Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN LAB UJI BAHAN-2

PENGUJIAN WAKTU PENGIKATAN SEMEN(PENETRASI)

AGNES FRETTY SIHOTANG


2105022014
KELOMPOK:1(SATU)
KELAS:SI-3E

Dosen pengampu:Rhini Wulan Dary,S.T.,M.T.

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
2022
A. JUDUL
PENGUJIAN WAKTU PENGIKATAN SEMEN(PENETRASI)
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Dapat menentukan nilai waktu ikat beton segar dan mencari hubungan waktu ikat pada beton
segar dengan suhu pada waktu pengujian.
2. Tujuan Khusus
1. Dapat mengetahui dan memahami prosedur dari pengujian waktu pengikatan beton segar.
2. Dapat mengenal dan mempergunakan peralatan yang digunakan pada pengujian waktu ikat
dengan baik dan benar sesuai dengan fungsinya.
3. Dapat menentukan, menghitung, dan menganalisa hasil dari pengujian waktu pengikatan.
4. Dapat membandingkan/ menyimpulkan hasil yang didapat dengan batasan standar yang
telah ditentukan.
C. REFERENSI
SNI ASTM C403-C403M-08
ASTM C 1117-89
D. TEORI SINGKAT
Beton merupakan bahan pengikat semen, memiliki waktu pengikatan yang variabel
tergantung dari jenis semen, jenis admixture dan suhu lingkungan. Semen seperti diketahui
merupakan bahan perekat thermos setting, jadi akan mengeras akibat suhu.
Pengikatan pada beton ada dua macam, yaitu pengikatan awal dan pengikatan akhir:
Pengikatan awal adalah waktu yang dibutuhkan beton mulai dari plastis menjadi tidak plastis.
Waktu ini sangat perlu diketahui karena jika beton sudah tidak plastis, berarti bahan sudah mulai
saling mengikat (stabil) artinya bahwa beton tersebut sudah tidak boleh dikerjakan lagi, baik itu
dicor, dipadatkan, dirubah, atau diaduk kembali.
Sedangkan waktu pengikatan akhir adalah waktu mulai beton diaduk dalam keadaan plastis
menjadi keras. Arti keras disini relative, artitinya hanya bentuknya saja yang keras, tetapi beton
belum boleh dibebani, baik berat sendiri, apalagi sampai diberi beban tambahan.
Pengukuran waktu ikat menurut ASTM diukur penetrometer. Waktu pengikatan awal tercapai
apabila jarum penetrometer masuk ke dalam sampel sedalam 1 inchi dalam waktu 10 detik
memberikan tahanan 500 psi dan waktu ikat akhir apabila memberikan tahanan 1200 psi.
E. PERALATAN
1. Cetakan Kubus 4. Ember 7. Pan

2. Penetrometer 5. Saringan 4,75 8. Sendok Semen

3. Stopwatch 6. Palu karet 9. Sarung Tangan

F. BAHAN
1. Semen
2. Kerikil
3. Air
4. Pasir
G. PROSEDUR
1. Campur semua bahan yang ada menggunakan molen

2. Gunakan sarung tangan

3. Hamparkan campuran menggunakan sendok semen ke atas saringan 4,75 mm

4. Kemudian aduk menggunakan tangan

5. Segera setelah selesai pengadukan, bahan yang tertahan di atas saringan dibuang, sedangkan
yang lolos saringan dimasukkan kedalam cetakan beton.
6. Isi cetakan sampai penuh
7. Lalu lakukan pengujian dengan cara memasukkan alat penetrometer sedalam 1 inchi

8. Kemudian catat waktu dan hasil tusukan pertama


9. Beri selang waktu 30 menit untuk setiap tusukan sampai hasil penetrasinya mencapai 200-an
10. Setelah mencapai 200-an selang waktu berubah menjadi 15 menit
11. Sampai hasil penetrasi 500-an.

12. Setelah itu ketuk-ketuk cetakan kubus menggunakan palu karet.


H. DATA
Pengujian waktu pengikatan beton segar (penetrasi)
I.

Total waktu
kegiatan jam Penetrasi (psi)
(menit)
Pencampuran air dengan semen 15:34 0 0
Penetrasi 1 16:04 30 20
Penetrasi 2 16:34 60 50
Penetrasi 3 17:04 90 90
Penetrasi 4 17:34 120 120
Penetrasi 5 18:04 150 230
Penetrasi 6 18:19 165 250
Penetrasi 7 18:34 180 340
Penetrasi 8 18:49 195 380
Penetrasi 9 19:04 210 570
Penetrasi 10

I. ANALISA DATA DAN GRAFIK

GRAFIK WAKTU PENGIKATAN BETON


800
750
700
650
600
550
500
PENETRASI (Psi)

450
400
350
300
250
200
150
100
50
0
0 60 120 180 240

WAKTU (Menit)

Anda mungkin juga menyukai