Anda di halaman 1dari 4

Nama: Syafira Maharani

Kelas: XII MIPA 5

No. Absen: 34

Jakarta Terancam Tenggelam Pada Tahun 2050


Di zaman sekarang banyak yang tidak mempedulikan pemanasan global atau mengabaikan
apa yang terjadi di negara. Masyarakat sudah tidak asing dengan yang namanya pemanasan
global. Perubahan iklim dapat diketahui dengan adanya cuaca yang panas ataupun curah hujan.
Pada saat ini,pemanasan global telah mengemukan di beberapa tahun terakhir. Salah satu
dampak yang mengancam yaitu tenggelamnya pesisir utara Jawa. Termasuk Jakarta terancam
tenggelam.

Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah juga akan menanggulangi potensi ini dengan
pencegahan, salah satunya dengan pembangunan infrastruktur, karena prediksi ini sudah ada
sejak lama. Jika Jakarta tidak segera berbenah, maka ancaman tenggelam itu bisa menjadi
kenyataan. Sebelumnya, isu Jakarta tenggelam mencuat setelah dilontarkan oleh Presiden
Amerika Serikat Joe Biden. Joe memperingatkan Jakarta terancam tenggelam dalam 10 tahun
mendatang. penyebab Jakarta bisa tenggelam yaitu Pertama, meluapnya air dari hulu yang
kemudian melintasi 13 sungai Jakarta. "Ancamannya bisa dari sungai-sungai meluap," kata dia
dalam diskusi daring, Kamis, 2 September 2021. Kedua adalah tingginya curah air hujan di Ibu
Kota. Penyebabnya adalah kondisi tanah di beberapa daerah pesisir berada di bawah permukaan
laut. Faktor lain seperti, penyerapan air di jakarta kurang pepohonan hijau dan banyak bangunan-
bangunan untuk kepentingan industri, perkantoran, dan perumahan. membuat jakarta semakin
tenggelam fakta nya setiap taun tanah nya turun beberapa cm meter. Bangunan-bangunan untuk
kepentingan industri, perkantoran, perumahan menyebabkan daerah resapan air semakin menipis.
Hal itu harus ditata ulang oleh pemerintah.

Jakarta boleh saja membangun gedung-gedung yang menjulang tinggi. Namun di permukaan
bawahnya, ada yang kian tergerus turun. Dalam setahun, permukaan tanah di Jakarta bisa turun
hingga 15 sentimeter. Kalau dibiarkan, sebagian wilayah Jakarta akan tenggelam. Jangankan saat
hujan dan pasang air laut, saat cuaca terikpun air menggenangi di sekeliling bangunan.
Pemompaan air tanah dalam jumlah besar, pembangunan gedung bertingkat, hingga laju
infrastruktur, ikut andil membuat penurunan permukaan tanah Jakarta setiap tahun.  
Perusahaan air minum memenuhi sebagian kebutuhan air bersih warga. Sementara, sebagian
sisanya dipenuhi dengan pemanfaatan air dari dalam tanah menggunakan sumur ataupun pompa.
Penurunan permukaan tanah menjadi pekerjaan rumah besar yang masih harus dihadapi Jakarta.
Berdasarkan riset tim peneliti geodesi ITB, Jakarta Utara, setiap tahunnya telah terjadi penurunan
permukaan tanah dengan kedalaman hingga lebih dari 15 sentimeter. Jika dibiarkan bukan tidak
mungkin tanah Jakarta akan terakumulasi dan di 2050 dampak penurunan tanah semakin meluas
hingga membuat Jakarta tenggelam hingga 95 persen. 

Upaya penghentian total pengambilan air tanah tentu harus diikuti ketersediaan sumber air bersih
pengganti. Sebagai kota yang dialiri 13 sungai, harusnya Jakarta memiliki ketersediaan air bersih
yang melimpah.  "Kami berupaya menghadirkan air pada masyarakat menggunakan pipa
sehingga warga tidak mengambil air di dalam tanah. Ini yang sedang kita kerjakan dengan
PDAM," ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

BRIN memprediksi di tahun 2050, sebesar 25 persen kawasan Jakarta akan terendam meski tidak
sampai ke Monas. Karena itu diperlukan upaya pencegahan selain pembuatan tanggul raksasa,
salah satunya adalah kebijakan penggunaan air tanah. Oleh karena itu, adanya monitoring
terhadap penurunan tanah dan laju perubahan garis pantai akibat perubahan ketinggian air laut.
Selain itu perlu diupayakan mitigasi dengan kebijakan penggunaan air tanah, penanaman
mangrove, dan pencegahan perusakan lingkungan harus segera dilakukan. (Humas/AKB)

Fakta terkait dengan jakarta terancam tenggelam yaitu, Pengeluaran Dana Besar seperti diketahui
bersama, pemerintah sedang menggenjot konstruksi infrastruktur pengendalian banjir di Jakarta,
kedua, Bangun Tembok Raksasa pembangunan megaproyek infrastruktur tembok laut raksasa itu
dirancang untuk melindungi wilayah pantai utara Jakarta, tentunya dari naiknya permukaan air
laut. Selain itu, konstruksi giant sea wall didesain untuk mengurangi risiko banjir besar yang
mengancam wilayah Ibukota. Dan yang terakhir, Terhambat Isu Lingkungan Para ahli memang
telah memperkirakan kalau sejumlah wilayah Jakarta memang akan tenggelam, hal ini tentu
mengkhawatirkan.

