ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 8, Nomor 2, Desember 2018
(kunolifirdaus@gmail.com)
ABSTRAK
Masih rendahnya cakupan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) dan belum banyak masyarakat
yang benar-benar menerapkan PHBS. Di kecamatan Ratolindo, untuk itulah perlu dilakukan peningkatan
pengetahuan keluarga dan pembinaan kader dengan memberikan penyuluhan.dan latihan pem-
berdayaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh efektifitas Penyuluhan dan pelati-
han melalui media Leaflet terhadap pengetahuan Kader PHBS Di Kecamatan Ratolindo Kabupaten Tojo
Una-una tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimental dengan quasi-
experimental one group pretest-posttest design. Pengukuran dilakukan sebelum dan setelah pemberian
penyuluhan kesehatan dan pembinaan kader tentang konsep PHBS dengan metode leaflet.Dengan
jumlah sampel sebanyak 40 sampel. Analisis data dengan menggunakan program SPSS, dan dilakukan uji
normalitas. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah independent sample t-test, paired t-
test. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan rata-rata frekuensi pengetahuan kader
PHBS setelah dilakukan intervensi penyuluhan dan pelatihan, Hasil Uji Paired Sample t test diperoleh
nilai signifikan dengan nilai ρ Value = 0.010. bahwa ada pengaruh penyuluhan dan pelatihan melalui me-
dia Leaflet terhadap pengetahuan Kader PHBS Di Kecamatan Ratolindo Kabupaten Tojo Una-una tahun
2017. Pada hasil analisis univariat diperoleh hasil pengetahuan kader PHBS mengalami peningkatan
peningkatan walaupun masih ada sebagian yang dari kader PHBS yang memiliki pengetahuan rendah.
pendidikan dari keluarga sangat dibutuhkan banyak masyarakat yang benar-benar men-
(Thary, 2009). erapkan PHBS. misalnya pertolongan per-
Perilaku Hidup Bersihdan Sehat (PHBS) salinan. Pemberian ASI eksklusif masih ren-
tersebut harus dimulai dari tatanan rumah dah, merokok dalam rumah, dll.
tangga, karena rumah tangga yang sehat Untuk itulah perlu dilakukan pening-
merupakan aset modal pembangunan dimasa katan pengetahuan keluarga dan pem-
depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan binaan kader dengan memberikan penyulu-
dilindungi kesehatannya. Beberapa anggota han.dan latihan pemberdayaan tentang
rumah tangga mempunyai masa rawan terke- bagaimana menerapkan perilaku hidup ber-
na penyakit infeksi dan non infeksi, oleh ka- sih dan sehat diwilayah kerja Puskesmas
rena itu untuk mencegahnya anggota rumah Ampana Timur, Kecamatan Ratolindo Kabu-
tangga perlu diberdayakan untuk paten Tojo Una-Una.
melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Tujuan penelitian adalah diketahuinya
Sehat(PHBS) (Depkes RI, 2009). pengaruh penyuluhan dan pelatihan me-
Keluarga merupakan unit terkecil dari lalui media Leaflet terhadap pengetahuan
suatu bangsa. Didalam keluarga terjadi in- Kader PHBS Di Kecamatan Ratolindo Kabu-
teraksi dan komunikasi antara anggota paten Tojo Una-una
keluarga yang menjadi awal penting dari sua-
tu proses pendidikan. Ditanamkannya PHBS BAHAN DAN METODE
sejak dini dalam keluarga dapat menciptakan Penelitian ini menggunakan desain
keluarga yang sehat. Keluarga yang sehat penelitian quasi eksperimental dengan qua-
akan membentuk masyarakat desa, ke- si-experimental one group pretest-posttest
lurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi dan design yaitu penelitian yang menggunakan
bangsa yang sehat. satu kelompok subyek. Pengukuran dil-
Penerapan perilaku hidup bersih sehat akukan sebelum dan setelah pemberian
(PHBS) terdapat faktor-faktor yang penyuluhan kesehatan dan pembinaan
mempengaruhi.Lawrence Green dalam No- kader tentang konsep PHBS dengan metode
toadmodjo (2010), membedakan adanya dua leaflet.Dengan jumlah sampel sebanyak 40
determinan masalah kesehatanya itu factor sampel. Analisis data menggunakan Uji in-
perilaku (behavioral factors) dan faktor non dependent sample t-test, paired t-test.
perilaku (non behavioralfactors). Green men-
jelaskan bahwa factor perilaku ditentukan HASIL
oleh tiga factor utama yaitu factor predispo- Tabel 1, Berdasarkan hasil analisis
sisi, factor pendukung atau pemungkin dan menunjukan bahwa responden yang ber-
factor penguat. Faktor predisposisi yaitu ter- pengetahuan rendah sebanyak 20 respond-
jadinyaperilakuseseorangantaralainpengetah en (50%) dan responden berpengetahuan
uan, sikap, persepsi, keyakinan, ke- tinggi sebanyak 20 responden (50%).
percayaandanjuganila-nilaitradisi. Sedangkan Tabel 2, Berdasarkan hasil analisis
factor pemungkin yaitu Hubungan anta- menunjukan bahwa responden yang ber-
rakonsep pengetahuan dan praktek. Dan pengetahuan rendah sebanyak 10 respond-
faktor penguat yang mendorong untuk ber- en (25%) dan responden berpengetahuan
tindak untuk mencapai suatu tujuan yang ter- tinggi sebanyak 30 responden (75%).
wujud dalam peran keluarga terutama orang Tabel 3, Hasil uji statistik menunjukan
tua, kader kesehatan dan petugas kesehatan. rata-rata pengetahuan kader sebesar -.275
Pengetahuan merupakan domain yang terlihat bahwa terdapat perbedaan rata-
sangat penting untuk terbetuknya perilaku rata frekuensi pengetahuan kader PHBS
sesesorang (over behavior), karena prilaku setelah dilakukan intervensi penyuluhan
yang didasari oleh pengetahuan akan lebih dan pelatihan, Hasil Uji Paired Sample T
langgeng dari prilaku yang tidak didasari oleh test dengan tingkat kemaknaan (α = 0,05)
pengetahuan (Notoadmodjo, 2007). diperoleh nilai signifikan dengan nilai ρ Val-
Berdasarkan informasi dari Puskesmas ue = 0.010. maka disimpulkan bahwa ada
Ampana Timur masyarakat di kecamatan Ra- pengaruh efektifitas Penyuluhan dan pelati-
tolindo masih rendah cakupan Perilaku han melalui media Leaflet terhadap penge-
Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) dan belum tahuan Kader PHBS Di Kecamatan Ratolin-
LAMPIRAN
Tabel 1. Distribusi Tingkat Pengetahuan Sebelum DiBerikan Penyuluhan
Dan Pelatihan PHBS Di Kecamatan Ratolindo
Pengetahuan F %
Rendah 20 50
Tinggi 20 50
Total 40 100
Pengetahuan F %
Rendah 10 25
Tinggi 30 75
Total 40 100