Anda di halaman 1dari 14

BAHAN BACAAN

PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIK (KEAHLIAN GANDA)

TEKNIK PELAKSANAAN DAN PERAWATAN


Mata Kegiatan
BANGUNAN
BB 2.4
Nama Kegiatan PERAWATAN DAN PERBAIKAN GEDUNG

Capaian Pembelajaran :
 Mampu melakukan pekerjaan perawatan bangunan

Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan:

 Mampu mengidentifikasi kerusakan bangunan


 Mampu menetapkan teknik perbaikan bangunan
 Mampu menetapkan bahan untuk perbaikan bangunan
 Mampu menetapkan peralatan untuk perbaikan

Materi Pembelajaran :
PERAWATAN DAN PERBAIKAN GEDUNG

4.1 Pendahuluan

Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 24/PRT/M/2008 tentang Pedoman


Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung, pemeliharaan bangunan gedung
adalah kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung beserta prasarana dan sarananya
agar bangunan gedung selalu laik fungsi (preventive maintenance). Perawatan dan
perbaikan bangunan gedung adalah kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti bagian
bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau prasarana dan sarana agar
bangunan gedung tetap laik fungsi (currative maintenance). Untuk melakukan perawatan
dan perbaikan bangunan gedung dibutuhkan pekerjaan analisis kerusakan banguna
gedung, baik secara struktural dan arsitektural.
Prinsip perawatan dan perbaikan : 1) sesui dengan pesyaratan fisik (peraturan, K3, dan
kebutuhan operasional bangunan); 2) fungsional dan kinerja bangunan sesuai yang
diinginkan; 3) mereduksi atau memperbaikai kerusakan; 4) memperlambat deteriorasi dan
pembusukan (kerusakan secara kimiawi).
4.2 Jenis Perawatan Bangunan Gedung
Jenis pekerjaan perawatan gedung dapat dikelompokkan atas 3 bagian berdasarkan
elemen atau komponen bangunan gedung, meliputi perawata : 1) struktur; 2) arsitektur;
dan 3) utilitas. Perawatan struktur adalah perawatan atau perbaikan atas kerusakan yang
terjadi pada elemen balok, kolom, dan pelat lantai. Perawatan arsitektur adalah perawatan
atau perbaikan kerusakan atas yang terjadi pada elemen : atap, kusen, pintu dan jendela,

Page | 1
BAHAN BACAAN
PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIK (KEAHLIAN GANDA)

permukaan/pelapis lantai, dan dinding. Perawatan utilitas adalah perawatan atau


perbaikan kerusakan pada elemen : instalasi air, instalasi listrik, instalasi AC, dan alat-alat
sanitair. Secara grafik jenis kerusakan dan elemennnya dikelompokkan gambar 4.1.

Perawatan dan perbaikan Gedung

Struktur : Arsitektur : Utilitas :


balok atap instalasi air
kolom kusen instalasi listrik
lantaI pintu & jendela instalasi AC
pelapis lantai peralatan sanitair
dinding

