Anda di halaman 1dari 6

PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel VII

ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 8, Nomor 2, Desember 2018

PENGARUH PENYULUHAN DAN PELATIHAN MELALUI MEDIA LEAFLET


TERHADAP PENGETAHUAN KADER PHBS DI KECAMATAN
RATOLINDO KABUPATEN TOJO UNA-UNA
The Effect Of Extension And Training Through Leaflet Media On Knowledge
Of PHBS Kader In Kecamatan Ratolindo Kabupaten Tojo Una-Una

Azizah Saleh¹, Firdaus J. Kunoli²


1Prodi D-III Keperawatan, Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palu
(hj.azizahsaleh07@gmail.com)
2 Prodi D-IV Keperawatan, Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Palu

(kunolifirdaus@gmail.com)

ABSTRAK
Masih rendahnya cakupan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) dan belum banyak masyarakat
yang benar-benar menerapkan PHBS. Di kecamatan Ratolindo, untuk itulah perlu dilakukan peningkatan
pengetahuan keluarga dan pembinaan kader dengan memberikan penyuluhan.dan latihan pem-
berdayaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh efektifitas Penyuluhan dan pelati-
han melalui media Leaflet terhadap pengetahuan Kader PHBS Di Kecamatan Ratolindo Kabupaten Tojo
Una-una tahun 2017. Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimental dengan quasi-
experimental one group pretest-posttest design. Pengukuran dilakukan sebelum dan setelah pemberian
penyuluhan kesehatan dan pembinaan kader tentang konsep PHBS dengan metode leaflet.Dengan
jumlah sampel sebanyak 40 sampel. Analisis data dengan menggunakan program SPSS, dan dilakukan uji
normalitas. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah independent sample t-test, paired t-
test. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan rata-rata frekuensi pengetahuan kader
PHBS setelah dilakukan intervensi penyuluhan dan pelatihan, Hasil Uji Paired Sample t test diperoleh
nilai signifikan dengan nilai ρ Value = 0.010. bahwa ada pengaruh penyuluhan dan pelatihan melalui me-
dia Leaflet terhadap pengetahuan Kader PHBS Di Kecamatan Ratolindo Kabupaten Tojo Una-una tahun
2017. Pada hasil analisis univariat diperoleh hasil pengetahuan kader PHBS mengalami peningkatan
peningkatan walaupun masih ada sebagian yang dari kader PHBS yang memiliki pengetahuan rendah.

Kata Kunci : Penyuluh, pelatihan, media leaflet, pengetahuan kader


ABSTRACT
The low coverage of Clean and Healthy Life Behavior (PHBS) and not many people actually implement
PHBS. for example childbirth assistance. In Ratolindo sub-district, for this reason it is necessary to increase
family knowledge and coaching cadres by providing education and empowerment exercises. The purpose of
this study was to determine the effect of the effectiveness of counseling and training through media leaflets
on the knowledge of PHBS cadres in Ratolindo Subdistrict Tojo Una-Una District in 2017. This study used a
quasi-experimental research design with quasi-experimental one group pretest-posttest design. Measure-
ments were made before and after the provision of health counseling and coaching of cadres about the con-
cept of PHBS using the leaflet method. The number of samples was 40 samples. Data analysis using the SPSS
program, and normality tests were carried out. The hypotheses used in this study were independent sample
t-test, paired t-test. The results of this study indicate that there are differences in the average frequency of
knowledge of PHBS cadres after counseling and training interventions, Paired Sample t test results obtained
a significant value with a value of ρ Value = 0.010. that there is an influence of counseling and training
through media Leaflets on the knowledge of PHBS Cadres in Ratolindo Subdistrict Tojo Una-Una District in
2017. The results of univariate analysis showed that the knowledge of PHBS cadres increased despite the
fact that there were still some who had low knowledge of PHBS cadres.
Keywords : Counseling, Training, Media leaflets and Knowledge Cadres

Sekretariat Article History:


Editorial: Kampus FKM UNISMUH PALU - Palu 94118,
 Received 10 September 2018
Sulawesi Tengah, Indonesia
 Revised 07 Oktober 2018
Telp/HP: +6281245936241, Fax (0451) 425627
E-mail: jurnal.mppki@gmail.com  Accepted 24 November 2018
OJS: http://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/PJKM  Available online 31 Desember 2018

Azizah Saleh 159


PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel VII
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 8, Nomor 1, Desember 2018

