Anda di halaman 1dari 5

Sistem rem memiliki peran yang sangat penting dalam kendaraan karena

berkaiatan dengan keamanan bagi pengguna maupun pengendara kendaraan lain


dalam berkendara. Sestem rem memilik fungsi dalam memperlambat dan
mengehentikan laju dari kendaraan sehingga dapat berhenti. Salah satu jenis
sistem rem yang paling banyak digunakan pada kendaraan adalah rem tromol.
Pembahasan kali ini lebih spesifik mengenai sistem rem tromol. 

Sebelumnya, adapun penggunaan dari rem sendiri harus memenuhi berbagai


persyaratan untuk kinerjanya, antara lain: 
 Rem harus mampu bekerja dengan baik. 
 Rem harus memiliki daya cengkeram yang cukup. 
 Dalam pemeriksaan dan perawatan yang mudah.
Kegiatan dalam perbaikan dan pengecekan pada rem harus selalu dijaga secara
berkala supaya kondisi rem tetap optimal dan dapat diandalkan. Sebelum
dilakukannya langkah perbaikan pada rem, terlebih dahulu harus mengetahui
kerusakan apa yang terjadi pada masing-masing komponen rem tersebut serta
menganalisisnya. 

Baca Juga

 Jenis-Jenis Dongkrak Mobil dan Fungsi Cara Kerjanya Masing-Masing


 Fungsi Circuit Breaker dan Tipe-Tipenya pada Alat Pengaman Kelistrikan
Kendaraan
 Mengenal 3 Jenis Dempul dan Cara Mendempul Mobil yang Benar
Karena hal itu, maka perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu dengan langkah
pemeriksaan seperti dibawah ini. Pada artikel berikut kita akan membahas
mengenai perawatan dan perbaikan dari rem tromol pada kendaraan.

PEMERIKSAAN SECARA VISUAL PADA REM TROMOL


Langkah pemeriksaan ini dapat dilakukan dengan cara langsung melihat
kerusakan-kerusakan yang terjadi pada tiap komponen rem ini, seperti gambar
dibawah ini : 
1. Kampas rem tromol
Kampas rem tromol yang telah menipis akibat pemakaian yang telah habis
melebihi spesifikasi minimum, sehingga pada kampas rem perlu diganti dengan
yang baru.
Saat digunakan untuk mengontrol kecepatan mobil, penggantian bertujuan untuk
memaksimalkan performa rem tromol agar semestinya. Oleh karena itu,
pengungkit kampas rem juga menjadi lebih maksimal saat menjalankan
fungsinya. 
Pemeriksaan secara visual pada kampas rem bisa dilahat saat melakukan
pembongkaran komponen rem tromol.
2. Selang minyak rem yang sudah rusak
Penyebab selang minyak rem rusak dapat diakibatkan karena terlalu lama
kosongnya fluida pada tangki minyak rem dan selang minyak rem, sehingga tidak
pernah dialiri dan dilumasi oleh minyak rem dan dapayt berakibat berkarat yang
menyebabkan terjadinya kebocoran dan mudah patah. 
Pemeriksaan:
 Periksa pipa-pipa rem. Jika bocor atau berkarat keras, maka pipa rem harus
diganti. 
 Periksa pipa-pipa rem. Jika permukaannya retak atau tergores, maka pipa
harus diganti. Perhatikan pada pemasangan pipa-pipa rem, jangan sampai
bersinggungan dengan roda. Periksa hal tersebut juga saat roda depan
dalam posisi belok. 
Perbaikan: 
 Ganti komponen pipa-pipa minyak rem sesuai spesifikasi dari kendaraan.
 Pastikan minyak rem selalu terisi sesuai dengan batas spesifikasi.
3. Kertas packing pada master silinder
Pemeriksaan pada kertas packing apabila sudah rusak di karenakan umur pakai
telah habis, sehingga kertas packing tersebut tidak bisa digunakan dan harus
diganti dengan baru.
4. Tangki minyak rem yang kosong
Selalu pastikan volume minyak rem selalu terisi dan sesuai dengan spesifikasi dari
kendaraan..
5. Tromol
Kerusakan terjadi biasanya karena terlalu lama tidak digunakan sehingga tromol
berkarat. Hal lain juga dapat terjadi karena adanya air pada permukaan tromol
yang mengendap.
Pemeriksaan:
 Periksa tromol mulai menipis atau tidak dari sisi yang bergesekan
langsung dengan sepatu rem.
 Pemeriksaan permukaan tromol dari kotoran dan karat.
Perbaikan:
 Bersihkan kampas rem dengan kain dan aabila sulit hilang bisa
menggunakan amplas halus.