Gambar 4.1 Komponen Kerusakan Gedung

4.3 Macam Kerusakan, Perawatan dan Perbaikan Struktural


Kerusakan struktural adalah terkait dengan kerusakan yang terjadi pada elemen struktur
yang bisa diindikasikan dari respon struktur secara visual dalam bentuk lendutan, retakan
atau spalling (pengelupasan). Kerusakan elemen struktur bisa terjadi pada kolom, balok
atau plat lantai. Kerusakan elemen struktur sering terjadi akibat terjadinya gempa, mulai
dari kerusakan ringan sampai runtuhnya bangunan. Kerusakan elemen struktur bangunan
dapat diperbaiki jika kondisi struktur secara fisik masih berdiri dengan tingkat kerusakan
ringan sampai sedang. Kerusakan ringan dapat diindikasikan oleh kondisi gedung yang
masih berdiri kokoh dan hanya terjadi retak atau spalling pada beberapa bagian bangunan
tanpa terlihat deformasi yang berarti. Kerusakan sedang dapat diindikasikan dari
kerusakan elemen struktur yang relatif banyak (luas) tetapi secara fisik masih berdiri
kokoh dengan deformasi yang relatif kecil.
4.3.1 Kategori Tingkat Kerusakan Struktur
Tingkat kerusakan struktur dapat dikategorikan dalam 3 (tiga) tingkatan, meliputi : 1) rusak
ringan; 2) rusak sedang; dan 3) rusak berat. Rusak ringan adalah kerusakan pada
komponen struktur yang tidak mengurangi fungsi layanan (kekuatan, kekakuan dan
daktilitas) struktur secara keseluruhan, yaitu retak kecil pada balok, kolom dan dinding
yang mempunyai lebar celah antara 0,075 hingga 0,6 cm. Rusak sedang adalah

Page | 2
BAHAN BACAAN
PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIK (KEAHLIAN GANDA)

kerusakan pada komponen struktur yang dapat mengurangi kekuatan tetapi kapasitas
layanan secara keseluruhan dalam kondisi aman, yaitu retak besar pada balok, kolom dan
dinding dengan lebar celah lebih besar dari 0,6 cm. Rusak berat adalah kerusakan pada
komponen struktur yang dapat mengurangi kekuatannya sehingga kapasitas layan
struktur sebagian atau seluruh bangunan dalam kondisi tidak aman, yaitu terjadi apabila
dinding pemikul beban terbelah dan runtuh, bangunan terpisah akibat kegagalan unsur
pengikat dan 50% elemen utama mengalami kerusakan atau tidak layak huni (Ditjen Cipta
Karya, 2006).

4.3.2 Kerusakan dan Perbaikan Lantai


Secara struktural kerusakan pada lantai bisa terjadi karena deformasi akibat pembebanan
atau akibat proses kerja bangunan atau layanan yang berlebih. Teknik perbaikan retak
pada lantai dapat dilakukan dengan aplikasi teknologi polimer.
Pada pekerjaan plat lantai untuk menghindari terjadinya getaran yang belebihan pada plat
lantai pada saat terjadinya aktifitas di atasnya maka akan dilakukan penambahan
kekuatan pada permukaan plat lantai tersebut yaitu dengan pemasangan Fiber Carbon
(misal : NITOWRAP FRC 300 tebal 0.167 mm). Teknik pemasangan Fiber Carbon
dilakukan dengan cara ditempel dengan lem khusus pada bagian yang mengalami retak
atau penurunan.
Suplemen sumber belajar perbaikan retakan lantai beton dapat diakses di :
https://www.youtube.com/watch?v=fcAj9n3DbkQ
https://www.youtube.com/watch?v=7_diXmKZp_8

4.3.3 Kerusakan dan Perbaikan pada Kolom


Karena ada beberapa kolom beton sudah mengalami spalling (pelepasan/gompal), maka
yang harus dikerjakan adalah mengganti (mensubtitusi) beton yang mengalami spalling
dengan beton baru, dan beton yang baru ini harus mempunyai kuat tekan diatas beton
yang lama, cepat pelaksanaannya dan waktu pengerasan yang singkat. Untuk itu harus
dipergunakan beton dari jenis micro concrete yang sudah pre-packing dari pabrik,
sehingga kualitasnya dapat dipertanggung jawabkan.