PENDAHULUAN Dalam mewujudkan PHBS secara ter-


Kualitas sumber daya manusia (SDM) encana, tepat berdasarkan situasi daerah
antara lain ditentukan dua faktor yang satu maka diperlukan pemahaman dan tahapan
sama lain saling berhubungan, berkaitan Memperkenalkan kepada masyarakat gagasan
dan saling bergantung yakni pendidikan dan teknik perilaku Program Perilaku Hidup
dan kesehatan. Kesehatan merupakan Bersih dan Sehat (PHBS), yang merupakan
prasyarat utama agar upaya pendidikan pendekatan terencana untuk mencegah pen-
berhasil, sebaliknya pendidikan yang di- yakit diare melalui pengadopsian perubahan
peroleh akan sangat mendukung perilaku oleh masyarakat secara meluas. Pro-
tercapainya peningkatan status kesehatan gram ini dimulai dari apa yang diketahui, di-
seseorang (Depkes, R.I.,2009) inginkan, dan dilakukan masyarakat.
Untuk mencapai sasaran pembangunan Perencanaan suatu program promosi hygiene
kesehatan dan juga dengan mempertim- untuk masyarakat dilakukan berdasarkan ja-
bangkan perkembangan, masalah, serta waban atau pertanyaan diatas atau bekerjasa-
berbagai kecenderungan pembangunan ma dengan pihak yang terlibat, untuk itu di-
kesehatan ke depan, maka Kementrian perlukan pesan-pesan sederhana, positif,
Kesehatan menetapkan visi tentang menarik yang dirancang untuk dikomunikasi-
“Masyarakat Sehat yang Mandiri dan kan lewat sarana lokal seperti poster, leaflet
Berkeadilan”. Dalam hal ini, derajat (Depkes RI, 2007).
kesehatan masyarakat ditingkatkan melalui Mengidentifikasikan perubahan perilaku
pemberdayaan masyarakat itu sendiri se- masyarakat, dalam tahap ini akan dilakukan
hingga masyarakat dapat dengan mandiri identifikasi perilaku beresiko melalui penga-
meningkatkan derajat kesehatannya. Selain matan terstruktur. Sehingga dapat ditentukan
itu, upaya ini juga didukung dengan cara pendekatan baru terhadap perbaikan
meningktakan pelayanan kesehatan yang hygiene sehingga diharapkan anak-anak
bermutu dam berkeadilan (Depkes R.I., terhindar dari lingkungan yang terkontami-
2010) nasi (Depkes RI, 2007).
Program promosi perilaku hidup bersih Sasaran PHBS tidak hanya terbatas ten-
dan sehat yang biasa dikenal PHBS merupa- tang hygiene, namun harus lebih komprehen-
kan pendekatan terencana untuk mencegah sif dan luas, mencakup perubahan lingkungan
penyakit menular. Program ini dimulai fisik, lingkungan biologi dan lingkungan sosial
dengan apa yang diketahui, diinginkan dan -budaya masyarakat sehingga tercipta ling-
dilakukan masyarakat setempat dan kungan yang berwawasan kesehatan dan pe-
mengembangkan program berdasarkan in- rubahan perilaku hidup bersih dan
formasi tersebut (Depkes RI, 2007). sehat.Lingkungan fisik seperti sanitasi dan
Program promosi PHBS harus dil- hygiene perorangan, keluarga dan masyara-
akukan secara profesional oleh individu dan kat, tersedianya air bersih, lingkungan pe-
kelompok yang mempunyai kemampuan rumahan, fasilitas mandi, cuci dan kakus
dan komitmen terhadap kesehatan (MCK) dan pembuangan sampah serta
masyarakat serta memahami tentang ling- limbah.Lingkungan biologi adalah flora dan
kungan dan mampu melaksanakan komu- fauna.Lingkungan sosial-budaya seperti
nikasi, edukasi dan menyampaikan informa- pengetahuan, sikap perilaku dan budaya
si secara tepat dan benar yang sekarang setempat yang berhubungan dengan PHBS
disebut dengan promosi kesehatan.Tenaga (Depkes RI, 2007).
kesehatan masyarakat diharapkan mampu Menerapkan Pelaku Hidup Bersih dan
mengambil bagian dalam promosi PHBS Sehat (PHBS) merupakan langkah ampuh un-
sehingga dapat melakukan perubahan per- tuk menangkal penyakit.Tidak hanya itu, be-
ilaku masyarakat untuk hidup berdasarkan berapa pakar juga berpendapat bahwa pen-
PHBS.Tenaga kesehatan masyarakat telah erapan konsep PHBS juga mampu membebas-
mempunyai bekal yang cukup untuk dikem- kan pemerintah dari masalah kesehatan dan
bangkan dan pada waktunya disumbangkan ekonomi kesehatan.Sayangnya dalam prak-
kepada masyarakat dimana mereka bekerja tiknya, penerapan PHBS yang kesannya seder-
(Depkes RI, 2007). hana tidak selalu mudah dilakukan.Terutama
bagi mereka yang tidak terbiasa.Dalam hal ini,

