Anda di halaman 1dari 11

EVALUASI KINERJA DAN PERKUATAN STRUKTUR

GEDUNG GUNA ALIH FUNGSI BANGUNAN


(STUDI KASUS: GEDUNG BOOKSTORE UII)

Sofwatul Izzah
16511227

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tidak sedikit gedung bangunan yang telah berdiri saat ini memiliki
permasalahan struktur. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor misalnya
adanya kesalahan saat perencanaan struktur, ketidaksesuaian antara struktur yang
direncanakan dengan pelaksanaannya atau adanya alih fungsi bangunan. Faktor-
faktor tersebut akan sangat berpengaruh terhadap ketahanan struktur bangunan
dalam menahan beban.
Perlunya evaluasi kinerja struktur bangunan yang sudah berdiri adalah untuk
mencegah terjadinya keruntuhan bangunan secara tiba-tiba sehingga dapat
mencegah adanya korban dan meminimalisir kerugian akibat keruntuhan bangunan
tersebut. Evaluasi kinerja struktur bangunan merupakan pengumpulan dan
pengamatan untuk mengukur dampak dan efektivitas dari kemampuan kerja
struktur dalam menahan beban. Adanya evaluasi kinerja tersebut akan dihasilkan
suatu kesimpulan kondisi struktur bangunan tersebut yang mana akan disertai
dengan munculnya suatu solusi untuk memperkuat struktur bangunan tersebut.
Dengan evaluasi kinerja dan perkuatan struktur bangunan diharapkan adanya
penambahan umur atau masa layan bangunan. Kemudian struktur bangunan dapat
difungsikan sesuai fungsi yang telah direncanakan dan juga bangunan aman untuk
digunakan. Pada kasus gedung Bookstore UII memiliki perencanaan gedung yang
tidak sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai toko buku yang mana mempunyai
beban tetap yang cukup besar yang dihasilkan dari rak kayu dan jumlah buku yang
ditampung. Oleh karena itu evaluasi kinerja dan perkuatan struktur gedung
Bookstore UII dianggap perlu agar mengetahui kondisi strukturnya saat ini dan
dapat diperkuat strukturnya apabila diperlukan sehingga bangunan lebih aman atau
dapat difungsikan kembali sesuai perencanaan awal.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut,
1. Bagaimana parameter evaluasi kinerja struktur gedung Bookstore UII?
2. Bagaimana bentuk pengumpulan data lapangan dalam evaluasi kinerja struktur
gedung Bookstore UII?
3. Bagaimana bentuk uji analisis dalam evaluasi kinerja struktur gedung
Bookstore UII?
4. Bagaimana perkuatan struktur berdasarkan hasil evaluasi kinerja struktur
gedung Bookstore UII?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Mengidentifikasi parameter evaluasi kinerja struktur gedung Bookstore UII.
2. Menganalisis evaluasi kinerja struktur gedung Bookstore UII dengan
pengumpulan data lapangan.
3. Menganalisis evaluasi kinerja struktur gedung Bookstore UII dengan uji
analisis.
4. Merancang perkuatan struktur berdasarkan hasil evaluasi kinerja struktur
gedung Bookstore UII.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Literatur Review


