Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH IDENTIFIKASI LIMBAH B3 DI AREA RUMAH

TANGGA

Dosen : Nafilatul Fitri, S.ST., M.KKK

Disusun oleh :

Panca Aprilia Kusnanda / 05

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
POLTEKKES KESEHATAN KEMENKES MALANG
2021/2022
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karna atas rahmat,
kasih dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan kegiatan beserta penulisan makalah
yang berjudul “Identifikasi Limbah B3 di area rumah tangga” dengan tepat waktu
sebagai salah satu pemenuhan tugas mata kuliah Manajemen Pengolahan dan
Pengelolaan Limbah dari Ibu Nafilatul Fitri, S.ST., M.KKK selaku dosen mata kuliah.

Penulisan makalah berjudul “Identifikasi Limbah B3 di area rumah tangga” ini


dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Kami berharap agar pembaca mendapatkan
sudut pandang baru setelah membaca makalah ini.

Saya selaku penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah
ini masih banyak kesalahan yang telah kami lakukan baik sengaja ataupun tidak
sengaja. Oleh karena itu kami, selaku penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya
atas kesalahan dan ketidakksempurnaan yang ditemukan dalam makalah ini. Kami
juga mengharapkan adanya kritik serta saran apabila ditemukan kesalahan dalam
makalah ini untuk pengembangan hasil tulisan penulis kedepannya.

Blitar, 26 Februari 2022

Panca Aprilia Kusnanda


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Limbah merupakan suatu benda yang mengandung zat berbahaya atau


tidak berbahaya bagi kehidupan manusia, hewan, beserta lingkungan dan
biasanya hal tersebut umumnya disebabkan oleh perbuatan manusia. Hal tersebut
sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 32 tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, menyebutkan bahwa limbah
adalah sisa suatu usaha dan atau kegiatan. Limbah B3 (Bahan Berbahaya &
Beracun) bedasarkan PP 101 tahun 2014 pada pasal 1 adalah usaha dan atau
kegiatan yang mengandung zat, energi, dan atau resiko, baik secara langsung,
dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau lingkungan
hidup, kesehatan, dan hidup manusia. Bedasarkan bahaya yang ditimbulkan, sifat
limbah B3 dikelompokkan menjadi bahan beracun, bahan oksidator, bahan
korosif, bahan yang reaktif terhadap air, bahan mudah terbakar, bahan eksplosif,
gas bertekan, bahan reaktif terhadap asam, serta logam berat. Akibat yang
ditimbukan dari bahan beracun ini dapat berupa gangguan pada syaraf, gangguan
pada hati dan ginjal, sesak nafas, gangguan paru-paru, serta leukimia. Bahaya
yang disebabkan dari bahan oksidator dapat menimbulkan kebakaran karena zat
ini sendiri bisa menghasilkan oksigen, bahan korosif bisa menimbulkan bahaya
jika kontak dengan kulit, merusak alat pernafasan.

Air Limbah domestik (rumah tangga) merupakan limbah cair hasil


buangan dari perumahan (rumah tangga), bangunan perdagangan, perkantoran
dan sarana sejenis. Contoh limbah cair domestic adalah air deterjen sisa cucian,
air sabun, dan air tinja. Meningkatnya kegiatan manusia dalam rumah tangga
mengakibatkan bertambahnya jumlah limbah cair. Sumber limbah cair rumah
tangga bersifat organic yaitu dari sisa-sia makanan dan deterjen yang
mengandung fosfor. Limbah cair dapat meningkatkan kadar BOD (Biochemical
Oxygen Demand) dan pH air. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya
pencemaran yang banyak menimbulkan kerugian bagi manusia dan lingkungan.