4.3.4 Metode Perbaikan Kerusakan Kolom


Struktur kolom merupakan struktur utama yang akan berakibat fatal ke seluruh bangunan

Page | 3
BAHAN BACAAN
PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIK (KEAHLIAN GANDA)

jika terjadi kerusakan parah. Bayangkan saja jika balok tidak mengalami kerusakan
namun kolom mengalami kerusakan berat seluruh bangunan akan roboh.
Beberapa kerusakan dan cara perbaikan beton yang terjadi di Kolom antara lain
a) Retak, tanpa ada beton yang pecah dan tulangan tidak rusak. Cara perbaikan ini
dengan injeksi saja menggunakan resin/epoxy.
b) Pada beton bagian dalam mengalami spalling atau rusak, namun tulangan tidak
rusak. Cara perbaikan beton dengan grouting. Grouting adalah memberikan
campuran adukan beton dengan bahan khusus dengan mutu tinggi.
c) Beton pecah disertai dengan disertai buckling pada tulangan. Cara perbaikan
dilakukan dengan tulangan yang buckling dipotong dan diganti tulangan baru dan
diberi sengkang, lalu di grouting/cor beton mutu tinggi. Alternatif lain bisa diberi
perkuatan sengkang, grouting dan jacketting atau pembesaran ukuran kolom
beton, sperti ditunjukan pada Gambar 4.2. dan Gambar 4.3

Gambar 4.2 Teknik Perbaikan Kolom dengan Teknik Jacketing

Page | 4
BAHAN BACAAN
PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIK (KEAHLIAN GANDA)

Gambar 4.3 Teknik Perbaikan Kolom dengan Teknik Pembesaran Dimensi


Metode perbaikan kolom akses di : https://www.youtube.com/watch?v=kv5PztnCuY0

4.3.5 Kerusakan dan Perbaikan Balok


Balok merupakan elemen struktur yang berfungsi menahan lentur dan geser. Pada
struktur beton ini pun tidak jauh berbeda dengan kolom dalam penanganannya. Sesuai
dengan fungsi balok yaitu menahan gaya lentur dan geser maka yang perlu diperbaiki
adalah kekuatan lentur dan gesernya. Cara perbaikan beton dilakukan sesuai dengan
tingkat kerusakannya.
Berikut beberapa cara perbaikan beton pada balok untuk memperkuat kemampuan gaya
lentur dan geser dengan metode Perkuatan balok (strengthening). Perkuatan balok dapat
dilakukan dengan teknik pembesaran dimensi elemen struktur seperti dijelaskan pada
Gambar 4.4.
a) Menambah tumpuan atau mengurangi bentang balok.
b) Jacketting atau memperbesar ukuran balok dengan beton bertulang.

Page | 5
BAHAN BACAAN
PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIK (KEAHLIAN GANDA)

c) Memberikan perkuatan berupa baja-prategang


d) Memberi perkuatan pelat baja pada daerah yang mengalami kegagalan lentur.
e) Memberikan Fiber Reinforce Plastic atau FRP sheet

Gambar 4.4 Perbaikan balok teknik pembesaran

4.3.6 Kerusakan dan Perbaikan Pelat


Pelat merupakan element struktur yang berbentuk bidang yang langsung terkena beban
hidup maupun beban mati. Seperti halnya dengan elemen struktur lain, pelat juga dapat
terjadi kerusakan akibat gaya yang tidak mempu dipikul oleh struktur pelat beton. Cara
perbaikan beton pada pelat tergantung dari tingkat kerusakannya. Pada umumnya
kerusakan pelat terjadi pada ujung-ujung pelat yang terputus.
Berikut cara perbaikan beton pada pelat.
a) Kerusakan retak-retak, perbaikan cukup dilakukan dengan injeksi menggunakan
epoxy/resin atau produk lain yang khusus untuk injeksi beton.
b) Kerusakan retak cukup lebar dan beton pecah namun tulangan masih baik,
perbaikan beton dapat dilakukan dengan cara beton dibersihkan dan dikasarkan
kemudian di grouting ulang.
c) Jika kerusakan sudah serius maka cara perbaikan yang bisa dilakukan adalah
menambah ketebalan pelat. Penebalan pelat bisa dilakukan pada sisi bawah pelat.
Yang perlu diperhatikan dalam penebalan plat adalah dipastikan kelekatan beton
lama dan baru bekerja dengan baik. Agar terjadi kelekatan bisa menambahkan
shear connector maupun admixture.