Dalam penelitian ini, tinjauan pustaka yang digunakan adalah teori – teori
yang akan menjadi landasan dalam penelitian dan kajian pustaka juga dilakukan
melalui jurnal – jurnal penelitian nasional. Terdapat dua bahasan pokok yaitu
evaluasi kinerja struktur dan perkuatan struktur. Berikut penelitian-penelitian yang
terkait dan pernah dilakukan sebelumnya.
2.2.1 Evaluasi Kinerja Struktur
Dalam penelitiannya Winarsih (2010) menyatakan bahwa struktur bangunan
gedung UGD dan administrasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyudono
yang baru saja selesai dibangun tetapi sudah mengalami keretakan-keretakan
struktur yang sudah menyebar ke hampir keseluruhan elemen/komponen struktur
bangunan, baik kolom dan balok struktur maupun plat lantainya.
Tahapan pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengujian
lapangan dan pengujian di Laboratorium Bahan Bangunan dengan menggunakan
standart pengujian menurut ASTM. Pengujian lapangan berupa Visual Check,
pemeriksaan gambar-gambar, pengujian mutu bahan dengan cara non-destructive
test dan pengukuran geometri. Hasilnya berupa hasil pengukuran secara kuantitatif
nilai lendutan maksimum elemen balok struktur yang ada (Deflection Check) dan
Geodetic Data yaitu denah struktur, panjang bentang balok, dimensi balok, dimensi
kolom, deformasi elemen kolom struktur terkait dengan tinggi antar tingkat story
drift-nya dan nilai kerataan plat lantai dua. Kemudian analisis struktur dengan SAP
2000 dan rekomendasi penanganannya.
Berbeda dengan Karundeng dkk (2015), evaluasi kinerja struktur dilakukan
karena adanya alih fungsi bangunan dari gedung perkuliahan menjadi rumah sakit.
Tidak adanya data awal perencanaan juga menjadi alasan agar dilakukannya upaya
penyelidikan terhadap gedung RSGM UNSRAT ini. Metode yang digunakan untuk
mengukur kekuatan struktur adalah melalui pengujian palu beton (Schmidt Hammer
Test) pada balok, kolom dan pelat serta pengujian beton inti (Core Drilled Test)
pada pelat lantai. Hasil pengujian Schmidt Hammer Test diperoleh kuat tekan rata-
rata pada kolom 25,45 MPa, balok 26,35 MPa dan pelat 25,84 MPa dengan
koefisien variasi pada kolom 23,82%, balok 16,37 % dan plat 39,60%. Hasil Core
Drilled Test diperoleh kuat tekan rata-rata benda uji pada pelat lantai di
laboratorium sebesar 24,76 MPa.
Muntafi (2012) menggunakan analisis pushover untuk mengevaluasi kinerja
struktur dengan evaluasi kinerja seismik (seismic performance) dari gedung rangka
beton bertulang tahan gempa. Studi kasus menggunakan model gedung rangka
beton bertulang beraturan empat lantai. Tahapannya yaitu diawali dengan
pemodelan geometri struktur gedung sesuai data perencanaan dengan
memperhatikan dimensi profil yang digunakan. Pendetailan elemen struktur juga
dilakukan sesuai data perencanaan gedung. Kemudian menghitung beban dan gaya
yang bekerja berupa beban mati, beban hidup dan beban gempa. Melakukan analisis
pushover menggunakan metode capacity spectrum prosedur B ATC-40 dengan
bantuan ETABS V9.0 Nonlinear untuk mendapatkan capacity curve, performance
point dan titik-titik plastis. Setelah itu melakukan evaluasi kinerja struktur sesuai
ATC 40.
2.2.2 Perkuatan Struktur
Penelitian oleh Christiawan dkk (2008) menyatakan bahwa adanya alih fungsi
bangunan menyebabkan terjadi perubahan pembebanan dari 250 kg/m2 menjadi
500 kg/m2. Metode yang digunakan dengan cara analitis dengan mengacu pada SNI
03-2487-2002 berupa pengumpulan data-data. Kemudian dilakukan serangkaian uji
kekuatan beton dengan alat Rebar Locator, Schmidt Rebound Hammer Test dan
Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) Test. Dilanjutkan dengan analisis push-over.
Hasilnya diperoleh nilai faktor reduksi gempa representatif (R) = 4,8, simpangan
antar tingkat < simpangan ijin, terdapat pelat lantai 2 yang membutuhkan perkuatan
lentur. Perkuatan lentur pelat dilakukan dengan Fiber Reinforced Polymer,
sedangkan untuk perkuatan lentur dan geser balok lantai 2 juga dilakuakn dengan
Fiber Reinforced Polymer (FRP). Untuk perkuatan kolom dilakukan dengan
penambahan tulangan.
Penelitian yang sama oleh Christiawan (2011) menggunakan metode
perkuatan struktur dengan penambahan tulangan pada kolom. Obyek penelitian
adalah gedung 3 lantai yang merupakan gedung perkuliahan. Dalam penelitian ini,
alat yang digunakan meliputi Rebar Locator, Schmidt Rebound Hammer Test dan
Ultrasonic Pulse Velocity (UPV) Test. Untuk beban statik dan beban dinamik
(beban gempa response spectrum) dimodelkan dengan program analisis struktur
SAP 2000. Data hasil uji bahan digunakan untuk menghitung kekuatan sisa struktur
kondisi eksisting dengan program BETON 2000.
Hasil uji bahan kondisi eksisting didapat nilai fc’ (kuat tekan) sebesar 17 MPa
dan nilai fy (kuat lentur) sebesar 390 MPa. Hasil analisis struktur kolom lantai 1
perlu perkuatan lentur dengan metode external reinforcement yaitu penambahan
tulangan 8D16 mm. Tulangan tambahan dirangkaikan pada kolom asli dengan
ikatan beugel d8-15 cm. Sebelumnya dilakukan pengelupasan lapis plesteran dan
selimut beton setebal 1 cm. Tulangan tambahan diangkerkan terhadap pelat lantai
sedalam 10 cm dan diisi dengan epoxy bagian yang bersela. Kemudian tutup dengan
selimut beton baru menggunakan epoxy mortar kuat tekan tinggi dengan fc ≥ 30
Mpa. Kemudian dilakukan analisis ulang menggunakan Program BETON 2000
pada kolom-kolom tersebut dengan beban rencana hasil analisis struktur SAP
2000 beban baru.
DAFTAR PUSTAKA

