2
Outline
PENDAHULUAN
3
PENDAHULUAN
Tujuan Pengujian
5
PP no. 16/2021
Pengujian meliputi:
1) Aspek bahan struktur → mengikuti ketentuan peraturan dan SNI
2) Aspek bahan bangunan dan peralatan:
a) Sertifikat uji produk
b) Sertifikat bebas B3 dan bahan yang dapat merusak ozon
3) Testing dan commissioning
6
PENGUJIAN BETON MENGERAS
Jenis pengujian
Pengujian beton
untuk kontrol kualitas
Pencampuran
Pemilihan Perancangan
dan Pengecoran Perawatan
Bahan Baku Campuran
Pengiriman
Pembuatan Perawatan
Benda Uji dan Pengujian
Pengujian beton
untuk evaluasi
penerimaan8
Jenis pengujian
9
Uji kuat tekan beton silinder
ACUAN: SNI 1974:2011 Cara uji kuat tekan beton dengan benda uji silinder
RUANG LINGKUP: pengujian kuat tekan beton benda uji berbentuk silinder yang dicetak baik di laboratorium
maupun di lapangan, serta benda uji beton inti. Cara uji ini dibatasi untuk beton yang memiliki berat isi
(unit weight) lebih besar dari 800 kg/m3.
WAKTU PENGUJIAN:
10
Uji kuat tekan beton silinder
KETENTUAN ALAT UJI:
1) Alat uji tekan yang memiliki landasan kaku pada bagian bawah dan landasan yang dapat berputar pada
bagian atas. Ukuran landasan minimum 3% lebih besar dari penampang benda uji.
2) Landasan bawah memiliki tebal minimum 25 mm.
References
Y.M Adhi. (2021)
Adhi 11
Uji kuat tekan beton silinder
KETENTUAN BENDA UJI:
1. Berpenampang bundar. Perbedaan diameter pada bagian yang sama dari benda uji adalah ≤ 2%.
2. Permukaan rata dan dan tegak lurus sumbu (≤ 0,5%). Ketidakrataan ujung benda uji < 0,050 mm.
3. Benda uji standar memiliki rasio panjang terhadap diameter (L/D) antara 1,8 – 2,2. Apabila L/D < 1,8, maka
dikalikan dengan faktor koreksi.
D1
D2
D
≤ 0,5%
12
Uji kuat tekan beton silinder
PELAKSANAAN PENGUJIAN:
1. Lakukan pembebanan secara terus menerus dan tanpa kejutan. Kecepatan pembebanan adalah 1,3
mm/menit (untuk mesin tipe ulir) atau 0,15 – 0,35 MPa/detik. Kecepatan pembebanan adalah minimum
untuk setengah terakhir dari fase pembebanan.
2. Jangan membuat perubahan pada kecepatan gerak dari dasar mendatar kapanpun saat benda uji kehilangan
kekakuan secara cepat sesaat sebelum hancur.
3. Catat beban maksimum yang diterima benda uji selama pembebanan (saat benda uji hancur).
4. Catat tipe kehancuran dan kondisi visual benda uji beton.
13
Uji kuat tekan beton silinder
PELAKSANAAN PENGUJIAN:
14
Uji kuat tekan beton silinder
LAPORAN HASIL PENGUJIAN:
a) Nomor identifikasi;
b) Diameter (dan panjang, jika di luar rentang 1,8 D dan 2,2 D) dalam mm;
c) Luas penampang melintang, dalam mm2;
d) Beban maksimum, dalam kN;
e) Kuat tekan yang dihitung mendekati 0,1 MPa;
f) Bentuk kehancuran, jika berbeda dari kerucut biasa;
g) Cacat pada benda uji atau pada lapisan perata permukaan tekan;
h) Umur benda uji.
References
Y.M Adhi. (2021)
Adhi 15
Uji kuat tekan beton silinder
LAPORAN HASIL PENGUJIAN:
16
Uji kuat tekan beton silinder
LAPORAN HASIL PENGUJIAN:
17
Uji kuat tekan beton silinder
KESALAHAN saat PENGUJIAN:
1. Benda uji tidak rata atau miring
2. Pengujian terlalu cepat/ terlalu lambat
3. Lapisan kaping terlalu tebal
4. Benda uji cacat/ retak
5. Kesalahan saat preparasi (pada beton inti)
18
Uji kuat lentur beton
Skema
pembebanan
Balok dengan penampang persegi, dengan lebar Balok dengan penampang persegi, dengan lebar 15
Dimensi benda L/3, tinggi L/3, dan jarak antar tumpuan L. Ujung cm, tinggi 15 cm dan panjang 53 cm
uji kantilever minimum 25 mm
19
Uji kuat lentur beton
Diagram momen
dan gaya lintang
20
Uji kuat lentur beton
Diagram momen
dan gaya lintang
21
Uji kuat lentur beton
23
Uji kuat tarik belah beton
ACUAN: SNI 2491:2014 Metode uji kekuatan tarik belah spesimen beton silinder (ASTM C496/C496M-04, IDT)
RUANG LINGKUP: pengujian untuk menentukan kekuatan tarik belah spesimen beton silinder, seperti silinder
yang dicetak dan beton inti.
RINGKASAN: pemberian gaya tekan sepanjang diameter spesimen beton silinder pada kisaran laju yang
ditentukan sampai batas keruntuhan. Kekuatan tarik belah digunakan dalam mendesain elemen struktur
beton, untuk mengevaluasi ketahanan geser beton, dan untuk menentukan panjang penyaluran dari tulangan.