Page | 6
BAHAN BACAAN
PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIK (KEAHLIAN GANDA)

Gambar 4.5 Teknik Perbaikan Pelat Lantai


Referensi tambahan dapat diunduh :
http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/629/jbptitbpp-gdl-mochammadl-31431-6-2008ta-5.pdf

4.4 Macam Kerusakan, Perawatan dan Perbaikan Arsitektural


4.4.1 Katagori Kerusakan Arsitektur:
1. Rusak ringan adalah kerusakan yang tidak menganggu fungsi bangunan dari segi
arsitektur, seperti kerusakan pada pekerjaan finishing, yaitu mengelupasnya cat yang
tidak menimbulkan gangguan fungsi dan estetika serta tidak menimbulkan bahaya
sedikitpun kepada penghuni;
2. Rusak sedang adalah kerusakan yang dapat mengganggu fungsi bangunan dari segi
arsitektur (fungsi, kenyamanan, estetika), seperti kerusakan pada bagian bangunan
yaitu pecahnya kaca pada jendela dan pintu yang dapat mengurangi estetika
bangunan dan mengurangi kenyaman pada penghuni; dan
3. Rusak berat adalah kerusakan yang sangat mengganggu fungsi dan estetika
bangunan serta mengakibatkan hilangnya rasa nyaman dan dapat menimbulkan
bahaya kepada penghuni (sumber : Ditjen Cipta Karya, 2006).
Kerusakan dan perbikan non-struktur (arsitektural) adalah kinerja bangunan gedung yang
terkait dengan penampilan dan kenyamanan bangunan gedung. Pekerjaan perawatan
dan perbaikan bangunan gedung mencakup :
a) Atap.
b) Kusen dan pintu.
c) Dinding.
d) Kaca.
e) Lantai.
f) Kamar mandi / WC.
g) Listrik dan air bersih.
h) Funiture
i) Saluran pembuangan : drainase, air kotor.

4.4.2 Perawatan Rutin pada Gedung


Pedoman perbaikan mengacu pada standar pelaksanaan pemeliharaan komponen-
komponen gedung mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor :

Page | 7
BAHAN BACAAN
PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIK (KEAHLIAN GANDA)

24/PRT/M/2008 tentang Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung


disajikan dalam Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Standar Pemeliharaan Bangunan Gedung
No
Kegiatan Pemeliharaan Standar
.
1 Pembersihan dinding keramik kamar mandi/WC 2 kali sehari
2 Pembersihan plafon tripleks 3 bulan
3 Pelumasan kunci, engsel, grendel 2 bulan
4 Perawatan pintu lipat 2 bulan Setiap hari
5 Pembersihan kusen 6 bulan
6 Polituran kembali kusen kayu 1 tahun
7 Pembersihan dinding lapis kayu 1 bulan
8 Pemeliharaan dinding kaca 1 tahun
9 Pembersihan kaca jendela serta pembatas (partisi) 1 minggu
ruangan
1 Pembersihan saluran terbuka air kotor 1 bulan
0 Pembersihan sanitary fixtures (wastafel, toilet duduk, Setiap hari
toilet jongkok, urinoir)
11 Pemeriksaan kran air 2 bulan
12 Talang air datar pada atap bangunan 1 tahun
13 Pengecatan kembali talang tegak dari pipa besi atau 4 tahun
PVC
14 Pengecatan luar bangunan 3 tahun
15 Pemeliharaan listplank kayu 6 bulan
16 Pemeriksaan dan pembersihan floor drain Setiap hari
17 Penggunaan desinfektan untuk membersihkan lantai Setiap hari
dan dinding kamar mandi
18 Pembersihan lantai keramik Setiap hari
19 Pembersihan lantai karpet dengan pnghisap debu 2 bulan
20 Pembersihan tirai/gordyn 2 bulan
Sumber : Peraturan Menteri Pekerjaan Umum nomor :24/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung, Departemen pekerjaan Umum.