Dari aspek lingkungan, jenis limbah tertentu, seperti limbah cuci


mengandung bahan kimia deterjen yang dapat mempengaruhi tingkat keasaman
tanah. Limbah dengan kandungan bahan kimia yang dibuang ke sungai dapat
mematikan tumbuhan dan hewan tertentu yang hidup di sungai. Keadaan ini dapat
merusak ekologi sungai secara keseluruhan dalam waktu yang berkelanjutan.Air
mengandung kadar oksigen, dan bisa berkurang saat ada komponen lain masuk ke
dalamnya. Jika kadar oksigen di dalam air berkurang, maka kualitas air bisa
dikatakan buruk. Di dalam air terdapat ekosistem yang harus dijaga
keseimbangannya. Jika air tercemar limbah seperti sampah ataupun bahan kimia,
hal seperti ini akan mengganggu makhluk hidup yang hidup di dalamnya. Tidak
hanya hewan-hewan yang hidup di dalamnya, tumbuhan air pun akan terganggu
produktivitasnya karena air berguna sebagai pembentuk protoplasma yang
berperan dalam proses transpirasi dan fotosintesis. limbah yang tidak diolah dapat
menimbulkan masalah bau yang tidak sedap dan menghadirkan lingkungan yang
kumuh. Jangan anggap sepele limbah rumah tangga bisa berbahaya bagi
lingkungan dan kesehatan manusia.

B. RUMUSAN MASALAH

 Apa saja limbah B3 pada rumah tangga yang dihasilkan


 Apa saja jenis limbah B3 rumah tangga
 Sifat apa saja dari bahaya bahan B3 rumah tangga
 Apa kategori tentang limbah B3

C. TUJUAN

 Dapat mengetahui limbah B3 rumah tangga


 Dapat mengetahui jenis limbah B3 tersebut
 Dapat mengetahui sifat-sifat bahan B3
 Dapat mengetahui definisi dari limbah serta bahayanya
 Dapat mengetahui kategori limbah B3
BAB II

ISI

A. LANDASAN TEORI

Dalam aktifitas rumah tangga di setiap perkotaan seiring dengan


meningkatnya kebutuhan masyarakat, maka semakin meningkat pula produksi
sampah yang dihasilkan, tidak terkecuali sampah yang mengandung Bahan
Berbahaya Beracun atau yang lebih dikenal B3 yang memiliki karakteristik yang
sangat berbahaya seperti beracun, korosif, mudah terbakar, dan mudah meledak,
yang pada akhirnya menjadi ancaman bagi warga dan lingkungan di sekitar
tempat pembuangan sampah. Masyarakat umumnya membuang sampah jenis ini
bercampur dengan sampah domestik rumah tangga. Pembuangan sampah B3
dalam permukiman memang tidak begitu banyak, tetapi karena populasi yang
terus meningkat dan tidak ada penanganan khusus, maka akan menimbulkan
bahaya yang serius bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Limbah bahan
berbahaya dan beracun, disingkat limbah B3, adalah sisa suatu usaha dan/atau
kegiatan yang mengandung bahan berbahayadan/atau beracun yang karena sifat
dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak
langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau
dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lain (Peraturan Pemerintah No. 18 Pasal 1 Tahun 1999).
Limbah B3 rumah tangga merupakan limbah bahan berbahaya dan beracun yang
dihasilkan oleh kegiatan atau aktivitas sehari-hari di lingkungan Rumah tangga /
domestik yang mengandung bahan atau kemasan suatu jenis bahan berbahaya dan
atau beracun.
Didalam penelitian ini saya memilih limbah B3 yang berbahaya yaitu
pestisida, karena ayah saya sering menggunakan itu untuk membasmi hama, maka
dari itu saya memilih pestisida tersebut. Pestisida adalah bahan kimia yang
digunakan untuk membunuh hama, baik insekta, jamur maupun gulma. Pestisida
telah secara luas digunakan untuk tujuan membrantas hama dan penyakit tanaman
dalam bidang pertanian. Pestisida juga digunakan dirumah tangga untuk
memberantas nyamuk, kecoa dan berbagai serangga penggangu lainnya. Dilain
pihak pestisida ini secara nyata banyak menimbulkan keracunan pada manusia.
Pestisida adalah substansi (zat) kimia yang digunakan untuk membunuh atau
mengendalikan berbagai hama. Pestisida berasal dari bahasa inggris yaitu pest
berarti hama dan cida berarti pembunuhan. Yang dimaksud hama bagi petani
sangat luas yaitu : tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang
disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria dan virus, nematoda (cacing yang
merusak akar), siput, tikus, burung, dan hewan lain yang dianggap merugikan.
Bahan aktif pestisida yang ditemukan mencapai 53 jenis, untuk insektisida
didominasi golongan piretroid (41,38%), Organofosfat (13,79%), Karbamat
(10,34%). Untuk fungisida sekitar 73,91% berupa mancozeb yang termasuk
dalam golongan dithiocarbamat.Dalam limbah B3 terdapat kategori juga yaitu :
1. Limbah B3 dari sumber tidak spesifik. Limbah ini tidak berasal dari proses
utama, melainkan dari kegiatan pemeliharaan alat, inhibitor korosi, pelarutan
kerak, pencucian, pengemasan dan lain-lain.
2. Limbah B3 dari sumber spesifik. Limbah ini berasal dari proses suatu industri
(kegiatan utama).
3. Limbah B3 dari sumber lain. Limbah ini berasal dari sumber yang tidak diduga,
misalnya prodak kedaluwarsa, sisa kemasan, tumpahan, dan buangan produk
yang tidak memenuhi spesifikasi.