PEMERIKSAAN KERJA PADA REM TROMOL


1. Kontrol fungsi penguat Tenaga rem (booster)
Kontrol ini harus dilaksanakan, kalau pedal rem harus ditekan keras sekali untuk
mencapai perlambatan/ pengereman mobil yang cukup.
Pemeriksaan:
 Tekan pedal rem beberapa kali, pada saat mesin mati.
 Hidupkan mesin sewaktu pedal rem ditekan. Jika penguat tenaga
berfungsi, maka pedal akan menurun sedikit selama tahap tersebut.
 Matikan mesin sewaktu pedal rem ditekan. Di tahap ini pedal tidak boleh
ada reaksi. Apabila pedal akan terdorong kembali, maka katup anti-balik
pada penguat tenaga harus dibersihkan atau ganti.
2. Pemeriksaan Fungsi Rem Tromol
 Periksa silinder pada rem macet atau tidak. 
 Lepas tromol hanya pada rem yang sedang diperiksa. Pastikan tromol roda
lain terpasang agar torak-toraknya tidak tertekan keluar.
 Minta tolong seseorang untuk menekan pedal rem, kanvas ditahan dengan
obeng keduanya. 
 Periksa torak-torak pada silinder rem yang diperiksa harus bergerak keluar
tanpa ada kebocoran di silinder roda. 
 Apabila ada kebocoran, maka semua silinder rem yang diperiksa harus
dioverhaul.
 Periksa juga permukaan gesek pada tromol rem. Apabila berwarna abu-
abu sampai hitam, atau berkarat, maka nilai gesekannya akan kurang.
Sehingga pada permukaan harus dibersihkan dengan menggunakan kertas
gosok, atau dibubut atau digerinda.
3. Pemeriksaan/ Pembersihan Bagian-bagian Rem Tromol
 Bersihkan bagian-bagian komponen rem dengan kuas atau sikat. Jangan
menggunakan angin, pakailah air sabun apabila kotoran keras.
 Periksa kondisi dan pemasangan pada bagian pengikat sepatu rem.
 Periksa tebal kanvas. Apabila kurang dari 1,5 mm atau keling kanvas
sudah tekikis, maka kanvas harus diganti baru. 
 Periksa permukaan kanvas. Apabila permukaannya keras dan berkilat,
maka nilai geseknya akan kurang. Maka kanvas harus digosok atau diganti
baru agar tercapai efektifitas rem yang normal.
 Permukaan kanvas yang kotor karena oli atau cairan rem biasanya diganti
baru.
 Permukaan yang buram atau berkilat lemah menunjukkan kondisi kanvas
normal. Maka tidak perlu digosok.
4. Periksa kebocoran pada silinder rem 
 Apabila ada, semua silinder rem pada aksel yang diperiksa harus
dioverhaul atau ganti baru.
 Untuk memeriksa kebocoran, lihat juga bagian dalam karet pelindung
debu silinder rem.
5. Penyetelan sepatu rem
 Pada sistem pengingkatan tromol dengan menggunakan flens, roda harus
dipasang guna mendapatkan hasil penyetelan yang baik (Apabila roda
tidak terpasang, maka tromol tertekan teratur pada flensnya).
 Penyetelan pada rem biasanya dilakukan melalui lobang pada tutup
belakang rem. Lubang-lubang tersebut biasanya tertutup dengan karet.
 Penyetelan dapat dilakukan dengan menggunakan obeng, tetapi sering
lebih sederhana dengan alat khusus atau obeng yang dibengkokkan sesuai
dengan keperluan.

Anda mungkin juga menyukai