TUGAS PERTEMUAN 14
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Irigasi dan Bangunan
Keairan (TB416) yang diampu oleh:
Disusun oleh:
NIM. 1804727
2021
Fenomena Banjir Rob di Jakarta Utara
2. External Force
Terjadinya banjir rob akibat adanya kenaikan muka air laut yang disebabkan
oleh pasang surut, dan faktor-faktor atau eksternal force seperti dorongan air,
angin atau swell (gelombang yang akibatkan dari jarak jauh), dan badai yang
merupakan fenomena alam yang sering terjadi di laut.
3. Pemanasan Global
Selain itu, banjir rob juga terjadi akibat adanya fenomena iklim global yang
ditandai dengan peningkatan temperatur rata-rata bumi dari tahun ke tahun.
Lapisan ozon merupakan pelindung bumi dari pengaruh sinar matahari
sehingga bila lapisan ini menipis maka akan terjadi pemanasan global,
sehingga menyebabkan lapisan es di kutub utara dan antartika mencair.
Akibatnya, permukaan permukaan laut air global naik.
Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang ada di jakarta saat ini tersisa 9%, Ruang
tebuka Hijau (RTH) yang sudah ada sejak tahun 2000 semakin berkurang
setiap tahunnya, terlihat dengan daerah kelapa gading, jakarta utara dahulu
diperuntukan untuk area peresapan air namun yang terjadi sekarang menjadi
tempat sentra bisnis. Hal tersebut pada akhirnya telah meyebabkan terjadinya
kurangnya daerah resapan air serta penurunan permukaan tanah beberapa
centimeter setiap tahun di beberapa tempat seperti pada daerah Sunter, Ancol,
Kelapa Gading, Pluit, Cilincing, dan Kapuk. Akibatnya, air dari sistem
drainase sulit mengalir ke laut, menyebabkan semakin rentannya kawasan
pesisir terkena banjir saat air laut pasang. Kotamadya Jakarta Utara
merupakan wilayah terendah di Jakarta yang berbatasan langsung dengan
Laut Jawa.
1. Kerugian Ekonomi
Adapun banjir genangan ini lebih sering berdampak pada taman rekreasi
Jaya Ancol, karena taman rekreasi ini berbatasan langsung dengan laut. Untuk
penangan genangan terpaksa menggunakan drainase dengan sistem polder
dengan sistem drainase sangat mahal, baik biaya konstruksi maupun biaya
operasi perawatannya. Memerlukan tanah dari luar lokasi untuk pengurugan
lahan, yang ternyata memerlukan biaya yang relatif besar pula dan peninggian
jalan lingkungan sampai di atas peil muka air laut maksimum.