Namun, kenyataannya kalau kemajuan proyek infrastruktur dari penanggulangan banjir tersebut
tidak mengalami kemajuan yang signifikan, lantaran adanya kekhawatiran akan merusak
lingkungan. Banyak para pelaku industri perikanan merasa khawatir pembangunan proyek yang
ditujukan untuk melindungi banjir Jakarta tersebut akan merusak ekologi. Pada akhirnya, hal ini
akan berdampak mengganggu habitat hewan laut, terutama ikan, sehingga hasil tangkapan
nelayan akan berkurangan terakhir Lalu, penambahan air laut ketika cuaca menghangat. Volume
air laut yang menghangat tidak sepadat ketika dingin, sehingga menyumbang terhadap
peningkatan level permukaan air. Keadaan ini diperparah dengan banjir yang selalu melanda,
yang dikhawatirkan akan menjadi salah satu faktor pendukung tenggelamnya permukaan tanah
Jakarta. Akan Menggangu Stabilitas Nasional. Fenomena air laut yang naik dan turunnya
permukaan tanah Jakarta, diprediksi akan mengganggu stabilitas nasional.
Fenomena-fenomena itu, menurut dia, memicu kekhawatiran para ahli terhadap ancaman
tergenangnya Jakarta. Idealnya jumlah penduduk di suatu wilayah dibatasi menurut daya dukung
dari wilayah tersebut. Namun, dalam kasus Jakarta hal itu mustahil dilakukan karena daya tarik
kota masih sangat besar sebagai pusat dari beragam aktivitas. Meski demikian, menurut
Bambang, belum terlambat untuk melakukan intervensi dan langkah nyata untuk mengatasi
persoalan itu, demi menghentikan ancaman tenggelamnya Jakarta. ”Semakin lambat mengambil
langkah effort-nya pasti akan makin berat, tetapi tidak ada kata terlambat untuk melakukan
sesuatu,” tutur Bambang.

Yang terpenting adalah sementara, untuk opsi akomodasi dilakukan dengan melakukan
pembangunan menggunakan bahan yang tidak sensitif terhadap penurunan tanah, seperti kayu
dengan konstruksi rumah panggung agar dapat menyesuaikan dengan kondisi kenaikan muka air
laut. Mengurangi Emisi Karbon yang Berperan dalam Perubahan Iklim dengan Pemanasan
global juga memberi efek yang luar biasa, hal ini karena peningkatan suhu yang berdampak pada
mencairnya es di kutub dan pegunungan. Hal ini juga bisa membuat Jakarta tenggelam. Dampak
lanjutannya adalah meningkatnya permukaan air laut. Kota-kota yang berada di dekat pantai
akan terkena dampak ini sehingga harus mewaspadainya, termasuk Jakarta. Sedangkan untuk
mengurangi laju penurunan tanah dapat dilakukan dengan mengurangi penyedotan air tanah
dengan mencari sumber-sumber air lain yang dapat dimanfaatkan. Dilakukan Pembebasan Lahan
untuk Normalisasi Sungai, Pemprov DKI memiliki andil dalam normalisasi sungai yang
melintasi Jakarta. Kendati demikian, dalam hal ini peran Pemprov sebatas melakukan
pembebasan lahan. dalam periode jangka pendek dengan melakukan sosialisasi kepada
masyarakat agar memahami masalah ini. Juga bagaimana cara menyikapi permasalahan ini
dengan bijak.
DAFTAR PUSTAKA

Emir Yanwardhana, (2021, Agustus 20). “Isu Jakarta Tenggelam Makin Kencang, Pengembang
Malah Tenang!”, Dari cnbc:
https://www.cnbcindonesia.com/news/20210820163526-4-269992/isu-jakarta-tenggelam-makin-
kencang-pengembang-malah-tenang

https://www.kompas.com/sains/read/2021/10/06/160000423/benarkah-jakarta-akan-tenggelam-
dalam-10-tahun-ini-wilayah-yang-berisiko?page=all

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210731133650-20-674679/wagub-dki-jawab-isu-
jakarta-tenggelam-yang-disinggung-biden

Lani Diana Wijaya. (2021, September 2) “DKI Beberkan 3 Kondisi yang Mengancam Jakarta
Tenggelam”, Dari metro https://metro.tempo.co/read/1501673/dki-beberkan-3-kondisi-yang-
mengancam-jakarta-tenggelam

https://amp.kompas.com/properti/read/2018/08/18/135612821/2050-jakarta-utara-bakal-
tenggelam

karlina Sintia Dewi, (2019, Juni 18).“Jakarta Terancam Tenggelam 95 Persen pada 2050?”, Dari
liputan6: https://www.liputan6.com/news/read/3992355/jakarta-terancam-tenggelam-95-persen-
pada-2050

Anda mungkin juga menyukai