Azizah Saleh 160


PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel VII
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 8, Nomor 2, Desember 2018

pendidikan dari keluarga sangat dibutuhkan banyak masyarakat yang benar-benar men-
(Thary, 2009). erapkan PHBS. misalnya pertolongan per-
Perilaku Hidup Bersihdan Sehat (PHBS) salinan. Pemberian ASI eksklusif masih ren-
tersebut harus dimulai dari tatanan rumah dah, merokok dalam rumah, dll.
tangga, karena rumah tangga yang sehat Untuk itulah perlu dilakukan pening-
merupakan aset modal pembangunan dimasa katan pengetahuan keluarga dan pem-
depan yang perlu dijaga, ditingkatkan dan binaan kader dengan memberikan penyulu-
dilindungi kesehatannya. Beberapa anggota han.dan latihan pemberdayaan tentang
rumah tangga mempunyai masa rawan terke- bagaimana menerapkan perilaku hidup ber-
na penyakit infeksi dan non infeksi, oleh ka- sih dan sehat diwilayah kerja Puskesmas
rena itu untuk mencegahnya anggota rumah Ampana Timur, Kecamatan Ratolindo Kabu-
tangga perlu diberdayakan untuk paten Tojo Una-Una.
melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan Tujuan penelitian adalah diketahuinya
Sehat(PHBS) (Depkes RI, 2009). pengaruh penyuluhan dan pelatihan me-
Keluarga merupakan unit terkecil dari lalui media Leaflet terhadap pengetahuan
suatu bangsa. Didalam keluarga terjadi in- Kader PHBS Di Kecamatan Ratolindo Kabu-
teraksi dan komunikasi antara anggota paten Tojo Una-una
keluarga yang menjadi awal penting dari sua-
tu proses pendidikan. Ditanamkannya PHBS BAHAN DAN METODE
sejak dini dalam keluarga dapat menciptakan Penelitian ini menggunakan desain
keluarga yang sehat. Keluarga yang sehat penelitian quasi eksperimental dengan qua-
akan membentuk masyarakat desa, ke- si-experimental one group pretest-posttest
lurahan, kecamatan, kabupaten, provinsi dan design yaitu penelitian yang menggunakan
bangsa yang sehat. satu kelompok subyek. Pengukuran dil-
Penerapan perilaku hidup bersih sehat akukan sebelum dan setelah pemberian
(PHBS) terdapat faktor-faktor yang penyuluhan kesehatan dan pembinaan
mempengaruhi.Lawrence Green dalam No- kader tentang konsep PHBS dengan metode
toadmodjo (2010), membedakan adanya dua leaflet.Dengan jumlah sampel sebanyak 40
determinan masalah kesehatanya itu factor sampel. Analisis data menggunakan Uji in-
perilaku (behavioral factors) dan faktor non dependent sample t-test, paired t-test.
perilaku (non behavioralfactors). Green men-
jelaskan bahwa factor perilaku ditentukan HASIL
oleh tiga factor utama yaitu factor predispo- Tabel 1, Berdasarkan hasil analisis
sisi, factor pendukung atau pemungkin dan menunjukan bahwa responden yang ber-
factor penguat. Faktor predisposisi yaitu ter- pengetahuan rendah sebanyak 20 respond-
jadinyaperilakuseseorangantaralainpengetah en (50%) dan responden berpengetahuan
uan, sikap, persepsi, keyakinan, ke- tinggi sebanyak 20 responden (50%).
percayaandanjuganila-nilaitradisi. Sedangkan Tabel 2, Berdasarkan hasil analisis
factor pemungkin yaitu Hubungan anta- menunjukan bahwa responden yang ber-
rakonsep pengetahuan dan praktek. Dan pengetahuan rendah sebanyak 10 respond-
faktor penguat yang mendorong untuk ber- en (25%) dan responden berpengetahuan
tindak untuk mencapai suatu tujuan yang ter- tinggi sebanyak 30 responden (75%).
wujud dalam peran keluarga terutama orang Tabel 3, Hasil uji statistik menunjukan
tua, kader kesehatan dan petugas kesehatan. rata-rata pengetahuan kader sebesar -.275
Pengetahuan merupakan domain yang terlihat bahwa terdapat perbedaan rata-
sangat penting untuk terbetuknya perilaku rata frekuensi pengetahuan kader PHBS
sesesorang (over behavior), karena prilaku setelah dilakukan intervensi penyuluhan
yang didasari oleh pengetahuan akan lebih dan pelatihan, Hasil Uji Paired Sample T
langgeng dari prilaku yang tidak didasari oleh test dengan tingkat kemaknaan (α = 0,05)
pengetahuan (Notoadmodjo, 2007). diperoleh nilai signifikan dengan nilai ρ Val-
Berdasarkan informasi dari Puskesmas ue = 0.010. maka disimpulkan bahwa ada
Ampana Timur masyarakat di kecamatan Ra- pengaruh efektifitas Penyuluhan dan pelati-
tolindo masih rendah cakupan Perilaku han melalui media Leaflet terhadap penge-
Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) dan belum tahuan Kader PHBS Di Kecamatan Ratolin-