B. HASIL

LEMBAR IDENTIFIKASI LIMBAH B3


 Hari/Tanggal : Sabtu, 26 februari 2022
 Tempat : Rumah mahasiswa
 Pelaksanaan inpeksi: Panca Aprilia

No Nama Sifat Jenis MSDS Penanggung


B3/Limbah Bahaya bahan Ada Tidak Jawab
Bahan
1. Pestisida merk” Beracun Limbah ada -
IGUANA” 50 EC B3
sumber
lain
2. Pestisida merk” Berbahaya Limbah ada -
Surfaktan” B3
sumber
lain
3. Pestisida merk” Berbahaya Limbah - tidak
Voltraze” B3
sumber
lain
4. Pestisida merk” Beracun Limbah - tidak
Endure 120 SC” B3
sumber
lain
C. PEMBAHASAN

Dari hasil diatas saya telah melakukan observasi dilingkungan rumah yang terdapat
banyak limbah rumah tangga yaitu pestisida karena ayah saya seorang petani, dari
hasil yang saya temui dapat diketahui dari masing-masing pestisida ada yang
memiliki msds ada yang tidak, karena masing-masing pestisida berbeda jenisnya.
Dalam menggunakan pestisida tidak boleh sembarangan memegang karena
bersifat racun yang bisa membahayakan kesehatan manusia, jadi dalan
penggunaannya harus memakai APD yang lengkap agar terhindar dari hal
tersebut. Dapat diketahui efek jika kita terpapar pestisida yaitu salah satunya
menyebabkan keracunan, keracunan ada 2 kronis dan akut.

a) Keracunan Kronis
Keracunan kronis dapat ditemukan dalam bentuk kelainan syaraf dan perilaku
(bersifat neuro toksik) atau mutagenitas. Selain itu ada beberapa dampak
kronis keracunan pestisida pada organ paru-paru, hati, lambung dan usus.
Individu yang terpapar oleh pestisida bisa mengalami batuk yang tidak juga
sembuh, atau merasa sesak di dada. Ini merupakan manifestasi gejala
penyakit bronkitis, asma, atau penyakit paru-paru lainnya. Kerusakan paru-
paru yang sudah berlangsung lama dapat mengarah pada kanker paru-paru.

