PENDAHULUAN
Komunikasi merupakan hal yang mendasar yang menjadi salah satu factor
keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan. Berbeda dengan komnikasi lainnya seperti
komunikasi di bidang pendidikan, bisnis dan lain sebagainya, komunikasi efektif dalam
bidang pelayanan rumah sakit memliki tingkat kompleksitas yang cukup tinggi. Hal ini
disebabkan komunikasi yang terlibat sangat banyak, informasi yang dibutuhkan sangat
banyak, serta menyangkut dengan emosi pasien/keluarga pasien, dan petugas kesehatan
yang cukup tinggi.
Tingginya kebutuhan masyarakat tehadap pelayanan informasi dan komunikasi yang
efektif di rumah sakit menjadi hal menarik untuk dibahas. Komunikasi yang efektif antara
penyedia layanan kesehatan sangat penting untuk keselamatan pasien. Kebanyakan
perawat kurang pengalaman dalam berkomunikasi dengan dokter dan penyedia layanan
kesehatan lainnya. Teknik komunikasi Sbar dan Tbak merupakan teknik komunikasi yg
memberikan urutan logis, teroganisir dan meningkatkan proses komunikasi untuk
memastikan keselamatan pasien.
1. Situation (S) :
Nama : Tn.Aumur 35 tahun, tanggalmasuk 8 Desember 2013 sudah 3
hariperawatan,
DPJP :drSetyoko, SpPD, diagnosamedis : Gagalginjalkronik.
Masalahkeperawatan:
1. Gangguankeseimbangancairandanelektrolitlebih
2. Perubahannutrisikurangdarikebutuhantubuh
2. Background (B) :
Pasienbedresttotal , urine 50 cc/24 jam, balance cairan 1000 cc/ 24 jam.
Mualtetapadaselamadirawat, ureum 300 mg/dl.
Pasien program HD 2x semingguSenindanKamis.
Terpasang infuse NaCl 10 tetes/menit
Doktersudahmenjelaskanpenyakitnyatentanggagalginjalkronik
Diet : rendah protein 1 gram
3. Assessment (A) :
Kesadarancomposmentis, TD 150/80 mmHg, Nadi 100x/menit, suhu 37 0C, RR 20
x/menit, oedemapadaekstremitasbawah, tidaksesaknapas, urine sedikit,
eliminasifaesesbaik.
Hasillaboratoriumterbaru : Hb 9 mg/dl, albumin 3, ureum 237 mg/dl
Pasienmasilmengeluhmual.
4. Recommendation (R) :
Awasi balance cairan
Batasiasupancairan
Konsulkedokteruntukpemasangan dower kateter
Pertahankanpemberianpemberiandeuritikinjeksifurosemit 3 x 1 amp
Bantu pasienmemenuhikebutuhandasarpasien
Jaga aseptic dan antiseptic setiapmelakukanprosedur
Situation (S) :
-
Sayapikirmasalahnyagangguanpolanafasdangangguankeseimbangancairandanelekt
rolitlebih
Pasientampaktidakstabil
Recommendation (R) :
HaruskahsayamulaidenganpemberianoksigenNRM ?
Apa advise dokter? Perlukahpeningkatan diuretic atausyringe pump ?
Apakahdokterakanmemindahkanpasienke ICU?
T : Tuliskan pesan yang disampaikan penerima pesan pada lembar jawaban konsultasi
bila menerima jawaban konsul atau pada lembar catatan terintegrasi bila melaporkan
kondisi pasien
Ba: Baca kembali pesan yang sudah ditulis kepada penerima pesan. Selesai
membacakan pesan , penerima pesan mengingatkan pemberi pesan untuk melakukan
konfirmasi.
Lakukan pengejaan dengan Alphabeth fonetik(bahasa Radio) instruksi yang terkait
dengan obat LASA (Look Alike Sound Alike)
K: Konfirmasi instruksi atau hasil kritis yang disebutkan oleh pemberi pesan dengan
jawaban “Ya benar, bila sesuai dengan instruksi/pesan yang diberikan sebelumnya.
Konfirmasi dilakukan dalam waktu 1x24 jam dengan cara penerima beri pesan
menuliskan nama, paraf/ tanda tangan dan jam kehadiran dikolom stempel konfirmasi
Read Back pemberi pesan di formulir catatan perkembangan terintegrasi.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Kerangka komunikasi yang efektif yang digunakan adalah komunikasi model SBAR
(Situations, Background, Assesment, Recommendation). Metode ini digunakan secara
efektif saat serah terima antara shift atau antara staf didaerah klinis yang sama atau
berbeda. SBAR juga digunakan untuk diskusi antara anggota tim kesehatan atau tim
kesehatan lainnya (perawat-dokter) sedangkan Komunikasi efektif dengan TBaK adalah
teknik komunikasi lisan per telpon dengan menulis, membaca ulang,dan melakukan
konfirmasi pesan yang diterima oleh pemberi pesan.
Saran
Dengan komunikasi efektif diharapkan tidak terjadi kesalahan dalam pemberian asuhan
ke pasien. Komunikasi efektif dengan metode SBAR akan terbentuk catatan dokumentasi
tidak terpecah sendiri-sendiri. Sehingga disarankan dokumentasi catatan perkembangan
pasien terintegrasi dengan baik, sehingga tenaga kesehatan lain dapat mengetahui
perkembangan pasien.