24
Uji kuat tarik belah beton
25
Hubungan hasil pengujian*)
26
PENGUJIAN BAJA untuk KONSTRUKSI
Jenis Pengujian untuk Baja Tulangan Beton
28
Jenis Pengujian untuk Baja Ringan untuk Rangka
29
Uji Kuat Tarik Logam
ACUAN: SNI 8389:2017 Cara uji tarik logam
PRINSIP KERJA: Pemberian beban tarik pada spesimen logam hingga mencapai leleh, dan putus. Titik pada saat
spesimen mulai leleh dan pada saat putus dicatat sebagai kuat leleh/ luluh dan kuat tarik.
BENDA UJI:
1. BAJA TULANGAN BETON: berbentuk batang, dengan panjang ukur (gauge length) 200 mm dan jarak antar
grip minimal 225 mm.
2. BAJA STRUKTURAL dan BAJA RINGAN untuk RANGKA: sesuai jenis profil dan ketebalan. Bentuk benda uji
dipotong secara permesinan tanpa perlakuan panas (heat treatment).
30
Uji Kuat Tarik Logam
KETENTUAN DIMENSI BENDA UJI: baja tulangan beton
31
Uji Kuat Tarik Logam
32
Uji Kuat Tarik Logam
KETENTUAN benda uji:
Diagram tegangan – regangan untuk material logam daktail (baja tulangan beton, baja struktural)
Sumber: https://www.admet.com/effect-specimen-geometry-tensile-testing-results/
https://www.researchgate.net/publication/269981368_High-
Strength_Concrete_Columns_under_Eccentric_Load
34
Uji Kuat Tarik Logam
FORMULIR PENGUJIAN
KUAT TARIK BAJA TULANGAN
Keterangan:
LT : panjang total benda uji
L0 : panjang ukur awal, ditetapkan 200 mm
LC : jarak antar grip, ditetapkan 250 mm
d0 : diameter nominal (sesuai kode pada baja tulangan
Berat : berat benda uji, diukur dengan ketelitian 0,1 gram
Beban luluh dan beban tarik : hasil pembacaan alat
Lu : panjang ukur akhir, diukur pada sampel yang sudah putus
Lokasi putus: lokasi putus di dalam atau di luar panjang ukur
35
Uji Kuat Tarik Logam
FORMULIR PENGUJIAN
KUAT TARIK LOGAM (PELAT)
Keterangan:
L0 : panjang ukur awal, tergantung bentuk sampel
LC : panjang paralel
b0 : lebar bidang putus
a0 : tebal benda uji
Berat : berat benda uji, diukur dengan ketelitian 0,1 gram
Beban luluh dan beban tarik : hasil pembacaan alat
Lu : panjang ukur akhir, diukur pada sampel yang sudah putus
Lokasi putus: lokasi putus di dalam atau di luar panjang ukur
36
Uji Kuat Tarik Logam
FORMULIR PENGUJIAN
KUAT TARIK LOGAM (PELAT)
Keterangan:
L0 : panjang ukur awal, tergantung bentuk sampel
LC : panjang paralel
b0 : lebar bidang putus
a0 : tebal benda uji
Berat : berat benda uji, diukur dengan ketelitian 0,1 gram
Beban luluh dan beban tarik : hasil pembacaan alat
Lu : panjang ukur akhir, diukur pada sampel yang sudah putus
Lokasi putus: lokasi putus di dalam atau di luar panjang ukur
37
Uji Kuat Tarik Logam
kuat tarik
kuat leleh
regangan38saat putus
Uji Kuat Tarik Logam
Alat uji : UTM merek Tokyosokki
Kapasitas : 200 tf
Benda uji : BJTS 25
39
Uji Kuat Tarik Logam
Diagram tegangan – regangan untuk material logam non daktail
(baja ringan untuk rangka)
40
Uji Kuat Tarik Logam
KESALAHAN saat PENGUJIAN:
1. Kesalahan saat preparasi (cacat/ retak mikro pada benda uji dan penggunaan panas pada pembuatan benda
uji)
2. Benda uji tidak lurus/ sejajar arah pembebanan
3. Grip tidak menjepit dengan baik atau grip menjepit terlalu kuat
NOTE: Pengujian tarik logam adalah valid apabila bidang putus berada pada panjang ukur (gauge length). Apabila
bidang putus berada diluar panjang ukur, maka pengujian adalah valid jika persen elongasi setelah putus
adalah sama dengan atau lebih besar dari yang disyaratkan (JIS Z 2241:2011 20.1 and 20.2)
41
Mill Certificate: baja tulangan beton
42
Mill Certificate: baja tulangan beton
43
Mill Certificate: baja ringan untuk rangka
jenis bahan baku
dan tebal coating
(spesifikasi)
tebal lapisan
.....
coating (BMT)
karakteristik
mekanis (hasil uji)
44
Uji Lengkung Logam
ACUAN: SNI 410:2021 Cara uji lengkung logam
PRINSIP: benda uji dilengkungkan tanpa mengubah arah beban sehingga terdeformasi plastis hingga mencapai
sudut lengkung tertentu tercapai. Kemudian ditentukan apakah ada retak atau cacat-cacat lain pada permukaan
luar lengkungan pada benda uji
45
Uji Lengkung Logam
CARA PENGUJIAN:
Cara tekan lengkung (press bending) Cara lengkung kontak rapat (close contact bending)
pupr_bbsbg 081111114310
ciptakarya.pu.go.id/satupintu/balaibsbg