Christiawan, I. 2011. Perkuatan (Strengthening) Struktur Kolom dengan Metoda


Penambahan Tulangan. Gema Teknologi. 16 (3). 135-140.
Christiawan, I. Triwiyono, A. dan Christady, H. 2008. Evaluasi Kinerja dan
Perkuatan Struktur Gedung Guna Alih Fungsi Bangunan, Studi Kasus:
Perubahan Fungsi Ruang Kelas Menjadi Ruang Perpustakaan Pada Lantai II
Gedung G Universitas Semarang. Forum Teknik Sipil. 18 (1). 725-738.
Muntafi, Y. 2012. Evaluasi Kinerja Bangunan Gedung DPU Wilayah Kabupaten
Wonogiri dengan Analisis Pushover. Simposiun Nasional. XI. 68-75.
Karundeng V.S., Wallah S.E, dan Pandaleke R. Penerapan Metode Schmidt
Hammer Test dan Core Drilled Test untuk Evaluasi Kuat Tekan Beton pada
Ruang IGD RSGM UNSRAT Guna Alih Fungsi Bangunan. Jurnal Sipil
Statik. 3 (4). 221-227.
Winarsih, T. Asesmen Kekuatan Struktur Bangunan Gedung, Studi Kasus:
Bangunan Gedung Unit Gawat Darurat (UGD) dan Administrasi Rumah
Sakit Umum Daerah (RSUD) Banyudono, Kabupaten Boyolali. Tesis.
Unversitas Sebelas Maret, Surakarta.
Kata kunci: Kinerja Struktur, Fungsi Bangunan, Perkuatan, Uji Lapangan, Uji Analisis

No Parameter A B C D E Penelitian
1. Judul EVALUASI EVALUASI ASESMEN PERKUATAN PENERAPAN EVALUASI
KINERJA KINERJA DAN KEKUATAN (STRENGTHENI METODE KINERJA DAN
BANGUNAN PERKUATAN STRUKTUR NG) STRUKTUR SCHMIDT PERKUATAN
GEDUNG STRUKTUR BANGUNAN KOLOM HAMMER STRUKTUR
DPUWILAYAH GEDUNG GEDUNG DENGAN TEST DAN GEDUNG
KABUPATEN GUNA ALIH METODA CORE GUNA ALIH
WONOGIRI FUNGSI PENAMBAHAN DRILLED TEST FUNGSI
DENGAN BANGUNAN TULANGAN UNTUK BANGUNAN
ANALISIS EVALUASI (STUDI KASUS:
PUSHOVER KUAT TEKAN GEDUNG
BETON PADA BOOKSTORE
RUANG IGD UII)
RSGM UNSRAT
GUNA ALIH
FUNGSI
BANGUNAN
2. Objek Gedung DPU Perubahan Bangunan Gedung Gedung 3 lantai Ruang IGD Gedung
Penelitian Wilayah Fungsi Ruang Unit Gawat RSDM Unsrat Bookstore UII
Kabupaten Kelas Menjadi Darurat (UGD)
Wonogiri Ruang dan Administrasi
Perpustakaan Rumah Sakit
Pada Lantai II Umum Daerah
Gedung G (RSUD)
Universitas Banyudono,
Semarang Kabupaten
Boyolali
3. Metode Analisis Pushover Pengujian Pengujian Pengujian Schmidt Hammer Uji Lapangan
Pengujian Lapangan dan Lapangan dan Lapangan Test dan Core dan Analisis
Analisis laboratorium dan Analisis Drilled Test
4 Metode Memperbesar metode external - Metode Penambahan Penambahan
perkuatan ukuran kolom dan reinforcement Penambahan tulangan pada Dimensi Kolom-
balok eksisting, dengan Fiber Tulang Kolom pelat beton dan Balok dan
serta menambah Reinforced Perkuatan Jumlah Tulangan
jumlah tulangan Polymer (FRP) dengan metode
yang ada (Metode yang direkatkan pengecoran
Jacketing) pada permukaan selimut mortar
komponen beton
yang diperkuat
dengan bantuan
perekat epoxy
5. Hasil Sebagian besar Hasil analisis Nilai lendutan di Hasil analisis Besarnya -
kolom-kolom K3 struktur lokasi sebagian struktur kolom kapasitas lentur
dari struktur didapatkan pelat sudah melampaui lantai 1 : 1E ; 2A ; dari hasil
eksisting tidak lantai 2 batas 2E ; 2I ; 3E ; 3 I pengujian
memenuhi syarat membutuhkan ijin lendutan perlu perkuatan
kekuatan dan perkuatan lentur maksimum. lentur
didapatkan
lendutan yang
terukur
3. EVALUASI KEKUATAN STRUKTUR YANG SUDAH BERDIRI DENGAN UJI ANALISIS DAN UJI BEBAN (STUDI KASUS GEDUNG
SETDA KABUPATEN BREBES)
Sesuai SNI 03-2847-2002 tentang Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung, jika timbul keraguan mengenai keamanan dari
suatu struktur bangunan yang telah berdiri, dapat dilakukan penelitian terhadap kekuatan struktur dengan cara analisis atau dengan cara uji beban,
atau dengan kombinasi analisis dan uji beban. Uji beban dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang terdapat pada Bab 22 SNI 03-2847-2002
tentang Evaluasi Kekuatan Struktur Yang Telah Berdiri.

EVALUASI KINERJA DAN PERKUATAN STRUKTUR GEDUNG GUNA ALIH FUNGSI BANGUNAN
Alih fungsi bangunan menyebabkan terjadi perubahan pembebanan dari 250 kg/m2 menjadi 500 kg/m2 sehingga dibutuhkan evaluasi kekuatan
struktur kondisi existing. Penelitian ini dilakukan untuk evaluasi kinerja dan kekuatan struktur pada kondisi existing, memberikan alternatif solusi
perkuatan, menentukan spesifikasi teknis metode pelaksanaan perkuatan berdasar peraturan beton SNI-2847-2002, dan melakukan analisis struktur
ulang setelah perkuatan

ASESMEN KEKUATAN STRUKTUR BANGUNAN GEDUNG


Suatu struktur yang sudah mengalami beberapa penurunan kekuatan struktur (structural
deterioration) yang salah satunya ditandai dengan adanya kerusakan berupa retak pada
komponen struktural maupun non struktural, memerlukan suatu proses asesmen dan
perbaikan/perkuatan

PERKUATAN (STRENGTHENING) STRUKTUR KOLOM DENGAN METODA PENAMBAHAN TULANGAN

perbaikan yang dapat dilakukan dalam pekerjaan retrofitting yaitu repairing dan strengtheing. Istilah repairing diterapkan pada bangunan yang
sudah rusak, dimana telah terjadi penurunan kekuatan, untuk dikembalikan seperti semula. Sedangkan strengtheing adalah suatu tindakan
modifikasi struktur, mungkin belum terjadi kerusakan, dengan tujuan untuk menaikkan kekuatan atau kemampuan bangunan untuk memikul
beban-beban yang lebih besar akibat perubahan fungsi bangunan dan stabilitas.
PERKUATAN LENTUR PELAT LANTAI TAMPANG PERSEGI DENGAN PENAMBAHAN TULANGAN TARIK DAN KOMPOSIT
MORTAR.
alternatif perkuatan dengan memberikan tulangan tambahan pada daerah tarik dan penambahan komposit mortar pada struktur pelat lantai. Dengan
penambahan tulangan dan komposit mortar tersebut diharapkan kapasitas lentur dari beban yang diterima dapat terpenuhi

Anda mungkin juga menyukai