Page | 8
BAHAN BACAAN
PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIK (KEAHLIAN GANDA)

4.4.3 Kerusakan dan Perbaikan Dinding

Gambar 4.1 Retak struktural dan rtak non struktural


Sumber : http://www.mastertukang.com
Kerusakan pada dinding tergolong atas 2 kategori yaitu kerusakan struktural dan non-struktural.
Retak struktural pada dinding terjadi akibat adanya deformasi struktur sehingga terjadi diintegrasi
(pemisahan) ikatan dinding dalam bentuk celah. Kerusakan non-struktur atau kerusakan
arsitektural terjadi karena penyusutan acian atau adukan dalam bentuk retak rambut(hair-line)

4.4.4 Retak Struktur Pada Bata-Plester dan Acian

Retak jenis ini biasanya disebabkan karena pergerakan struktur karena pondasi,
defleksi(muat susut) balok atau gempa bumi.Pada retak seperti ini bata di dalam dinding
biasanya sudah pecah hingga retak terjadi di dalam plester dan aciannya.Retak yang
terjadi adalah biasanya tegak lurus atau diagonal menyamping.Celah retak akan terbuka
terus apabila struktur kembali bergerak.Cara memperbaiki retak jenis ini yaitu sebaiknya
dibuatkan celah kecil antara dinding dengan balok atas untuk mengurangi tekanan,isi
celah tersebut dengan styrofoam/karet kemudian untuk menyamarkannya dapat ditutup
dengan lis kayu atau gypsum.Buka retak kira-kira lebar 1cm sampai ke bata kemudian isi
celah retak dengan adukan semen pasir 1:5, setelah 3 hari tutup dan rapikan celah yang
sudah terisi plester sebelumya dengan mortar acian putih.

4.4.5 Dinding Retak Struktur Pada Bata-Plester dan Acian

Pergerakan stuktur karena pondasi, defleksi (mulai susut) balok atau gempa bumi.
Pada retak seperti ini, bata didalam dinding biasanya sudah pecah, hingga retak terjadi di
dalam plester dan aciannya. Retak yang terjadi adalah biasanya tegak lurus atau diagonal

Page | 9
BAHAN BACAAN
PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIK (KEAHLIAN GANDA)

menyamping. Celah retak akan terbuka terus apabila struktur kembali bergerak.

Sebaiknya dibuat celah kecil antara dinding dengan balok atas untuk mengurangi
tekanan, isi celah tersebut dengan styrofoam/ karet kemudian untuk menyamarkannya
dapat ditutup dengan lis kayu atau gypsum. Buka retak kira-kira lebar 1cm sampai ke
bata, kemudian isi celah retak dengan adukan semen pasir 1:5 dengan ditambahkan
polimer 4$, setelah 3 hari tutup dan rapihkan celah yang sudah terisi plester sebelumnya
dengan TR30 Acian Putih dan 4% polimer.
Perbaikan retakan dinding bata dapat diakses di :
https://www.youtube.com/watch?v=mx96izx3C2I

4.4.6 Dinding Retak Struktural Plester

Pergerakan struktur karena penyelesaian pondasi, defleksi balok atau gerakan


gempa. Tipe retak ini, bata didalam dindingnya masih baik (tidak pecah), hingga retaknya
hanya plester dan aciannya. Retak yang terjadi adalah biasanya tegak lurus atau diagonal
menyamping. Celah retak akan terbuka terus apabila struktur kembali bergerak .

Perbaikan: Periksa untuk melihat retak memanjang sampai bata/tidak (seperti dalam
poin 1.), jika celah-celah penyebab kemablai terjadi retak ketika struktur bergerak dan
perluasan/gerakan sendi harus dipotong untuk melepaskan tekanan.