Azizah Saleh 161


PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel VII
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 8, Nomor 1, Desember 2018

do Kabupaten Tojo Una-una tahun 2017. san,menanamkan keyakinan, sehingga


Pada hasil analisis univariat diperoleh hasil masyarakat tidak hanya sadar, tahu dan-
pengetahuan kader PHBS mengalami pen- mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan
ingkatan peningkatan walaupun masih ada suatu anjuran yang adahubungannya dengan
sebagian yang dari kader PHBS yang mem- kesehatan.
iliki pengetahuan rendah dengan proporsi Sosialisasi PHBS adalah upaya untuk
25%. memberikan pengalaman belajar atau men-
ciptakan suatu kondisi bagi perorangan,
keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan
PEMBAHASAN membuka jalur komunikasi, memberikan in-
Hasil penelitian univariat memper- formasi dan melakukan edukasi, untuk
lihatkan bahwa pengetahuan kader PHBS meningkatkan pengetahuan, sikap dan per-
mengalami peningkatan peningkatan wa- ilaku, melalui pendekatan pimpinan
laupun masih ada sebagian yang dari kader (Advokasi), bina suasana (Social Support) dan
PHBS yang memiliki pengetahuan rendah pemberdayaan masyarakat (Empowerment).
dengan proporsi 25%.. Hasil Uji statistik t – Dengan demikian masyarakat dapat
test menunjukan bahwa terdapat perbe- mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri,
daan rata-rata frekuensi pengetahuan kader terutama dalam tatanan masing-masing, dan
PHBS setelah dilakukan intervensi penyulu- masyarakat/dapat menerapkan cara-cara
han dan pelatihan dengan nilai ρ Value = hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan
0.010 meningkatkan kesehatannya
Menurut asumsi peneliti bahwa pem-
berian pengetahuan melalui penyuluhan KESIMPULAN DAN SARAN
dan pelatihan dengan kombinasi media leaf- Hasil penelitian univariat memperlihat-
let sangat berpengaruh terhadap perubaan kan bahwa pengetahuan kader PHBS men-
pengetahuan kader PHBS hal ini terlihat galami peningkatan setelah diberikan inter-
dari hasil analisis univariat setelah diberi- vensi dalam bentuk penyuluhan dan pelati-
kan penyuluhan dan pelatihan dengan han melalui media leaflet. Hasil Uji statistik t –
menggunakan media leaflet terdapat pen- test menunjukan bahwa terdapat perbedaan
ingkatan pengetahuan. Hasil uji statistik rata-rata frekuensi pengetahuan kader PHBS
membuktikan bahwa ada perbedaan penge- setelah dilakukan intervensi penyuluhan dan
tahuan sebelum dan setelah diberikan inter- pelatihan dengan nilai ρ Value = 0.010. Saran
vensi penyuluhan dan pelatihan. Selain itu dalam penelitian ini adalah Diharapkan bagi
Kader PHBS di wilayah kerja Puskesmas pihak Puskesmas, khususnya bagian Promosi
Ampana Timur sangat aktif dalam kegiatan Kesehatan Puskesmas Ampana Timur untuk
posyandu dimana sebagian besar kader selalu mensosialisasikan program PHBS kepa-
PHBS adalah merupakan kader Posyandu da kader dan masyarakat sehingga masyara-
sehingga responden sering berinteraksi dan kat mendapatkan informasi tentang penting
menerima informasi dengan petugas dan manfaat PHBS
kesehatan dari Puskesmas.
Penelitian yang dikemukakan oleh Lu- DAFTAR PUSTAKA
bis dkk (2013) bahwa peningkatan dengan Departemen Kesehatan RI. Pusat Promosi
metode ceramah pada responden ini Kesehatan. Panduan Pelatihan Komu-
disebabkan karena intervensi yang diberi- nikasi Perubahan Perilaku, Untuk KIB-
kan kepada responden sehingga dapat BLA,J akarta 2008
membantu responden meningkatkan penge- Depkes R.I. 2009. Peningkatan Perilaku Hidup
tahuan dan sikapnya tentang PHBS, dari Bersih dan Sehat Di Rumah Tangga. Ja-
hasil pre-test dan post-test dapat dikatakan karta.
bahwa pengetahuan dan sikap responden Depkes R.I. 2010, Visi Depkes 2010 – 2010
setelah diberikan penyuluhan dengan http://dinkeslampung.com. html. di-
metode ceramah mengalami peningkatan. akses tanggal 10 Nopember 2016
Penyuluhan menurut Machfoedz (2009) Depkes RI. 2007. Perilaku Hidup Bersih Dan
sebagaikegiatan pendidikan kesehatan yang Sehat. Jakarta.
dilakukan dengan menyebar pe-

