KEPERAWATAN JIWA I
“ PERILAKU KEKERASAN”
Disusun Oleh:
1
A. PENGERTIAN
Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang
secara fisik maupun psiklogis. Berdasarkan definisi tersebut maka perilaku kekerasan dapat
dilakukakn secara verbal, diarahkan pada diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Perilaku
kekerasan dapat terjadi dalam dua bentuk yaitu sedang berlangsung kekerasan atau perilaku
kekerasan terdahulu (riwayat perilaku kekerasan).
Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seorang melakukan tindakan yang dapat
membahayakan secara fisik, baik kepada diri sendiri maupun orang lain dan lingkungan yang
B. RENTANG RESPON
Respon adaptif respon maladaptif
2
C. FAKTOR PREDISPOSISI
Faktor pengalaman yang dialami tiapmorang yang merupakan faktor predisposis, artinya
mungkin terjadi/mungkin tidak terjadi perilaku kekerasan jika faktor berikut dialami oleh
individu:
1) Psikologis
meliputi:
a) Teori Psikoanalitik, teori ini menjelaskan tidak terpenuhinya kepuasan dan rasa
aman dapat mengakibatkan tidak berkembangnya ego dan membuat konsep diri yang rendah.
Agresif dan kekerasan dapat memberikan kekuatan dan meningkatkan citra diri (Nuraenah,
2012: 30).
individu yang memiliki pengaruh biologik terhadap perilaku kekerasan lebih cenderung untuk
mengobservasi kekerasan dirumah atau diluar rumah, semua aspek ini menstiumulasi
3) Sosial budaya, proses globalisasi dan pesatnya kemajuan teknologi informasi memberikan
dampak terhadap nilai-niali sosial dan budaya pada masyarakat. Di sisi lain, tidak semua
orang mempunyai kemampuan yang sama untuk mnyesuaikan dengan berbagai perubahan,
4) Bioneurologis, banyak bahwa kerusakan sistem limbik, lobus frontal, lobus temporal dan
3
D. FAKTOR PRESIPITASI
Secara umum seseorang akan marah jika dirinya merasa terancam, baik berupa injury secara
fisik, psikis atau ancaman knsep diri. Beberapa faktor pencetus perilaku kekerasan adalah
sebagai berikut:
2) Interaksi: penghinaan, kekerasan, kehilangan orang, merasa terancam baik internal dari
Perawat dapat mengidentifikasi dan mengobservasi tanda dan gejala perilaku kkekerasan:
c. Tangan mengepal
d. Rahang mengatup
g. Pandangan tajam
Klien dengan perilaku kekerasan sering menunjukan adanya (Kartika Sari, 2015: 138) :
4
b. Klien menguungkapkan perasaan tidak berguna
d. Klien mengungkapkan adanya keluhan fisik seperti dada berdebar-debar, rasa tercekik dan
bingung
e. Klien mengatakan mendengar suara-suara yang menyuruh melukai diri sendiri, orang lain
dan lingkungan
5
F. POHON MASALAH
PK COR PROBLEM
HALUSINASI CAUSA
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosis keperawatan dari pohn masalah pada gambar adalah sebagai berikut
1. perilaku kekerasan
6
3. Mengontrol perilaku kekerasan secara verbal/social(meminta,menolak,dan
J. STRATEGI PELAKSANAAN
A. PROSES KEPERAWATAN
1) Pengkajian :
a) Data Subyektif :
Klien mengatakan benci atau kesal pada seseorang. Klien suka membentak dan menyerang
orang yang mengusiknya jika sedang kesal atau marah.
Riwayat perilaku kekerasan atau gangguan jiwa lainnya.
b) Data Obyektif :
Mata merah, wajah agak merah. Nada suara tinggi dan keras, bicara menguasai. Ekspresi
marah saat membicarakan orang, pandangan tajam. Merusak dan melempar barang-barang.