Buka retak selebar kira-kira 1 cm samapai ke bata, kemudian isi celah retak dengan
adukan semen pasir 1:5 dengan ditambahkan dengan polimer 4%, setelah 3 hari tutup
dan rapihkan celah yang sudah terisi plester, sebelumnya dengan TR 30 Acian Putih dan
polimere 4%.

4.4.7 Dinding Retak plester- Acian Pada saluran Pipa

Penyebab: Celah pemasangan pipa listrik atau air yang tidak dipotong sampai bata.
Celah hanya dibuat sampai bata. Celah hanya dibuat sampai plester atau pipa hanya
diletakan diatas bata kemudian di plester kembali. Tipe retak ini biasanya menciptakan
celah lurus speanjnag garis pipa.

Perbaikan: Buka kembali plester pada saluran pipa dengan lebar 5 cm. Bungkus
pipa dengan kawat ayam kemudian isi celah dengan adukan semen pasir 1:5 dengan

Page | 10
BAHAN BACAAN
PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIK (KEAHLIAN GANDA)

ditambahkan polimer 4% setelah 3 hari tutup dan rapihkan celah yang sudah terisi plester
sebelumnya dengan TR30 Acian Putih dan 4% Polimer.

4.4.8 Dinding Retak karena Bahan yang Berbeda

Penyebab: Plesteran yang menutupi sambungan dinding yang berbeda misalnya


pasanagan bata dengan permuakaan beton atau kayu. Tembok dengan mudah akan
retak karena gerakan yang berbeda dari struktur dengan non struktur yang berbeda sifat.
Tipe retak ini biasanya retak lurus sepanjang sambungan dam mudah akan muncul
kembali setelah perbaikan.

Perbaikan: Diantara kedua permukaan tersebut harus dibuat dilatasi. Potong kembali
plester sepanjang retak dengan maksimal 1 cm. Isi dengan plester + polimer 4%. Selesai
2mm lalu dengan TR30 Acian Putih dan Polimer 4%. Setelah satu hari buat tali, alur lurus
3 mm lebar dan 3mm mendalam sepanjang garis retak sebelumnya. Jika diinginkan
tampilan yang rata maka isi tali air diatas menggunakan paintable sealant.

4.4.9 Dinding Retak Pada plester-Acian karena penyusutan

Penyebab: Aplikasi acian terlalu dini pada plester yang belum berhenti menyusut
karena plester terlalu tebal dalam satu kali aplikasi dan kadar lumpur yang tinggi pada
pasir dalam plester 5%. Acian harus diaplikasikan minimal 14 hari setelah pleter ketika
sebgian besar penyusutan telah berhenti.

Tips cara memperbaiki dinding retak ini seperti seribu (pecah telur), apabila diraba
oleh tangan terasa lebih dalam retak ini dapat mengulang perbaikan. Isi retak sebelum
pengecatan menggunakan TR30 Acian Putih dicampur dengan polimer 2% kemudian
keesokan harinya ratakan dengan amplas halus setelah itu cat 5 hari.

4.4.10 Dinding Retak Rambut Pada Acian

Aplikasi acian terlalu dini pada plester yang belum berhenti menyusut, kadar lumpur
yang tinggi pada pasir dalam plester, terlalu banyak/sedikit semen pada plester, terlalu
banyak/sedikit air pada aplikasi plester, dinding plester terlalu kering dan aplikasi acian
pada cuaca terik dan tiupan angina kencang. Tipe retak ini seperti retak seribu, retak ini

Page | 11
BAHAN BACAAN
PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIK (KEAHLIAN GANDA)

dapat mengulang apabila kadar lumpur pada plester yang digunakan terlalu tinggi (>5%).

