sampel dan
benda uji dalam
pengawasan
pekerjaan
konstruksi
Sistematika Penyajian
• Pendahuluan
• Jenis – jenis bahan konstruksi
• NSPK dalam Pengawasan
Konstruksi
• Pengambilan sampel secara acak
• Pengujian untuk pengambilan
keputusan
• Contoh kasus perhitungan sampel
• Penutup
PENDAHULUAN
DEFINISI
• uji 1 n percobaan untuk • me·me·rik·sa v 1 melihat dng
mengetahui mutu teliti untuk mengetahui
sesuatu (ketulenan, keadaan (baik tidaknya, salah
kecakapan ketahanan, benarnya, dsb):
dsb); • pe·me·rik·sa·an n 1 proses,
cara, perbuatan
• pengujian /peng·u·ji·an/ n
memeriksa; 2 penyelidikan;
1 proses, cara, pengusutan (perkara dsb);~
perbuatan menguji
• inspection
• test
Material
Pre - selection
construction
testing Conformity
with
specification
PENGUJIAN
Structural
Post - Assesment
construction
testing Forensic
purposes
Non Destructive
Testing (NDT)
Pengujian tidak Semi
merusak destructive
PENGUJIAN
Destructive Testing (Partially
Pengujian yang Destructive)
merusak
Full
Destructive
OBJEK PENGUJIAN Beton
Material Baja
Plastik,
Obyek Karet, dll
Pengujian
Static
Sistem
Struktur
Dynamic
Pengertian Sampel dan Benda Uji
• Populasi
• Sampel/Contoh Uji
(Sample)
Tekan puncak kerucut dengan sekop hingga Tekan terus hingga diameter kerucut Pertama bagi kerucut terpancung
terbentuk kerucut terpancung dengan kete- terpancung menjadi sekitar 4 - 8 x dengan sekop menjadi 2 bagian
balan dan diameter yang seragam ketebalannya yang sama
Kemudian bagi lagi 2 bagian yang sama Kemudian ambil 2 bagian yang bersilangan dengan sekop dan
arah menyilang, hing-ga terbagi menjadi kwas sampai seluruh material terbawa dan seterusnya sampai
4 bagian yang sama mendapatkan jumlah benda uji yang direncanakan
30 JANUARI 2017 13
TUJUAN PENGUJIAN
• Material diuji untuk dilihat bahwa material tersebut sesuai
dengan persyaratan dalam dokumen kontrak dan disimpan
dengan benar, ditangani serta digunakan dalam pekerjaan.
• (Spesifikasi Pelaksanaan Pekerjaan Jalan dan Jembatan Direktoral Jenderal Bina Marga)
n= 3
m
PENGUJIAN UNTUK
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PEMILIHAN METODA
Jenis
Jenis Material kerusakan/masala
There are many NDT h
techniques/methods
used, depending on four
main criteria:
(Indian Society for Non Destructive
Testing)
Lokasi objek
Ukuran objek
pengamatan
PENGUJIAN DI LABORATORIUM
Pengujian
Pengujian Pengujian Pengujian
Bantalan
Agregat Beton Baja
Karet
Pengujian Pengujian Kuat Pengujian
Pengujian
Susunan Tarik dan Batas Kekakuan
Tekan Beton
Butiran Ulur Tekan
Pengujian Pengujian
Pengujian Tarik Perpanjangan
Kualitas/Keker Regangan
Belah Beton Putus
asan Agregat Tekan
Pengujian
Pengujian Lentur Beton Pengujian
Kebersihan dengan dua Berat Baja Karakteristik
Agregat titik Bahan
Pembebanan
Pengujian
Komposisi
Kimia
Pengujian
Berat Lapis
Pelindung
• Uji Kualitas Agregat (Soundness) • Kuat Tekan Beton
PENGUJIAN DI
LABORATORIUM
CONCRETE NDT
SCHMIDT REBOUND HAMMER TEST ULTRASONIC TESTING
Radiography testing
Visual testing
T-K-Y Joints UT
STEEL NDT
Uji struktur
• STATIC LOADING TEST • DYNAMIC LOADING TEST
Uji struktur
Deflection/Strain
Beban Terukur
Struktur Jembatan
Deformation/ Deflection
• Contoh Pengujian
Uji struktur
Actual Vibration
Struktur Jembatan
PERHITUNGAN KEBUTUHAN
SAMPEL
Contoh : Pekerjaan Beton Menurut
Spesifikasi Umum Bina Marga tahun 2018
• Sampel untuk Pengujian Kuat Tekan Beton
– Penyedia Jasa harus mengirimkan rancangan campuran (mix design) untuk masing-
masing mutu beton yang akan digunakan sebelum pekerjaan pengecoran beton
dimulai, lengkap dengan hasil pengujian bahan dan hasil pengujian percobaan
campuran beton di laboratorium berdasarkan kuat tekan beton secara umum untuk
umur 7 dan 28 hari serta tambahan pengujian umur 56 hari untuk beton bervolume
besar, kecuali ditentukan untuk umur-umur yang lain oleh Pengawas Pekerjaan.