2) Diagnosa keperawatan : Perilaku kekerasan/ngamuk
B. STRTEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Tindakan keperawatan untuk pasien
a. Tujuan
1) Pasien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
2) Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
3) Pasien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah dilakukannya
4) Pasien dapat menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukannya
5) Pasien dapat menyebutkan cara mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya
6) Pasien dapat mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya secara fisik, spiritual,
sosial, dan dengan terapi psikofarmaka.
7
b. Tindakan
1) Bina hubungan saling percaya
Dalam membina hubungan saling percaya perlu dipertimbangkan agar pasien merasa aman
dan nyaman saat berinteraksi dengan saudara. Tindakan yang harus saudara lakukan dalam
rangka membina hubungan saling percaya adalah:
a) Mengucapkan salam terapeutik
b) Berjabat tangan
c) Menjelaskan tujuan interaksi
d) Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien
2) Diskusikan bersama pasien penyebab perilaku kekerasan saat ini dan yang lalu
3) Diskusikan perasaan pasien jika terjadi penyebab perilaku kekerasan
a) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara fisik
b) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara psikologis
c) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara sosial
d) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara spiritual
e) Diskusikan tanda dan gejala perilaku kekerasan secara intelektual
4) Diskusikan bersama pasien perilaku kekerasan yang biasa dilakukan pada saat marah
secara:
a) verbal
b) terhadap orang lain
c) terhadap diri sendiri
d) terhadap lingkungan
5) Diskusikan bersama pasien akibat perilakunya
8
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN (SP)
Masalah : Perilaku Kekerasan
Pertemuan ke I (satu)
. STRATEGI KOMUNIKASI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
“Assalamualaikum, Selamat pagi ?”, “Perkenalkan saya perawat samsul , saya perawatn yang
bertugas di ruang perkutut ini. Nama mas siapa ? dan senang dipanggil apa ? ”
b. Evaluasi/validasi
“Bagaimana perasaan Mas saat ini ? apa masih ada perasaan marah, jengkel ?”
c. Kontrak
“Baiklah, pagi ini kita akan berbincang-bincang mengenai perasaan marah yang saat ini mas
rasakan ”. “Mari kita bercakap-cakap ke taman !” “Atau mas ingin ke tempat lain ?”. “Berapa
lama mas mau kita berbincang-bincang ? bagaimana kalau 15 menit ?”.
2. Kerja
“Apa yang meyebabkan mas bisa marah, Nah ceritakan apa yang dirasakan mas saat
marah ?”, saat mas Arif marah apa ada perasaan tegang ,kesal,tegang,menegepalkan
tangan,mondar mandir ?”. “atau mungkin ada hal lain yang dirasakan ?”.
“Apa ada tindakan saat mas Arif sedang marah seperti,memukul,membanting ?”......
“memukul ibu !”, “terus apakah setelah melakukan tindakan tadi masalah yang dialami
selesai, apakah diberikan motor oleh orang tua mas Arif ?”. “ Apa akibat dari tindakan yang
telah dilakukan di rumah ?”......ya ibu saya menangis dan kesakitan.......terus
apalagi ?”........dan akhirnya dibawa ke rumah sakit jiwa !”.
3. Terminasi
a. Evaluasi Subyektif
“Bagaimana perasaan mas setelah berbincang-bincang tentang perasaan marah yang mas
rasakan ?”
b. Evaluasi Obyektif
“Baik, bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang akibat dari perasaan
marah yang mas rasakan ?”
2) Tempat
9
DAFTAR PUSTAKA
Eko Prabowo. (2014). Konsep & Aplikasi ASUHAN KEPERAWATAN JIWA. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Nuraenah. (2012). Hubungan Dukungan Keluarga dan Beban Keluarga dalam Merawat
Anggota dengan Riwayat Perilaku Kekerasan di RS. Jiwa Islam Klender Jakarta Timur, 29-
37.
Sari, K. (2015). Panduan Lengkap Praktik Klinik Keperawatan Jiwa. Jakarta: Trans Info MEdia.
10