b) Keracunan Akut
Keracunan akut terjadi apabila efek keracunan pestisida langsung pada saat
dilakukan aplikasi atau seketika setelah aplikasi pestisida. Efek keracunan
akut terbagi menjadi efek akut lokal dan efek akut sistemik. Efek akut lokal
jika hanya mempengaruhi bagian tubuh yang terkena kontak langsung dengan
pestisida biasanya bersifat iritasi mata, hidung, tenggorokan dan kulit. Efek
sistemik jika pestisida masuk kedalam tubuh manusia dan mengganggu
sistem tubuh. Darah akan membawa pestisida keseluruh bagian tubuh
menyebabkan bergeraknya syaraf-syaraf otot secara tidak sadar dengan
gerakan halus maupun kasar dan pengeluaran air mata serta pengeluaran air
ludah secara berlebihan, pernafasan menjadi lemah/cepat (tidak normal).

Dari hasil observasi limbah rumah tangga terdapat 2 sifat limbah B3 yaitu
beracun dan berbahaya, berikut penjelasannya :

 Beracun
Limbah beracun adalah limbah yang memiliki atau mengandung zat yang
bersifat racun bagi manusia atau hewan, sehingga menyebabkan keracunan,
sakit, atau kematian baik melalui kontak pernafasan, kulit, maupun mulut.
Contoh limbah b3 ini adalah limbah pertanian seperti buangan pestisida.

 Berbahaya

Limbah berbahaya adalah limbah yang baik dalam fase padat, cair maupun
gas yang dapat menyebabkan bahaya terhadap kesehatan sampai tingkat
tertentu melalui kontak inhalasi ataupun oral.

Sedangkan dari hasil diatas juga diketahui jenis limbah yaitu :


 Limbah sumber spesifik
Segala macam limbah berbahaya yang berasal dari kegiatan utama industri
dapat dikategorikan sebagai jenis limbah B3 dari sumber spesifik. Contoh
dari limbah jenis ini di antaranya adalah pelarut terhalogensi seperti
klorobenzena dan metilen klorida, pelarut yang tak terhalogensi seperti
toluena, aseton dan nitrobenzema, asam atau basa seperti natrium hidroksida,
asal sulfat dan asam fostat serta limbah yang tidak spesifik seperti aki bekas
dan limbah laboratorium.

 Limbah dari sumber tidak spesifik


Sama halnya dengan limbah B3 dari sumber spesifik, limbah jenis ini juga
berasal dari aktivitas industri. Hanya saja, limbah jenis ini bukan berasal dari
kegiatan utama industri melainkan dari kegiatan sampingannya seperti
kegiatan pemeliharaan alat, pencucian, pengemasan, pelarutan kerak dan
sejenisnya. Selain itu, limbah B3 yang tidak jelas sumbernya dan belum
diketahui secara pasti kandungan racun di dalamnya juga bisa dimasukkan ke
dalam jenis limbah B3 dari sumber tidak spesifik.

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa limbah rumah tangga sangat
berbahaya jika dibiarkan, apalagi limbah yang saya gunakan ini jenis pestisida
yang dampaknya bisa menyebabkan keracunan pada manusia, maka dari itu
rawatlah pestisida dengan baik terutama simpan pada tempat yang nyaman aman,
pada hasil diatas ada beberapa pestisida yang tercantumkan msds ada yang tidak.

B. SARAN

 Sebelum proses penggunaan pestisida diharapkan para petani memakai


APD lengkap
 Simpan pestisida ditempat yang aman, jauhkan dari jangkauan anak-anak
 Terlebih dahulu bacalah prosedur penggunaan pestisida

DAFTAR PUSTAKA
https://dpu.kulonprogokab.go.id/detil/34/apa-itu-air-limbah-domestik#:~:text=Air
%20Limbah%20domestik%20

Jenni. Suhartono. Nurjazuli. 2014. Hubungan Riwayat Paparan Pestisida dengan


Kejadian Gangguan Fungsi Hati (Studi Pada Wanita Usia Subur di Daerah Pertanian
Kota Batu). Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. Vol. 13. No. 2. p. 62-65. 4)

https://dlh.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/20-contoh-limbah-b3-industri-
menurut-pp-no-101-tahun-2014-12

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai