Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN LAB UJI BAHAN-2

KUAT TARIK BELAH BETON

AGNES FRETTY SIHOTANG


2105022014
KELOMPOK:1(SATU)
KELAS:SI-3E

Dosen pengampu:Rhini Wulan Dary,S.T.,M.T.

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
2022
A. JUDUL
Pengujian Kuat Tarik Belah Beton.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Pengujian kuat tarik belah digunakan untuk mengevaluasi ketahanan geser dari komponen
struktur yang terbuat dari beton, dapat dibandingkan dengan kuat tekan beton.

2. Tujuan khusus
2.1 Dapat memahami prosedur pelaksanaan pengujian kuat tarik belah beton,
2.2 Dapat menggunakan peralatan pengujian kuat tarik belah beton dengan baik dan benar,
2.3 Dapat mencatat,menghitung dan menganalisa data pengujian kuat tarik belah beton,
2.4 Dapat membandingkan dan menyimpulkan besarnya nilai kuat tarik belah beton yang
diperoleh dengan standart yang digunakan.

C. REFERENSI
Pengujian menggunakan (SNI 2491:2014) Metode uji kekuatan tarik belah spesimen beton
silinder.

D. TEORI SINGKAT
Kekuatan tarik belah beton merupakan suatu sifat yang penting dalam mempengaruhi
perambatan dan ukuran serta retak di dalam struktur. Kuat tarik benda uji silinder beton adalah
nilai kuat tarik tidak langsung dari benda uji berbentuk silinder namun diperolehdari hasil
pembebanan. Nilai kuat tekan dan tarik bahan beton tidak berbanding lurus, setiap usaha perbaikan
mutu kekuatan tekan hanya disertai peningkatan kecil kuat tariknya. Suatu perkiraan kasar dapat
dipakai, bahwa nilai kuat tarik beton normal hanya berkisar antara 9 – 15 % dari kuat tekannya.
Kuat tarik beton yang tepat, sulit diukur. Untuk itu digunakan suatu pendekatan yang umum
dilakukan dengan menggunakan Modulus of Rupture yaitu tegangan tarik lentur beton timbul pada
pengujian hancur balok beton polos (tanpa tulangan). Sebagai pengukur kuat tarik sesuai teori
elastisitas. Kekuatan tarik yang dikenal dengan modulus runtuh (Modulus of Rupture) memberikan
kekuatan tarik yang lebih tinggi dari pada harga yang dihasilkan oleh percobaan pembelahan
silinder karena sulitnya pengukuran secara tepat terhadap kekuatan tarikaksialnya. Kuat tarik belah
beton juga ditentukan melalui pengujian Split Cylinder yang umumnya memberikan hasil yang
lebih baik dan lebih mencerminkan kuat tarik yang sebenarnya. Nilai pendekatan yang diperoleh
dari hasil pengujian berulang kali mencapai 0,50 – 0,60 √fc' sehingga untuk beton normal
digunakan nilai 0,57 √fc'.

E. PERALATAN
1. Mesin kuat tekan. 2. Plat dudukan benda uji

3. Timbangan 4. Batang besi tambahan


F. BAHAN
Beton silinder yang telah di curring dan di keringkan.

G. PROSEDUR
1. Marking atau membuat penandaan pada benda uji. Buat garis pada setiap ujung spesimen
menggunakan perangkat yang sesuai yang akan memastikan bahwa kedua garis tengah tersebut
berada pada bidang aksian yang sama.
2. Penimbangan spesimen benda uji.
3. Meletakan spesimen benda uji pada pelat dudukan di mesin kuat tekan dan mengatur posisi
garis yang telah ditandain pada sepesimen benda uji terhadap batang besi beban tambahan.

4. Pemberian pembebanan dilakukan secara menerus tanpa hentakan, dengan laju tegangan tarik
belah konstan yang berkisan antara 0,7 Mpa/menit sampai 1,4 Mpa/menit (100 psi/menit
sampai 200 psi/menit) sampai spesimen hancur. Catat beban maksimum yang ditunjukan oleh
mesin uji. Catat keruntuhan dan tampak penampang beton.

H. DATA
300
PANJANG, L (MM)

150
DIAMETER, D (MM)

137000
BEBAN MAKSIMUM, P (N)

1,93
KEKUATAN TARIK BELAH, T = 2 P/π LD (Mpa)

I. ANALISA DATA DAN GRAFIK


137kN=137000N
30m=300mm
15m=150mm

2(13700)
Kuat tarik belah = 2 P/πLD = 22 = 1,93 MPa
300 × 150
7

Anda mungkin juga menyukai