Apabila kondisi retak rambut halus, gunakan base coat atau cat dasar untuk
menutupnya, jika retak lebih besar dari garis rambut perbaiki retak.
Sumber on-line dalam bentuk video di :
https://www.youtube.com/watch?v=kecCUI5ctO0
https://www.youtube.com/watch?v=SNm5bx9HV7w
https://www.youtube.com/watch?v=mx96izx3C2I
https://www.youtube.com/watch?v=NmXO3VNmGdw

4.5 Macam Kerusakan, Perawatan dan Perbaikan Utilitas

Utilitas adalah perlengkapan dalam bangunan gedung yang digunakan untuk


menunjang fungsi gedung dan tercapainya unsur – unsur kenyamanan, kesehatan,
keselamatan, komunikasi dan mobilitas di dalam bangunan tersebut.

Kategori kerusakan pada elemen utilitas gedung dapat dikategotikan menjdai 3


tingkatan:
a) Rusak ringan adalah rusak kecil atau tidak berfungsinya sub komponen utilitas yang
tidak akan menimbulkan gangguan atau mengurangi fungsi komponen utilitas,
misalnya pada instalasi listrik yaitu padamnya salah satu lampu pada ruangan;
b) Rusak sedang adalah kerusakan atau tidak berfungsinya sub komponen utilitas yang
menimbulkan gangguan atau mengurangi fungsi komponen utilitas, misalnya pada
instalasi telepon yang mengalami gangguan di salah satu ruangan yang
menyebabkan matinya saluran telepon diruangan tersebut; dan
c) Rusak berat adalah rusak atau tidak berfungsinya sub komponen utilitas yang dapat
menimbulkan gangguan berat atau mengakibatkan tidak berfungsinya secara total
komponen utilitas.
Video komponenutilitas bangunan dapat di akses :
https://www.youtube.com/watch?v=jTfYWVVRyTw

4.6 Simpulan

Perawatan dan perbaikan bangunan gedung adalah tindakan memperbaiki dan/atau


mengganti elemen bangunan agar tetap berfungsi. Berdasarkan tinjauan elemen gedung,
perawatan dan perbaikan gedung digolongkan : 1) perawatan struktural; 2) perawatan
arsitektural; dan 3) perbaikan utilitas.

Page | 12
BAHAN BACAAN
PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIK (KEAHLIAN GANDA)

Teknik perbaikan struktur gedung dapat dilakukan atas 3 kondisi : 1) rusak ringan; 2)
rusak sedang; dan 3) rusak berat. Teknik perbaikan elemen struktur dapat dilakukan,
dengan mengganti (me-replace) elemen baton yang rusak, melakukan dengan
menyeliputi dengan serat carbon; atau membersarkan dimensi (ukuran) elemen yang
rusak. Teknik perbaikan artektural dilakukan melalu bisa dilakukan melalui perawatan rutin
atau mengganti elemen yang rusak.

4.7 Daftar Pustaka

Karya, D. J. C. (2008). Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 24. PRT/M/2008 tentang
Pedoman Pemeliharaan dan Perawatan Bangunan Gedung.

Karya, D. J. C. (2008). Tentang Pedoman Pelaksanaan Pemeriksaan: 06. PRT/M/2008 tentang


Tentang Pedoman Pelaksanaan Pemeriksaan Konstruksi

Keputusan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 205 Tahun 2015 Tentang
Penetapan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Kategori Konstruksi Golongan
Pokok Konstruksi Gedung Pada Jabatan Kerja Pelaksana Lapangan Pekerjaan Gedung
Bambang Revantoro. 2017. Pemeriksaan Dan Pemasangan Bahan Konstruksi Batu dan Beton.
Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017. Direktorat GTK Kemdikbud.
https://www.sarana-bangunan.com/cara-memperbaiki-retak-pada-dinding/

http://www.mastertukang.com/beragam-keretakan-dinding-dan-cara-mengatasinya/

http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/629/jbptitbpp-gdl-mochammadl-31431-6-2008ta-5.pdf

Page | 13
BAHAN BACAAN
PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIK (KEAHLIAN GANDA)

Page | 14

Anda mungkin juga menyukai