukan pendefinisian model komputasi dan parameter-parameter
simulasi serta iterasi perhitungan menggunakan Fluent Ansys 17.0.
4. Menampilkan karakteristik rumah pengering seperti distribusi temperatur
dan aliran udara dengan menampilkan kontur dan vektor aliran dengan
menggunakan Fluent.
5. Melakukan analisis dan penyimpulan hasil simulasi CFD rumah pengering
biji kopi

3.3.2 Penggunaan Gambit dan Fluent


Alat pengering kopi yang akan disimulasikan terlebih dahulu dibuatkan model
geometri 3D dengan menggunakan prangkat lunak Gambit 2.4.6. yang meliputi: atap,
lantai, dinding, inlet dan outlet. Proses awal membuka prangkat lunak Gambit versi
2.4.6 ialah dengan klik tampilan software gambit, setalah muncul seperti gambar 3.4
maka klik Run untuk proses selanjutnya.

Gambar 3.4. Proses awal membuka prangkat lunak Gambit versi 2.4.6.
Langkah awal dalam melakukan simulasi (Computational Fluid Dynamic)
CFD rumah pengering kopi ialah membuat geometri pada prangkat lunak gambit
dengan menentukan titik Z, Y, dan X seperti pada gambar 3.5.
Gambar 3.5. Tampilan awal gambit.

Langkah selanjutnya dengan membuat geometri dan mesing pada rumah


pengering kopi dengan ukuran panjang 10 m, lebar 6 m, tinggi 3 m terlihat pada
Gambar 3.6 dan 3.7.

Gambar 3.6. Geometri pada rumah pengering kopi.


Gambar 3.7. Hasil meshing rumah pengering kopi.

3.3.3 Penggunaan Ansys Fluent


Menjalankan program Fluent, dengan cara memilih ikon Fluent pada
komputer. Memilih 3D Dimension, lalu mencentang seluruh pilihan yang ada di
display option dan memilih serial processing seperti pada gambar 3.8.

Gambar 3.8. Tampilan awal Fluent (Fluent Launcher).


Peroses pengaturan diawali dengan mengimport file mesh yang ingin disimulasikan.
File yang akan dibuka adalah model geometri yang telah di meshing pada prangkat
lunak Gambit versi 2.4.6 model yang telah dibuka akan di lakukan pengecekan
apakah model tersebut memiliki kesalahan. Pengecekan model telah selesai,
selanjutnya dilakukan tahapan pengaturan skala model kedalam satuan meter
seperti pada gambar 3.9.

Gambar 3.9. Tampilan membuka file model geometri (read mesh).

Tampilan selanjutnya adalah hasil geomatri dari Gambit dalam Fluent,


sehingga dapat dilakukan proses simulasi pada rumah pengering kopi pada software
Ansys versi 17.0 seprti pada gambar 3.10.
Gambar 3.10. Hasil gemoteri dari gambit versi 2.4.6.

3.4. Pengambilan Data


Data yang diperlukan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu
sebagai berikut.

1. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung di lapangan tempat
dilakukan penelitian tersebut. Untuk mendukung proses pengambilan data, maka
sebelumnya dapat dibuat terlebih dahulu rumah pengering ( kopi dan plastik
ultraviolet)
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari studi literatur yang tersedia baik
itu dari referensi buku, jurnal, artikel, diktat dan penelitian-penelitian terdahulu yang
berkaitan dengan penelitian tersebut (data intensitas cahaya matahari).
3.5 Data Awal
Data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari lokasi penelitian, yaitu
bertempat di laboraturium Program Studi Teknik Mesin, Universitas Nusa Cendana.
Data awal penelitian ini berkaitan dengan kondisi dalam dan luar ruangan pengering
kopi. Data awal yang didapat tersebut nantinya digunakan untuk membantu
melakukan simulasi hasil perhitungan pada rumah pengering kopi yang efisien.
Berikut data awal penelitian yang diperoleh dari hasil perancangan rumah pengering
kopi tersebut.

Tabel 3.5. Data awal penelitian rumah pengering kopi.

No Data Awal Penelitian Besaran dan Spesifikasi

1. Dimensi ruangan Panjang 10 m

Lebar 6m

Tinggi 3m

2. Plastik ultraviolet Tebal 0,02 mm

3. Transmisi cahaya dan absorbansi 18% dan 15%

Rancang pengering kopi terdiri dari lantai beton, rangka baja ringan, dan
plastik ultraviolet. Lantai cor beton berfungsi untuk mencegah kehilangan panas dan
rangka baja ringan berfungsi untuk menahan plastik ultraviolet.
3.6. Diagram Alir Penelitian

Mulai

Pembuatan

Proses Meshing

Bidang Batas Geometri

Pengecekan Meshing

Tidak

Meshing Baik ?

Ya

Data Sifat
Penentuan Kondisi Batas
Fisik

Model Turbulen

Viskositas

Proses Numerik

Iterasi Eror ?

Plot Distribusi Tekanan dan


kecepatan,dll

Pembahasan

Selesai

Gambar 3.11 Diagram Alir Penelitian.

Anda mungkin juga menyukai