Azizah Saleh 162


PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel VII
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 8, Nomor 2, Desember 2018

Edy Sukiarto. 2007. Pengaruh pelatihan


dengan metode belajar berdasarkan
masalah terhadap pengetahuan dan
keterampilan kader gizi dalamKegiatan
posyandu. Tesis Program Pasca sarjan
Univesitas Diponegoro, Semarang,
Jurnal Kesehatan, diakses tanggal 14
Maret 2017.
Entjang I. 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Citra Aditya Bakti, Bandung
Ferri, Anton. 2008. Rumah Tangga Sehat. so-
cialmedia phbs, www.google.com, di-
akses tanggal 10 Nopember 2016
Lameshow, H., 1997. Besar Sampel Dalam
Penelitian Kesehatan, Yogyakarta,
Gajah Mada University Press
Lubis ASZ, Lubis LN, dan Syahrial E.
2013. Pengaruh Penyuluhan Dengan
Metode Ceramah dan Diskusi Ter-
hadap Peningkatan Pengetahuan dan
Sikap Anak Tentang PHBS Di SD Negeri
065014 Kelurahan Namogajah Keca-
matan Medan Tuntungan Tahun 2013.
Jurnal Ilmiah. Fakultas Ilmu Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatra Utara.
Machfoedz I dan Suryani E. 2009. Pendidikan
Kesehatan Bagian Dari Promosi
Kesehatan. Fitramaya, Yogyakarta.
Notoatmodjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan,
Rineka Cipta, Jakarta.
Notoatmodjo. 2012. Metodologi Penelitian
Kesehatan. PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Notoatmodjo. 2012. Promosi Kesehatan Dan
Perilaku Kesehatan. Edisi Revisi, Rineka
Cipta, Jakarta.
Sugiyono. 2002. Statistik Untuk Penelitian,
Cetakan ke tiga, Alfabeta, Bandung.
Thary. 2009. PHBS Wujud Awal Bangsa Sehat.
Majalah Dokter Kita Edisi IV, http//
www.goggle.co.id, diakses tanggal 10
Nopember 2016
Wastuwibowo. 2008. 15 Masalah Kesehatan
Anak Di Sekolah dan PHBS http//
dinkes.bontangkota.go.id/index.php/
informasi-kesehatan/15 masalah
kesehatan -anak-sekolah-dan-
phbs.html. diakses tanggal 10 Nopem-
ber 2016

Azizah Saleh 163


PROMOTIF: Jurnal Kesehatan Masyarakat Artikel VII
ISSN 2089-0346 (Print) || ISSN 2503-1139 (Online) Volume 8, Nomor 1, Desember 2018

LAMPIRAN
Tabel 1. Distribusi Tingkat Pengetahuan Sebelum DiBerikan Penyuluhan
Dan Pelatihan PHBS Di Kecamatan Ratolindo
Pengetahuan F %
Rendah 20 50
Tinggi 20 50
Total 40 100

Sumber: Data Primer yang diolah

Tabel 2. Distribusi Tingkat Pengetahuan Setelah DiBerikan Penyuluhan


Dan Pelatihan PHBS Di Kecamatan Ratolindo

Pengetahuan F %
Rendah 10 25
Tinggi 30 75
Total 40 100

Sumber: Data Primer yang diolah

Tabel 3. Perbedaan Pengetahuan Sebelum dan Setelah diberikan


Penyuluhan dan Pelatihan PHBS
Std. Devi-
Mean Std. Deviation Sig. (2-tailed)
ation

Sebelum -.275 0.640 0.101 0.010

Sumber: Data Primer yang diolah

Azizah Saleh 164

Anda mungkin juga menyukai