– Penyedia Jasa harus mendapatkan sejumlah hasil pengujian kuat tekan benda uji
beton dari pekerjaan beton yang dilaksanakan. Setiap hasil adalah nilai rata-rata dari
dua nilai kuat tekan benda uji dalam satu set benda uji (1 set = 3 buah benda uji), yang
selisih nilai antara keduanya < 5% dari rata-rata dua nilai kuat tekan benda uji
tersebut untuk satu umur, untuk setiap kuat tekan beton dan untuk setiap jenis
komponen struktur yang dicor terpisah pada tiap hari pengecoran.
Contoh : Pekerjaan Beton Menurut
Spesifikasi Umum Bina Marga tahun 2018
• Sampel untuk Pengujian Kuat Tekan Beton
– Untuk keperluan pengujian kuat tekan beton, Penyedia Jasa harus menyediakan
benda uji beton berupa silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm, dan
harus dirawat sesuai dengan SNI 4810:2013. Pengambilan bahan untuk pembuatan
benda uji harus diambil dari beton yang akan dicor dicetak bersamaan, kemudian
dirawat sesuai dengan perawatan yang dilakukan di laboratorium.
– Untuk keperluan evaluasi mutu beton sebagai dasar pembayaran harus
menggunakan data hasil uji kuat tekan beton sesuai dengan umur yang ditetapkan
dalam Spesifikasi. Hasil-hasil pengujian pada umur yang selain dari yang ditetapkan
dalam Spesifikasi hanya boleh digunakan untuk keperluan selain dari tujuan evaluasi
mutu beton sebagai dasar pembayaran. Nilai-nilai perbandingan kekuatan yang
digunakan untuk keperluan ini harus disesuaikan dengan grafik perkembangan kuat
tekan campuran sebagai fungsi waktu.
Contoh : Pekerjaan Beton Menurut
Spesifikasi Umum Bina Marga tahun 2018
• Sampel untuk Pengujian Kuat Tekan Beton
– Pencampuran dengan alat pencampur beton manual, untuk masing-masing mutu
beton dengan volume < 60 m3, setiap maksimum 5 m3 beton minimum diambil 1 set
benda uji dan jumlah hasil pengujian tidak boleh kurang dari empat hasil untuk
masing-masing umur dan rancangan campuran. Apabila volume pekerjaan beton > 60
m3, setelah volume 60 m3 tercapai, maka setiap maksimum 10 m3 beton minimum
diambil set benda uji.
– Untuk pengecoran hasil produksi ready mix, maka pada pekerjaan beton dengan
jumlah masing-masing mutu < 60 m3 harus diperoleh set benda uji untuk setiap
maksimum 15 m3 beton secara acak, dengan minimum satu hasil uji tiap hari. Dalam
segala hal jumlah hasil pengujian tidak boleh kurang dari empat. Apabila pekerjaan
beton mencapai jumlah > 60 m3, maka untuk setiap maksimum 20 m3 beton
berikutnya setelah jumlah 60 m3 tercapai harus diperoleh set benda uji.
– Seluruh mutu beton yang digunakan dalam pekerjaan harus sesuai dengan yang
ditunjukkan dalam Gambar.
PENUTUP
PENGAMBILAN
Usaha untuk
CONTOH (SAMPLING) mendapatkan
perwakilan
(representative) dari
keseluruhan (whole)
The quality of
The total quantity
sampling and
from which sample is
analytical data is a
obtained is the
major determinant
Population
of database quality
SAMPLING
Adequate sampling
Its important to
techniques helps
clearly define your
ensure sample
population
quality
SNI 03-6868-2002 Tata cara pengambilan contoh uji secara acak untuk bahan konstruksi
ASTM C823 / C823M Standard Practice for Examination and Sampling of Hardened Concrete in Constructions
Terima kasih